Anda di halaman 1dari 55

METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

BAB I

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pemasangan Bouwplank

a. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat ( bench Mart ).

Dalam pegukuran digunakan alat heodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan

oleh seorang surveyor. Titik – titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan

patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang 1 M yang di tancapkan didalam

tanah.

b. Pekerjaan Pemasangan Bouplank pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah

pekerjaan pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank ( pematokan ) dilaksanakan

bersama sama oleh pihak proyek, Perencana pengawas,pelaksana dan dibuatkan berita

acara pematokan.

c. Bowplank terbuat dari papan kelas II yang bagian atasnya di pakukan pada patok kayu

persegi 5/7 cm, yang tertaman dalam tanah cukup kuat, Untuk menentukan ketinggian

papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (

horizontal dan siku ), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antara ruang

digunakan meteran. Setiap titik pengukuran di tandai dengan paku. Dan di cat dengan

cat merah dan dituliskan ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali.

Pemasangan papan bouwplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As Sekeliling

bangunan dan di pakukan pada patok.

2. Papan Nama Proyek

Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan.Papan

Nama Proyek ini dibuat dari spanduk dengan ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu (5/7)

kelas 2 dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang sesuai

1
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang

akan dilaksanakan, antara lain :

- Nama Kegiatan

- Pekerjaan yang harus dilaksanakan

- Biaya pekerjaan/ nilai kontrak

- Sumber dana

- Jangka waktu

- Nama penyedia jasa

Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat,serta

tidak mengganggu lalu lintas.

3. K3 ( Keselamatan Dan Kesehatan Kerja )

1. Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan

dipenuhi dalam pelaksanaan paket pekerjaan ini adalah.UU No. 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Peraturan

Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK4) Konstruksi Bidang PU.d.dst.

2. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja,

Kontraktor harus menjamin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu

Kontraktor harus mengikutkan pekerja sebagai peserta Asuransi Sosial Tenaga

Kerja (JAMSOSTEK) sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku.

3. Pada pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko bahaya jatuh, maka Kontraktor

harus menyediakan sabuk pengaman kepada pekerja tersebut.

4. Untuk melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), maka

Kontraktor harus menyediakan sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis

lainnya yang siap digunakan apabila diperlukan.

2
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

5. Bila terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan yang memerlukan perawatan yang

serius, maka Kontraktor/Pelaksana harus segara membawa korban ke Rumah

Sakit yang terdekat dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Pemberi Tugas.

6. Kontraktor harus menyediakan air minum yang bersih, cukup dan memenuhi syarat-

syarat kesehatan bagi semua pekerja/petugas, baik yang berada dibawah

tanggung jawabnya maupun yang berada dibawah pihak ketiga.

3
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

BAB II

PEKERJAAN GEDUNG
A. PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan Galian Tanah

a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam gambar-gambar

dan syarat syarat yang ditentukan menurut keperluan

b. Dasar dari semua galian lubang pondasi harus datar

c. Kedalaman semua galian harus mendapatkan semua pemeriksaan dan persetujuan

direksi lapangan

d. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian-galian, baik pada waktu

menggali maupun pada waktu mengerjakan pondasi, harus disediakan pompa air

atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus-menerus untuk

menghindari terkumpulnya air tersebut

e. Bagian yang harus diurug kembali harus diurug dengan tanah bersih dari kotoran

2. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali

a. Bila tidak dicantumkan dalam gambar-gambar detail, maka pada bagian bawah

pasangan Lantai diurug dengan pasir padat minimal 5 cm atau sesuai dengan

gambar dan petunjuk Pengawas. Pasir urug yang digunakan harus dari jenis pasir

pasang yang bersih/bebas dari lumpur, kotoran-kotoran, sampah dan benda-benda

organis lainnya yang dapat menyebakan tidak sempurnanya pemadatan.

b. Di bawah lapisan pasir tersebut, urugan yang dipakai adalah tanah jenis “silty clay”

yang bersih tanpa potongan-potongan bahan yang bisa lapuk, serta bahan batuan

yang telah dipecahkan (pecahan batuan tersebut maksimal 15 cm).

4
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

c. Penyedia Jasa wajib melaksanakan pengurugan dengan semua bahan urugan yang

keras atau mutu bahan yang terbaik dan mengajukan contoh bahan yang akan

digunakan untuk mendapat persetujuan pengawas.

d. Penghamparan dan pemadatan harus dilaksanakan lapis-per lapis yang tidak lebih

tebal dari 15 cm (gembur) dengan alat-alat yang telah disetujui, seperti mesin

penggilas getar, atau alat tumbuk dimana standar kepadatannya dicapai pada

kepadatan dimana kadar airnya 95 % darikadar air optimal, atau “dry density” nya

mencapai 95 % dari dry density optimal, sesuai dengan petunjuk pengawas.

e. Terhadap hasil pemadatan yang dilaksanakan, Penyedia Jasa harus mengadakan

“density test” di lapangan. Semua biaya seluruh pengujian tersebut menjadi beban

Penyedia Jasa.

f. Bila bahan urugan apapun yang digunakan menjadi lapuk/rusak atau bila urugan

yang telah dipadatkan menjadi terganggu, maka bahan tersebut harus digali keluar

dan diganti dengan bahan yang memenuhi syarat serta dipadatkan kembali, sesuai

dengan petunjuk Pengawas, tanpa adanya biaya tambahan.

g. Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan, tidak dibenarkan

adanya genangan air di atas tanah atau sekitar lapangan pekerjaan. Penyedia Jasa

harus mengatur pembuangan air sedemikian rupa agar aliran air hujan atau dari

sumur lain dapat berjalan lancar, baik selama ataupun sesudah pekerjaan selesai.

h. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas stabilitas urugan tanah dan Penyedia Jasa

harus mengganti bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan kelalaian

Penyedia Jasa atau akibat dari aliran air.

i. Memenuhi dan tidaknya hasil pekerjaan yang telah dilaksankan harus disetujui dan

ditanda tangani pihak direksi secara terlampir.

3. Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Lantai dan Pondasi

5
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

a. Lingkup pekerjaan.

- Pekerjaan ini meliputi penyadiaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat, dan

pengangkutan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan, hingga dapat diperoleh hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

- Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan dibawah pondasi serta seluruh detail

yang ditunjukan dalam gambar.

b. Persyaratan bahan.

- Pasir yang digunakan harus terdiri dari buti-butir yang bersih, tajam dan keras,

bebas dari lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya.

- Pasir yang digunakan harus terdiri dari buti-butir yang bersih, tajam dan keras,

bebas dari lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya.

c. Syarat-syarat pelaksanaan.

- Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain dibawahnya telah

selesai dengan baik dan sempurna.

- Lapisan pasir urug dapat dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga mencapai

tebal 5 cm, atau seperti yang disyaratkan dalam gambar.

-. Setiap pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat

pemadat yang disetujui Direksi/Pengawas.Ditempat-tempat yang sulut dilakukan

pemadatan dengan alat pemadat, dapat dikerjakan dengan tenaga manusia yang

disetujui oleh Direksi/Pengawas.

-. Lapisan pekerjaan diatasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan

pasirtelah sempurna. Memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.

4. Pekerjaan Timbunan Sirtu Padat


a. Urugan Tanah timbunan dilaksanakan pada galian tanah pondasi, peninggian peil

6
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

lantai bangunan rencana setinggi gambar rencana.

b. Urugan Tanah timbunan dilaksanakan selapis demi selapis disiram air sampai jenuh

dan di padatkan dengan alat pemadat (stamper) setiap lapisnya sampai dengan

ketinggian yang ditentukan dengan kepadatanya lapisnya sampai dengan

ketinggian yang ditentukan dengan kepadatan yang memenuhi syarat yang disetujui

oleh direksi dibuktikan dengan lampiran yang ditanda tangani.

B. PEKERJAAN PONDASI

1. Pekerjaan Pasangan Anstamping

a. Batu kosong yang dipergunakan adalah batu sungai atau batu gunung yang dibelah

dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.

b. Pemecahan batu harus dilakukan di luar batas bowplank bangunan.

c. Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda yang

lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja, kemudian

disiram dengan air secukupnya.

d. Pasangan batu kosong dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja kemudian

diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua celah – celah antara batu

yang satu dengan yang lain terisi penuh dengan pasir.

e. Batu kosong terpasang padat.

2. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Kali

a. Bahan

- Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang dibelah atau batu gunung yang

keras dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm.

- Tidak dibenarkan menggunakan batu kali bulat atau batu endapan. Pemecahan

batu harus dilakukan diluar batas bouwplank bangunan.

7
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Semen, pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan dalam

pekerjaan beton.

- Penggunaan adukan : Kecuali ditunjukkan lain dalam gambar, adukan spesi yang

digunakan adalah 1 pc : 5 ps.

b. Pemasangan

- Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda yang

lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Kemudian

disiram dengan air secukupnya.

- Pada setiap pokok galian dibuat profil pondasi terbuat dari kayu atau bambu dengan

ukuran sesuai dengan ukuran pondasi yang akan dibuat.

- Pasangan batu kali dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja kemudian diisi

dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua lubang batu terisi penuh

dengan pasir.

- Batu kali yang telah dibasahi, dipasang dengan adukan yang ditentukan dalam

gambar.

- Batu kali terpasang padat dan diantara batu kali harus dilapisi oleh adukan. Tetapi

atas dari pondasi batu kali harus datar.

- Untuk pondasi batu kali yang menumpu kolom beton bertulang harus dilengkapi

dengan stek-stek berdiameter sama dengan tulangan kolom yang akan ditumpunya.

C. PEKERJAAN BETON

1. Pekerjaan Beton Bertulang

a. Umum

- Peraturan umum yang digunakan adalah Tata cara Perhitungan Struktur Beton

Untuk Bangunan Gedung dan untuk hal-hal yang belum terjangkau dapat digunakan

8
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

peraturan-peraturan, seperti ASTM, ACI dan peraturan lainnya yang

relevan.Pekerjaan Pile cap dan sloof masing-masing type harus sesuai dengan

rencana gambar, baik bentukdan ukuran dan cara pelaksanaan.

b. Jenis-jenis pekerjaan Beton.

Adapaun Jenis pekerjaan beton yang akan dilaksnakan yaitu :

1. Pekerjaan Kolom dengan mutu 14,5 Mpa

2. Pekerjaan Ring Balok dengan mutu 14,5 Mpa

c. Besi Beton

- Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :

1. Pada SNI 02-2847-2002

2. Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak, minyak, karat dan tidak cacat (retak-

retak,mengelupas, luka dan sebagainya).

3. Mempunyai penampang yang sama rata.

4. Disesuaikan dengan gambar-gambar.

- Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan di atas

harus mendapat persetujuan Direksi.

- Besi beton yang digunakan adalah dengan fy = 240 Mpa untuk diameter < 12 mm

dengan tegangan leleh minimum 2400 kg/cm2 dan dengan fy = 320 Mpa untuk

diameter 16 mm dengan tegangan leleh minimum 3200 kg/cm2

- Besi beton harus berasal dari satu sumber (manu facture) dan tidak dibenarkan

untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk

pekerjaan konstruksi.

- Kontraktor diharuskan mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan dipakai

sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi. Batang percobaan diambil di bawah

9
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

kesaksian Direksi berjumlah minimum 3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis

percobaan yang diameternya sama,dengan panjangnya tidak kurang dari 100 cm.

- Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang

perlu oleh Direksi. Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi

tanggung jawab Kontraktor.

- Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar dan mendapat

persetujuan Direksi. Hubungan antara besi beton satu dengan lainnya harus

menggunakan kawat besibeton, diikat dengan teguh, tidak menggeser selama

pengecoran beton dan bebas dari tanah.

- Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat kualitas, tidak sesuai dengan

spesifikasi harus segera dikeluarkan dari site. Setelah menerima instruksi tertulis

dari Direksi, dalam waktu 2 x24 jam.

d. Beton.

- Umum

1. Kekuatan beton untuk kolom, Sloof dan balok adalah denganf’ = 14,5 Mpa

menurut SNI 02-2847-2002 dengan deviasi standard sebesar 40 kg/cm2 Beton

harus merupakan bahan yang kuat dan tahan terhadap bahan–bahan berbahaya

(seperti asam dan garam) karena terletak di dalam tanah.

2. Pengecoran beton harus dilakukan dalam keadaan lokasi tidak berair. Selama

pengecoran dan pengeringan beton air tanah yang ada harus terus dipompa

untuk mencegah rusaknya adukan beton akibat air dari luar.

3. Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971 dan SNI 02-

2847-2002.

4. Panjang stek untuk penyambungan kolom atau untuk penyambungan batang-

10
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

batang tulangan minimal 40-50 kali diameter tulangan (50 d).

- Pengecoran Beton

1. Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan

menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak

memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran

atau bahan lain dari luar.

2. Apabila pekerjaan beton menggunakan beton ready mix harus mendapat

persetujuan Direksi, baik mengenai nama perusahaan, alamat maupun

kemampuan alat-alatnya.

3. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan

Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan.Semua

alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari

sisa-sisa adukan yang mengeras.

4. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi

beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan tertulis pengawas.

5. Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu tanpa berhenti untuk keseluruhan

dari seluruh 1 (satu tiang) dan diberi tanda maupun tanggal pengecorannya.

6. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dan tidak dibenarkan menuangkan

adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan

pengendapan agregat.

7. Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama pengecoran

berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan

maupun posisi tulangan.Kontraktor harus menyediakan vibrator-vibrator untuk

menjamin efisiensinya tanpa adanya penundaan.

11
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

8. Pemadatan beton secara berlebih-lebihan sehingga menyebabkan kebocoran-

kebocoran melalui acuan dan lain-lain harus dihindarkan.

9. Pelaksana wajib menguji material dan membuat Job Mix Designe (JMD) jika

diminta oleh pihak KPA/PPK dan atau Konsultan Pengawas.

10. Biaya Uji Laboratorium dibebankan dan menjadi tanggung jawab kontraktor

pelaksana.

- Curing Dan Perlindungan Beton

1. Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap

matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara

mekanis ataupengeringan sebelum waktunya.

2. Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 10 hari

dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan

beton tersebut.

3. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan

perlindungan atas beton harus diperhatikan. Kontraktor harus bertanggung jawab

atas retaknya beton karena kelalaian ini.

e. Bekisting

- Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan

dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan

gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan tambahan dari

arsitek dalam uraian dan syaratsyarat pelaksanaannya.

- Persyaratan Bahan

Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : Beton, baja, pasangan

12
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

bata yang diplester atau kayu. Pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Jenis lain

yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi /

Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Acuan yang terbuat dari kayu harus

menggunakan kayu jenis meranti atau setara atau menggunakan multiplek dengan

tebal minimum 9 mm.

1. Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat

menahan beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan

peninjauan terhadap beban angin dan lain-lain, peraturan harus dikontrol

terhadap Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

2. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur Beton yang tercantum dalam gambar

struktur adalah ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk

plesteran/finishing.

3. Sebelum memulai pekerjaannya, Pemborong harus memberikan gambar

danperhitungan acuan serta sample bahan yang akan dipakai, untuk disetujui

secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

4. Pada dasarnya tiap-tiap bagian dari bekisting, harus mendapat persetujuan dari

Direksi / Konsultan Pengawas, sebelum bekisting dibuat pada bagian itu.

5. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat

seperti potongan-potongan kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji,

tanah dan sebagainya.

6. Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran,

kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar

konstruksi.

7. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran. Harus

diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut

pada sisi bawah.

13
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

8. Pada bagian terendah ( dari setiap phase pengecoran ) dari bekisting kolom atau

dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

9. Penggunaan dolken atau balok kayu untuk steger dapat dipertimbangkan oleh

Direksi / Konsultan Pengawas selama masih memenuhi syarat.

10.Setelah pekerjaan diatas selesai, Pemborong harus meminta persetujuan dari

Direksi / Konsultan Pengawas dan minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran

Pemborong harus mengajukan permohonan tertulis untuk izin pengecoran

kepada Direksi / Konsultan Pengawas.

- Pembongkaran

1. Pembongakaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia, dimana

bagian konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri

dan beban beban pelaksanaannya.

2. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan terlebih dahulu

secara tertulis untuk disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

3. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak

bergelombang, berlubang, atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala

keropos/tidak sempurna.

4. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang

keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi konstruksi tersebut, maka

Pemborong harus segera memberitahukan kepada Direksi / Konsultan

Pengawas, untuk meminta persetujuan tertulis mengenai cara perbaikan

pengisian atau pembongkarannya.

D. PEKERJAAN DINDING

1. Pekerjaan Dinding

14
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

a. Pasangan Bata

- Pelaksanaan pemasangan batu batah harus rapi ,sama tebal,lurus tegak dan pola

ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan.Pengukuran dilakukan dengan tiang

lot dan harus diukur dengan tepat.

- Pertemuan sudut antara2 dinding harus siku, kecuali apabila pertemuan tersebut

memang tidak siku seperti tercantum dalam gambar kerja.

- Untuk permukaan yang datar,batas teloransi pelengkungan atau pencembungan

bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m vertikal dan horisontal.

Jika melebihi, kontraktor harus membongkar atau memperbaiki, biaya untuk

pekerjaan ini ditanggung kontraktor dantidak dapat diajukan sebagai pekerjaan

tambahan.

- Untuk setiap pertemuan dinding pasangan ½ batu maupun 1 batu dan atau

permukaan dinding seluas 9² mdan atau seperti tercantum dalam gambar harus

dipasang kolom praktis dan atau balok penguat beton dengan ukuran seperti pada

gambar. Demikian pula untuk setiap lubang (kusen pintu / jendela) atau lubang

lainnya selebar > 90 cm harus dipasang balok penguat beton terlepas apakah hal

tersebut tergambar atau tidak di dalam gambar.

- Untuk dinding dengan panjang maksimal 400 cm harus diberi kolom praktis dan

untuk dinding setinggi maksimal 400 cm harus diberi ring balok sebagai pengikat.

- Ukuran bata digunakan adalah 22 x 11 x 5 cm dengan toleransi 0,5 cm

- Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan adukan perekat/spesi

antar bata harus sama setebal 2,50-3,00 cm.

- Siar-siar ini harus dikerok dengan kedalaman 1 cm dengan rapi kemudian disiram

air dan siap menerima plesteran. Semua kolom, kolom praktis,balok pengikat

15
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

beton,maupun beton lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja, harus

dipasang angker Ø 6mm setiap jarak 75 cm. panjang angker minimum 20 cm,15

cm tertanam dalam bata,sisanya tertanam dalam beton.

b. Adukan Perekat.

- Adukan perekat/spesi harus selalu dalam keadaan segara tau belum mengeras

pada waktu pemakaian.

- Jarak waktu pencampuran adukan perekat/spesi dengan pemasangan jangan

melebihi 20 menit, terutama untuk adukan kedap air.

- Pasangan bata dengan adukan perekat / spesi 1 PC : 5 Psr, di laksanakan mulai

dari ketinggian 20 cm diatas lantai, terkecuali disyaratkan kedap air seperti

tercantum dalam Gambar kerja.

c. Pemeliharaan.

- Selama pemasangan dinding belum diberi lapisan bahan akhir (difinish), kontrakor

wajib memelihara dan menjaga atas kerusakan atau pengotoran atas bahan lain.

- Apabila pada saat pemasangan bahan akhir terdapat kerusakan berlubang dan

lain sebagainya, Kontraktor harus memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima

oleh Direksi Proyek / Konsultan. Biaya ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak

diajukan sebagai pekerjaan tambah.

2. Pekerjaan Plesteran / Acian

a. Pekerjaan plesteran dipakai perekat semen Port land sesuai pekerjaan pasangan/

beton tersebut di atas dan pengisi pasir pasang dengan campuran 1 Pc : 5 Ps.

b. Dilaksanakan pada seluruh permukaan pasangan bata yang ada baik terlihat maupun

tidak terlihat termasuk plesteran untuk pekerjaan beton.

c. Pelaksanaan segera setelah pasangan bata mengering,tebal lapisan maksimal 1,5

16
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

cm,selalu menggunakan pedoman tegak dan datar (straight dan level),sehingga

didapat permukaan yang rata lurus dan tegak tidak bergelombang, dan pengadukan

harus dilaksanakan secara homogeny.

d. Persyaratan Pelaksanaan :

- Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume dengan cara

pembuatannya menggunakan mixer.

- Trassraam adalah plesteran kasar dengan campuran kedap air,yaitu 1 PC: 3

Psr,dipakai untuk menutup permukaan dinding pasanganyang tertanam di dalam

tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau lantai.

- Plesteran biasa adalah campuran 1 PC:5 Psr,adukan plesteran ini untuk menutup

semua permukaan dinding pasangan bangunan,terkecuali yang dinyatakan kedap

air.

- Plesteran halus / aci halus adalah campuran semen (PC) dengan air yang dibuat

sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran

halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan.

- Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah adukan plesteran sebagai

lapisan dasar berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.

- Semua jenis adukan plesteran tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa

sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu

pelaksanaan pemasangan. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu

antara waktu pencampuran adukan plesteran dengan pemasangan tidak melebihi

20 menit, terutama untuk plesteran kedap air.

- Kontraktor harus menyediakan pekerja/tukang yang ahli untuk pelaksanaan

pekerjaan plesteran ini khususnya untuk plesteran aci halus.

17
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Terkecuali untuk beraben,permukaan semua adukan plesteran harus diratakan,

tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga dan berlubang,tidak

mengandung kerikil ataupun benda–benda lain yang membuat cacat.

- Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih

dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm.Sedang untuk

permukaan beton yang akan diplester,harus dibersihkan dari sisa-sisa

bekisting,kemudian dikretek/scratched.Semua lubang-lubang bekas pengikat

bekisting atau form tie harus tertutup adukan plesteran.

- Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan

instalasi pipa yang ada di seluruh bagian dinding bangunan.

- Untuk semua bidang dinding yang akan dilapisidengan cat dipakai plesteran halus

(acian) di atas permukaan plesterannya.

- Untuk bidang dinding pasangan menggunakan bahan/material akhir lain,

permukaan plesterannya harus diberi alur–alur garis horizontal untuk memberikan

ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material yang akan digunakan tersebut.

- Untuk permukaan yang datar,batas toleransi pelengkungan atau pencembungan

bidang tidak boleh melebihi 3 mm, untuk setiap area 2 m.

- Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom seperti

yang dinyatakan dan tercantum dalam gambar kerja.Tebal plesteran minimal 1,5

dan maksimal 2,5 cm.Jika ketebalan melebihi 2,5 cm, maka diharus kan

menggunakan kawat ayam yang diikatkan/dipakukan kepermukaan dinding

pasangan yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran.

e. Pemeliharaan.

- Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan

wajar tidak berlangsung secara tiba–tiba.Hal ini dilaksanakan dengan membasahi

18
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari panas

matahari langsung dengan penutup yang mencegah penguapan air secara cepat.

- Pembasahan tersebut dilakukan selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai

dengan selalu menyiram air sekurang–kurangnya 2(dua) kali sehari sampai jenuh.

- Selama permukaan plesteran belum dilapisi dengan bahan/material akhir,

kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan–kerusakan dan

pengotoran,biaya pemeliharaan adalah tanggung jawab kontraktor, dan tidak

dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.

- Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan/material akhir di atas

permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 1 (satu)

minggu, plesteran harus cukup kering, bersih dari retak, noda dan cacat lain

seperti yang disyaratkan tersebut di atas.

- Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh

DireksiProyek/Konsultan,maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki

pekerjaan tersebut sampai disetujui oleh Direksi Proyek/Konsultan.

3. Pemasangan Rooster

a. Roster bisa dipasang dengan pola yang bermacam-macam. Tak cuma membentuk

garis lurus yang datar saja, tetapi Anda pun dapat memasangnya dengan pola yang

lain. Contohnya membuat pola horisontal, vertikal, diagonal, L, L berlawanan, T, T

terbalik, V, V terbalik, selang-seling, dan sebagainya. Keunikan pola pemasangan

roster ini tentunya juga dapat menambah daya tariknya. Namun Anda juga harus

menyesuaikan pola yang dipilih dengan model roster dan desain rumah secara

keseluruhan.

b. Instalasi roster membutuhkan benang tersendiri sebagai acuan Anda dalam

memasangnya sehingga bisa menghasilkan susunan roster yang rapi, lurus, dan

19
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

teratur. Oleh sebab itu, Anda perlu menarik benang tersendiri selain benang acuan

untuk pemasangan bata. Tariklah benang sesuai pola yang ingin Anda ciptakan

menggunakan susunan roster tersebut. Pastikan benangnya sudah benar-benar lurus

karena nantinya Anda sangat bergantung dengan benang acuan ini.

c. Proses pemasangan roster bisa dilakukan bersama dengan pemasangan batu bata.

Saat telah mencapai bagian yang akan dipasangi roster, Anda dapat menghentikan

sementara proses pemasangan batu bata. Kali ini Anda bisa memasangkan roster ke

tempatnya dengan pola sesuai apa yang sudah direncanakan di awal. Bahan

perekatnya pun masih sama yaitu adukan semen. Namun Anda harus lebih berhati-

hati agar adukan semen tadi tidak menutupi lubang-lubang pada roster.

4. Pekerjaan Keramik Dinding

a. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan dinding keramik seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja.

- Pemasangan dinding dengan keramik 25 x 40 cm tekstur licin (keramik dinding

KM/WC) sekualitas MILAN, SUPER MILAN, ACCURA, IKAD, SUN POWER,

ROMAN atau setara.

b. Syarat pelaksanaan pekerjaan.

- Secara keseluruhan ubin pada lantai digunakan ubin keramik 60/60 dengan

kualitas baik dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Owner atau Direksi.

- Sebelum dinding keramik dipasang, dianjurkan untuk mengajukan sampel keramik

pada Direksi/Pengawas.

- Setelah keramik terpasang dengan baik dan telah mendapat persetujuan secara

tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan

dinyatakan baik, baru dapat dimulai pekerjaan pengolotan (cor nat ubin dengan

20
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

Pc) hingga menghasilkan nat-nat yang sama lebarnya dan rata. Sebelum

pekerjaan pembersihan kolotan selesai, maka pekerjaan pembersihan kolotan

harus tetap diteruskan hingga betul-betul bersih walaupun jam kerja telah usai.

Penundaan pembersihan sisa kolotan akan berakibat sulitnya pembersihan sisa

semen tersebut.

- Seluruh bidang-bidang permukaan keramik setelah terpasang harus datar, nat-

natnya merupakan garis lurus vertikal/horisontal.

- Pemasangan keramik dapat dilaksanakan setelah pemasangan atap dan plafond

selesai.

- Keramik yang akan digunakan harus telah mendapatkan persetujuan

Direksi/PengawasLapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

- Keramik yang cacat, retak tepinya, noda-noda atau cacat warna tidak boleh

dipasang, jika sudah terpasang harus dibongkar dan diganti..

E. PEKERJAAN PINTU, JENDELA + KUNCI DAN PENGGANTUNG

1. Pekerjaan Kusen Pintu / Daun Pintu Dan Jendela Kayu

a. Lingkup Pekerjaan.

- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya

untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik

dan sempurna.

- Pekerjaan ini meliputi pembuatan kosen, daun pintu seperti yang

dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.

b. Persyaratan Umum.

- Bahan Rangka Kayu.

1. Harus benar - benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing – masing.

21
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

2. Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,

pecah - pecah, melengkung, melintir, urat kapur ,basah dan lapuk, melebihi

yang diperkenankan sesuai dengan PUBI- 1982. Pasal 37.tabel 2.

3. Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PKKI.

Pasal 37. Dengan kadar air maksimal 24%.( clean and dry ).

4. Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah kayu Kamper Samarinda

(Drybalanops lanceolata ) Kelas kuat I – II atau yang disetujui oleh

Pengawas.

5. Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus

diletakkan di tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik.

tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.

6. Ukuran kusen adalah 50 x 150 atau sesuai dengan gambar detai.

7. Tebal rangka kayu daun atau sesuai dengan gambar / Door Schedule.

- Bahan Perekat.

1. Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik merk Rakol.

2. Semua permukaan rangka kayu harus diserut, harus rata, lurus dan siku.

- Bahan Panel Daun Pintu.

2. Kayu yang dipakai adalah kayu kelas II seperti telah disebutkan terdahulu,

yang telah disetujui oleh Perencana/Pengawas.

3. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata, lurus dan siku.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan.

22
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-

gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk

mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan

detail sesuai dengan gambar detail dari perencana.

- Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela harus dikerjakan diworkshop,

penyimpanan kusen, pintu/ jendela di workshop atau ditempat pekerjaan harus

ditempatkan pada ruang/ tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca

langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.\

- Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan

penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan

memperhatikan / menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak

boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

- Semua kayu tampak harus diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain

sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan /

pemasangan.

- Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

2. Pekerjaan Kusen Pintu / Daun Pintu Dan Jendela Almunium

a. Lingkup Pekerjaan.

- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk

melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan

sempurna.

- Pekerjaan ini meliputi kusen/daun ventilasi, seperti yang dinyatakan/ditunjukkan

dalam gambar perencanaan.

b. Persyaratan Bahan.

23
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam:

- Bahan Kusen alumunium harus memenuhi persyaratan tebal dan lebar yang

disyaratkan yaitu dengan tebal min 2,5 mm lebar 4” type color anodize. Setara

INDAL.

- Seluruh sambungan Alumunium pada kusen dan daun jendela, harus menyudut,

rapih, sesuai gambar rencana.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan.

- Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar dan kondisi

di lapangan (ukuran dan peil lubang harus diketahui) serta membuat contoh jadi

untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan

sistem konstruksi bahan lain.

- Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu dikerjakan secara

fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya

dapat dipertanggung jawabkan.

- Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk

menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk

mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan

kerusakan pada permukaannya.

- Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,

rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan

bentuk yang sesuai dengan gambar.

- Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant yang

sudah disetujui Pengawas.

- Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan

24
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor

tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.

- Kuse ventilasi harus terpasang rapat, rapi dan kuat.

- Kusen alumunium sebelum dipasang, terlebih dahulu telahdicat Pabrik/tidak luntur,

kemudian dilindungi agar tak rusak.

- Pemasangan kaca harus sedemikian rupa sehingga tidak akan pecah pada waktu

mengembang. Kaca harus terpasang dengan kokoh, tidak dapat digerakkan dan

rapi.

- Setiap bagian dari pekerjan ini yang buruk,tidak memenuhi persyaratan seperti

yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak

cocokan,kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian

Kontraktor dalam Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak

memuaskan akan ditolak dan harus diganti hingga disetujui Konsultan

Pengawas/Direksi.Perbaikan, Perubahan, dan Penggantian harus dilaksanakan

atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah, maupun

penambahan waktu.

- Perubahan bahan/material karena alasan tertentu harus diajukan kepada

Konsultan Pengawas/Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.

Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya

tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang

mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai Pekerjaan Kurang.

- Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera

dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.

3. Pekerjaan Kunci, Alat Penggantung Dan Kaca.

25
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

a. Lingkup Pekerjaan.

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja pemasangan/ penyetelan, bahan-

bahan, perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat - alat bantu lainnya untuk

melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan

sempurna.

- Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh

pemasangan pada daun pintu kayu seperti yang ditunjuk /disyaratkan dalam detail

gambar.

b. Persyaratan Bahan.

- Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang

tercantum dalam buku Door and Window Schedule, bila terjadi perubahan atau

penggantian “hardware” akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan

hal tersebut kepada Perencana dan Pengawas. untuk mendapatkan persetujuan

- Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari

Konsultan Pengawas/Direksi.

- Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.

- Engsel.

1. Untuk pintu -pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu, dipasang

sekurang - kurangnya tiga buah untuk setiap daun dengan menggunakan

sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel, jumlah

engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu,

tiap engsel memikul maksimal 20 kg.

2. Untuk jendela digunakan engsel merk (Lihat Door Schedule )

c. Persyaratan Teknis.

26
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik

sebelum dan sesudah pemasangan. Untuk itu, harus dilakukan pengujian secara

kasar dan halus.

d. Persyaratan Pelaksanaan.

- Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (Gambar Detail Pelaksanaan)

berdasarkan keadaan di lapangan dan standard-standard fabrikasi.

- Shop Drawing harus disetujui dahulu oleh Konsultan Pengawas / Direksi.

- Engsel.

1. Pemasangan engsel pintu 30 cm dari permukaan atas dan bawah pintu.

2. Pemasangan engsel Whitco Stay (gesek) adalah dipasang atas dan bawah

yang pada posisi 1/3 lebar jendela atau sesuai spesifikasi dari Pabrik.

e. Pekerjaan Kaca.

Jenis yang digunakan adalah Kaca Polos dengan ketebalan sesuai dengan yang

tercantum pada gambar rencana yaitu:

- Untuk Daun Ventilasi.

Kaca Bening polos untuk Semua jendela/bouvenlight dan Pintu kaca tebal 5

mm,atau seperti tercantum dalam gambarrencana Pekerjaan Cermin Untuk semua

cermin dalam Toilet seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

- Persyaratan Bahan.

Semua kaca yang dipakai harus memenuhi standard SII 0189-78. Semua cermin

harus sesuai dengan NI-3.Kaca dan cermin harus bebas dari cacat dan noda,

bebas sulfida maupun bercak-bercak lain, produk setaraf ASAHIMAS. Type bahan

kaca bening tebal 5 mm : untuk jendela, pintu kacadan bovenlich. kaca riben tebal

5 mm : untuk bouven lichgt km/wc atau sesuai gambar. Cermin Tipe Clear Glass

27
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

Float Type tebal 5 mmdengan salah satu permukaan dilapisi perak (Chemical

Depositosital Silver).

- Persyaratan Teknis Dan Mutu.

1. Dimensi.

Toleransi tebal kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal

0,3 mm. Toleransi Lebar dan Panjang Kaca dan cermin adalah 1,5 mm sampai

2 mm.

2. Kaca dan cermin lembaran harus mempunyai sudut siku, tepi potongan rata

dan lurus, bebas dari cacat dan noda.

- Persyaratan Pelaksanaan.

Pemotongan harus rapi dan lurus dan harus menggunakan alat pemotong

kaca/cermin khusus. Sisi kaca/cermin yang tampak maupun yang tidak tampak

akibat pemotongan harus digurinda dan dihaluskan. Kaca dan cermin yang telah

terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan diberi tanda agar

mudah diketahui.

F. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI

1. Pekerjaan Cor Lantai

a. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantú yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

- Pekerjaan cor lantai beton ini dilakukan dibawah lantai lapangan, sesuai detail

yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. Persyaratan Bahan.

28
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Semen Portland yang digunakan harus dari mutu terbaik typeI, dari satu hasil

produk yang disetujui Konsultan Pengawas dan Tim Teknis, serta memenuhi

syarat-syarat dalam NII-8,SII003-81.

- Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 dan SII

0404-80.

- Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982.

- Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan

dalam NI-2,SNI-03-2847-2002,NI-8, dan PUBI 1982.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Pasangan cor lantai dilakukan diatas pasir urug, maka sebelum pasangan cor

antai dilaksanakan terlebih dahulu lapisan urug dibawahnya harus dikerjakan

dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaanya dan

telah mempunyai daya dukung maksimal.

- Pekerjaan cor lantai beton merupakan campuran antara PC, pasir beton, dan

Split dengan campuran sesuai dengan analisa pekerjaan.

a. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan lantai keramik seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja.

- Meratakan dengan pasir dengan ketebalan sesuai gambar kerja.

- Membuat landasan lantai keramik dari beton rabat 7,4 MPa tebal 10 cm.

- Pemasangan ubin lantai dengan keramik (lihat gambar / spesifikasi teknis / daftar

BOQ).

b. Syarat pelaksanaan pekerjaan.

- Secara keseluruhan ubin pada lantai digunakan ubin keramik (lihat gambar /

spesifikasi teknis / daftar BOQ) dengan kualitas baik dan telah mendapatkan

persetujuan tertulis dari Owner atau Direksi.

29
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Sebelum lantai keramik dipasang, dianjurkan untuk mengajukan sampel keramik

pada Direksi/Pengawas.

- Setelah keramik terpasang dengan baik dan telah mendapat persetujuan secara

tertulis dari Direksi / Pengawas Lapangan / Tim Pengelola Teknis Kegiatan

dinyatakan baik, baru dapat dimulai pekerjaan pengolotan (cor nat ubin dengan

Pc) hingga menghasilkan nat-nat yang sama lebarnya dan rata. Sebelum

pekerjaan pembersihan kotoran selesai, maka pekerjaan pembersihan kotoran

harus tetap diteruskan hingga betul-betul bersih walaupun jam kerja telah usai.

Penundaan pembersihan sisa kotoran akan berakibat sulitnya pembersihan sisa

semen tersebut.

- Seluruh bidang-bidang permukaan ubin setelah terpasang harus datar, nat-natnya

merupakan garis lurus vertical / horisontal.

- Pemasangan keramik dapat dilaksanakan setelah pemasangan atap dan plafond

selesai.

- Ubin yang akan digunakan harus telah mendapatkan persetujuan Direksi /

PengawasLapangan / Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

- Ubin yang cacat, retak tepinya, noda-noda atau cacat warna tidak boleh dipasang,

jika sudah terpasang harus dibongkar dan diganti.

2. Pekerjaan Keramik Lantai.

a. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan lantai keramik seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja.

- Meratakan dengan pasir dengan ketebalan sesuai gambar kerja.

- Membuat landasan lantai keramik dari beton rabat 1:3:5 tebal 10 cm.

- Pemasangan keramik lantai dengan keramik ukuran 25 x 25 cm (lantai KM/WC),

30
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

sekualitas MILAN, SUPER MILAN, ACCURA, IKAD, SUN POWER, ROMAN atau

setara.

b. Syarat pelaksanaan pekerjaan.

- Secara keseluruhan keramik pada lantai digunakan ubin keramik 60/60 dengan

kualitas baik dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Owner atau Direksi.

- Sebelum lantai keramik dipasang, dianjurkan untuk mengajukan sampel keramik

pada Direksi/Pengawas.

- Setelah keramik terpasang dengan baik dan telah mendapat persetujuan secara

tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan

dinyatakan baik, baru dapat dimulai pekerjaan pengolotan (cor nat ubin dengan

Pc) hingga menghasilkan nat-nat yang sama lebarnya dan rata. Sebelum

pekerjaan pembersihan kolotan selesai, maka pekerjaan pembersihan kolotan

harus tetap diteruskan hingga betul-betul bersih walaupun jam kerja telah usai.

Penundaan pembersihan sisa kolotan akan berakibat sulitnya pembersihan sisa

semen tersebut.

- Seluruh bidang-bidang permukaan keramik setelah terpasang harus datar, nat-

natnya merupakan garis lurus vertikal/horisontal.

- Pemasangan keramik dapat dilaksanakan setelah pemasangan atap dan plafond

selesai.

- Keramik yang akan digunakan harus telah mendapatkan persetujuan

Direksi/PengawasLapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

- Keramik yang cacat, retak tepinya, noda-noda atau cacat warna tidak boleh

dipasang, jika sudah terpasang harus dibongkar dan diganti.

G. PEKERJAAN ATAP.

31
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

Pekerjaan atap meliputi pekerjaan rangka atap dan penutup atap

1. Pekerjaan Kuda-kuda Kayu

a. Lingkup Pekerjaan.

- Perakitan kuda-kuda rangka kayu.

- Pekerjaan Listplank Atap

b. Bahan Yang Digunakan

- Harus benar - benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing – masing.

- Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,

pecah - pecah, melengkung, melintir, urat kapur ,basah dan lapuk, melebihi yang

diperkenankan sesuai dengan PUBI- 1982. Pasal 37.tabel 2.

- Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PKKI.

Pasal 37. Dengan kadar air maksimal 24%.( clean and dry ).

- Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah kayu Kamper Samarinda (Drybalanops

lanceolata ) atau setara Kelas II atau yang disetujui oleh Pengawas.

- Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus diletakkan di

tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik. tidak terkena

cuaca langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.

- Seluruh kayu harus dianti rayap.

c. Syarat-syarat pelaksanaan.

- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-

gambar yang ada dengan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk

mempelajari bentuk, pola layout / penempatan, cara pemasangan, mekanisme

dan detail-detail.

- Kontraktor wajib untuk membuat shop drawing secara lengkap yang mengacu

pada Gambar tender dengan memperlihatkan seluruh type, detail, angkur,

32
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

perkuatan juga sambungan-sambungan, bukaan dan kelengkapan lain yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai ukuran / bentuk / mekanisme

kerja yang telah ditentukan oleh Perencana.

- Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan shop drawing yang telah

disetujui oleh Pengawas.

- Penimbunan bahan/material ditempat pekerjaan harus diletakan pada ruang atau

tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan

terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

- Untuk pekerjaan kayu halus semua bahan yang digunakan proses

pengerjaannya harus menggunakan mesin.

- Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku atau cara

lainnya yang tidak disetujui Pengawas.

- Untuk kayu yang akan dicat, permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan

harus diberi dempul atau sejenisnya dengan warna sama dengan warna kayu

yang telah disetujui Pengawas.

- Tidak diperkenannkan ada pemakuan pada permukaan kayu yang terlihat.

- Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa sehingga

siap menerima finish. Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk

memberi lapisan dempul atau sejenisnya, kecuali atas persetujuan Pengawas.

- Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih

dahulu baik kualitas maupun jenisnya kepada Pengawas untuk mendapatkan

persetujuan.

- Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari

Pengawas. Jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus

mengganti atas tanggung jawab Kontraktor.

- Semua pekerjaan berupa baut plat penyambung harus digalvanisasi dengan

33
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

ketebalan minimal 18 micron sesuai dengan NI-5.

- Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap

benturan-benturan benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan

yang terlihat maupun tersembunyi, adalah tanggung jawab Kontraktor untuk

memperbaiki sampai disetujui oleh Pengawas dengan seluruh biaya ditanggung

oleh Pelaksana.

- Pekerjaan kayu yang melekat langsung pada dinding pasangan bata, partisi dan

beton harus diberi lapisan meni kayu 2 lapis.

2. Pekerjaan Penutup Atap

a. Lingkup Pekerjaan.

Pemasangan Penutup Atap

b. Bahan Yang Digunakan.

Untuk atap digunakan seng spandek merk (lihat gambar/spesifikasi teknis/daftar

BOQ)

c. Penjelasan Pekerjaan.

- Pemasangan penutup atap disusun rapi dengan bertumpu pada reng.

- Bubungan ditutup dengan bahan yang sama dan disusun rapi.

- Apabila menggunakan penutup atap metal atau bahan metal lainnya

dipakukanpada rangka atap'langsung pada reng atau gording dengan

menggunakan pakugenteng (paku khusus untuk atap metal) atau paku seng.

- Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Minimal

tindisanantara satu lembaran dengan lembaran lainnya 2,5 alur. Alur harus

dipasangmerata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir pasangan akan rapi.

- Bubungan ditutup dengan bahan yang sama. Tindisan antara satu lembaran

34
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan

pabrik.

- Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak berakibat

bocor. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang

bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

3. Pekerjaan Listplank Atap

a. Pergunakan benang untuk memastikan kelurusan pemasangan.

b. Pasang papan listplank GRC satu per satu dengan celah antara +/- 4 mm pada

ujung usukusuk yang telah dipotong sebelumnya.

c. Untuk penyambungan antara lisplank disarankan menggunakan dumpul serta kain

has.

d. Rapikan lingkungan pekerjaan dari kotoran dan benda-benda lain yang tidak

berguna seperti kondisi semula.

H. PEKERJAAN PLAFOND

1. Pekerjaan Rangka Plafond Kayu

a. Lingkup Pekerjaan

- Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat

bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan plafond untuk

mendapatkan hasil yang baik.

- Bagian ini juga meliputi seluruh detail pekerjaan plafond seperti yang

disebutkan/ditunjukan dalam gambar atau sesuai pentunjuk pengawas.

b. Pengendalian Pekerjaan

- PUBBI 1970 ( NI-3 )

- PKKI

35
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

c. Bahan-Bahan

- Rangka plafond = kayu klas II

- Ukuran = sesuai dengan gambar kerja

- Bahan-bahan yang dipakai, sebelum terpasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya untuk mendapat persetujuan pengawas.

- Contoh-contoh yang telah disetujui oleh pengawas akan digunakan sebagai

standar/pedoman untuk memeriksa/ menerima bahan yang dikirim oleh

pemborong ke lapangan.

d. Pelaksanaan

- Pada pekerjaan plafond ini diperlukan adanya pekerjaan lain yang

mempunyaihubungan erat dalam pelaksanaannya. Sebelum pemasangan plafond

dilaksanakan,pekerjaan lain yang terletak di atas plafond harus sudah terpasang

- Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum pada gambar rencana plafond harus

ditelitidahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan

lain-lain).Untuk pemasangan harus konsultasi Perencana.

- Bahan-bahan penggantung disesuaikan dengan kebutuhan dan gambar.

- Pada pertemuan bidang planfond dengan dinding harus diperhatikan

danpelaksanaannya harus sesuai dengan gambar.

- Rangka plafond terbuat dari kayu yang cukup kering, maksimal kadar air

17%.Sambungan antar rangka dilakukan sistem kelos dan paku.

- Permukaan tripleks yang halus, dijadikan permukaan plafond

- Tripleks yang dipasang adalah tripleks yang telah dipilih dengan baik, bentuk

danukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau

cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas.

36
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Tripleks dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar

untuk itu,setelah tripleks terpasang, bidang permukaan plafond harus rata, lurus,

waterpassdan tidak bergelombang.

- Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang

berhubungandengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat

kelalaiannya, maka Pemborong tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.

2. Pekerjaan Penutup Plafond

a. Bahan

- Material utama plafond adalah Gypsum dengan ukuran 9 mm (pembangunan LAB

komputer dan plafond tripleks dengan ukuran 3 mm (pembangunan toilet/jamban)

- Material plafond adalah hasil produksi pabrik dengan kualitas terbaik dan harus

mempunyai Merk Dagang.

- Pada setiap lembaran plafon harus dicantumkan merk dagang, ukuran lembar dan

ketebalan lembaran.

- Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui oleh

Konsultan Pengawas.

- Material plafond yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam keadaan

cacat dan rusak.

b. Pemasangan Plafond

- Pemasangan Plafond baru boleh dilakukan jika pekerjaan rangka plafond sudah

mencapai 100 %.

- Pemasangan Plafond dilakukan langsung pada rangka plafond dengan alat

sambung paku Sekrup atau paku.

- Jika diperlukan oleh Konsultan Pengawas maka Kontraktor Pelaksana harus

37
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

membuat Shop Drawing untuk pekerjaan pemasangan material plafond.

- Cara pemasangan harus mengikuti denah plafond yang ada dalam Gambar

Bestek.

- Hasil pemasangan plafond harus menghasilkan permukaan akhir yang rata dan

tidak melendut.

- Antara lembaran plafond yang satu dengan lembaran plafond lainnya harus

tedapat celah sebesar 3 mm untuk keperluan pemuaian dan susut.

- Pada posisi pinggir pemasangan lembaran plafond dengan balok lantai, ring balok

dan dinding harus tedapat celah sebesar 3 mm untuk keperluan pemuaian dan

susut.

- Harus ada koordinasi yang baik antara pekerjaan plafond dengan pekerjaan

instalasi listrik, instalsi AC, instalasi air bersih dan instalasi air kotor sehingga

plafond yang telah dipasang tidak dibongkar kembali.

- Tidak dibenarkan mengerjakan Instalasi Listrik, Instalasi AC,Instalasi Air Bersih

dan Instalasi Air Kotor setelah pekerjaan pemasangan plafond selesai kecuali

ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.

- Plafond yang telah selesai dipasang kalau terpasak dibongkar karena alasan-

alasan yang disetujui oleh Konsultan Pengawas tidak boleh dibongkar

sembarangan tetapi harus dibongkar perlembar standarnya pada posisi

penjangkaranya pada rangka plafond.

3. Pekerjaan List Profil

a. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika

meleset beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang

lain (terutama bagian sambungan pojok).

38
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

b. Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan

menggunakan cutter atau gergaji.

c. Selanjutnya buatlah "perekat" dari compound untuk menempelkan list pada dinding

yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk

compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau

potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras

(kurang lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur

sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan-pelan.

d. "Perekat" yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi.

Oleskan "perekat" tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel

pada dinding dan plafond secara merata.

e. Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi "perekat" tersebut ke dinding dan plafond

yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan

diberi tanda tempat yang akan ditempel list).

f. Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan

bawah list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas

"perekat" yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas.

g. Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai keliatan. Caranya dengan

menambah "perekat" atau membuat motif motif yang seolah-olah list tersebut keliatan

saling bersambungan.

I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK.

a. Lingkup Pekerjaan.

- Pemborong wajib mengadakan, melalukan pemasangan bahan dan peralatan

yang diperlukan dalam instalasi ini dengan baik dan rapi, serta melakukan

penyetelan pada bagian yang memerlukan seperti balancing beban di setiap

39
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

panel, serta mengadakan pengujian baik untuk setiap bagian dari system maupun

untuk keseluruhan system, untuk mendapakan suatu kondisi operasi dari system

yang sempurna dan memuaskan.

- Pemborong wajib melengkapi seluruh bagian dari system sehingga secara

keseluruhan merupakan system yang lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.

- Pemborong wajib menyatakan kekurangan dan atau ketidak jelasan dan atau

kesalahan yang terdapat di dalam dokumenpelelangan pada saat rapat penjelasan

pelelangan.

- Penawaran yang diajukan oleh Pemborong dinilai berlaku untukseluruh system

yang dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam bentuk apapun juga.

- Penyediaan sumber daya listrik yang akan digunakan berupapenyabungan baru

dari PLN. Untuk penyambungan baru ke PLN,seluruh biaya penyambungan baru

berupa Biaya Penyambungan(BP), Jaminan Instalasi, Jaminan berlangganan dan

biaya-biaya lainnya harus sudah termasuk kedalam lingkup pemborong pekerjaan

listrik.

- Pengadaan dan pemasangan Panel-panel daya lengkap dengan komponen yang

diminta, dimulai dari penyediaan PUTR (Panel Utama Tegangan Rendah) sampai

dengan Sub-Sub Panel.

- Penarikan Kabel-kabel feeder untuk setiap panel dan sub panel.

- Penerikan kabel-kabel instalasi lengkap dengan pipa-pipa conduit serta material

Bantu instalasi lainnya.

- Pengadaan dan pemasangan armature lampu, stop kontak dan saklar.

- Pekerjaan pentanahan/grounding dari setiap panel yang akan dipasang.

- Pekerjaan pemasangan instalasi penangkal petir.

40
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Pengetesan-pengetesan/pengujian peralatan yang akan digunakan.

b. Sistem Listrik.

Sumber Listrik dari jala-jala PLN atau dari Panel Utama Tegangan di Area Komplek

masuk ke dalam Panel Utama Gedung, dan selanjutnya di distribusi ke sub-sub panel

yang ada di setiap Gedung.Untuk kondisi emergency dimana listrik PLN padam,

digunakan backup genset, dengan system transfer daya secara manual melalui

COS(Change over Switch) jika diperlukan.

c. Spesifikasi Teknis.

- Panel-panel yang digunakan menggunakan panel dari bahan plastic dan metal.

Panel-panel plastik digunakan untuk bangunan penunjang seperti pos jaga, kantor,

kantin, dan mushola, sedangkan Panel Metal digunakan untuk bangunan produksi.

- Panel dari bahan logam menggunakan plat dengan ketebalan yang cukup

sehingga panel kokoh dan kaku dan di finish dengancat bakar. Ukuran

diseusaikan dengan jumlah komponen yangada di dalamnya serta memudahkan

dalam pekerjaan pemasangan kabel di dalam panel.

- Untuk panel dari bahan plastik, menggunakan tipe inbow (ditanamdalam dinding),

dari merk Berker, Clipsal, atau setara, denganukuran disesuaikan dengan jumlah

komponen yang dipergunakan.

- Komponen Panel berupa MCCB, MCB, harus dari merk yang sudah dikenal dan

harus mempunyai kualitas yang baik. Merk Komponen yang direkomendasikan

untuk digunakan untuk dalam pekerjaan instalasi listrik ini adalah : MERLIN

GERIN (asli dibuktikan dengan segel pabrik), HAGER, ABB, LEGRAND, CLIPSAL

dengan ketentuan sebagai berikut :

1. MCCB arus mempunyai breaking capacity 25 kA.

41
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

2. MCB 3 phase harus mempunyai breaking capacity sebesar 10 kA.

3. MCB 1 phase breaking capasity sebesar 10 kA.

- Setiap panel harus dilengkapi dengan :

1. Pilot Lamp 3(tiga) warna untuk indikasi di tiap phasa.

2. Bus Bar untuk Phasa netral dan Grounding dengan ukuranyang sesuai dengan

kapasitas dari tiap panel.

3. Volt meter dan Amp. Meter (hanya untuk Panel UtamaGedung).

4. Kunci Pintu Panel.

5. Label Nama Panel.

6. Diagram pengkabelan Panel yang harus dipasang/ditempel pada bagian dalam

pintu panel.

- Kabel-kabel yang akan digunakan baik untuk kabel feedermaupun untuk kabel

instalasi ke tiap titik penerangan atau stopkontak harus dari kabel 7(tujuh) besar

seperti : SUPREME, JEMBO,VOKSEL, TRANKA, KABELMETAL dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Kabel Feeder untuk ke setiap Panel Menggunakan tipe NYY dengan ukuran

sesusai gambar wiring diagram panel, dan jika feeder ke Panel utama harus

menggunakan kabelbawah tanah, maka kabel yang digunakan adalah kabel

NYFGbY.

2. Jika kabel NYFGbY melintas jalan maka harus dimasukkan kedalam pipa

pelindung dengan ukuran yang sesuai. Jenis pipa adalah Galvanis schedule 40.

3. Kabel Instalasi Menggunakan Kabel NYM didalam pipa Konduit Hi-Impact merk

CLIPSAL atau LEGRAND. Ukuran kabel diseusaikan dengan gambar dalam

wiring diagram panel. Ukuran minimum kabel adalah ukuran 2.5 mm2.

42
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Armatur lampu, Saklar, dan stop Kontak disesuaikan dengan jenis yang akan

digunakan/ditentukan oleh perencana arsitek dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Komponen lampu seperti ballast/trafo dan lampu harus darimerek yang sudah

dikenal baik. Merek yangdirekomendasikan untuk digunakan adalah PHILIPS.

2. Fitting plafond yang digunakan untuk lampu pijar harus dari bahan yang

mempunyai kualitas baik bukan dari bahan plastic, dan harus tahan

temperature tinggi dan tidak akan meleleh.

3. Stop Kontak digunakan stop kontak 16 A, sedangkan saklar digunakan saklar

10 A dan harus mempunyai kualitas yang baik.

4. Stop Kontak lantai, jiga digunakan, harus menggunakan stop kontak khusus

yang didesain sebagai stop kontak lantai,terbuat dari bahan logam dan harus

dapat dibuka/ditutup.

- Down Light lampu 18 Watt yang digunakan di dalam gedung/bangunan penunjang

serta lampu down light 5 watt digunakan dalam ruang KM/WC.

- Pemasangan lampu Down Light untuk di Ruang Utilitas, Tribun,kontraktor harus

sudah memperhitungkan gantungan lampu yangakan digunakan.

- Pentanahan/Grounding dari setiap panel harus dikerjakan dengan maksimal

tahanan adalah sebesar 2 ohm. Untuk pentanahan digunakan kabel BC atau NYA

dengan ukuran sesuai kapasitas tiap panel.

- Lampu sorot lapangan, dipasang pada ketinggian sesuai kondisi arsitektur, sesuai

dengan gambar rencana. Pemasangan dengan pondasi yang kokoh.

- Semua lampu sorot harus dipasang sesuai dengan gambar rencana dan

spesifikasi, dimana sebelum dilaksanakan pemasangannya harus mendapat

persetujuan dari Perencana dan Konsultan pengawas.

43
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Standard kualitas lampu sorot indoor yang dipergunakan adalah Philips yang

berkapasitas 100 watt.

J. PEKERJAAN PENGECETAN.

1. Ketentuan Umum

a. Lingkup Pekerjaan.

Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat, peralatan, dan perlengkapan

lainnya untuk melaksanakan pekerjaan pengecatan pada seluruh detail yang

disebutkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Pengawas.

b. Bahan-Bahan.

- Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai

dengan spesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.

- Pemborong wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal-hal

yang menunjukkan kemurnian cat yang digunakan, antara lain :

1. segel kaleng.

2. hasil akhir pengecatan.

c. Contoh-contoh.

- Sebelum memulai pengecatan, Pemborong wajib menyerahkan 1 contoh bahan

yang masih dalam kaleng, 3 contoh bahan yang telah dicatkan pada permukaan

plywood ukuran 40 x 40 cm dan brosur lengkap.

d. Pelaksanaan.

- Umum.

1. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas

beserta ketentuan / persyaratan / jaminan pabrik untuk mendapatkan

44
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

persetujuannya. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya

tambahan.

2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, bahan pengganti harus

disetujui oleh Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan Pemborong.

3. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan cuaca

lembab dan hujan atau keadaan angin berdebu, yang akan mengurangi kualitas

pengecatan. Bilamana waktu mendesak, harap dilakukan pengecatan dalam

keadaan terlindung dari basah dan lembab ataupun debu.

4. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-benar sudah dipersiapkan

untuk pengecatan, sesuai persyaratan pabrik dipersiapkan untuk pengecatan,

sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang bersangkutan. Permukaan yang

akan dicat harus benar-benar kering, bersih dari debu, lemak/minyak dan noda-

noda yang melekat.

5. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu bidang, harus mendapat

persetujuan dari Pengawas. Sebelum memulai pengecatan, Pemborong wajib

melakukan percobaan untuk disetujui Pengawas.

6. Pemborong tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan suatu tempat bila

ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

7. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain-lainnya, maka

Pemborong harus segera melaporkannya kepada Pengawas.

8. Pemborong wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti kerusakan yang terjadi

selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya Pemborong,

selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.

- Teknis.

45
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

1. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan kecuali

spesifikasi lain. Jadi urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar

dan tebal lapisan penutup minimal sama dengan persyaratan pabrik.

Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas-

bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan, semprotan dan roller.

2. Sapuan semua dasar dengan cat memakai kuas atau roda. Penyemprotan

hanya diijinkan dilakukan bila disetujui Pengawas.

3. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang

menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana

ditunjukkan oleh Pengawas, serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi

yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.

4. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan, pekerjaan termasuk

penggunaan ongkos, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain

kering.

5. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan mengganggu

pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan

yang tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas tanggungan Pemborong.

2. Pekerjaan Cat Dinding/Plafond

a. Lingkup Pekerjaan.

Pekerjaan ini meliputi pengecatan dinding (bagian dalam dan luar), plafond atau

seperti yang dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas.

b. Bahan-Bahan.

- Bahan cat yang digunakan untuk bagian (interior / eksterior) adalah merek catylac,

duluxe atau setara. Warna ditentukan kemudian.

46
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

- Bahan cat yang digunakan untuk bagian palfond adalah merek (lihat spesifikasi

teknis/gambar/ daftar BOQ) atau setara. Warna ditentukan kemudian.

b. Pelaksanaan.

- Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding tersebut, maka harus

diperhatikan permukaan plesterannya dari :

1. Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang telah

ditentukan.

2. Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil yang rata dan halus.

3. Seluruh bidang pengecatan sudah diberi dempul tembok dan diampelas serta

bersih segala noda noda atau kotoran/debu.

- Bila pengecatan dilakukan di atas permukaan dinding tidak diplester, maka

Pemborong harus memeriksa apakah permukaan dinding sudah bersih dari noda,

seperti yang disyaratkan.

- Setelah permukaan dinding siap untuk dicat, dilakukan pengecatan menurut

petunjuk dari pabrik cat.

- Pengecatan dilakukan dengan menggunakan rol/Kuas cat.

- Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya sentuhan-

sentuhan selama 1,5 sampai 1 jam.

- Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit selama 2 (dua) jam

kemudian.

3. Pekerjaan Cat Bidang Besi/Kayu

a. Lingkup Pekerjaan.

Pekerjaan ini meliputi pengecatan kayu eksposed yang terletak di luar bangunan

(eksterior) seperti yang dinyatakan dalam gambar atau petunjuk pengawas.

47
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

b. Bahan-Bahan.

- Bahan cat minyak yang digunakan adalah merek (lihat gambar/spesifikasi

teknis/daftar BOQ) atau yang setara.

- Dempul kayu merek RJ London atau setara.

- Bahan pengencer seperti yang disyaratkan pabrik.

c. Pelaksanaan.

- Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan kayu yang dicat telah diberi

dempul (wood filler) dan diamplas secara merata.

- Setelah permukaan dinding siap untuk dicat dilakukan pengecatan sesuai petunjuk

dari pabrik cat.

- Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas minimal 2”.

- Setiap lapisan cat dilakukan setelah minimal kering selama 3 (tiga) jam.

- Setelah pengecatan lapisan terakhir, permukaan cat harus dijaga dari sentuhan

minimal 1 hari (24 jam).

J. PEKERJAAN SANITASI AIR BERSIH & AIR KOTOR.

1. Pekerjaan Pemasangan Kloset Jongkok

a. Syarat Umum

Sebelum melaksanakan pemasangan kloset duduk, kontraktor pelaksana wajib

memeberitahukan dan mengajukan request pekerjaan kepada pihak teknis proyek

atau konsultan pengawas untuk diperiksa dan disetujui.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Langkah pertama dalam pemasangan kloset duduk yakni memasang pipa PVC

yang nantinya akan menjadi kanal lubang kloset. Saat memasang pipa ini, jarak

48
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

lubang kloset duduk dengan dinding jangan terlalu mepet. Hal ini sanggup

mempersulit pemasangan kloset. Kita harus mengukur dengan baik jarak tersebut

dan menyesuaikannya dengan model kloset yang akan dipasang.

- Setelah pipa terpasang, keramik dari kamar mandi kemudian bisa dipasang.

Pemasangan tersebut tentu harus menyisakan bab pada lubang dimana pipa PVC

ditempatkan. Pemotongan dan pemasangan keramik bisa dibentuk sesuai bentuk

lubang, atau kalau kesulitan bisa berbentuk persegi 4 saja.

- Sebelum kloset mulai dipasang, sebaiknya keramik yang akan menutupi dinding

dipasang terlebih dahulu. Bila kloset duduk sudah terpasang, maka penempelan

keramik pada dinding akan lebih sulit. Pemasangan keramik tersebut harus

memperhatikan dimana kran air kloset nanti akan dipasang. Kran ini jangan

dipasang terlalu akrab ataupun terlalu jauh. Setelah itu, cara pemasangan kloset

duduk bisa dilanjutkan dengan mencoba menempatkan kloset pada lubang pipa

PVC. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui posisi bautnya.

- Saat penempatan kloset, posisi baut sebaiknya diberi tanda memakai spidol.

Kemudian pada tanda tersebut bisa dilakukan pengeboran. Lanjutkan dengan

pemasangan pisher di lubang baut. Kemudian kloset duduk bisa mulai dipasang.

Lakukan pemasangan dan pengencangan baut-bautnya dengan baik, tetapi jangan

terlalu kencang. Jika pemasangan baut terlalu kencang, ada kemungkinan keramik

kawasan lubang baut menjadi pecah. Jika semua bab telah terpasang, bisa

dilakukan pengetesan untuk mengetahui apakah kloset sanggup berfungsi dengan

baik.

- Setelah selesai dilakukan pemasangan, kontraktor pelaksana wajib

memberitahukan kepada pihak teknis proyek atau konsultan pengawas, untuk

dilakukan pemeriksaan dan disetujui.

49
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

2. Pekerjaan Pemasangan Floor Drain

a. Syarat Umum

Sebelum melaksanakan pemasangan kloset duduk, kontraktor pelaksana wajib

memeberitahukan dan mengajukan request pekerjaan kepada pihak teknis proyek

atau konsultan pengawas untuk diperiksa dan disetujui.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu

- Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan

- Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilobangi

dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran

floor drain tersebut.

- Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air

Embeco ex. MTC dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem Araldit ex.

Ciba.

- Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih waterpass,

dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

3. Pekerjaan Pemasangan Kran Air

a. Syarat Umum

Sebelum melaksanakan pemasangan kloset duduk, kontraktor pelaksana wajib

memeberitahukan dan mengajukan request pekerjaan kepada pihak teknis proyek

atau konsultan pengawas untuk diperiksa dan disetujui.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Sebelum dilakukan pemasangan kran hal pertama yang harus diperhatikan oleh

kontraktor pelaksana adalah pastikan jika instalasi pipa dan tembok sudah betul-

50
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

betul kelar dikerjakan hal ini supaya kran terhindar dari kerusakan akibat benturan

dan goresan.

- Hal yang kedua adalah harap diperiksa air yang akan dialirkan sudah benar-benar

besih dari kotoran ataupun sisa material bangunan. Untuk mengecek sisakan waktu

beberapa saat biasanya dilakukan dengan mengalirkan air ke intalasi pipa. Aktifitas

tersebut berguna supaya menjamin kebersihan air dan juga menghidari kran kamu

mengalami penyumbatan.

- Yang ketiga adalah kontraktor pelaksana memastikan Kran air yang bakal dipasang

mempunyai tipe drat yang sama. Lakukan pemeriksaan bersama dengan pihak

teknis proyek ataupun konsultan pengawas jika ternyata berbeda dan jika telah

terjadi kekeliruan membeli Kran yang beda dart, kontarktor pelaksana dapat

bermohon kepada pihak teknis atau konsultan pengawas untuk menggunakan Joint

atau Connector yang dua dratnya pas dengan hujung kran dan ujung pipa (apabila

disetujui)

4. Pekerjaan Pemasangan Wastafel

- Teknis pelaksanaan pekerjaan :

a). Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas.

b). Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja.

c). Marking tempat yang akan dipasang wastafel.

d). Posisikan wastafel pada dinding sesuai gambar rencana, di mana lubang sekrup

wastafel berada tepat pada lubang bor di dinding. Berikutnya pasang sekrup

fischer pada lubang dinding untuk mencengkeram wastafel. Selanjutnya

kencangkan sekrup fischer menggunakan screw driver sehingga posisi wastafel

benar-benar stabil.

51
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

e). Kemudian memasang alat-alat pelengkap yang menyertai produk wastafel yang

terdiri dari pipa sambungan keran, pipa leher angsa, dan keran air. Pasang pipa

sambungan keran dan keran air dengan menyambungkannya ke pipa saluran

air bersih, begitu pula dengan pipa leher angsa dihubungkan dengan pipa

saluran air kotor dan lubang pembuangan air wastafel.

f). Melakukan pemeriksaan sambungan-sambungan pipa pada wastafel tersebut

terlebih dahulu, dengan membuka kran untuk mengetes alirannya. Jika masih

ada bagian-bagian pipa yang bocor lalu mengencangkan kembali pipa tersebut.

52
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

BAB III

PEKERJAAN LAIN-LAIN

A. PEMBERSIHAN AKHIR.

1. Pekerjaan akhir yang berupa pembersihan akhir, dilaksanakan setelah seluruh

pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik selesai.

2. Kontraktor diwajibkan membuang semua sisa-sisa bahan bangunan yang tidak terpakai

dari lokasi proyek, yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan konstruksi fisik.

Pelaksanaan pembersihan meliputi seluruh bangunan serta halamannya sejauh lebih

kurang 5 m dari masing-masing bangunan.

B. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI.

1. Pelaksana diwajibkan membuat catatan-catatan berupa laporan harian yang

memberikan gambaran dan catatan yang singkat dan jelas:

a. Paraf berlangsungnya pekerjaan.

b. Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong bawahan.

c. Catatan dan perintah pemberi tugas dan pengawasan lapangan yang telah

disampaikan, tertulis maupun lisan.

d. Hal ikhwal mengenai bahan-bahan (yang masuk, yang dipakai dan yang ditolak)

e. Keadaan cuaca.

f. Hal ikhwal mengenai pekerjaan.

g. Pekerjaan tambah atau kurang.

h. Lain-lain dianggap perlu.

2. Berdasarkan laporan harian tersebut maka setiap minggu oleh pemborong dibuat

53
METODE PELAKSANAAN SMP N 12 KOTA GORONTALO

laporan mingguan yang disampaikan langsung kepada pengawas.

3. Bila mana ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dan tidak serasi didalam pelaksanaan

pekerjaan, pemborong harus melaporkan dan memberi saran secara tertulis kepada

pengawas atau pemberi tugas.

4. Dokumentasi.

a. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat pekerjaan masih 0%

harus diadakan pemotretan ditempat-tempat yang dianggap penting menurut

pertimbangan pemberi tugas dan pengawasan lapangan.

b. Setiap permintaan pembayaran atau termin (angsuran) dan penyerahan pertama

harus diadakan pemotretan yang menunjukan prestasi pekerjaan (min. 5 Arah).

54

Anda mungkin juga menyukai