Chintia Sari
21021
2B
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan klien mampu memanajemen
nyeri.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan klien mampu :
a. Menjelaskan pengertian nyeri
b. Menjelaskan penyebab nyeri pada anak penderita kanker
c. Menjelaskan 4 dari 9 dampak nyeri kronis pada anak penderita kanker
d. Menjelaskan penanganan nyeri secara farmakologis pada anak penderita kanker
e. Menjelaskan penanganan nyeri secara non-farmakologis pada anak penderita
kanker
a. Pengertian Nyeri
1) Definisi Nyeri
Nyeri merupakan masalah kompleks yang sering dialami oleh setiap
manusia, bahkan dikenal sejak manusia lahir di muka bumi ini.
Nyeri adalah suatu pengalaman individual yang dapat dialami oleh
semua usia. Nyeri juga dapat didefinisikan sebagai suatu fenomena
kompleks yang melibatkan banyak komponen serta faktor yang
memengaruhinya.
Nyeri merupakan perasaan yang tidak nyaman atau menyenangkan dan
sifatnya sangat individual yang tidak dapat di rasakan atau di bagi
dengan orang lain. Misalnya, antara dua orang individu yang berbeda
tidak akan merasakan nyeri yang sama pada saat kondisi yang sama.
Tiap individu akan merasakan reaksi dan persepsi yang berbeda.
Nyeri selalu bersifat subjektif karena respons nyeri yang dirasakan oleh
setiap orang berbeda-beda tingkatannya dan hanya individu tersebut
yang dapat merasakan, menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya.
2) Klasifikasi Nyeri
Literatur menjelaskan bahwa klasifikasi nyeri itu berdasarkan sumber
nyeri, etiologi, dan durasi nyerinya (Clark, 2013; Berman, Snyder, Kyle
& Carman, 2014; Kozier, & Erb, 2009; McCaffery, 1986; WHO, 2012).
a) Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Durasinya
Nyeri Akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut,
penyakit, atau tindakan prosedur invasif seperti
prosedur tindakan pembedahan dengan awitan yang cepat
dan intensitas yang bervariasi (ringan hingga berat)
berlangsung dalam waktu singkat. Nyeri akut biasanya
berdurasi singkat (kurang lebih dari 6 bulan) dan akan
menghilang tanpa pengobatan setelah area yang
mengalami kerusakan jaringan sudah pulih kembali.
Nyeri Kronis
Nyeri kronis adalah nyeri yang persisten atau menetap
selama periode tertentu. Nyeri ini berlangsung lama
dengan intensitas nyeri yang bervariasi dan biasanya
lebih dari 6 bulan. Contoh nyeri kronis adalah nyeri
kanker dan nyeri sedasi perawatan akhir hidup (end life
of care).
b) Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Derajat Nyeri
Nyeri ringan adalah nyeri hilang timbul, terutama saat
beraktivitas sehari-hari dan menjelang tidur.
Nyeri sedang nyeri terus-menerus, aktivitas terganggu
yang hanya hilang, jika yang mengalami nyerinya tidur.
Nyeri berat adalah nyeri terus-menerus sepanjang hari,
penderita tidak dapat tidur dan sering terjaga akibat nyeri
(KEMENKES RI, 2022).
b. Penyebab Nyeri
Nyeri adalah keluhan yang paling banyak dirasakan oleh pasien penderita
kanker. Rasa nyeri tersebut bisa berasal dari kanker itu sendiri karena sel-sel
abnormal ini tumbuh dan merusak jaringan di sekitarnya. Tumor yang terus
membesar juga akan menyebabkan tekanan pada syaraf, tulang atau organ
sehingga menimbulkan rasa sakit. Rasa nyeri juga dapat berasal dari zat-zat
kimia yang dilepaskan oleh sel kanker ke bagian tumor.
Nyeri pada penderita kanker ini menjadi masalah yang paling umum dan
paling banyak dikeluhkan. Jika masalah nyeri ini dapat diatasi dengan obat-
obatan atau terapi nyeri maka kualitas hidup penderitanya akan meningkat,
tidur lebih nyenyak dan penderitanya dapat beraktifitas tanpa gangguan yang
berarti. Nyeri biasanya muncul akibat penekanan massa kanker. Selain itu juga
bisa muncul akibat efek samping pengobatan kanker seperti kemoterapi,
pembedahan dan obat-obatan.
Tingkat nyeri yang dialami seseorang dapat bervariasi karena dipengaruhi
sejumlah faktor seperti jenis kanker yang diderita, stadium dan kepekaan
pasien sendiri pada nyeri. Nyeri sendiri ada yang termasuk kategori ringan,
sedang dan berat. Jika sudah termasuk nyeri dalam skala berat tentu akan
menyulitkan pasien untu melakukan aktifitas sehari-hari (Bahrudin, 2017).
d. Penanganan Nyeri
penutup
12. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
Keterangan :
: Penyaji Materi
: Media
: Pembimbing
: Peserta
16. Evaluasi
Daftar Pustaka
Bahrudin, M. (2017). Patofisiologi Nyeri (Pain). Santika Medika: Jurnal Ilmu
Kesehatan dan Kedokteran Keluarga.
Mediani, H. (2020). Manajemen Nyeri pada Anak. Jakarta: EGC.
Putri, G. (2022). Nyeri Kanker. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.