Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING PENAHAN

TANAH

A. Peralatan
Dalam pekerjaan dinding penaha tanah Groundsill Srandakan peralatan yang
digunakan terdiri dari:

 Excavator
 Vibrator roller
 Truk molen
 Concrete Pump
 Concrete Vibrator

B. Tenaga
Dalam pekerjaan Groundsill Srandakan tenaga yang diperlukan terdiri dari:

 Mandor
 Pekerja

C. Bahan
Dalam pekerjaan Groundsill Srandakan bahan-bahan yang diperlukan terdiri dari:

 Beton Ready Mix f’c 28 MPa


 Besi beton
 Kawat ayam
 Plywood 12 mm (1,2 x 2,4 m)
 Kayu kelas III
 Paku

D. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan


1. Penentuan lokasi dengan bantuan tim pengukuran dengan menggunakan Total
Station agar lokasi dinding penahan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4 1

3 2

Gambar 1. Gambar Lokasi Dinding Penahan Tanah GS Srandakan

2. Setelah dilakukan pengukuran, dilakukan penggalian tanah dengan bantuan


excavator hingga kedalaman rencana. Kemudian tanah yang telah digali tidak
diangkut ke dalam dump truck melainkan dibuang di sekitar lokasi penggalian
karena akan digunakan kembali untuk timbunan kembali.
3. Setelah dilakukan penggalian untuk masing-masing elevasi kedalaman rencana,
dapat dilakukan penyusunan bekisting sesuai dengan dimensi yang telah
ditentukan.
4. Perakitan besi betoon dapat dilakukan setelah pekerjaan penyusunan bekisting
selesai. Perakitan besi tulangan disusun sesuai dengan desain yang telah
ditentukan
D22-100
D13-300
D13-300

D22-100

D22-100
D13-150
D13-150

D22-100

D13-200 D22-100

D13-200 D22-100

Gambar 2. Desain Tulangan Dinding Penahan Tanah

Gambar 3. Peyusunan Bekisting Untuk Kaki Dinding Penahan Tanah

5. Untuk memperoleh selimut beton 75 mm, tulangan beton dapat ditopang dengan
menggunakan beton tahu setebal 75 mm.
6. Setelah penyusunan besi tulang dinding penahan tanah selesai, dapat dilakukan
pengecoran dengan metode pengecoran insitu. Beton di suplai dari batching plant
dan diangkut dengan truk molen/truk mixer.
7. Pengecoran di lokasi akan dibantu dengan menggunakan concrete pump dengan
mutu beton f’c 28 MPa atau nilai kuat tekan rencana yaitu 337,35 kg/cm 2. Pekerja
membantu proses pengecoran dengan mengarahkan selang beton dari concrete
pump dan meratakan beton hingga pengecoran selesai, selain itu dalam proses
pengecoran ketinggian jatuh dari beton adalah maksimal 1 m, sehingga tidak akan
terjadi segregasi beton. Pengecoran dilakukan beberapa lapis dan beberapa kali,
setiap lapis beton dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator agar beton
terpadatkan dengan sempurna.

Gambar 4. Peyusunan Bekisting Untuk Badan Dinding Penahan Tanah


Gambar 5. Pengecoran Tahap 2 Untuk Badan Dinding Penahan Tanah

8. Setelah pengecoran selesai, bagian atas beton yang terekspos dengan udara luar
ditutup dengan menggunakan plastik dan disiram dengan menggunakan air
hingga umur beton 28 hari, hingga kondisi diatasnya jenuh dengan air untuk
menghindari kerusakan material beton.
9. Setelah beton berumur 28 hari, bekisting dapat dibongkar dan dilakukan perkaitan
kembali untuk section selanjutnya.

Gambar 6. Dinding Penahan Tanah yang Sudah Jadi


10. Setelah proses pengecoran selesai, tanah yang semula telah digali dapat ditimbun
kembali sebagai tanah backfill dari dinding penahan tanah dengan bantuan
excavator.

Gambar 7. Proses Timbunan Kembali Dinding Penahan Tanah

11. Tanah timbunan kembali ditimbun dengan pemadatan per lapisan setiap 1 m.
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibrator roller untuk mendapatkan
kepadatan yang maksimum. Pemadatan dilakukan hingga elevasi tanah timbunan
memcapai elevasi puncak dinding penahan.

Gambar 8. Pemadatan Dengan Vibrator Roller


Gambar 9. Pemadatan Hingga Elevasi Puncak Dinding Penahan Tanah

Anda mungkin juga menyukai