Anda di halaman 1dari 12

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

Keterangan: Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis

pekerjaan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan :

1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan

digunakannya produksi dalam negeri;

2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;

3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;

4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;

5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama

minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan;

7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;

8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang

diinginkan;

9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

A. URAIAN UMUM

1. Nama Proyek : Pembangunan PSU Rumah Khusus Maluku Utara

2. Lokasi Proyek : Halmahera Selatan

3. Pekerjaan Pokok yang dilaksanakan :

PEKERJAAN PERSIAPAN

PEKERJAAN PASANGAN PAVING BLOCK

PEKERJAAN SALURAN
4. Seluruh jenis pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan Gambar Rencana

dan uraian-uraian lain yang tercantum dalam Dokumen

Pelelangan/Perencanaan/Bestek serta berdasarkan ketentuan pada :

a. Ketentuan perubahan/tambahan penjelasan maupun gambar susulan

yang dimuat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

b. Petunjuk/perintah Direksi/Pengawas selama dalam pelaksanaan

pekerjaan.

c. Mengikuti persyaratan Standard Nasional Indonesia (SNI), Standard

Konsep Nasional Indonesia (SK-SNI), Normalisasi Indonesia serta

Peraturan-peraturan Nasional dan Internasional lain yang berhubungan

dengan Pekerjaan ini :

5. Dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan ini adalah termasuk juga

mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan bahan-bahan sampai selesai.

6. Pemborong harus menyerahkan seluruh hasil pekerjaannya dalam keadaan

selesai dalam keadaan baik termasuk kebersihan lokasi/lingkungannya.

7. Perbedaan ukuran.

Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidak sesuaian antara :

a. Gambar rencana dan Detail, maka yang mengikat adalah gambar yang

skalanya lebih besar.

b. Bilamana terdapat perbedaan antara gambar dengan bestek, harus

dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.


B. UKURAN

1. Satuan ukuran yang digunakan dalam pekerjaan ini dinyatakan dalam meter

(m), Centimeter (Cm) dan Milimeter (mm).

2. Titik Duga lantai adalah 0.00 yang ditentukan/ditetapkan saat peninjauan

lokasi.

3. Dibawah pengawasan Direksi, Pemborong harus membuat titik duga diatas

tanah bangunan sebagai dasar/patokan pengukuran dari bahan kayu atau

beton yang dipasang kokoh dan dijaga kedudukannya agar tidak terganggu

selama pekerjaan berlangsung serta tidak boleh dibongkar sebelum

mendapat ijin Direksi.

4. Memasang Bouwplank :

1. Ketetapan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Direksi.

2. Patok yang dipasang harus kuat dan tidak mudah berubah posisinya dibuat

dari kayu 5/5 atau dolken.

3. Papan/kayu horisontal harus dipasang dengan kuat dan pada bagian atas

harus diketam rata, bila dipasang dengan menggunakan papan maka

ketebalan papan ninimal 2,5 Cm.

4. Pemborong harus menyediakan sedikitnya 3 (tiga) orang pembantu yang

ahli dalam cara-cara pengukuran, alat-alat ukur seperti penyipat datar

(theodolith, waterpass), prisma silang dan peralatan lain yang diperlukan

dalam pengukuran menurut situasi dan kondisi lokasi.


5. Penetapan ukuran dan sudut siku harus diperhatikan dan dijaga ketelitiannya

dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya sampai pekerjaan

selesai.

6. Profil untuk pasangan bata tella dibuat dari kayu lurus dan kering sedang

untuk pekerjaan tanah dan pemasangan pondasi dapat menggunakan bambu.

C. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Lokasi pekerjaan diserahkan kepada Pemborong dalam keadaan seperti

pada waktu pemberian pekerjaan/penjelasan lapangan.

2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan

pelaksanaan pekerjaan, menjadi tanggung jawab Pemborong dan

Pemborong wajib memperbaikinya, untuk itu diharapkan Pemborong terlebih

dahulu meminta ijin kepada pemilik untuk mendapatkan persetujuan.

3. Pembersihan dan perataan antara lain dengan penebangan tanaman,

pemotongan semak, penutupan lubang, penimbunan daerah rendah,

pemindahan batu, pembuangan humus/lumpur sedalam minimal 20 Cm pada

area seluas daerah pelaksanaan.

4. Pekerjaan pembongkaran bangunan lama meliputi merobohkan,

membersihkan dan mengangkut/membuangnya ke tempat yang telah

ditentukan.

5. Pemborong harus membuat :

a. Papan Nama Proyek dibuat dari bahan kayu/papan kls II dengan ukuran

100 x 120 Cm dipasang pada tiang penyanggah sesuai petunjuk Direksi.

b. Kantor Direksi dan Barak Kerja meliputi : - kualitas pembuatan dan

penempatannya harus seijin Direksi; - bangunan harus mempunyai


pencahayaan/penerangan secukupnya, serta tidak bocor; - Gudang

penyimpanan bahan bangunan harus terlindung dari hujan / panas matahai

langsung; - Kantor Direksi dilengkapi perabotan secukupnya; - bangunan

terjamin kebersihan, keamanan dan fungsinya.

D. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus mengadakan pembersihan

tanah dari rumput, semak - semak dan tumbuhan lainnya, puing - puing dan

segala sesuatu yang tidak diperlukan dan dapat mengganggu jalannya

pekerjaan.

2. Tanah - tanah yang berbukit harus diratakan, tanah humus pada permukaan

tanah pada garis bangunan harus dibuang keluar dari lokasi pekerjaan.

3. Pembersihan lokasi dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana (Site Plan),

dan pemborong harus mengerjakan pengurugan tanah termasuk

pemadatannya pada daerah bangunan dengan jarak minimum 1 m dari

dinding bangunan.

E. PENGKURUN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK

1. Pengukuran dan pemasangan bouwplank dilakukan sekaligus untuk seluruh

site agar pengaturan perletakan bangunan dan pagar tidak meleset serta

menjaga kemungkinan perubahan - perubahan atau pergeseran - pergeseran

sesuai keadaan.

2. Untuk mendapatkan urutan yang tepat sesuai rencana, pengukuran wajib

dilaksanakan dengan menggunakan Waterpass dan atau Theodolite.


3. Sebelum papan bouwplank dipasang, terlebih dahulu papan yang akan

digunakan diserut hingga rata dan halus.

F. TINGGI TITIK DUGA (PEIL)

1. Ukuran titik duga (peil) yang dinyatakan dengan suatu tanda tetap, pasti dan

dipasang pada tempat yang tidak mudah terganggu

2. Pembuatan/ pemasangan tanda tetap ini dikerjakan oleh pemborong, sesuai

dengan petunjuk dan persetujuan Direksi/ pengawas teknik

G. GAMBAR DAN UKURAN

1. Denah, tampak - tampak dan potongan - potongan dinyatakan dalam gambar-

gambar rencana Arsitektur dan Struktur dan dijelaskan pula dalam gambar

detail lengkap dengan ukuran - ukurannya.

2. Apabila terdapat ketidak jelasan ukuran pada gambar, maka pemborong wajib

meminta penjelasan dan petunjuk kepada Direksi / Pengawas Teknis

sebelum pekerjaan dilaksanakan

H. PENGADAAN BAHAN-BAHAN

1. Bahan - bahan yang boleh ditempatkan dilokasi pekerjaan, hanyalah bahan

bahan sebagimana disyaratkan dalan RKS maupun Gambar Gambar

rencana.

2. Cara dan tempat penimbunan / penyimpanan bahan harus memenuhi syarat

atau menurut petunjuk Direksi Pengawas Teknik.


3. Bahan bangunan yang dipakai adalah bahan bangunan yang sesuai dengan

kualitas dan kuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam RKS maupun

Gambar.

4. Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, maka

sebelum diadakan penggalian pemborongan harus berkonsultasi terlebih

dahulu kepada Direksi/pengawas teknik. Penggantian dimaksud hanya

dibenarkan setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari

Direksi/pengawas teknik.

5. Penggantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran dengan bahan

lain, disyaratkan minimal harus sama/setingkat kualitasnya dengan bahan

bangunan yang diganti.

6. Bahan bangunan yang dinyatakan afkeur oleh Direksi/pengawas teknik

karena cacat atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, harus

segera dipindahkan dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat-

lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.

I. PEKERJAAN PENGGALIAN

1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi,

dan saluran sebagaimana tertera dalam gambar.

2. Pelaksanaan.

2.1. Pada gambar galian tanah pondasi, dimensinya minimal sama dengan

gambar dan maksimal mencapai tanah dasar/keras. kecuali tanah

dasar/keras melebihi 2 x dimensi yang telah ditentukan, maka

Direksi/pengawas teknik dapat mengambil kebijaksanaan untuk

merubah konstruksi dan atau dimensi tanpa mengurangi kekuatannya.


2.2. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh

minimal 1 meter dari tepi lubang galian.

2.3. Jika pada galian terdapat air menggenang, maka terlebih dahulu harus

dipompa keluar, Untuk ini pemborong harus menyiapkan pompa air yang

siap dipakai.

2.4. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar dari lokasi

pekerjaan.

2.5. Pengukuran kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan

dengan menggunakan alat mekanis (Stamer), hingga minimal sama

keadaan tanah sebelum digali.

2.6. Tidak dibenarkan mengurug bekas galian dengan tanah yang

mengandung lumpur dan sisa tumbuhan.

J. PEKERJAAN URUGAN

1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi urugan pasir dibawah

lantai/pondasi, sebagaimana tertera dalam gambar.

2. Pelaksanaan

2.1. Urugan tanah dilaksanakan dibawah lantai seperti tertera pada gambar,

dan dilaksanakan harus lapis demi lapis.

2.2. Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air sehingga

didapat angka kepadatan maksimal.

2.3. Pasir yang digunakan harus dalam keadaan bersih dari lumpur, tanah

dan kotoran-kotoran lainnya serta tidak mengandung garam serta

mineral lainnya.
K. PASANGAN BATU KALI

1. Lingkup pekerjaan Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali

yang dibuat untuk dinding saluran dan pengancing paving block sebagaimana

dinyatakan dalam gambar.

2. Material.

2.1. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras dan tidak keropos,

serta mempunyai gradasi baik.

2.2. Adukan yang dipergunakan pada pekerjaan pondasi ini terdiri dari 1 PC

dan 4 Pasir.

2.3. Baik batu, pasir maupun adukan yang dipakai pada pekerjaan ini harus

bersih dari lumpur dan kotoran lainnya.

3. Pelaksanaan

3.1. Sebelum pasangan pondasi batu kali dilaksanakan terlebih dahulu harus

diberi urugan pasir dibawahnya.

3.2. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan sesuai dengan

bentuk dan ukuran sebagaimana dijelaskan dalam gambar.

3.3. Pemasangan pondasi batu kali tidak dibenarkan sisi-sisi batu kali saling

bersentuhan, akan tetapi diantaranya harus diisi dengan specie

(adukan).

L. PEKERJAAN PLESTERAN

1. Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi semua plesteran dan acian dinding

Pondasi dan Lantai Saluran sebagimana dinyatakan dalam gambar.


2. Material

2.1. Pasir yang digunakan harus pasir halus (ayak), bebas dari segala

macam kotoran, tidak mengandung lumpur, tanah dan garam.

2.2. Semen yang digunakan harus baru, tidak terdapat bagian yang

mengeras (membatu) dan dalam kemasan asli dari pabriknya.

2.3. Air yang digunakan pada pengecoran beton harus bersih, dalam arti

tidak mengandung lumpur, garam dan bahan kimia lainnya.

3. Pelaksanaan

3.1 Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, semua bidang yang akan

diplester harus terlebih dahulu disiram air hingga jenuh, dan siar -

siarnya harus telah dikeruk

3.2 Untuk semua plesteran Pondasi, menggunakan adukan 1 bagian semen

dan 4 bagian Pasir.

M. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


R. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI

1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan penutup lantai meliputi pekerjaan pemasangan

Paving Block, (disesuaikan dengan gambar).

2. Material

2.1. Untuk penutup lantai mempergunakan Paving Block ukuran 10x20 tebal

7cm.

2.2. Bahan Paving yang digunakan adalah jenis Paving K-225 (mampu

dilewati kendaraan)

2.3. Untuk penutup lantai yang sudah dipadatkan permukaannya dihampar

terlabih dahulu menggunakan pasir/abu batu yang bebas dari batu yang

agak besar..

3. Pelaksanaan

3.1. Permukaan lantai/ dinding yang akan dipasangi Paving terlebih dahulu

harus disiram dengan air serta dibersihkan dari kotoran - kotoran yang

dapat menyebabkan permukaan yang akan dipasangi paving tidak rata.

3.2. Paving yang akan dipasang dalam kondisi tidak retak maupu patah.

3.3. Nat paving diisi pasir halus sebagai pengunci dan pengunci sisi luar

menggunakan Pondasi Saluran.


W. P E N U T U P

1. Pekerjaan-pekerjaan yang belum tercantum / dijelaskan dalam Spesifikasi ini

dapat dilihat pada gambar atau dinyatakan pada saat rapat penjelasan

pekerjaan (Aanwijzing).

2. Perubahan - perubahan yang terjadi terhadap Spesifikasi ini pada saat rapat

penjelasan pekerjaan akan dimuat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan

yang mengikat dan merupakan suatu kesatuan dengan dokumen pengadaan.

Anda mungkin juga menyukai