PEMBANGUNAN GEDUNG
PAMERAN RUMAH SAKIT MUSLIMAT
PONOROGO
TAHUN 2019
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lokasi
2 Uitzet dan Pemasangan Bouwplank
3 Pagar Keliling Proyek
4 Pembuatan Direksi Keet
5 Listrik (33 kVA) dan air kerja termasuk jaringannya
6 Pembuatan Papan Nama Proyek
7 Mobilisasi dan demobilisasi peralatan alat berat
8 Peralatan K3 , Rambu-rambu Lalu lintas dan Keselamatan Kerja
9 Anti rayap
10 Dokumentasi dan pelaporan
B. PEKERJAAN FONDASI
1 Pekerjaan Galian Tanah
▫ Galian Basement
▫ Galian Pile Cap P1
▫ Galian Pile Cap P2
▫ Galian PitLift
▫ Galian Tie Beam
▫ Pekerjaan buang tanah keluar
▫ Fondasi sumuran P1 dan P2
▫ Fondasi sumuran pitlift
2 Pekerjaan Bekisting Batako
▫ Bekisting pinggir Pile Cap P1
▫ Bekisting pinggir Pile Cap P2
▫ Bekisting pinggir Pitlift
▫ Bekisting Pinggir TieBeam
3 Pekerjaan Lantai Kerja
▫ Pasir Bawah PileCap P1
▫ Pasir Bawah PileCap P2
▫ Pasir Bawah Pitlift
▫ Pasir bawah tie beam
▫ Pasir bawah basement
▫ Lantai Kerja Bawah PileCap P1
▫ Lantai Kerja Bawah PileCap P2
▫ Lantai Kerja Bawah Pitlift
▫ Lantai kerja bawah tie beam
▫ Lantai kerja bawah basement
4 Pekerjaan Sumuran 4,3 Meter (P1)
▫ Besi
▫ Beton f'c 20 Mpa
5 Pekerjaan Sumuran 2.5 Meter (PITLIFT)
▫ Besi
▫ Beton f'c 20 Mpa
6 Pengujian Pile Driving Analyzer (PDA Test)
7 Pekerjaan Sumuran 4.1 Meter (P2)
▫ Besi
▫ Beton f'c 20 Mpa
8 Pekerjaan Pile Cap P1
▫ Besi
▫ Beton f'c 25 Mpa
9 Pekerjaan Pile Cap P2
▫ Besi
▫ Beton f'c 25 Mpa
10 Pekerjaan Pile Cap Pitlift
▫ Besi
▫ Beton f'c 25 Mpa
11 Pekerjaan Balok Tie Beam TB1
▫ Besi
▫ Beton f'c 25 Mpa
12 Pekerjaan Balok Tie Beam TB2
▫ Besi
▫ Beton f'c 25 Mpa
13 Pekerjaan Balok Tie Beam TB3
▫ Besi
▫ Beton f'c 25 Mpa
II PEKERJAAN ARSITEKTUR
II.A PEKERJAAN BANGUNAN UTAMA
A. GEDUNG BASEMENT
I. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1 Slot pintu
2 Pengunci pintu
3 Engsel pintu
4 Handel pintu
B. GEDUNG LANTAI 1
I. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1 Kusen kayu jati dan daun pintu kaca tempered 12 mm lengkap ( P.1 )
V. PEKERJAAN CAT-CATAN
1 Slot pintu
2 Pengunci pintu
3 Engsel pintu
4 Handel pintu
1 Bata Ekspose
2 Plesteran beton 1pc : 3ps
3 Acian beton
4 Sponengan 1pc : 2ps
5 Cat Couting Bata ekspose
C. GEDUNG LANTAI 2
I. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
V. PEKERJAAN CAT-CATAN
1 Slot pintu
2 Pengunci pintu
3 Engsel pintu
4 Handel pintu
D. GEDUNG LANTAI 3
I. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
V. PEKERJAAN CAT-CATAN
1 Slot pintu
2 Pengunci pintu
3 Engsel pintu
4 Handel pintu
V. PEKERJAAN CAT-CATAN
1 Slot pintu
2 Pengunci pintu
3 Engsel pintu
4 Handel pintu
1 Slot pintu
2 Pengunci pintu
3 Engsel pintu
4 Handel pintu
5 Tutup man hole plat besi
V. PEKERJAAN CAT-CATAN
1 Cat kayu
2 Cat Couting Bata ekspose
3 melamin
1 Slot pintu
2 Pengunci pintu
3 Engsel pintu
4 Handel pintu
- Grounding + sumur untuk trafo (+) 10 Meter lengkap dengan bak kontrol < 3 Ohm
- Grounding + sumur untuk kubikel (+) 10 Meter lengkap dengan bak kontrol < 3
Ohm
- Terminating Kabel Indor 1X70 dari Pole PLN Ke Gardu Kubikel PLN
- Terminating Kabel Indor 1X70 dari Kubikel PLN ke Kubuikel User
- Terminating Kabel Indor 1X70 dari Kubikel User Ke Trafo
- Perakitan panel kubikel
- Pemasangan Trafo
- Tes komisioning MVMDP dan trafo
- Kabel NYY 1X300 Sqmm dari Genset Ke ATS + pasang (4 core @2X20 meter)
1 Pasanger Lift 800 Kg doble pintu depan belakang (sistem buka depan belakang)
2 Bad Lift 1600 Kg doble pintu depan belakang (sistem buka depan belakang)
5 Cassette Round Flow Panel with Sensing (Fresh White) + Panel + Drain Pump
18 Instalasi kabel kontrol AC NYM 2x2,5 Dari Indor Unit Lt 1 Ke Outdor Unit 20 PK
(OU1)
19 Instalasi kabel kontrol AC NYM 2x2,5 Dari Indor Unit Lt 1 Ke Outdor Unit 26 PK
(OU2)
20 Instalasi kabel kontrol AC NYM 2x2,5 Dari Indor Unit Lt 1 Ke Outdor Unit 24 PK
(OU3)
21 Instalasi kabel kontrol AC NYM 2x2,5 Dari Indor Unit Lt 1 Ke Outdor Unit 20 PK
(OU4)
22 Instalasi kabel kontrol AC NYM 2x2,5 Dari Indor Unit Lt 1 Ke Outdor Unit 24 PK
(OU5)
23 Instalasi remot indoor unit dengan NYM 2X1,2 konek ke STC AC indoor
24 NYY 4x16 Dari PPAC Ke OU RXQ 8 AY14 + RXQ 12 AY14 + BHFP22P100; 20 PK1
25 NYY 4x16 Dari PPAC Ke OU RXQ 8 AY14 + RXQ 12 AY14 + BHFP22P100; 20 PK2
26 NYY 4x16 Dari PPAC Ke OU RXQ 8 AY14 + RXQ 12 AY14 + BHFP22P100; 20 PK3
27 NYY 4x25 Dari PPAC Ke OU RXQ 12 AY14 + RXQ 12 AY14 + BHFP22P100;24 PK1
28 NYY 4x25 Dari PPAC Ke OU RXQ 12 AY14 + RXQ 12 AY14 + BHFP22P100;24 PK2
29 NYY 4x25 Dari PPAC Ke OU RXQ 12 AY14 + RXQ 14 AY14 + BHFP22P100; 26 PK1
2 Instalasi Manual Push Button dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
3 Instalasi Alarm Bell dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
4 Instalasi Indicating lamp dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
2 Instalasi Smoke detector dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
3 Instalasi Manual Push Button dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
4 Instalasi Alarm Bell dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
5 Instalasi Indicating lamp dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
2 Instalasi Smoke detector dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
3 Instalasi Manual Push Button dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
4 Instalasi Alarm Bell dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
5 Instalasi Indicating lamp dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
2 Instalasi Smoke detector dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
3 Instalasi Manual Push Button dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
4 Instalasi Alarm Bell dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
5 Instalasi Indicating lamp dengan kabel NYA 2x1.5 mm2 dalam pipa conduit
- Galian tanah
- Urugan pasir
- Pasangan bata tebal 1/2 bata, spesi 1pc:6ps
- Urug tanah kembali bekas galian
- Plesteran bata spesi 1ps:4ps tebal 15 mm
- Membuang tanah sisa galian
- Sponengan sudut
- Beton cor fc' 14,5 Mpa (K-175)
- Tulangan polos P10
- Cetakan beton memakai multipleks (2x pakai)
- Membongkar cetakan
C LANTAI 2
1 Inst. Saluran air kotor PVC 4"
2 Inst. Saluran air bekas PVC 3"
3 Inst. Saluran air bersih PVC 1/2"
4 Pipa distribusi PVC 1"
5 Floor drain
6 Kloset duduk monoblok warna sekualitas KIA
7 Kran Jet washer
8 Wastafel warna
9 Stop kran 1"
10 Kran air
1/2" D
LANTAI 3
1 Inst. Saluran air kotor PVC 4"
2 Inst. Saluran air bekas PVC 3"
3 Inst. Saluran air bersih PVC 1/2"
4 Pipa distribusi PVC 1"
5 Floor drain
6 Kloset duduk monoblok warna sekualitas KIA
7 Kran Jet washer
8 Wastafel warna
9 Stop kran 1"
10 Kran air 1/2"
E PENGAMBILAN SUMBER AIR BERSIH
1 Rooftank stainlesstel 1000 lt
2 Instalasi
HIDER Pipa
PVC 2" Pipa
PVC 1"
Stop kran 1" sekualitas Kitz
3 Inst. Riser air bersih pipa PVC
1 " Stop kran 1" sekualitas
Kitz Booster pump
4 Inst. Pengisian rooftank dari groundtank pipa PVC 1"
5 Inst. Penguras rooftank pipa PVC 1,5"
6 Pompa air Transfer pump
7 Pompa air jet pump
10 Sumur bor kedalaman 15 m
II PEKERJAAN SALURAN AIR HUJAN
1 Talang datar PVC 3"
2 Talang tegak PVC 3"
3 Roofdrain stainless
5 Sal. air hujan lansekap
Galian tanah saluran
Pasang U-Ditch 30 x 30 x
120
Pasang tutup U - Ditch tebal 10
cm Beton bawah U - Ditch tebal
10 cm buis beton d. 30 cm
6 Bak kontrol 60x60
7 Sumur resapan air hujan buis beton d. 80 cm kedalaman 2 m
V. PEKERJAAN LANDSCAPE
PEKERJAAN HALAMAN DAN
PAGAR
I PEKERJAAN TANAH & PASIR
1 Galian tanah pondasi staal (kedalaman sampai 1 m)
2 Urug tanah kembali bekas galian
3 Urug pasir dibawah pondasi staal tebal 10 cm
3. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja (K3) dilaksanakan sesuai prosedur/ pedoman kerja yang ada.dan
penyediaan kotak P3K dan fire extinguisher
II. METHODE PELAKSANAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
a) Lingkup Pekerjaan
2. Pembersihan Lapangan
Papan nama proyek dibuat sesuai ukuran yang telah ditentukan yang diletakkan
didepanproyek, berisikan informasi proyek yang sedang dike rjaka n .dengan Ukuran
80x120
Ke butuhan listrik kerja yang dimaksud ada lah jumlah daya yang diperlukan
olehkontraktor untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi selama pelaksanaan proyek
diluardaya listrik untuk proyek bangunan gedung itu sendiri, yang mana merupakan
tanggunganpihak kontraktor. Daya listrik yang diperlukan proyek, meliputi :
1. Penerangan
2. Air conditioner
3. Perlatan kerja,seperti mesin potong keramik ,bar bender ,bar cutter pompa air dan
lainnya
4. Peralatan kantor ,seperti :computer ,plotter ,mesin fotokopy papan tulis ,genset
kerja
100 KVA
□ Kebutuhan Air Kerja
Ke butuhan air kerja untuk keperluan proyek bisa diperoleh dari sumur atau PDAM.
Air
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :
Kantor Proyek / Direksi Keet dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf, baik staf
dari Kontraktor, Pengawas maupun Pemilik Proyek dilapangan yang dilengkapi dengan
ruang-ruang-kerja staf, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola, dan toilet. Besar
kecilnya kantor proyek ini tergantung pada jenis proyek maupun jumlah staf yang
bekerja atau padaketentuan RKS.Gudang Bahan dibangun untuk menyimpa n bahan
material dan peralatan proyek agar bahan aman dari pencurian dan cuaca jika terjadi
hujan
Shop drawing dibuat sebagai gambar kerja bagi pelaksana dilapangan, sehingga
harus menunjukkan secara jelas dan detail semua ukuran, dimensi dan keterangan
keteranganyang diperlukan supaya dapat dilaksanakan dengan baik. As built drawing
dibuat sete lah pekerjaan selesai dila ksanakan, berisikan informasi yang detail dan le
ngkap tentang segalasesuatu yang telah dilaksanakan.
Dokumentasi berupa poto pelaksanaan kegiatan pekerjaan dari mulai pertama hingga
akhirproyek, dibuat berkala 2 mingguan sebagai bentuk laporan visual.Administra si
proye k melaksanakan perekaman semua dokumen proyek mulai dari awalhingga
akhir, berupa semua surat surat, laporan dll.
Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi merupakan suatu
keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja dalam lingkungan proyek.
Karena fungsinya sebagai pengaman, maka pagar proyek harus rapi, bersih dan
estetis
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan menggali dengan ukuran luas dan kedalaman
tertentu,dengan persyaratan teknis tertentu pula sesuai dengan kegunaanya .Misalnya
galia n untuk pondasi menerus maupun pekerjaan galian tanah ,galian pondasi
menerus ,galian salurandan basement lain-lain sesuai dengan gambar rencana.
1. Pekerjaan Galian
Sistem pelaksanaan
- Dump truck
Waktu
Pelaksanaan
- Pelaksanaan dapat dilakukan siang dan malam hari atau lembur sistem sift
7. Pasir halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan bersudut Bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya, jumlah kandungan
bahan ini maksimal 5% tidak mengandung garam variasi besar butir gradasi yang
baik ditunjukan dengan nilai modulus halus butir antara 1,50-3,80
b) Peralatan dan Material :
- Semen Portland,Holcim
- Pasir
- Air Kerja
- Batu Hitam Belah
- profil
- benang
- Ember,meteran ,unting ,unting ,bolpoin
- gerindra ,gergaji
- Cangkul
- mini ready mix (molen )
- Perlengkapan lainnya
- APD
- Helm Pelindung
- Sepatu safety
c) pelaksanaan Pengerjaan Pasangan batu pondasi
1. Menyiapkan gambar kerja dan melakukan pengukuran dan penyiapan bahan
material serta peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini
2. Setelah proses penggalian pondasi selesai sesuai ukuran maka galian bawah
pondasi uruk pasir setebal 10 cm dipadatkan ,selanjutnya cor lantai kerja
3. Pasangan batu belah dimulai dengan membuat profil profil pondasi dari kayu
/bambu pada ujung ujung galian dengan bentuk ukuran sesuai dengan
penampang pondasi
4. Pasangan pondasi dari batu belah hitam dengan menggunakan perekat1pc : 4 ps
dan diberaben sesuai dengan gambar rencana
5. Pengadukan spesi dilakukan dengan molen pengaduk spesi.
6. Celah-celah yang besar diantara batu-batu di isi dengan batu kecil yang sesuai.
7. Batu yang digunakan adalah batu pecah dan bukan berupa batu bulat serta batu
tidak porus .dengan cara pemecahan batu dilakukan diluar alur alur/ galian
pondasi
8. Batu-batu bersih dari zat-zat yang akan mengurangi kekuatan dan kelengketan
spesi
9. Pemasangan batu ditata sedemikian rupa sehingga tidak akan ada rongga dan
tidak hanya ditumpuk dan dilapisi spesi
10. Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
11. Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.
$1!!Ll!!IIAI
I. PEKERJAAN BETON LANTAI KERJA DAN RABAT
a) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan beton adalah pekerjaan pembuatan betonlantai kerja sesuai dengan gambar
perencanaan.
b) Spesifikasi teknis bahan material yang digunakan
1. Semen yang digunakan adalah Gresik Type I dan merupakan hasil produksi dalam
negeri satu merk (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk)
dan semen memakai kemasan 50 Kg. Semen harus disimpan sedemikian rupa hingga
mencegah terjadinya kerusakan bahan atau pengotoran oleh bahan lain.
Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa
sehingga semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin tidak
tercampur dengan bahan lain. Pozolan Portland Cement (PPC) tidak boleh digunakan
2. Agregat halus Pasir untuk pekerjaan beton memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam PBI-1971/NI-3 Butir-butir pasir tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan
jari dan pengaruh cuaca,memiliki kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% pasir halus
terdiri dari butiran –butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila diayak dengan
ayakan 150, maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2 % dari berat sisa butiran-
butiran diatas ayakan 1 mm minimal 10 % dari berat sisa butiran-butiran diatas
ayakan 0,25 mm, berkisar antara 80 % sampai 90 % dari berat.
3. Agregat kasar untuk beton memenuhi seluruh ketentuan berikut ini: Agregat beton
memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 tentang ”Mutu dan Cara Uji
Agregat Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka agregat tersebut
memenuhi ketentuan ASTM C23 ”Specification for Concrete Aggregates”. Batu pecah
adalah butiran mineral hasil pecahan batu alam yang dapat melalui ayakan
berlubang persegi 76 mm dan tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2 mm,dan
Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta besar butirannya dan gradasinya
tergantung pada penggunaannya
4. Air yang digunakan benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gram/liter.Tidak
mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (asam-asam,
zat organic, dan sebagainya) lebih dari 15 gram/ liter. Kandungan clorida (Cl) tidak
lebih dari 500 ppm dan senyawa sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.
c) Pelaksanaan Pekerjaan
b) Pelaksanaan Pekerjaan
i. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
1. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, menyiapkan rencana kerja
pekerjaan galian tanah meliputi volume pekerjaan jumlah tenaga kerja dan alat,
jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari Direksi
Teknis dan Konsultasi Pengawas ,Disertai gambar shop drawing .
2. Kedalaman dan bentuk galian harus sesuai dengan gambar perencanaan.
3. Penempatan tanah bekas galian tidak boleh mengganggu pekerjaan lain.
ii. Pekerjaan Lantai Kerja
1. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari menyiapkan rencana kerja
pekerjaan, volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat jadwal pelaksanaan
serta contoh material yang akan dipakai, untuk mendapat persetujuan direksi
Teknis
/Konsultan
2. Lantai kerja dibuat dengan Campuran beton dengan kuat desak 7,4 MPa (K 100
3. Alat kerja berupa mesin pengaduk, sekop, takaran ,ember sekop ,senggrong mini
ready mix material, dan alat pengakutan adukan beton harus dalam kondisi siap
pakai dan telah
4. Tebal Lantai kerja harus sesuai dengan gambar rencana
5. Lantai kerja harus rata permukaannya dan diperiksa kemiringan dengan waterpass.
iii. Pekerjaan pembesian
1. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari menyiapkan rencana kerja
pekerjaan, volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat jadwal pelaksanaan
serta contoh material yang akan dipakai, untuk mendapat persetujuan direksi
Teknis
/Konsultan
2. Jarak bersih antara besi terluas dan Begisting 25 mm.
3. Ikatan bendrat pada besi harus kuat, tidak bergeser bila diketok
4. Besi yang digunakan bersih dari karat, beton kering, oli dan material lain yang
mengurangi lekatan (bonding) antara besi dan beton
5. Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk
proses pemadatan beton
6. Pembengkokan besi (bending slope) dengan kemiringan 1:6
7. Panjang sambungan minimum 40 diameter tulangan
pokok. iv.Pekerjaan Begesting
1. Sebelum memulai pekerjaan, penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana
kerja meliputi alat, tenaga, alur kerja, jadwal pekerjaan dan shoop drawing.
2. Bahan begisiting kontak menggunakan multiplek tebal 9 mm, dengan penggunaan
mengunakan sistem satu kali pakai
3. Panel Begisting diperiksa sesuai dengan shop drawing
4. Sambungan panel begisiting harus rapat dengan ditutup sealtape atau sejenisnya
5. Pasang beton decking untuk footplat
6. Begisting harus di periksa kevertikalan dan kelurusaannya dengan lot dan tarikan
benang.
7. Level lantai Begisting harus diperiksa dengan alat ukur terhadap level finish.
Pekerjaan sloof adalah pekerjaan pembuatan sloof beton bertulang sesuai dengan
gambar perencanaan, baik dimensi sloof maupun besi yang akan di gunakan
b) Pekerjaan pembesian
c) Pekerjaan Begesting
V. PEKERJAAN KOLOM
a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton kolom adalah pekerjan pembuatan beton kolom beton bertulang
dengan tulangan sesuai spesfikasi teknis sehingga menghasilkan beton kolom sesuai
gambar rencana
b) Pekerjaan Pembesian
e) Pembongkaran Begesting
pekerjaan beton Balok dan plat adalah pekerjaan pembuatan beton bertulang
baloksehinggamenghasilkan beton balok sesuai gambar rencana, baik dimensi maupun
pembesiannya.
b) Pekerjaan pembesian
a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan balok dan ring balok adalah pekerjan pembuatan beton balok dan ring
balok bertulang dengan tulangan sesuai spesfikasi teknis sehingga menghasilkan
beton balok dan ring balok sesuai gambar rencana
b) Pekerjaan Pembesian
c) Pekerjaan Begesting
e) Pembongkaran Begesting
1. Fabrikasi besi beton untuk tulangan dengan mutu, ukuran dan panjang dibuat
sesuai gambar kerja yang telah disetujui.
2. Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom praktis dan balok latei.
3. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
supaya tidak membingungkan pada saat akan dipasang.
4. Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom praktis dan balok latei yang belum
ada besi stek existing, terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan
alat bantu bor listrik.
b) Pekerjaan Begesting
a) Pemasangan kalsiplank
1. Menyiapkan gambar kerja dan menyiapkan bahan kerja sesuai Spesifikasi teknis
dan didsetujui oleh konsultan pengawas
2. Mengukur dan membuat kerangka lisplang sesuai kondisi dan
menentukan elevasi sesuai gambar kerja
3. Setelah proses pengukuran selesai dilanjutkan dengan membuat kerangka
lisplang dengan bahan metal stud sesuai yang dibutuhkan
4. pasang dudukan lisplang sesanjutnya dipasang lisplang nya baut lisplang
tersebut pada dudukannya
5. setelah pemasangan lisplang selesai dilanjutkan dengan difinishing cat
warna sesuai yang disepakati konsultan pengawas dengan mengajukan sampel
Cat
1. Genteng bisa dipasang setelah pekerjaan rangka atap terpasang dengan baik
dan benar.
a) Lingkup pekerjaan :
1. Serut kayu dan luruskan dengan mesin serut hingga rata dan halus
dengan ketebalan yang sudah di berikan ukuran biasanya tebal
pintu 3,5 cm sampai 4 cm.
2. Siku kedua sisinya dengan menggunakan siku besi, dan ini
bertujuan untuk mempermudah kita dalam menggaris ukuran
sebuah pintu tersebut dengan berbagai model yang di inginkan. dan
menentukan kualitas sebuah pintu tersebut.
3. Garis bahan kayu tersebut sesui ukuran yang di ke hendaki,Untuk
sekarang ini pintu rumah standar adalah tinggi 210 cm dengan
lebar tergantung selera.
4. Profil kedua sisi kayu dengan menggukan mesin profil menurut
selera ada yang cekung dan ada pula yang cembung. Serta di lop
untuk isi daunan pintu, dengan cara di rangkai terlebih dahulu lalau
baru di lop.
5. Untuk bagian yang panjang di buat lubang buat purusan dan yang
bagian pendek buat purusan dengan menggunakan prusut kayu di
kedua sisinya.
6. Pasang dua komponen tersebut untuk mengukur lebar daunan
pintu. Bila sudah jadi terus di pasang daunan pintu yang sudah di
ukur sesui modelnya dengan menggunakan mesin profil.
1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau
2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
3. Pasang angker pada kusen secukupnya.
4. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter
dari tinggi bouwplank.
5. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan
menggunakan unting-unting.
6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
7. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan
menjadi kokoh.
8. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai
pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.
g. Pemasangan Kusen Jendela
1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau.
2. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as
bouwplank.
3. Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .
4. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.
5. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.
6. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan
unting- unting.
7. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.
8. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang
benar.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau
mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan
menggunakan engsel
Sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun,
daun pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan
kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser. Kedudukan daun
pintu pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu, kecuali
pada bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.
j. Cara Pemasangan
Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela.
Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya
digantungkan pada kusen dengan menggunakan Engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar horizontal (ke kiri danke kanan) atau berputar
ertikal (ke atas dan ke bawah). Namun, ada jenis jendela yang tetap atau mati,
biasa disebut jendela mati engan tujuanuntuk penerangan. Kedudukan daun
jendela pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen jendela.
i. Cara pemasangan
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra
hati- hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa
hal yang penting pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela.
Konstruksi pemasangan kaca pada daun pintu/jendela dapat dilakukan
dengan bermacam-macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material
rangka daun intu/jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca
dengan tebal kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka
tempel, papan belakang yang sekaligus daun pintu/jendela berfungsi
sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan
lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap pada posisinya.
Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu solid,
bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan
kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
II. Pengukuran
Gambar Instalasi
Wastafel
a. Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak
miring.
b. Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian
atas dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16
mm2 harus diberi sepatu kabel dalam panel.
c. Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk
memudahkan bila ada perbaikan instalasi
a. Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak
terjadi bongkar/pasang armature.
Q. PEKERJAAN PLAFON
a) Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja berpengalaman, bahan
bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan plafond ini dilakukan pada seluruh bagian yang disebutkan dalam
gambar
b) Spesifikasi teknis bahan material yang digunakan
a. Gypsum
1). Ukuran : tebal 9 mm.
2). Produksi : sesuai spesifikasi
teknis 3). Kualitas : baik.
4). Dipakai : Pada ruangan sesuai gambar rencana.
b. Kalsiboard
1). Ukuran : tebal 4,5 mm.
2). Produksi : sesuai spesifikasi
teknis 3). Kualitas : baik.
4). Dipakai : Pada ruangan sesuai gambar rencana.
c. Rangka metalfuring, Bahan terbuat dari Zinc coated tebal 0,45 mm
(TCT) uk 27/40 mm, C chanel bahan plat Galvanized tebal 1.1 mm ukuran
38/10 mm, Wall angle tebal 0.45 mm ukuran 30/30 mm, U Clamp bahan
plat galvanized tebal 2 mm, C channel Joint Bahan plat galvanized tebal 1
mm sekualitas rangka metalfuring sesuai spesifikasi teknis
d. List Plafon
List plafon menggunakan list gypsum C10
c) Peralatan yang digunakan
1. Bor listrik
2. Ramset
3. Meteran rol
4. Meteran
5. Waterpass
6. Cutter
7. Schafolding
8. Palu
d) Pelaksanaan pekerjaan plafon
1. Tentukan marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding &
as sumbu ruang sesuai shop drawing
2. Pasang paku kait tembakan pada marking titik-titik yang telah ada 600 x
1200 mm
3. Pasang penggantung rangka plafon yang terdiri dari hanger dan clip
adjuster dengan posisi tegak lurus
4. Pasang rangka tepi dan wall angle sebagai list tepi
5. Tentukan jarak penempatan kait penggantung
6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan
dan ketinggian rangka plafon
7. Pasang rangka utama dengan jarak 1200 mm
8. Pasang rangka pembagi dengan jarak 600 mm
9. Pasang dan kencangkan clip /rod
10.Pasang panel gypsum pada rangka dengan ceiling scrup
11.Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond dengan menggunakan
waterpass
12.Pemasangan list plafon (sesuai ukuran yang dikehendaki) dilakukan
setelah bidang plafon selesai terpasang
13.Lalu permukaan sambungan diamplas, agar diperoleh hasil yang baik
(tidak menggelembung)
14.Finish permukaan plafond dengan cat, sampai benar-benar rata
15.Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit , pekerjaan lain yang
diletakan diatas langit – langit tersebut harus sudah terpasang dengan
sempurna antara lain elektrikal , Ac , Sound sistem , fire alarm / fire
detector, spingkler dan perlengkapan instalasi lain yang diperlukan
2. Pengecatan Plafond
a. Bersihkan ptafon dari sisa-sisa cat yang telah mengelupas dan debu
b. Matikan sumber listrik dari panel atau sekeringnya agar arus listrik
tak mengalir dan tak berbahaya ketika mengecat plafon.
c. Tutup atau pindahkan lampu yang menempel di plafon.
d. Tutup bagian atas dinding yang berbatasan langsung dengan
plafon. Anda dapat menggunakan musking tape (isolasi kertas).
e. Bila ada kebocoran di atap, perbaiki terlebih dahulu sumber
kebocorannya kemudian noda bekas bocoran (biasanya berwarna
coklat) di cat terlebih dahulu dengan cat (kayu/besi) warna putih.
Biarkan sampai kering betul (sekitar 6 jam).Setelah cat kayu/besi
nya mengering, bagian itu bisa dicat dengan cat tembok.
f. Cat dasar menggunakan water based sealer untuk permukaan
gypsum
g. Untuk pertama kalinya, mulailah proses pengecatan dari bagian
pinggir plafon dengan menggunakan kuas ukuran sedang. Hal ini
bertujuan agar hasil pengecatan di bagian pinggir rapi. Setelah itu
lapisi cat pada plafon bagian tengah dengan menggunakan rol.
Jaga agar ketebalan pelapisan cat dapat terus sama dan tidak
belang. Bila cat yang menempel di rol terlihat kurang, segera
celupkan rol dalam bak cat yang telah dipersiapkan.
h. Pada saat melapisi dengan rol, perhatikan arah gerakkan rol.
Untuk ruangan yang mempunyai dimensi dengan panjang dan
lebar berbeda, maka sebaiknyamemilih arah gerakan pada arah
yang mempunyai panjang atau lebar ruangan yang terpendek.
Hal ini bertujuan untuk meminimalkan proses dan waktu
pengeringan.
i. Gunakan tangga untuk membantu proses pengecatan dengan rol.
Jika tak ada tangga maka harus menyambung rol atau kuas
dengan menggunakan kayu panjang sehingga rol atau kuas bisa
menjangkau permukaan
Gambar Proses Pengecatan plafon
3. Pengecatan Kayu
a. Amplas permukaan kayu hingga merata dan halus.
b. Campur cat dasar (meni kayu) dan plamir
kayu,perbandingan 1:1 dan tambahkan tiner
secukupnya untuk mengencerkan.Aduk campuran
sampai merata.
c. Kuaskan campuran tersebut kepermukaan kayu
sampai merata.
d. Setelah permukaan kayu kering,amplas sampai halus
dan rata.
e. Kuaskan cat sampai merata dengan 2x
pengecatan,dan lihat hasilnya.
4. Pengecatan Besi
a. Bersihkan permukaan yang akan dicat dari kotoran dan
debu.
b. Untuk logam gunakan propan atau Meni Besi agar cat
tampak mengkilat dengan sempurna dan lebih tahan
terhadap karat.
c. Tunggu sampai kering sempurna baru pengecatan bisa
dimulai.
d. Amplas permukaan samapi halus dan rata.
e. Encerkan cat dengan thinner secukupnya, kemudian cat
dapat langsung dipakai.
f. Gunakan Thinner Nitro sebagai pengencer
untuk mencapai hasil yang maksimum.
g. Pengenceran dengan 10-20% thinner akan membuat
pengecatan cepat selesai karena menghasilkan
permukaan yang tebal, tetapi
S. PEKERJAAN VEGETASI LANDSCAPE
a) Lingkup Pekerjaan
Pada area halaman ditanami rerumputan dan tanaman peredu
dengan bentuk, ukuran dan cara pelaksanaan sesuai dengan
rencana gambar dan petunjuk Pengawas
b) Spesifikasi teknis bahan material dan peralatan
1. Pohon/peneduh Pohon pule Tinggi 6-8 m Batang lurus,
diamater batang mencapai 60 cm
2. Rumput Rumput gajah mini
3. pohon pule dia 15-20 cm t = 3 m
4. Media Tanam Alami, subur, tanah remah bebas kerikil, biji-
bijian, gulma dan akar-akaran. Campuran media tanam
1) bagian tanah merah (top soil)
2) bagian pasir saring/ayak
3) bagian pupuk kandang (pupukorganik)
c) Peralatan Yang digunakan
1. Stamper
2. Cangkul
3. Linggis
4. Sekop
5. Senggrong
6. Linggis
7. Gerobak dorong
8. Compactor
d) Pelaksanaan Pekerjaan
□ Pekerjaan saluran Hujan
1. Menyiadakan peralatan dan bahan sesuai gambar kerja dan
spesifikasi teknis
2. Menyiapkan lahan dan melakukan pemasangan bouwplank
dan menentukan elevasi dengan theolite
3. Setelah pembouwplangan selesai selanjutnya dilakukan
penggalian secara manual atau dengan excavator sesuai elevasi
kemiringan gambar kerja dan spesifikasi teknis
4. Setelah penggalian selesai dilakukan pengurukan pasir setebal
sesuai gambar dan spesifikasi teknis dan dilakukan pengecoran
lantai kerja
12. Setelah satu atau dua hari buis beton dipasang dan
disambung dengan cincin penyambung dari beton.
13. Semua buis beton dipasang dan urug dengan tanah galian dan
dipadatkan dengan vibrator roler kemudian dibuatlah bak
control sesuai gambar kerja dan spesifikasi teknis
14. Tunggu 2 sampai 3 hari dan dites gorong gorong tersebut dengan
dialiri air apabila air mengalir dengan benar kemudian lokasi
dibersihkan dari sisa pekerjaan
T. PROGRAM RENCANA KESELAMATAN DANKESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K)
A. Pendahuluan
Pengaturan Pra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3K) kontrak ini
terkait dengan aspek legal, administratif dan teknis operasional atas seluruh
kegiatan kesehatan kerja bidang konstruksi dan dapat memberikan kepastian
perlindungan baik kepada penyedia jasa maupun pengguna jasa.
Bahwa rencana program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini dapat mencegah
apabila terjadi ketidakdisiplinan dari penyedia jasa maupun pengguna jasa
sehingga memenuhi ketentuan yang terkait dengan keamanan, kesehatan,
keselamatan dan lingkungan baik lingkungan kerja maupun lingkungan yang
lebih luas.
B. Informasi Proyek
Pokja ULP
:
Pokja Pemilihan: Pembangunan Gedung
Pameran Museum Sonobudoyo
I. Ketentuan Administratif
a. Kewajiban Umum
□ Sebagai penyedia jasa kontraktor akan mengusahakan tempat kerja,
peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja yang teratur sedemikian
rupa sehingga tenaga kerja terlindung dari resiko kecelakaan kerja.
□ Penyedia jasa kontraktor akan menjamin bahwa mesin-mesin peralatan,
kendaraan atau alat-alat lain yang akan digunakan atau dibutuhkan
sesuai dengan peraturan keselamatan kerja dan dapat dipergunakan
secara aman.
□ Penyedia jasa kontraktor akan mengadakan pengawasan terhadap
tenaga kerja, agar tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan
dalam keadaan selamat dan sehat.
□ Penyedia jasa kontraktor akan menunjuk petugas keselamatan kerja yang
karena jabatannya di dalam pekerjaan ini bertanggung jawab mengawasi
koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk menghindarkan dari resiko
bahaya kecelakaan kerja.
□ Penyedia jasa kontraktor akan memberikan pekerjaan yang cocok untuk
tenaga kerja sesuai dengan keahlian, umur, jenis kelamin, dan kondisi
fisik/kesehatannya.
□ Penyedia jasa kontraktor sebelum memulai pekerjaan menjamin bahwa
semua tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya demi
pekerjaannya masing-masing dan pencegahannya dan akan memasang
papan pengumuman, papan peringatan, serta saran-saran pencegahan
yang dipandang perlu.
□ Penyedia jasa kontraktor akan menanggung semua biaya dalam
penyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja.
□ Penyedia jasa kontraktor akan membuat pintu masuk dan keluar darurat
di tempat kerja.
□ Alat-alat/tempat keluar masuk harus terlihat dengan baik.
B. Lampu/Penerangan
C. Ventilasi
D. Kebersihan
□ Bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi dan tidak diperlukan lagi
akan dipindahkan ke tempat aman.
□ Semua paku yang menonjol akan disingkirkan atau dibengkokkan untuk
mencegah terjadi kecelakaan kerja.
□ Peralatan dan benda kecil yang akan menyebabkan orang jatuh atau
kesandung (terantuk) akan dibersihkan.
□ Akan membersihkan jalan yang biasa dilalui sehingga tidak licin apabila
dilewati.
3. Perlengkapan Peringatan
□ Kontraktor akan menyediakan masker dan tutup telinga bagi pekerja yang
akan melaksanakan pekerjaan dengan bunyi serta kebisingan yang
menimbulkan debu.
□ Safety Head : yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda
keras selama bekerja
□ Safety Shoes : yang berguna untuk menghindari terpeleset karena licin
atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
□ Kaca mata keselamatan terutama dibutuhkan untuk melindungi mata dari
lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras
lainnya.
□ Masker diperlukan pada medan yang berdebu
□ Sarung tangan dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan yang kera
U. METODE MASA PEMELIHARAAN PEKERJAAN
4. Pelaksana
- Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebersihan.
- Mengatur dan memberikan arahan kepada pemimpin
kelompok kerja.
- Mengatur jadwal ketja harian, mingguan dan bulanan.
- Menyusun dan menyampaikan laporan sesuai dengan
bidangnya.
II. TATA CARA DAN METODE PEMELIHARAAN
A.KOMPONEN ARSITEKTUR
1. Dinding Kaca / Tempered Glass.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a. Pada bangunan yang tinggi siapkan gondola secara aman
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
b. Periksa semua karet atau sealent perekat kaca yang
bersangkutan, bila terdapat
kerusakan sealent atau karet perekat kaca perbaiki dengansealent
Cara memperbaikinya:
Kupas/korek bagian yang telah rusak karena air.
Tutup dengan bahan serbuk gipsum ( gypsum powder ) yang
telah diaduk dengan air.Ratakan dengan menggnakan kape atau
plastik keras hingga rata dengan permukaan di
sekitarnya.Tunggu hingga kering, kemudian ampelas dengan
ampelas no. 2. e. Tutup dengan
plamur tembok dan cat kembali sesuai dengan warna
yang dikehendaki.
Caraperbaikannya:
Ampelas atau buat kasar permukaan yang retak atau
pada ujung sambungan.
- Beri lem PVC pada daerah yang ingin disambung.
- Sambungkan kembali bagian tersebut.
Bersihkan saluran terbuka air kotor pada sekitar
bangunan dari barang- barang yang dapat menggangu
aliran air dalam saluran, sekurang-
kurangnya 1(satu) bulan sekali.Pada saluran tertutup air kotor, periksa
melalui bak kontrol saluran, beri jeruji dari batang besi sebagai
penghalang sampah agar saluran tidak tersumbat
.
A. PEMBERSIHAN HARIAN
1. Membersihakan kotoran dan sampah
2. Perlengkapan dalam Tiolet
3. Pintu kaca, Pint Lif, dan Ruang dalam Lif
4. Pembersihan Seluruh Areal Ruang
5. Penyiraman rumput dan pepohonan
E.PPEMBERSIHAN BULANAN
1. Lantai dan
2. Ruang dalam lif dan pintu-pintu
3. Tempat-tempat yang tinggi
4. AC air conditioner
5. Mesin genset
F. PEMBERSIHAN TIGABULANAN
1. Langit-langit darilogam
2. Toilet
3. Lantai mekanikal dan ruang perlengkapan
4. Tempat bongkar-muat barang
5. Lantai dan dinding
6. Lantai luar.
LAMPIRAN BAGAN ALIR PEKERJAAN PENDAHULUAN
Mulai
Tidak
Cek
Ya
Sosialisasi ke Masyarakat sekitar proyek dengan Owner, Direksi Proyek dan
Kontraktor
Sosialisasi Terlaksana
Tidak
Cek
Ya
DATA - 0 %
Tidak
Cek
Ya
Penentuan lokasi :
*Direksi keet
Tidak
Cek
Ya
A
A
Tidak
Cek
Ya
Laporan-laporan
-Harian
Control Laporan
Tidak
Cek
Ya
Pekerjaan Terevaluasi
Tidak
Cek
Ya
PHO
IV. PENUTUP & KESIMPULAN
Metode pelaksanaan proyek ini merupakan acuan / konsep pelaksaan dalam pentahapan pekerjaan
sebagaimana sesuai dengan kebutuhan kondisi dilapangan. Aturan ataupun dan syarat teknis pelaksanaan
tidak banyak disebutkan dalam metoda ini karena sudah ditetapkan dalam bestek yang telah berikan.
Demikianlah metode pelaksanaan ini disajikan untuk menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dengan persyaratan / spesifikasi teknik sesuai dalam dokumen.
Mardjuki MS BE
Direktur Utama