Anda di halaman 1dari 27

Rencana Kerja dan Syarat

BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS

A. PRELIMINARIES.
1.

Air Kerja.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan peralatan serta
perlengkapan yang dibutuhkan pengadaan air kerja / bersih selama dan setelah selesainya
pelaksanaan pekerjaan berikut instalasi dan pengujiannya. Pemasangan instalasi harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Pedoman Plumbing Indonesia 1979
Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
Peraturan dari instansi yang berwenang seperti PDAM.
Kontraktor harus menyediakan / mengusahakan peralatan penunjang misalnya, ground tank,
menara air, dan mesin pompa untuk pengadaan air bersih tersebut, karena air yang akan
dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan persyaratan dalam NI 2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa pada
Laboratorium Penelitian Masalah Air.

2.

Listrik Kerja.
Kontraktor harus menyediakan bahan, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pemasangan jaringan listrik dan kelengkapannya yang akan dipergunakan
selama pelaksanaan pekerjaan.

3.

Pengukuran Kembali
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali dengan teliti
mengenai elevasi permukaan tanah, jalan, tembok penahan atau elevasi lainnya sesuai
dengan permintaan Pemberi Tugas. Semua hasil pengukuran kembali harus dikaitkan
terhadap bench mark yang terdekat.
Alat-alat ukur yang dipergunakan harus dalam keadaan dapat berfungsi dengan baik dan
sebelum pekerjaan dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat persetujuan
Pemberi Tugas, baik dari jenis maupun kondisinya.
Alat-alat ukur yang dipergunakan antara lain waterpass / theodolite lengkap dengan statif dan
rambu-rambunya.
Apabila terdapat perbedaan antara elevasi yang tercantum dalam gambar dengan hasil
pengukuran kembali, maka Pemberi Tugas berkewajiban memutuskan hal tersebut. Tetapi
apabila terdapat kesalahan dalam pengukuran kembali (taking out), maka kontraktor harus
mengadakan pengukuran kembali dan semua menjadi tanggung jawab kontraktor.

4.

Barak Kerja dan Pemberi Tugas Keet.


Kontraktor harus membangun Pemberi Tugas Keet, Barak Kerja dan Gudang untuk
menyimpan bahan dan peralatan, yang lokasinya akan ditentukan Pemberi Tugas. Besar dan
luas Pemberi Tugas keet, barak kerja dan gudang harus memenuhi persyaratan umum sesuai
kebutuhannya termasuk pemasangan instalasi penyambungan listrik dan air bersih. Syaratsyarat minimum yang harus dipenuhi untuk pembuatan Pemberi Tugas keet adalah
menyediakan sarana sanitasi, air bersih, sambungan listrik, alat pemadam kebakaran, obatobatan, meja dan kursi, papan tulis, alat-alat gambar dan 1 (satu) set meubel untuk tamu.
Lahan kosong untuk parkir kendaraan proyek harus disediakan di sekitar Pemberi Tugas keet.
Pekerjaan pembuatan Pemberi Tugas keet sementara ini diperkenaankan menyewa /
mengontrak bangunan penduduk setempat dengan sepengetahuan pihak Pemberi Tugas.

5.

Test Material
Kecuali ditentukan lain Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya sehubungan
dengan pekerjaan kontrol kualitas bahan / pemeriksaan bahan kepada Pihak Ketiga atau
laboratorium dan memberikan data hasil test tersebut kepada pengawas / pemimpin proyek.
Kontraktor harus menyediakan alat-alat praktis untuk memeriksa bahan / material (misalnya :
tabung pemeriksaan pasir, kubus beton dan lain-lain yang bersifat praktis)
File : Kantor Camat Burau

1
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


B. SITE WORK.
1. Talud Penahan Tanah
Umum
Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan pemasangan semua jenis tembok
penahan tanah / turap dan lainnya yang ukurannya sesuai dengan gambar, kecuali jika
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan :
NI 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
NI 8 Peraturan semen portland Indonesia
Material
1). Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai dengan
P.U.B.I., NI 3 1970 dan cara pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang
dikenal umum dilokasi.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau retak.
2). Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 4 pasir.
Pelaksanaan
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentukbentuk yang ditunjuk dalam gambar.
Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu
melekat satu sama lain dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya hingga teguh.
2. Drainase.
Kontraktor harus mengatur pekerjaan Drainase sedemikian sehingga aliran air hujan, air bekas
dari lavatory, floor drain atau dari sumber-sumber lain , selama dan sesudah pekerjaan
selesai, berjalan baik dan lancar.
Untuk menghindari kerusakan pekerjaan, kontraktor harus mengusahakan alat-alat untuk
melindungi pekerjaan tersebut, misalnya pompa air, saluran pembuangan atau saluran-saluran
penyimpanan air dan sebagainya.
Macam pekerjaan drainase meliputi pelaksanaan pemasangan gorong-gorong, saluransaluran, pemasangan bak kontrol, saluran penyambung dari jalan ke saluran dan saluran air
sesuai dengan spesifikasi lainnya tentang pekerjaan tersebut dan dalam batas-batas
kedudukan, kemiringan dan dimensi seperti yang tercantum dalam gambar rencana dan atau
petunjuk pemberi tugas / Konsultan Pengawas.
Pada tempat-tempat tertentu seperti yang tercantum dalam gambar rencana, kontraktor harus
membuat bak kontrol untuk mengontrol kecepatan aliran dan mencegah adanya erosi ke
saluran penampungan.
Apabila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan site, kontraktor harus
menanyakan pada Pengawas dan kontraktor harus membuat gambar-gambar revisi dengan
persetujuan Pemimpin Proyek.
Kontraktor harus mengikuti gambar rencana mengenai ukuran, letak bak kontrol, elevasi, arah
aliran dan dimensi-dimensi lainnya dan apabila terdapat ukuran-ukuran yang kurang jelas,
kontraktor harus mengikuti semua petunjuk Konsultan Pengawas / pemimpin proyek
3. Penimbunan Tanah.
Umum
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan penimbunan pada daerah bangunan yang tertera pada
gambar. Termasuk pekerjaan yang menurut petunjuk Pemberi Tugas Konsultan Pengawas.
Referensi : AASHO T 99
Pelaksanaan
Seluruh bagian site yang direncanakan untuk perletakan bangunan dan daerah pertamanan
harus ditimbun sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah timbunan harus cukup

File : Kantor Camat Burau

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur2

Rencana Kerja dan Syarat


baik, bebas dari sisa-sisa (rumput, akar-akar dan lain-lainnya). Dalam hal ini harus mengikuti
petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas.
Penimbunan harus dilakukan lapis demi lapis setebal maksimal 30 cm hamparan setiap
lapisan. Kadar air harus dijaga , agar pemadatan dapat berlangsung optimal. Apabila kadar air
tanah timbunan terlalu tinggi maka proses penghamparan pada lapis berikutnya harus ditunda
untuk menurunkan kadar air lapisan timbunan yang bersangkutan, pemadatan baru dapat
dilakukan apabila kadar air telah mencapai derajat yang memadai.
Penghamparan lapisan selanjutnya baru boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas. Pemberi Tugas berhak untuk memeriksa dan menguji derajat kepadatan
timbunan setiap lapisan. Apabila kepadatan lapisan yang diperiksa memenuhi persayaratan,
maka pekerjaan timbunan berikutnya harus ditunda sampai diperoleh kepadatan lapisan yang
bersangkutan.
Kontraktor harus memperhatikan dan memperhitungkan terhadap penyusutan dan penurunan
yang terjadi terhadap timbunan yang dikerjakan, sehingga hasil kahir dari pekerjaan ini sesuai
dengan garis dan elevasi yang tercantum dalam gambar.
Penggilingan lapisan harus mencapai kepadatan yang mencukupi sesuai standard proctor
laboratorium pada kadar air yang optimum dengan pemeriksaan kepadatan standard
PB.0111.76 Manual pemeriksaan bahan jalan No. 01/MN/BM/1976.
Sisa tanah hasil galian yang tidak dipergunakan harus disingkirkan secepatnya dan dibuang
kelokasi yang telah ditentukan. Tanah hasil galian yang akan dipergunakan kembali untuk
pekerjaan selanjutnya harus diletakkan dan ditempatkan sedemikian rupa hingga
memudahkan penggunaan selanjutnya dan tidak mengganggu pekerjaan lainnya.
4. Septik Tank.
Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua pekerjaan pembuatan
septik tank seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Ketentuan Umum.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas Lapangan / Konsultan Pengawas
untuk memperoleh persetujuannya mengenai :
Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada P.U.B.I., NI 3 1970
dan NI 10 1973
Gambar pelaksanaan (shop-drawing)
Bahan.
Bahan-bahan yang dipergunakan seperti yang diuraikan dalam gambar rencana.
Perekat bahan pasangan yang digunakan adalah spesi (adukan) dan sesuai dengan
ketentuan yang dicantumkan atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
Bata harus baru, terbakar keras dan dipasang dengan adukan 1 pc : 2 pasir. Untuk septik tank
ini harus menggunakan kedap air, digunakan adukan 1 pc : 2 pasir.
Ukuran bata adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm dengan toleransi ukuran 0,5 cm.
Pemasangan Batu Bata
Spesi.
Spesi kedap air (1 pc ; 2 pasir) sesuai dengan ketebalan, ketinggian dan ukuran yang
tercantum didalam gambar.
Pemasangan Batu Bata.
Pemborong tidak diperkenankan untuk memulai pemasangan sebelum pengukuran serta
pemeriksaan ketepatan kesikuan diperiksa.
Batu bata yang akan dipergunakan harus padat, keras , tanpa retak / pecah. Batu bata harus
tepat ukuran, ketebalan, dinding batu bata setelah diplester tidak boleh melebih 150 mm.
Sekurang-kurangnya 6 jam sebelum digunakan, batu bata harus direndam hingga buihnya
habis, dan dibasahkan lagi sampai menjadi jenuh sebelum pemasangan dilakukan.
Setiap lapis batu bata harus terpasang tegak lurus dengan bantuan bentangan benang yang
sipat datar.
Pembuatan lubang pada pasangan batu bata untuk duduknya perancah sama sekali tidak
diperkenankan.
Siar.
Siar tegak pasangan tidak diperkenankan membentuk satu garis lurus antara dua lapisan
pasangan.

File : Kantor Camat Burau

3
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


C. STRUKTUR.
1. PONDASI
Umum
Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan pemasangan semua
pekerjaan pondasi poer, batu gunung, dan pondasi lainnya yang ukurannya sesuai
dengan gambar, kecuali jika ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan :
NI 2 (1971) Peraturan beton bertulang indonesia
NI 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
NI 8 (1972) Peraturan semen portland indonesia
Material
1). Poer
Spesifikasi dan dimensi dari poer yang dipergunakan harus sama dengan yang
tercantum pada gambar rencana.
2). Batu
Bahan untuk pondasi batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai dengan
P.U.B.I., NI 3 1970 dan cara pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik
yang dikenal di sini.
Batu gunung harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau retak.
3). Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 pc : 3 pasir.
Pelaksanaan
Untuk jenis pondasi poer, dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang ditunjuk
dalam gambar, dan pada pelaksanaan pemancangan harus menggunakan peralatan
yang sesuai dan mencapai kedalaman tanah dasar yang mampu memikul beban
bangunan tersebut.
Pekerjaan pemasangan batu gunung dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentukbentuk yang ditunjuk dalam gambar.
Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu
melekat satu sama lain dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya hingga
teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk mendapatkan massa
yang kuat dan integral.
2. BETON
a. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam beton biasa,
beton bertulang dengan penulangannya, bekisting, finishing dan pekerjaanpekerjaan lain sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan.
b. Referensi
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuanketentuan seperti yang tertera dalam :
NI 2 (1971) Peraturan beton bertulang indonesia
NI 3 (1970) Peraturan umum bahan bangunan di indonesia
NI 5 (1961)
NI 8 (1972) Peraturan semen portland Indonesia
c. Material
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar dan harus
sesuai dengan persyaratan di dalam NI 2 Bab 3.3, Bab 3.4 dan Bab 3.5.
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari kontaminasi oleh
bahan-bahan yang dapat merusak. Agregat halus (pasir) dan agregat kasar (koral
atau split) harus disimpan dalam tempat-tempat yang terpisah.
Semen
Semen yang dipakai harus dari mutu terbaik seperti disyaratkan dalam NI 8 Bab
3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai untuk
seluruh pekerjaan beton.

File : Kantor Camat Burau

4
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik
dan terlindung.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat yang tidak terkena air (dengan
lantai terangkat) dan ditumpuk dalam urutan pengiriman.
Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 m. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai.
Pembesian
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa, sehingga
bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah, aspal,
oli/minyak gemuk (fat).
Juga besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran masingmasing.
Besi penulangan harus sesuai dengan persyaratan dalam NI 2 Bab 3.7 yang
dinyatakan sebagai U 32, untuk diameter diatas 13 mm sedangkan untuk dibawah
13 mm adalah U-24, sesuai dengan keterangan pada gambar perencanaan.
Kawat pengikat harus berukuran minimal garis tengah 1 mm seperti yang disyaratkan
dalam NI 2 Bab 3.7.
Air
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan persyaratan dalam NI
2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa pada
Laboratorium Penelitian Masalah Air.
d. Pelaksanaan
1. Proporsi
Kecuali disebutkan lain, maka campuran beton harus sedemikian rupa sehingga
mencapai kekuatan beton karakteristik 225 kg/cm2 kecuali disebutkan lain pada
gambar.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan trial test yang
dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai. Dari
hasil trial test tersebut ditentukan oleh Pemberi Tugas Pengawas Deviasi
Standard yang akan dipergunakan untuk menilai mutu beton selama
pelaksanaan, sesuai dengan syarat-syarat PBI 71 Pasal 4.6 dan 4.7.
2. Pengecoran Beton
Kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus dibuang dari dalam bekisting. Alatalat pengaduk (beton molen) dan alat pembawa harus bersih.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya dan diperiksa sebelum pengecoran
dilakukan.
Pemberi Tugas Pengawas harus menerima pemberitahuan minimal 2 x 24 jam
sebelum pengecoran dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat
diberikan pada waktunya.
Pelaksanaan Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971
kecuali dipersyaratkan lain.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter dan segera
sesudah pengecoran, lapisan-lapisan beton ini harus dipadatkan dengan
penggetar (internal concrete vibrator). Tidak diperbolehkan melakukan
pengetokan untuk hal ini. Kecepatan vibrator dalam adukan harus tetap dan
lebih besar dari 7000 impuls per menit. Penggunaan alat penggetar tidak boleh
mengenai besi penulangan. Pemadatan dengan penggetaran ini harus dilakukan
sesuai dengan PBI 1971 Bab 6.4.
3. Penyambungan Beton
Sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah mengeras, permukaan
yang lama dibersihkan dan dikasarkan, bekisting harus dikencangkan kembali
dan penyambungannya dengan menggunakan air semen, jika umur beton lebih
dari 3 hari penyambungannya harus menggunakan Bonding Agent yang
disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas.
4. Slump
Slump yang diizinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah
sesuai dengan PBI 1971 Bab 4.4.
Pemakaian nilai slump harus teratur dan disesuaikan dengan kebutuhannya ,
misalnya : untuk daerah-daerah yang pembesiannya rapat menggunakan slump
yang tinggi.
5. Lantai Kerja
File : Kantor Camat Burau

5
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya, harus
diberikan pasir 10 cm dan lantai kerja 5 cm, dengan adukan 1 : 3 : 5 di bawah
konstruksi beton tersebut.
Sebelum pengecoran lantai kerja dilakukan, lapisan pasir tersebut harus
dipadatkan terlebih dahulu.
6. Kolom dan Balok Praktis
Kontraktor harus memberikan/merencanakan kolom-kolom praktis untuk
pemasangan dinding seluas 12 m2 atau dimana dianggap perlu harus dipasang
kolom praktis.
7. Pemeliharaan Beton
Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu lembab dengan
jalan menutup beton dengan karung basah atau menyiram dengan air secara
rutin, sehingga beton berumur satu minggu. Pada umur 24 jam harus dijaga dari
air hujan yang deras, air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.
8. Masa Pelaksanaan
Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinyu dari
hasil-hasil pemeriksaan benda uji. Paling sedikit setiap 5 m3 beton harus dibuat
benda uji untuk ditest di laboratorium.
Penyerahan dan pengambilan benda uji harus disertai Pemberi Tugas
Pengawas. Jumlah benda uji yang dibuat sesuai dengan permintaan Pemberi
Tugas Pengawas. Setelah berumur 7 (tujuh) hari, benda uji harus diperiksa
kekuatan tekannya di laboratorium. Ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI
1971 Bab 4.7 harus dipenuhi.
9. Pemeriksaan Lanjutan
Apabila hasil pemeriksaan pada Bab 4.7 PBI 1971 masih meragukan, maka
pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan menggunakan concrete gun atau kalau
perlu dengan core drilling untuk meyakinkan penilaian terhadap kualitas beton
yang sudah ada, sesuai pasal 4.8 PBI 1971.
Biaya pekerjaan dalam pasal-pasal ini menjadi tanggungan Kontraktor. Hal-hal
yang bersangkutan dengan mutu beton hendaknya mengikuti NI 2 pasal yang
bersangkutan.
e. Bahan Additive
Pemakaian bahan additive harus disertai percobaan laboratorium guna
mendapatkan hasil yang baik yang disetujui Pemberi Tugas Pengawas. Bahan
additive ini harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.
f. Bekisting
1. Umum
Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa
agar pada waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacatcacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan bentuk, ukuranukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor.
Perencanaan pelaksanaan, serta pembongkaran bekisting harus sesuai dengan
cara-cara yang disarankan dan kriteria di dalam NI 2 Bab 5.8.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus benar-benar
bersih sebelum digunakan.
Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi
bahan-bahan bekisting. Bekisting beserta sambungan-sambungannya harus
rapat sehingga dapat mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam
bekisting untuk memungkinkan pembersihan bekisting.
2. Referensi
Seluruh bekisting harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam normalisasi
NI 2 dan NI 3.
3. Material
Bekisting untuk Beton.
Seluruh bekisting untuk beton harus terbuat dari Multiplex 9 mm dan balok
ukuran 5/10 digunakan pada rangka utama dan kaso 5/7 untuk rangka pengisi,
kecuali dipersyaratkan lain oleh Pemberi Tugas Pengawas.
Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar
perencanaan bekisting secara lengkap untuk disetujui Pemberi Tugas
Pengawas.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pemakaian bekisting beton adalah
sebagai berikut :
File : Kantor Camat Burau

6
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


a. Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal dan
terikat kuat.
b. Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau
dengan bahan kimia.
c. Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting.
d. Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent yang
disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas.
e. Ukuran jarak harus disesuaikan dengan rencana dalam gambar.
4. Pembongkaran Bekisting
Bekisting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak dengan
memperhatikan persyaratan-persyaratan minimum sebagai berikut : Bagian
struktur beton vertikal boleh dibongkar bekistingnya setelah 7 hari, dengan
syarat bahwa betonnya telah cukup keras dan tidak cacat karena
pembongkaran tersebut.
Bagian struktur beton yang disangga dengan penumpu tidak boleh dibongkar,
sebelum betonnya mencapai kekuatan yang cukup untuk menyangga beratnya
sendiri dan beban-beban pelaksanaan atau beban-beban lain yang akan
menimpa bagian struktur beton tersebut.
Dalam hal apapun bekisting pada jenis struktur ini tidak boleh dibongkar
sebelum berumur 14 hari, demikian juga bekisting-bekisting yang dipakai untuk
mematangkan (curing) beton tidak boleh dibongkar sebelum beton ditentukan
matang.
5. Contoh-contoh
Sebelum pelaksanaan pemasangan, lebih dahulu Kontraktor harus memberikan
contoh-contoh material yang akan dipakai guna mendapatkan persetujuan
Pemberi Tugas Pengawas.
6. Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan
pemasangan letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lain.
D. ARSITEKTUR FINISHING.
1. Lantai
Lingkup Pekerjaan.
Kontraktor akan menyediakan tenaga kerja, perlengkapan dan alat-alat lainnya yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan lantai, yang mencakup :
Pemasangan Lantai Bawah
Pemasangan Lantai Atas
Ketentuan Umum.
Syarat mutu bahan serta pekerjaan lantai harus mengikuti ketentuan yang tersebut pada
pekerjaan dasar / pekerjaan spesi.
Bahan.
Pasir, semen, kerikil untuk beton ; diuraikan pada item pekerjaan beton, pasir urug. Untuk
penyelesaian akhir dari lantai dipergunakan antara lain jenis :
Type A, Granitto 60x60 cm
Type B, 30x30 cm
Type C, 30x30 cm
Type D, Rabat Beton, Diplester dan Diaci.
Type E, Inlay Granito 60 x 60 cm
Pemasangan Batu Alam, Marmer dan lain sebagainya.
Keramik lain sesuai yang tertera dalam gambar.
Pemasangan Lantai Bawah.
Lapis pertama ; lapisan pasir setebal 10 cm ; dipadatkan dengan alat pemadat / disiram
dengan air hingga padat / meresap.
Lapis diatas pasir ; Lembaran penahan kelembaban seperti yang disyaratkan di bagian
pekerjaan kedap air.
Diatas lapisan penahan kelembaban ; lantai beton rabat dengan ketebalan sekurangkurangnya 5 cm, diplester dan diaci.
Ketinggian permukaan akhir lantai beton rabat harus diperhitungkan dengan ketebalan
lapisan penyelesaian lantai, keramik / granitto dan lain-lain.
Apabila konstruksi lantai beton ditentukan dalam gambar rencana , tergantung dari
kondisi lokasi / tanah, apakah lantai akan dicor dengan anyaman besi tulangan susut 15 x
15 cm dengan diameter 8 mm atau siar susut selebar 1 (satu) cm pada setiap meter
File : Kantor Camat Burau

7
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


persegi. Permukaan lantai beton yang tidak dilapisi dengan bahan pelapis, harus
diratakan dengan skop baja yang cukup panjang dan segera di aci, selambat-lambatnya
dalam waktu 1 (satu) jam setelah pengecoran dilakukan. Permukaan beton harus
diratakan dengan baik.
Pemasangan Lantai Atas.
Pemasangan lantai atas, beton bertulang, harus dilaksanakan seperti yang diuraikan
dalam gambar rencana, dan dipekerjaan beton diatas sebelum pemasangan lapisan
penyelesaian.
Penyelesaian Lantai.
Pemasangan Pelapis Lantai.
Permukaan lantai kerja harus rata waterpass, dibersihkan dari kotoran dan disiram
dengan air semen.
Ruangan harus diukur dan dibagi sehingga pola pelapis terbagi dengan baik dan arah siar
diantara pelapis lantai sejajar dan tegak lurus dinding yang mengelilingi ruangan tersebut.
Bila mana siar tidak dapat disejajarkan dengan dinding, Kontraktor harus memberitahukan
Pemberi Tugas Pengawas / Pemimpin Proyek untuk menentukan metode pemasangan.
Pada awalnya beberapa buah keramik atau bahan pelapis lainnya dipasang dibeberapa
tempat sebagai patok ukur ketinggian permukaan.
Pelapis lantai lantai hanya boleh dipotong dengan mesin pemotong dan bekas
pemotongan harus dihaluskan. Pelapis lantai yang cacat pinggirnya atau retak tidak boleh
dipasang. Setelah pemasangan, siar dicor dengan bahan yang dijelaskan untuk
setiap jenis bahan pelapis.
Kotoran dan sisa-sisa spesi dan cor harus segera
dibersihkan.
Lantai tidak diperkenankan untuk dibebani atau di injak sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
setelah pemasangan dilakukan.
Jenis lantai yang harus dipoles, pemolesan lantai baru boleh dikatakan sekurangkurangnya 14 (empat belas) hari setelah pemasangan lantai dilakukan.
Pemasangan Keramik, Granitto dan lain-lain.
Ketentuan pelaksanaan pemasangan keramik dan jenis lainnya untuk lantai pada
umumnya adalah sama dengan ketentuan mengenai pasangan pada dinding.
Pemasangan keramik harus rata dan pada ruang basah harus diperhitungkan kemiringan
2 % menuju ke lubang pembuangan (floor drain/strainer).
2. Dinding & Kolom
Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua pekerjaan
pasangan bata seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentukbentuk seperti yang terlihat pada gambar-gambar dan seperti yang dipersyaratkan dalam
Spesifikasi ini.
Kontraktor akan menyediakan bahan, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan :
Pasangan Batu Bata, Dinding Partisi.
Pemasangan kedap air (waterproofing) setara Superflex di ruang basah di tiap lantai.
Penyelesaian dinding
Ketentuan Umum.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas Lapangan/ Konsultan Pengawas
untuk memperoleh persetujuannya mengenai antara lain :
Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada P.U.B.I., NI 3
1970 dan NI 10 1973
Contoh bahan / material untuk peenyelesaian yang mencermikan mutu, ukuran, kerataan
permukaan / texture, warna dan kekuatannya.
Gambar pelaksanaan (shop-drawing) yang menunjukkan pola pemasangan dan
kemiringan.
Pemasangan pelapis lant ai han ya boleh dilakukan oleh peker ja yang t elah
berpengalaman / ahli. Kontraktor akan diperintahkan untuk membongkar dan mengulangi
pemasangan pelapis dinding bila permukaannya tidak rata atau terjadi rongga di bawah
pemasangan pelapis akhir.
Bahan.
Bahan-bahan yang dipergunakan seperti yang diuraikan dalam gambar rencana.

File : Kantor Camat Burau

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur8

Rencana Kerja dan Syarat


Perekat bahan pasangan yang digunakan adalah spesi (adukan) dan atau tile adhesive
sesuai dengan ketentuan yang dicantumkan atau sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
Bahan pelapis harus keramik / granitto mutu kelas I, tanpa retak / pecah dan tepat
ukurannya, berasal dari satu produsen dengan jenis yang telah ditentukan dan disetujui
pemberi tugas.
Anker-anker dan pengikat-pengikat harus dibuat berdasarkan perencanaan yang disetujui
Pemberi Tugas Pengawas dan kecuali tidak disebutkan lain maka terbuat dari baja.
Bata harus baru, terbakar keras dan dipasang dengan adukan 1 pc : 4 pasir. Untuk
daerah toilet dan daerah yang harus menggunakan kedap air, digunakan adukan 1 pc : 2
pasir.
Ukuran bata adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm dengan toleransi ukuran 0,5 cm.
Bahan-bahan untuk pengerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang
disetujui Pemberi Tugas Pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan bahan tersebut.
Pemasangan Batu Bata
Spesi.
Spesi kedap air (1 pc ; 3 pasir) digunakan untuk dinding yang terletak pada permukaan
tanah sampai 50 cm diatas permukaan lantai. Dinding ruang basah sampai 180 cm diatas
permukaan lantai.
Spesi dengan perbandingan 1 pc ; 3 pasir digunakan untuk pemasangan sebagai
pengakhiran dinding, sudut-sudut, sekeliling lubang yang dibuat pada dinding batu bata.
Spesi biasa (1 pc ; 4 pasir) untuk pemasangan dinding pada umumnya.
Pemasangan dinding harus dilaksanakan sesuai dengan ketebalan, ketinggian dan
ukuran yang tercantum didalam gambar.
Pemasangan Batu Bata.
Pemborong tidak diperkenankan untuk memulai pemasangan sebelum pengukuran serta
pemeriksaan ketepatan kesikuan diperiksa.
Batu bata yang akan dipergunakan harus padat, keras , tanpa retak / pecah. Batu bata
harus tepat ukuran, ketebalan, dinding batu bata setelah diplester tidak boleh melebih 150
mm untuk dinding 1/2 batu dan 240 mm untuk dinding 1 batu.
Sekurang-kurangnya 6 jam sebelum digunakan, batu bata harus direndam hingga
buihnya habis, dan dibasahkan lagi sampai menjadi jenuh sebelum pemasangan
dilakukan.
Setiap lapis batu bata harus terpasang tegak lurus dengan bantuan bentangan benang
yang sipat datar.
Pasangan dinding batu bata harus tegak lurus pada permukaan lantai. Jika batu bata
tidak terpasang dengan baik dalam spesi, lepaskan dan bersihkan batu bata dari spesi
dan pasanglah dengan spesi yang baru. Penggunaan spesi bekas tidak akan pernah
diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan batu bata untuk duduknya perancah sama sekali tidak
diperkenankan.
Batu bata yang terbelah dua yang akan digunakan tidak boleh melebih 5 % dari
jumlahnya yang dipergunakan. Batu bata yang terpecah lebih dari 2 bagian tidak boleh
dipakai.
Siar.
Siar tegak pasangan tidak diperkenankan membentuk satu garis lurus antara dua lapisan
pasangan. Siar pasangan batu bata harus dibersihkan dari adukan sedalam 1 cm pada
waktu adukan masih basah. Alur yang terbentuk adalah untuk penguat ikatan plesteran.
Pengkaku Dinding.
Dinding 1/2 batu yang berdiri bebas dan melebihi panjang 6 m atau ketinggian 3 m, harus
diberi kolom atau balok penguat. Dinding 1 batu yang berdiri bebas dan melebihi panjang
8 m atau ketinggian 4,5 m juga harus diberi penguat.
Kolom dan balok penguat harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Ukuran 13 x 13 cm, sudah termasuk 2 cm untuk selimut beton.
Tulangan pokok 4 (empat) kali 8 mm dan cincin 6 20 cm atau seperti yang tercantum
dalam gambar.

File : Kantor Camat Burau

9
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Angker 8 mm dengan panjang minimal 30 (tiga puluh) cm ditanam kedalam dinding
dengan jarak setiap 60 (enam puluh) cm.
Pemasangan batu bata harus dilakukan secara bertahap dengan tidak melebihi 1 (satu)
meter tinggi, setiap tahap harus segera diikuti dengan pengecoran kolom penguat. Basahi
pasangan sebelum pekerjaan pemasangan selanjutnya dilakukan.
Pengakhiran Dinding.
Semua dinding batu bata harus diakhiri dengan balok / kolom penguat seperti yang
disyaratkan diatas (pengkaku dinding) terkecuali pemasangan yang berakhir pada balok
struktur.
Pada pertemuan dengan kolom beton / baja, harus diikat dengan angker besi beton
dengan panjang minimal 30 (tiga puluh) cm, ditanam dalam dinding dengan jarak setiap
60 (enam puluh) cm.
Selain ketentuan yang telah disebutkan mengenai pemasangan dinding batu bata,
pemasangan batu bata polos (exposed) harus mengikuti ketentuan dibawah ini.
Susunan ikatan pemasangan batu bata polos harus dilaksanakan sesuai dengan gambar,
bilamana susunan ikatan tidak ditentukan, kontraktor harus mengajukannya kepada
Pemberi Tugas pengawas untuk disetujui.
Pemasangan batu bata polos harus dilakukan dengan meratakan sisi bagian yang polos.
Bilamana kedua sisi dinding dibuat polos, maka pemasangan batu bata harus dipasang
pada as dinding.
Batu bata yang harus dipasang sebagian (tidak utuh) harus dipotong dengan
menggunakan mesin pemotong.
Siar harus rata dan dibersihkan dari adukan pada saat adukan masih basah.
Lebar siar adalah selebar 1 (satu) cm.
Permukaan siar harus diratakan dengan permukaan batu bata.
Partisi.
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Partisi Moduler Rangka Kayu Kls I 5/7 + Panel
Pengisi (Kaca/Tripleks 6 mm), Partisi Tripleks 6 mm, penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan serta alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti
dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan rapi.
Referensi
Standart dari pabrik pembuat
NI 5 1961
NI 3 1970
Spesifikasi teknis ini.
Pemasangan Kedap Air
Lapisan kedap air dipasang pada bagian dinding seperti yang ditentukan pada gambar
atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas Pengawas / pemberi tugas.
Penyelesaian Dinding dan Kolom.
Plesteran
Angker, pipa-pipa, peralatan dan lain-lain yang akan ditanam dalam dinding, harus
dipasang pada saat pekerjaan pemasangan dinding batu bata dipasang. Permukaan yang
akan diplester yang licin harus dibuat kasar dan diberi perekat calbon atau yang setara.
Permukaan yang akan diplester harus dibersihkan dari kotoran sertaa bagian yang
terlepas, dan kemudian dibasahi. Pekerjaan plesteran pada suatu bagian dinding harus
dilakukan dengan memperhitungkan kesikuan dinding yang diplester dengan dinding yang
berbatasan.
Ketebalan plesteran pada bidang dinding tidak boleh melebih 25 mm jika tidak ditentukan
lain oleh pemberi tugas / pengawas. Permukaan harus diberi kepala sebagai patokan /
acuan ketebalan plesteran. Kelurusan permukaan setelah diplester harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
Mencembung atau mencekungnya permukaan tidak boleh melebihi 2 mm dari sebuah
garis sepanjang 1 m pada permukaan plesteran.
Pada bidang vertikal maupun horizontal tidak boleh terdapat lebih dari
1 (satu) kali pencembungan dan pecekungan permukaan sepanjang 3 m.
2 (dua) kali pencembungan atau pecekungan permukaan sepanjang 5 m.
Proyeksi bidang vertikal harus diukur dengan Lot (Plimb) dan tidak boleh melebihi :
10 mm untuk bidang sampai ketinggian 4 mm
File : Kantor Camat Burau

Rencana

10
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Kerja dan Syarat


12 mm untuk bidang sampai ketinggian 6 mm
15 mm untuk bidang lebih tinggi dari 6 m
Pengacian
Bidang-bidang yang tidak akan dilapisi dengan bahan lain harus dibuat licin dengan pasta
semen yang dicampur dengan bahan yang mengurangi penyusutan untuk batu.
Permukaan plesteran harus terlebih dahulu dibasahi sebelum proses pengacian dimulai.
Pekerjaan pembobokan untuk pemasangan saluran-saluran, pipa dan lain-lain harus
diselesaikan sebelum pengacian dimulai.
Pemasangan Akhir (Keramik, Marmer, Alluminium Cmposite Panel, dll).
Keramik dan bahan-bahan lainnya dipasang pada permukaan dinding yang telah diplester
rata dan tegak lurus pada permukaan dinding atau bidang lainnya yang ditunjuk oleh
gambar, antara lain :
Pemasangan dinding batu bata dengan akhiran cat polos warna, dekorative, dan
weathercoat.
Alluminium Composite Panel.
Dinding dengan akhiran batu alam,
Dinding dengan akhiran keramik , dll.
Permukaan bidang pasangan harus diukur dan dibagi sehingga pola pelapis terbagi baik
serta tegak lurus bidang lantai maupun dinding yang berpotongan tegak lurus dengan
bidang pasangan.
Bilamana tidak tersedia lembaran pelengkap untuk pengakhiran pada sudut, pertemuan
antara keramik yang terletak tegak lurus satu terhadap lainnya harus dipasang beradu
dingin, tegak lurus tanpa adu manis.
Pemotongan keramik harus dilakukan dengan mesin pemotong sesuai dengan petunjuk
pabrik pembuat. Sisi yang dipotong harus diratakan.
Bahan perekat digunakaan acian semen murni dengan tambahan perekat (additive) atau
tile adhesive yang disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas / Pemimpin Proyek.
Acian semen murni harus plastis tetapi tidak boleh mengandung air yang berlebihan.
Keramik / marmer yang akan dipergunakan / dipasang harus direndam dalam air hingga
jenuh.
Pemasangannya harus rata, siar yang bersilangan harus tegak lurus satu terhadap
lainnya. Lebar siar antara keramik / marmer harus sesuai dengan yang ditunjuk /
dicantumkan pada gambara. Siar diisi dengan grouting semen biasa atau warna sesuai
dengan ketentuan pada gambar atau ditentukan oleh pengawas / pemimpin proyek.
Pemasangan Batu Alam
Spesi harus mengikuti ketentuan seperti pada pekerjaan pemasangan batu bata merah.
Permukaan tidak boleh terkena adukan atau air semen. Susunan ikatan pemasangan
batu alam harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana; bilamana tidak ditentukan,
pemborong akan mengajukan susunan ikatan pada Pemberi Tugas Pengawas.
Pemasangan setiap jalur harus dipandu oleh rentangan benang untuk mendapatkan siar
yang rata dan tetap lebarnya.
Semua pekerjaan pasangan harus dipasang tegak dan mengikuti garis lurus serta
seragam.
Siar ditentukan selebar 1 cm, bila adukan sudah agak mengeras, maka seluruh siar harus
dikorek dengan sendok bulat yang agak besar dari siar, sehingga terjadi penempelan
yang baik sepanjang tiap bagian dan merapatkan permukaan siar.
Setelah pemasangan selesai, seluruh permukaan exposed harus dibersihkan dari sisa
adukan, kemudian dilabur dengan silicosol tidak berwarna untuk memperoleh ketahanan
terhadap lumut dan fungi.
3. Plafond
Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini menguraikan mutu pekerjaan serta cara pelaksanaan penyelesaian langit-langit
yang mencakup ;
Pemasangan Rangka langit-langit / plafond.
Pemasangan Penutup Langit-langit / Plafond.
Ketentuan Umum
Bilamana tidak ditentukan lain, pekerjaan penyelesaian langit-langit harus sesuai dengan
ketentuan :
File : Kantor Camat Burau

Rencana

11
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Kerja dan Syarat


- NI 2 1971
- NI 3 1970
- Standard Industri Indonesia.
- Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan petunjuk dalam gambar perencanaan,
pedoman dari pabrik pembuat dan petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas / Pemimpin
Proyek.
Bahan / material
Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana. Untuk
Rangka Kayu menggunakan Kayu Kls. II yang lurus dan tidak menunjukkan tanda retakretak dan diserut sekurang-kurangnya pada 3 permukaan. Untuk rangka besi Hot Dipped
Galvanised, berbentuk pipa empat segi. Sedangkan untuk penggantung menggunakan
baja, besi beton dan mild steel serta skrup dan plug.
Bahan penutup plafond / langit-langit terbagi atas tiga jenis, antara lain :
- Plafond flat multipleks 6 mm, rangka kayu kls. II dan dikolter.
- Plafond variatif multipleks 6 mm, rangka kayu kls. II dan dikolter.
- Cove Cornice Jaya Board.
Pemasangan Rangka
Pelaksanaan harus sesuai dengan gambar rencana, semua yang harus berada di dalam
langit-langit harus sudah terpasang dengan baik.
Ketinggian rangka harus diukur dengan waterpass, perbedaan ketinggian yang
diperbolehkan adalah maksimum 2 (dua) mm pada jarak 3 (tiga) m.
Rangka yang bersinggungan dengan dinding harus diskrup dan plug PVC, dan tidak boleh
dipaku.
Rangka di bagian tengah harus diberi penggantung yang dibagi secara merata menurut
bentangannya dengan jarak tidak lebih dari 120 cm. Pengantung harus terbuat dari besi
beton dengan diameter Sekurang-kurangnya 8 (delapan) mm. Pengantung harus bersih
dan dicat sekurang-kurangnya dengan 2 lapis cat dasar redoxyde atau zinc chromate
untuk menghindari korosi.
Bagian rangka kayu yang bersinggungan dengan dinding harus dilabur kembali dengan
bahan anti rayap / Termite Control.
Pemasangan Penutup Langit-langit / Plafond.
Pelaksanaan harus sesuai dengan gambar, setiap lembaran penutup dipasang rapat satu
sama lainnya dan dipotong lurus kemudian dirapikan dengan menggunakan kertas gosok.
Lubang yang diperlukan untuk kabel listrik harus dibor. Sekeliling dinding, celah antara
penutup langit-langit harus ditutup dengan cove cornice yang dipasang sepanjang tepi
dinding. Langit-langit setelah terpasang harus datar / rata sempurna tanpa gelombang.
4. Pintu dan Jendela
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan daun pintu dan jendela serta ventilasi, yang
pembuatan dan pemasangan, termasuk yang berbahan alluminium dan PVC.
Referensi
NI 5
NI - 3
Standart industri indonesia
The Aluminium Association (AA)
Architectural Aluminium Manufacture Ass (AAMA)
ASTM
Standart dari pabrik pembuat
Spesifikasi teknis ini.
Material
Dari kayu Kls. I dan kering (Kilndried) atau setaraf. Untuk semua pintu-pintu double dan
singel yang berbahan dasar kayu, dilapisi dengan teakwood sungkai kemudian diakhiri
dengan melamin merek IMPRA, perekat kayu tahan air digunakan sepenuhnya
mengikuti petunjuk produsen dan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
perencanaan.
Kaca-kaca untuk pintu dan jendela menggunakan merek PANASAP atau yang setara
dengannya.
Aluminium yang digunakan harus aluminium paduan untuk keperluan arsitektur dengan
Alloy 6063 temper & 5 setaraf produk Alcasa, indal, index dengan sifat-sifat sebagai
berikut :
Berat Jenis
: 2,71 x 103 Kg/m3
Titik Lebur
: 600 - 650 C
File : Kantor Camat Burau

12
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Koefisien Muai
: 23 x 10-6 per C
Kuat Tarik Minimum
: 150 Mpa
Batas Leleh Tarik / Tekan
: 110 Mpa
Kekuatan Geser Minimum
: 90 Mpa
Modulus Elastisitas
: 64 x 103 Mpa
Finishing permukaan aluminium harus mempunyai ketebalan anodice 18 micron dengan
toleransi 2 micron, yang diproses berdasarkan teknik pewarna analog dan harus
memberikan jaminan ketahanan warna secara tertulis selama 20 tahun (dinyatakan dalam
surat garansi)
Ukuran profile disesuaikan dengan gambar rencana dengan ketebalan minimum 1,8 mm
kecuali bagian-bagian yang tidak mempengaruhi kekuatan dari pintu dan jendela.
Pelaksanaan
Pembuatan
a). Ajukan contoh kepada Direks Pengawas untuk persetujuan sebelum dipasang.
b). Perlihatkan kepada Pemberi Tugas Pengawas bengkel/pabrik tempat pembuatan
beserta kelengkapan-kelengkapannya.
c). Lapisi dengan cat dasar semua bagian rangka (kusen) yang bersentuhan dengan
pekerjaan bata/beton, kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas pengawas.
d). Semua bagian dari pekerjaan aluminium baik material , design, ukuran, ketebalan
harus sesuai dengan gambar rencana. Kecuali lain dari spesifikasi, maka semua
contoh harus disertakan dan tidak kurang dari 30 cm dengan ketebalan yang
diminta dalam perencanaan. Contoh disertakan dengan usulan warna.
Transportasi dan Penyimpanan
Sediakan penunjang-penunjang untuk kusen, daun pintu dan simpan di tempat yang
aman terhadap perubahan cuaca dan rayap.
Pemasangan
Pintu-pintu harus mempunyai kerenggangan terhadap kusen pada tepi samping (engsel),
atas dan bawah antara 1,5 2,00 mm, dan 3 mm pada sisi berkunci (pintu tunggal) dan
1,50 2,00 mm (pintu ganda).
Perlengkapan Pintu dan Jendela.
a. Umum
Ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat perlengkapan pintu, jendela,
seperti : engsel, kunci, handle dan sebagainya.
b. Referensi
Semua alat perlengkapan pintu dan jendela yang akan dipakai harus sesuai dengan
persyaratan : NI 3 1970 Pasal 48, serta instruksi pabrik/produsen.
c. Material
1. Semua alat perlengkapan yang dipakai dalam pekerjaan ini sedapat mungkin
merupakan hasil dari satu perusahaan. Dalam hal ini kualitas yang dipakai adalah
engsel yang setara merek SEIS dan kunci setara merek KEND.
2. Digunakan Sistem Master Key merek SEIS atau yang setara untuk setiap Gedung.
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan plat pengenal terbuat dari logam
dimana tertera nomor pengenal. Plat ini dihubungkan dengan anak kunci dengan
cincin nikel. Selain itu harus diserahkan tiga copy daftar index kunci pada Pemberi
Tugas.
4. Untuk anak-anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak kunci dengan kaitankaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal.
5. Handle pintu dan Door Closer digunakan produksi CISA atau yang setaraf. Engselengsel digunakan produksi ex import.
d. Daftar/Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan daftar perlengkapan dari material tersebut dalam tiga
rangkap untuk meminta persetujuan ahli.
Daftar tersebut harus mempunyai bentuk sebagai berikut :
Nomor
Referensi yang
Nama
Nama
Produsen dan
Katalog
diusulkan
Barang
Nomor

File : Kantor Camat Burau

13
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Disamping daftar itu, contoh dari setiap perlengkapan harus diajukan untuk disetujui
oleh Pemberi Tugas Pengawas.
e. Pemasangan
Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu. Engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai. Engsel antara dipasang
ditengah kedua engsel di atas.
5. Pengecatan
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan perlengkapan yang
dibuthkan untuk melaksanakan :
Pengecatan dinding, plafond, kayu, besi, dan aluminium.
Galvanisasi ; permukaan baja dan besi dengan lapisan zinc untuk mencegah proses
korosi.
Ketentuan Umum.
Bila mana tidak ditentukan lain, pekerjaan pengecatan harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan :
NI 3 tahun 1970
NI 4 tahun 1972
BS 729
ASTM A 123 atau ASTM A 153 atau,
JIS H 8641
Standar Industri Indonesia
Standard dari pabrik pembuat.
Bahan dan Peralatan.
Bahan yang diperlukan adalah cat dasar, filler dan permukaan. Cat dasar maupun cat
akhir yang akan digunakan adalah dari Kualitas No. 1 produksi Mowilex.
Jenis cat yang digunakan adalah untuk :
Dinding, plafond ; cat jenis emulsi vynil acrilic untuk bagian yang terlindung dari cuaca
(tembok dalam) dan jenis emulsi vynil acrilic wheathershield untuk bagian dinding yang
tak terlindung terhadap cuaca (tembok luar).
Kayu ; cat jenis emulsi enamel sintetis atau melamic coating.
Besi dan baja ; cat dengan bahan dasar epoxy resin atau cat emulsi enamel sintetis.
Alluminium ; cat jenis flourocarbon yang pelaksanaan pengecatannya harus dilakukan di
pabrik.
Cat epoxy yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut ini :
Kekuatan tekan 700 kg/cm2, serta kekuatan lentur (tarik) 250 kg/cm2.
Daya modulus elastisitas 100.000 kg/cm2
Ketebalan minimum 500 mikron.
Warna transparant untuk beton, berwarna untuk bidang lainnya.
Pengecatan dengan sistem semprot harus menggunakan peralatan semprot udara (air
sprayer) atau tanpa udara (airless sprayer) yang memenuhi syarat.
Kwas, roller yang digunakan harus halus, tidak boleh menunjukkan serat-serat atau garisgaris pada hasil pengecatan ; penggunaan jenis kwas harus disetujui Pemberi Tugas
pengawas.
Pelaksanaan Pengecatan.
Cara Pengecatan.
Semua benda yang melekat pada bidang yang akan dicat (seperti schakelaar, stopkontak,
fiiting, armatur lampu dan lain-lain) harus dilepaskan dahulu sebelum pengecatan
dilakukan dan dipasang kembali setelah pengecatan selesai.
Pembungkus pelindung terhadap kotoran harus selalu tersedia untuk melindungi
pekerjaan yang dilaksanakan. Pelindung ini juga digunakan untuk melindungi terhadap
bagian lain yang tidak dicat.
Permukaan yang retak-retak atau bergelombang harus diratakan dengan filler / plamiir.
Pengecatan hanya boleh dilakukan jika permukaan bidang yang akan dicat dalam
keadaan bersih dan kering.
Pekerjaan pengecatan di bagian luar bangunan tidak diperkenankan untuk dilaksanakan
jika keadaan cuaca mendung / hujan. Cara pelaksanaan pelapisan dengan cat harus
mengikuti petunjuk pabrik pembuat.
File : Kantor Camat Burau

Rencana

14
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Kerja dan Syarat


Semua cat hanya dipergunakan untuk diencerkan dengan bahan yang dianjurkan oleh
pabrik pembuat dan pengenceran harus disetujui oleh Pemberi Tugas pengawas.
Pengecatan setiap lapisan hanya boleh dilaksanakan bilamana lapisan sebelumnya telah
kering dengan sempurna. Waktu kering sempurna adalah sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuat.
Sebelum pengecatan ulang dilakukan, bagian yang akan dicat harus dicuci dengan air
sabun, dibilas dengan air bersih dan diamplas dengan amplas kedap air. Semua lubanglubang bekas dempul dan kerak cat yang mengelupas harus di isi dengan filler (plamuur).
Permukaan akhir setelah cat kering harus tampak rata dan licin, tidak menunjukkan garisgaris kwas serta tidak menunjukkan adanya debu yang menempel. Sebelum pengecatan
lapisan akhir dimulai, contoh kesesuaian warna harus dibuat untuk dimintakan
persetujuan Pemberi Tugas pengawas / pemberi tugas.
Pengecatan akhir hanya boleh dilakukan bilamana Pemberi Tugas pengawas / pemberi
tugas telah memeriksa lapisan-lapisan dasarnya.
Bilamana terdapat butiran debu yang menempel atau garis-garis kuas, kontraktor akan
mengulangi pengecatan lapisan akhir.
Pengecatan Dinding dan Langit-langit.
Pengecatan dinding hanya boleh dilaksanakan setelah pengacian dinding sekurangkurangnya berumur 14 (empat belas) hari.
Pengecatan permukaan dinding dengan cat emulsi vynil acrilic harus dilaksanakan
sebagai berikut :
Lapisan dasar menggunaan alkali resisting primer sebanyak 1 (satu) lapisan.
Pengisiaan cacat dan celah-celah dan perataan permukaan dengan acrilic wall filler.
Lapisan atas sebanyak 2 (dua) lapisan dengan acrilic emulsi untuk dinding dalam, dan
untuk dinding luar 2 (dua) lapisan dengan wheathershield acrilic emulsi.
Pengecatan Permukaan Kayu.
Permukaan kayu yang akan dicat harus dihaluskan dengan menggunakan amplas kayu /
kertas gosok no. 0. Semua mata kayu harus direkat dengan baik dan lubang bekas mata
kayu yang lepas diisi dengan potongan kayu yang berwarna dan berurat sama.
Pengecatan kayu yang dilakukan dengan menggunakan emulsi enamel sintetis harus
dilakukan dengan susunan lapisan sebagai berikut :
Permukaan kayu diratakan dengan menggunakan wood filler (plamuur kayu) dengan
dasar minyak cat.
Sebagai lapisan dasar dilapis dengan 2 (dua) lapisan cat dasar untuk kayu.
Permukaan kayu yang masih kurang rata diratakan kembali dengan plamuur kayu.
Lapisan akhir sebanyak 2 (dua) lapis cat sinthetic enamel, dengan ketebalan 50 micron
dft.
Pengecatan permukaan kayu dengan mempergunakan lapisan melamin harus dilakukan
dengan urutan sebagai berikut :
Lapis kayu diamplas.
Lapisan pertama dengan sanding filler
Lapisan kedua pewarnaan
Lapisan terakhir melamin coating, sekurang-kurangnya 2 (dua) lapis.
Pengecatan Baja dan Besi.
Pengecatan baja dan besi dengan menggunakan emulsi enamel sintetis harus dilakukan
dengan susunan lapisan sebagai berikut :
Permukaan dibersihkan dengan melakukan penyikatan (wire brushing).
Lapisan dasar dilakukan dengan 2 (dua) lapisan zinc-chromate primer sekurangkurangnya setebal 80 mikron dft (dry film thickness, ketebalan kering).
Undercoat 1 (satu) lapis dengan ketebalan 40 mikron dft.
Lapisan akhir sebanyak 2 (dua) lapis cat sinthetic enamel dengan ketebalan 50 mikron
dft.
Pengecatan baja dan besi dengan menggunakan cat epoxy harus dilaksanakan dengan
urutan sebagai berikut :
Permukaan baja / besi harus dibersihkan dengan sand blasting sampai SA 2.
Lapisan cat dasar epoxy emine red lead.
File : Kantor Camat Burau

Rencana

15
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Kerja dan Syarat


Lapisan akhir cat epoxy 2 komponen setebal 40 mikron dft.
Permukaan baja atau besi harus dibersihkan dari karat, kerak-kerak karat dan kotoran lain
dengan penyikatan kawat secara mekanis (mechanical wire brushing) atau listrik atau
dengan proses penyemprotan dengan pasir (sand blasting) sesuai dengan ketentuan yang
diberikan sampai permukaan baja atau besi asli terlihat. Permukaan baja ataua besi harus
dibersihkan dari lapisan minyak atau gemuk dengan menggunakan degreaser. Permukaan
baja atau besi yang tidak rata, sisa pengelasan yang kasar diratakan dengan
menggunakan gurinda.
Penghalusan permukaan dengan gurinda tidak boleh
menimbulkan cacat pada permukaan baja atau besi.
Permukaan baja atau besi yang telah dibersihkan harus segera dilapis dengan cat dasar.
Bilamana lapisan dasar tertunda leebih dari 8 (delapan) jam, maka permukaan harus
dibersihkan kembali dengan cara yang tersebut diatas. Pekerjaan pengecatan yang sudah
dimulai dengan lapisan cat dasar tidak boleh ditinggalkan tanpa diselesaikan tersebit
dahulu. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kwas tangan yang telah disetujui
oleh Pemberi Tugas pengawas. Pengecatan sendiri tidak boleh dilakukan pada keadaan
cuaca lembab dan tidak boleh berdebu.
Permukaan akhir setelah cat kering harus tampak rata dan licin, tidak menunjukkan
adanya debu yang menempel.
6 . R a i l i n g U m u m B a g i a n i n i m e l i p u t i p e n g a d a a n
d a n p e m a s a n g a n d a r i s e m u a m a c a m r a i l l i n g
b e s i , s e r t a b a h a n - b a h a n l a i n s e s u a i d e n g a n
g a m b a r - g a m b a r d a n p e r s y a r a t a n .
Material
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari antara lain :
Besi Tempa
Besi Pipa Black Stell
Besi Profil Kotak
Besi Plat Strip
Dan bahan-bahan pendukung lainnya.
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan railling ini, setiap sambungan dilas dengan rapi /baik dan
lurus kemudian di dempul, dicat dasar kemudian dicat akhir.
7. Atap.
Lingkup Pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan bahan, tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan lainnya
yang diperlukan untuk pekerjaan atap ini sesuai yang tercantum dalam gambar rencana.
Ketentuan Umum.
Seluruh pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan :
NI 3 tahun 1970
NI 5 tahun 1961
Material
Material yang dipergunakan harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
perencanaan, dan untuk itu harus diperlihatkan kepada Pemberi Tugas Pengawas,
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan atap dimulai.
Pekerjaan Rangka.
Rangka Baja Ringan
Lingkup Pekerjaan
Penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan
Fabrikasi
Transportasi
Pemasangan / Erection
Referensi
NI 3 1970
J.I.S
Persyaratan Teknis ini, dan
File : Kantor Camat Burau

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur


16

Rencana Kerja dan Syarat


Petunjuk-petunjuk dari pabrik pembuatan
Material
Untuk pekerjaan rangka Atap baja ringan agar dikerjakan oleh pihak ketiga
(subkontraktor) yang memiliki sertifikat terhadap prodak baja ringan yang mereka
rekomendasikan dan mampu memberijaminan garansi terhadap prodak yang mereka
pasang/kerjakan
Pemasangan Penutup Akhir
Penutup akhir dari atap yang disyaratkan dan seperti yang tercantum dalam
gambar adalah Genteng metal roof dengan merek setara sakura roof.
Reng-reng baja ringanI dengan ukuran dan jarak yang sesuai dengan
ketentuan dari pabrik pembuat bahan penutup atap. Pemasangan reng
didasarkan pada tarikan benang diagonal, vertikal dan horizontal untuk
mendapatkan bidang atap yang rata. Pemasangan harus memperhatikan
interlocking dan harus lurus. Penutup akhir dari pekerjaan atap ini harus
dipasang sesuai detail dalam gambar, atau petunjuk Pemberi Tugas
pengawas / Pemimpin Proyek dan petunjuk dari pabrik pembuat.
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL.
Sistim Instalasi Listrik
Lingkup Pekerjaan
Seluruh pekerjaan listrik dalam proyek ini meliputi :
1. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan baik di dalam bangunan
maupun di luar bangunan, termasuk perkawatan, titik nyala, armature
sampai ke panel-panel penerangan.
2. Pengadaan dan pemasangan stop kontak termasuk perkawatannya
sampai ke panel-panel.
3. Pengujian dan pengesahan seluruh instansi listrik
4. Penyerahan Surat Jaminan oleh instalatur/Kontraktor beserta gambar
instalasi yang terpasang rangkap 3 (tiga).
Gambar-gambar Kerja
Setelah daftar bahan dan penyesuaian dengan keadaan lapangan/lokasi
pemakaian disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas, Kontraktor masih harus
menyerahkan gambar-gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan
Pemberi Tugas Pengawas.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensidimensi, data performance nama badan usaha yang menyediakan spare
parts dan after sales service untuk material-material tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alatalat/peralatan-peralatan di dalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasa perlu adanya perubahan-perubahan atau penyimpanganpenyimpangan dari sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar
bahan yang diajukan tanpa perubahan fungsi sistem, serta maksud sistem
semula/sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi alasan-alasan yang
tepat. Perubahan di atas haruslah mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana dan tidak membawa akibat tambahan biaya.
Ketentuan yang ditaati
Segala sesuatu masalah pekerjaan ini selalu berlaku hal-hal sebagai berikut
ini :
Spesifikasi Teknik dan Gambar Rencana
Gambar Kerja
Peraturan-peraturan Umum yang berlaku untuk pekerjaan ini.
Peralatan yang disebut dengan merk dan penggantinya.
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan
serta dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib/harus menyediakan sesuai dengan
peralatan yang disebut dalam gambar rencana dan spesifikasi teknis.
Perlindungan Pemberi Tugas
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi oleh Kontraktor,
proyek dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis
lainnya oleh pihak lain.
Standar dan Referensi
Standar dan referensi yang digunakan di sini adalah sesuai dengan standar
sebagai berikut :
File : Kantor Camat Burau

17
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 1987 (PUIL)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 023/PRT/1978
Tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 024/PRT/1978
tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL)
AVE Belanda
VDE Jerman
British Standard Associates
USA Standard
JIS Japan Standard.
Pengecatan
Peralatan-peralatan yang memakai cat akhir dengan sistem bakar, jika
dalam masa pekerjaan mengalami cacat, maka kontraktor wajib mengganti
dan atau mengembalikan ke pabrik untuk dicat bakar ulang.
Percobaan
Kontraktor harus melakukan percobaan seperti yang dipersyaratkan di sini
dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan
oleh Pemberi Tugas Pengawas. Semua tenaga,
bahan dan
perlengkapannya yang perlu untuk percobaan tersebut merupakan tanggung
jawab kontraktor. Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus
diganti.
Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan/material yang akan
dipasang di sini untuk dimintakan persetujuan Pemberi Tugas Pengawas.
Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian
contoh-contoh ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Garansi
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan, semua
perlengkapan bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti
serta diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.
Pemasangan kabel dan penghantar
1. Kabel yang tertanam dalam dinding, baik kabel penerangan dan kabel
untuk Stop Kontak harus dimasukkan ke dalam pipa Conduit, sesuai
dengan standard PUIL pasal 730 & 743 A8.
2. Semua kabel harus dipasang lurus atau sejajar dan jari-jari lengkungan
tidak boleh kurang dari syarat-syarat PUIL pasal 730.
3. Kabel-kabel tenaga harus diklem dengan klem khusus atau dilindungi
dengan besi siku yang dicat anti karat.
Kabel dalam tanah
1. Kabel tanah tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.
2. Kabel yang ditanam langsung di dalam tanah harus dilindungi dengan
monoblock, dan diberi pasir, di bawah dan di atas kabel.
3. Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan dilindungi dengan pipa
galvanized, yang dilapisi dengan pipa PVC tipe AW.
Penyambungan kabel penerangan NYM
1. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyambungan yang khusus untuk itu.
Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik.
2. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau namanamanya masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan
isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan.
3. Tidak diperkenankan adanya penyambungan kabel di dalam beton.
4. Semua sambungan-sambungan kabel harus ditutup dengan las doop 3
meter.
Built Insert, Sleeve
1. Kontraktor harus menyediakan semua insert, sleeve dan lain-lain
peralatan yang dibutuhkan yang harus dipendam di dalam beton/tembok,
atau pekerjaan pemasangan lainnya di tempat-tempat yang perlu.
2. Semua kabel/penghantar tidak boleh ditanam langsung di dalam
beton/tembok. Untuk kabel-kabel yang ditanam dalam beton/tembok
harus di dalam pipa conduit.
File : Kantor Camat Burau

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur


18

Rencana Kerja dan Syarat


3. Semua kabel type NYY dan NYM tidak boleh ditanam langsung dalam
tembok, apabila melewati tembok harus dilindungi dengan pipa PVC type
AW dengan ukuran yang cukup.
Panel Board
Semua panel/kabinet harus dibuat dari pelat baja yang mempunyai
ketebalan 2 mm, dan dicat anti karat dan diberi cat finish yang rata dengaan
sistem bakar. Panel board harus mempunyai ukuran seperti dipersyaratkan,
yang besarnya menurut kebutuhan, sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel
yang dipakai tidak penuh sesak.
Frame/rangka panel harus ditanahkan/di-grounding-kan dan lengkap dengan
bracket untuk dapat ditutup rapat-rapat.
Pada kabinet harus ada cara yang baik untuk memasang, mendukung dan
menyetel Panel Board secukupnya. Kabinet dengan kawat-kawat Through
Feeder harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar tidak
kurang dari 10 cm.
Kunci
Setiap kabinet/panel harus dilengkapi dengan kombinasi Catch dan Flat Key
Lock untuk setiap kabinet/panel, kuncinya adalah sama (Master Key), 1
(satu) kabinet/panel harus disediakan dua anak kunci.
Plat Nama
Pada semua kabinet, tempat kontrol, panel board circuit breaker, tomboltombol dan barang-barang perlengkapan lain, kecuali tercatat lain, harus
dipasang plat nama yang menerangkan penggunaannya.
Sistem Iluminasi
Pada semua kabinet, tempat kontrol, panel board circuit breaker, tomboltombol dan barang-barang perlengkapan lain, kecuali tercatat lain, harus
dipasang plat nama yang menerangkan penggunaannya.
Pemasangan lampu-lampu
1. Sistem fixture penerangan dan perlengkapan harus dipasang dengan
cara yang disetujui oleh Pemberi Tugas Pengawas Harus disediakan
Strap, Support, penggantung bahan-bahan lain yang perlu untuk
pemasangan yang baik seperti dipersyaratkan dalam gambar rencana.
Body lampu harus mendapat pentanahan.
2. Pada waktu diselesaikannya pemasangan fixture-fixture penerangan dan
outlets (receptacle), harus bebas cacat dan baik. Bagian-bagian yang
rusak harus diganti oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.
3. Merk lampu dan komponen-komponen lampu Fluorescent/Tube Lamp.
a) Ballast :
Dipakai high power factor, yaitu yang mempunyai power factor sebesar
0,90 0,95 dengan low loss power. Atau dapat dipakai type ballast low
power factor, yang mempunyai power factor lebih kurang 0,50, tetapi
harus ditambah condensator sehingga mempunyai power factor 0,90
0,95.
b) Condensator :
Disesuaikan dengan daya lampu dan power factor yang ditentukan butir
1. diatas.
Merk : Philips
Jenis : Tabung
Kabel yang digunakan
1. Kabel yang digunakan adalah Merk : Kabelmetal, Kabelindo, Tranka atau
IKI. Jenis dan ukuran kabel sesuai dengan gambar rencana.
2. Di dalam kabel feeder tidak diperkenankan adanya sambungansambungan kabel.
3. Kabel yang digunakan untuk tegangan rendah adalah dari jenis NYM,
NYY, NYFGBY dengan tegangan kerja minimum 0,6 1 KV (Kilo Volt).
4. Warna Kabel :
Semua penyambungan kabel harus disesuaikan dengan warna-warna
yang telah ditentukan dari peraturan PLN atau PUIL.
Pemasangan Stop Kontak dan Saklar
1. Pemasangan stop kontak/receptacles, dipasang sesuai gambar dan
petunjuk Konsultan Pengawas.
2. Pemasangan saklar, dipasang inbow dengan pipa conduit, tinggi
pemasangan dari lantai 1,40 m.
File : Kantor Camat Burau

19
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


3. Merk Saklar : type standard yang dicantumkan pada gambar.
4. Grounding Terminal :
Setiap kontak yang harus dipasang fixture penerangan atau receptable
harus diberi grounding terminal.
Pada grounding terminal tersebut harus dihubungkan grounding
terminal.
Pentanahan/Grounding
Grounding rod harus dipasang untuk pentanahan seperti gambar rencana.
Grounding rod harus terbuat dari tembaga atau copper rod yang dilindungi
dengan pipa galvanish jenis medium, dengan diameter tidak kurang dari 2
cm dan panjangnya tak terhingga; sehingga tahanan tanah maksimum 2
(dua) Ohm ditanam ke dalam tanah secara vertikal. Pentanahan netral dari
mesin harus dipisahkan dengan pentanahan untuk sistem/body.
Pengamanan bagian-bagian body/metal, harus disambungkan dengan baik
pada sistem pentanahan, digunakan kawat BC yang mempunyai
penampang : 50 mm, sambungan pada peralatan digunakan sekrup-sekrup.
Sistem hubungan pentanahan sesuai dengan gambar-gambar rencana.
Panel-panel
1. Medium Voltage Cubicle (Panel Tegangan Menengah)
MV Cubicle mempergunakan gas SF6 sebagai pemadam percikan api
yang timbul pada saat switch on dan off dengan karakteristik sesuai
dengan gambar.
2. Panel Distribusi Utama
Adalah panel utama tegangan rendah yang menerima tenaga listrik dan
mendistribusikan tenaga listrik keseluruhan instalasi. Panel distribusi
utama ini mempunyai sistem tegangan 220/380 Volt, 3 phase,
frekuensinya 50 Hz, dilengkapi dengan pentanahan netral.
Panel Utama ini dilengkapi dengan ATS (Automatic Transfer System)
untuk pengalihan satu daya dari PLN ke Genset secara otomatis saat
PLN padam. Dengan merk acuan Genset adalah Caterpillar.
3. Panel Distribusi Cabang
Panel distribusi cabang adalah panel sesudah panel distribusi utama,
yang terletak pada masing-masing lantai dan bangunan.
Material Panel Board :
Rangka
: Besi Profil 50 mm x 50 mm
Cover : Besi Pelat 2 mm
Module : disesuaikan isi panel
Tinggi maksimum dari lantai 160 cm (dari lantai kerja)
Pemasangan harus kuat, tidak boleh ada yang bergetar.
Dilengkapi dengan kunci pada penutupnya dan pilot
lamp. Kualitas panel ex lokal
Merk Acuan : Merlin Gerin.
4. Perlengkapan
Bus Bar, terminal-terminal dan perlengkapannya harus buatan pabrik dan
berkualitas baik.
Komponen-komponen Panel Distribusi Utama dan Cabang :
Mini Circuit Breaker (MCB) dan Circuit Breaker (CB) ketentuannya sama
dengan panel utama.
Merk Acuan Komponen panel : BBC, Merlin Gerin, Siemens, Kloener
Mooler, AE 6, UNELEC, Contractor dan semua panel pengontrolan merk
Telemecanique.
Pemasangan :
- Panel dipasang pada dinding, sebagian terbenam.
- Penel tersebut mempunyai ventilasi yang cukup sesuai dengan
ketentuan.
- Panel tersebut ditanahkan.
Perlengkapan
1) Accessories
Bar-bar dengan arus kontinyu sesuai dengan gambar rencana.
Terminal-terminal kabel yang dipergunakan adalah bahan
tembaga jenis press (pemasangan dipress).
2) Amperemeter
Sistem moving iron, AC, dilengkapi dengan damper.
File : Kantor Camat Burau

20
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Ketelitian 1,5 %
Input 5 A, over capacity 100 %, daya yang dipertahankan lebih
kecil atau sama dengan 1 VA.
Module maksimum 100 x 100 mm.
Skala disesuaikan dengan current transformer-nya.
Merk Acuan : AEG.
3) Voltmeter
Sistem moving iron, AC dengan damper.
Ketelitian 1,5 %
Skala 0 500 volt
Ukuran module maksimum 100 x 200 mm
Dilengkapi dengan selector switch dan fuse 20
Merk Acuan : AEG
4) Komponen-komponen Proteksi
Jenis-jenis proteksi yang digunakan secara detail dapat dilihat
pada gambar rencana.
5) Material Panel Board
Panel mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Rangka : Besi profil 70 mm
Cover : Besi pelat 2 mm
Finish Cat
: Satu lapis dengan cat finish dengan oven/bakar.
Pemasangan : harus kuat dengan free standing, tidak boleh ada
bagian yang bergetar.
Indikator
:
Dilengkapi
dengan
instrumen
voltmeter,
ampermeters serta Pilot lamp dan lain-lain seperti tertera
pada gambar.
6) Circuit Breaker
Rating harus disesuaikan sebagai berikut :
MCB, kutub tunggal IC 2,5 KA
MCB, kutub tiga IC 9 KA
NFB, kutub tiga IC 85 KA
Dilengkapi dengan thermal over current release, short circuit
release dan under voltage release.
Rating tegangan 380 V, 50 Hz, 3 Phase, 3 Pole.
7) Isolasi Switch
Rating tegangan 380 V, 50 Hz, 3 Phase, 3 Pole.
Rating arus disesuaikan dengan gambar rencana.
Pembuatan Gambar Diagram Satu Garis Instalasi Tenaga Listrik
Sebelum penyerahan pertama dilakukan Kontraktor harus membuat dan
menyerahkan gambar diagram satu garis instalasi yang terpasang, dibuat
pada papan kayu dengan cat dasar hijau, tulisan putih.
Dipasang/ditempelkan di ruang operator, ukuran papan/gambar (2,00 x 1,50)
meter.
Pengujian dan Penerimaan
Jika semua peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan
dipasang, dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesaan dengan
baik, kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari
peralatan-peralatan yang terpasang.
Persyaratan Kontraktor Listrik
Harus mempunyai pas Instalasi PLN golongan C.
Harus mempunyai Surat Izin Kontraktor (SIIP) golongan A.
Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan maka setiap Kontraktor harus mengkoordinir
atau menyesuaikan pelaksanaan pekerjaan dengan Kontraktor lainnya atas
petunjuk pengawas.
Daftar Material
Dalam waktu tidak lebih dari 15 (lima belas) hari setelah Kontraktor
menerima pemberitahuan memulai pekerjaan diharuskan menyerahkan
daftar dari material-material yang akan digunakan.
Daftar ini harus dilengkapi nama dan alamat pabrik, katalog dan keteranganketerangan lain yang dianggap perlu oleh Pengawas. Persetujuan oleh
perencana & pengawas akan diberikan atas data-data di atas.
Material
File : Kantor Camat Burau

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur


21

Rencana Kerja dan Syarat


Semua material yang akan digunakan harus dalam keadaan baru dan dalam
kondisi yang baik. Material atau peralatan lain yang disebut dengan nama
pabrik dalam spesifikasi maka Kontraktor harus menyediakan material atau
peralatan tersebut sesuai dengan nama yang dimaksud.
Manual
Manual mengenai operasi dan pemeliharaan, mengenai perlengkapanperlengkapan harus disampaikan pada pengawas dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sebelum dimulai operasi.
Manual ini harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang mendetail untuk
pemeliharaan dan operasi dari perlengkapan-perlengkapan serta sistemsistem, dan harus lengkap meliputi informasi yang perlu untuk jangka
panjang, pembongkaran dan pemasangan kembali dari unit-unit yang
lengkap dan komponen sub assamble.
Manual ini harus menjelaskan model yang tepat, style dan ukuran dari
perlengkapan, sistem yang dipakai.
Manual yang menjelaskan perlengkapan yang serupa, tapi dari mode style
dan ukuran yang lain tidak akan diterima. Manual ini harus diserahkan dalam
4 (empat) rangkap.
Tanda Pengenal
Semua feeder conduit harus diberi tanda pengenal untuk menjelaskan
penggunaan dan tujuannya. Tanda-tanda pengenal ini harus memakai kode
nama, dan dipasang pada setiap tempat masuk atau keluar dimana conduit
ini menembus dinding atau lantai. Disamping huruf-huruf tersebut, pada
tanda pengenal ini harus digambarkan anak-anak panah yang menunjukkan
arah-arah sedemikian rupa sehingga mudah terbaca dari ketinggian lantai.
Rak Kabel
Semua outgoing-incoming cable, conduit kabel dari/ke panel harus
diletakkan di dalam rak kabel. Rak kabel mulai dipasang dari ujung atas
panel sampai dengan ceiling/panel berikutnya, sesuai gambar, kecuali
ditunjukkan lain dalam gambar. Apabila lebih dari 3 conduit kabel dipasang
secara paralel di atas ceiling, conduit kabel harus dipasang pada rak kabel.
Rak kabel terdiri dari bahan :
Besi siku 30 x 30 x 5,40 x 5.
Besi pelat.
Besi beton diameter 5/8 dan
3/8 Kawat baja galvanized.
Ukuran rak kabel disesuaikan menurut kebutuhan.
Conduit
Conduit mempergunakan pipa PVC AW yang diameternya disesuaikan
dengan besar kabel minimal 2 x besar kabel (lihat PUIL pasal 743 A8 dan
pasal 730).
Pendukung
Semua conduit, kecuali conduit elektrikal yang lewat di bawah lantai, langitlangit tergantung atau ruang, dipasang sejajar dengan garis-garis bangunan
kecuali ditunjukkan atau dinyatakan lain dalam gambar.
Conduit elektrikal tidak boleh digantung pada penggantung-penggantung
bersama-sama dengan saluran service yang lain.
5.2.

Sistim Instalasi Penangkal Petir


Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi pengurusan, perijinan, pengadaan bahan dan alat-alat,
pemasangan, pengujian-pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa
pemeliharaan untuk suatu sistem penangkal petir yang lengkap.
Standard dan Peraturan.
Seluruh pekerjaan harus dielenggarakan mengikuti standard dan peraturan
yang berlaku PUIL 1987 ataupun peraturan international lainnya (NFPA,
ANSI, dll). Disampin itu harus ditaati pula peraturan dan hukum setempat
yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.
Material
Material yang digunakan dalam sistim penangkal petir harus dalam keadaan
baik dan baru sesuai dengan yang dimaksud dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas / Pemimpin Proyek.

File : Kantor Camat Burau

22
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Daftar material, katalog dan shop drawing harus diserahkan kepada
pengawas sebelum dilakukan pemasangan. Material atau alat-alat yang tidak
sesuai dengan spesifikasi dan gambar akan ditolak.
Kepala Penangkal (Air Terminal)
Kepala penangkal adalah Prevectrom Top Set atau seri 3000. Kepala
penangkal terpasang pada batang penangkal sesuai standard pabrik
pembuat dan tinggi batang penangkal 3 m. Kepala penangkal seluruhnya
dihubungkan secara listrik melalui penghantar coaxial cable berdiameter
minimal 50 mm2.
Penghantar Pentanahan
Penghantar pentanahan yang dipakai adalah penghantar coaxial cable 50
mm2 yang pada setiap sisi bangunan dimasukkan dalam pipa GIP dan pada
setiap 2 meter di klem dengan kuat, aman secara listrik dan rapih.
Sistem Pentanahan.
Sistem pantanahan dipasang / diletakkan sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar. Sistem pentanahan ini terdiri dari terminal pentanahan dan
elektroda pentanahan. Elektroda pentanahan terbuat dari pipa galvanized
dengan diameter tidak kurang dari 1 1/4 panjang 6 meter dan harus
dimasukkan kedalam tanah secara vertikal.
Terminal pentanahan terletak dalam bak kontrol khusus dengan tahanan
pentanahan maksimal 3 ohm. Jika dengan panjang 6 meter belum dicapai
tahanan pentanahan yang dimaksud, maka dilakukan sistem paralel dengan
menggunakan batangan elektroda lainnya sehingga diperoleh tahanan
pentanahan yang dimakusd.
Pemasangan / Pelaksanaan
Cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus seuai dengan gambar
dan harus mengikuti petunjuk-petunjuk Pengawas.
Batang penangkal dipasang pada atap bangunan dengan memakai baut
anker atau klem. Pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gayagaya mekanis pada saat timbulnya sambaran petir.
Penghantar horizontal dan penghantar pentanahan dipasang dengan
memakai klem setiap jarak 0, 4 meter dan terpisah terhadap bangunan
kurang lebih 5 meter diluar pondasi bangunan.
Pemegang konduktor / klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan
konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
Sambungan-sambungan.
Sambungan yang diperlukan haruslah menjamin kontak yang baik dan
tidak mudah lepas.
Sambungan sedapat mungkin mengurangi kerugian-kerugian tipis
akibat adanya sambungan.
Pelindung Mekanis.
Down Conductor harus dilindungi terhadap kerusakan-kerusakan
mekanis dengan pipa PVC type AW seperti pada gambar.
Pengujian / Pengetesan
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang,
maka harus diadakan pengetesan terhadap instalasi maupun terhadap
sistem pentanahannya.
Pengetesan yang harus dilakukan adalah :
Grounding Resistant Test, pengukuran tahanan pentanahan harus mempergunakan metode
standard
Continuity Test
Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan
dipergunakan / dipasang, yaitu minimal : penghantar dan elektroda
pentanahan yang diminta dalam persyaratan.
Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian
contoh-contoh ini adalah tanggungan kontraktor.
Pemeriksaan
File : Kantor Camat Burau

23
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh pengawas untuk memastikan
dipenuhinya spesifikasi ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa
oleh pengawas terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi.
Setiap bagin yang tidak sesuai dengan syarat-syarat spesifikasi dan gambargambar harus segera diganti, tanpa membebankan tambahan biaya pada
Pemberi Tugas.
Surat Izin
Kontraktor harus mempunyai izin pas PLN Golongan B untuk pemasangan
penangkal petir ini.
Kontraktor harus sudah berpengalaman didalam pemasangan penangkal
petir, dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek yang sudah
pernah dikerjakan / dilaksanakan.
5.6. Sistim Instalasi Plumbing
Umum
Pekerjaan yang dimaksud disini adalah penyediaan bahan-bahan, tenaga,
peralatan-peralatan yang perlu agar seluruh instalasi penyediaan air bersih,
pembuangan air kotor dan pengaliran air hujan dapat dipasang, diuji dan siap
untuk digunakan.
Kualitas bahan dan kualitas pekerjaan pemasangan harus baik, sesuai dengan
gambar-gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam perencanaan ini.
Lingkup Pekerjaan
Sistem Pemipaan Air Bersih
Sistem pemipaan air bersih dimulai dari sumber air, yakni dari tangki air yang
sudah ada di lokasi proyek untuk melayani kebutuhan air bersih seluruh
Bangunan, didistribusikan ke seluruh plumbing fixtures secara gravitasi dan
sebagian dengan pompa air.
Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Bekas.
Yaitu sistem pembuangan air kotor dari seluruh WC dan urinoir sampai pada
bak kontrol dan saluran limbah lingkungan kawasan. Dan sistem pembuangan
air bekas dari floor drain, wastafel, kitchen sink, ke saluran air hujan.
Sistem Pembuangan Air Hujan.
Untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di lokasi bangunan ke badan air
penerima, yaitu berupa saluran air.
Perlengkapan-perlengkapan lain.
Penggantung talang harus dilapisi cat anti korosi. Perlengkapan-perlengkapan
lainnya agar instalasi bekerja dengan baik dan sempurna, walaupun pada
gambar tidak dicantumkan secara jelas, Kontraktor wajib melengkapinya.
Misalnya : Fitting dan asesorisnya.
Peraturan-peraturan, izin & Standard
Cara dan teknis pemasangan dalam instalasi plumbing harus mengikuti
persyaratan yang tercantum pada Pedoman Plumbing Indonesia 1979, syaratsyarat dari PDAM setempat dan syarat-syarat lain yang dikeluarkan oleh
pabrik yang memproduksi material yang dipasang.
Kontraktor harus meminta izin-izin yang mungkin diperlukan untuk
menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini atas tanggungan
sendiri.
Selama pekerjaan berlangsung, kontraktor harus menempatkan petugas yang
ahli untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya di lapangan.
Sebelum pemasangan dan pemesanan semua peralatan yang akan dipasang,
harus dibuat gambar kerja terlebih dahulu untuk disetujui.
Kontraktor harus melengkapi semua material pembantu untuk kesempurnaan
instalasi yang akan dipasang.
Kontraktor harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat
pengaman tambahan yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan
peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
Gambar-gambar dan Spesifikasi
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan, atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan

File : Kantor Camat Burau

24
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan baja,
kontraktor harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.
Lokasi yang tepat dari peralatan-peralatan sanitair fixtures, floor drain, pipa-pipa
utama dan pipa-pipa cabang harus diperiksa dalam gambar-gambar
perencanaan mekanikal dan arsitektur dan disesuaikan dengan ukuran-ukuran
yang diberikan oleh pabrik pembuat alat-alat tersebut.
Material
Pipa Air Bersih
1). Untuk penyediaan air bersih digunakan pipa PVC class AW.
2). Semua cabang dan elbow harus buatan
pabrik. Pembuangan air bekas dan air kotor
1). Pipa-pipa air kotor digunakan dari pipa PVC class VU merk PRALON,
WAVIN atau setara.
2). Semua cabang harus dibuat dengan cabang Y dan buatan pabrik.
3). Semua floor drain dan clean out, yang dipasang pada lantai dengan
lapisan Water Proofing harus dibuat dengan konstruksi sedemikian rupa
sehingga dapat mencegah perembesan air sepanjang pipanya sendiri.
4). Semua lavatory, urinal, floor drain dan WC harus diberi Water Trap
yang dibuat, kecuali jika sudah ada Water Trap (Build In).
5). Pipa-pipa dan fittings untuk vent dibuat dari pipa PVC class VU merk
PRALON, WAVIN atau setaraf.
Fitting
1). Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas
penampang yang berbeda harus digunakan reducing atau increasing.
2). Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan long radius.
Belokan-belokan dari jenis short radius hanya boleh digunakan apabila
kondisi tempat tidak memungkinkan penggunaan jenis long radius, dan
kontraktor harus memberitahukan hal ini kepada PEMBERI TUGAS
PENGAWAS.
3). Fitting atau alat-alat yang akan menimbulkan tahanan aliran-aliran yang
tidak wajar, tidak boleh digunakan.
Lavatory (Wastafel) untuk toilet harus dari jenis countertop, setaraf dengan
produksi TOTO (sesuai gambar), lengkap dengan peralatannya.
Closet duduk setara dengan produksi TOTO warna putih, lengkap dengan
peralatannya.
Urinoir dan Divider (pembatas) setara dengan produksi TOTO warna putih
lengkap dengan peralatannya.
Cermin produk Asahi Mas atau setara.
Semua floor drain (FD) terbuat dari pelat berlubang-lubang dan dilapisi
dengan chrome, dilengkapi dengan water trap, merk setara : San Ei, Kakudai.
Semua clean out (CO) terbuat dari pelat yang dilapisi Chrome, dilengkapi
dengan slot , merk setara : San Ei, Kakudai.
Kran-kran (FC) yang dipasang disamping water closet dengan lapisan
chrome.
Kran-kran untuk KS di Kitchen dengan lapisan chrome.
Kran-kran yang dipasang di luar bangunan (untuk penyiraman taman) dengan
lapisan chrome dari jenis kran kebun tanah (sill cock W/hose couplin) merk
setara TOTO .
Pelaksanaan dan Pemasangan
Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi plumbing, kontraktor diwajibkan
membuat gambar kerja yang diperlukan dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Gambar-gambar tersebut antara lain :
Penembusan pipa/sleeves pada pondasi, pelat beton dan lain-lain.
Detail pemasangan setiap sanitary fixtures.
Penggambaran jalur-jalur pipa air bersih dan pipa air kotor lengkap dengan
hanger/support.
Pemasangan Pipa
Pipa-pipa yang dipasang di dalam tanah harus mempunyai jarak dan
kedalaman sesuai dengan gambar bestek.
Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa harus
diberi perlindungan/sleeves yang dibuat dari pipa besi tuang atau pipa baja.
File : Kantor Camat Burau

25
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Rencana Kerja dan Syarat


Antara pipa dengan sleeves tersebut harus diisi dengan flexible sealing
material.
Pemasangan saringan-saringan bahan-bahan logam yang tahan karat
disesuaikan dengan kebutuhan dan mendapat persetujuan Pemberi Tugas
Pengawas.
Pemadatan/penimbunan pipa harus dilakukan tanpa merusak pipa.
Pemadatan dilakukan sebagai berikut :
Sekeliling pipa ditimbun dengan pasir setebal 30 cm.
Dipadatkan.
Kemudian ditimbun dengan tanah yang bebas dari batu puing dan sampahsampah.
Dipadatkan hati-hati setiap lapisan sampai mencapai permukaan tanah
semula.
Pemasangan pipa air kotor dan pipa vent.
Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang memenuhi syarat,
maka pemasangan pipa air kotor harus mempunyai kemiringan minimal
2 derajat untuk pipa-pipa yang mempunyai diameter 3 atau lebih kecil,
dan untuk pipa yang diameternya lebih besar dari 3 kemiringan
minimal 1 derajat.
Pipa vent harus dipasang sesuai dengan gambar, yang mempunyai vent
cap di atas atap bangunan untuk memperoleh ventilasi seluruh sistem
dengan sirkulasi udara secara gravitasi.
Panasnya pipa vent harus sesuai dengan Pedoman Plumbing Indonesia
Tahun 1974.
Penyambungan Pipa.
Penyambungan pipa di dalam instalasi plumbing ini harus rapat air.
Untuk pipa ulir memakai seal tape tersebut hanya pada male threads.
Untuk clean out dan drain-plug memakai graphite.
Untuk pipa air kotor, perubahan arah aliran harus memakai 45 derajat WYE,
long sweep elbow dan lain-lain.
Single dan double sanitary tee hanya boleh digunakan pada pipa drainage
vertikal.
Pemasangan Clean Out
Untuk pipa dengan diameter 3 atau lebih, dibutuhkan jarak minimal 18 dari
dinding, untuk pipa yang lebih kecil jaraknya 12.
Pemasangan clean out pada lantai harus rata dengan lantai finish.
Pemasangan Floor Drain
Pemasangan Floor Drain harus lebih rendah 0,5 cm dari lantai finish.
Pemasangan Sanitary Fixtures dan kelengkapannya
Pemasangan secara lengkap sesuai dengan bestek harus dilakukan menurut
petunjuk dari pabrik.
Penambahan peralatan yang dibutuhkan untuk kesempurnaan pemasangan
sanitary fixtures menjadi tanggung jawab kontraktor.
Support untuk fixtures dan alat-alat
1). Semua fixtures dan alat-alat sanitair harus ditumpu dan ditempatkan di
tempatnya dengan baik dan kuat.
2). Insert (tempat penyekrupan) harus tertanam dengan baik dalam dinding
atau lantai dan rata dengan permukaan akhir (finish) dari dinding atau
lantai tersebut. Setelah alat-alat tersebut terpasang, insert harus tidak
kelihatan.
3). Semua baut, mur dan sekrup yang kelihatan harus dibuat dengan lapisan
chromium atau nikel, demikian pula cincin/washer untuk pemasangannya.
Pembersihan dan Pengecatan
Semua bagian terlindung dinding harus bebas dari lemak dan kotoran-kotoran
lainnya.
Semua bagian yang dilapisi chromium atau nikel harus digosok
bersih/mengkilat setelah pemasangan instalasi.
Semua bagian pipa, katup-katup dan alat-alat lainnya harus dibersihkan
dahulu dari lemak, lumpur dan kotoran-kotoran lainnya yang telah terbawa
masuk.
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finishing
arsitektural atau timbulnya kerusakan lainnya yang semuanya atas kelalaian
File : Kantor Camat Burau

Rencana

26
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Kerja dan Syarat


kontraktor karena tidak membersihkan sistem pemipaan dengan baik, maka
semua perbaikan adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.
Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya harus
dilapisi dengan pencegah karat.
Pengujian dan Disinfeksi
Pengujian dan sistem pembuangan
1). Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang
dapat diisi dengan air sampai lubang vent tertinggi.
2). Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut di
atas minimum selama 30 menit dan penurunan air selama waktu tersebut
tidak lebih dari 10 cm.
3). Apabila dan pada waktu Konsultan Pengawas menginginkan pengujian
lain disamping pengujian di atas, kontraktor harus melakukannya tanpa
tambahan biaya.
Pengujian sistem distribusi air
1). Setelah roughing in selesai dipasang dan sebelum memasang fixture,
seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan kerjanya (working
pressure) dan tanpa mengalami kebocoran selama satu jam.
2). Apabila sesuatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau
konstruksi bangunan lainnya, maka bagian dari instalasi tersebut harus
diuji dengan cara yang sama seperti di atas sebelum ditutup dengan
tembok atau bagian bangunan tersebut.
Kerusakan atas kegagalan uji
1). Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan
atau kegagalan dari suatu bagian instalasi atau suatu bahan dari instalasi,
maka kontraktor harus mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal
tersebut dan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai memuaskan
Konsultan Pengawas.
2).Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang rusak/gagal tersebut harus
dengan pipa atau bahan baru.
Penambahan (caulking) dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
Disinfeksi
1). Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi dari seluruh
instalasi air sebelum diserahkan.
2). Disinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan Chlorine ke dalam
sistem pipa dengan cara/metode yang disetujui Konsultan Pengawas.
Dosis Chlorine adalah sebesar 50 ppm (part per million).
3). Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air
bersih sehingga Chlorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
4). Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses disinfeksi
harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam
tersebut di atas.
Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada pengawas, bahwa
seluruh instalasi distribusi air bersih dan instalasi pembuangan air kotor
akan bekerja dengan memuaskan dan bahwa kontraktor akan
menanggung semua biaya atas kerusakan penggantian yang perlu selama
jangka waktu 1 tahun.

File : Kantor Camat Burau

27
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Anda mungkin juga menyukai