Anda di halaman 1dari 11

I

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

PAKET PENGADAAN Renovasi Gedung Perkantoran


PPK Herly Hadimas, S.M
ID RUP 44050954

SPESIFIKASI FUNGSI UMUM Renovasi gedung kantor Unit Program dengan luas 96
m2

Spesifikasi kinerja bangunan Pasangan Batu Kali 1 : 4 dan Beton Bertulang


Dengan Mutu Beton K-175
A. URAIAN SPESIFIKAS] TEKNIS
1. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI:
a. Semen menggunakan merk sernen padang atau semen merah putih.
b. Pasir menggunakan jenis Pasir Pasang dibuktikan dengan nota surat jalan dan
Berizin.
c. Kayu Begisting menggunakan kayu kelas ll dan lll.
d. Pipa sesuai dengan yang tercantum pada HPS.
2. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN
BANGUNAN:
Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini
adalah :

a. Waterpass minimal 'l (satu) buah


b. Sekop/pacul/ember/gergali/palu sesuai peruntukan
c. Selang air sesuai peruntukan
d. Pemotong dan pembengkok besi / bending sesuai peruntukan
3. SPESTFTKAST PROSES/KEGTATAN:
a. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem
perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengaman, dan rambu- rambu
peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut;
b. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau pekerjaan
yang berisiko tinggi pada keadaan yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan
analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis) dan tindakan
pengendaliannya,
c. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih
dulu dari penanggung-jawab proses;
d. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja
dan/atau operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk
melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan
prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai pada jenis
Pekerjaan,/tu gas nYa tersebut.

LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK Jl. Basuki Rahmat No.Os p (0736) 7312868


TELEVISI REPUBLIK INOONESIA Bengkulu 3OO27 F (0736) 7312868
STASIUN BENGKULU lndonesia
www.tvri.go.id
4. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKS METODE PELAKSANAA ETODE
KERJA
A. RENCANA KERJA
1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pemborong harus menyusun
Rencana kerja secara terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (time scheddule)
dan diajukan kepada pembiri Tugas/Pengguna Jasa pekerjaan selambat-
lambatnya. 7 (tujuh) hari kalender setelah penunjukan pemenang untuk
disetujui.
2. Setelah dlsetujui jadwal pekerjaan (time Schedule) tersebut harus dicetak dan
diserahkan kepada pemberi Tugas,/Pengguna Jasa pekerjaan sedangkan
cetakan laiannya harus selalu terpampang/ditempelkan ditempat pekerjaan
(Dereksi keet) dan juga lampiran dokomen kontrak.
3. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat-alat, bahan
bangunan,dan tenaga kerja.
4, Rencana kerja ini akan dipakai oleh pemberi tugas/konsultan pengawasan
sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kemajuan, keterlambatan dan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan
dilaksanakan oleh kotraktor.

b. PELAKSANAAN DAN GAMBAR PELAKSANAAN


l. Pehitungan volume, kontraktor diwajibkan meneliti semua ukuran gambar, RKS
sebelum menawar pekerjaan, apabila terjadi perbedaan kantraktor bisa
menayakan pada waktu Aanwijzing.
2. Kontraktor diminta menghitung ulang volume yang akan ditawar seteliti
mungkin, sesuai yang tercantum dalam gambar kerja dan RKS, kontraktor
hanya dipandu dengan item-item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Apabila ada perbedaan antar bestek (RKS) dengan gambar, maka kontraktor
diwajibkan menyampaikan kepada Deriksi pekerjaan diadakan perbaikan.
4. Segala akibat dari kelalaian pemborong dalam ketelitian, menjadi tanggung
jawab pemborong
5. Pemborong harus memeriksa dan meneliti ulang ukuran-ukuran satu sama lain
yang tertera dalam gambar, serta penyesuaian dengan keadaan di lapangan.
Pemborong harus memberitahukan kepada Pengguna Jasa, bilamana terdapat
ukuran-ukuran yang tidak cocok, untuk dimintakan persetujuan Pengguna
Jasa. Segala akibat dari kelalaian pemborong dalam melaksanakan ketelitian
ukuran ini menjadi tanggung jawab pemborong

c. PEKERJAAN PERSIAPAN
'1. Papan narna Proyek
2. Kontraktor wajib memasang papan nama proyek, ukuran serta isi keterangan
yang tertulis pada papan nama proyek ditentukan kemudian.
3. Pengadaan Air Bersih
4. Air untuk keperluan kerja harus diadakan, apabila mungkin sumber air dilokasi
pekerjaan
5. Pengukuran dan Pasang Bouwplank
6. Kontraktor harus mengadakan pengukuran untuk mendapatkan ukuran yang
tepat dan sesuai dengan gambar rencana.
7. Untuk pengukuran dapat dipergunakan alat waterpas atau alat ukur lainya
8. Setelah pekerjaan pengukuran kemudian dipasang bouwplank yang sisi
atasnya diserut sehingga didapat permukaan yang rata.
9. Gambar-Gambar
Kontraktor yang telah ditunjuk akan diberikan gambar-gambar revisinya
dengan copy dan kekurangan-kekurangan gambar rencana.
Kontraktor harus membuat perubahan-perubahan gambar (revisi) bilamana
pada saat pelaksanaan pekerjaan terjadi perubahan-perubahan untuk
dimintakan persetujuan Pengguna Jasa

d, PEKERJAAN TANAH
1. Uraian umum
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan pelaksanaannya.
- Sebelum memulai pekerjaan, kontrakror harus mengadakan pembersihan
lokasi dan pengukuran guna menentukan cut and fill dari tanah bangunan,
agar sesuai dengan gambar.
- Jika dari ukuran yang tidak sesuai,/tidak cocok keadaan lapangan, kontraktor
harus melapor secara tertulis kepada Pengguna Jasa,/pemberi tugas
selanjutnya akan dipertimbangkan bersama.
2. Galian tanah
- Galian tanah meliputi galian tanah untuk pondasi dan galian tanah untuk
meratakan/kelandaikan tanah sesuai dengan elvasi yang direncanakan .

- Dasar gali tanah untuk pondasi harus rata sehingga diperoleh ukuran
pondasi yang sama.
- Permukaan dasar galian harus rata dan mencapai 95% kepadatan maksimum
pada kadar air optimum sesuai dengan AASHTO t-99, sebelum menimbun
iaprsan perbaikan tanah pondasi.
- Tanah bekas galian dibuang pada tempat yang telah setujui oleh pemberi
kerja.
- Dalam hal ini, tanah yang tinggi atau yang melebihi peil yang ditentukan
dalam gambar, harus digali/dikupas sesuai dengan gambar.
- Tanah bekas galian yang bersih dapat digunakan kembali untuk timbunan
kembali pada tanah yang rendah.
3. Timbunan tanah dan pemadatan
- Untuk timbunan tanah, tanah yang dipakai harus bersih dari segala kotoran.
- Tanah bekas galian tanah yang bersih dapat dipakai untuk timbunan.
- Timbunan di lakukan lapls demi lapis dengan tebal lapisan maksimum 30 cm
dengan menggunakan alat pemadat,/stamper dan dipadatkan hingga 1OA o/o
kepadatan maksimum pada kadar air optimum menurut baku T-99.
- Untuk pekerjaan timbunan, tanah yang dipakai harus bersih dari segala
macam kotoran.
- Untuk pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan selanjutnya,
timbunan tersebut harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu jalannya pekerjaan.
- Urugan harus dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal setiap lapisan
padat maksimum 20 cm dengan menggunakan alat pemadat tanah
(stamper).
4. Urugan Tanah Kembati
- Urugan kembali bekas galian dilakukan setelah pekerjaan pasangan selesai.
- Timbunan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal lapisan maksimum 30 cm
dengan mengunakan alat pemadat,/stamper dan dipadatkan hingga rcA%
kepadatan maksimum pada kadar air optimum menurut setandar AASHTO
T-99.
5. Urugan Pasir
Urugan pasir dilakukan pada dasar podasi. Dasar saluran, lantai pada tempat
laiannya yang ditetapkan dalam gambar dengan ketebalan sesuai dengan
gambar.

e. PASANGAN BATU KALI


1. Lingkup pekerjaan yaitu menyediakan tenaga, peralatan dan bahan
sehubungan pekerjaan pasangan batu belah pada pekerjaan pondasi, dan
pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan didalam gambar. Mengadakan
koordinasi yang baik dengan pekerjaan lain. Yaitu pekerjaan galian struktur,
pekerjaan pasangan, pekerjaan beton, pekerjaan tulangan, pekerjaan plumbing
dan saluran.
2. Persyaratan dan bahan yaitu batu harus dari kualitas yang baik, type bazalt,
keras, tidak poreous, tidak rentak-rentak atau cacat yang dapat mengurangi
kekuatan struktur. Ukuran terbesar tidak boleh melebihi 30 cm, kuat pecah
(Crushing Strenght) minimum yang diizinkan adalah 50 kg/cm2, batu bulat
licin atau pipih tidak boleh digunakan. Pemukaan batu pecah minimal harus
mempunyai sisih pecahan 2 muka yang besar.
3. Cara pengerjaannya yaitu apa bila lubang galian tergenang air tanah, air hujan,
maka sebelum pekerjaan pasangan batu belah dilaksanakan terlebih dahulu air
harus dipompa keluar dari dasar lubang galian harus kering. Pasang batu belah
baru boleh dilaksanakan setelah kedalaman dan lebar galian diperiksa oleh
konsultan pengawas dan sesui ketentuan dalam gambar. Pada seluruh
pasangan pondasi batu kali harus didahului urugan pasir yang dipadatkan, dan
pasangan batu kosong dengan ketebalan masing-masing sesuai ketentua
dalam gambar. Pemasangan batu belah baik untuk pasangan pondasi, harus
berdiri jika pekerjaan pasangan batu belah terpaksa dihentikan maka
permukaan penghentian harus bergerigi agar pada penyambungan berikutnya
terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. Didalam tidak boleh ada rongga-
rongga udara atau celah-celah yang kosong. Pengunaan terlalu banyak adukan
untuk menuntup rongga atau celah tidak dibenarkan. Rongga atau celah harus
diisi dengan batu yang lebih kecil. Daya dukung minimum (bearing capasity)
yang diizinkan dari pasangan batu belah yang sudah selesai dikerjakan adalah
50 kg/cm2.
4. Pasangan batu kali dilaksanakan untuk pekerjaan pondasi, pasangan batu kali
dilaksanakan dengan menggunakan adukan 1 pc (portland cementO : 4 pasir,
tempat dan ukuran sesuai dengan gambar kerja).
5. Batu kali yang dipakai harus bersih dan kotoran, tidak berpori, tidak menyerap
air (maksimurn 3%), bersifat kekal, tidak rentak atau pecah pada percobaan
dengan Na2so4, dengan kekerasan mi;rimum 1.5OO kg/cm2.
6. Sebelum dilaksanakan pekerjaan pasangan batu kali, dasar pondasi diberi
lapisan pasir dengan ketebalan sesuai dengan gambar kemudian disiram
dengan air, setelah itu dipasang lapisan pondasi batu kosong dengan ketebalan
sesuai dengan gambar.
7. Pengurangan tanah kembali dilakukan setelah semua pekerjaan pasangan
pondasi selesai dilaksanakan.

f PEKERJAAN PELASTERAN
1.Lingkup pekerjaan
- Plesteran dengan adukan 1 pc : 4 psr dilaksanakan pada semua dinding
bangun pada tampat yang ditetapkan dalam gambar.
- Sebelum plesteran, permukaan bata harus disiram air secuku pnya
- Semua plesteran harus rata, dengan ketebalan maksimal 2 cm.
2. Pelaksanaan
- Sebetum pasangan plesteran dimulai, semua bidang dinding yang akan
diplester, harus dibersihkan dan disiram air, sedangkan siar-siarnya harus
.l
dikeruk sedalam cm.
- Pekerjaan plesteran harus rata, tidak berombak dan retak-rentak.
- Harus diulangi dan diperbaiki. Untuk kemudahan pekerjaan plesteran dapat
dibuat dahulu, dengan ketebalan sama dengan tebal plesteran yang
direncanakan.
- Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinising, dan selama
proses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak retak-retak
rambut akibat proses pengerigan yang terlalu cepat selama 7 (tujuh) hari.
- Bidang-bidang beton yang tampak akan diplester, sebelumnya harus dipaht
kasar dahulu, kemudian disiram,/dlbasahi air semen agar plesteran dapat
merekat dengan baik.
- Plesteran untuk bidang-bidang akan dicat dengan cat tembok atau dilabur
dengan bahan lainya sebelumnya harus diratakan dengan acian dan digosok
hingga halus. Perbaikan bidang-bidang plesteran baik bidang baru yang
dibokar dan dlperbaiki lagi, maupun bidang lama,/rehab, harus dikerjakan
sedimikian rupa sehingga sambungan bidang plesteran benar-benar satu
dinding yang rata dan tidak retak-retak dan terjadi ikatan yang benar-benar
kuat.
3. Ukuran Ketebalan
Tebal plesteran bila tidak ditunjukan lain dalam persyaratan dan gambar
adalah:
- Untuk dinding bata, tebal minimum 15 mm.
- Untuk semua sponningan (pinggir) harus digunakan proporsi campuran 1 pc
: 4 ps, sponningan harus benar-benar rata, siku dan tajam pada sudut-
sudutnya.
- Untuk dinding penahan dari batu belah kedalaman plesteran siar-siar harus
dijaga agar tidak dari 1 cm.

g. PEKERJAAN BETON
1.Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyediakan tenaga yang cakap, meterialdan segala macam
peralatan batu seperti : mesin aduk/molen, pengangkat, penggetar dan
perlengkapan lain yang diperlukan untuk proses pembuatan konstruksi beton
bertulang. Untuk pekerjaan beton dengan mutu k-225, dengan campuran 1

semen .2 psr : 3 Split

h, PEKERJAAN BEGISTING BETON


1. Untuk kolom Bekesting, soof, Kolom, digunakan kayu kelas ll yang kuat dan
tahan.
2. Bekesting harus drawat sehingga tidak terjadi perubahan yang nyata selama
proses penyemenan berjalan
3. Hasil penyemenan yang kurang baik seperti batuan kasar, permukaannya tidak
sesuai dengan bentuk, diberikan kepada kontraktor untuk diperbaiki.
4. Pembongkaran cetakan/perancah:
- Sloof :7 hari
- Kolom :7 hari
- Bagian vertical balok dinding atau struktur :7 hari
BESI TULANGAN ATAU BESI BETON
1. Deskripsi
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan pabrikasi, dan penepatan besi tulangan
dari type dan ukuran yang sesuai dengan spesipikasi dan gambar atau petunjuk
Pengguna Jasa.
2. Bahan
-
Besi tulangan yang dipakai sesuai dengan 5ll-0136-80 dengan kelas BJTD
24 untuk semua ukuran dengan diameter 12 mm kebawah dan kelas BJTD
32 untuk semua ukuran diameter i2 mm keatas sesuai dengan Nl-2 dan
peraturan beton bertulang lndonesia SKSNI-T-'15-.l991-O3. Besi tulangan
harus disimpan dengan baik dan tidak bersentuhan dengan tanah dan
dilindungi dengan atap atau terpal.
-
Jika diperlukan pemborong harus dapat memberikan sertifikat baja tulangan
yang dipakai dari laboratorium pengujian baja atau pabrik. Sebelum baja
didatangkan kelokasi pemborong harus menyerahkan contoh baja tulangan
tersebut kepada Pengguna Jasa. Bila ternyata baja tulangan tidak sesuai
dengan spesifikasi atau dimasukan berbeda dengan contoh yang diberikan,
maka Pengguna Jasa berhak menolak baja tersebut.
-Pengunaan besi beton yang sudah jadi harus mendapat persetujuan
Pengguna Jasa dan sesuai dengan gambar.
-Besi beton yang tidak memenuhi syarat kualitas tidak sesuai dengan
spesifikasi harus segera dikeluarkan dari site setelah menerima instruksi
tertulis dari Pengguna Jasa dalam 'rvaktu 2x24 jam.
3. Pabrikasi
Besj tulangan harus dibentuk dengan tempat sesuai dengan ukuran dalam
gambar dan pabrikasi sedemikian sehingga tidak merusak bahan tersebut.
4. Penepatan tulangan
-Besi tulangan harus bersih dan tidak berkarat sebelum ditempatkan, bebas
dari debu kotoran lumpur, dan bebas dari cat olr atau bahan asing lainnya
yang dapat mengurangi ikatannya.
-Penepatan besi tulangan harus tepat dan diikat sehingga tidak terlepas pada
saat pengecoran beton. Besi tulangan non konstruktif harus ditempatkan
seperti besi penjara (besi hak) dan sebagainya.
-
Besi tulangan harus diikat setiap pertemuan dan pada tempat yang
dianggap perlu memakai kawat baja ukuran I mm atau lebih.
-
Jarak terhadap bekisting harus dijaga dengan menepatkan beton tahu atau
penyangga sesuai dengan izin Pengguna Jasa. penjaga jarak dengan
menggunakan logam tidak di perbolehkan.
-
Pemasangan dengan mengunakan pelindung beton atau (Decking) harus
sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
-
Sloof dalam tanah setebal minimal 50 mm
-
Kolom-balok tebal minimal 30 mm
-
Balok-balok minimal 20 mm atau tidak kurang dari besarnya diameter besi
tersebut.
- Panjang stek untuk penyambungan kolom atau bidang tulangan minimal 40
kali diameter tulangan (4O D) seperti petunjuk pengguna Jasa.
5. Sambungan
Pengantian ukuran besi hanya diizinkan oleh pengguna Jasa yang
berkepentingan dengan bidang ini dan harus mempunyai penampang yang
sarna atau lebih besar.
PEKERJAAN LANTAI
'1. Pasangan lantai di dalam ruangan bangunan menggunakan Keramik 40 x 40
Polos,/Motif, ex setara " Roman" sebelumnya diberikan diberi coran beton
tumbuk 1 : 3 : 5 dan dilapis adukan 1 : 4
2. Lantai Bangunan KM/WC mengunakan lantai keramik 40 x 40 cm untuk
diding keramik KM/ WC mengunakan lantai ukuran 4O/4O dan mengunakan
list keramik
3. Sebelum pemasangan lantai, urugan pasir dl bawah lantai harus sudah padat
dan disiram terlebih dahulu.
4. Pengunaan keramik berkualitas baik seperti rentak atau gumpil. Apabila
keramik sudah terpasang dan ternyata retak pada waktu pemasangan harus
diganti.
5. Keramik dipasang dengan adukan 1 pc : 4 ps nat-nat tidak boleh lebih dari 3
mm
6. Permukaan keramik yang dipasang harus rata benar, dan setiap sambungan
harus lurus dan tanpa bertonjolan.

K. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, DAN VENTILASI


Pekerjaan kosen, pintu, jendela.
i. Bahan-bahan
- Semua pekarjaan pintu menggunakan pintu alumunium ukuran panjang
Disesuikan dengan gambar kerja dengan tebal daun pintu O.2 mm dengan
tebal O.7 mm
- Semua pekerjaan vetilasi menggunkan rangka alumunium panil kaca.

2. Pedoman Pelaksanaan
- Semua ukuran kosen dan pintu dibuat sesuai dengan gambar.
- Setiap sambunagan harus kuat dipasang angkur/dyna bolt dengan jarak 50
cm.
- Neut/sepatu kusen harus memakai angkur besi diameter 10 mm.
- Bagian yang berhubungan dengan tembok harus diberi adukan,

I.'1.PEKERJAAN RANGKA PLAFOND DAN PENUTUP PLAFOND


Rangka Plafond Hollow 4/4 disesuaikan dengan gambar
2. Balok Penggantung harus kuat, sehingga tidak terjadi gelombang pada plafond
dan harus disesuaikan dengan gambar, serta harus dapat persetujuan dari
pengguna jasa.
3. Bahan plfond menggunkan plafond gyspsum 9 mm.
4. List plafond menggunkan lis plafond gypsum
m. PEKERJAAN CAT
1. Umum
Pekerjaan pengecatan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan lain yang
dibutuhkan untuk pekerjaan ini antara lain.
2. Bahan - Bahan
- sebelum dicat mengkilat telebih dahulu kayu harus dicat menie.
- Pengecatan akhir kayu digunakan merek setaraf bee brand dan pengecatan
dinding tembok digunakan cat setara dulux dan pengecatan Lpangan Out Door
Menggunakan Ex. Tenokote warna akan ditentukan kemudian sebelumnya
bidang plesteran dan bidang kayu atau plamir atau didempul kualitas baik.
- Seluruh bahan untuk pekerjaan ini harus didatangkan dalam kemasan resmi dari
pabrik pembuatan cat ini, dalam kemasan rusak atau terbuka tidak boleh dipakai
lagi.

... Syrat Teknis


Bidang kayu ya ngarkan dicat harus dalam keadaan kering, bersih segala kotoran
dan tidak berm k.
Kayu harus dilindungi dari kerusakan akibat rayap atau bila kayu masih basah
harus dilindungi dari kemungkinan rembesan air maupun getah (resin) yang
terkandung dalam kayu.
Pori-pori pada bidang plesteran atau kayu harus ditutup dengan pelamur.
Penggunaan pelamur diusahakan setipis mungkin dan rata.
Bidang kayu dan plesteran sebelum dicat akhir harus diamplas terlebih dahulu
dibersihkan dari debu-debu.
Pengecatan kosen kayu, sebaiknya dilakukan setelah daun pintu dan jendela
terpasang.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan, setiap urutan atau terhadap
pekerjaan harus dipenuhi dan tahap berikutnya harus mendapat persetujuan
dari Pengguna Jasa.
4. Pengecatan Tembok
- Bidang plesteran dicat dasar terlebih dahulu mengunakan bahan Metrolite
warna putih berkualitas baik.
- Untuk meratakan, menutupi pori-pori plesteran harus diplamir dahulu. Bidang
tersebut dibiarkan kering selama kurang lebih I (satu) minggu sebelum
diampelas.
- Lapisan cat akhir dikehendaki warna yang rata dan kuat. Cat akhir digunakan
Metrolite warna putih atau yang setaraf dengan pangecatan 2 (dua) kali.
Sebelum lapisan berikutnya dilakukan, bagian plesteran yang belum rata harus
diplamir kembali sampai bagian tersebut menjadi rata.
n . PEKERJAAN INSTLASI LISTRIK
a) Standar (code,/atu ran)
Meterial ataupun pekerjaan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan pokok yang
disebutkan pada.
1) PUrL]977
2) Peraturan keselamatan kerja.
3) Peraturan setempat.
4) Peraturan lain seperti : NFA/NEC, ANSI, NEMA dan IEC juga menjadi
pegangan kondisi dengan persyaratan instalasi dan kondisi sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan yang disebutkan diatas.
b) Ruang lingkup
Yang termasuk pekerjaan instalasi listrik adalah:
1) lnstalasi penerangan termasuk lampu, saklar, stop kontak dan sestem
pengabelan serta panel yang diperlukan.
2) Pemasangan pengamanan arus bocor, atau hubungan singkat dan harus
lebih.

c)Sistem lnstalasi listrik


Dari panel listrik utama, listrik distribusikan secara redial ketempat-tempat yang
memerlukannya titik lampu, stop kontak dan peralatan laiannya. Untuk tegangan
22O volt maka semua peralatan seperti panel-panel stop kontak harus dihubung
tanahkan sesuai peraturan.

d) Sistem Pengkabelan
1) Kabel-kabel primer, sekunder, maupun kabel yang dihubungkan ketitik-titik
lampu, stop kontak harus dipilih dari produk pabrik yang telah mendapat
seterpikat dari PLN.
2) Kabel yang digunakan untuk instalasi penerangan adalah NYM 3 X 2,5 mm2
untuk stop kontak dan NYM 2 x 2,5 mm2 untuk lampu, pemasangan didalam
tembok harus dengan pipa pelindung PVC diameter 5/8 merik setara dengan
Vinilon/Av untuk peralatan lain yang diperlukan dari panel utama ke 6ox
sekering/panel pembagi pengunaan kabel NYY 4 X 4 mm2.
e Lam
1) Lampu SL 24 watt merk setaraf Hanoch. Tungsram. Bola lampu bening
Iengkap dengan piting dipasang sesuai dengan instalasi listrik. Fitting merk
setara dengan broco.

f) Saklar lampu dan stop kontak


1) Saklar lampu dan stop kontak dipasang pada ditempat sesuai dengan gambar
dengan ketinggian 12O s/d 14O cm di atas lantai.
2) Jenis saklar dan stop kontak tertanam dinding (inbow) merk setara broco
warna ditentukan kemudian.
g) Alat-alat pengaman dan pemasangan
i) Alat pengaman arus lebih, arus bocor dan harus hubungan singkat dari jenis
sekering konvensional lengkap dengan box sekering dengan pembagian group
sesuai dengan gambar, ampere meter disesuaikan dengan kebutuhan.
2) Pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh instalater yang telah
mempunyai surat pengakuan dari PLN. lnstalater yang bersangkutan harus
mengadakan pengujian terhadap instalasi yang dipasangnya dan kemudian
memberikan jaminan bahwa listik tersebut telah siap dialiri listrik dari PLN.
Dalam hal pemasangan instalasi iistrik pelaksanaannya diserahkan kepada sub
kontraktor. Kontraktor teutama tetap bertanggung jawab atas pekerjaan sub
kontraktor
o. PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR DAN BERSIH
a, Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan sanitasi adalah KM/WC sistem air bersih, air kotor,
septic tank, talang air ujan
b. Meterial
1) Klosed Duduk, Jongkok dan Wastapel
a) Klosed Duduk dipasang Sesuai Pada RAB dan warna ditentukan kemudian
dibuat dari bahan keramik tunggal yang dibakar pada suhu yang tinggi.
Permukaan klosed tidak boleh cacat, rentak bernoda glasir tidak boleh
menyerap air.
2) Floor drain
Floor drain tersebut terbuat dari Stainless, berkualitas baik

3) Pipa PVC
a) Pipa PVC yang digunakan adalah jenis AW, pipa PVC yang digunakan adalah
PVC yang kuat yang dibuat dari akstusi bahan utama polivinil chloride dalam
keadaan panas tampa tambahan plastizer dengan kandungan murni
minimum 92,5%.
b) Pipa PVC terbuat harus tanah tekanan air minimum35 kg/cm2 mempunyai
kuat tarik 5OO kglcm2 pada suhu 15 oC, tidak rentak pada uji pilin, titik lunak
minimum pada suhu 78 oC dan peryaratan lain sesuai dengan Sll O344-8O
atau PUI pasal 64.
c. lnstalasi air bersih
1) Pengadaan air bersih diambil dari sumur bor dengan kedalaman 60 m
dinaikkan ke menara air dengan jet pump, ditampung mengunakan bak air
fiberglass kapasitas O.8 m3 sebanyak dua buah (lengkap dengan
pelampung) selanjutnya menara air atas distribusikan ke bagian-bagian
yang memerlukan.
2) Untuk pengujian sumur bor, dipompa terus menerus selama 24 jam dan
tidak boleh terputus.
3) lnstalasi air dari pompa ke bak penampungan air dipakai pipa PVC medium
%" atau l" dari bak penampung kepipa induk dipakai pipa PVC midtum %"
atau l" kemudian dari pipa induk ke pipa distribusi dipakai pipa PVC
madium %".
4) Tower air dibuat dari besi siku sesuai gambar dengan di finishing menie
besi.
5) Bak penampung air terbuat dari pasangan keramik trasram dengan adukan
lpc '. 2 psr, dilengkapi pelampung, pipa persegi, pipa distribusi pipa
pengurasan, PVC medium l" dan stop kran.
6) Sambungan pipa (sok, knee, T, dll) harus mengunakan isolasi supaya tidak
bocor.
d lntalasi Air Kotor
1) Pembangun air kotor dari lantai KM/WC harus dibungan ke saluran
drainase dengan pipa pembuang dari PVC AW 2" dan 4" merk setar
dengan Vinilon,/Aw.
2) Semua lubang air kotor pada lantai km/wc dipasang saringan air dari
stainless steel.
3) Kotoran wc dibuang ke septic Tank dengan pipa PVC AW 4" merk setara
dengan Vinilon,/Aw.
A. Alat-alat Sanitair
1) Kloset duduk porsalin merk setara Roman.
2) Wastafel lengkap dengan merk setara KlA.
5) Kran air dari stainless steel merk setara dengan San-ei.
4) Floor drain dipakai jenis stainless steel.

p. PEKERJAAN LAIN-LAIN
l. Administrasi
a. Kontraktor wajib menyediakan peralatan dan bahan sehubungan dengan
keperluan adminitrasi dan pembuatan laporan-laporan kegitan pekerjaan
adminitrasi meliputi :
- Membuat laporan standar harian proyek.
- Membuat laporan mingguan proyek.
- Membuat laporan bulanan proyek berikut grafik pelaksanaan kemajuan
pekerjaan.
b. Pengukuran hasil pekerjaan, jumlah yang akan dibayar dimulai dalam jumlah
kelengkapan dan laporan-laporan yang sudah diserahkan dengan petunjuk dan
persetujuan Pengguna Jasa.
c. Besar pembayaran pekerjaan tersebut akan dibayar secara lumpsum dengan
petunjuk dari dewan Pengguna Jasa.
2. Dokumen Proyek
Kontraktor wajlb menyediakan peralatan-peralatan dan bahan-bahan
sehubungan dengan keperluan dokomentasi kegiatan-kegiatan pelaksanaan
pekerjaan meliputi sebagai berikut:
- Membuat dokomentasi setiap item pekerjaan sebelum, sedang dan sesudah
pelaksanaan pekerjaan.
- Setiap pembayaran/termyn harus dilampirkan photo-photo pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan yang dicapai masing-masing ukuran postcard dan
'l
rangkap ukuran 3R
- Semua dokumen setiap pekerjaan harus diserahkan kepada Pengguna Jasa
lengkap dengan album dan diserahkan pada kantor pimpinan proyek sesuai
dengan petunjuk-petunjuk Pengguna Jasa.
3. Pengukuran hasil pekerjaan
Jumlah yang akan dibayar dinilai dalam kelengkapan dari dokomentasi yang
sudah diserahkan dengan sempurna dan benar, serta disetujui oleh Pengguna
Jasa.
4. Pengobatan
- Yang dimaksud dengan pengobatan disini adalah persediaan dan
pengobatan yang dilaksanakan atas akibat kecelakaan-kecelakaan yang
terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung sesuai dengan
kontrak-kontrak dan menjadi tangung jawab kontraktor atau petunjuk
Pengguna Jasa.
Pengukuran hasil pekerjaan, jumlah akan dibayarkan dinilai dari kelengkapan
dari bahan yang digunakan dan disetujui Pengguna Jasa.

q. PEKERJAAN PEMBERS!HAN AKHIR


1.
Sebelum kontraktor meninggalkan tempat pekerjaan, halaman pekerjaan harus
dibersihkan dari kotoran bekas bongkaran, sisa-sisa bahan bangunan.
2. Cara pembayaran dalam satuan lumpsum, pengukuran hasil kerja berdasarkan
pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
3. Guna mendapatkan kerja yang baik dan sempurna, maka bagian-bagian
pekerjaan yang nyata seharusnya termasuk dalam pekerjaan ini,tetapi tidak
disebutkan dalam RKS maupun gambar harus tetap dilaksanakan oleh
pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.
4. Pelaksanaan dari bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan petunjuk dengan
petunjuk Pengguna Jasa.
INFORMASI LAINNYA Jangka Waktu Pengerjaan 90 (Sembilan
puluh hari) kalender sejak terbit SPMK

Bengku u, 31 Juli 2023


Peja mbuat Komitmen (PPK)
T un Bengkulu
I
/ br
Herly Hadimas, S.M.
N rP 199609292020121013

Anda mungkin juga menyukai