Anda di halaman 1dari 14

1.

Pekerjaan lift
a. Elevator atau lift merupakan salah satu jenis pesawat pengangkat, yang memindahkan
penumpang atau barang dari tempat satu ke tempat yang lain (dalam hal ini adalah dari
lantai yang satu ke lantai yang lain). Sistem elevator yang digunakan merupakan
kombinasi antara teknologi dan material.

b. Lingkup Pekerjaan pada pekerjaan lift

 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Pemasangan Setting Mesin Lift
 Pekerjaan Pemasangan Peralatan Hoistway Pit & Counterweight
 Pekerjaan Pemasangan Car Lift
 Pekerjaan Pemasangan Peralatan Landing Door
 Pekerjaan Pemasangan Elektrikal Liff

c. Proses Pemasangan Lift


1.  RUANG LUNCUR :Yang perlu disiapkan pertama sudah pasti ruang luncur,
bagaimana mungkin lift dipasang tanpa ruang luncur. Ruang luncur dapat dibuat dari
tembok dan balok cor ataupun bisa juga dibuat dari freestanding atau konstruksi baja.
Ukuran ruang luncur berbeda-beda, ini bergantung berdasarkan kapasitas lift. Sebagai
contoh misal akan dipasang lift passenger standar dengan kapasitas 8 orang. maka ukuran
ruang luncur 1900 x 1650 mm. Lebih lengkapnya bisa dilihat tabel dibawah ini.

Gambar 1
2.     GAMBAR PEMASANGAN : Setelah ada ruang luncur, maka dapat dibuat sebuah
gambar kerja atau pemasangan. Gambar tersebut tidak selalu sama persis dengan tabel
dan gambar kerja seperti yang ada pada gambar 1. Ukuran bisa berubah tetapi selisihnya
tidak terlalu besar. Itu disebabkan oleh bangunan ruang luncur di suatu lokasi yang tidak
sempurna liningnya (kelurusan) ataupun kontur bangunan yang tidak sama antar lantai.
Biasanya gambar dikeluarkan dilihat dari lingkar ruang luncur yang terkecil. Di bagian ini
pihak pensurvei lokasilah yang harus jeli mengamati atau mengukur ruang luncur. Jika
tidak maka akibatnya akan fatal, karena lift akan mengalami kendala saat pemasangan,
bahkan bisa jadi tidak bisa terpasang karena ukuran tidak sesuai atau terdapat selisih yang
tidak sedikit dengan lokasi.

Gambar 2
3.  TEMPLATE : Template di sini adalah suatu bentuk yang dibuat untuk acuan
menentukan beberapa titik tali lining (lot). Template dibuat berdasarkan gambar kerja.
Biasanya terdapat 7 titik lot, kadang para teknisi mekanik cukup hanya membuat 6 titik
lot. Pembuatan lot ini nanti untuk pedoman letak pemasangan komponen lift yang ada di
ruang luncur yaitu, dua rel sangkar, dua rel counterweight dan pintu luar. Pembuatan
template ini tidak ada standar khusus, ini tergantung metode jarak peletakan lot terhadap
gambar kerja yang dipakai oleh masing-masing para teknisi mekanik. Paling sering
terdapat dua metode penentuan titik lot. Walaupun berbeda cara namun tujuan akhirnya
adalah sesuai dengan gambar kerja. Template dapat dibuat dari kayu atau besi siku.
Template dibuat dua buah, satu diletakan di atas ruang luncur (yang telah ditentukan titik-
titik lot) dan satu di bawah ruang luncur atau pit ground (hanya untuk pengikat/penahan
tali lot). Peletakan template ini disesuaikan dengan gambar kerja dan lebih baiknya lagi
dikombinasikan dengan pengamatan lokasi ruang luncur. Agar nantinya tidak ada
benturan atau lokasi yang bergeser antar komponen satu dengan komponen lain atau
komponen dengan tembok ruang luncur. 
4.     PENARIKAN TALI LINING : langkah selanjutnya penarikan tali lining. Setelah
template terpasang, kita tinggal menarik tali lining (biasanya dari tali stainless) dari titik-
titik lot di template atas sampai ke bawah pit ground. Di ujung bawah, tali diikat dengan
pemberat supaya tali benar-benar lurus vertikal. Setelah ke tujuh titik ditarik tali dan
diikat pemberat, tunggu beberapa saat sampai tali tidak goyang yang berarti tali sudah
pada keaadaan lurus vertikal. Pada keadaan ini tali-tali tersebut dikunci/diikat pada
template bawah agar kelurusan tali terjaga.
Pada urutan langkah berikutnya para teknisi lift juga berbeda urutan pemasangannya,
sesuai pengalaman mereka masing-masing.
5.     REL KABIN DAN REL COUNTERWEIGHT: Pemasangan rel kabin dan rel
counterweight  berdasarkan lot. Biasanya berjarak 2 cm dari tali, ini dimaksud agar saat
rel dipasang tidak menyentuh/mengganggu tali lot. Untuk itu lot harus direncanakan
pergeseranya saat pemasangan template. Satu rel mempunyai panjang 5 meter dengan
besarnya bermacam macam disesuaikan dengan kapasitas angkut. Yaitu K8, K13, K24.
Untuk counterweight di sebut rel omega. Rel diikat oleh braket, dan braket dibaut di
tembok/balok/konstruksi. Braket ini biasanya dipasang setiap 2,5 meter. Jarak inipun
tidak harus, semakin pendek jaraknya juga akan semakin bagus, karena rel kabin akan
semakin kuat. Pemasangan rel biasanya dibantu dengan steiger. Di sini tidak kami
jelaskan bagaimana pemasangan rel kabin secara detail.
Rel kabin dipasang di kanan dan dikiri kabin. Sedangkan rel coenterweight juga ada dua.
Ada tipe yang di pasang di belakang kabin ada juga di samping kanan atau kiri kabin,
tergantung gambar kerja. Pemasangan rel dimulai dari bawah sampai ke atas.
6.     SILL PINTU LUAR, HANGER PINTU LUAR, DAUN PINTU LUAR : Langkah
selanjutnya pemasangan unit pintu luar yaitu sill pintu luar bersamaan itu juga dipasang
hanger pintu luar dan daun pintu luar. Pemasangan itu semua juga berdasarkan lot yang
sudah dibuat. Pemasangan unit pintu luar biasanya juga dimulai dari lantai terbawah
sampai lantai teratas.
7.     MESIN : Langkah selanjutnya pengangkatan mesin ke ruang mesin. Lokasi ruang
luncur pada umumnya terdapat di dalam tengah gedung, sehingga sering pengangkatan
dilakukan melalui lubang ruang luncur. Pengangkatan mesin ditarik dengan chainblock
atau hoist listrik yang digantung disebuah hook yang sudah dibuat di atap ruang mesin
yang lurus dengan ruang luncur. Mesin ini sementara diletakan dulu di ruang mesin,
belum langsung disetting penempatannya.
8.    KABIN : Kabin terdapat beberapa komponen. Pertama dipasang dahulu bottom
chanal dengan dua guide shoe kabin bawah. Kemudian upright kanan kiri dan dua safety
block, untuk safety block ada dua tipe yaitu tipe bawah dan tipe atas. Kemudian
ditutup/dikunci dengan top chanal dan dua guide shoe kabin atas.
Setelah itu dipasang frame kabin, kemudian dinding kabin depan termasuk COP(Car
Operation Panel) (yaitu panel tempat tombol-tombol lantai tujuan dan tombol pelengkap
lain serta display lantai), dinding samping kanan kiri dan belakang. Setelah itu dipasang
atap kabin. Setelah itu dipasang unit door motor, terdiri dari hanger termasuk motor
penggerak pintu dan inverter pintu. Kemudian dipasang daun pintu kabin dan sill pintu
kabin.
9.     COUNTERWEIGHT : Langkah selanjutnya pemasangan unit counterweight terdiri
dari frame counterweight dan empat guide shoe. Untuk balok pemberat biasanya
dimasukkan ke dalam frame belakangan setelah counterweight terhubung rope (tali baja)
dengan mesin dan kabin.
10. Langkah selanjutnya yaitu setting unit mesin yang terdiri dari gelagar UWF, frame
gearbox, motor gearbox/gearless, dan pulley deflection. Setting penempatan unit mesin ini
juga berdasarkan gambar kerja.
11. ROPE (tali baja): Selanjutnya pemasangan rope, sebelum memasang rope ada
langkah-langkah yang dikerjakan terlebih dahulu yaitu tali lot dan steiger dibongkar agar
tidak mengganggu. Kemudian karena posisi unit kabin berada di bawah, maka
counterweight harus diposisikan di atas ruang luncur dengan cara ditarik dengan
chainblock. Nah setelah itu baru bisa dipasang rope yang menghubungkan (kabin - pulley
deflection - main pulley gearbox/gearless – counterweight). Panjangnya telah diukur
berdasarkan beberapa aspek yaitu panjang ruang luncur, overheight, counterweight,
panjang pitground, buffer kabin, dan buffer counterweight. Setiap unit lift mempunyai
jumlah alur dan besar diameter rope yang berbeda tergantung kapasitas angkut. Minimal
jumlah alur adalah tiga alur, dan minimal diameter adalah 8 mm. Setelah terpasang
chainblock penahan counterweight bisa dilepas.
12. SPEED GOVERNOR :Selanjutnya dipasang speedgovernor, ini fungsinya untuk
membatasi kecepatan berlebih waktu lift berjalan. Terhubung dengan safety block kabin
melalui satu alur rope governor, di ujung bawah rope governor terdapat tension atau
pemberat agar rope tidak kendor. Bekerja secara mekanikal, jika lift melebihi kecepatan
yang ditentukan, speed governor akan mengunci dan berhenti berputar, karena terhubung
dengan safety block kabin melalui rope, kabin juga akan berhenti karena safety block
bekerja seperti rem yang mencengkeram rel kabin.
Jika berandai andai extrim misalkan semua rope utama putus, lift tidak akan jatuh ke
bawah karena terdapat suatu alat yang bernama speed governor, yang akan membuat
kabin berhenti.
Nah sampai disini pemasangan mekanik sudah saya katakan 95%, sisanya biasanya
penyetingan tahap akhir. Ini dilakukan setelah lift sudah terpasang kontrol elektrik dan di
tes running. Nah pada tes running inilah biasanya ketahuan atau ditemukan setingan
mekanik yang kurang pas, antara lain pintu-pintu, guide shoe, safety block dan lain-lain.

d. Flow chart pekerjaan

DED dari pengerjaan gedung


Pada DED tersebut merupakan DED pengerjaan lift dari lantai dasar hingga lantai paling atas.
Dari gambar tersebut merupakan tampak samping.

2. Pekerjaan tata udara


a. Sistem Tata Udara atau biasa disebut ventilation & air conditioning (VAC) merupakan
instalasi yang berfungsi untuk mengatur kenyamanan dalam suatu ruangan baik untuk
gedung perkantoran, apartemen, hotel, mall, bandara, dan gedung lain-lain. Fungsi dari
sistem tata udara antara lain meliputi pengaturan suhu udara, sirkulasi udara, kelembaban
(humidity) udara, dan kebersihan udara.

b. Lingkup Pekerjaan
 Air Conditioning : Chiller System, VRV System, Single Split
System, Radiant Cooling System

 Ventilasi Mekanis : Fan

c. Flow Chart Pekerjaan

START

Pasang Instalasi Pipa Chiller Pasang Ducting

Test Cek
Not OK Not OK
Pasang Indoor Unit

Pasang Pompa Chiller

Pasang Chiller
Pasang Sistem Kontrol, Valve-valve & Assesories lainnya

Test & Commissioning

FINISH

d. DED pekerjaan tata udara

Pada DED tersebut merupakan DED pekerjaan tata udara pada pembangunan
apartemen. Gambar DED tersebut merupakan tampak depan,samping, dan belakang. Gambar
diatas sudah gambaran pekerjaan secara detail.

3. Pekerjaan penerangan

a. Instalasi penerangan dan stop kontak adalah bagian dari pekerjaan listrik yang terdiri
dari material kabel dan pipa conduit yang dipergunakan sebagai sarana pengantar arus
listrik.

b. Lingkup Pekerjaan

 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Pemasangan Pipa Conduit
 Pekerjaan Pemasangan Flexible Conduit
 Pekerjaan Percobaan
c. Flow chart pekerjaan penerangan
Pada DED tersebut merukapan DED pengerjaan penerangan dari kontruksi dari basement hingga
lantai 26. Pada gambar terlihat secara detail.
4. Pekerjaan Plumbing
a. Plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan,
pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di
Gedung. Peraturan yang berlaku di Indonesia adalah sesuai dengan
standar SNI No. 01-0220-1987 yang membahas tentang air minum yang
boleh dialirkan melalui peralatan plumbing
b. Lingkup Pekerjaan

 Sistem Air Bersih ( penggunaan air dalam gedung )


 Sistem Air Kotor ( Air bekas penggunaan dalam gedung )
 Sistem Air Hujan
 Sistem Air Panas

c. DED dari pengerjaan Plumbing


Pada DED tersebut merupakan DED pengerjaan plumbing. Dari sistem air bersih dalam gendung,
sistem pembuangan air kotor dalam gedung, dan seluruh sistem air yang ada didalam gedung.

5. Pekerjaan Fire Protection


a. Sistem pengindera api atau fire alarm system adalah suatu sistem terintegrasi yang
didesain dan dibangun untuk mendeteksi awal adanya indikasi kebakaran, untuk
kemudian memberi peringatan ( warning ) dalam sistem evakuasi dan ditindaklanjuti
secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam kebakaran ( fire
fighting system ). Gedung bertingkat dengan lantai lebih dari satu bahkan sampai puluhan
memiliki risiko yang tinggi saat terjadi hal hal tak terduga seperti kebakaran. Oleh karena
itu perlu membuat sistem fire protection yang baik dengan dilengkapi dengan teknologi
yang terbaik.
b. Lingkup Pengerjaan Fire Protection
 Detector (Heat Detector, Smoke Detector, Fire Detector )
 MCFA
 Annusiator
 Terminal Box
 Instalasi Sistem Fire Alarm
 Fire Extinguiser /Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
 Testing & Commissioning

c. Flow chart Fire protection


d. DED pekerjaan Fire Protection

Pada DED tersebut adalah DED dari pekerjaan Fire Protection.

Anda mungkin juga menyukai