Anda di halaman 1dari 18

BAB I

 PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
 Virginia Henderson
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat sakit
atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan, atau
kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai
kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson,
1996 dalam Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan). Proses keperawatan mencoba
melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan. Henderson dalam teorinya
mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari
ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan
perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan
dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara
bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien
mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu
perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan (Henderson,
1966 dalam Potter & Perry. 1999 "Fundamental Keperawatan).
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik
yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta
agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada
dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak
dapat melakukan aktivitas.
 Betty Neuman

1
Betty Neuman mandefinisikan  manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk dengan
kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang
berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi
dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan
internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam
diri klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien
(interpersonal). Pembentukan lingkungan  merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan
yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari.
Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem.
Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal.
Neuman  meyakini bahwa keperawatan memperhatikan  manusia secara utuh. Tujuan dari
keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji,mengatur dan
mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi
respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan
tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi
faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan
sekunder berfokus pada penguatan  pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas
dan rencana pengobatan  pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier
berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan
penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk
membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.   

B.       Rumusan Masalah
1. Siapa Virginia Henderson ?
2. Apa Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson dan Betty Neuman?
3. Apa Karakteristik Teori Virginia Henderson dan Betty Neuman?
4. Apa Teori Virginia Henderson dan Betty Neuman?
C.         Tujuan
1. Mengetahui Virginia Henderson dan Betty Neuman.
2. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson dan Betty Neuman.
3. Karakteristik Teori Virginia Henderson dan Betty Neuman.
4. Teori Henderson dan Betty Neuman.
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia
Henderson dan Betty Neuman. Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk
melaksanakan praktik keperawatan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Biografi 
 Virginia Henderson
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan keperawatan
selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer yang sakit atau
terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C.
dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan
keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale UniversitySchool of
Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace
University, University of Rochester, University of Western Ontario, dan Yale University.
Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of Nursing (1960),Basic Principles of
Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing(1939).
 Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan
anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun
dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman
tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan
pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan.
Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja
sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka
menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer
di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus program
diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947.
Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS
Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California
LA. Tahun 1985 Neuman  menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari
Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan
Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah,
perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan
konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah
mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai
kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu
kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan
kesehatan jiwa, menyediakan program  pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan
perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical
Fellows of the American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan
praktek konseling. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan
lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan
tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia
(Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari

3
aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan
dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).

B. Definisi Keperawatan
 VIRGINIA HENDERSON
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).
Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama
Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah “membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan,
atau pengetahuan untuk itu” (Dalam Currentnursing.com). Di samping itu, Henderson juga
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Actifities of
Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri,
tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter
sewaktu mengunjungi pasien.

 BETTY NAUMAN
Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari
konsep holistic dan pendekatan system terbuka (Marriner-tomey, 1994). Bagi neuman, manusia
merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologis, sosiokultural dan
variable perkembangan yang berfungsi sebagai system terbuka. Sebagai system yang terbuka,
manusia berinteraksi, beradabtasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan
sebagai stressor (chin dan Jacobs, 1995). Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang
mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal segala
sesuatu pengaruh yang berasal diluar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan
merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh
mekanisme yang disadari maupun yang tidak disadari (reed, 1995). Tiap lingkungan memiliki
kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak system. Model neuman mencangkup

4
stressor intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal (Neuman, 1982, 1995; Marriner-tomey,
1994).
       Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari
keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal(Neuman dan Young,1972). Perawat  mengkaji,
mengatur dan mengevaluasi system klien. Perawatan  berfokus pada variable-variabel
yang  mempengaruhi respons klien terhadap stresor (chin dan Jacobs,1995). Tindakan perawatan
terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada
peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi factor-faktor resiko yang potensial dan actual
terjadi akibat stresor. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber
internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak,
sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip  dari pencegahan
tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stresor melalui
pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama
(Neuman,1982;Torres,1986;Marriner-Tomey,1994;chin dan Jacob,1995)
       Model konsep yang di kemukakan ini adalah model konsep health  care sisitem yaitu model
konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang di tujukan kepada penekanan
penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
      Intervensi keperawatan di arahkan pada garis pertahanan dengan pencegahan
primer,sekunder,tersier.model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam
lingkungan yang dinamis.sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat
menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang terkait
dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang
selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari satu variabel yang utuh di
antaranya fisiologis,fisikologis,sosiokultural,dan spiritual,juga memandang pelayanan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis
dari menghindari stressor.

5
Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut neuman ini berfokus terhadap
responsterhadap stresor serta factor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada
pasien.untuk tindakan keperawatan yang harus dilakukan menurut neuman adalah mencegah atau
mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stresor.upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan
primer,sekunder,dan tersier.
       Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi
adanya stresor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif.pencegahan sekunder
menurut neuman meliputi tindakan perawatan yang dapat mengurangi atau menhilangkan gejala
penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stresor.dan pencegahan tersier dapat meliputi
pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari
komplikasi suatu penyakit.upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya pendidikan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.     

C. Karakteristik Teori
 Virginia Henderson
1.        Ada inter hubungan konsep.
2.        Konsep kebutuhan manusia pokok, biophysiology, kultur, dan interaksi, komunikasi
dipinjam dari  discipline Teori Maslow's.
3.        Komponen Dan Definisinya adalah logis dan yang 14 komponen adalah suatu pemandu
untuk individu dan perawat mencapai gol yang dipilih.
4.        Secara relatif sederhana Namun generalizable.
5.        Dapat digunakan untuk Kesehatan individu dari  berbagai zaman.
6.        Terdapat basis untuk hipotesis yang dapat diuji.
7.        Membantu meningkatkan ilmu pengetahuan yang umum di dalam disiplin.
8.        Gagasan untuk ilmu perawatan praktek sungguh baik diterima.
9.        Dapat digunakan oleh praktisi untuk memandu dan meningkatkan praktek mereka.

 Betty Neuman

Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat tekanan
atau stress.Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat
keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang
merupakan konsep mental klien :

6
1. Individu atau pasien itu sendiri

2. Lingkungan sekitarnya

3. Kesehata

4. Pelayanan

D.      Teori
 Virginia Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan.
1.          Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan.
Ke 14  kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut: 
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah
lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau
pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.

7
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan
normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Ke empatbelas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat
kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan
dasar poin 1-9 termasuk komponen kebutuhan biologis, poin 10 dan 14 termasuk komponen
kebutuhan psikologis, poin 11 termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen 12 dan 13 termasuk
komponen kebutuhan sosiologis (Dalam Currentnursing.com).
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan
satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu
kesatuan (unit).
Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatandipengaruhi oleh :
a.         Usia
b.        Kondisi emosional (mood dan temperamen)
c.         Latar belakang sosial dan budaya
d.        Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan ketidakmampuan sensorik,
kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status mental.
2.        Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di
dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas).
Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3.        Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta
pengetahuan yang cukup.
4.        Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.

8
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan
resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi
bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan
sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
a.         Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
b.        Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
c.         Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasienyang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (subtitute) di dalam
memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kamauan pasien yang
berkurang. Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu dan
pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong
atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini sifatnya relatif,
sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian,
parawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra
(partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski
diagnosisnya berbeda, setiap pasien memiliki kebituhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja,
kebutuhan dasar tersebut dimodifikasiberdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya, seperti
usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat
tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi
yang membolehkan seorang dokter  memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan
lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika
tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus
dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukanoleh
dokter.

9
 Betty Neuman

Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistic dan pendekatan system terbuka (Marriner-tomey, 1994). Bagi neuman, manusia
merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologis, sosiokultural dan
variable perkembangan yang berfungsi sebagai system terbuka. Sebagai system yang terbuka,
manusia berinteraksi, beradabtasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan
sebagai stressor (chin dan Jacobs, 1995). Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang
mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal segala
sesuatu pengaruh yang berasal diluar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan
merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh
mekanisme yang disadari maupun yang tidak disadari (reed, 1995). Tiap lingkungan memiliki
kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak system. Model neuman mencangkup
stressor intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal (Neuman, 1982, 1995; Marriner-tomey,
1994).

Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari
keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal(Neuman dan Young,1972). Perawat  mengkaji,
mengatur dan mengevaluasi system klien. Perawatan  berfokus pada variable-variabel
yang  mempengaruhi respons klien terhadap stresor (chin dan Jacobs,1995). Tindakan perawatan
terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada
peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi factor-faktor resiko yang potensial dan actual
terjadi akibat stresor. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber
internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak,
sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip  dari pencegahan
tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stresor melalui
pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama
(Neuman,1982;Torres,1986;Marriner-Tomey,1994;chin dan Jacob,1995)
Model konsep yang di kemukakan ini adalah model konsep health  care sisitem yaitu model
konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang di tujukan kepada penekanan
penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas

10
Intervensi keperawatan di arahkan pada garis pertahanan dengan pencegahan
primer,sekunder,tersier.model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam
lingkungan yang dinamis.sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat
menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang
terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka
yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari satu variabel yang utuh di
antaranya fisiologis,fisikologis,sosiokultural,dan spiritual,juga memandang pelayanan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis
dari menghindari stressor.
Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut neuman ini berfokus terhadap
responsterhadap stresor serta factor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada
pasien.untuk tindakan keperawatan yang harus dilakukan menurut neuman adalah mencegah atau
mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stresor.upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan
primer,sekunder,dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi
adanya stresor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif.pencegahan sekunder
menurut neuman meliputi tindakan perawatan yang dapat mengurangi atau menhilangkan gejala
penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stresor.dan pencegahan tersier dapat meliputi
pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari
komplikasi suatu penyakit.upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya pendidikan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.      
 Perkembangan Sistem Model Neuman
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia
sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable)
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara
dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan
internal maupun eksternal. Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses,
output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan

11
perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau
kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan. Tujuan ideal
dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi(proses) dan sebagai sistem terbuka
maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk
mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang
memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui
respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
       Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Healt care system” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty Neuman mendefinisikan
manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka.
Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran
konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual, basic structure dan energy resources, line of resistance, normal line of defense, fixible
line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter dan
ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan, keperawatan dan
manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini yang saling berhubungan dan
mendukung ke arah stabilitas sistem.
a. Basic Structure and Energy Resources/Struktur Dasar dan Sumber Energi
Struktur dasar, atau inti pusat, terdiri dari faktor-faktor kelangsungan hidup dasar umum
untuk spesies (Neuman,1995). Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan
hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-
variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
Neuman  (1995) memandang manusia atau klien secara keseluruhan (wholistic) yang terdiri
dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor spiritual.
Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman (1995) bahwa klien merupakan cerminan secara
wholistik dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya
berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu

12
akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa
yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik
untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau
kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara
adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila
bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-
bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5 Faktor Menurut Neuman (1995)  Secara Wholistic :
1). Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
2). Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3). Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan
ekspektasi kultural dan aktivasi.
4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual

Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Klien juga
dipandang mengalami kondisi yang bervariasi, sesuai stress yang dialami. Ketika stressor terjadi
individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian
motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling
berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari
karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara umum
gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur normal, struktur genetik ,
pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktur ego dan pengetahuan atau kebiasaan.
b. Garis Pertahanan/ Lines of Resistance
Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis
resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah
mekanisme sistem immun tubuh.

13
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan
berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
Garis pertahanan  menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis
pertahanan fleksibel.
Garis Pertahanan normal/ Normal Lines of Defense
1).Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem
atau kondisi yang menykukertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan
wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien. Pada klien dil
2) Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense tidak
dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan
tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem
untuk mengatasi stressor tambahan.
3) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
Garis Pertahanan Fleksibel/ Flexible Lines of Defense
1).Digambarkan sebagai  lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon
awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
2). Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of
defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat maka
tingkat proteksipun meningkat.
3).Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan
keadaan stabil dari sistem klien.
4) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.
c. Lingkungan/ Environment
Menurut Neuman (1995)  lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang
berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun eksternal pada
manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang

14
bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal
tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak
positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal,
interpersonal dan extrapersonal.
Neuman (1989,1990,1995)  membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatan-
kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.
3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka
dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya
adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
d. Stresor/Stressors
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman  (1995) mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
   Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan
lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.
   Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
   Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi
lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
 Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal.
Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
e. Kesehatan (Sehat) /Healt
Neuman mengidentifikasikan kesehatan sebagai stabilitas sistem yang optimal, atau keadaan
optimal kesehatan pada waktu.Kesehatan dipandang sebagai kontinum dari kesehatan ke
penyakit. Sebagai orang yang berada dalam interaksi yangkonstan dengan lingkungan, keadaan
kesehatan (dan implikasinya negara lainnya) beradadalam kesetimbangan dinamis, bukan di
segala macam kondisi mapan. Neuman mengusulkan wellness  (penyakit kontinum), dengan
posisi orang yang kontinum dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan variabel dan tekanan yang
mereka hadapi. Sistem klien bergerak ke arah penyakit dan kematian  (entropy) bila dibutuhkan

15
lebih banyak energi dari pada yang tersedia. Sistem klien bergerak ke arah kesehatan
(negentropy) ketika lebih energis tersedia dari pada yang dibutuhkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing yang ditinjau dari sisi
fungsional. Menurut Henderson,tugas unik perawat adalah membantu individu baik
dalam keadaan sakit maupun sehat melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas
guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu, yang dapat dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,kemampuan,kemauan,dan pengethauan.
Memandang kesehatan dalam kaitan dengan kemampuan pasien untuk memenuhi 14
komponen kebutuhan dasar hidup untuk memandirikan pasien.

Betty neuman menggunakan konsep “ health care system” yaitu model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukkan kepada penekanan penurunan
stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal dengan
sasaran pelayanan adalah komunitas. Serta Betty neuman mendifinisikan manusia secara
utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka. Neuman
meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari
keperawatan adalah membantu individu, keluarga,dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan dalam tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan
mengevaluasi system klien. Perawat berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi
respons klien terhadap stressor.

B.       Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson dan Betty Neuman yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan

16
mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk
menjelenkan praktik keperawatan. 

DAFTAR PUSTAKA

Currentnursing.com
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik
keperawatan. New York:Macmillan.
Marilyn E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler, 1999, Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, EGC, Jakarta
Potter & Perry. 1999 "Fundamental Keperawatan", Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Poter PA & Perry AG, 1991, Fundamental of Nursing ; Concept, Process and
Practice terj 3th Edition, ST Louis CV Mosby Company 
     Timber BK. Fundamental skills and concepts in Patient Care, 7th edition, LWW, N
     George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd
ed. Norwalk, Appleton & Lange.
     Wills M.Evelyn, McEwen Melanie (2002). Theoretical Basis for Nursing Philadelphia.
Lippincott Williams& wilkins.
     Meleis Ibrahim Afaf (1997) , Theoretical Nursing : Development & Progress 3rd ed.
Philadelphia, Lippincott.
     Taylor Carol,Lillis Carol (2001)The Art & Science Of Nursing Care 4th ed.
Philadelphia, Lippincott.
     Potter A Patricia, Perry G Anne (1992) Fundamentals Of Nursing -Concepts Process
& Practice 3rd ed. London Mosby Year Book.
     Vandemark L.M. Awareness of self & expanding consciousness: using Nursing
theories to prepare nurse -therapists Ment Health Nurs. 2006 Jul; 27(6) : 605-15
     Reed PG, The force of nursing theory guided- practice. Nurs Sci Q. 2006
Jul;19(3):225
     Delaune SC,. Ladner PK, Fundamental of nursing, standard and practice, 2nd edition,
Thomson, NY, 2002

17
http://mynewblogklpk6.blogspot.com/2016/01/teori-dan-konsep-keperawatan-betty.html
http://thelostamasta.blogspot.com/2012/05/makalah-betty-neuman.html

18

Anda mungkin juga menyukai