Anda di halaman 1dari 167

PENGETAHUAN DASAR KERAN

ANGKAT
TALI KAWAT BAJA
ALAT BANTU ANGKAT DAN
PENGIKATAN
MENGHITUNG BERAT BEBAN

HERI TRANGGONO, ST
OBJECTIVES
 Element utama dari Lifting Management System
 Procedure
 Orang-orang yang terlibat di dalam lifting operation
 Equipment
 Apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab di dalam lifting operation
 Apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab untuk seorang slinger/rigger
 Apa saja yang menjadi komponen utama dari rigging
 Bagaimana menilai kapasitas mereka untuk melakukan sebuah pengangkatan
 Cara aman di dalam melakukan sebuah pengangkatan
 Mencapai lifting operation yang aman
OVER HEAD CRANE

1. Overhead Crane
adalah salah satu jenis Crane (alat angkat) berfungsi mengangkat benda dari satu tempat ke
tempat lain (di dalam gedung), seperti pada pabrik baja, perakitan dll.
2. Semi Gantry Crane
Fungsinya sama spt Overhead Crane, namun bentuk kontruksi salah satu
penyangga ujung Girder menggunakan kaki penyangga, dan sisi lainnya
sama dengan Overhead Crane.
3. Gantry Crane
Prinsip sama seperti Overhead Crane, menggunakan kaki penyangga
(kuda-kuda), pada kedua ujung girdernya, & umumnya dioperasikan ditempat
terbuka seperti: Pelabuhan (dermaga).
4. Cartilever Gantry Crane
Prinsip kerja hampir sama dg Gantry Crane, namun jembatan (girder)
tempat bergerak alat pengangkat panjangnya melebihi salah satu kaki
penyangga (Gantry), sehingga mampu mengangkat barang yg berada
diluar kaki penyangga. Umumnya dioperasikan di pelabuhan (dermaga)
untuk bongkar muat peti kemas.
5. Special Electric Trane / Wall Crane/ Jib Crane
Disebut juga Pillar Crane karena ditempatkan pada Pillar / Tiang bangunan (gedung) pada pabrik-pabrik.
Kapasitas angkatnya adalah 5 ton, dan dapat berputar pada sumbu porosnya 0-180 derajat.
Istilah-istilah pada Overhead Crane
1. Axle, Fixed
Poros tetap dalam gerobak ujung & dimana roda berputar.

2. Bearing Life
Daya tahan bantalan anti gesek sesuai standar mencapai minimum 90% dari daya tahan
maksimum
selama digunakan dg normal (kecepatan & pembebanan normal).

3. Block Load
Gabungan antara Pancing, Swivel, Bantalan, Pulli, Pasak, Kerangka penguat dan Tali,
terikat menjadi satu dalam satu rumah.
- Type Blok Pendek : Pancing & Pulli terpasang menjadi satu bagian (disebut juga Swivel).
- Type Blok Panjang: Pancing & Pulli terpasang pd masing-masing bagian
(dudukan Pulli disebut Pasak Pulli & dudukan Pancing disebut
Trunnion)

4. Block, Upper
Bagian dari Pulli, Bantalan, Pasak dan Kerangka penguat yg diletakkan pd bagian silang gerobak
kerja (Trolley) yg digantung, blok beban (Blok Load) dg bantuan tali pembebanan.

5. Bogie
Gerobak ujung pendek terpasang pd ujung balok lintang (Girder) / pd bagian penyambung bila
lebih
dari satu Bogie yg digunakan pd setiap balok lintang.
Tipe ini digunakan pd Gerobak Ujung bila dilengkapi dg lebih kurang 4 roda pd Crane sesuai dg
rancang bangun jalur lintasan.
6. Brake
Perlengkapan pd motor penggerak utk memperlambat / menghentikan gerakan dg tenaga
gesekan.

7. Cab
Tempat Operator mengendalikan Crane.

8. Camber /Defleksi
Toleransi penambahan lengkung keatas pd bagian Girder yg mengalami kelengkungan karena
pemberatan & berat komponen itu sendiri.

9. Crane
Mesin untuk mengangkat, menurunkan & menggerakkan beban secara tegak lurus & mendatar
dg
mekanisme pengangkat dari bagian-bagian itu sendiri.

10. Crane, Crab Operated


Pengendali Crane oleh operator yg berada didalam kabin yg terpasang pd balok lintang
atau Gerobak kerja.

11. Crane, Floor Operated


Pengendali Crane dg alat bantu yg terpasang dari Crane oleh operator pd lantai atau yg sejenis.

12. Crane, Gantry


Sejenis dg Crane Overhead dimana balok lintang (Bridge) terpasang tetap pd satu kaki /lebih.

13. Crane, Hot Molten Material Handling (Handle)


Crane Overhead yg digunakan untuk mengangkat / menuang cairan yg panas.
14. Crane, Manually Operated
Crane yg dilengkapi mekanisme tali pengangkat beban yg digerakan oleh rantai tanpa ujung,
dan atau gerakan mekanisme penggerak yg sejenis atau oleh gerakan beban atau pancing secara
manual dg arah mendatar.

15. Crane, Polar


Tipe Crane Overhead atau Gantry yg bergerak pd jalur lintasan melingkar.

16. Crane, Remote Operate


Pengendalian Crane dg operator berada disekitar Crane dg metode lain menggunakan alat bantu
yg
dipasang dari Crane. Pengendalian alat bantu ini dilakukan dg sistem jarak jauh.

17. Drum
Benda yg berbentuk silinder dimana tali digulung untuk mengangkat / menurunkan beban.

18. Hoist, Main


Tali angkat utama yg digunakan utk mengangkat & menurunkan beban sampai dg maksimum
kapasitas Crane.

19. Latch, Hook


Perangkat / Pengaman yg dipasang pada mulut pancing.

20. Limit Switch


Perangkat / peralatan listrik yg fungsinya dihubungkan dg jembatan, Gerobak Kerja atau gerakan
tali
angkat beban yg digunakan sebagai pengaman atau alat peringatan dari gerakan-gerakan
tersebut
diatas.
21. Load Rate
Maksimum beban diam secara tegak lurus yg dapat diangkat sesuai dg rancang bangun Crane.

22. Normal Operating Condition


Kondisi Crane yg digunakan secara normal & menampilkan fungsi sesuai dg rancang bangun
dari pabrik. Tidak dianjurkan adanya personel dari Crane kecuali operator yg mengendalikan.

23. Overload
Beban yg diangkat melebihi kapasitas Crane.

24. Span
Jarak mendatar antara garis tengah ke garis tengah yg lain dari rel jalur lintasan.

25. Spring Return


Suatu peralatan yg digunakan pd control manual yg fungsinya utk mengembalikan tuas ke posisi
netral secara otomatis.

26. Trolley
Unit yg dilengkapi dg rangka, gerobak ujung penggerak mekanisme pengangkat beban tali dan
pancing beban yg bergerak pd rel jembatan & mendukung beban.

27. Two Blocking


Keadaan dimana pancing beban bersentuhan langsung dg pancing yg diam atau komponen lain
dari Trolley.
Tipe Overhead Crane
Ditinjau Dari Tempat Pengoperasian

1. Overhead Crane dengan ruang operator (Cab Operated)


Kebanyakan ditemui pada Perusahaan / Industri berat seperti: Pabrik Baja / Pengecoran baja,
Pabrik Pesawat Terbang, Kereta Api, dsb.

- Gerak maju & mundur (Travelling)


(Gerakan maju mundur bingkai / jembatan (Girder) disepanjang gedung dimana rel dipasang)

- Gerakan Kiri & Kanan (Traversing)


(Gerak kekiri & kekanan dari pengangkat (Hoist) & terbatas sepanjang Span / jembatan)

- Gerakan naik & turun (Hoisting & Lowering)


(Gerakan dari alat pengangkat yg diatur pd ruang operator (Cab Operator).

2. Overhead Crane Operasi Lantai (Floor Operated)


Jenis Crane yg alat kontrolnya dikendalikan dari lantai menggunakan kabel yg tergantung & dapat
dijangkau oleh operator dari lantai. Gerakan hampir sama dg Crane yg memiliki kabin operator,
bedanya operator mengikuti gerakan dari Overhead Crane.
FUNGSI :

1. Roda Penggerak Girder:


Untuk menopang / menyangga kedua ujung Girder.
Roda penopang ini yg menggerakkan/menjalankan Girder (Jembatan/Bingkai) yg di
Gerakkan oleh motor listrik sepanjang lintasan rel dalam gedung.

2. Girder (Jembatan Bingkai):


sebagai chasis (body), pada Girder ini terdapat peralatan Alat Kontrol, Kabin (ruang
operator), Trolley, dll.

3. Trolley (Gerobak alat pengangkat):


untuk tempat alat-alat pengangkat (Hoist) spt: Drum (pulley) utk menggulung tali baja
Motor Penggerak Drum, Kait (Hook) & peralatan lainnya.

4. Penghubung Ujung Girder:


utk mengikat / menghubungkan kedua buah Girder sehingga mjd satu unit yg disebut
OverHeadCrane Double Girder.

5. Hook (Kait):
Untuk mengikatkan (menempatkan) benda yg akan diangkat / dipindahkan.
FUNGSI :

6. Railing
sebagai tempat berjalannya operator yg menuju ruang kabin / tempat berjalannya
teknisi jika terjadi kerusakan pada Overhead Crane.

7. Electrical Control
Pengatur aliran listrik yg masuk dari sumbernya, aliran yg masuk terlebih dahulu
melewati kotak (box) electrical control.

8. Motor penggerak
untuk memutarkan / menggerakan peralatan Overhead Crane

9. Cab (Ruang Operator)


Tempat para operator bekerja / mengatur gerakan daripada Overhead Crane.

10. Poros Penggerak Roda Girder


Meneruskan putaran dari motor penggerak ke setiap roda penggerak, sehingga
Girder dapat bergerak yg diatur oleh Gear Box.
Hal-hal yg harus diperhatikan oleh operator:

 lantai bersih & tidak licin


 penerangan cukup & jarak pandang luas
 tidak meninggalkan overhead crane pd waktu beban masih menggantung
 menghentikan beban yg bergerak ketika pekerja lain melintasi daerah
lintasan overhead crane

 memperhatikan lintasan terhadap pekerja lain yg melewati lintasan tsb &


pekerja memahami bahasa isyarat pengoperasian Overhead Crane
b. Sebelum overhead crane dioperasikan, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan
Cara pengoperasian / pemindahan beban yg aman:

 Pengikatan beban pada kait (hook) harus aman


 Beban masih dalam batas standar S.W.L & tidak overload
 Memperhatikan titik aman tinggi angkat beban & ruang gerak yg leluasa
(tidak terjadi benturan oleh benda lain)
 Saat pemindahan beban, usahakan beban tidak berayun
Cara pengoperasian beban yg aman:

Hal yg harus diperhatikan ketika memindahkan / mengangkat barang


Menggunakan overhead crane:

 Jenis benda / barang yg akan diangkat


 Cara pengikatan pada kait (Hook) agar tidak lepas / jatuh
 Posisi / cara mengangkatnya.
Cara pengoperasian / penurunan
beban yg salah:
MOBILE STRADDLE LIFT GANTRY

Unit ini digunakan untuk mengangkat dan memindahkan container, dan


umumnya ditempatkan di terminal peti kemas pelabuhan.
MOBILe CRANE
Wheel mounted hydraulic crane telescopic boom
LOAD CHARTS
LOAD CHARTS
BAGIAN BAGIAN DARI MOBILE CRANE TYPE BOOM TELESCOPIC
BAGIAN BAGIAN DARI CRANE TYPE LATTICE BOOM
Istilah-istilah pada Mobile Crane
Anti two block terpasang pada boom head di wire rope main dan auxiliary yang berfungsi
sebagai alat pengaman penyetop otomatis pada saat block hook naik dan tidak berbenturan
dengan puli di boom head.
Angle Indicator terpasang pada boom bottom (base) yang berfungsi untuk mengetahui sudut
Boom yang digunakan.
Load Moment Indicator terpasang pada cabin operator berfungsi untuk mengetahui berat beban
yang diangkat, radius yang digunakan, panjang boom terpasang dan sudut yang digunakan.
Wind Indicator terpasang diatas cabin operator berfungsi untuk mengetahui kecepatan angin.
Counter weight terpasang dibagian belakang dari uint berfungsi sebagai pengimbang berat.
Drum Hoist terpasang dibagian tengah berfungsi sebagai penggulung tali kawat baja, dan
drum ini pada crawler crane ada tiga yaitu main drum untuk wire rope utama dan auxiliary drum
untuk wire rope bantu seta drum boom hoist untuk wire rope boom. dan untuk mobile crane ada
dua main dan auxiliary drum.
Drum pada bagian plate support terpasang pawl ratch (pawl dog) sebagai penyangga pengereman
Limit Boom terpasang dibagian boom base dekat dengan pin pivot yang berfungsi untuk
penyetop otomatis pada saat pengoperasian boom naik dan boom turun.
A Frame terpasang dibagian atas crane sebagai struktur support wire boom dan lattice boom
Boom back stop terpasang dibagian atas crane sebagai penyetop lattice boom pada saat lift
Boom up
Boom sebagai structur utama dalam crane penyangga beban
MOBILE CRANE
• Pengujian fungsi pengangkatan dan penurunan Boom tanpa beban
dan dengan beban
• Pengujian fungsi pengangkatan dan penurunan Hook tanpa beban
dan dengan beban.
• Pengujian fungsi system pengereman.
• Pengujian fungsi penyalaan lampu.
• Pengujian fungsi sistem hydraulic.
• Pengujian fungsi Load Moment Indicator dan verifikasi LMI.
• Pengujian Fungsi Beban mengacu pada ANSI B30.5 Chapter
5.2.2.2 Beban tidak kurang dari 100 % dan tidak lebih dari 110 %.
Dan mengacu pada tabel beban dari pabrik pembuat.
SAFE LIFTING PRACTICES
Safety factor utama terdiri dari:
1. Kesesuaian Lifting Equipment
– Dengan memilih lifting equipment yang benar untuk proses pengangkatan
sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi resiko selama proses
pengangkatan
2. Kekuatan dan Stabilitas
– Mensyaratkan bahwa alat angkat cukup kuat, stabil dan tepat untuk digunakan
3. Posisi dan Instalasi
4. Marking dari Lifting Equipment
5. Organisasi terhadap lifting operation
6. Examination dan Inspection
– Sebelum penggunaan pertama
– Pemeriksaan berkala
– Setelah incidents
7. Laporan
PEDESTAL CRANE OFSHORE
ISTILAH NAMA PADA CRANE
LOAD TESTING STANDARD
API RECOMENDED PRACTICE 2D
PEDESTAL CRANE
Floating Crane & Floating Derricks

Barge Mounted Searleg Barge Mounted Land Crane


Floating Crane

Floating A Frame Derricks Floating Stiffleg Derricks


Floating Crane & Floating Derricks
• LIST ADALAH KEMIRINGAN BARGE DI BAGIAN PORTSIDE (KIRI) ATAU
STARBOARD (KANAN) YANG DISEBABKAN OLEH MUATAN / LOAD
YANG TIDAK MERATA SEHINGGA SARAT (DRAFT) DARI BARGE
BERBEDA.
• TRIM ADALAH PERBEDAAN SARAT (DRAFT) ANTARA FORWARD
(DEPAN). MIDLE (TENGAH) DAN AFTERWARD (BELAKANG). TRIM
DARI BARGE ADA 3
1. EVEN KEEL KONDISI SARAT DEPAN, TENGAH, DAN BELAKANG
SAMA.
2. BY THE STREN KONDISI SARAT DEPAN LEBIH KECIL DARI SARAT
BELAKANG BARGE.
3. BY THE HEAD KONDISI SARAT DEPAN LEBIH BESAR DARI
BELAKANG BARGE
• KRITERIA PENGOPERASIAN LIST DAN TRIM BARGE MOUNTED LAND
CRANE, DERRICK MOUNTED PADA BARGE/ PONTOON. ADALAH
Floating Crane & Floating Derricks
• DESAIN CRANE BARGE MOUNTING DENGAN RATED KAPASITAS 25
TONS ATAU KURANG LIST DAN TRIM YANG DIIJINKAN ADALAH 5
DERAJAT.
• DESAIN CRANE BARGE MOUNTED DENGAN RATED KAPASITAS
LEBIH 25 TONS LIST DAN TRIM MAKSIMUM 7 DERAJAT NAMUM
TETAP DISARANKAN 5 DERAJAT.
RESPONSIBILITIES
• Untuk dapat bekerjasama dengan crane operator secara aman dan tanggungjawab
• Sebelum bekerja dengan crane, rigger memiliki tanggungjawab untuk memiliki
pengetahuan tentang aturan dan peraturan dari tempat kerja serta peraturan
umum yang mengatur tentang pengoperasian crane
• Memeriksa kondisi semua rigging components
• Melakukan verifikasi kesesuaian komponen rigging untuk muatan yang di angkat
• Melakukan verifikasi sertifikat untuk peralatan rigging
• Anda memiliki kewajiban untuk peduli dan tidak membahayakan atau mencelakakan
orang lain
• Memelihara semua peralatan kerja yang anda gunakan dan tidak merusaknya
• Sebelum melakukan pekerjaan anda harus menggunakan PPE yang berlaku di
tempat kerja tersebut
LIFTING EQUIPMENT DAN CRANE SECARA UMUM DIBAGI
No Equipment Name Equipment Class
01 Chain Block Lifting Appliance
02 Pull Lift Lifting Appliance
03 Rope Block Lifting Appliance
04 Winch Drum Lifting Appliance
05 Personnel Hoist Lifting Appliance
06 Jack stand Lifting Appliance
07 Jack Hydraulic Lifting Appliance

08 Runway Beam Lifting Fixture


09 Pad eyes Lifting Fixture
10 Davit Crane Lifting Fixture
11 Jib Crane Lifting Fixture
12 Gin Pole Lifting Fixture

13 Wire rope sling Lifting Gear


14 Chain Sling Lifting Gear
15 Shackle Lifting Gear
16 Eye Bolt Lifting Gear
17 Hook Lifting Gear
18 Swivel Lifting Gear
19 Turnbuckle Lifting Gear
20 Master Link Lifting Gear
21 Lifting Beam (Spreader beam) Lifting Gear
22 Beam Trolley Lifting Gear
23 Beam Clamp Lifting Gear
24 Synthetic Webbing Sling Lifting Gear
25 Fibber Rope Lifting Gear
26 Fibber Net Lifting Gear

27 Container Lifting Transportation


28 Basket Lifting Transportation
29 Bottle Rack Lifting Transportation
30 Personnel Basket Lifting Transportation

31 Pedestal Crane Crane


32 Overhead Traveling Crane Crane
33 Mobile Crane Crane
34 Fork Lift Crane
35 Crane Barge Crane
DEFINISI DARI RIGGING ADALAH SEBAGAI ALAT BANTU
PENGANGKATAN YANG DISAMBUNGKAN KE UNIT CRANE
Wire Rope & Sling
Tali yang dikonstruksikan dari kumpulan jalinan serat-serat baja (Steel Wire)
yang dipintal jadi :
Satu jalinan (Strand) hingga membentuk tali dengan berbagai macam tipe.

Tali Kawat Baja terdiri dari : Strand, Wire, Core (inti).

Inti Terbuat dari:


- Serat Henep (Hemp)
- baja lunak/logam lunak (steel of softer steel)
- Inti manila (fibre Core)
- Steel Wire Core.

Steel Wire Core (Inti Baja) / IWRC (Independent Wire Rope Centre) dapat
dipakai bila:
- Untuk sentakan yang berlebihan
- Tali yang didukung pada Drum dibawah tegangan tinggi
- Pemakaian tinggi temperaturnya
- Dapat dioperasikan didaerah lembab
- Tidak mudah kusut.
WIRE ROPE
Basic Components
 Bahan terbuat dari baja kualitas tinggi
memenuhi grade kelas 100 & 200.
 Kekuatan tali tergantung:
- bahan
- grade / kelas material
- ukuran / diameter
- inti (core)
 Inti (Core)
- independent wire rope core (IWRC)
- fibre core (FC)
 Kriteria pemilihan tali kawat baja:
- tahan terhadap kelelahan & gesekan
- tahan karat & tekukan
- anti putar (non rotating)
- high flexibility
JENIS INTI (CORE) PADA WIRE ROPE
TERBUAT DARI FIBER ATAU SISAL CORE

INDEPENDENT WIRE ROPE CORE DIMANA INTI (CORE)


MENYERUPAI BENTUK WIRE ROPE

STRAND CORE DIMANA CORE MENYERUPAI BENTUK


STRAND

WIRE ROPE LAYS


RIGHT REGULAR LAY : ARAH STRAND KE KANAN DAN
ARAH KAWAT LURUS

LEFT REGULAR LAY : ARAH STRAND KE KEKIRI DAN


ARAH KAWAT LURUS

RIGHT LANG LAY : ARAH STRAND KE KANAN DAN


ARAH KAWAT KE KANAN MENGIKUTI STRAND

LEFT LANG LAY : ARAH STRAND KE KIRI DAN ARAH


KAWAT KE KIRI MENGIKUTI STRAND
Wire Rope & Sling
• Right alternate lay

Penggabungan reguler lay dan lang lay

• Right Heringbone
Dua strand lang lay dan satu right regulerlay
Wire ropes type

Flatened strand terdiri dari kawat luar berdiamater


Besar dan didalam berdiametrer kawat kecil
Compacted strand terdiri dari kawat luar berdiamater
Besar dan didalam berdiametrer kawat kecil
LENGTH LAY WIRE ROPE

PROOF LOAD TEST MINIMUM 2 KALI DARI SWL / WLL DAN DESAIN FACTOR 5
Rigger’s Capacity Card
CLASSIFICATION WIRE ROPE
PENGGUNAAN WIRE ROPE
SESUAI KLASIFIKASI
PENGUKURAN DIAMETER
WIRE ROPE YANG BENAR
* WIRE ROPE GRADE *
WIRE ROPE MEMPUNYAI PERBEDAAN GRADE :
1. Grade 120/130 dan Grade 130/140 Extra Extra Improved Plow (EEIPS) :
Wire rope ini digunakan ketika sepesial instalasi yang membutukan maksimum
Strangth rope seperti mine shaft hoisting, dan EEIPS ini lebih kuat 10 % dari EIPS

2. Grade 115 /125 Extra Improved Plow (EIPS) :


Wire rope ini digunakan yang memerlukan kekuatan putus yang tinggi dan mempunyai
Kualitas bending yang baik.

3. Grade 110 /120 Improved Plow (IPS) :


Wire rope ini banyak digunakan yang mempunyai faktor resistan faktor yang baik dan
Tensile Strength yang tinggi serta banyak digunakan pada wire rope crane.

4. Grade 100 /110 Plow :


Wire rope ini mempunyai strength yang rendah namun dapat digunakan ketika secondary
Strength berbalik pemakaian.
WIRE ROPE
Seizing and Cutting
WIRE ROPE
Installation on the Drum
WIRE ROPE
Winding onto Drum
Drum Capacity = (a+b) x a x b x c x factor

b 25 mm

Drum diameter (a) = 18 x diameter wire rope


Wire Rope and Sling
REPLACEMENT
Type of Wire Wire Rope Sling
Damage
WIRE ROPE SLING
Tali tambang harus diperiksa oleh orang yang kompeten
setiap hari sebelum digunakan dan selama penggunaan.
Sling harus tidak digunakan ketika beberapa kondisi di bawah
ini ditemukan:
– Pengikisan parah yang terpusat
– Perubahan bentuk seperti yang dijelaskan di slide tambang
sebelumnya
– Kerusakan akibat panas
– Ujung yang rusak
– Korosi (berupa lubang-lubang kecil pada kawat atau kehilangan
kelenturan pada kabel karena korosi yang terjadi di dalam)
– Tidak ada identifikasi SWL
– Untuk pilinan dan sling tunggal ditemukan:
 6 kerusakan kawat tersebar secara acak di sepanjang 6 kali diameter
 3 kerusakan yang berdekatan pada kawat terluar dalam 1 pilinan.
BIRD CHAGING ON DRUM

Kondisi wire rope bird chaging pada drum disebabkan oleh pemasangan awal yang salah tak
searah dan terbalik atau wire rope di drum crane dari atas namun wire di drum dari gulungan
kayu dibawah. Sehingga pada saat digulung terjadi twist tension di strand wire dan pada saat
Lift load membuka menjadi bird chaging.
WIRE ROPE FULL LOCKED

Full lock coil


hoisting rope:
before and after
reparation
WIRE ROPE SLING

Nicking Flatten Strands


Kink

Loose Strands
Thinning

Birdcage

Waive ness
Core Protrusion
Pengertian yang digunakan rancang bangun Sling

1. Breaking Load
Beban/gaya yg menyebabkan kegagalan tali atau rantai pada waktu
mendapatkan tegangan langsung.

2. Safe Working Load


Beban maksimum aman dari tali/rantai dalam kondisi kerja normal.

3. Rule of Thumb
Metode menghitung beban kerja aman secara empiris dimana beban
putus tali (breaking stress) tidak diketahui

4. Factor of Safety
Untuk mencapai beban kerja aman ada tiga bahan yang digunakan
membuat Sling faktor keamanan yang digunakan ini akan bervariasi
pada tiap-tiap bahan.
Konstruksi Sling

1. Serat alam (natural fibre)


dari tumbuh-tumbuhan umumnya adalah
serat Manila dan Sisal
2. Serat Buatan (Syntetic Fibre)
Serat yg dibuat pada pabrik spt: Nylon,
Polyester, Terylene & Polyprophelene
(Webing sling)
3. Baja (Steel/ wire rope)
Digunakan untuk membuat tali kawat baja yg
lentur dan rantai.
4. Sling Pita (Webbing Sling)
Formulasi untuk menghitung SWL dari Sling tali serat tidak dapat digunakan
untuk menghitung SWL sling pita.

5. Sling Tali Kawat Baja


Dilengkapi mata pada tiap-tiap ujung tali dibuat secara mekanis maupun dengan
tangan.
Beban Putus Tali
SWL = Faktor Keamanan (5)
Bila beban putus tidak diketahui, SWL dihitung dengan menggunakan Formulasi
Praktis (Rule of Thumb):
SWL = 8 . D2 atau menggunakan (D 2 x 45) /Safety Factor
D = Diameter tali dalam satuan Inchi,
Hasilnya dalam satuan Ton.
6. Sling Rantai
Mata rantai dibuat dari beberapa macam kelas (Grade) baja, tiap-tiap kelas memiliki
beban patah / putus yg berbeda-beda.
Batas kelas baja yg digunakan dari Baja Lunak (Mild Steel) sampai baja paduan tinggi
(Alloy Steel).

Beban Kerja Beban / Kekuatan Putus


Aman = SWL = 9 . D2
Faktor Keamanan (4)
7. Pemilihan Tali Bantu Angkat (Sling)
Dibuat dari jenis bahan apa saja, dengan cara ditekuk /
membentuk sudut kaki Sling akan meningkatkan ketegangan
terhadap Sling tersebut, hal ini memberikan dampak
pengurangan pada beban kerja aman.

Pertimbangan perhitungan beban kerja aman Sling:


- Berapa banyak kaki Sling yang digunakan untuk mengangkat
beban ?
- Berapa beban yang harus ditanggung setiap kaki Sling ?
- Berapa besar pengurangan yang disebabkan oleh
terbentuknya sudut kaki Sling karena tekukan ?

8. Perubahan sudut kaki Sling


Setiap penyetelan / pengaturan sudut kaki Sling sampai batas
yang diizinkan akan mempengaruhi beban kerja aman.
HITCH / SIMPUL
Cara bagaimana sebuah Sling diikatkan ke beban disebut
sebagaiSimpul (Hitch)

– Berat dan bentuk dari beban menentukan tipe sling dan simpul
yang akan digunakan.

– Terdapat 3 tipe dasar simpul yaitu :


• Tegak lurus
• Kaitan
• Gendongan

– Setiap simpul bisa diatur menjadi bermacam2 konfigurasi.


HITCH / SIMPUL
HITCH / SIMPUL
HITCH / SIMPUL
Pengikatan Choker dengan beban berbentuk bulat

(SWL) = Berat Beban X Faktor Perkalian Contoh:


Jumlah Kaki/Sling
SWL Sling = 2 ton X 1,5 = 3 ton
1 ton
Nip

Load
2 tonnes
Pengikatan Choker dengan beban berbentuk segi empat

Berat Beban Contoh:


(SWL) = X Faktor Perkalian
Jumlah Kaki/Sling
SWL Sling = 2 ton X 2 = 4 ton
1

Load
2 tonnes
Pengikatan Basket dengan beban berbentuk bundar / bulat

(SWL) = Berat Beban X Faktor Perkalian


Jumlah Kaki/Sling

Contoh:

SWL Sling = 2 ton X 1 = 1 ton


2

Load
2 tonnes
Pengikatan Basket dengan beban berbentuk segi empat

(SWL) = Berat Beban X Faktor Perkalian


Jumlah Kaki/Sling

Contoh:

SWL Sling = 2 ton X 2 = 2 ton


2

Load
2 tonnes
Pengikatan Bridle dengan 2 Kaki
Contoh:

SWL Sling = 2 ton X 1,15 = 1,15 ton


Berat Beban X Faktor Perkalian 2
(SWL) =
Jumlah Kaki/Sling

Included angle

60

Catatan:
Tidak dianjurkan menggunakansudut melebihi 120’

Load
2 tonnes
Pengikatan Bridle dengan 3 atau 4 Kaki

Master link intersection harus


Contoh: Terpasang pada sling 4 legs

SWL Sling = 2 ton X 1,4 = 0,7 ton (SWL) = Berat Beban X Faktor Perkalian
4 Jumlah Kaki/Sling

Rigid load

90

o ad nes
L ton
2
Prosentasi
Sudut Kaki Sling Pertambahan Faktor Perkalian
tegangan tiap kaki
Sling

30’ 3% 1,03

60’ 15% 1,15

90’ 40% 1,40

120’ 100% 2
Sling Angles – Impact on the stress in the leg for a given load
Wire Rope and Sling
Wire Rope and Sling
Features that affect the rated
capacity of the sling and that
shall be considered in calculating
the design factor are:
1. Nominal breaking strength of
material from which it is
constructed.
2. Splicing or end-attachment.
3. Number of parts in the sling.
4. Type of hitch (e.g., straight
pull, choker hitch, or basket
hitch).
5. Angle of loading and load
center of gravity.
6. Diameter of curvature around
which the sling is bent.
Wire Rope and Sling
Wire Rope Sling

Master link intersection harus terpasang


Wire Rope and Sling

FOUR LEGS
TWO LEGS
THREE LEGS
Wire Rope and Sling
Wire Rope Sling
Wire Rope and Sling
Rire Rope Sling
Wire Rope and Sling
Rire Rope Sling
Wire Rope and Sling
SLING DIAMETER USED
Wire Rope and Sling
Wire Rope Sling
INSTALATION WIRE ROPE WEDGE
SOCKET
Wire Rope and Sling
CLIPS – RULE OF THUMB
Wire Rope and Sling
Wire Rope Sling
Wire Rope and Sling
Chain Sling
CHAIN SLING
• Rantai harus diperiksa oleh orang yang
kompeten setiap hari sebelum digunakan,
selama penggunaan dan secara periodik dan
hasilnya disimpan baik.
• Pemeriksaan termasuk mata rantai itu sendiri
dan semua bagian lain terhadap aus, lubang,
retak, putus, cuil, memanjang, bengkok, terpuntir,
terpercik las2an, korosi, perubahan warna
karena panas yang berlebihan dan kerusakan
pada hook dan pengunci hook jika ada.
Wire Rope and Sling
Chain Sling
Wire Rope and Sling
Chain Sling
Wire Rope and Sling
Chain Sling
WEBBING SLING
– Ringan dan mudah digunakan membuat synthetic web sling sangat
populer.

– Web sling sangat bagus untuk digunakan saat mengangkat permukaan


yang halus dan bercat. Tidak menyebabkan percikan, sangat baik untuk
mengangkat beban yang mudah terbakar. Bagaimanapun, sling ini mudah
terpotong atau robek, sling ini tidak boleh digunakan di sudut yang tajam.

– Angkat aman sebaiknya 7 : 1


WEBBING SLING
- Identifikasi sling hilang, tidak dapat dibaca atau tidak lengkap.

- Kerusakan akibat bahan kimia termasuk asam atau terbakar, rapuh


dan perubahan warna.

- Meleleh atau hangus

- Terikat mati, tercabik, berlubang, robek, terpotong atau aus akibat


tergesek.

- Rusak atau robek pada jahitan.

- Korosi, perubahan bentuk atau kerusakan lain pada kaitan


ujungnya.
Wire Rope and Sling
Webbing Sling
Wire Rope and Sling
Webbing Sling
Wire Rope and Sling
Webbing Sling
Inspection Criteria for Synthetic Web Slings
Remove from service if any of the following is visible:
1. Melting or charring of any part of the sling
2. Holes, tears, cuts, snags, or crushed webbing
3. Acid or caustic burns
4. Excessively pitted, corroded, distorted,
cracked or broken end fittings
5. Cuts on the face or edge of the webbing exposing
the red core yarns
6. Missing or Illegible identification tag
7. Signs of excessive abrasive wear
8. Broken or worn threads in the stitch patterns of the
load bearing splice of a sling
9. Knots in any part of the sling
10. Any other visible damage which causes doubt as
to strength of the sling
WEBBING SLING
Wire Rope and Sling
Webbing Sling
Wire Rope and Sling
Webbing Sling
Rigging Accessories
Rigging Hook
Rigging Accessories
Rigging Hook
1. Material forging casting mem
punyai kekuatan menahan beban
2. Mempunyai marking WLL / SWL
3. Proof Test 2,2 kali SWL / WLL
Rigging Accessories
Rigging Hook Block
Hardware Application
Rigging Accessories
Shackle
Rigging Accessories
Shackle
Rigging Accessories
Shackle
Rigging Accessories
Shackle
Shackle Application

PROOF LOAD TEST SHACKLE CAPACITY SAMPAI DENGAN 150 TON 2 ATAU 2,2 KALI SWL
DAN DESAIN FACTOR 5

PROOF LOAD TEST SHACKLE CAPACITY LEBIH DARI 150 TON 1,33 KALI SWL DAN –
DESAIN FACTOR 4
Hardware • Shackles • Inspection
Unsuitable Alloy Steel Chain
Attachments

Right Wrong

Job or shop hooks and links, or makeshift fasteners,


formed from bolts, rods, etc., or other such attachments,
can’t be used
Rigging Accessories
Eye Bolt
Rigging Accessories
Eye Bolt
Eye Bolt Types

PROOF LOAD TEST MINIMUM 2 KALI DARI SWL / WLL DAN DESAIN FACTOR 5
Eye Bolt Application
Eye Bolt Installation
Angular loading must be in the plane of the eye.
Rigging Accessories

PROOF LOAD TEST MINIMUM 2 KALI DARI SWL / WLL DAN DESAIN FACTOR 5
Rigging Accessories
Rigging Accessories

PROOF LOAD TEST MINIMUM 2 KALI DARI SWL / WLL DAN DESAIN FACTOR 5
Rigging Accessories

PROOF LOAD TEST MINIMUM 2 KALI DARI SWL / WLL DAN DESAIN FACTOR 5
Rigging Accessories

PROOF LOAD TEST MINIMUM 2 KALI DARI SWL / WLL DAN DESAIN FACTOR 5
Rigging Accessories
swivel
Rigging Accessories

PROOF LOAD TEST MINIMUM 2 KALI DARI SWL / WLL DAN DESAIN FACTOR 5
Load Softeners
Rigger’s Capacity Card
Rigger’s Capacity Card
Rigger’s Capacity Card
Kesimpulan Pemilihan Sling

 Sebelum memmilih Sling untuk digunakan, pertama-tama ketahui


dulu berat barang.

 Untuk menentukan ukuran Sling, tentukan metode pengikatan


yang digunakan.

 Perhitungkan pula pengikatan tali Sling, tekukan & sudut kaki Sling

Load testing wire rope = 2 x SWL


SAFE LIFTING PRACTICES
• Kegiatan pengangkatan dan sling sebaiknya direncanakan,
sebelum usaha pengangkatan beban dilakukan. Perencanaan
sebaiknya meliputi pertimbangan berikut:
– Perhitungan massa dari beban yang akan diangkat se-akurat
mungkin. Jika ada keraguan mengenai massa beban, jangan
lanjutkan dengan pengangkatan
– Yakinkan bahwa beban tersebut, termasuk titik pengangkatan,
akan kuat selama kegiatan pengangkatan
– Yakinkan SWL dari crane memiliki kemampuan untuk
mengangkat beban
– Pemilihan dari sling yang sesuai
SAFE LIFTING PRACTICES
1. Ketahui berat beban
– Dari label data
– Dari pembuat
– Dari perhitungan
2. Pilih sling yang benar
– Type dari sling
– Bahan
– Panjang
– Jumlah kaki sling/Number of legs
– Perlu diingat bahwa semakin besar sudut sling semakin besar
tegangan yang terjadi pada sling
– Cara sling diikatkan ke beban
SAFE LIFTING PRACTICES
3. Mengikat sling ke beban
– Pertimbangkan titik berat beban

– Semua peralatan angkat harus diperiksa sebelum


digunakan
– Gunakan tipe simpul yang benar untuk beban tertentu

– Lindung sling/beban dari kerusakan dengan


menggunakan bantalan di sudut yang tajam
SAFE LIFTING PRACTICES
4.Lakukan pengangkatan
– Angkat beban sedikit untuk memeriksa keseimbangan
beban
– Periksa sling sudah terpasang dengan aman
– Periksa rem pada crane sudah memegang penuh
beban
– Periksa tidak ada orang di area kerja crane
– Gunakan tali penuntun untuk mengendalikan gerak
beban
– Pastikan tempat perletakan beban sudah dipersiapkan
– Gunakan isyarat yang jelas kepada crane operator
SAFE LIFTING PRACTICES
5. Turunkan beban
– Kendalikan beban dengan tali penuntun

– Gunakan landasan untuk dudukan beban khusus


untuk metode gendong atau kaitan
– Berhati-hati terhadap kaki anda
SAFE LIFTING PRACTICES
6. Lepas sling dengan aman
– Jangan pernah menarik sling dari bawah beban

– Landasan mempermudah melepas sling dari beban


7. Clear up
– Bersihkan semua peralatan yang digunakan

– Letakkan peralatan di tempat penyimpanan

– Jangan pernah membiarkan sling tertinggal di lantai

– Jangan pernah membiarkan Synthetic Web Sling terpapar sinar


matahari
– Laporkan jika menemukan kerusakan pada Supervisor
SAFE LIFTING PRACTICES
• TIDAK BOLEH:
– Menggunakan peralatan yang rusak atau aus
– Membiarkan sling atau hook menggantung ketika
crane sedang berjalan
– Menyeret slings di permukaan tanah atau menarik
sling dari bawah beban dengan crane
– Menebak berat beban atau kapasitas dari crane atau
perlengkapan pengangkatan. CARI INFORMASI
– Memberi beban lebih
– Mengangkat beban pada ujung dari hooks
Container cargo unit
Container cargo unit
CCU dibagi menjadi dua tipe : - Ccu workshop container
1. Ofshore freight container - Power plant container
- General cargo container dengan - Control station container dan store
pintu tertutup.
- Cargo Basket dengan pintu terbuka
atau tanpa penutup.
- Tank container untuk fluid dan gas
- Bulk container untuk muatan
benda padat
- Waste basket
- Special container cargo ( Bottle
rack, tool boxs)
2. Ofshore Service Container
CCU yang digunakan spesial untuk
peralatan seperti
- Laboratorium container
Container cargo unit
Termasuk komponen primary structur 2. Non essential primary structure
- Load carrying & supporting frame adalah fungsi utamanya tidak untuk
- Load mentransfer beban antara bottom
carrying panel (floor
structure dan pads eyes, sperti
tweendecks).
floor plate, roof panel.
- Fork lift pockets
- Pads eyes
 Secondary structure adalah part
- Supporting structure tanks
yang bukan pembawa beban utama
- Support untuk peralatan berat seperti pintu, dinding , roof panel,
(heavy support) panel stifeners, scuring point dsb.
 Primary structure di bagi menjadi
dua:
CCU DOKUMEN
1. Essential & Non redundant primary
structure adalah elemen structur  Name plate data (Grose, net &
utama yang mentransfer beban SWL) & inspection name plate.
muatan ke crane hook.  As bult drawing design
- Top & bottom side rails  Strength structur design
- Top & bottom end rails calculation
- Cornel post & Pads eyes  Material certificate
 Welding Procedure specification
Container cargo unit
 Welder certificate WELDING
 Lifting set certificate untuk primary strucuture harus
 Inspection & testing procedure dilas dengan penuh penetration
 NDT Report. weld.
 Maintenance report & daily check
list ISO CORNER FITTINGS
Tidak disarankan untuk pengangkatan
 Certifcate of inspection
di ofhsore dengan menggunakan
lifting set sling dan shackle, dan
MATERIAL THICKNESS harus menggunakan spesial
 Part corner & bottom rails forming spreader bar twist lock ISO
out side of container 6 mm. Dan CORNER FITTING dan pengangkat
bilamana container dengan gross spesial di pelabuhan muatan
mas (R) kurang dari 1000 kg dengan menggunakan mobile
ketebalan minimum material 4 mm. straddle lift gantry.
 Semua part dari primary structure
4 mm.
 Secondary structure terbuat dari
metalic material minimum 2 mm.
Container cargo unit
DESIGN LOAD TESTING CCU
TUGER POINT
P = (2.5 x R-T)
• digunakan untuk handling tanpa
R = Gross weight
untuk lifting didesign untuk
container sama dengan rating load T = Tare Weight
R dan merupakan primary P = Pay Load
structure.
• Tie down point sekurang - Deflection selama pengujian tidak
kurangnya 12 point & Internal lebih dari 1/300 dari span mamber.
lashing didesign untuk 10 KN . - 2 point lifting diagonal dari CCU 4
pads eyes juga dilaksankan
COATING & CORROSION pengujian beban 1,5 x R-T
PROTECTION - Sling force 3 Rg / (n-1)x cos ...
 Ofshore container harus dalam
kondisi tidak berkarat yang
mengakibatkan kegagalan dalam
pengangkatan.
 Corrosioan tidak lebih dari 10 %
dari tebal material.
Container cargo unit
PADS EYES adalah primary structure
 As buld drawing
 WPS
 Calculation sheet design
 NDT Report
 Lateral bending moment kelurusan dengan
center sling lift 2,5 degree.
 Diagonal pengukuran antara center point
lifting tidak lebih dari 0,2 % dari nominal
panjang diagonal.
 Diameter hole pads eyes dengan diamater
pin shackle tidak lebih dari 4 %. *DNV 2.7.1)
 Tebal pads eyes dengan lebar jaw shackle
tidak lebih dari 25 %.
 Welding pads eyes harus full penetration
dan dilakukan NDT.
 Hole pads eyes dibuat dengan tidak
menggunakan cuting tourch.
 Pads eyes didesign load vertical force
3xRxg.
SPREADR BAR & BASKET

BASKET DAN SPREADER BAR YANG DIGANTUNGKAN PADA HOOK CRANE BERGUNA
SEBAGAI ALAT BANTU PENGANGKATAN UNTUK MENGANGKUT BARANG.

PROOF LOAD DARI SPREADER BAR ADALAH MINIMUM 125 % KALI SWL.
CHAIN BLOCK
LOAD TESTING CHAIN BLOCK SWL X 125 %

Manual Chain Block Ultra - Low Manual Silver Manual


Chain Hoist Chain Hoist
Directing the Lift
Mobile Crane & Ofshore crane Hand Signals
HAND SIGNAL
– Signal hanya di berikan oleh satu orang dan
telah di setujui di dalam Pre-Lift Meeting
– Menggunakan Radio sebagai sarana
komunikasi
– Signalman menggunakan jacket yang khusus
untuk signalman
– Apakah termasuk ke dalam blind lift?
– Apakah crane operator dapat melihat ke arah
signalman dengan jelas?

Anda mungkin juga menyukai