Anda di halaman 1dari 43

ELEVATOR (Lift)

Alat untuk transportasi vertikal dalam bangunan


bertingkat adalah lift atau elevator.

Instalasi lift yang ideal ialah yang menghasilkan


waktu menunggu di setiap lantai yang
minimal, percepatan yang komfortabel,
angkutan vertikal yang cepat, pemuatan dan
penurunan yang cepat disetiap lantai.

SK SNI No. 03-7017.2-2004


Berdasarkan hoist mekanisme angkatnya lift dapat
dibagi atas:
• Traction Elevators
• Hydraulic Elevator
• Climbing Elevator
• Paternoster

Berdasarkan pemakaiannya lift dapat dibagi atas:


• Lift Penumpang
• Lift Service
• Dump Waiter
Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :

1. Sistem gearless
Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran,
hotel, apartemen, rumah sakit dsb (sekarang ada juga
lift yang mesinnya disamping)

2. Sistem hydrolic
Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai,
biasanya digunakan untuk lift makanan dan uang.
Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk
penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur
Macam peralatan dan pengaman pada lift
• Penentuan berat sangkardipengaruhi oleh berat
sangkar ditambah dengan 45% lebih muatan.

• Pada saat sangkar berkedudukan di tempat yang


paling atas, masih ada ruang bebas setinggi ±175 cm,
sedang pada kedudukan paling bawah, masih ada
ruang bebas dengan jarak ±75 cm.

• Jika terjadi lift berhenti melebihi titik teratas atau


terbawah, lift akan menyentuh saklar akhir dan lift
segera berhenti. Setiap saklar akhir terdapat dua
saklar di atas dan di bawah hingga merupakan
pengaman ganda.
• Pada dasar lorong lift terdapat tonggak penahan sebagai
pengaman, masing-masing untuk lift dan bandul pemberat
Piringan PP memiliki alat centrifugal yang segera berkembang
dan membuka saklar dan membuat lift berhenti. Jika lift turun
lebih cepat 6% dari kecepatan normal. Jika lift meluncur ke
bawah cepat sekali (jika kabelnya putus) yang berarti roda PP
ikut berputar cepat juga.

• Alat pengaman yang dapat menahan kabelnya dan pada saat


kabel ditahan maka kabel akan cukup kuat untuk menarik
cakar pengaman yang akan menjepit dengan keras batang
peluncur dan lift segera berhenti (seperti rem pada sangkar
api).
• Pada saat lift berhenti, pintu lorong dan pintu sangkar akan
membuka dan menutup sendiri secara otomatis dalam waktu
8 detik dan cukup waktu untuk keluar masuknya penumpang.
Diantara daun pintu lorong dan daun pintu sangkar terdapat
daun pintu pengaman yang menonjol lebih dari tutup pintu
yang menonjol tersebut karena letaknya jika terdapat badan
atau anggota badan yang terjepit akan tertekan lebih dulu
masuk kedalam dan mematikan aliran motor listrik penggerak
ke dua daun pintu yang ada dan gerakan pintu berhenti
seketika.

• Pada sangkar terdapat lampu tanda bahaya untuk terjadinya


gangguan-gangguan dan kemacetan-kemacetan dan apapun
jenis gangguan dapat diatasi dengan segera. Jenis gangguan
yang terjadi diantaranya adalah: tidak ada tegangan listrik,
sumber tegangan mati, pintu macet, dan lain-lainnya.
• Pada sangkar terdapat telepon yang sewaktu-waktu
dapat digunakan menghubungi petugas lift atau
operator yang selalu berada di kamar mesin. Lampu-
lampu bahaya dan juga alat telepon dapat aliran dari
baterai.
Bagian-bagian Lift adalah:

✓ Batang peluncur terbuat dari kerangka baja profil


yang tegak berdiri setinggi struktur gedung.

✓ Sangkar Lift berfungsi sebagai tempat penumpang


sejumlah 6-10 orang yang bergerak naik-turun
melalui kerangka atau batangbatang peluncur
tersebut. Dalam sangkar lift dilengkapi dengan
tomboltombol tekan untuk memberhentikan lift pada
lantai tertentu. Selain itu juga dilengkapi dengan
pintu gingsir yang digunakan untuk masuk dan
keluarnya penumpang dan pada pintu juga dilengkapi
dengan alat pengaman.
✓ Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :

a. Lift pit
Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah,
berupa buffer sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena
letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air.

b. Ruang luncur (hoistway)


Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2 masuk
ke kereta lift, tempat meluncurnya beban penyeimbang,
meletakkan rel peluncur dan beben pengimbang.

c. Ruang mesin
Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control
panel (yang mengatur jalannya kereta)
✓ Kabel baja telanjang lemas berinti banyak. Salah satu ujungnya
diikat pada sangkar sedang ujung lainnya melalui roda piringan
bagian atas, turun ke bawah selanjutnya di ikat pada bandul
pemberat yang memiliki berat sedikit lebih berat dari beratnya
sangkar, yaitu sebesar 45% lebih. Karena adanya bandul pemberat
maka untuk menaikkan dan menurunkan sangkar lifttidak
memerlukan tenaga yang besar.

✓ Pada lift juga ada satu lagi kabel baja yang melingkari roda piringan
(disk), satu roda di atas dikamar mesin dan yang satu lagi berada di
bawah dipasang pada dasar lorong lift. Kabel ini digerakkan oleh
piringan di atas yang digerakkan oleh motor listrik
berjalan/berputar ke kanan dan ke kiri yang membuat sangkar lift
naik turun karena pada satu titik dari kabel yang naik turun ini
diikatkan pada sangkarnya.
Fungsi Peralatan
▲ Drive Sheave/ Main Sheave :
Roda utama untuk menggerakkan kereta (car) dan bobot imbang
(counterweight) melalui tali baja (wire rope).

▲Hoist Machine / Mesin traksi :


Motor penggerak untuk memutar roda utama dengan menggunakan
gearbox (geared) dulu atau tanpa gearbox
(gearless).

▲Governor
Alat proteksi terhadap kecepatan lebih yang bekerja secara mekanis
dengan gaya sentrifugal .Jika terjadi kecepatan lebih, tahap 1, saklar
governor akan mematikan/ memberhentikan motor lift dengan
melakukan pengereman
Tahap 2. jika lift masih laju, grip/rope catch/penjepit akan menjepit
rope governor sehingga safety block memberhentikan kereta.
▲ Guide Rail (rel pemandu)
Rel untuk memandu jalannya kereta dan bobot imbang
sehingga kereta dan bobot imbang tidak bertabrakan.
▲Elevator Car/Kereta
Tempat penumpang/barang naik dan turun.
▲Primary pos.Transd / Pulse generator
Alat electronik untuk menentukan posisi kereta/feed back
kecepatan. Posisi biasanya ditentukan berdasarkan jumlah
pulsa pada piringan berlubang.
▲Controller/Control Panel.
Panel tempat peralatan electronik atau komputer untuk
mengendalikan jalannya lift sesuai tujuan yang diminta
penumpang.
▲Drive Unit/Unit Penggerak Motor
Berisi peralatan power semiconductor (Thirystor, Transistor atau
IGBT) untuk menjalankan motor penggerak.Untuk lift sekarang
Drive unit biasanya disatukan dalam satu control panel.
▲Hoist Cables/Tali baja/Wire rope.
Tali baja untuk menggantung kereta(car) dan bobot imbang
(counterweight). Ukuran
diameternya 10, 12, 14, 16 mm atau lebih.
▲Door operator.
Satu set peralatan mekanik dan listrik untuk penggerak buku
tutup pintu kereta. Meng-gunakan motor DC ata AC.
▲Hoist Way/Shaft/Ruang Luncur.
Ruang dalam gedung untuk ruang luncur kereta. Pada bagian
bawah terdapat sumuran untuk menempatkan buffer,
compansating sheave
▲Traveling Cables
Kabel yang menghubungkan kereta dengan control panel. Melalu kabel ini dibawa data
input/output dari kereta, daya listrik untuk lampu dan fan atau bahkan kabel
untuk camera TV.
▲Counterweght / Bobot Imbang.
Bobot imbang adalah sekumpulan blok besi yang tersusun dan berfungsi untuk
mengimbangi berat kereta, sehungga pada roda utama akan terjadi gaya gesek yang
cukup besar untuk menahan kereta slip dari roda utamanya.
▲Buffer/Peredam
Ada kemungkinan kereta, karena sesuatu hal yang tidak diinginkan kereta harus
merosot kedalam pit, maka pada dasar pit ditempatkan peredam yang berfungsi
untuk meredam energi kinetik sehingga benturan bisa diredam. Ada 2 jenis
peredam yaitu peredam per (spring buffer) dan peredam oli (oil buffer
Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah :
1. Waktu menunggu (interval, waiting time).
2. Daya angkut (handling capacity)
3. Waktu perjalanan bolak balik lift (round trip
time)
Waktu menunggu (interval, Waiting time)
• Untuk proyek-proyek komersil perkantoran
diperhitungkan waktu menunggu sekitar 30 detik.
• Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik
dibagi jumlah lift.
T/N
• Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut
pada beban puncak saat-saat sibuk, maka proyek-
proyek perkantoran yang beberapa lantainya disewa
oleh suatu penyewa, jumlah lift totalnya harus
ditambah dengan 20 – 40 %.
• Waktu menunggu juga sangat variabel tergantung
jenis gedung.
Contoh-contohnya sebagai berikut :
a. Perkantoran 25 – 45 detik
b. Flat 50 - 120 detik
c. Hotel 40 – 70 detik
d. Asrama 60 – 80 detik

Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu


pengosongan lift yaitu kapasitas lift x 1,5 detik per
penumpang.
Daya angkut lift (handling Capacity)

• Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan


frekwensi pemuatannya.
• Standar daya angkut lift diukur untuk jangka
waktu 5 menit pada jam-jam sibuk (rush-
hour).
• Daya angkut lift dalam 5 menit adalah :
M = 5 x 60 x m = 5 x 60 x m x N
w T
Dimana :
M = kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75 kg / orang
W = waktu menunggu (waiting time/interval) dalam
detik = T/N
N = Jumlah Lift dalam 1 zone
T = Waktu perjalanan bolak balik
Jika 1 zone dilayani 1 lift,
maka waktu menunggu = waktu perjalanan bolak balik
lift,
jadi : M = 5 x 60 x m
T
1. Waktu Perjalanan bolak –balik lift
(Round trip time)
Secara pendekatan, waktu perjalanan bolak-balik lift terdiri
dari :
A.penumpang memasuki lift dilantai dasar yang memerlukan
waktu 1,5 detik / orang dan untuk lift dengan kapasitas m
orang perlu waktu ………… 1, 5 m
B. Pintu lift menutup kembali ……………………………2 detik
C. Pintu lift membuka disetiap lantai tingkat…….… 2 detik
D. Penumpang meninggalkan lift disetiap lantai tingkat dalam 1
zone sebanyak (n-1) lantai :
(n-1) x m/n-1 x 1,5 detik ……………………….1,5 m detik
e. Pintu lift menutup kembali disetiap lantai tingkat :
…………………………………………………………………...(n-1)2 detik
f. Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone …............…. 2 (n-1) h
s
g. Pintu membuka dilantai dasar ……………………………. 2 detik

Jumlah : T = (2h+4s) (n-1)+s(3m+4) detik


s

Dimana :
T = waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip time).
h = Tinggi lantai sampai dengan lantai.
s = Kecepatan rata-rata lift.
n = jumlah lantai dalam 1 zone
m = kapasitas lift
BEBAN PUNCAK LIFT (PEAK LOAD)

• Beban puncak diperhitungkan berdasarkan


persentasi empiris terhadap jumlah penghuni
gedung, yang diperhitungkan harus terangkat
oleh lift-lift dalam 5 menit pertama jam-jam
padat (rush-hour)
Untuk Indonesia persentasi tersebut adalah :
a. Perkantoran …………… 4 % x Jumlah penghuni
gedung
b. Flat ……………………….. 3 % x jumlah penghuni
gedung
c. Hotel ……………………… 5 % x jumlah penghuni
gedung

Data-data untuk penaksiran jumlah penghuni gedung :


a. Perkantoran ……………… 4 m 2 / orang
b. Flat ……………………..…… 3 m 2 / orang
c. Hotel …………………...…… 5 m 2 / orang
• Beban Puncak Lift (Peak Load)
L = n x P (2a – 3 m N)
2a”
Dimana :
L = Beban Puncak
n = Jumlah Lantai
a = Luas lantai
a” = Luas lantai netto / orang
m = Kapasitas Lift
N = Jumlah Lift
EFESIENSI BANGUNAN
(BUILDING EFESIENSI)
• Efesiensi lantai adalah persentasi luas lanytai yang dapat dihuni atau disewakan
terhadap luas lantai kotor.
• Untuk proyek perkantoran adalah :
10 lantai ………………………………..…. 85 %
20 lantai : lantai 1 – 10 ……………... 80 %
lantai 11 – 20 ……………. 85 %
30 lantai : lantai 1 – 10 ……………… 75 %
lantai 11 – 20 .............. 75 %
lantai 21 – 30 ……….…… 85 %
40 Lantai : lantai 1 – 10 ……………… 75 %
lantai 11 – 20 .............. 80 %
lantai 21 – 30 ……….…… 85 %
lantai 31 – 40 …………….. 90 %
Secara empiris luas inti gedung adalah sekitar 5 – 10 x luas tabung lift.
Proyek perkantoran memerlukan luas inti yang lebih besar daripada proyek Flat.
PERHITUNGAN JUMLAH LIFT DALAM 1 ZONE

N= 2 an T P
3 m ( 200a” + n TP)

Dimana :
N = Jumlah Lift dalam 1 Zone
a = Luas lantai kotor per tingkat
P = Persentasi jumlah penghuni gedung yang diperhitungkan
sebagai beban puncak lift
T = Waktu perjalanan bolak-balik lift
m = kapasitas Lift
a”= Luas lantai netto per orang
n = Jumlah lantai dalam 1 Zone.
Contoh Perhitungan :
• Sebuah gedung 30 lantai dengan luas rata-rata
a = 1200 m2, tinggi lantai sampai dengan
lantai h = 3.60 meter dibagi dalam 2 zone :
bhg bawah 15 lantai dan bhg atas 15 lantai.
• Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani
oleh lift-lift berkecapatan rata-rata 4 m / detik
dan kapasitas m = 20 orang / lift.
Perhitungan Zone 2
Waktu perjalanan bolak-balik lift (antara lantai 1 – 15 non-stop)
dengan kecepatan rata-rata S2 = 5 m/ detik
A. T = 2 (n1-1)h + (2h+4S2)(n2-1)+S2 (3m+4)
S2 S2
T = 2h(n1-1) + (2h + 4 S2) (n2-1) + S2(3m+4)
S2
Untuk : h = 3.60 m
N1 = 15 N2 = 15
S1 = 3 m/detik S2 = 5 m / detik
M = 20 orang / lift
Maka : T2 = 160.32 detik
B. Daya angkut Lift dalam 5 menit untuk zone 2 :
M2 = 300 m N2 = 561,37
T2
C. Beban puncak lift untuk zone 2 :
L2 = n2 P x (2a – 3 m N2) = 175,5 N2
2a“
D. Persamaan L 2= M2
L2 = n2 P x (2a – 3 m N2) = 300 m N2
2a“ T2

175,5 N2 = 561,37 N2 = 3,2


N2 = 4 lift kap @ 20 org
Cek dg harga W = T2/N2 =116,92/4 = 29,23

Wmin 25 det Wmaks 45 det (waktu menunggu utk


perkantoran)
• Maka : N2 = 2 an2 T2 P
600 a “ m + 3mn2T2P

Untuk a = 1200 m 2
N2 = 15
T2 = 160.32 detik
P = 40 %
A “ = 4 m2 / orang
M = 20 orang / lift
Maka : N 2 = 4 lift @ 20 orang
W2 = T/N = 160,32/4
W2 = 40.08 detik > w min = 25 detik
< w max = 45 detik
SISTEM ZONE BANYAK DENGAN “SKYLOBBY”

Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan


jumlah puluhan lantai mendekati 100 lantai
atau lebih perlu diadakan penghematan
volume inti gedung dengan mengadakan
zoning pelayanan elevator ditambah lobby-
lobby antara (sky lobby) yang dapat dicapai
dari lantai dasar dengan lift-lift express yang
langsung menuju skylobby-skylobby tersebut.
Skylobby berfungsi sebagai :
1. Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift
lokal dalam zone diatasnya.
2. Tempat berkumpul sementara (mengungsi)
pada wakti ada keadaan darurat (kebakaran,
gempa bumi) sambil menunggu
pertolongan.
3. Karena ada lift-lift lokal yang melayani zone-
zone, maka diperlukan ruang mesin lift
langsung diatasnya.
LIFT BARANG
Kriteria untuk lift barang yang penting ialah ukuran dan
berat barang yang harus diangkut.
Perkiraan yang dapat digunakan dalam prarencana
ialah untuk setiap 5 lift orang diperlukan 1 lift
barang.
Kapasitas lift barang berkisar antara 1 – 5 ton dengan
ukuran dalam antara 1.60 x 2.10 m sampai 3.10 x
4.20 m dan kecepatan bergerak 1.5 – 2 m/ detik
maksimum atau rata-rata 0.25 – 1 m / detik.
DAYA LISTRIK UNTUK LIFT
Daya listrik yang diperlukan untuk satu
kelompok lift sangat tergantung
kapasitas,kecepatan dan jumlah lift.
Suatu lift dengan kapasitas m dan kecepatan s
m/dt memerlukan daya =
E = 0.75 x m x 75 x s Hp = 0,75 ms kw
75
Sedangkan faktor daya untuk suatu kelompok lift
adalah :
Jumlah lift Faktor daya
2 0,85
3 0,77
4 0,72
5 0,67
6 0,63
7 0,59
10 0,52
15 0,44
20 0,40
25 0,35
Contoh :
Lift dengan kapasitas 3500 lb = 1587.6 kg dan
kecepatan 3 m/dt memerlukan daya listrik 0,75 x
1587.6 x 3 HP = 48 HP
75
Untuk 5 lift = 0,67 x 5 x 48 HP = 160 HP
Catatan :
1 orang diperhitungkan 75 kg
Penggunaan Daya listrik oleh lift ( 10 jam/hari ) :
Kwh = 0,20 x 160 HP x 0,746 kw x 10 jam
HP
= 240 kwh
Soal :

Diketahui sebuah bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai


tempat pusat perbelanjaan dan perkantoran dengan data-data
sebagai berikut :
- Jumlah lantai (n) = 10 lantai
- Luas lantai typical (a) = 1500 m2/lantai
- Tinggi lantai ke lantai (h) = 4 meter
- Luas lantai bersih per orang (a”) = 6 m2/orang
Hitung kebutuhan lift dalam 1 zone

Anda mungkin juga menyukai