Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKERIND

BENGKEL LAS “TRISAKA”


JL. RAYA BLORA-REMBANG KM. 8 BLORA

DISUSUN OLEH :
NAMA : ANGGA DUWIK DIPUTRA
KELAS : XII TLAS 1
NO. ABS : 08

SMK NEGERI 1 JEPON


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat
dalam menempuh PKL Tahun Pelajaran 2023/2024
pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Jepon

Disahkan pada tanggal .......................


Diterima pada tanggal ...........................

Yang Mengesahkan
Guru Pembimbing Sekolah Pembimbing DUDIKA

ROHMAN NAJIB, S.T SUDARNO


NIP. 19920415 202221 1 001

Blora, Desember 2023


Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Jepon

DARYONO, S.Pd., MT
NIP. 19690207 199003 1 008

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat ALLAH SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan PKL (PRAKERIN) tanpa ada
halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Laporan ini disusun
berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan PKL
(PRAKERIN).

i
Penyusunan Laporan PKL (PRAKERIN) ini adalah salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) dan
laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan
PKL. Dengan ini saya berterima kasih kepada kepala instansi yang selama kurang
lebih tiga bulan ini telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan PKL
(PRAKERIN).
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari
pihak pembimbing dari pihak sekolah maupun pihak instansi, oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Daryono, S.Pd., MT selaku Kepala SMK Negeri 1 Jepon
2. Bapak Abib Musyafa, S.Pd selaku Kepala Jurusan Teknik Las
3. Bapak Rohman Najib, S.T selaku Guru Pembimbing Sekolah
4. Bapak Sudarno selaku pembimbing di tempat Prakerin.
5. Kedua Orang Tua saya Ibu dan Bapak yang selalu berdoa, member semangat
dan dukungan, materi, maupun kasih saying yang tak terhingga kepada saya.
6. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
terlibat banyak membantu saya dalam menyelesaikan kerja praktik hingga
laporan kerja praktik ini selesai.
Akhir dari kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini.Saya juga
mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan
ini.Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bermanfaat bagi semua pembaca.Aamiin.

Blora, Desember 2023


Penyusun

ANGGA DUWIK DIPUTRA

DAFTAR ISI

PENGESAHAN............................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang........................................................................................ 1

ii
II. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan............................................................ 2
III. Manfaat Kegiatan.................................................................................... 2
IV. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................................. 2
V. Sejarah Bengkel Las Trisaka................................................................... 3
VI. Struktur Organisasi.................................................................................. 3
BAB II DASAR TEORI
I. Sejarah Pengelasan ................................................................................. 4
II. Macam-macam Pengelasan..................................................................... 5
III. Macam-macam Sambungan.................................................................... 8
IV. Alat dan bahan......................................................................................... 8
V. Proses Kerja............................................................................................. 15
BAB II DASAR TEORI
I. Sejarah Pengelasan ................................................................................. 4
II. Macam-macam Pengelasan..................................................................... 5
III. Macam-macam Sambungan.................................................................... 8
IV. Alat dan bahan......................................................................................... 8
V. Proses Kerja............................................................................................. 15
BAB III PEMBAHASAN
I. Pembuatan Bumper................................................................................. 17
II. Pembuatan Weldop Truk Tronton............................................................ 18
III. Membuat Tiang Lampu Jalan.................................................................. 19
IV. Membuat Knalpot Diesel........................................................................ 20
BAB IV PENUTUP
I. Kesimpulan........................................................................................... 22
II. Saran..................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Perlu disadari bahwa sampai sekarang lulusan SMK belum dapat
diserap langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat
mata terbukti hampir setiap dunia usaha / industry ketika merekrut tenaga
kerja lulusan SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang
telah lulus seleksi penerimaan karyawan rata-rata tiga bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum
diakui oleh pihak usaha/ industri. Jika kita kaji secara seksama, kita tidak
dapat menyalahkan pihak dunia usaha/ industri. Memang pada
kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan Praktik.
Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran Praktik idealnya
70 % hanya dapat dilaksanakan 30 % saja. Bahkan ada beberapa SMK
yang tidak memiliki sama sekali peralatan Praktik, dalam pelaksanaan
peserta diklat hanya dapat berangan – angan dengan teori saja tidak
dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya. SMK yang peralatan Praktik
cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di
industri / usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha / industry sudah serba
otomatis, sedangkan peralatan yang ada di SMK-SMK masih manual.
Sehingga pelaksanaan Praktik hanya sekedar mengenal peralatan
yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan di dunia industri/usaha, itu
pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal. Sesuai dengan
hasil pengamatan dan penelitiaan Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat
menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat
dilihat dari kondisi pembelajaran yang kondusif untuk menghasilkan
tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang
tidak semata – mata diukur oleh pengguasaan unsure pengetahuan dan
teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts)
bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik kerja dapat
dipelajari disekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat
diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.
Untuk kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keahlian professional
seseoarang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan

1
pada bidang profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan
keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Mata diklat
Praktik kejuruan yang disajikan disekolah biarpun menggunakan peralatan
yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan
proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang
sesungguhnya.
haan R
II. MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakanya Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Adalah:
1. Sebagai pengalaman melatih diri dengan mengkaji konsep-konsep
yang didapat selama pendidikan sehingga terbiasa dengan lapangan
kerja.
2. Mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran
yang didapatkan di sekolah dan diterapkan pada Dunia Usaha.
3. Memperkokoh kerja sama antara sekolah dengan dunia kerja.

III. MANFAAT KEGIATAN


Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) manfaatnya
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah
selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan terjun kelapangan
kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi
baginya.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang
professional dan handal.
3. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga
sesuai denganVisi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 1 Blora
4. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.

IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Adapun penempatan ataupun lokasi atau Praktek Kerja Lapangan
di SMK Negeri 1 Jepon yang beralamat Jl. Jatirogo 1 Jepon Waktu
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan atau PKL untuk SMK Negeri 1

2
Jepon adalah tiga bulan yaitu mulai Tanggal 3 Juli 2023-15 Desember
2023.

V. SEJARAH BENGKEL LAS TRISAKA


Bengkel Las “TRISAKA” yang terletak di Jalan Raya Blora
Rembang Km. 08 Ds. Sendangharjo Kec. Blora Kab. Blora. Berdiri sejak
tahun 2008. Bengkel tersebut dipimpin Bapak Sudarno dan mempunyai
modal yang cukup untuk membangun bengkel dan membeli alat dan mesin
las, dan berdirilah seperti saat ini. Bidang usaha yang dikerjakan yaitu
meliputi pembuatan pintu lipat, rolling door, tralis pagar, tralis besi, dan
masih banyak jenis dan macam produk yang dibuat di bengkel las
“TRISAKA”.

VI. STRUKTUR ORGANISASI

Ketua Bengkel
BAPAK SUDARNO

Mekanik Siswa PKL


NARTO & EDI REGA, ANGGA & RIYAN

3
BAB II
DASAR TEORI

I. SEJARAH PENGELASAN
Salah satu mesin dan perlengkapannya yang dapat membantu
manusia adalah mesin Las. Mesin ini dipergunakan untuk pembuatan pagar
besi. Penggunaan mesin las listrik bertujuari untuk menghasilkan panas yang
sangat tinggi dengan busur nyala api listrik sehingga terbentuk cairan massa.
Melalui cairan massa bagian - bagian benda kerja dengan bahan tambah yaitu
kawat las elektroda satu sama lain diikat dalam sambungan. Setelah arus
listrik dihubungkan maka busur nyala api dapat ditimbulkan dengan
menyentuhkan elektoda pada benda kerja sehingga terjadi cetusan api.
Elektroda segera ditarik kembali kira - kira sejauh 3 mm sehingga cetusan api
berubah menjadi busur nyala api. Karena panasnya busur nyala ap maka
bagian - bagian benda itu akan segera mencair dan membentuk suatu cairan
massa.
Pengelasan adalah menyambungkan atau merekatkan
potongan_potongan atau benda sehingga menjadi suatu bentuk yang sangat
menarik.
Pada bidang pemesinan, pekerjaan pengelasan merupakan unsur
penting dalam berbagai kehidupan. Salah satunya digunakan pada bidang
pemesinan, dimana las digunakan untuk merekatkan atau mengikat
potongan_potongan atau benda yang bersifat besi sehingga menjadi satu
bentuk yang menarik.
Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal
pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari
pembakaran gas acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu
itu sudah dikembangkan las listrik namun masih mulai langka.
Pada Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya
dilakukan dalam skala besar. Dengan las listrik, dalam waktu
singkat, Amerika Serikat dapat membuat sejumlah kapal sekelas
dengan kapal SS Liberty, yang merupakan kapal pertama yang diluncurkan
dengan di las. Di mana sebelumnya kapal yang dikeluarkan, proses
pengerjaan menggunakan paku keling (‘’rivets’’). Pada masa itu, muncul pula
cara pertama untuk mengetes hasil pengelasan, seperti uji ‘’kerfslag’’
(lekukan yang tertutup lapisan).

4
Sebelum atom-atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang
akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-
oksida.Berdasarkanklasifikasinya pengelasan di bagi dalam 2 kelas utama
yaitu:
 Pengelasan cair: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan
sampaimencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api
gas yangterbakar.
 Pengelasan tekan: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan
kemudianditekan hingga menjadi satu

II. MACAM-MACAM PENGELASAN


1. Las Listrik Dengan Elektroda Karbon

Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan


logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan
mencairkan logam yang akan dilas.Sebagai bahan tambah dapat dipakai
elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fluksi.

2. Las Listrik Dengan Elektroda Berselaput ( SMAW )


Las listrik ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan
tambah.Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan
dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar.Selaput
elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang
melindungi ujung elektroda, kawah las, busur listrik dan daerah las di
sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar.Cairan selaput
elektroda yang membeku akan menutupi permukaan las yang juga
berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.

5
3. Las Listrik TIG
Menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan
tambah.Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan
bahan dasar adalah merupakan sumber panas untuk pengelasan.Titik cair
dari elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410o sehingga
tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.Tangkai las dilengkapi
dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi
daerah las dari pengaruh luar pada saat pengelasan.Sebagai bahan
tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan
ke busur listrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan
dasar.Sebagai gas pelindung dipakai argon, helium atau campuran dari
kedua gas tersebut yang pemakaiannya tergantung dari jenis logam yang
akan dilas.Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengan air yang
bersirkulasi.Proses las listrik TIG ditunjukkan pada gambar dibawah ini
4. Las listrik MIG
Las listrik MIG adalah las busur listrik dimana panas yang
ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar,
karena adanya arus listrik. Elektrodanya adalah gulungan kawat yang
berbentuk rol yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang
digerakkan oleh motor listrik. Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur
sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam
untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas
melalui selang gas. Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja
lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan
aluminium dan baja tahan karat, Proses pengelasan MIG ini dapat secara
semi otomatik atau otomatik.Semi otomatik dimaksudkan pengelasan
secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di mana seluruh
pekerjaan las dilaksanakan secara otomatik.Proses las MIG ditunjukkan
pada gambar di bawah ini, dimana elektroda keluar melalui tangkai las
bersama dengan gas pelindung.
5. Las Listrik Submerged
Las listrik submerged yang umumnya otomatik atau semi
otomatik menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh
udara luar.Busur listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada
didalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar
separti biasanya pada las listrik lainnya. Dalam hal ini operator las tidak
perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).Pada waktu

6
pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup lapisan
las.Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah
dibersihkan dari terak-terak las.Elektroda yang merupakan kawat tanpa
selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan maju oleh pasangan roda
gigi, pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat diatur
kcepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.
6. Arus Listrik
a. Arus Searah (DC)
Pada jenis arus ini, electron-elektron bergerak sepanjang
penghantar hanya dalam satu arah.
b. Arus Bolak-Balik (AC)
Arah aliran dari arus bolak-balik adalah merupakan
gelombang sinusoida yang memotong garis nol pada interval waktu
1/100 detik untuk mesin dengan frekuensi 50 Hz.Tiap siklus
gelombang terdiri dari setengah gelombang positif dan setengah
gelombang.Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah
dengan menggunakan pengubah arus (rectifier).
7. Tegangan dan Arus Listrik Pada Mesin Las
Volt adalah suatu satuan tegangan listrik yang dapat diukur
dengan suatu alat voltmeter.Tegangan diantara elektroda dan bahan dasar
menggerakkan elektron-elektron melintasi busur.Ampere adalah jumlah
arus listrik yang mengalir yang dapat diukur dengan
amperemeter.Lengkung listrik yang panjang akan menurunkan arus dan
menaikkan tegangan.
8. Pengkutuban
a. Pengkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang pada
terminal negatif dan kabel massa pada terminal positif.Pengkutuban
langsung sering disebut sebagai sirkuit las listrik dengan elektroda
negatif (DC-).
b. Pengkutuban Terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada
terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal
negative.Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik
dengan elektroda positif (DC+)

7
c. Pengaruh Pengkutuban Pada Hasil Las
Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pengelasan
bergantung kepada jenis bahan dasar yang akan dilas, dan jenis
elektroda yang dipergunakan.Pengaruh pengkutuban pada hasil las
adalah pada penembusan lasnya.Pengkutuban langsung akan meng-
hasilkan penembusan yang dangkal sedangkan pada pengkutuban
terbalik akan terjadi sebaliknya. Pada arus bolak-balik penembusan
yang dihasilkan antara keduanya.
9. Solder atau Brazing
Penyolderan adalah penyambungan logam dibawah pengaruh
penyeluruhan panas dengan bantuan logam penyambung (solder) yang
mempunya titik lebur logam yang akan disambungkan.

III. MACAM-MACAM SAMBUNGAN


 Sambungan Sudut
 Sambungan Pipa
 Sambungan Tumpul
 Sambungan T
Posisi sambungan untuk sambungan sudut dan sambungan tumpul
terdiri dari 4 posisi pengelasan yaitu :
1. Posisi bawah tengah (down head)
2. Posisi mendatar (horizontal)
3. Posisi tegak (vertikal)
4. Posisi diatas kepala (over head)

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Mesin Las Listrik

8
Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga
listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus
melangsungkan suatu lengkung listrik las. Sumber tenagamesin las dapat
diperoleh dari motor bensin atau diesel gardu induk tegangan pada mesin
las listrik biasanya:110 volt 220 volt 380 volt.Antara jaringan dengan
mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus.Mesin las digerakkan
dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada
bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik.Busur nyala terjadi
apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan
kabel massa dijepitkan ke benda kerja.Jenis-jenis mesin las las listrik
terbagi atas :
a. Transformator Arus Bolak-Balik (AC)
Macam-macam pesawat las ini seperti transformator las,
pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin.Transformator las
yang kebanyakan digunakan di industri-industri mempunyai
kapasitas 200 sampai 500 amper.Pesawat las ini sangat banyak
dipakai karena biaya operasinya yang rendah disamping harganya
yang relatif murah.Voltase keluar dari pesawat transformator ini
antara 38 sampai 70 volt.

Gambar Transformator Arus Bolak-Balik (AC).


b. Rectifer Arus Searah (DC)
Mesin ini mengubah arus bolak-balik (AC) yang
masuk, menjadi arus searah (DC) keluar.Pada mesin AC, kabel masa
dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa mempengaruhi
perubahan panas yang timbul pada busur nyala.

9
Gambar Rectifer Arus Searah (DC).
c. Mesin Las AC-DC
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat arus
searah dan arus bolak-balik. Dengan pesawat akan lebih banyak
kemungkinan pemakaiannya karena arus yang keluar dapat arus
searah maupun arus bolak-balik.Pesawat las jenis ini misalnya
transformator-rectifier maupun pembangkit listrik motor diesel

Gambar Mesin Las AC-DC.

2. Kabel Las
Kabel las biasanya terbuat dari tembaga yang dipilik dan
dibungkus dengan karet isolasi. Yang disebut kabel las ada tiga macam
yaitu kabel elektroda, kabel massa, dan kabel tenaga.Kabel elektroda
adalah kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda.

10
Gambar Kabel Las.

3. Penjepit Elektroda
Penjepit elektroda biasanya terbuat dari bahan yang mudah
menghantarkan arus listrik. Bahan yang biasa digunakan adalah
tembaga.Pada pemegang elektroda pada mulutnya sudah dibentuk
sedemikian rupa sehingga memudahkan tukang las memasang/menjepit
pada pemegang elektroda.Dalam penggunaannya elektroda harus
ditempat pada sela-sela yang ada, dapat diposisikan dengan sudut 180
derajat, 90 derajat atau 45 derajat terhadap pemegang elektroda.

Gambar Penjepit Elektroda.

4. Palu Las
Palu las adalah alat untuk memersihkan kerak dari hasil
pengelasan.Dalam menggunakan palu terak ini jangan sampai membuat
luka pada hasil pengelasan maupun pada base metalnya.Karena luka
bekas pukulan adalah merupakan cacat pengelasan.Palu las sebelum

11
digunakan dicek ketajamannya dan kondisinya.Apabila sudah tumpul,
maka harus ditajamkan dengan menggerindanya.Setelah selesai
menggunakannya, tempatkan palu las pada tempatnya secara rapi.Palu
las digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur
las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah
las.Berhati-hatilah membersihkan terak las dengan palu las karena
kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan lainnya.

Gambar Palu Las.

5. Gerinda Tangan
Gerinda tangan ini berfungsi untuk menyiapkan benda yang
akan dilasberupa penyiapan kampuh las.Gerinda ini juga digunakan
untuk membantu dalam proses pengelasan khususnya dalam
pembersihan lasan sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan
lasan lapis berikutnya.Gerinda tangan ini juga digunakan untuk
membantu dalam memperbaiki cacat las yang memerlukan
penggerindaan dalam persiapannya sebelum diperbaiki cacat pengelasan
tadi.

Gambar Gerinda Tangan

12
6. Sikat Kawat
Sikat las dipergunakan untuk membersihkan benda yang akan
dilas.Membersihkan terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh
pukulan palu las.

Gambar Sikat Las


7. Helm Las / Topeng Las
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari
sinar las(sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit
maupun mata.Sinar las yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat
dangan mata langsung sampai jarak 16 meter.Helm las ini dilengkapi
dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra
merah tersebut. Ukuran kaca las yang dipakai tergantung pada
pelaksanaan pengelasan.

Gambar Helm Las.


8. Sarung Tangan
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk
memudahkan pemegang memegang elektroda. Pada waktu mengelas
harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.

13
Gambar Sarung Tangan.
9. Baju Las / Apron
Baju las / apron dibuat dari kulit / asbes, baju las yang lengkap
dapat melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi
diatas kepala, harus memakai baju las yang lengkap.Pada pengelasan
posisi lainnya dapat dipakai apron.

Gambar Baju Las / Apron.

14
10. Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga
api. Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya
dapat juga dipakai.

Gambar Sepatu Las.

11. Masker Las


Masker las digunakan agar terhindar dari asap dan debu las
yang beracun.

Gambar Masker Las

V. PROSES KERJA
Dalam proses kerja, hal-halnya meliputi :
1. Jenis Pekerjaan
Pembuatan Teralis Jendela
2. Peralatan yang digunakan
A. Mesin bor (untuk melubangi)
B. Mesin pemotong (digunakan untuk memotong bahan)
C. Alat ukur (untuk mengukur bahan yang akan dipotong)

15
D. Penggores (digunakan untuk memberi tanda bahan yang akan
dipotong)
E. Tang (digunakan untuk memindahkan benda yang panas)
F. Palu (digunakan untuk menghilangkan terak yang menempel)
G. Mesin las (digunakan untuk mengelas/ menyambung benda)
H. Gerinda (berguna untuk merapihkan lasan)
I. Kuas (digunakan untuk mengecat benda kerja)
J. Besi baja (digunakan untuk menjepit benda kerja supaya persegi)
K. Amplas.
3. Bahan :
a. Besi beton persegi
b. Plat strip
c. Dempul plastik
d. Cat besi dan tiner
4. Langkah kerja
a. Memotong benda kerja yang terlebih dahulu sudah diukur
b. Rapihkan hasil potongan dengan menggunakan gerinda
c. Buatlah rangka luar untuk acuan dengan menggunakan plat baja
d. Rangkailah benda kerja dengan teliti
e. Sambung benda kerja dengan cara di las
f. Bersihkan terak yang menempel pada lasan dengan menggunakan palu
g. Rapihkan lasan dengan menggunakan gerinda, dan berhati-hati di saat
penggerindaan
h. Lakukan pendempulan di cat dengan warna sesuai keinginan pemesan
dan di bor

5. Keselamatan kerja
a. Memakai wear pack
b. Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda
c. Memakai sepatu
d. Memakai sepatu las
e. Berhati-hati pada benda panas

16
BAB III
PEMBAHASAN

I. PEMBUATAN BUMPER

A. Alat :
1. Mesin Las
2. Kacamata Las
3. Geridna Potong dan Amplas
4. Sikat Besi
5. Palu Ciping
6. Meteran

B. Bahan :
1. Besi baja
2. Elektroda

C. Cara Membuat :
1. Siapkan besi baja dan alat-alatnya
2. Potong besi baja 222cm
3. Cuak bagian kanan kiri sepanjang 40cm
4. Tekuk besi baja setelah di cuak

17
5. Setelah di cuak titik las terlebih dahulu
6. Las semua bagian yang sudah di cuak
7. Amplas bekas lasnya

II. PEMBUATAN WELDOP TRUK TRONTON

A. Alat :
1. Mesin las
2. Geinda potong
3. Gerinda amplas
4. Pelek tronton
5. Tang regem
6. Meteran
7. Tang
8. Rivet
9. Kompesor
10. Kacamata las

B. Bahan :
1. Besi beton neser
2. Besi plat
3. Elektroda

18
4. Cat
5. Bensi

C. Cara Membuat :
1. Siapkan besi beton neser
2. Potong besi beton neser sepanjang 180cm
3. Bulatkan besi ke velek tronton
4. Setelah menjadi bulat di velek trontonnya
5. Lalu las besinya
6. Setelah menjadi bulat di velek
7. Buat bulatan dari besi bentuk segi enam
8. Buat jari-jari dari besi plat sebanyak 4 per velek
9. Las jari-jari ke bes sudah dibulatkan
10. Lalu finishing dengan cat

III. MEMBUAT TIANG LAMPU JALAN

A. Alat:

1. Mesin las 3. Kacamata las


2. Gerinda 4. Sikat besi
(potong,amplas) 5. Palu ciping

19
6. Meteran 8. Kacamata Las
7. Tang

B. Bahan:
1. Besi stenlis
2. Batu ijo
3. Elektroda
4. Pasir
5. Semen

C. Cara Membuat:
1. Ukur besi stenlis panjang 3meter
2. Lalu potong besi stenlis kecil panjang 8cm
3. Lalu bengkokkan stenlis kecil seperti huruf S
4. Lalu besi yang berbentuk huruf S las pada stenlis yang panjangnya
3meter
5. Lalu amplas bekas las-lasannya
6. Setelah dihaluskan poles stenlis yang sudah di las
7. Bikin adukan pasir kemudian cor tiang lampu dengan adukan
semen.

IV. MEMBUAT KNALPOT DIESEL

20
A. Alat:
1. Mesin las 6. Tang
2. Meteran 7. Gerinda potong
3. Tang regem 8. Gerinda amplas
4. Palu ciping 9. Palu
5. Sikat besi 10. Kaca mata las

B. Bahan:
Besi Plat

C. Cara membuat:
1. Siapkan besi plat
2. Lalu potong besi plat panjang 95cm dan lebar 45cm
3. Lalu bikin sarangan dari plat dan lubangi sarangan tersebut
4. Bulatkan plat itu dan masukan sarangan
5. Kemudian las sarangan tersebut
6. Setelah itu las pati atau las semua
7. Buat lubang keluar asap
Buat lubang ke mesin

21
.
8.

BAB IV
PENUTUP

I. Kesimpulan
Setelah mengadakan dan melaksanakan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) akhirnya penyusun mengetahui yang sebenarnya atas
hasil yang diperoleh dari sekolah, serta memperoleh pengetahuan tentang
teori-teori, praktek dan bahan-bahan yang belum
pernah di pelajari di sekolah.
Di samping itu juga penyusun dapat mengetahui bagaimana rasanya
bekerja di industri. Dengan hal tersebut, penyusun menjadi dewasa dan lebih
menghormati kerja keras orang tua. Karena mencari nafkah untuk keluarga
memanglah tidak mudah, butuh banyak pengorbanan.

II. Saran – Saran


Dalam melakukan kerja praktek kita harus teliti dan sabar, tidak
tergesa-gesa dalam bekerja, tidak bersenda gurau dan selalu berhati-hati dalam
bekerja, serta selalu memakai alat-alat keselamatan kerja yang sudah
disiapkan.
Dengan segala kerendahan hati penyusun mencoba memberanikan diri
untuk mengemukakan saran-saran yang mudah-mudahan menjadi bahan
pertimbangan bagi pihak yang bersangkutan, dengan harapan saran-saran ini
dapat bermanfaat untuk perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

https://arsitekta.com/cara-membuat-pintu-lipat-besi-minimalis/#google_vignette

https://www.academia.edu/29640900/
LAPORAN_PRAKERIN_DI_BENGKEL_LAS_docx
GAMBAR KEGIATAN PRAKERIN

Membuat wheel dop Membuat dan mengelas gapuro

Membuat bumper truk


Mengelas knalpot diesel

Anda mungkin juga menyukai