Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK

Pekerjaan Utama yang terdapat pada proyek Peningkatan Jalan dan


Pedestrian Jalan Menteri Supeno Sampai dengan KS Tubun dan Pembangunan
Shelter Manahan meliputi : Pembangunan shelter berukuran 2 meter x 2,75 meter
sebanyak 120 buah, Pembangunan pedestrian sepanjang 1 km dari Gate A sampai
Gate D, Pembangunan Drainase sepanjang 1 km Gate A sampai Gate D, dan
Pelebaran Jalan KS Tubun. Dalam Kerja Praktik yang kami lakukan selama 2 bulan,
kami mengamati beberapa pekerjaan,
3.1 Peralatan Proyek
a. Truck Mixer
Truk Mixer merupakan truk yang di gunakan untuk mengangkut ready mix ke
lokasi pekerjaan pedestrian. Pada pembangunan Pada proyek peningkatan
jalan dan pedestrian shelter Manahan Surakarta, truk mixer yang di gunakan
memiliki tipe hyne. Pekerjaan pengecoran di Jembatan Baran menggunakan
truk mixer dengan kapasitas produksi maksimal 7 m3, dengan supplier dari
PT.KH Beton

Gambar 3.1 Truck Mixer


b. Excavator
Alat yang digunakan untuk metode cut and fill salah satunya
excavator,Excavator melakukan pengerukan tanah dengan menggunakan
ember keruk, Pada proyek peningkatan jalan dan pedestrian shelter
Manahan digunakan 2 unix dengan merk Komatsu, excavator Komatsu
memiliki kapasitas 0,8m3 , Alat ini sebagai peralatan pengeruk karena
kapasitasnya dan kemampuan kerja yang mampu berputar 360 derajat
Gambar 3.2 Excavator

c. Buldozer
Perataan tanah pada lahan pekerjaan peningkatan jalan dan pedestrian shelter
Manahan menggunakan bulldozer, Buldozer yang digunakan memiliki
merk Komatsu,sebagai alat Perata tanah bulldozer memiliki kapasitas kerja
sebesar 4 ton dengan keterangan tersebut menandakan bahwa bulldozer
mampu memberikan dorongan untuk meratakan tanah dengan bebasn
maksimal 4 ton

Gambar 3.3 Bulldozer


d. Tendem Roller
Tandem roller memiliki fungsi sebagai pemadat tanah ,kapasitas yang
digunakan untuk pekerjaan ini antara 10 hingga 12 ton , Tandem roller
memiliki roda penghalus pada bagian depan dan belakang

Gambar 3.4 Randem Roller


e. Genset
Pada pekerjaan peningkatan jalan dan pedestrian shelter Manahan listrik
didapatkan dari genset Mitsubishi yang berada dilapangan ,Genset yang
digunakan sebanyak 2 unit dengan kapasitas 300 KVA

f. Waterpass
Automatic Level Waterpass merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur
atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran
secara vertikal maupun horizontal,pada proyek shelter Manahan alat
waterpass digunakan untuk mengukur ketinggian antara jalan raya dan
pedestrian dilapangan

Gambar 3.6 Watterpas


g. Theodolit
Theodolit adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut vertikal (altitude)
dan horizontal (azimuth) posisi sebuah benda. Untuk itu Theodolit juga
dapat digunakan untuk mengukur jarak, membuat garis lurus dan bidang
datar di atas permukaan tanah, pada proyek shelter Manahan theodolite ini
digunakan untuk mengetahui sudut sudut diproyek Dimana sudut-sudut
tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara
dua buah titik lapangan
Gambar 3.7 Theodolit

3.2 Bahan Material pada Pelaksanaan Proyek


a. Tanah
Tanah pada pekerjaan Peningkatan Jalan dan Pedestrian Shelter Manahan di
gunakan pada tahap penimbunan. Tanah yang di gunakan pada proses
pekerjaan di dapatkan dari metode cut and fill. Dasar penggunaan tanah dari
metode tersebut adalah meminimalisir pengeluaran biaya untuk membeli
tanah timbunan dan mengendalikan area pembuangan tanah. Beberapa
fungsi dari tanah tersebut adalah : a. Penimbunan abuttment, bagian yang di
maksud adalah untuk mengisi bagian dalam abutment yang di batasi dengan
back wall dan wing wall. b. Penimbunan bagian footing, penimbunan ini
bertujuan untuk menambah kestabilan konstruksi pada footing.

Gambar 3.8 Tanah


b. Agregat Kasar
Agregat kasar yang berada di lapangan memiliki kemiripan dengan agregat
halus, Agregat kasar yang dimaksut adalah krikil dengan ukuran berkisar 5
mm hingga 20 mm. PT. KH Beton mensupplier kebutuhan agregat halus
yang di butuhkan. Agregat kasar yang di sediakan berasal dari Semarang di
karenakan agregat Semarang memiliki kualitas yang baik.
Gambar 3.9 Agregat Kasar

c. Semen
Semen merupakan bahan material pelengkap pada pembuatan beton, semen di
gunakan sebagai material perekat pada campuran agregat halus (pasir),
agregat kasar (krikil) dan air

Gambar 4.0 Semen


d. Ready Mix
Ready mix merupakan beton jadi yang siap di gunakan pada pekerjaan
lapangan. Supplier beton ready mix adalah P.T KH BETON. Untuk
kebutuhan beton dalam jumlah sedikit, maka akan di laksanakan langsung
di tempat pekerjaan. Sedangkan untuk kebutuhan yang banyak maka akan
di kerjakan pada batching plant, beton yang sudah selesai di kerjakan pada
batching plant akan langsung di angkut menuju tempat pekerjaan
menggunakan truk mixer concrete. Baik pekerjaan di lapangan dan di
batching plant menggunakan material agregat halus (pasir), agregat kasar
(krikil), semen, air dan bahan tambah (admixture), yang membedakan
adalah beton ready mix pada batching plant mengalami masa pengujian
mutu beton.
Gambar 4.1 Ready Mix

1. Pekerjaan Leveling Elevasi


Leveling merupakan pekerjaan yang dilakukan guna
menentukan beda tinggi antar 2 titik guna untuk nendapatkan data.
Pekerjaan ini menggunakan alat Waterpass
Kami melakukan dan mengamati pekerjaan leveling di beberapa
hari, seperti halnya pada tanggal (sesuai dengan logbook) :
a. Tanggal 29 September 2022, bagian foodcourt Dan
pedestrian utara gate B.
b. Tanggal 30 September 2022, bagian selatan gate B.
c. Tanggal 6 Oktober 2022, bagian barat gate C.
d. Tanggal 8 Oktober 2022, bagian gate A sampai gate B.
e. Tanggal 1 November 2022, bagian STA 0+480.
Urutan dari pekerjaan leveling dimulai dengan :
a. Menentukan titik-titik yang akan dilakukan leveling.
b. Mendirikan tripod dan meletakkan alat ukur waterpass diatas
tripod tersebut dengan mengunci bagian bawahnya.
c. Mengatur gelembung nivo agar posisi beraada ditengah-tengah
tabung.
d. Setelah nivo dalam keadaan seimbang, bak ukur diletakkan pada
titik-titik yang telah ditentukan.
e. Kemudian benang horizontal dibaca benang tengah (BT) dan
benang bawah (BB).
f. Kemudian mengolah data-data hail pengukura pada excel
pekerjaan

Gambar 3.1 Pemasangan alat Gambar 3.2 peletaan bak ukur


waterpass

Gambar 3.3 Penembakan dan


pembacaan BT dan BB
2. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan Pengecoran merupakan pekerjaan penuangan beton
segar ke area bekisting yang telah diberi tulangan
Kami mengamati pekerjaan pegecoran pada jalan pedestrian di
beberapa hari,seperti halnya pada tanggal (sesuai dengan logbook) :
a. Tanggal 12 Oktober 2022, bagian Area pedesstrian Gate D
b. Tanggal 20 Okober 2022, bagian jalan pedestrian
Urutan dari pekerjaan pengecoran dimulai dengan :

a. Persiapan lahan yang akan dicor, dengan cara pemerataan


lahan yang akan dicor menggunakan tendem roller.
b. Memasang kerangka beton atau wiremesh sebagai lapisan
beton decking. Umumnya ketebalan besi kerangka ini
adalah sekitar 8 mm. Pemasangan tulangan ini bertujuan
untuk memeberikan batasan sekaligus pengikat wiremesh
pada lapisan bawah dan atasnya.
c. Proses pengecoran beton, yaitu penuangan adukan beton ke
area yang sudah dipasang wiremesh. Kemudian setelah
pengecoran selesai kemudian ditutup kembali menggunakan
karung goni pada permukaan yang telah dicor, hal ini
bertujuan agar proses pengerasan dapat terbentuk dengan
sempurna.

Gambar 3.4 Pengecoran Gambar 3.5 Pengecoran


3. Pekerjaan Pengaspalan jalan KS Tubun
Pengaspalan merupakan upaya yang dilakukan untuk
memberikankenyamanan serta keselamatan dalam berkendara.
Kami mengamati pekerjaan pengaspalan dan pele bar a n
pada jalan di beberapa hari,seperti halnya pada tanggal (sesuai dengan
logbook) :
a. 21 November 2022, bagian barat Jalan KS Tubun.
b. 22 Novmber 2022, bagian timur Jalan KS Tubun.
Urutan dari pekerjaan pelebaran dan pengaspalan Jalan :
a. Pembersihan lapangan pekerjaan. Mulai dari pembersihan dari
tanaman liar, hingga pembersihan material yang ada pada lapangan
pekerjaan.
b. Pemberian Lem untuk merekatkan Lapisan Base dengan Lapis
Perkerasan Atas dengan jenis aspal ACWC
c. Pemberian Lapisan Base, kemudian dipadatkan menggunakan
Tandem Roller. Pemberian Lapisan Base kemungkinan dengan
tebal 14 cm dalam keadaan sudah padat.
d. Pemberian Lapisan Binder, kemudian dipadatkan menggunakan
Tandem Roller. Pemberian Lapisan Binder kemungkinan dengan
tebal 5-6 cm dalam keadaan sudah padat..
e. Pemberian Lapisan Wearing dengan jenis aspal HRS-WC,
kemudian dipadatkan menggunakan Tandem Roller. Pemberian
Lapisan Binder kemungkinan dengan tebal 5-6 cm dalam keadaan
sudah padat.

Gambar 3.6 Tandem Roller Gambar 3.7 Pneumatic Roller


Gambar 3.8 Pengaspalan Gambar 3.9 Pengaspalan

4. Pekerjaan Pemasangan Granit


Granit merupakan salah satu bahan bangunan yang biasa digunakan
untuk menutupi struktur lantai. Jika dibandingkan dengan bahan
penutup lantai yang lainnya, granit ini mempunyai keunggulan-
keunggulan tersendiri. Di antaranya yaitu granit bersifat kuat, keras, dan
kokoh, memiliki daya tahan yang bagus dan ketangguhan yang tinggi.
Pemasangan granit dilakukan untuk pedestrian dan trotoar. Kami
mengamati pekerjaan pemasangan granit di beberapa hari, seperti halnya
pada tanggal (sesuai dengan logbook) :
a. 27 Oktober, pemasangan granit di bagian gate D.
b. 15 November, pemasangan granit di segmen 2 STA 0+050
sampai dengan STA 0+380.

Urutan dari pekerjaan pemasangan granit :

a. Pembuatan dasaran, adanya dasaran ini berfungsi untuk


mempermudah kita dalam memasang lantai granit, terutama untuk
memastikan lantai tersebut sudah dipasang dengan rata atau belum.
b. Pembuatan Perekat, adukan perekat untuk memasang lantai granit ini
biasanya terbuat dari pasir dan semen yang dicampur dengan
komposisi 3:1. Adukan tersebut dibuat dengan tekstur yang agak
kering dan tidak terlalu lembek sehingga tidak berisiko mengalami
penyusutan secara berlebihan kalau sudah kering.
c. Teknik Pemasangan, untuk pemasangan lantai granit yang nyaris
tidak menggunakan nat dimulai dengan memasang 3 baris secara
memanjang terlebih dulu. Adapun arah pemasangan yang benar yaitu
dimulai dari sisi bagian dalam menuju ke sisi bagian luar.
d. Pemasangan lantai, sebelum dipasang, sisi bawah lantai granit ini
boleh diberikan adukan perekat yang kental dengan ketebalan yang
tipis. Setelah itu, lantai granit tersebut dipasang tepat di atas adukan
perekat. Lalu berikan tekanan secara perlahan-lahan untuk
memperkuat ikatannya. Kemudian cek kerataan permukaannya
menggunakan waterpass.
e. Finishing Lantai, lantai granit yang baru saja dipasang tidak boleh
diinjak terlebih dahulu sampai kondisinya mengering dengan
sempurna.

Gambar 3.10 Pekerjaan


Pemasangan granit

Anda mungkin juga menyukai