SPESIFIKASI FUNGSI UMUM Renovasi gedung kantor Unit Program dengan luas 96
m2
c. PEKERJAAN PERSIAPAN
'1. Papan narna Proyek
2. Kontraktor wajib memasang papan nama proyek, ukuran serta isi keterangan
yang tertulis pada papan nama proyek ditentukan kemudian.
3. Pengadaan Air Bersih
4. Air untuk keperluan kerja harus diadakan, apabila mungkin sumber air dilokasi
pekerjaan
5. Pengukuran dan Pasang Bouwplank
6. Kontraktor harus mengadakan pengukuran untuk mendapatkan ukuran yang
tepat dan sesuai dengan gambar rencana.
7. Untuk pengukuran dapat dipergunakan alat waterpas atau alat ukur lainya
8. Setelah pekerjaan pengukuran kemudian dipasang bouwplank yang sisi
atasnya diserut sehingga didapat permukaan yang rata.
9. Gambar-Gambar
Kontraktor yang telah ditunjuk akan diberikan gambar-gambar revisinya
dengan copy dan kekurangan-kekurangan gambar rencana.
Kontraktor harus membuat perubahan-perubahan gambar (revisi) bilamana
pada saat pelaksanaan pekerjaan terjadi perubahan-perubahan untuk
dimintakan persetujuan Pengguna Jasa
d, PEKERJAAN TANAH
1. Uraian umum
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan pelaksanaannya.
- Sebelum memulai pekerjaan, kontrakror harus mengadakan pembersihan
lokasi dan pengukuran guna menentukan cut and fill dari tanah bangunan,
agar sesuai dengan gambar.
- Jika dari ukuran yang tidak sesuai,/tidak cocok keadaan lapangan, kontraktor
harus melapor secara tertulis kepada Pengguna Jasa,/pemberi tugas
selanjutnya akan dipertimbangkan bersama.
2. Galian tanah
- Galian tanah meliputi galian tanah untuk pondasi dan galian tanah untuk
meratakan/kelandaikan tanah sesuai dengan elvasi yang direncanakan .
- Dasar gali tanah untuk pondasi harus rata sehingga diperoleh ukuran
pondasi yang sama.
- Permukaan dasar galian harus rata dan mencapai 95% kepadatan maksimum
pada kadar air optimum sesuai dengan AASHTO t-99, sebelum menimbun
iaprsan perbaikan tanah pondasi.
- Tanah bekas galian dibuang pada tempat yang telah setujui oleh pemberi
kerja.
- Dalam hal ini, tanah yang tinggi atau yang melebihi peil yang ditentukan
dalam gambar, harus digali/dikupas sesuai dengan gambar.
- Tanah bekas galian yang bersih dapat digunakan kembali untuk timbunan
kembali pada tanah yang rendah.
3. Timbunan tanah dan pemadatan
- Untuk timbunan tanah, tanah yang dipakai harus bersih dari segala kotoran.
- Tanah bekas galian tanah yang bersih dapat dipakai untuk timbunan.
- Timbunan di lakukan lapls demi lapis dengan tebal lapisan maksimum 30 cm
dengan menggunakan alat pemadat,/stamper dan dipadatkan hingga 1OA o/o
kepadatan maksimum pada kadar air optimum menurut baku T-99.
- Untuk pekerjaan timbunan, tanah yang dipakai harus bersih dari segala
macam kotoran.
- Untuk pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan selanjutnya,
timbunan tersebut harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu jalannya pekerjaan.
- Urugan harus dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal setiap lapisan
padat maksimum 20 cm dengan menggunakan alat pemadat tanah
(stamper).
4. Urugan Tanah Kembati
- Urugan kembali bekas galian dilakukan setelah pekerjaan pasangan selesai.
- Timbunan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal lapisan maksimum 30 cm
dengan mengunakan alat pemadat,/stamper dan dipadatkan hingga rcA%
kepadatan maksimum pada kadar air optimum menurut setandar AASHTO
T-99.
5. Urugan Pasir
Urugan pasir dilakukan pada dasar podasi. Dasar saluran, lantai pada tempat
laiannya yang ditetapkan dalam gambar dengan ketebalan sesuai dengan
gambar.
f PEKERJAAN PELASTERAN
1.Lingkup pekerjaan
- Plesteran dengan adukan 1 pc : 4 psr dilaksanakan pada semua dinding
bangun pada tampat yang ditetapkan dalam gambar.
- Sebelum plesteran, permukaan bata harus disiram air secuku pnya
- Semua plesteran harus rata, dengan ketebalan maksimal 2 cm.
2. Pelaksanaan
- Sebetum pasangan plesteran dimulai, semua bidang dinding yang akan
diplester, harus dibersihkan dan disiram air, sedangkan siar-siarnya harus
.l
dikeruk sedalam cm.
- Pekerjaan plesteran harus rata, tidak berombak dan retak-rentak.
- Harus diulangi dan diperbaiki. Untuk kemudahan pekerjaan plesteran dapat
dibuat dahulu, dengan ketebalan sama dengan tebal plesteran yang
direncanakan.
- Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinising, dan selama
proses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak retak-retak
rambut akibat proses pengerigan yang terlalu cepat selama 7 (tujuh) hari.
- Bidang-bidang beton yang tampak akan diplester, sebelumnya harus dipaht
kasar dahulu, kemudian disiram,/dlbasahi air semen agar plesteran dapat
merekat dengan baik.
- Plesteran untuk bidang-bidang akan dicat dengan cat tembok atau dilabur
dengan bahan lainya sebelumnya harus diratakan dengan acian dan digosok
hingga halus. Perbaikan bidang-bidang plesteran baik bidang baru yang
dibokar dan dlperbaiki lagi, maupun bidang lama,/rehab, harus dikerjakan
sedimikian rupa sehingga sambungan bidang plesteran benar-benar satu
dinding yang rata dan tidak retak-retak dan terjadi ikatan yang benar-benar
kuat.
3. Ukuran Ketebalan
Tebal plesteran bila tidak ditunjukan lain dalam persyaratan dan gambar
adalah:
- Untuk dinding bata, tebal minimum 15 mm.
- Untuk semua sponningan (pinggir) harus digunakan proporsi campuran 1 pc
: 4 ps, sponningan harus benar-benar rata, siku dan tajam pada sudut-
sudutnya.
- Untuk dinding penahan dari batu belah kedalaman plesteran siar-siar harus
dijaga agar tidak dari 1 cm.
g. PEKERJAAN BETON
1.Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyediakan tenaga yang cakap, meterialdan segala macam
peralatan batu seperti : mesin aduk/molen, pengangkat, penggetar dan
perlengkapan lain yang diperlukan untuk proses pembuatan konstruksi beton
bertulang. Untuk pekerjaan beton dengan mutu k-225, dengan campuran 1
2. Pedoman Pelaksanaan
- Semua ukuran kosen dan pintu dibuat sesuai dengan gambar.
- Setiap sambunagan harus kuat dipasang angkur/dyna bolt dengan jarak 50
cm.
- Neut/sepatu kusen harus memakai angkur besi diameter 10 mm.
- Bagian yang berhubungan dengan tembok harus diberi adukan,
d) Sistem Pengkabelan
1) Kabel-kabel primer, sekunder, maupun kabel yang dihubungkan ketitik-titik
lampu, stop kontak harus dipilih dari produk pabrik yang telah mendapat
seterpikat dari PLN.
2) Kabel yang digunakan untuk instalasi penerangan adalah NYM 3 X 2,5 mm2
untuk stop kontak dan NYM 2 x 2,5 mm2 untuk lampu, pemasangan didalam
tembok harus dengan pipa pelindung PVC diameter 5/8 merik setara dengan
Vinilon/Av untuk peralatan lain yang diperlukan dari panel utama ke 6ox
sekering/panel pembagi pengunaan kabel NYY 4 X 4 mm2.
e Lam
1) Lampu SL 24 watt merk setaraf Hanoch. Tungsram. Bola lampu bening
Iengkap dengan piting dipasang sesuai dengan instalasi listrik. Fitting merk
setara dengan broco.
3) Pipa PVC
a) Pipa PVC yang digunakan adalah jenis AW, pipa PVC yang digunakan adalah
PVC yang kuat yang dibuat dari akstusi bahan utama polivinil chloride dalam
keadaan panas tampa tambahan plastizer dengan kandungan murni
minimum 92,5%.
b) Pipa PVC terbuat harus tanah tekanan air minimum35 kg/cm2 mempunyai
kuat tarik 5OO kglcm2 pada suhu 15 oC, tidak rentak pada uji pilin, titik lunak
minimum pada suhu 78 oC dan peryaratan lain sesuai dengan Sll O344-8O
atau PUI pasal 64.
c. lnstalasi air bersih
1) Pengadaan air bersih diambil dari sumur bor dengan kedalaman 60 m
dinaikkan ke menara air dengan jet pump, ditampung mengunakan bak air
fiberglass kapasitas O.8 m3 sebanyak dua buah (lengkap dengan
pelampung) selanjutnya menara air atas distribusikan ke bagian-bagian
yang memerlukan.
2) Untuk pengujian sumur bor, dipompa terus menerus selama 24 jam dan
tidak boleh terputus.
3) lnstalasi air dari pompa ke bak penampungan air dipakai pipa PVC medium
%" atau l" dari bak penampung kepipa induk dipakai pipa PVC midtum %"
atau l" kemudian dari pipa induk ke pipa distribusi dipakai pipa PVC
madium %".
4) Tower air dibuat dari besi siku sesuai gambar dengan di finishing menie
besi.
5) Bak penampung air terbuat dari pasangan keramik trasram dengan adukan
lpc '. 2 psr, dilengkapi pelampung, pipa persegi, pipa distribusi pipa
pengurasan, PVC medium l" dan stop kran.
6) Sambungan pipa (sok, knee, T, dll) harus mengunakan isolasi supaya tidak
bocor.
d lntalasi Air Kotor
1) Pembangun air kotor dari lantai KM/WC harus dibungan ke saluran
drainase dengan pipa pembuang dari PVC AW 2" dan 4" merk setar
dengan Vinilon,/Aw.
2) Semua lubang air kotor pada lantai km/wc dipasang saringan air dari
stainless steel.
3) Kotoran wc dibuang ke septic Tank dengan pipa PVC AW 4" merk setara
dengan Vinilon,/Aw.
A. Alat-alat Sanitair
1) Kloset duduk porsalin merk setara Roman.
2) Wastafel lengkap dengan merk setara KlA.
5) Kran air dari stainless steel merk setara dengan San-ei.
4) Floor drain dipakai jenis stainless steel.
p. PEKERJAAN LAIN-LAIN
l. Administrasi
a. Kontraktor wajib menyediakan peralatan dan bahan sehubungan dengan
keperluan adminitrasi dan pembuatan laporan-laporan kegitan pekerjaan
adminitrasi meliputi :
- Membuat laporan standar harian proyek.
- Membuat laporan mingguan proyek.
- Membuat laporan bulanan proyek berikut grafik pelaksanaan kemajuan
pekerjaan.
b. Pengukuran hasil pekerjaan, jumlah yang akan dibayar dimulai dalam jumlah
kelengkapan dan laporan-laporan yang sudah diserahkan dengan petunjuk dan
persetujuan Pengguna Jasa.
c. Besar pembayaran pekerjaan tersebut akan dibayar secara lumpsum dengan
petunjuk dari dewan Pengguna Jasa.
2. Dokumen Proyek
Kontraktor wajlb menyediakan peralatan-peralatan dan bahan-bahan
sehubungan dengan keperluan dokomentasi kegiatan-kegiatan pelaksanaan
pekerjaan meliputi sebagai berikut:
- Membuat dokomentasi setiap item pekerjaan sebelum, sedang dan sesudah
pelaksanaan pekerjaan.
- Setiap pembayaran/termyn harus dilampirkan photo-photo pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan yang dicapai masing-masing ukuran postcard dan
'l
rangkap ukuran 3R
- Semua dokumen setiap pekerjaan harus diserahkan kepada Pengguna Jasa
lengkap dengan album dan diserahkan pada kantor pimpinan proyek sesuai
dengan petunjuk-petunjuk Pengguna Jasa.
3. Pengukuran hasil pekerjaan
Jumlah yang akan dibayar dinilai dalam kelengkapan dari dokomentasi yang
sudah diserahkan dengan sempurna dan benar, serta disetujui oleh Pengguna
Jasa.
4. Pengobatan
- Yang dimaksud dengan pengobatan disini adalah persediaan dan
pengobatan yang dilaksanakan atas akibat kecelakaan-kecelakaan yang
terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung sesuai dengan
kontrak-kontrak dan menjadi tangung jawab kontraktor atau petunjuk
Pengguna Jasa.
Pengukuran hasil pekerjaan, jumlah akan dibayarkan dinilai dari kelengkapan
dari bahan yang digunakan dan disetujui Pengguna Jasa.