Anda di halaman 1dari 19

A.

STRUKTUR BAWAH

1. Pekerjaan Pondasi
Pondasi rakit (raft foundation) adalah pelat beton yang berbentuk rakit
melebar keseluruh bagian dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan
beban bangunan ke lapisan tanah dasar atau batu-batuan di bawahnya.

Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Persiapan
Pada pekerjaan persiapan ini, terdapat beberapa item pekerjaan seperti
persiapan lahan, pengadaan alat, penentuan mandor, supplier readymix,
vendor concrete pump, traffic management dan perlengkapan K3,
mobilisasi alat-alat mesin perlengkapan pendukung, dan mengajukan izin
pelaksanaan pekerjaan untuk disetujui konsultan owner.
b. Pekerjaan Pengukuran
Menentukan batas dan kedalaman rencana galian pile cap dengan
bantuan BM setempat. Pengukuran dilakukan untuk :
a) Menentukan elevasi galian
b) Penentuan ukuran pilecap.
c) Menentukan ukuran bekisting batako.
c. Pekerjaan Pemotongan Tiang Pancang Cutt Of Pile
Pemotongan tiang bored pile dengan crane menggunakan alat bantu
seria dapat menghasilkan permukaan bidang potong yang lebih rata serta
lebih akurat. Namun demikian, alat seria termasuk berat sehingga
memerlukan tenaga lebih untuk menggunakannya.
Untuk memotong bored pile dengan crane, maka semua bored pile pada
footing telah terkupas semua sehingga ketika crane datang ke lokasi tidak
memerlukan waktu yang lama untuk menunggu. Hal ini untuk menghindari
terjadinya inefisiensi penggunaan alat. Sebelum dipotong, pada bagian
bidang potong yang direncanakan terlebih dahulu ditancapkan pahat
mengelilingi bored pile. Jumlah pahat yang ditancapkan berjumlah 10 biji
dengan kedalaman sekitar 15 cm. Setelah bored pile telah disiapkan untuk
dipotong, maka crane didatangkan ke lokasi serta disetting pada tempat
yang aman dan dapat menjangkau areal terjauh tiang bored pile. Untuk
memotong bored pile dapat menggunakan crane kapasitas 25ton. Jika
memerlukan jangkauan yang lebih panjang, maka dapat menggunakan
crane kapasitas 35ton. Tiang bored pile diikat kuat dengan rantai/seling
kemudian dikaitkan pada hook crane. Selanjutnya tiang bored pile dapat
ditarik dengan crane hingga terpotong, pekerjaan dilakukan berulang hingga
semua bored pile terpotong. Potongan tersebut dikumpulkan di satu tempat
untuk selanjutnya dibuang ke tempat lain yang telah ditentukan.
Keuntungan pemotongan dengan menggunakan crane adalah
1. Dapat menggunakan alat sederhana untuk mendukungnya,
2. Menggunakan tenaga kerja yang relatif lebih sedikit
Hasil pemotongan dengan menggunakan crane kurang rata ( cembung dan
cekung ) pada bidang potongnya.

d. Pekerjaan Pemasangan Bekisting


Pada proyek ini sudah ditentukan bahwa akan menggunakan bekisting pile
cap menggunakan sistem precast karena setelah dievaluasi lebih hemat
biaya dan tentunya mempercepat progress pekerjaan di lapangan.
Langkah Kerja :
1. Pemotongan multiplek dengan ukuran yang sesuai pada galian pile cap
yang ada dilapangan menggunakan gergaji. Kemudian dibentuk sesuai
dengan perencanaan, dan dikontrol pada kesikuannya dengan menggunakan
alat penyiku.
2. Setelah bekisting pada pile cap terbentuk pada tulangan yang telah
terpasang sebelumnya, perlu diperhatikan kebersihan pada cetakan area pile
cap diusahakan sedapat mungkin area tersebut dalam keadaan bersih.

e. Pengurungan dan Pemasangan Lantai Kerja


Lantai kerja dikerjakan dengan mutu f’c 20 MPa dengan ketebalan
10 cm. Adapun fungsi dari pembuatan lantai kerja adalah sebagai berikut :
 Memudahkan pekerja berdiri d atas lahan datar, lahan menjadi tidak
kotor dan becek.

 Merupakan dudukan besi lapis bawah untuk pondasi rakit atau pile- cap.

 Menahan gaya angkat up-lift force tanah di bawahnya.

Langkah kerja pekerjaan urugan dan lantai kerja adalah :


1. Dilakukan penyedotan air menggunakan pompa air, dasar lubang harus kering
agar dilakukan pekerjaan pengurugan pasir diatas permukaan tanah asli. Guna
urugan pasir dibawah pile cap untuk perbaikan dan perataan tanah.
2. Pembuatan lantai kerja dilakukan setelah tanah galian selesai diurug dengan
pasir.
3. Pengurugan dengan pasir setebal 100 mm kemudian dipadatkan dan diratakan.
Lalu di atasnya di taruh ayaman bambu sebelum pembuatan lantai kerja.
4. Selanjutnya dibuat lantai kerja dengan tebal 10 cm diatas urugan pasir. Lantai
kerja dibuat dari beton ready mix dengan mutu fc' = 20 MPa

f. Pekerjaan Pemasangan Besi Pile Cap


Setelah lantai kerja tercor maka selanjutnya adalah memasang beton decking
lalu kemudian gelar besi sesuai dengan shop drawing.
Langkah Kerja :
a. Pemotongan tulangan
b. Pembengkokan Tulangan Menggunakan kunci pembengkok dan steel bander .
pada pembengkokan menggunakan kunci pembengkok dibuat disuatu bantalan
kemudian dipasang pena- pena penegak dari baja tulangan. Jarak-jarak tergantung
pada diameter tulangan yang akan dibengkokkan. Ujung tulangan dibengkokkan
sampai 135°.
c. Pemasangan tulangan
1. Mempersiapkan bahan-bahan ke lokasi pembesian.
2. Mengatur posisi tulangan pile cap. Untuk memberi jarak pada tulangan
maka tulangan ditandai dengan kapur agar mempermudah saat pengikatan
dengan kawat.
3. Selanjutnya tulangan diikat dengan kawat antara tulangan utama dan
tulangan geser agar pada saat pengecoran berlangsung tulangan tidak bergeser.
4. Pemasangan beton decking pada rangkaian tulangan pile cap. Beton
decking yang dibuat berbentuk silinder. Pekerjaan pembuatan beton decking
ini bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan penulangan.

g. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap


Pengecoran baru dilaksanakan setelah dilaksanakan proses check list
pembesian sudah sesuai dengan rencana atau shop drawing.
Langkah Kerja Pengecoran :
1. Segala jenis sampah kawat atau sampah lainnya terlebih dibersihkan agar
tiak menganggu kualitas beton
2. Campuran beton dari Ready mix lansung disalurkan / dituangkan ke area
pile cap dari mesin pengaduk pada Concrete Mixer Truck dengan Concrete Pump.
3. Kemudian dilakukan pemadatan campuran beton dengan menggunakan alat
Vibrator, Tujuan dari pemadatan adalah untuk mengurangi rongga udara dalam
beton dan mencapai kepadatan maksimum.
4. Setelah campuran beton terpenuhi pada cetakan pile cap maka selanjutnya
lakukan perataan campuran.
h. Flow Chart Pekerjaan
i. Detail Engineering Design (DED)

Gambar Pekerjaan Pondasi : Detail Pekerjaan

Gambar Pekerjaan Pondasi : Denah Pekerjaan


Gambar Pekerjaan Pondasi : Denah Raft

Gambar Pekerjaan Pondasi : Denah Raft Penulangan Arah X


Gambar Pekerjaan Pondasi : Denah Raft Penulangan Arah Y

Gambar Pekerjaan Pondasi : Potongan A


Gambar Pekerjaan Pondasi : Potongan B

Gambar Pekerjaan Pondasi : Potongan


2. Pekerjaan Galian
Metoda ini menjelaskan pekerjaan secara umum galian open cut untuk
mencapai elevasi bottom raft pondasi yang dilaksanakan di proyek Apartemen
Allegria Bandung.
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Persiapan

Di lokasi proyek disiapkan apa saja yang dibutuhkan sebelum melakukan


proses galian open cut. Mulai dari penyerahan lahan dari pihak owner dan
pendatangan alat berat di lokasi proyek.

b. Pekerjaan Pengukuran & Penentuan Patok Galian

Pengukuran dan penandaan elevasi galian tanah yang akan


dikerjakan dengan menggunakan theodolite dan patok atau unting-unting
sampai dengan elevasi rencana sesuai dengan shop drawing.

c. Pekerjaan Galian Tipe 1 Secara Open Cut

Lakukan penggalian dengan menggunakan Excavator dari


permukaan tanah hingga ke dasar galian dengan sudut lereng galian
tertentu ( slope angel ) dan tanpa menggunakan retaining wall.
Pindahkan material sisa galian kedump truck untuk ditempatkan di
lokasi yang sudah ditentukan di luar proyek supaya bisa dimanfaatkan
dengan baik. Material galian yang masih dibutuhkan untuk ditimbun
kembali ditempatkan di sekitar area galian tersebut.

d. Pekerjaan Galian Tipe 2 Secara Strauss Pile

Setelah beton strauss pile berumur 14 hari, maka lokasi zona 2


dilakukan penggalian dengan kemiringan 45 derajat. Lalu dilakukan
pemadatan dan perataan tanah menggunakan alat stamper.
Setelah lahan sudah selesai dirapihkan, proses berikutnya adalah
pengerjaan struktur basement dari elevasi paling dasar pada galian tersebut
sampai dengan struktur atas secara berurutan. Sistem pekerjaan basement
ini disebut metode basement Bottom Up.

Tahap - tahap pekerjaan strauss pile :


1. Sebelum pekerjaan dimulai tahap pertama yang harus dilakukan adalah
persiapan alat strous pile mata bor yang hendak dikerjakan,
2. Persiapan kerja, yaitu merangkai peralatan kerja (mata bor, pipa, stang
bor, dll..) hingga menjadi satuan alat bore pile (strauss pile) yang siap
untuk mengerjakan proses pengeboran, 

3. Proses Pengeboran
Biasanya satu alat bor manual (strauss pile) dikerjakan dengan tenaga 2
orang, untuk memutar mata bornya yaitu alat diputar serta diberi
tekanan hingga mata bor sudah dirasa di penuhi dengan tanah, kemudian
mata bor di angkat untuk membuang tanah yang sudah memnuhi mata
bor. Kegiatan tersebut dilakukan terus menerus sampai dengan
kedalaman yang diinginkan (rata-rata 6 meter), 

4. Pembesian
Pada pembesian untuk pekerjaan jasa strauss pile dimulai dengan
membuat spiral untuk cincin dan pemotongan besi pokok yang
panjangnya dilebihkan untuk stek. Kedua jenis besi tersebut di rangkai
lalu di ikat dengan kawat sehingga menjadi satu tulangan besi lalu
dimasukkan ke lobang bor. 

5. Untuk tahap akhir tentunya pengecoran.


Yang perlu diperhatikan dalam proses pengecoran pada cara
pelaksanaan pekerjaan jasa strauss pile (borpile manual) ini adalah
apabila lubang bor di penuhi dengan air maka dalam pelaksanaannya
harus menggunakan pipa paralon yang fungsinya untuk menghantar cor
hingga ke dasar lubang cor. Namun apabila lubang cor kering bisa
langsung memasukkan adukan ke lubang. 

6. Hasil pengeboran manual. 


Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pengeboran strauss pile
atau bore pile metode manual maka tahap - tahap diatas harus dilakukan
secara urut dan benar, dan harus menjaga mutu beton agar pondasi yang
didapatkan menjadi kuat dan kokoh.

METODE PEKERJAAN GALIAN


1. Galian tahap-1, penggalian dilakukan Backhoe dan material langsung di
dumping ke Dump Truck (posisi dump truck yang optimal dimana sudut
swing bucket backhoe 45o ~ 90o), tinggi galian sesuai perhitungan tinggi
kritis

2. Galian tahap-2, lereng hasil penggalian tahap-1 harus diproteksi dari


gerusan air hujan dgn menggunakan terpal plastik (plastik sheet) dan
galian tahap kedua dapat dilaksanakan dengan metode yang sama pada
tahap-1

3. Penggalian dilanjutkan sampai elevasi rencana, untuk penggalian di bawah


muka air tanah dilakukan pekerjaan dewatering.
4. Hasil galian tanah dibuang ke lokasi disposal area, diusahakan jarak
disposal dicari jarak terdekat dan yang perlu diperhatikan diusahakan
tanah galian tidak berjatuhan di jalan dengan cara menutup bak dump
truck dengan terpal.
Flow Chart Pekerjaan
Detail Engineering Design (DED)

Gambar Pekerjaan Galian : Detail Strutting 1

Gambar Pekerjaan Galian : Detail Strutting 2


Gambar Pekerjaan Galian : Detail Strutting 3

Gambar Pekerjaan Galian : Denah Bassement 1


Gambar Pekerjaan Galian : Denah Bassement 2
3. Pekerjaan Dewatering
Dewatering (pekerjaan pengeringan) adalah pekerjaan sipil yang
bertujuan untuk dapat mengendalikan air (air tanah/permukaan) agar tidak
mengganggu atau menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi,
terutama untuk pelaksanaan bagian struktur yang berada dalam tanah dan di
bawah muka air tanah.
Lingkup Pekerjaan

1. Penentuan titik dewatering


Penentuan titik dewatering dilakukan oleh tim surveyor
2. Pembuatan sumur
Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Sumur
a) Masukkan pipa PVC yang telah disiapkan
b) Pengisian krikil (gravel pack) diantara lubang bor dinding PVC
sebagai filter.
c) Pasang pompa submersible didalam sumur, di bawah water table
dewatering, kurang lebih 2,0 m
d) Letak panel kontrol dan instalasi listrik.
e) Memasang pipa naik (water way) galvanis sampai ke permukaan
tanah dan menyambung dengan selang flexible, ke sumur pengisian
(recharge well) atau ke saluran pembuangan kota.
f) Memasang kabel listrik dan panel operasi pompa, serta
menyambung kabel ke sumber listrik (PLN, Genset).
3. Pemasangan sistem dewatering
Pemasangan sistem dewatering meliputi sumur-sumur pompa (pumping
well) 10 unit di dalam area galian.
4. Pengoperasian sistem dewatering selama proses konstruksi
Pengoperasian sistem dewatering selama masa konstruksi hingga tekanan
angkat seimbang dengan berat konstruksi
5. Penutupan bekas lubang sumur
Penutupan bekas lubang sumur dilakukan dengan flens dan cleanst atau
sesuai petunjuk pengawas.
Urutan pelaksanaan :
1. Pabrikasi flange
2. Flange yang sudah jadi dipasang mengurung pipa PVC 8 inchi
3. Antara flange dan penutup flange, diberi karet / rubber
4. Pasang baut dan kencangkan hingga dipastikan sudah tidak ada
kebocoran 5. Penutupan sumur

Flow Chart Pekerjaan


Detail Engineering Design (DED)

Gambar Pekerjaan Dewatering : Potongan GWT

Anda mungkin juga menyukai