Anda di halaman 1dari 6

Metode pelaksanaan untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan unit Lift:

1.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pelaksanaan persiapan pekerjaan pengadaan dan pemasangan Lift meliputi
:
1)
Klasifikasi final Specifikasi Teknis unit Lift
2)
Membuat Shop Drawing untuk disetujui oleh pihak terkait sebagai gambar pelaksanaan.
3)
Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan.
4)
Monitoring Lapangan.
2.
PABRIKASI
Pelaksanan p
ekerjaan pabrikasi, dapat dilaksanakan setelah Final Specifikasi Teknis dan
Shop Drawing disetujui bersama.
3.
SHIPMENT
Pengiriman ( pengapalan ) dilaksanakan setelah seluruh kelengkapan unit Lift selesai
diproduksi, dan diperkirakan 1 ( satu
) minggu setelah tiba di pelabuhan Tanjung Priok unit
tersebut akan sampai dilokasi proyek.
4. UNIT ONSITE.
Pengiriman unit dari pelabuhan Tanjung Priok ke lokasi proyek, sesuai kondisi lapangan
dengan menggunakan Truk Container.
Untu
k kelancaran pekerjaan tersebut diatas, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh
pihak lain ( MK ) antara lain :
-
. Pengadaan lokasi penempatan unit onsite.
-
. Pengadaan jalan masuk kelokasi penempatan untuk akses Truk Container dan Forkli
t.
5. PEKERJAAN PEMASANGAN UNIT LIFT
A.
Pekerjaan pemasangan Lift dapat dimulai setelah :
1)
Hoistway Lift ( termasuk ruang mesin ) telah selesai pengerjaannya
2)
Unit Lift dan sudah masuk kelokasi proyek.
B.
Adapun beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan oleh kontraktor sipil dalam
pembuatan Hoistway Lift antara lain :
1)
Ukuran bersih Hoistway Lift dan ketegak lurusannya.
2)
Kedalaman pith Lift .
3)
Tempat dudukan beam mesin Lift / dudukan ( reaction force
)
4)
Hoisting hook untuk pengangkatan mesin lift.
5)
Ketinggian over head dan ruang mesin Lift.
6)
Ring balok (kelipatan 2,5 M ) untuk pemasangan bracket Main dan CWT Rail Lift.
7)
Tinggi dan lebar bersih kolom / balok pra
ktis untuk pemegang jamb ( kusen ) pintu Lift
pada setiap lantai.
8)
Lubang sparing untuk Hall Button, Indicator dan Fireman Switch.
Ukuran / dimensi dari hal tersebut diatas telah tercantum dalam Shop Drawing Lift
TAHAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN LIFT
1.
Pemasangan Steger Bambu.
Adalah pemasangan perancang bambu guna pemasangan komponen lift yang akan dipasang
di area hoistway lift dan dapat dilaksanakan setelah seluruh hoistway lift selesai dikerjakan.
2.
Plumb / Centering
Adalah pelaksanaan pekerjaan untuk
menentukan as pintu seluruh lantai dan maju
mundurnya posisi lift serta titik as seluruh pemasangan komponen lift yang akan dipasang
didalam hoistway lift.
3.
Pemasangan Bracket Main dan CWT rail.
Adalah pemasangan bracket pengikat / kedudukan rel yang terdi
ri dari dua bagian pekerjaan :
-
Pemasangan dynabolt untuk mengikat bracket (bila ring balok dibuat dari bahan beton).
-
Pengelasan bracket dudukan rel terhadap bracket yang telah dipasang pada ring balok pada
setiap jarak 2,5
meter dan apabila ring balok terbuat dari baja maka langsung dilas ke ring balok
baja tersebut.
4.
Pemasangan Main dan CW rail.
Adalah Penyusunan rel peluncur car lift dan beban (CounterWeight) mulai dari bawah yang
kemudian dilakukan pengecekan untuk mencar
i ketegakan rel tersebut satu persatu dengan acuan
kawat plumb yang telah disiapkan.
5.
Periksa QC
Pengec
ekan oleh Team QC dari Kantor pusat mengenai pemasangan Rail dengan
menggunakan form
-
form dari kantor pusat.
6.
Pengangkatan Mesin, Panel Kontrol Lift
Adal
ah Pemindahan mesin lift dari lantai penempatan sementara ke ruang mesin lift dengan
menggunakan alat pengangkat chain block melalui lubang hoistway lift. Bisa juga diangkat
dengan menggunakan bantuan alat Tower Crane.
7.
Pemasangan Sill, Jamb dan Header.
Ada
lah pemasangan komponen lift didaerah pintu lift. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan
setelah as pintu lift ditentukan dan garis pinjam finishing lantai (elevasi) tersedia didaerah sekitar
pintu lift.
8.
Setting Mesin
Adalah proses pengesetan mesin lift dan pan
el lift di ruang mesin dengan melakukan
pengelotan as pulley mesin terhadap as car lift dan as counter weight.
9.
Assembling Sangkar.
Adalah pelaksanaan perakitan car lift, biasanya dilaksanakan dilantai dasar.
10.
Roping
Adalah Pelaksanaan pemasangan wire rope
(seling) yang menghubungkan antara car dan
couhter weight.
11.
Pemasangan Door dan Setting
Adalah Pemasangan pintu (Hall Door) pada setiap lantai dan dilaksanakan mulai dari lantai
atas. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah penutupan celah didaerah sekitar
pintu (sill, jamb
& pocket) lift selesai dikerjakan.
12.
Wirring dan Koneksi Kabel
Adalah Pelaksanaan penyambungan kabel
-
kabel lift yang akan dipasang didaerah hoistway
lift, car lift dan ruang mesin dan penurunan kabel kabel tail core serta pembuatan jalur k
abel /
tray diruang mesin untuk koneksi dari panel ke mesin.
13.
Slow Speed Test
Adalah Pelaksanaan Pengetesan untuk menjalankan lift secara manual dan diteruskan dengan
setting mekanik yang diperlukan (terutama daerah pintu) dengan melakukan terlebih dahulu
p
embongkaran steger bambu.
14.
High Speed Test
Adalah Pelaksanaan Pengetesan fungsi seluruh sistem operasional lift secara otomatis.
15.
Reksa Uji
Proses pengajuan dan pemeriksaan kelayakan lift oleh pihak depnaker sebelum lift
dioperasikan.
16.
ST 1
Proses penyerahan
unit pertama ke pihak kedua sebagai syarat bahwa unit telah terpasang
dengan baik
17.
Free Maintenance
Service rutin unit sesuai dengan bunyi yang tercantum dalam kontrak yang telah disepakati
bersama.
Metode Pekerjaan Pengangkatan Mesin & Panel
Pekerjaan
pengangkatan mesin dan panel dapat dilaksanakan dengan
langkah
-
langkah sebagai berikut :
1.
Pengangkatan dengan menggunakan tower crane
Mesin dan panel langsung diangkat ke ruang mesin dengan menggunakan tower crane
secara bertahap dari luar gedung, di
mana berat mesin adalah 2 ton, sehingga perlu diperhatikan
mengenai safety (letak tali tower crane)
2.
Pengangkatan dengan menggunakan Chain Block (20 ton)
Metode ini akan dipakai seandainya pada saat pengangkatan tower crane telah dibongkar
atau tower cra
ne tidak dapat mengangkat(overload). Dalam hal ini mesin harus terlebih dahulu
didekatkan dengan lobang hoistway yang akan dilalui menuju ruang mesin. Sebelumnya
dilakukan persiapan terlebih dahulu seperti pemasangan chain block dan rantai untuk
mengangkat
mesin dan panel tersebut serta hook atau balok / kolom diatap ruang mesin sebagai
tempat menggantungkan chain block tersebut. Setelah segala persiapan selesai dilakukan maka
akan dilakukan pengikatan rantai ke mesin atau panel dan setelah dilakukan pengec
ehekan
semua safety maka mesin atau panel dapat dilakukan pengangkatan. Selama perjalanan keatas
akan dilakukan pengawalan mesin agar rantai tidak terbelit atau mesin menabrak bibir lantai dan
lain lainnya.
Ø
Metode Pre
-
Commissioning Test.
Hal
-
hal
yang perlu dipersiapkan sebelum dilaksanakan Commisioning Test :
. Sub panel daya + grounding tersedia didalam ruang mesin Lift.
. Tegangan yang dibutuhkan adalah 380 VAC dengan daya sesuai kebutuhan
KW meter.
. Sistem penerangan dan
pendingin ruang mesin lift sudah terpasang
. Kebersihan ruang mesin
. Kebersihan hoistway lift
. Pintu lift pada setiap lantai sudah terpasang
Ø
Metode Commissioning Test.
Testing commisioning bisa dilakukan setelah persiapan test
terpenuhi
dengan langkah
-
langkah sebagai berikut :
. Merger kabel kontrol
. Merger terminal RST dan VW pada control panel
. MCCB pada sub panel di on
-
kan
. Cek tegangan RST
. MCCB pada control panel lift di on
-
kan
. Cek tegangan
komponen power suplay
. Nyalakan lampu pada sangkar Lift
. Fungsikan Interphone.
. Program slow speed
. Fungsikan gavenor safety
. Fungsikan Final limit up & down
. Balance sangkar lift
. Setting pintu pada seluruh lantai
.
Program test high speed
. Setting level.
Eskalator
Aplikasi Motor Induksi Pada Eskalator/Travolator
-
Suatu bangunan yang besar dan
tinggi, memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman untuk aktifitas perpindahan orang
dan barang secara vertikal. Sarana angkut vertikal yang bekerja secara mekanik elek
trik adalah
eskalator dan travolator yang merupakan alat transportasi antar lantai pada gedung bertingkat
yang menggunakan tangga berjalan yang digerakkan oleh motor listrik. Dengan adanya alat
tersebut maka para pengunjung tidak perlu mengeluarkan banyak
energi untuk berjalan antar
lantai. Kemudahan tesebut tentunya harus didukung oleh kinerja sistem yang baik untuk
mendapatkan performa yang terbaik pula.
Sebuah eskalator mempunyai lebih dari sepuluh komponen utama seperti
truss
, motor
penggerak, sistem transmisi, tangga,
track system
,
balustrade
,
decking
, peralatan pengaman dan
sistem kelistrikan seperti yang terlihat pada gambar
dibawah.
Prinsip kerja eskalator akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pendaratan/Landing
Floor p
late rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke
ruang mesin yang berada di bawah floor plates. Comb plate adalah bagian antara floor plate yang
statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah aga
r geriginya tepat
berada di antara celah
-
celah anak tangga
-
anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada
dibawah permukaan cleat.
b. Landasan penopang/Truss
Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan
bawah dan
atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari
bagian
-
bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan
bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung
-
ujung truss
tersandar pa
da penopang beton atau baja.
c. Lintasan
Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak
tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dua lintasan: satu untuk
bagian muka anak tangga (yang diseb
ut lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer
anak tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan posisi dari lintasan
-
lintasan ini
menyebabkan anak tangga
-
anak tangga muncul dari bawah comb plate untuk membentuk tangga
dan menghilan
g kembali ke dalam landasan penopang.
Gambar (2): Sistem transmisi pada Eskalator
Prinsip Kerja Eskalator secara sederhana dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar
(2) diatas:
Tangga (step) dan handrail digerakkan oleh sebuah motor listrik seperti yan
g terlihat pada
sistem transmisi eskalator dalam gambar (2). Mekanisme berputarnya 2 menggunakan batang
utama (shaft) 4 yang digerakkan oleh driving equipment 13 melalui rantai penggerak 1. Sproket
penggerak handrail dan tangga menggunakan rantai yang terp
asang secara terpisah. Ukuran dari
tiap roda rantai dan jumlah giginya dirancang sesuai dengan keperluan pergerakan eskalator.
Semua rantai mudah untuk dirakit dan dibongkar serta dijamin kuat.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENGADAAN DAN PEMASANGAN UNIT
ESCALATOR
Metode pelaksanaan untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan unit escalator adalah
sebagai berikut :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pelaksanaan persiapan pekerjaan pengadaan dan pemasangan Escalator meliputi :
a.
Klarifikasi final specifikasi t
eknis unit escalator
b.
Membuat shop drawing untuk disetujui oleh pihak terkait sebagai gambar pelaksanaan.
c.
Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan.
d.
Pembuatan site office untuk penyimpanan sebagian material dan alat kerja.
2. PABRIKASI
Pelaksanaan pekerjaan pabrikasi, dapat dilaksanakan setelah final specifikasi teknis dan shop
drawing disetujui bersama.
3. SHIPMENT
Peng
i
riman (pengapalan) dilaksanakan setelah seluruh kelengkapan unit escalator selesai
diproduksi, dan diperkirakan 3 (tiga) minggu setelah pengapalan unit tersebut akan sampai
dilokasi proyek.
4. UNIT ON SITE
Pengiriman unit dari pelabuhan tanjung per
iok ke lokasi proyek secara bertahap, sesuai
kondisi lapangan dengan mengunakan truk container.
Untuk kelancaran pekerjaan tersebut diatas, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh
pihak lain (Kontraktor Sipil), antara lain :
a.
Pengadaan lokasi pe
nempatan unit onsite (diperkirakan sebannyak ..... case)
b.
Pengadaan jalan masuk kelokasi penempatan untuk akses truk container dan forklif.
5. PEKERJAAN PEMASANGAN UNIT ESCALATOR
Pekerjaan pemasangan escalator dapat dimulai setelah :
a.
Unit esca
lator sudah masuk ke lokasi proyek
b.
Hoistway escalator telah selesai pengerjaannya.
Adapun beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh kontraktor sipil dalam
pembuatan hoistway escalator, antara lain :
a.
Ukuran bersih hoistway escalato
r dan ketegak lurusnya.
b.
Kedalaman pit escalator.
c.
Tempat dudukan escalator (reaction force)
d.
Hoisting hook untuk pengangkatan escalator (Kapasitas 8 ton).
Ukuran / dimensi dari hal tersebut diatas telah tercantum dalam shop drawing
escalator.
v
Pekerjaan Pemasangan Escalator terdiri dari beberapa tahap antara lain :
v
Pekerjaan Pemasangan Escalator :
1.
Transportasi ke void escalator.
Yaitu pengangkatan unit untuk di letakkan ditempat yang paling dekat dengan lobang dengan
menggunakan Hand Pallet dan Pallet kotak atau dengan menggunakan forklift.
2.
Joint Frame dan Rail
Pekerjaan penyambungan potongan frame dan rail escalator menjadi satu sebelum diletakkan di
pit escalator.peralatan yang harus disediakan yaitu joice, hand pall
et, kunci

kunci, peralatan
pengelasan.
3.
Wiring dan Koneksi Kabel
Koneksi safety device dan panel escalator serta pemasangan kabel

kabel
4.
Erection Frame
Peletakkan Unit Escalator ke dalam void / pit escalator dengan menggunakan Chain block yang
diletakkan
di hook yang disediakan oleh gedung
5.
Plumb / Centering
Proses pengukuran level escalator terhadap finishing floor untuk dipakai sebagai ukuran
pemasangan bracket.
6.
Pemasangan Bracket
Pekerjaan Pemasangan bracket untuk dudukan kaca escalator serta outside d
eck
7.
Pemasangan Out Side
Adalah Cover Frame yang dipasang pada sisi luar kaca escalator
8.
Pemasangan Kaca
Pemasangan Kaca escalator dengan posisi menumpang pada bracket.
9.
Pemasangan Handrail
Pemasangan karet pegangan untuk penumpang yang naik di escalator.
10.
Pemasangan Inside Deck dan Skirt Guard
Pemasangan Cover Frame yang dipasang pada sisi dalam kaca escalator dan pemasangan dinding
pembatas step sisi kanan kiri bagian dalam escalator
11.
Testing
Pelaksanaan pengetesan escalator dengan secara bertahap dengan la
ngkah pertama escalator
dijalankan manual, maintenant,baru sesudahnya dapat dijalankan secara normal.
12.
Pemasangan Step
Adalah pemasangan seluruh step ( pijakan kaki penumpang escalator ) sebelum pelaksanaan
running test.
13.
Commissioning
Proses running test e
scalator.
14.
Reksa Uji
Proses pengujian kelayakan escalator oleh pihak depnaker.

Anda mungkin juga menyukai