I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan
1.1 Papan Nama Kegiatan
Sebelum melakukan pekerjaan fisik dilapangan, kami akan langsung memasang
Papan nama Proyek agar masyarakat dapat mengetahui mengenai adanya
pekerjaan yang akan dikerjakan di tempat itu. Papan nama proyek yang akan
dipasang harus ditempat yang terlihat jelas.
Gambar 1.1.1 Papan nama Proyek Gambar 1.1.2 Papan nama Proyek
1.2 Pembersihan Lokasi
Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
membersihkan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara
membersihkan tanaman semak belukar/ kotoran yang ada disekitar lokasi agar
dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
Gambar 2.1.1 Pekerjaan Galian tanah dengan menggunakan alat berat excavator
2. Pekerjaan Pasangan
2.1 Pasangan Batu Kali 1 SP : 4 PP
Pasangan batu kali disini adalah untuk membuat Saluran, adapun ketentuan yang
akan kami ikuti disini secara garis besar diantaranya :
a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding 4 Pasir jadi
didalam pengadukan harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak terjadi
kelemahan disisi spesi nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat
persetujuan Direksi dan dibuatkan bak takaran agar tidak terjadi kekurangan
atau kelebihan semen.
b. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang
merusak ikatan semen.
c. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan
terletak selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30 menit tidak
dibenarkan memakainya).
Gambar 2.1.1 Pekerjaan proses pencampuran spesi cp 1:4
d. Pertama sekali setelah pekerjaan galian dilakukan oleh si penggali lalu kami
persiapkan peralatan tukang yang termasuk concrete mixer dan kotak takaran
yang diminta kepada Direksi lalu kami membuatkan request atau izin untuk
melaksanakan pekerjaan pasangan yang kami ajukan kepada pengawas
lapangan dan setelah dimensi galian oke oleh Direksi dan izin pekerjaan
pasangan ditanda tangani kami langsung melaksanakan pekerjaan pasangan
batu kali dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
e. Pasangan batu kali yang dikerjakan harus sesuai dengan dimensi dan elevasi
yang akan dibuat berdasarkan gambar rencana atau perintah Direksi.
3. Pekerjaan Beton
3.1 Pekerjaan Beton Mutu f’c = 19,3 MPa
Untuk pekerjaan beton ini ialah semua pekerjaan yang terbuat dari konstruksi
beton mencakup persiapan sampai penyelesaian, dimana ukuran-ukuran dimensi
dan volume dicantumkan pada gambar rencana atau menurut petunjuk direksi.
Semua mutu beton harus disesuaikan dengan persyaratan SNI "Peraturan Beton
Bertulang Indonesia" PBI 1971 N.I.-2. Kelas dari beton yang akan digunakan
pada masing-masing bagian dari pekerjaan haruslah seperti yang ditentukan dalam
gambar atau oleh direksi.
Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu memasang bouwplank yang terbuat
dari kayu dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran yang ada digambar kerja atas
persetujuan Direksi. Setelah memasang bouwplank selesai kemudian menyiapkan
material yang akan digunakan berupa pasir beton, batu pecah/kerikil, semen dan
air dan ditempatkan pada tempat yang mudah dijangkau, serta menjaga stok
material tidak habis sehingga pekerjaan dapat berjalan terus. Cara
pemasangannnya kuat, tidak bergeser saat pengecoran, serta lokasi yang akan
dicor harus bebas dari kotoran akibat pembuatan bekisting. Pekerjaan ini harus
mendapat persetujuan dari Direksi. Melakukan pengujian material dan mix desain
setiap mutu beton 1 : 2 : 3 dari material yang akan digunakan untuk mendapatkan
perbandingan komposisi material sebelum pekerjaan pengecoran. Pembetonan
diperuntukan pada pekerjaan konstruksi beton bertulang dengan campuran 1 :2 :3
K-225 yang sesuai dengan standar PBI 1971, Material yang dipakai harus
mengikuti spesifikasi yang ada, pengadukan beton memakai concrete mixer dan
akhir beton diperhalus serta dibersihkan.
Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke
area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan
untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan aggregat yang dapat
mengurangi mutu beton.
Untuk pekerjaan Pembuatan Beton diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) dan tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan
Pekerjaan ini utamanya pada keselamatan pekerja, karena memiliki resiko
terjatuh, terhirup semen dan tangan lecet atau luka akibat penggunaan alat manual
dan resiko lainnya. Oleh karena itu pekerja harus tetap,/memperhatikan medan
kerja agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
Gambar 3.2. Pekerjaan Slump Test
Gambar 3.3. Pekerjaan Pengecoran dengan proses pemadatan menggunakan alat Concrete
Vibrator
4. Pekerjaan Plesteran
4.1 Plesteran Siar Pasangan Batu Kali 1SP : 2PP
Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu selesai atau
sedang berlangsung dimana telah memasuki pertengahan atau akhir dari pekerjaan
pasangan batu.
Cara pelaksanaannya :
a. Material yang dipakai adalah semen, pasir pasang, dan air harus on site di
lokasi yang akan dikerjakan.
b. Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir
yaitu 1 : 2.
Gambar 4.1.b Pekerjaan Proses Pencampuran Spesi cp 1:2 menggunakan mesin Molen
g. Plesteran siaran dibentuk sesuai dengan gambar kerja atau sesuai petunjuk
direksi pekerjaan.
h. Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
Gambar 3.3. Pekerjaan Pengecoran dengan proses pemadatan menggunakan alat Concrete
Vibrator