Anda di halaman 1dari 24

Justifikasi Teknis

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

JUSTIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :

PENINGKATAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH KOTA PONTIANAK, KAWASAN PARIT NANAS


KECAMATAN PONTIANAK UTARA

1. Informasi Data Kegiatan

Pekerjaan : Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Kota Pontianak,


Parit Nanas Kecamatan Pontianak Utara
Lokasi : Kws. Parit Nanas Kec. Pontianak Utara Provinsi Kalimantan Barat
Kontraktor : PT.RAJAWALI SAKTI KALBAR KSO PT.GUNUNG
SENUJUH
Konsultan : PT.VIRAMA KARYA (Persero)
Nomor Kontrak Fisik : PB.02.01-Cb21.5/PKP/SPK-IDB/02/2020
Tanggal : 19 Juni 2020
Nilai Kontrak : Rp. 12.681.157.970,55,- (Dua Belas Milyar Enam Ratus Delapan
Puluh Satu Juta Seratus Lima Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus
Tujuh Puluh koma Lima Puluh Lima Rupiah )
Waktu Pelaksanaan : 365 Hari Kalender

2. Lingkup Pekerjaan
Sesuai kontrak awal, lingkup pekerjaan ini adalah:

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 1


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

3. Dasar Hukum
Justifikasi Teknis ini dibuat berdasarkan antara lain :
1. Undang – undang No.2 Tahun 2017 Tentang jasa Konstruksi
2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden
Nomor : 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Petunjuk Teknisnya.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 2


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

3. PB.02.01-Cb21.5/PKP/SPK-IDB/02/2020, Tanggal 19 Juni 2020, Pekerjaan Peningkatan


Kawasan Pemukiman Kumuh Kota Pontianak, Parit Nanas Kecamatan Pontianak Utara.
4. Berita Acara Pemeriksaan Bersama (Mutual Check) 0.
5. Hasil Penyelidikan Tanah.

4. Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan dari penyusunan Justifikasi Teknis ini adalah untuk memberikan
penjelasan teknis berkenaan dengan perubahan – perubahaan desain atau volume yang akan
dilakukan dalam rangka penyesuaian pekerjaan dengan kondisi terkini yang ada dilapangan
berdasarkan hasil mutual check awal. Sedangkan tujuan dari penyusunan justifikasi teknis ini
adalah untuk memberikan penjelasan teknis guna mendukung kelengkapan dalam penyusunan
dokumen addendum.

5. Kondisi Lapangan

Berdasarkan kondisi nyata dilapangan hasil peninjauan bersama (MC 0), bahwa rencana
panjang penanganan Promenade awal sepanjang 589,87 meter, yang terdiri dari :

1. Segmen A : 297,44 meter

2. Segmen B : 292,44 meter

3. Plaza : 310 m2

4. Parkir : 384 m2

6. Latar Belakang Permasalahan


Dalam melakukan penyusunan Justifikasi Teknis ini, penyusun menggunakan metode
Mekanisme survei yang dilakukan dalam rekayasa lapangan pada lokasi kegiatan dengan
pengumpulan data-data lapangan serta penghitungan Kembali.
Survey Inventarisasi data di lokasi yaitu mencatat, mengukur dan mendata kebutuhan
lapangan yang sudah ada serta menganalisa kembali kajian dengan kemungkinan-kemungkinan
adanya penambahan item pekerjaan baru untuk mendukung kesesuaian hasil analisis tersebut.
Berdasarkan Analisis data yang dilakukan, penyusun menentukan item-item pekerjaan untuk
dilakukan perhitungan kembali sebagai dasar penyusunan Justifikasi teknis pekerjaan tersebut.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 3


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

7. Permasalahan dan Perancangan


7.1.Galian Biasa
Menyesuaikan kondisi dilapangan dari data pengukuran survey lapangan diarea parkir (Gambar
dan hitungan terlampir).

7.2.Geotextile
Lokasi tanah di area RTH dan Parkir yang kondisinya lunak dan elevasinya yang variatif serta
sebagian berada dibawah permukaan air (pada sisi Parit Nanas), maka perlu di gali dan ditimbun.
Untuk stabilisasi tanah timbunan area parkir yang bersisian dengan Parit Nanas dan sungai
Landak yang mengalami arus pasang, menyebabkan tanah dasar dipengaruhi oleh air pasang
yang menyebabkan rendahnya kapasitas daya dukung tanah dasar merupakan masalah utama
pada tanah berbutir halus yang basah, jenuh air, atau CBR ≥ 1 dan sensitive terhadap penurunan
tanah. Perancangan yang tepat untuk mengatasi hal ini dengan melakukan perkuatan tanah
dasar menggunakan geotextile, baik yang berfungsi sebagai pemisah, perkuatan, maupun
stabilisasi dapat memberikan penyelesaian yang lebih cepat dan ekonomis sesuai dengan
Pedoman Kontruksi Bangunan Perencanaan dan Perkuatan Tanah Dengan Geosintetik Departen
PU Bina Marga.
Pada tanah dengan kapasitas dukung sangat rendah atau tanah dasar (subgrade) lunak,
pemasangan geotextile di atas tanah lunak dapat membuat perkerasan jalan lebih stabil oleh
beban di atasnya dan mempunyai umur masa layanan yang lebih panjang karena dapat
mengurangi penurunan diferensial. Penggunaan geotextile sebagai salah satu cara untuk
mempermudah proses pemadatan pada perkerasan tanah timbunan pada permukaan tanah
lunak yang jenuh air/terendam air untuk mengurangi adanya penurunan perkerasan akibat
tanah dasar yang lunak.
Geotextile jenis non woven sangat efektif digunakan pada kondisi tanah dasar lunak
berlumpur, untuk mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan agar tidak terjadi pumping
effect yang dapat merusak perkerasan. Salah satu fungsi dari geotextile non woven ini sebagai
pemisah/separator dimana geotextile jenis non woven ini adalah tembus air dimana dapat
mencegah terbawanya partikel tanah yang berada pada aliran air. Air akan dapat melewati nya
namun material tanah akan tertahan dan tidak terbawa.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 4


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Gbr.1. Simulasi Penggunaan Geotextile

7.3.Tiang Pancang Mini Pile


Pekerjaan Tiang Pancang Mini Pile pemancangannya dilaksanakan sesuai Rencana Kerja dan
Syarat yaitu menggunakan alat pukul dari jenis Diesel (Diesel Hammer Type), dalam pemilihan
Driving Diesel hammer haruslah mengunakan berat yang memadai agar tidak merusak tiang
yang mempunyai persyaratan minimum : berat ram 500 - 800 kg, dan tiang-tiang harus
dipancang sampai mencapai kedalaman sesuai penggambaran rencana struktur yaitu 18 meter,
dengan notasi kedalaman pemancangan kedalaman 15 - 15,5 meter dari permukaan tanah dasar
parit dan sisanya 2,5-3 meter tidak terpancang dari dasar tanah parit tersebut sebagai tiang
penyanggah promenade, di dapat modulasi perancangan sebagai berikut :
a. Desain Awal (Pra Rancangan)
Desain Mini Pile pada tahap pra rancangan didasarkan pada perhitungan kapasitas desain,
hal ini didasari dari hasil uji tanah dengan menggunakan Metode Sondir (terlampir) Berikut
ini merupakan desain kedalaman mini pile pada tahap pra rancangan :

Gbr.2. Kedalaman Tiang Pancang

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 5


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

b. Kondisi lapangan
Keadaan tanah yang telah dijelaskan pada saat perancangan (Data Penyelidikan Tanah
Metode Sondir) dan melihat kondisi lapangan (Existing) maka Tim dari Konsultan MK,
Kontraktor pelaksana dan Tim Direksi sepakat untuk melakukan penyelidikan tanah kembali
di khususkan pada daerah muara parit nanas, penyelidikan tanah tersebut mengunakan
metode Boring Test Soil :
Hasil Soil Investigation (terlampir)
Analisis Perhitungan Beban pada promenade (terlampir)
Hasil analisa data penyelidikan tanah menggunakan metode Borring test tersebut,
didapatkan dan direkomendasikan menggunakan tiang pancang minipile persegi dimensi
25x25 cm kedalaman panjang tiang pancang 24 meter.

Gbr.3. Hasil Test Borring


c. Pemancangan Tiang Pancang
Pemancangan tiang pancang dilakukan pada segmen A yang lokasinya berada kearah hulu
parit nanas, sesuai dengan desain awal menggunakan tiang pancang panjang 18 meter
dengan model pemancangan yang dilakukan adalah sepanjang 15,5 meter tertanam didalam
tanah sedangkan sisa nya 2,5 meter menjadi tiang penyangga promenade di atas permukaan
tanah, dengan titik pancang sejumlah 218 titik.
Segmen B yang lokasinya kearah hilir/muara parit nanas dari rencana total titik pancang 289
titik, telah dilakukan pemancangan dengan titik terpancang sejumlah 111 titik telah dilakukan
menggunakan metode model pemancangan seperti pada segmen A, untuk pemancangan
selanjutnya direkomendasikan menggunakan tiang pancang 24 meter dengan pertimbangan
keamanan berdasarkan data hasil sondir dan boring terjadi penurunan daya dukung tanah
(data terlampir). Dan elevasi permukaan tanah dasar sungai kearah hilir/muara semakin
turun, sehingga harus dilakukan penambahan panjang mini pile.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 6


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Pada segmen B sudah dilakukan pemancangan sampai dengan delatasi 5 dengan Panjang
minipile 18 meter atau dengan kedalaman 15,5 meter dan ada beberapa titik yang dilakukan
dengan pemancangan dengan Panjang 24 meter atau 21,5 meter yang tertanam di dalam
tanah pada tahap ini sudah tidak ada penurunan dengan walaupun nilai kalendering belum
didapatkan. Pada area delatasi 6 sampai dengan Plaza yang di mungkinkan akan terjadi
penambahan beban akibat gambaran perkembangan kota Pontianak yang memungkinkan
adanya acara festival di sekitaran sungai yang dimungkinkan akan banyak penonton sehingga
diambil Langkah mulai area delatasi 6 sampai dengan area dapat dilakukan pemancangan
dengan kedalaman mini pile semula 18 meter menjadi 24 meter sesuai dengan gambar.

Gbr.4. Kedalaman Tiang Pancang 24 meter


Catatan :
I. Pekerjaan pemancangan pada segmen A dilihat secara langsung tanpa
menggunakan analisa Teknis :
- Alat Pancang Drop Hammer Kapasitas 600 kg
- Mini Pile uk. 0,25/0,25 - 9 meter K-350 sebanyak 2 batang = 18 meter
Hasil Pekerjaan :
- Proses Pemancangan mini pile 18 meter (2 sambung @ 9 meter) hanya
memerlukan 8-10 kali tumbukan, dengan ketinggian tumbukan rata-rata 50 cm.
- Kepala mini pile tidak rusak ataupun pecah, baik itu terhadap plat ataupun
beton mini pile terpancang.
- Pada saat pekerjaan pemancangan ke batang ke 2 ( mulai 10 meter), pekerjaan
pemancangan tidak memberikan pengaruh besar terhadap hasil tumbukan.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 7


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Perlawanan/tahanan tanah terhadap mini pile yang di pancang masih dapat


dilakukan dengan lancar (perlawanan daya dukung tanah masih kecil)
II. Pengamatan Pekerjaan Pemancangan menggunakan metoda manual grafik.
a. Catatan :
- Menggunakan Milimiter block sebagai alat bantu pengukuran penurunan
mini pile terpancang.
- Mulai dilakukan pada 5 meter terakhir.
b. Hasil Pekerjaan :
- Hasil grafik penurunan yang menggunakan alat bantu millimeter block
terbaca bahwa untuk 5 meter terakhir hingga ujung (menyisakan 2,5 meter),
penurunan stabil tanpa adanya pengurangan penurunan.
- Penyebab menyisakan rata-rata 2,5 meter, adalah karena terkait level lantai
promenade dan adanya barau beton dibawahnya. Jadi kedalaman rata-rata
mini pile terpancang adalah 15,5 meter.
III. Trial Pekerjaan Pemancangan 24 meter.
a. Catatan :
- Menggunakan mini pile 9 meter sebanyak 2 buah ditambah mini pile 6 meter
sebanyak 1 buah, jadi total pancang 24 meter dengan panjang effektif
terpancang 21,5 meter.
- Memantau hasil pekerjaan pemancangan dengan penambahan 1 batang mini
pile dengan panjang 6 meter.
b. Hasil Pekerjaan :
- Grafik penurunan yang menggunakan alat bantu millimeter block terbaca
bahwa untuk 5 meter terakhir hingga ujung (menyisakan 2,5 meter),
penurunan stabil tanpa adanya pengurangan penurunan.
- Penyebab menyisakan rata-rata 2,5 meter, adalah karena terkait level lantai
promenade dan adanya barau beton dibawahnya. Jadi kedalaman rata-rata
mini pile terpancang adalah 21,5 meter.
7.4.Cerucuk
Dari hasil perhitungan bersama sesuai gambar rencana dan data kontrak, Kebutuhan cerucuk
untuk area parkir = 1.405 meter. Kemudian kami melakukan pengukuran ulang sesuai kondisi
lapangan maka kebutuhan cerucuk bertambah untuk 2 pekerjaan, antara lain :
a. Area Parkir, semula 1.405 meter menjadi 4978,80 meter
b. Pondasi Ramp RTH, ∅ 10 cm = 828 meter

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 8


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Semula 1.405 meter menjadi 5.799 meter.


Penambahan jumlah cerucuk tersebut dikarenakan sebagai stabilisasi tanah dan sebagai
penyanggah rencana geotextile.

Gbr.7. Denah Titik Cerucuk Gbr.8. Denah Titik Pondasi Ramp RTH

7.5.Pekerjaan Acian (Pot Bunga Ramp)


Penambahan item baru, sesuai kondisi dilapangan sebagai finishing pekerjaan cor untuk pot
bunga ramp seluas 42 m2 (Gambar dan Perhitungan Terlampir).

7.6.Ralling Ramp Stainless, ∅ 2” tebal 1,2 mm


berdasarkan peraturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi Penyandang Disabilitas, PP Nomor 70 Tahun 2019
tentang Perencanaan, Penyelenggaraan, dan Evaluasi terhadap Penghormatan, Pelindungan,
dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dan untuk mengakomodir hal tersebut
penambahan item baru Ralling Ramp Stainless , ∅ 2” tebal 1,2 mm dengan volume 51 meter.

7.7.Railing Jembatan dan promenade


Terjadi perubahan desain dan dimensi material railing jembatan dan promenade semula
menggunakan hollow galvanis 40/40 1.6, Ornamen Cutting ACP Exterior WPC Solid 90x40
menjadi hollow galvanis 40/40 1.6, 20/40 1.6, 15/15 1.4, Ornamen Cutting ACP Exterior WPC
Solid 90x40 yang berakibat penyesuaian penggunaan material untuk perkuatan struktur dan
harga tersebut sesuai gambar dan perhitungan terlampir.

7.8.Gate Gapura Promenade


Terjadi perubahan ukuran dan dimensi Gate Gapura semula uk.80 x 80 x 300 cm menjadi uk.85 x
85 x 300 cm dengan detail material sesuai dengan gambar terlampir.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 9


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

7.9.Gate Jembatan
Terjadi perubahan ukuran dan dimensi Gate Jembatan semula uk.20 x 20 x 200 cm menjadi
uk.25 x 25 x 200 cm, dikarenakan space untuk pemasangan lampu yang kurang dan material
sesuai dengan gambar terlampir.

7.10. Listrik Konvensional Gapura Promenade dan Gate Jembatan


Perubahan system terkait sumber daya untuk gapura promenade dan gate jembatan
yang semula menggunakan panel surya diganti dengan menggunakan sambungan daya
dari PJU Kota Pontianak berdasarkan rekomendasi dan persetujuan dari Pemda melalui
dinas terkait dengan melampirkan Berita Acara Kesepakatan.
Penggunaan daya untuk gapura promenade dan gate jembatan tersebut diatas
diperkirakan hanya sekitar 480 watt.

7.11. Shelter/Pergola
Sesuai gambar rencana jumlah shelter/pergola 18 unit, spesifikasi atap mengunakan material
twinwall solarlite polycarbonate 5 mm dan WPC board 3 mm dengan volume 83 m2 dan untuk
rangka tiang mengunakan material kayu kelas 1 10/10 cm dengan volume 12 m3, setelah
dilakukan perhitungan bersama terdapat perbedaan antara gambar dengan RAB kontrak dan
jumlah pergola semula 18 unit menjadi 9 unit, sebagai berikut :
b. Shelter/Pergola
Dari hasil perhitungan bersama sesuai gambar rencana dan data kontrak, luas 1 unit atap
pergola (4,6 meter x 4,9 meter) = 22,54 m2, jadi untuk 10 unit pergola menjadi 225,4 m2.
c. Tiang Shelter/Pergola
Dari hasil perhitungan bersama sesuai gambar rencana dan data kontrak, volume tiang 10
unit shelter membutuh 8,29 m3.
d. Pengecatan Tiang Shelter/Pergola
Untuk pengecatan tersebut merupakan item baru yang belum termasuk dalam data
kontrak dengan Analisa pelaksanaan menggunakan Analisa Politur untuk tiang
shelter/pergola, volume pengecatan untuk 10 unit membutuhkan 228,80 m2.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 10


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

7.12. Turap Sambungan BWSK area Plaza


Melihat kondisi lapangan lokasi turap berada di hulu parit Nanas atau dipertemuan arus
air antara parit Nanas dengan sungai Landak yang berarti ada pusaran air dan juga
mengalami pasang naik dan pasang surut, maka Tim yang terdiri dari Konsultan MK,
Kontraktor pelaksana dan Tim Direksi sepakat untuk melakukan Review Design dari hasil
pengamatan lapangan dengan mengacu kepada hasil penyelidikan tanah dengan metode
Boring Test Soil, dibawah ini merupakan Analisa perhitungan teknis berdasarkan
penyelidikan tanah dengan metode Boring Tes Soil :
Analisis Perhitungan Turap (terlampir) sehingga untuk Tiang Minipile kedalaman semula 12
meter menjadi 18 meter dan Sheetpile semula 6 meter menjadi 8 meter.

Gbr.11. Potongan Kedalaman Muara Sungai

Gbr.12.Potongan Pemancangan Turap sambungan BWSK

8. Metode dan Alternatif Usulan


Dari hasil pengukuran ulang/rekayasa lapangan, perlu direview atau dihitung ulang tentang
kuantitas masing-masing item pekerjaan yang dilaksanakan dengan tetap memperhatikan
ketersediaan dana yang ada dalam kontrak.
Adapun beberapa perubahan (tambah/kurang) kuantitas pekerjaan menyesuaikan dengan hasil
pengukuran dan kebutuhan dilapangan adalah sebagai berikut :
Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 11
Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Setelah dilakukan perhitungan ulang dan pengecekan kuantitas serta uraian pekerjaan
berdasarkan pengukuran MC-0 maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. DIVISI I : UMUM
I.1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
I.2. SMK3
Tetap (Tidak Ada Perubahan)

2. DIVISI III : PEKERJAAN TANAH


2.1. Galian Biasa
Volume bertambah sebanyak 36,00 m 3, dengan volume awal 17,00 m 3 menjadi 53,00 m3,
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
2.2. Timbunan Tanah Pilihan
Volume berkurang sebanyak 400,00 m 3, dengan volume awal 837,00 m 3 menjadi 437,00
m3, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
2.3. Urugan Pasir
Volume bertambah sebanyak 10,00 m 3, dengan volume awal 49,00 m 3 menjadi 59,00 m3,
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.

3. DIVISI VII : PEKERJAAN STRUKTUR


3.1. Pengadaan T. Pancang (Mini Pile / Ready Mix) uk. Π 25 x 25, 8 D 13 K 350 - 6 m
Volume bertambah sebanyak 786 meter, dengan volume awal 168 meter menjadi 954
meter, hal ini terjadi dikarena menyesuaikan kondisi dilapangan berdasarkan
perhitungan struktur (terlampir).
3.2. Pengadaan T. Pancang (Mini Pile / Ready Mix) uk. Π 25 x 25, 8 D 13 K 350 - 8 m
Tetap (Tidak ada perubahan).
3.3. Pengadaan T. Pancang (Mini Pile / Ready Mix) uk. Π 25 x 25, 8 D 13 K 350 - 9 m
Volume bertambah sebanyak 270,00 meter, dengan volume awal 8.874,00 meter
menjadi 9.144,00 meter, hal ini terjadi dikarena menyesuaikan kondisi dilapangan
berdasarkan perhitungan struktur (terlampir).
3.4. Pengadaan Sheetpile 0,6 x 0,15 x 6 meter K.350 (Besi Ulir D 13 Polos D 6)

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 12


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Volume bertambah sebanyak 24,00 meter, dengan volume awal 234 meter menjadi 258
meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.5. Pengadaan Sheetpile 0,6 x 0,15 x 8 meter K.350 (Besi Ulir D 13 Polos D 6)
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 320 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.6. Pemancangan Tiang Pancang Minipile
Volume bertambah sebanyak 749,00 meter, dengan volume awal 8.439,00 meter
menjadi 9.188,00 meter, hal ini terjadi dikarena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.7. Pemancangan Sheetpile
Volume bertambah sebanyak 261,00 meter, dengan volume awal 153 meter menjadi
414,00 meter, hal ini terjadi dikarena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.8. Pembobokan
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
3.9. Tulangan U24
Volume berkurang sebanyak 902,00 kg, dengan volume awal 10.162 kg menjadi 9.260,00
kg, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.10. Tulangan U32
Volume berkurang sebanyak 63,00 kg, dengan volume awal 19.971 kg menjadi 19.908,00
kg, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.11. Wiremesh M5
Volume bertambah sebanyak 147,00 kg, dengan volume awal 52 kg menjadi 199,00 kg,
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.12. Wiremesh M8
Volume berkurang sebanyak 214,00 kg, dengan volume awal 27.133 kg menjadi
26.919,00 kg, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.13. Beton K250/Fc' 20.4 MPa (Ready Mix)
Volume bertambah sebanyak 4,00 m3, dengan volume awal 464,00 m3 menjadi 468,00
m3, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.14. Beton K175/Fc' 14.5 Mpa (molen)
Volume bertambah sebanyak 27,00 m3, dengan volume awal 49 m3 menjadi 76,00 m3,
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.15. Bekisting
Volume bertambah sebanyak 198,00 m2, dengan volume awal 2.696 m2 menjadi
2.894,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 13


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

3.16. Perancah Bekisting


Volume bertambah sebanyak 133,00 m2, dengan volume awal 2.424 m2 menjadi
2.557,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.

3.17. Penyediaan Baja Struktur BJ 34


Volume berkurang sebanyak 256,00 m3, dengan volume awal 4.312 m3 menjadi
4.056,00 m3, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
3.18. Pemasangan Baja Struktur BJ 34
Volume berkurang sebanyak 256,00 m3, dengan volume awal 4.312 m3 menjadi
4.056,00 m3, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
3.19. Perakitan baja Profil
Volume berkurang sebanyak 21 m3, dengan volume awal 42 m3 menjadi 21 m3, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
3.20. Cerucuk (Pondasi Ramp dan Perkuatan area parkir)
Volume bertambah sebanyak 1.755,00 meter, dengan volume awal 1.405 meter menjadi
3.160,00 meter, penyesuaian elevasi jembatan sesuai rekomendasi BWSK dan
peningkatan daya dukung tanah diarea parkir.

4. DIVISI VIII : PEKERJAAN PENUNJANG, FINISHING DAN ACCESORIS


4.1.Pemasangan Batako 20x40x9 cm
Volume berkurang sebanyak 48,00 m3, dengan volume awal 48,00 m3 menjadi 00,00
m3, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.2.Plesteran Batako
Volume berkurang sebanyak 101,00 m3, dengan volume awal 101,00 m3 menjadi 00,00
m3, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.3.Pemasangan Bata Ringan 20x60x10 cm
Volume bertambah sebanyak 149,00 m2, dengan volume awal 6,00 m2 menjadi 155,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.4.Plesteran Bata Ringan 20x60x10 cm
Volume bertambah sebanyak 1,00 m2, dengan volume awal 82,00 m2 menjadi 83,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.5. Finising Acian Pot Ramp Plaza dan RTH

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 14


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 42,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.6. Pengadaan dan Pemasangan Grass Blok L5 (40x40x8)
Volume bertambah sebanyak 20,00 m2, dengan volume awal 186,00 m2 menjadi 206,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.

4.7. Pengadaan dan Pemasangan 1 m2 paving stone 21x10,5x10


Volume bertambah sebanyak 78,00 m2, dengan volume awal 300,00 m2 menjadi 378,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.8. Pek. Lantai Keramik 30x30
Volume berkurang sebanyak 8,00 m2, dengan volume awal 8,00 m2 menjadi 00,00 m2,
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.9. Pek. Dinding Keramik 25x20
Volume berkurang sebanyak 39,00 m2, dengan volume awal 39,00 m3 menjadi 00,00
m3, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.10. Pemasangan Batu Andesit 30/60
Volume bertambah sebanyak 446,49 m2, dengan volume awal 1.227,00 m2 menjadi
1.673,49 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.11. Pemasangan Batu Andesit 10/20
Volume berkurang sebanyak 171,00 m2, dengan volume awal 351,00 m2 menjadi 180,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.12. Pemasangan Batu Candi 10/20
Volume berkurang sebanyak 207,00 m2, dengan volume awal 207,00 m2 menjadi
00,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.

4.13. Pemasangan Batu Palimanan 10/20


Volume berkurang sebanyak 90,00 m2, dengan volume awal 00,00 m2 menjadi 90,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.14. Pemasangan Batu Bali Green 15/30
Volume berkurang sebanyak 82,00 m2, dengan volume awal 12,00 m2 menjadi 70,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.15. Pemasangan Batu Koral Sikat
Volume berkurang sebanyak 27,00 m2, dengan volume awal 207,00 m2 menjadi
180,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.16. Pemasangan Guiding Block
Volume berkurang sebanyak 133,00 m2, dengan volume awal 432,00 m2 menjadi
299,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 15


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

4.17. Pemasangan Bata Expose terakota 7x24x2 cm


Volume bertambah sebanyak 9,00 m2, dengan volume awal 106,00 m2 menjadi 97,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.18. Finishing Cat Bidang Batu Alam
Volume bertambah sebanyak 115,00 m2, dengan volume awal 2.177,00 m2 menjadi
2.292,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.19. Pengecatan Antikarat Epoxy besi/baja
Volume bertambah sebanyak 138,00 m2, dengan volume awal 922,00 m2 menjadi
1.060,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.20. Pemasangan 1 m2 Lantai WPC Outdoor Solid 150x25x2900 (jembatan)
Volume bertambah sebanyak 2,00 m2, dengan volume awal 37,00 m2 menjadi 39,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan.
4.21. Pemasangan 1m2 WPC solid Outdoor 90 x 40 x 2900 kursi
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
4.22. Pemasangan 1m3 Rangka Pergola Kayu Kelas 1 10/10 (Ketam)
Volume berkurang sebanyak 4,00 m2, dengan volume awal 12,00 m2 menjadi 8,00 m2,
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.23. Pemasangan 1 m2 Atap pergola Twinwall Solarlite Polycarbonat 5 mm + WPC board
3mm
Volume bertambah sebanyak 120,00 m2, dengan volume awal 83,00 m2 menjadi
203,00 m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.24. Ornamen Pergola ACP Exterior cutting Laser
Volume berkurang sebanyak 49,00 m2, dengan volume awal 98,00 m2 menjadi 49,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.25. Kursi Area Pergola WF 300,200,10,12 kayu kelas 1 8/15
Volume berkurang sebanyak 18,00 m2, dengan volume awal 36,00 m2 menjadi 18,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.26. Railing Jembatan hollow galvanis 40/40 1.6, Ornamen Cutting ACP Exterior WPC Solid
90x40
Volume berkurang sebanyak 24,00 meter, dengan volume awal 24,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan

4.27. Ralling Jembatan hollow galvanis 40/40 1.6, 20/40 1.6, 15/15 1.4, 40/80 2, ornamen
cutting ACP

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 16


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Eksterior
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 18,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.28. Railling Promanade hollow galvanis 40/40 1.6, ornamen cutting ACP Eksterior, WPC
Solid
90x40
Volume berkurang sebanyak 726,00 meter, dengan volume awal 726,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan

4.29. Ralling Promenade hollow galvanis 40/40 1.6, 20/40 1.8, 15/15 1.4, 40/80 2, ornamen
cutting ACP
Eksterior,
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 708,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.30. Gate Gapura Hollow galvanis Ornamen Cutting ACP 0.8x0.8x3
Volume berkurang sebanyak 8,00 meter, dengan volume awal 8,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.31. Gate Gapura Hollow galvanis Ornamen Cutting ACP 0.85x0.85x3
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 8,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.32. Gate Gapura Hollow galvanis Ornamen Cutting ACP 0.2x0.2x2
Volume berkurang sebanyak 12,00 meter, dengan volume awal 12,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.33. Gate Gapura Hollow galvanis Ornamen Cutting ACP 0.25x0.25x2
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 8,00 meter, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.35. Tiang Lampu PJU (Pengadaan, Perakitan, Pemasangan)
Volume berkurang sebanyak 1,00 meter, dengan volume awal 35,00 meter menjadi
34,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.36. Lampu Solar Street Light TL All In One 60 watt (pengadaan, pemasangan)
Volume berkurang sebanyak 1,00 meter, dengan volume awal 35,00 meter menjadi
34,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.37. Lampu LED tenaga surya gapura/gate 40 watt (pengadaan dan pemasangan)

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 17


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Volume berkurang sebanyak 8,00 meter, dengan volume awal 8,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.38. Lampu LED tenaga surya Gate jembatan 20 watt (pengadaan dan pemasangan)
Volume berkurang sebanyak 12,00 meter, dengan volume awal 12,00 meter menjadi
00,00 meter, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.38. Listrik Konvensional Gapura dan Gate Jembatan
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 1 paket dengan rincian
item
- Penyambungan Daya Listrik PJU : 3 unit
- Kabel TC 2 x 10 mm : 120 meter
- Kabel NYA 2 x 2,5 mm : 100 meter
- Kabel NYM 2 x 2,5 mm : 35 meter
- Taping : 6 set
- Pipa Conduit : 21 batang
- Widge Clam : 12 unit
- Panel box 20 x 30 x 12 cm : 4 unit
- Timer Theben : 4 buah
- MCB 10 A : 4 buah
- Isolasi : 2 buah
- Lampu Tembak LED 40 watt : 8 buah
- Lampu Tembak LED 20 wat : 8 buah
- Jasa Pemasangan : 1 Ls
hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan

4.39. Cat Dinding Luar (weathershield)


Volume berkurang sebanyak 48,00 m2, dengan volume awal 48,00 m2 menjadi 00,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.40. Cat Dinding Dalam (easy clean)
Volume berkurang sebanyak 37,00 m2, dengan volume awal 37,00 m2 menjadi 00,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
4.41. Politur Tiang Rangka Kayu Pergola
Merupakan Item baru dengan penambahan volume sebanyak 299,00 m2, hal ini
disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 18


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Item berkurang, tidak dikerjakan :


4.42. Pemasangan Kloset Duduk
4.43. Floor drain PVC
4.44. Kran Air
4.45. Bak Air Fiberglass uk. 55x55x60 cm
4.46. Instalasi Air Bersih (perpipaan dan penyambungan PDAM)
4.47. Instalasi Air Kotor
4.48. Saptictank biofoll 6-8 org 2.145 lt
4.49. Kusen Alumunium Pintu dan Jendela
4.50. Pintu Alumunium + Engsel Kupu-kupu uk, 72x200 cm
4.51. Kaca Ventilasi
4.52. Rangka Kuda-kuda baja Ringan
4.53. Atap Genteng Metal
4.54. Papan Lisplank Kayu Klas I Uk. 2x1,5/18
Point 4.42 sampai 4.54 merupakan item toilet dan rumah baca

4.55. Perabung dan Jurai Atap + Plat Seng Datar


Tetap (Tidak Ada Perubahan)
4.56. Tulisan TERAS PARIT NANAS Huruf Timbul Full Acrylic + Lampu LED 5 Watt
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
4.57. Bollard Tiang ferro casting/aluminium casting (0,5-1m)
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
4.58. Bollard Bola Beton Dia 60 K175
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
4.59. Tempat Sampah Fiberglas 2 in 1 Bulat + rangka (Pengadaan dan Pemasangan)
Tetap (Tidak Ada Perubahan)

5. DIVISI IX : VEGETASI
5.1. Media tanam + pupuk
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
5.2. Ketapang kencana, 2 meter
Volume berkurang sebanyak 12,00 m2, dengan volume awal 12,00 m2 menjadi 00,00
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan
5.3. Bayam merah (Alteanthera ficoidea), rumput

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 19


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Tetap (Tidak Ada Perubahan)


5.4. Pangkas kuning kecil (Duranta repens)
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
5.5. Pangkas hijau kecil (Duranta repens)
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
5.6. Sambang darah
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
5.7. Angsana (Pterocarpus indicus)
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
5.8. Bunga sapu tangan(Amherstia nobilis)
Tetap (Tidak Ada Perubahan)
5.9. Rumput Gajah Mini
Volume berkurang sebanyak 4,109 m2, dengan volume awal 66,00 m2 menjadi 61,89
m2, hal ini disebabkan karena menyesuaikan kondisi dilapangan

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 20


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

9. Uraian Revisi Kontrak untuk pekerjaan yang mengalami perubahan volume baik tambah
maupun kurang

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 21


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Dalam setiap pekerjaan dilapangan tentunya tidak luput dari kendala dan permasalahan
dihadapi, namun kendala dan permasalahan yang dihadapi saat ini diupayakan untuk ditangani
secara teknis, baik dari segi kualitas, segi biaya dan segi waktu pelaksanaan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Pada Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Parit Nanas.
Pekerjaan yang mengalami perubahan diakibatkan oleh kondisi lapangan mengalami perubahan
alami akibat kondisi masa perencanaan memiliki rentang waktu. Sehingga perubahan existing
lokasi mengalami perubahan berimbas pada volume pekerjaan.
Dari hasil pengukuran dan estimasi volume yang dilaksanakan, maka pekerjaan tambah akan
dilaksanakan dengan nilai kontrak yang menambah.

10. Kesimpulan
Dari rencana penanganan yang telah diuraikan tersebut, maka berdasarkan hasil analisa
perhitungan, diskusi, rapat koordinasi bersama dengan PPK PKP, Tim Direksi Lapangan Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat Satuan Kerja Pelaksana Prasarana
Permukiman Wilayah Kalimantan Barat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Konsultan Manajemen Konstruksi PT. VIRAMA KARYA (persero)
dan Kontraktor Pelaksana PT. Rajawali Sakti Kalbar KSO PT. Gunung Senujuh maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kondisi
lapangan setelah diadakan rekayasa lapangan dan pengukuran aktual.

Pontianak, 20 Januari 2021


Dibuat oleh,
Penyedia Jasa
PT. Rajawali Sakti Kalbar KSO PT. Gunung Senujuh

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 22


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Ir. Ridwan
Site Manager

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 23


Justifikasi Teknis
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Pontianak Kawasan Teras Parit Nanas

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat 24

Anda mungkin juga menyukai