Sipil
Arsitektur
Download
Tutorial
Artikel
Translate
DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi & Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi alat
yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah berbatu dengan alat berat excavator.
Untuk demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke besecamp. Selain itu pada pekerjaan
persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari
situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek,
untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi
pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang
dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan
lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi, juga gambar-gambar kerja (shop
Drawing). Pada bagian-bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas.
Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat
(pemuka masyarkat setempat), guna dapat membicarakan masalah-
masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis
maupun non teknis.
Dalam melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan mulai dari awal. Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan
diusahakan tidak mengganggu arus lalu lintas. Aktifitas arus lalu lintas yang terhambat akibat
adanya kegiatan proyek akan merugikan pengguna jalan raya.
Menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode kontruksi sesuai ketentuan.
Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan dan koordinasikan
dengan seluruh personil yang terkait.
Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat dan
benar.
Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu lintas.
Peralatan Keselamatan Lalu Lintas
Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik
Rambu peringatan
Peralatan komunikasi dan lainnya
Tenaga yang terdiri dari:
Pekerja
Koordinator
Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, tujuannya agar lalu lintas
tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian. Rambu-rambu yang dipasang haruslah
mempunyai cat dengan pantulan cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.
DIVISI 2. DRAINASE
Galian Untuk Selokan Drainase Dan Saluran Air / Cuttingan
Pekerjaan tersebut dikerjakan sesuai gambar rencana menggunakan alat mekanis, Excavator, dump
truck. Pekerjaan Galian ini dilaksanakan setelah hasil pengukuran dan rekayasa lapangan selesai
dilaksanakan dan sesuai dengan shop drawing. Hasil galian diangkut keluar lokasi pekerjaan
dengan menggunakan dump truck ke lokasi yang telah ditentukan
Penggalian, penimbunan tanah (dengan tidak memakai alat maupun memakai alat) untuk
konstruksi drainase dibentuk sedemikian rupa baik bentuk, ukuran dan dimensi dari saluran
baru maupun saluran lama yang disesuaikan dengan gambar kerja dengan memenuhi
kelandaian air mengalir bebas tanpa tergenang. Tanah hasil galian dibuang dan diratakan
ditempat yang ditunjuk oleh direksi untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang
mungkin terjadi.
B. FABRIKASI BETON
Segera setelah mendapatkan kontrak kerja, kontraktor berkoordinasi dengan direksi kemudian
melakukan pengukuran awal di lapangan, dan selanjutnya kontraktor mengajukan shop
drawing kepada direksi. Dengan disetujuinya shop drawing tersebut menjadi acuan untuk
fabrikasi beton saluran berbentuk U tipe DS 3. Pada umur minimal 7 hari, beton pracetak bisa
dimobilisasi ke lapangan.
URAIAN PROSEDUR
Persiapan:
Meyiapkan peralatan berat (Excavator, Bulldozer, Compactor, Dump Truck) yang cukup, dan
dalam kondisi baik.
Meyiapkan peralatan pembantu (Linggis, Cangkul, dll) yang cukup
Meyiapkan lokasi pekerjaan yang akan ditimbun dengan urutan sebagai berikut:
- Mengupas/stripping permukaan tanah yang akan ditimbun dengan ketebalan sesuai
spesifikasi (± 20 cm)
- Memadatkan tanah sesudah dikupas/stripping sehingga diperoleh permukaan dengan
kepadatan sesuai spesifikasi.
Pelaksanaan Pekerjaan:
Pekerjaan Pengukuran
- Mengukur elevasi permukaan tanah sebelum dilakukan pekerjaan kupasan (kondisi 0%)
- Mengukur elevasi permukaan tanah setelah dilakukan kupasan.
- Mengukur elevasi top permukaan tanah setelah pekerjaan timbunan selesai kondisi 100%
- Melakukan monitoring pekerjaan timbunan layer demi layer (Max 30 cm)
Melaksanaan Pekerjaan Timbunan
Bahan timbunan dihampar dengan Bulldozer sesuai dengan patok pembatas / koridor rencana
kontruksi bangunan (misalnya tanggul badan jalan dan lain-lain) sesuai
dengan Design Drawing(Gambar Desain).
Maximum tebalnya hamparan sesuai dengan ketentuan (misalnya tebal timbunan per layer = 30
cm / kondisi loose)
Memadatkan hamparan timbunan yang sudah rata dengan compactor (apabila diperlukan
permukaan tanah disiram dengan air)
Apabila diperlukan selama hamparan, dilakukan pembersihan kotoran (misalnya akar dan lain-
lain), dari bahan timbunan dengan tenaga kerja khusus.
Mengadakan test kepadatan timbunan di lapangan dengan acuan data dari test kepadatan
laboratorium
Melakukan penimbunan kembali (setelah tes kepadatan memenuhi syarat) layer demi layer,
sampai didapat top elevasi permukaan tanah yang ditentukan.
Hasil Trial Embankment merupakan ketentuan untuk patokan pelaksanaan pekerjaan timbunan
tersebut
Kombinasi dan spesifikasi peralatan yang dipakai (Bulldozer, Excavator, Dump Truck, Compactor)
berpengaruh pada kecepatan penyelesaian pekerjaan tersebut. Pengecekan/Pengukuran
selama pelaksanaan pekerjaan mutlak diperlukan.
Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu
yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasadan sebagai tambahan harus
memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti
diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan
harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila
dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.
Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan
loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume
material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat
dan kekurangan material ditempat lain.
2. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi lapangan.
Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai
dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan
petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan
3. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian
tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal
dengan dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi
dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan dipadatkan mulai dari
tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Bilamana
memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus divariasi agar dapat
menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
B. Metode pelaksanaan
Menentukan pohon yang akan di potong, kemudian dilakukan kordinasi dengan pihak terkait
seperti Dinas Pertamanan dan instansi terkait lainnya..
Penebangan pohon dilaksanakan dengan menggunakan mesin pemotong kayu, untuk
membersihkan akar- akar pohon digunakan excavator sehingga akar pohon tidak tertinggal
didalam permukaan tanah.
Kayu hasil pemotongan diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck
Pengangkutan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas.
Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan galian.
Untuk faktor Keselamatan Kerja baik Pekerja maupun Pengguna lalu lintas, maka setiap
pekerjaan berlangsung harus ada petugas K3 dan rambu-rambu yang dibutuhkan dari 2 arah
jalan yang berlawanan.
DIVISI 7. STRUKTUR
Beton Mutu Sedang fc’30 Mpa untuk Box Cuilvert
Beton mutu sedang (30 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural. Dalam
kegiatan ini beton mutu sedang diperuntukkan untuk Box Cuilvert. Pekerjaan ini juga sudah
termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, terlebih dahulu ditunjukkan semen usulan agregat dan campuran
yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium
berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama, yaitu
kelecakan (Workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability). Penyedia jasa akan
membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh
persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.
A. Tahap pelaksanaan:
- Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
- Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan
mixer.
- Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pembesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan
benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan ke dalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
- Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
- Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
- Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Towel dan dilanjutkan
menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.
- Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
- Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.
B. Tenaga:
- Pekerja Biasa
- Tukang
- Mandor
C. Bahan:
- Semen
- Pasir Beton
- Agregat Kasar
- Bekisting
- Paku
D. Peralatan:
- Batching Plant
- Truck Mixer
- Conc. Vibrator
- Water Tanker
- Alat Bantu
Pembengkokan :
Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan dibengkokkan secara
dingin dan sesuai dengan prosedur ACI 315, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan
bebas dari lekukan-lekukan, bengkokanbengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara
panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil untuk
menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.
Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkokkan dengan mesin
pembengkok.
Penempatan dan Pengikatan :
Tulangan ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan selimut beton
minimum yang disyaratkan atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak
tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap
tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
Spesifikasi Teknis :
a) Baja tulangan harus baja polos atau berulir dengan mutu yang sesuai dengan Gambar
b) Bila anyaman baja tulangan diperlukan, seperti untuk tulangan pelat, anyaman tulangan yang
di las yang memenuhi AASHTO M55 dapat digunakan.
Pasangan Batu
Pemakaian Tenaga Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor
Pemakaian Bahan : Batu Belah, Semen, Pasir
Pemakaian Alat : Concrete Mixer, Water Tanker, Alat Bantu
Prosedur Pelaksanaan :
Sebelum pemasangan, batu dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang
cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan
menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar
pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang pada pondasi yang disiapkan
sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan
digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk
menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama.
Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus
dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang telah
terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari
ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang.
Menggelindingkan atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru dipasang tidak
diperkenankan.
Spesifikasi Teknis:
1) Batu
a) Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui
awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
b) Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila
dipasang bersama-sama.
c) Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus memiliki ketebalan yang tidak
kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak
kurang dari satu setengah kali lebarnya.
2) Adukan
Adukan haruslah adukan semen yang memenuhi kebutuhan dari dari Spesifikasi.
3) Drainase Porous
Bahan untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau kantung penyaring untuk pekerjaan
pasangan batu harus memenuhi kebutuhan dari Spesifikasi.
Patok Pengarah
Pekerjaan patok pengarah patok yang terbuat dari beton bertulang pracetak dengan mutu K175 (15
MPa) yang diberi cat sedemikian rupa mengikuti Spesifikasi dan sesuai gambar dengan tinggi
total sesuai ditunjukkan dalam gambar.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Patok beton dicetak dilokasi pembuatan, kemudian patok-patok beton dimuat dari lokasi
pembuatan dengan Dump Truck menuju lokasi pemasangan. Patok dipasang dilokasi yang telah
digali yang ditentukan dengan jarak-jarak antara patok mengacu pada gambar rencana.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Dump Truck dan alat bantu
Patok Kilometer
Patok Kilometer dipasang pada titik yang sudah ditentukan dan harus terlihat jelas oleh pengguna
jalan.
Alat yang dikerahkan:
1. Dump Truck
2. Alat bantu
Material:
1. Beton K-125
2. Baja Tulangan
3. Cat dan material lainnya
Rel pengaman
Spesifikasi.
Spesifikasi teknisnya mengacu kepada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 3 Tahun
1993 Tentang Alat Pengendalian dan Pengaman Pemakai Jalan dan Surat Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Nomor AJ.409/1/1/DRJD/2007 tanggal 15 Januari 2007 perihal petunjuk
penyelenggaraan perlengkapan jalan di jalan Nasional.
1. Ukuran Pagar Pengaman
Lempengan Besi (Beam) adalah merupakan suatu plat besi yang bergelombang dan memanjang,
dimana pada ujungnya disambungkan dengan lempengan besi yang melengkun yang bisa
disebut terminal end.
2. Panjang Lempengan dengan ukuran minimal :
3. Tiang penyangga (Post) adalah merupakan suatu tiang berbentuk “letter U” yang kokoh dengan
ketebalan penampang plat minimal 4,5 mm dan berfungsi untuk menegakkan dan
memperkokoh berdirinya lempengan besi.
4. Besi Pengikat (Blocking) adalah profil baja berbentuk “letter U” dengan ketebalan penampang
plat minimal 4,5 mm, panjang 300 mm lebar 180 mm dan ketebalan blocking 4,5 mm yang
berfungsi sebagai pengikat antar tiang penyangga dengan lempengan besi (Beam).
Bahan Pagar Pengaman Jalan
1. Lempengan besi
- Terbuat dari besi propile design galvanis dengan ketebalan minimal 381 gram/m2
- Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35,2 kg/mm2 atau 50.000 psi, tegangan tarik
tidak kurang dari 49,2 kg/mm2 atau 70.000 psi serta perpanjangan 50 mm dari kurang dari 1,2
%.
- Lengan lempengan besi (Sleeve Beam) memilki bahan yang sama dengan lempengan besi
(Beam)
5. Post (Tiang Penyangga)
- Terbuat dari besi atau pipa St. 32 yang digulvanis minimal 381 gram/m2
- Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35 kg/mm2 atau tegangan tarik tidak kurang
dari 41 kg/mm2 dan panjang tidak kurang dari 1,2%
6. Besi pengikat (Bracket) adalah berupa baut dan mur diameter 12 mm untuk beam, 14 mm
untuk blocking dan 16 mm untuk tiang serta besi pengikat yang berfungsi untuk menyambung
dab melekatkan lempengan besi ke tiang penyangga dengan mempunyai bahan yang sama
dengan lempengan besi.
7. Semua bahan agar pengaman Jalan terbuat dari besi baja galvanis standar ISO 9002
Warna Pagar Pengaman Jalan:
- Pagar pengaman Jalan (Post, Blocking Post, Beam) tetap menggunakan warna asli.
- Pada setiap lempengan / bahan pagar dipakukan bahan yang sifatnya memantulkan cahaya
ketentuan:
Sebelah kanan arah lalu lintas berwarna merah
Sebelah kiri arah lalu lintas berwarna kuning.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaannya sebagai berikut :
1. Survey
- Tahap pertama yang harus dilakukan adalah survey lapangan berdasarkan gambar apakah
lokasi tersebut perlu untuk dipasang pagar pengaman atau tidak apabila lokasi tersebut tidk
perlu dipasang pagar pengaman maka perlu dilaporkan pengawas untuk dibuatkan gambar
baru khususnya lokasi pemasangannya.
- Dan hasil survey tersebut maka kita dapat menghitung berapa jumlah masing-masing material
seperti : Post beam, blocking piece, baut, T end, reflector. Untuk setiap lokasinya dan untuk
menentukan base camp tempat menaruh material guardrail.
2. Pengukuran
Untuk pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana seperti jarak post, bentuk
lengkungan apabila lokasi atau jalan berbelok dan ketinggian pagar pengaman dari permukaan
jalan.
3. Persiapan Material
Menghitung kembali jumlah material yang diperlukan untuk masing-masing lokasi seperti sebagai
berikut:
- Beam
- Post
- Blocking Piece
- Reflektor
- T. end
- Mur baut dan Ring
- Material Cor
4. Persiapan Peralatan
Sebelum pemasangan dilakukan kita perlu mempersiapkan peralatan agar dalam pelaksanaan tidak
ada kenadla yang berarti. Adapun peralatan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
- Palu seberat kurang lebih 25 kg.
- Linggis besar
- Linggis kecil
- Blincong
- Benang / tali
- Meteran
- Palu berat 5 kg
- Peralatan cor
- Kunci-kunci baut
- Mesin las
5. Pelaksanaan Pekerjaan
Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barng selanjutnya dilakukan pemasangan
dengan cara, yaitu melakukan penggalian tanah untuk pemasangan tiang post yang tentunya
sudah diukur terlebih dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya serta kelurusannya
dengan memakai benang sponengan.
Apabila pengalian sudah selesai langkah selanjutnya memasang post dengan cara memukul bagian
kedalaman kurang lebih 20 cm agar posisi post tegak lurus dan dibagian yang ditanam diberi
angkur 4 (empat) buah dengan cara dilas sebelum dilakukan pengecoran.
Setelah post-post itu terpasang kemudian dilakukan penyetelan / pemasangan beam dengan cara
memasang baut-baut kemudian kita chek kelurusan dan ketinggiannya sesuai gambar setelah
itu baru kita cor sesuai tahapannya sebagai berikut:
- Dasar pondasi diurug pasir
- Memasang bekitsting pada bagian atasnya
- Menyiram lubang dengan air.
- Mengecor dengan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil
- Finishing pondasi.
Apabila sudah selesai pengecoran baru kita pasang perlengkapannya seperti reflector, t end
kemudian mengelas baut-bautnya untuk menghindari pencurian.
Mata Kucing
Berikut cara memasang paku marka Mata Kucing
1. Ruas jalan yang akan dipasang paku jalan dibor terlebih dahulu dengan alat bor khusus dengan
kedalaman sesuai dengan ukuran paku jalan yang akan digunakan.
2. Setelah dibor lalu paku dimasukkan dengan melumurkan lem perekat khusus pada bagian
bawah paku dan bagian bawah badan paku.
3. Selanjutnya paku yang telah dimasukkan didiamkan selama + 15 menit untuk proses
pengerasan agar daya lekat lebih bersenyawa pada permukaan jalan.
4. Jarak pengulanggan pemasangan paku jalan yang dipasang pada marka membujur putus-putus
adalah pada titik awal dan akhir marka dengan panjang 3-5 m, sedangkan jarak pengulangan
untuk paku marka jalan yang dipasang pada marka utuh adalah setiap 3m.
Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable)
1. Lokasi yang akan dipasang kerb digali dan dirapikan space semen pasir diletakan diatas tanah
dan atasnya diletakan kerb. Setelah kering sambungan antara kerb diisi dengan adukan semen
setelah selesai dan kering belakang kerb ditimbun dengan tanah supaya tidak roboh.
2. Kerb harus dipasang dengan teliti sesuai dengan detail, garis dan elevasi yang ditunjukan dalam
gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan.
3. Perkerasan Blok Beton Pada Trotoar dan Median
4. Perkerasan Blok beton harus dipasang sesuai dengan petunjuk direksi dan spesifikasi yang telah
disepakati dan disetujui, pada umumnya blok beton harus dipasang diatas landasan pasir.
5. Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan harus menampilkan permukaan yang rata tanpa
adanya blok beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan yang di tentukan
direksi.
Share Artikel :
Facebook Twitter Google+ Lintaskan
Artikel Terkait:
Berlanggan
Berlangganan posting: Daftarkan alamat email Anda untuk memperoleh umpan posting terbaru langsung ke kotak
masuk pesan dari ragamtekniksipil.
Enter your
Comments+ 0 komentar:
Translate
Entri Populer
Mungkin anda memiliki CD/DVD di rumah anda, pernah melihat gambar atau tulisan
yang melekat pada cover CD/DVD kaset tersebut, sebenarnya and...
Abstrak Kuat tekan bebas adalah tekanan aksial benda uji pada saat mengalami
keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20% Untuk me...
1.PATOK Patok adalah alat yang digunakan untuk menandai suatu titik pada berbagai
jenis pengukuran.Patok biasanya erukuran 15 samapi 20 cm...
Visitor