Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN

PEMBUATAN TEMPAT PARKIR DI PANTAI GEMAH

Metode kerja ini digunakan sebagai pedoman dalam rangka pelaksanaan pekerjaan PEMBUATAN TEMPAT PARKIR DI
PANTAI GEMAH sehingga pelaksanaannya dapat sesuai target. Metode kerja ini, juga dijadikan dasar pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan ini yang efisien sesuai dengan tahapan-tahapan pelaksanaan sehingga pekerjaan diharapkan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang sudah ditentukan.

SOSIALISASI
a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu hal yang harus dilaksanakan adalah melakukan sosialisasi
terhadap warga / penduduk setempat, sehingga pelaksanaan pekerjaan nantinya dapat berjalan lancar terlebih jika
mendapat dukungan dari warga sekitar. Kemudian, selain mengadakan sosialisasi haruslah mengurus segala
perijinan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaa, baik itu administrasi, keamanan ataupun segala sesuatu
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Setelah Lokasi sudah siap dan Pekerjaan Pengukuran selesai, dilanjutkan dengan pengedropan material sesuai
dengan kebutuhan kegiatan ini .

FASILITAS SEMENTARA
a. Fasilitas yang dimaksud diantaranya adalh direksi keet yang dimaksudkan untuk dijadikan kantor sementara di
lapangan selama pelaksanaan pekerjaan.
b. Pembuatan fasilitas ini harus dilakukan paling tidak setelah penyedia jasa menerima SPMK dan melakukan perijinan
serta sosialisasi di tempat kerja.
c. Dalam pelaksanaannya, ketentuan minimal total luasan dan persyaratan teknis bangunan harus tetap dipenuhi tanpa
penambahan biaya kontrak, termasuk bilamana di dalam kontrak ditetapkan biaya sewa bangunan untuk kebutuhan
fasilitas sementara.
d. Direksi keet yang dibangun adalah bangunan semi permanen yang dibangun selama pelaksanaan pekerjaan.
e. Di dalam Direksi keet harus dilengkapi dengan meja direksi, kursi direksi, kotak p3k, jadwal waktu pelaksanaan,
gambar pelaksanaan dan perlengkapan lainnya.
.
KEAMAN & KESELAMATAN KERJA
a. Semua pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus dilengkapi dengan jaminan keselamatan
kerja / Jamsostek.
b. Penyedia juga harus menyediakan fasilitas kesehqatan / P3k dan kelengkapan K3, misalnya saja, helm kera,
sepatu boot, sarung tangan, obat-obatan, rompi dll yang ditempatkan pada direksi keet.

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengukuran
1. Setelah menerima SPMK dari pengguna jasa, sesegera mungkin melakukan pengukuran bersama dengan
direksi lapangan.
2. Hasil dari pengukuran ini nantinya dijadikan dasar pelaksanaan pekerjaan dan dituangkan dalam Berita Acara
MC-0%.
3. Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, maka kita lakukan pengukuran akhir dari hasil pelaksanaan
pekerjaan. Semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus disyahkan direksi pekerjaan dan
dipergunakan sebagai dasar acuan guna mempersiapkan gambar purna bangunan (as Built Dwaring )

b. Pembersihan lokasi
1. Pembersihan awal
Sebelum pekerjaan kita mulai dengan pembersihan lokasi pekerjaan dari semua tumbuhan dan
tentunya meminta persetujuan dari direksi
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan/tidak harus ditebang dan tetap
berada ditempatnya maka penyedia jasa melindunginya dari kerusakan.
2. Pembersihan Akhir
Setelah pelaksanaan pekerjaan sesuai semua, lokasi area pekerjaan juga harus dibersihkan dari sisa-
sisa semua material yang tidak dipakai, serta area diratakan dan dirapikan kembali sesuai dengan
petunjuk direksi.

1. Sewa Direksi Keet


1. Sewa direksi keet dilakukan selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selesai, yakni selama 90 (
Sembilan Puluh Hari) hari kalender.
2. Di dalam direksi keet ditempatkan alat kerja, kursi kerja, lemari kerja, kotak P3K, gambar kerja dan time
scedule.
3. Apabila pekerjaan telah selesai, maka semua fasilitas sementara yang diletakkan di dalam direksi keet harus
dibawa kembali oleh penyedia jasa.

2. Dokumentasi dan Pelaporan


1. Sebagai bukti telah dilaksanakan pekerjaan, maka diharuskan menyerahkan dokumentasi berupa foto
pelaksanaan pekerjaan (0%,50 % dan 100%) dan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan harian dan
mingguan hingga bulanan. Dimulai dari awal hingga akhir pekerjaan.
2. Foto diambil dari titik lokasi yang sama dan diambil selama pelaksanaan pekerjaan beserta seluruh item
pendukung pelaksanaan pekerjaan lainnya.

3. Papan Nama
1. Pemasangan papan nama dilakukan pada tempat yang mudah dilihat oleh umum. Untuk ukuran disesuaikan
dengan ketentuan yang terdapat pada spesifikasi teknis.
2. Sedangkan bahan menyeseuaikan dengan apa yang dipersyaratkan pada spesifikasi teknis. Papan nama
dipasang / ditancapkan pada sebidang tanah, sehingga dapat berdiri kokoh.

4. Rambu Peringatan
1. Pada saat pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa harus menyiapkan rambu peringatan disepanjang jalan
menuju dan melewati tempat pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila rambu peringatan berbentuk tulisan, maka harus berupa tulisan yang dapat terbaca dengan jelas
dengan warna yang dapat terbaca dimalam hari pula.
3. Dan apabila ada material yang ditumpuk di tepi jalan, maka harus diberi police line atau garis peringatan agar
pengguna jalan dan masyarakat sekitar lebih berharti-hati saat melintas.

5. Pemotongan Pohon
1. Sebelum Melakukan Penebangan Pohon , Harus Ijin Terlebih dahulu agar selama penebangan di laksanakan
berjalan dengan lancar.
2. Setelah Penebangan Pohon Selesai segera di Bersihkan dari lokasi Agar perkerjaan berjalan lancar dan tidak
mengganggu .

6. K3 ( Keselamatan Kerja )
1. K3 Bertujjuan untuk menciptakan Tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingjungan
Dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja sehingga dapat
mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan pada akhirnya dapat
meningkatkan sisten efisiensi dan produktivitas kerja.

B. Pekerjaan Tanah

a. Urugan Pasir Dasar


1. Urugan pasir dasar dilakukan setelah pekerjaan Urug sirtu.
2. Kemudian pasir dasar dihamparkan lapis demi lapis dengan ketebalan sesuai gambar kerja kemudian disiram
air dan dipadatkan.
3. Setelah itu permukaan pasir dasar telah rata maka bisa dilakukan pemasangan paving.

b. Urugan Sirtu Menggunakan Alat


1. Sebelum timbunan Pasir dasar dilaksanakan, permukaan tanahnya harus terlebih dahulu dikupas sesuai
dengan ketentuan spesifikasi teknik.
2. Kemudian permukaan tanah yang sudah dibersihkan dari humus dan bahan organic lainnya dicangkul,
sebelum lapisan timbunan Pasir dasar dilaksanakan, sudah urug pasir dasar sesuai dengan gambar dan
disetujui oleh pihak direksi maka Pasir dasar di ratakan dan dipadatkan dengan Vibroroller. Tingkat kepadatan
harus tidak boleh kurang dari 95% kepadatan kering maksimal.
3. Pemadatan dilaksanakan lapis demi lapis setiap lapis ± 20 cm,Setelah pemadatan selesai, sejumlah pekerja
melakukan perapian Urugan sirtu yang berserakan akibat pemadatan. Kepadatan timbunan tanah di Tes
kepadatannya sesuai dengan spesifikasi teknis dan mendapat persetujuan dari pihak direksi.
4. Setelah pekerjaan urugan sirtu selesai, barulah dilanjutkan dengan pekerjaan urugan pasir Dasar .

C. Struktur

a. Beton Mutu fc = 20 Mpa


1. Pekerjaan beton fc’ 20 Mpa dilaksanakan untuk pengunci paving.
2. Sebelum dilakukan pengecoran, terlebih dahulu harus memastikan bahwa bekisting yang akan digunakan
telah siap,adukan harus memakai beton molen supaya campuran beton baik.
3. Material yang akan digunakan untuk bekisting haruslah material yang berkualitas baik, lurus dan tidak
bengkok.
4. Selama proses pengeringan beton harus senantiasa dilakukan perawatan beton dengan cara disirami air
secara berkala hingga umur beton cukup untuk dilakukan pembongkaran bekisting.

b. Pasang Paving K 300 t, 8 cm


1. Sebelum dilakukan pasangan paving, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari direksi teknis dan
mengajukan contoh material untuk paving K-300
2. Setelah contoh material telah disetujui, sebelum dipasang harus dipastikan bahwa permukaan pasir yang telah
dipadatkan benar-benar rata dan padat.
3. Setelah semua dipersiapkan baik material maupun alat kerja, sesegera mungkin paving dipasang satu
persatu. Pemasangan dilakukan dengan menggunakan pengikat berupa pasir halus yang diisikan diantara
celah-celah paving
4. Pemasangan dilakukan secara rapat dan lurus antar paving
5. Untuk setiap beberapa meter pasangan paving harus dicek dan dikontrol secara berkala oleh pengawas
lapangan.
6. Setelah rangkaian pemasangan paving telah selesai secara keseluruhan, maka untuk hasil yang sempurna
dengan kepadatan yang cukup, maka paving yang telah dipasang harus dipadatkan menggunakan stamper.
7. Pemadatan dilakukan hingga ke seluruh pemasangan paving.

c. Begesting
1. Bahan yang di gunakan untuk begesting lurus kuat supaya hasilnya sesuai yg di inginkan .
2. Begesting harus didesain dan di buat dengan kekakuan ( stiffness) dan keakurasian sehingga bentuk, ukuran,
posisi dan penyelesaian dari pengecoran dapat di laksanakan sesuai dengan toleransi yang di inginkan.

Metode pelaksanaan pekerjaan, yang kami sampaikan adalah berupa gambaran pelaksanaan pekerjaan. Guna
mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk didalam pekerjaan ini, tetapi tidak
dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam metode kerja ini, haruslah dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa dan
diterima sebagai "hal" yang disebutkan. Hal-hal yang tidak tercantum dalam metode kerja ini, akan ditentukan lebih
lanjut oleh Pengguna Jasa, bilamana perlu diadakan perbaikan dalam metode kerja ini.

Tulungagung, .26 Juni 2019


CV. ANDARU PERSADA

ANOM SANJAYA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai