PEKERJAAN STRUKTUR
b. Persyaratan Bahan
1. Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang keras,
padat dan memiliki struktur yang kompak dengan warna yang cerah dan
bebas dari cacat, serta harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum di
dalam PUBI 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat tidak boleh dipakai.
Sedangkan untuk campuran beton menggunakan K-175.
2. Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus
memenuhi ketentuan yang tercantum pada RKS ini.
3. Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi
persyaratan yang dicantumkan dalam PUBI 1970 ayat 12.1. dan 12.2.
4. Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi ketentuan
yang tercantum pada RKS ini.
2. Persyaratan Bahan
Tiang pancang yang digunakan berupa tiang pancang precast
dari beton bertulang K-500.
Dimensi tiang pancang yang digunakan segi empat 40 x 40 cm ,
tanpa adanya sambungan.
Tiang beton pra-cetak harus mempunyai mutu sedemikian hingga
tiang yang jadi dapat diangkat dan dipancang sampai kedalaman
yang ditentukan tanpa retak atau kerusakan lain yang akan
mengurangi kekuatan atau daya tahannya.
Tiang pancang tidak boleh dipancang sebelum, proses curing
selesai, atau umur tiang minimal 10 hari.
Tiang harus baik, licin, permukaannya rata, tidak keropok atau
berlubang- lubang dan harus cukup lurus. Cacat yang terdapat pada
tiang mungkin dapat diterima jika diperbaiki menurut persetujuan
Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi.
Tiang beton dapat dicor sesuai dengan seluruh panjang
penulangan, dengan ketentuan bahwa setelah tiang dipancang, beton
dibuang agar besinya dapat terlihat.
3. Persyaratan Peralatan
Pemancangan disaranakn dengan menggunakan system
Hydraulic Jack
c. Syarat Pelaksanaan
1. Persyaratan Kerja
Test Pile Pendahuluan adalah pile yang diinstalasikan sebelum
pile-pile sesungguhnya dengan maksud mengetes baik sistem
maupun detail-detail pile yang diajukan cukup memuaskan ditinjau
dari segi Daya Dukung dan Penurunan. Dalam proyek ini test
pendahuluan tidak disyaratkan.
Test Pile sesungguhnya adalah pile yang diinstalasikan sebagai
bagian dari pondasi dan ditest untuk mengetahui apakah kwalitas
bahan-bahan maupun pelaksanaan cukup baik.
Pile harus diinstalasi tepat pada posisinya maupun levelnya. Pile
yang tidak tepat tempatnya tidak boleh secara paksa diperbaiki pada
posisi yang seharusnya.
Bila Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi berpendapat
bahwa sebuah pile cacat pada waktu pengecoran, pemancangan
ataupun testing sehingga nilai strukturnya diragukan dengan
beberapa pile yang mempunyai effect struktur yang minimum sama
dengan yang digantikan atas biaya Kontraktor.
Pile cacat ataupun keluar dari posisi yang direncanakan harus
diganti oleh 1 (satu) atau lebih pile seperti diinstruksikan
oleh Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi atas biaya
Kontraktor.
2. Pelaksanaan
Tiang harus ditempatkan secara cermat dan dipancang secara
vertikal seperti ditunjukkan dalam gambar. Penyimpangan dari garis
vertikal tidak boleh lebih dari 25 mm per meter tiang. Tiang yang
terpancang dengan penyimpangan yang lebih besar dan tiang yang
rusak sekali selama pemancangan harus dibuang atau dipotong dan
diganti dengan tiang baru sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
Manajemen Konstruksi. Bila ada tiang yang terangkat disebabkan
pemancangan tiang berikut didekatnya, maka tiang tersebut harus
dipancang kembali atas biaya Pelaksana
Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi harus menetapkan
kedalaman ujung tiang-tiang pada tiap titik yang menunjukkan
sampai dimana tiang harus dipancang sehingga diperoleh daya
dukung yang ditetapkan.
Pemancangan semua tiang harus dilakukan terus menerus
tanpa waktu istirahat hingga tiang yang telah terpancang mencapai
kedalaman yang ditetapkan. Kepala tiang harus dipotong secara baik
dan datar pada ketinggian seperti tercantum dalam gambar
3. Pengendalian Mutu
Beton untuk tiang pra-cetak harus dicor dalam cetakan rapat yang
ditumpu sedemikian sehingga dihindarkan perubahan bentuk atau
melengkung selama pengecoran beton atau selama proses
pengeringan. Setelah pengecoran, tiang harus dibasahi dengan air
atau dengan cara curing lain yang dapat disetujui oleh
Diireksi/Konsultan Manajemen Konstruksi. Proses curing ini harus
dilanjutkan sehingga contoh beton yang dipakai untuk membuat
tiang beton mencapai daya tekan sekurang-kurangnya 250 kg/cm2.
Tiang pancang tidak boleh dipancang sebelum, proses curing
selesai, atau umur tiang minimal 10 hari
4. Pengukuran dan Pembayaran
Panjang pile yang dibayar adalah panjang cut of level ke penetrasi
maksimum dari ujung pilling, kecuali bila dinyatakan lain. Panjang
pile rata-rata telah diasumsikan berdasarkan data-data penyelidikan
tanah yang sudah ada.
Pembayaran akan dilakukan berdasarkan panjang pile seperti
disebutkan diatas dikalikan dengan harga satuan. Dalam harga satuan
ini sudah termasuk material yang terbuang, pembersihan lapangan
dari material yang tertinggal, sambungan-sambungan,
pengangkatan, pemancangan, mesin-mesin dan peralatan serta
segala sesuatu yang diperlukan untuk memasang pile pada posisi
permanennya yang terakhir.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen
Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement Merek
yang di
Penyedia Jasa harus menempatkan semen tersebut dalam gudang
yang baik untuk mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang
menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena
air/lembab tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera
dikeluarkan dari proyek.
2. Agregat Kasar
Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dan
mempunyai ukuran butiran maksimal 20 mm
Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk persegi. Bila ada
butir yang pipih maka jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume
dan tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50%
kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles Abration (LAA). (
Material lokal )
3. Agregat Kasar
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah
batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan
tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak beton.
( Material Lokal )
4. Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau
garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
5. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI
NI-2 1971, dengan tegangan leleh karakteristik (fy) = 400 Mpa atau
baja BJTD 40 dan (fy) = 240 Mpa.
Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak dan karat serta bahan-
bahan lain yang mengurangi daya lekat.
Untuk pembuatan tulangan untuk batang-batang lurus atau
dibengkokan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang
disesuaikan dengan dengan persyaratan yang tercantum pada SNI
2847:2013 Kecuali ada petunjuk yang lain dari perencana.
Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehinaga posisi dari
tulangan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan
bentuk maupun tempat selama pengecoran berlangsung.
Toleransi baja tulangan
Variasi
Diameter, ukuran sisi
dalam
atau jarak antara dua Toleransi
berat yang
permukaan yang Diameter
diperboleh
berlawanan
kan
< 10 mm 7% 0,4 mm
10 < d < 16 mm 5% 0,4 mm
16 – 28 mm 5% 0,50%
29 – 32 mm 4% -
6. Cetakan Beton
Dapat menggunakan kayu kelas II, 5/6, 6/10 & 6/12 multipleks dengan tebal
minimal 12 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-
ketentuan yang tersebut dalam PBI NI-2 1971. Material menggunakan
bahan lokal
7. Mutu Beton
Dapat menggunakan kayu kelas II, 5/6, 6/10 & 6/12 multipleks dengan tebal
minimal 12 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-
ketentuan yang tersebut dalam PBI NI-2 1971. Material menggunakan
bahan lokal
Mutu beton harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan
karakteristik :
σbk = 100 kg/cm2.. untuk konstruksi beton B0 seperti lantai
kerja dan screeding lantai.
σbk = 175 kg/cm2.[K175]. untuk konstruksi beton non struktural
seperti ring balk, kolom praktis dll.
σbk = 300 kg/cm2.[k300]. Beton Ready Mix untuk
konstruksi yang bersifat struktural seperti kolom utama, balok-
balok lantai, plat lantai, pondasi poer dan pekerjaan beton
lainnya yang ditunjukan dalam gambar kerja (Ready mix).
Beton yang diterima : Kala Mix, Bosawa Beton. Merek-merek yang lain
sesuai dengan standar SNI dan RKS