1. Sistem gearless
Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran,
hotel, apartemen, rumah sakit dsb (sekarang ada juga
lift yang mesinnya disamping)
2. Sistem hydrolic
Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai,
biasanya digunakan untuk lift makanan dan uang.
Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk
penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur
Macam peralatan dan pengaman pada lift
• Penentuan berat sangkardipengaruhi oleh berat
sangkar ditambah dengan 45% lebih muatan.
a. Lift pit
Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah,
berupa buffer sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena
letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air.
c. Ruang mesin
Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control
panel (yang mengatur jalannya kereta)
✓ Kabel baja telanjang lemas berinti banyak. Salah satu ujungnya
diikat pada sangkar sedang ujung lainnya melalui roda piringan
bagian atas, turun ke bawah selanjutnya di ikat pada bandul
pemberat yang memiliki berat sedikit lebih berat dari beratnya
sangkar, yaitu sebesar 45% lebih. Karena adanya bandul pemberat
maka untuk menaikkan dan menurunkan sangkar lifttidak
memerlukan tenaga yang besar.
✓ Pada lift juga ada satu lagi kabel baja yang melingkari roda piringan
(disk), satu roda di atas dikamar mesin dan yang satu lagi berada di
bawah dipasang pada dasar lorong lift. Kabel ini digerakkan oleh
piringan di atas yang digerakkan oleh motor listrik
berjalan/berputar ke kanan dan ke kiri yang membuat sangkar lift
naik turun karena pada satu titik dari kabel yang naik turun ini
diikatkan pada sangkarnya.
Fungsi Peralatan
▲ Drive Sheave/ Main Sheave :
Roda utama untuk menggerakkan kereta (car) dan bobot imbang
(counterweight) melalui tali baja (wire rope).
▲Governor
Alat proteksi terhadap kecepatan lebih yang bekerja secara mekanis
dengan gaya sentrifugal .Jika terjadi kecepatan lebih, tahap 1, saklar
governor akan mematikan/ memberhentikan motor lift dengan
melakukan pengereman
Tahap 2. jika lift masih laju, grip/rope catch/penjepit akan menjepit
rope governor sehingga safety block memberhentikan kereta.
▲ Guide Rail (rel pemandu)
Rel untuk memandu jalannya kereta dan bobot imbang
sehingga kereta dan bobot imbang tidak bertabrakan.
▲Elevator Car/Kereta
Tempat penumpang/barang naik dan turun.
▲Primary pos.Transd / Pulse generator
Alat electronik untuk menentukan posisi kereta/feed back
kecepatan. Posisi biasanya ditentukan berdasarkan jumlah
pulsa pada piringan berlubang.
▲Controller/Control Panel.
Panel tempat peralatan electronik atau komputer untuk
mengendalikan jalannya lift sesuai tujuan yang diminta
penumpang.
▲Drive Unit/Unit Penggerak Motor
Berisi peralatan power semiconductor (Thirystor, Transistor atau
IGBT) untuk menjalankan motor penggerak.Untuk lift sekarang
Drive unit biasanya disatukan dalam satu control panel.
▲Hoist Cables/Tali baja/Wire rope.
Tali baja untuk menggantung kereta(car) dan bobot imbang
(counterweight). Ukuran
diameternya 10, 12, 14, 16 mm atau lebih.
▲Door operator.
Satu set peralatan mekanik dan listrik untuk penggerak buku
tutup pintu kereta. Meng-gunakan motor DC ata AC.
▲Hoist Way/Shaft/Ruang Luncur.
Ruang dalam gedung untuk ruang luncur kereta. Pada bagian
bawah terdapat sumuran untuk menempatkan buffer,
compansating sheave
▲Traveling Cables
Kabel yang menghubungkan kereta dengan control panel. Melalu kabel ini dibawa data
input/output dari kereta, daya listrik untuk lampu dan fan atau bahkan kabel
untuk camera TV.
▲Counterweght / Bobot Imbang.
Bobot imbang adalah sekumpulan blok besi yang tersusun dan berfungsi untuk
mengimbangi berat kereta, sehungga pada roda utama akan terjadi gaya gesek yang
cukup besar untuk menahan kereta slip dari roda utamanya.
▲Buffer/Peredam
Ada kemungkinan kereta, karena sesuatu hal yang tidak diinginkan kereta harus
merosot kedalam pit, maka pada dasar pit ditempatkan peredam yang berfungsi
untuk meredam energi kinetik sehingga benturan bisa diredam. Ada 2 jenis
peredam yaitu peredam per (spring buffer) dan peredam oli (oil buffer
Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah :
1. Waktu menunggu (interval, waiting time).
2. Daya angkut (handling capacity)
3. Waktu perjalanan bolak balik lift (round trip
time)
Waktu menunggu (interval, Waiting time)
• Untuk proyek-proyek komersil perkantoran
diperhitungkan waktu menunggu sekitar 30 detik.
• Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik
dibagi jumlah lift.
T/N
• Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut
pada beban puncak saat-saat sibuk, maka proyek-
proyek perkantoran yang beberapa lantainya disewa
oleh suatu penyewa, jumlah lift totalnya harus
ditambah dengan 20 – 40 %.
• Waktu menunggu juga sangat variabel tergantung
jenis gedung.
Contoh-contohnya sebagai berikut :
a. Perkantoran 25 – 45 detik
b. Flat 50 - 120 detik
c. Hotel 40 – 70 detik
d. Asrama 60 – 80 detik
Dimana :
T = waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip time).
h = Tinggi lantai sampai dengan lantai.
s = Kecepatan rata-rata lift.
n = jumlah lantai dalam 1 zone
m = kapasitas lift
BEBAN PUNCAK LIFT (PEAK LOAD)
N= 2 an T P
3 m ( 200a” + n TP)
Dimana :
N = Jumlah Lift dalam 1 Zone
a = Luas lantai kotor per tingkat
P = Persentasi jumlah penghuni gedung yang diperhitungkan
sebagai beban puncak lift
T = Waktu perjalanan bolak-balik lift
m = kapasitas Lift
a”= Luas lantai netto per orang
n = Jumlah lantai dalam 1 Zone.
Contoh Perhitungan :
• Sebuah gedung 30 lantai dengan luas rata-rata
a = 1200 m2, tinggi lantai sampai dengan
lantai h = 3.60 meter dibagi dalam 2 zone :
bhg bawah 15 lantai dan bhg atas 15 lantai.
• Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani
oleh lift-lift berkecapatan rata-rata 4 m / detik
dan kapasitas m = 20 orang / lift.
Perhitungan Zone 2
Waktu perjalanan bolak-balik lift (antara lantai 1 – 15 non-stop)
dengan kecepatan rata-rata S2 = 5 m/ detik
A. T = 2 (n1-1)h + (2h+4S2)(n2-1)+S2 (3m+4)
S2 S2
T = 2h(n1-1) + (2h + 4 S2) (n2-1) + S2(3m+4)
S2
Untuk : h = 3.60 m
N1 = 15 N2 = 15
S1 = 3 m/detik S2 = 5 m / detik
M = 20 orang / lift
Maka : T2 = 160.32 detik
B. Daya angkut Lift dalam 5 menit untuk zone 2 :
M2 = 300 m N2 = 561,37
T2
C. Beban puncak lift untuk zone 2 :
L2 = n2 P x (2a – 3 m N2) = 175,5 N2
2a“
D. Persamaan L 2= M2
L2 = n2 P x (2a – 3 m N2) = 300 m N2
2a“ T2
Untuk a = 1200 m 2
N2 = 15
T2 = 160.32 detik
P = 40 %
A “ = 4 m2 / orang
M = 20 orang / lift
Maka : N 2 = 4 lift @ 20 orang
W2 = T/N = 160,32/4
W2 = 40.08 detik > w min = 25 detik
< w max = 45 detik
SISTEM ZONE BANYAK DENGAN “SKYLOBBY”