Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas
JUSTIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN :
2. Lingkup Pekerjaan
Sesuai kontrak awal, lingkup pekerjaan ini adalah:
3. Dasar Hukum
Justifikasi Teknis ini dibuat berdasarkan antara lain :
1. Undang – undang No.2 Tahun 2017 Tentang jasa Konstruksi
2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden
Nomor : 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Petunjuk Teknisnya.
5. Kondisi Lapangan
Berdasarkan kondisi nyata dilapangan hasil peninjauan bersama (MC 0), bahwa rencana
panjang penanganan Promenade awal sepanjang 589,87 meter, yang terdiri dari :
3. Plaza : 310 m2
4. Parkir : 384 m2
7.2.Geotextile
Lokasi tanah di area RTH dan Parkir yang kondisinya lunak dan elevasinya yang variatif serta
sebagian berada dibawah permukaan air (pada sisi Parit Nanas), maka perlu di gali dan ditimbun.
Untuk stabilisasi tanah timbunan area parkir yang bersisian dengan Parit Nanas dan sungai
Landak yang mengalami arus pasang, menyebabkan tanah dasar dipengaruhi oleh air pasang
yang menyebabkan rendahnya kapasitas daya dukung tanah dasar merupakan masalah utama
pada tanah berbutir halus yang basah, jenuh air, atau CBR ≥ 1 dan sensitive terhadap penurunan
tanah. Perancangan yang tepat untuk mengatasi hal ini dengan melakukan perkuatan tanah
dasar menggunakan geotextile, baik yang berfungsi sebagai pemisah, perkuatan, maupun
stabilisasi dapat memberikan penyelesaian yang lebih cepat dan ekonomis sesuai dengan
Pedoman Kontruksi Bangunan Perencanaan dan Perkuatan Tanah Dengan Geosintetik Departen
PU Bina Marga.
Pada tanah dengan kapasitas dukung sangat rendah atau tanah dasar (subgrade) lunak,
pemasangan geotextile di atas tanah lunak dapat membuat perkerasan jalan lebih stabil oleh
beban di atasnya dan mempunyai umur masa layanan yang lebih panjang karena dapat
mengurangi penurunan diferensial. Penggunaan geotextile sebagai salah satu cara untuk
mempermudah proses pemadatan pada perkerasan tanah timbunan pada permukaan tanah
lunak yang jenuh air/terendam air untuk mengurangi adanya penurunan perkerasan akibat
tanah dasar yang lunak.
Geotextile jenis non woven sangat efektif digunakan pada kondisi tanah dasar lunak
berlumpur, untuk mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan agar tidak terjadi pumping
effect yang dapat merusak perkerasan. Salah satu fungsi dari geotextile non woven ini sebagai
pemisah/separator dimana geotextile jenis non woven ini adalah tembus air dimana dapat
mencegah terbawanya partikel tanah yang berada pada aliran air. Air akan dapat melewati nya
namun material tanah akan tertahan dan tidak terbawa.
b. Kondisi lapangan
Keadaan tanah yang telah dijelaskan pada saat perancangan (Data Penyelidikan Tanah
Metode Sondir) dan melihat kondisi lapangan (Existing) maka Tim dari Konsultan MK,
Kontraktor pelaksana dan Tim Direksi sepakat untuk melakukan penyelidikan tanah kembali
di khususkan pada daerah muara parit nanas, penyelidikan tanah tersebut mengunakan
metode Boring Test Soil :
Hasil Soil Investigation (terlampir)
Analisis Perhitungan Beban pada promenade (terlampir)
Hasil analisa data penyelidikan tanah menggunakan metode Borring test tersebut,
didapatkan dan direkomendasikan menggunakan tiang pancang minipile persegi dimensi
25x25 cm kedalaman panjang tiang pancang 24 meter.
Pada segmen B sudah dilakukan pemancangan sampai dengan delatasi 5 dengan Panjang
minipile 18 meter atau dengan kedalaman 15,5 meter dan ada beberapa titik yang dilakukan
dengan pemancangan dengan Panjang 24 meter atau 21,5 meter yang tertanam di dalam
tanah pada tahap ini sudah tidak ada penurunan dengan walaupun nilai kalendering belum
didapatkan. Pada area delatasi 6 sampai dengan Plaza yang di mungkinkan akan terjadi
penambahan beban akibat gambaran perkembangan kota Pontianak yang memungkinkan
adanya acara festival di sekitaran sungai yang dimungkinkan akan banyak penonton sehingga
diambil Langkah mulai area delatasi 6 sampai dengan area dapat dilakukan pemancangan
dengan kedalaman mini pile semula 18 meter menjadi 24 meter sesuai dengan gambar.
Gbr.7. Denah Titik Cerucuk Gbr.8. Denah Titik Pondasi Ramp RTH
7.9.Gate Jembatan
Terjadi perubahan ukuran dan dimensi Gate Jembatan semula uk.20 x 20 x 200 cm menjadi
uk.25 x 25 x 200 cm, dikarenakan space untuk pemasangan lampu yang kurang dan material
sesuai dengan gambar terlampir.
7.11. Shelter/Pergola
Sesuai gambar rencana jumlah shelter/pergola 18 unit, spesifikasi atap mengunakan material
twinwall solarlite polycarbonate 5 mm dan WPC board 3 mm dengan volume 83 m2 dan untuk
rangka tiang mengunakan material kayu kelas 1 10/10 cm dengan volume 12 m3, setelah
dilakukan perhitungan bersama terdapat perbedaan antara gambar dengan RAB kontrak dan
jumlah pergola semula 18 unit menjadi 9 unit, sebagai berikut :
b. Shelter/Pergola
Dari hasil perhitungan bersama sesuai gambar rencana dan data kontrak, luas 1 unit atap
pergola (4,6 meter x 4,9 meter) = 22,54 m2, jadi untuk 10 unit pergola menjadi 225,4 m2.
c. Tiang Shelter/Pergola
Dari hasil perhitungan bersama sesuai gambar rencana dan data kontrak, volume tiang 10
unit shelter membutuh 8,29 m3.
d. Pengecatan Tiang Shelter/Pergola
Untuk pengecatan tersebut merupakan item baru yang belum termasuk dalam data
kontrak dengan Analisa pelaksanaan menggunakan Analisa Politur untuk tiang
shelter/pergola, volume pengecatan untuk 10 unit membutuhkan 228,80 m2.
Setelah dilakukan perhitungan ulang dan pengecekan kuantitas serta uraian pekerjaan
berdasarkan pengukuran MC-0 maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. DIVISI I : UMUM
I.1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
I.2. SMK3
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
Volume bertambah sebanyak 24,00 meter, dengan volume awal 234 meter menjadi 258
meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.5. Pengadaan Sheetpile 0,6 x 0,15 x 8 meter K.350 (Besi Ulir D 13 Polos D 6)
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 320 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.6. Pemancangan Tiang Pancang Minipile
Volume bertambah sebanyak 749,00 meter, dengan volume awal 8.439,00 meter
menjadi 9.188,00 meter, hal ini terjadi dikarena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.7. Pemancangan Sheetpile
Volume bertambah sebanyak 261,00 meter, dengan volume awal 153 meter menjadi
414,00 meter, hal ini terjadi dikarena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.8. Pembobokan
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
3.9. Tulangan U24
Volume berkurang sebanyak 902,00 kg, dengan volume awal 10.162 kg menjadi 9.260,00
kg, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.10. Tulangan U32
Volume berkurang sebanyak 63,00 kg, dengan volume awal 19.971 kg menjadi 19.908,00
kg, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.11. Wiremesh M5
Volume bertambah sebanyak 147,00 kg, dengan volume awal 52 kg menjadi 199,00 kg,
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.12. Wiremesh M8
Volume berkurang sebanyak 214,00 kg, dengan volume awal 27.133 kg menjadi
26.919,00 kg, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.13. Beton K250/Fc' 20.4 MPa (Ready Mix)
Volume bertambah sebanyak 4,00 m3, dengan volume awal 464,00 m3 menjadi 468,00
m3, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.14. Beton K175/Fc' 14.5 Mpa (molen)
Volume bertambah sebanyak 27,00 m3, dengan volume awal 49 m3 menjadi 76,00 m3,
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.15. Bekisting
Volume bertambah sebanyak 198,00 m2, dengan volume awal 2.696 m2 menjadi
2.894,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 42,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.6. Pengadaan dan Pemasangan Grass Blok L5 (40x40x8)
Volume bertambah sebanyak 20,00 m2, dengan volume awal 186,00 m2 menjadi 206,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.27. Ralling Jembatan hollow galvanis 40/40 1.6, 20/40 1.6, 15/15 1.4, 40/80 2, ornamen
cutting ACP
Eksterior
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 18,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.28. Railling Promanade hollow galvanis 40/40 1.6, ornamen cutting ACP Eksterior, WPC
Solid
90x40
Volume berkurang sebanyak 726,00 meter, dengan volume awal 726,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.29. Ralling Promenade hollow galvanis 40/40 1.6, 20/40 1.8, 15/15 1.4, 40/80 2, ornamen
cutting ACP
Eksterior,
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 708,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.30. Gate Gapura Hollow galvanis Ornamen Cutting ACP 0.8x0.8x3
Volume berkurang sebanyak 8,00 meter, dengan volume awal 8,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.31. Gate Gapura Hollow galvanis Ornamen Cutting ACP 0.85x0.85x3
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 8,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.32. Gate Gapura Hollow galvanis Ornamen Cutting ACP 0.2x0.2x2
Volume berkurang sebanyak 12,00 meter, dengan volume awal 12,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.33. Gate Gapura Hollow galvanis Ornamen Cutting ACP 0.25x0.25x2
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 8,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.35. Tiang Lampu PJU (Pengadaan, Perakitan, Pemasangan)
Volume berkurang sebanyak 1,00 meter, dengan volume awal 35,00 meter menjadi
34,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.36. Lampu Solar Street Light TL All In One 60 watt (pengadaan, pemasangan)
Volume berkurang sebanyak 1,00 meter, dengan volume awal 35,00 meter menjadi
34,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.37. Lampu LED tenaga surya gapura/gate 40 watt (pengadaan dan pemasangan)
Volume berkurang sebanyak 8,00 meter, dengan volume awal 8,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.38. Lampu LED tenaga surya Gate jembatan 20 watt (pengadaan dan pemasangan)
Volume berkurang sebanyak 12,00 meter, dengan volume awal 12,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.38. Listrik Konvensional Gapura dan Gate Jembatan
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 1 paket dengan rincian
item
- Penyambungan Daya Listrik PJU : 3 unit
- Kabel TC 2 x 10 mm : 120 meter
- Kabel NYA 2 x 2,5 mm : 100 meter
- Kabel NYM 2 x 2,5 mm : 35 meter
- Taping : 6 set
- Pipa Conduit : 21 batang
- Widge Clam : 12 unit
- Panel box 20 x 30 x 12 cm : 4 unit
- Timer Theben : 4 buah
- MCB 10 A : 4 buah
- Isolasi : 2 buah
- Lampu Tembak LED 40 watt : 8 buah
- Lampu Tembak LED 20 wat : 8 buah
- Jasa Pemasangan : 1 Ls
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
5. DIVISI IX : VEGETASI
5.1. Media tanam + pupuk
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
5.2. Ketapang kencana, 2 meter
Volume berkurang sebanyak 12,00 m2, dengan volume awal 12,00 m2 menjadi 00,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
5.3. Bayam merah (Alteanthera ficoidea), rumput
9. Uraian Revisi Kontrak untuk pekerjaan yang mengalami perubahan volume baik tambah
maupun kurang
Dalam setiap pekerjaan dilapangan tentunya tidak luput dari kendala dan permasalahan
dihadapi, namun kendala dan permasalahan yang dihadapi saat ini diupayakan untuk ditangani
secara teknis, baik dari segi kualitas, segi biaya dan segi waktu pelaksanaan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Pada Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Parit Nanas.
Pekerjaan yang mengalami perubahan diakibatkan oleh kondisi lapangan mengalami perubahan
alami akibat kondisi masa perencanaan memiliki rentang waktu. Sehingga perubahan existing
lokasi mengalami perubahan berimbas pada volume pekerjaan.
Dari hasil pengukuran dan estimasi volume yang dilaksanakan, maka pekerjaan tambah akan
dilaksanakan dengan nilai kontrak yang menambah.
10. Kesimpulan
Dari rencana penanganan yang telah diuraikan tersebut, maka berdasarkan hasil analisa
perhitungan, diskusi, rapat koordinasi bersama dengan PPK PKP, Tim Direksi Lapangan Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat Satuan Kerja Pelaksana Prasarana
Permukiman Wilayah Kalimantan Barat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Konsultan Manajemen Konstruksi PT. VIRAMA KARYA (persero)
dan Kontraktor Pelaksana PT. Rajawali Sakti Kalbar KSO PT. Gunung Senujuh maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kondisi
lapangan setelah diadakan rekayasa lapangan dan pengukuran aktual.
Ir. Ridwan
Site Manager