Anda di halaman 1dari 10

Side Loader

Side Loader adalah salah satu jenis alat angkat angkut yang prinsip kerjanya mengangkat dan
mengangkut beban (peti kemas) dari arah samping. Dengan metode menggunakan 2 pengunci
pada bagian atas dari beban ( Peti Kemas ) serta penahan pada Shoes bagian bawah pengangkat.
Beban maksimum (gross) yang dapat diangkat oleh side loader ± 10 ton.
Side loader ini bermesin dyno 6 silinder dengan merk Toyota FDA 2000-10031KG. Tahun
pembuatannya 1994 (14 tahun). Jumlah gigi transmisi ada 4, 3 untuk arah maju dan 1 untuk arah
mundur. Keistimewaan dari gigi transmisi pada side loader adalah perpindahan transmisinya
tanpa menggunakan kopling dan juga bisa digunakan untuk arah maju maupun arah mundur,
sehingga untuk arah maju dan mundur mempunyai 3 tingkat kecepatan yang sama. Semua
peralatan untuk mengangkat beban menggunakan sistem hidroulik yang memanfaatkan putaran
mesin untuk mengoperasikan pompa hidrouliknya. Oli yang digunakan untuk sistem
hidrouliknya berbeda dengan oli yang digunakan sebagai oli mesin (Meditran 50) yang biasa
digunakan adalah oli Duralik 69.
Manuver pada side loader tidak sama seperti mobil pada umumnya, sebagai manuver untuk
belok ke arah kiri atau kanan terletak pada roda belakang tidak pada roda depan seperti pada
mobil (banyak diterapkan pada alat angkat angkut). Hal ini bertujuan supaya side loader lebih
mudah bergerak ke kiri atau ke kanan karena roda belakang lebih sedikit menerima beban dari
pada roda depan dan juga karena side loader pada saat memindahkan beban tidak hanya bergerak
ke arah depan saja tetapi sering kali harus bergerak ke arah belakang sehingga dengan manuver
yang letaknya pada roda belakang maka side loader lebih mudah dalam memindahkan beban.
Untuk mempercepat kerjanya dilakukan dengan menginjak pedal gas (semakin tinggi putaran
mesin semakin cepat side loader bekerja). Kecepatan angkat ini tergantung dari kondisi mesin,
dan hidrouliknya.
Sebagai alat pengangkat dan pengangkut beban berat maka diperlukan adanya keseimbangan
yang baik, oleh karena itu side loader mempunyai beban pemberat yang letaknya berada di
belakang dengan berat sebesar 15 ton sebagai penyeimbang ketika side loader digunakan untuk
mengangkat beban (peti kemas).
Alat Pengangkat (CRANE)
Alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane
adalah dengan mengangkat material yang akan dipoindahkan, memindahkan secara horizontal,
kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane
yang umum dipakai adalah :
1. Crane Beroda Crawler
Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600. dengan roda crawler maka crane tipe
ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan
digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer.
Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk
mempermudah pelaksanaan pengangkutan.
Batasan mobile crane itu sendiri ada bermacam-macam, jika dipandang dari segi jalan yang
dilaluinya, maka yang paling menonjol penggunaannya pada saat sekarang ini ada 2 macam,
yaitu :
Mobile Crane adalah merupakan crane dengan roda penggeraknya terbuat dari karet seperti yang
banyak digunakan pada Automobile lainnya. Jenis crane ini banyak digunakan pada medan yang
rata dan relative keras.
Crawler Crane adalah merupakan crane dengan roda penggeraknya terbuat dari sepatu-sepatu
baja (track-shoe) yang digerakan oleh sprocket dan rantai. Sehingga track-shoe dapat bergerak.
Track-shoe dan roda penggerak pada crawler crane terbuat dari bahan baja-cor, sedangkan untuk
crawler crane banyak digunakan pada medan kerja yang tidak rata.
Crawler crane adalah suatu mesin pengangkat yang bersifat dinamis, dalam arti mesin ini tidak
hanya bekerja pada satu tempat, tetapi dapat pula melakukan perpindahan tempat saat
pengangkatan beban.
Akhir-akhir ini penggunaan crawler crane semakin banyak digunakan, karena mesin jenis ini
dapat melayani 4 macam gerakan untuk melakukan gerak pengangkatan beban, dan juga
kelebihan lainnya dari mesin ini dapat beroperasi pada medan kerja yang tidak rata.
Macam-macam gerakan crawler crane
Dalam pengoperasiannya mesin ini dapat melakukan kerja pengangkatan beban secara
vertical dan dikombinasi dengan gerakan yang lain, misalnya : gerak putaran (slewing), gerak
maju dan mundur (travelling), maupun gerak luffling. Sumber tenaganya diperoleh dari mesin
diesel yang terpasang dari mesin tersebut. Kemudian disalurkan ke peralatan-peralatan lain yna
juga terpasang pada konstruksi rangka mesin tersebut melalui transmisi rantai dan transmisi roda
gigi yang hasil nya dapat menghasilkan energy.
Secara keseluruhan mekanisme pengaturan gerakan pada mesin ini mempunyai
konstruksi yang tidak sederhana , karena semua peralatan hamper terletak pada suatu konstruksi
yang tidak terlalu luas tempatnya.
Bagian-Bagian Utama Crawler Crane
Bagian-bagian utama clawler crane ini dibagi menjadi 2, yaitu: bagian-bagian utama
mesin yang berada diatas rangka (chassis) dan bagian-bagian yang berada dibawah kerangka.
Struktur bagian atas terdiri atas : Dek, berat penyeimbang (balancer), kabin, boom
(lengan), mesin penggerak utama, mekanisme untuk gerakan hoisting (pengangkatan),
mekanisme untuk gerak Derek (luffing),dan mekanisme untuk gerak travelling.
Struktur bagian bawah terdiri dari : rangka (chassis), meja putar (turn-table), sepatu-sepatu baja
(track-shoe), sprocket dan rantai, mekanisme untuk gerak travvelling.
Sistem penerusan tenaga
Pemindahan daya mesin dengan mesin diesel ke drum penggulung, atau untuk melakukan
kerja slewing-travelling dimainkan dengan penting oleh : kopling fluida, transmisi rantai,
transmisi roda gigi dan clutch pengereman, sehingga dapatlah diketahui betapa pentingnya
mengetahui fungsi dari peralatan tersebut diatas dan mengetahui bagaimana cara kerjanya.
Kopling fluida dipasang pada poros output mesin.
Transmisi roda gigi berfungsi sebagai meneruskan putaran maupun sebaliknya pembalik arah
putaran untuk operasi tertentu.
Transmisi roda gigi dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Sistem transmisi utama

Yaitu roda gigi yang selalu bekerja atau roda gigi penggerak utama bagi setiap gerakan kerja dari
crane. Roda gigi tersebut dihubungkan dengan satu buah rantai roll empat lapis (strand) sebagai
penerus tenaga dari mesin utama. System transmisi utama ini bekerja secara terus-menerus,
meskipun crane belum melakukan operasi pengangkatan beban.

Sistem transmisi tambahan Yaitu roda gigi yang bekerja apabila clutch pengereman
juga bekerja, clutch-clucth tersebut dipasang pada poros-poros yang selalu berputar
dan dihubungkan menggunakan pasak. Drum clutch akan bekerja apabila sepatu
genggam pada clutch menekan ke dinding dalam drum (dengan cara ekspansi).
System pengaturannya adalah dengan cara otomatis, dengan pengaturan secara
pneumatic

1. Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan dari alat
pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah
perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk
menjaga keseinbangan alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut
harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan
boom yang panjang akan terjaga.
1. Crane untuk Lokasi Terbatas
Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak secara simultan.
Dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane
jenis ini adalah roda yang sangat besar yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam
bergerak dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan kecepatan maksimum 30 mph.
Letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar.
4. Tower Crane
Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan
horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi
berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane yang dapat berdiri bebas (free standing crane),
crane diatas rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower
crane) dan crane panjat (climbing crane).
Berdasarkan rancangannya tower crane dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu:
• Tower crane dengan meja putar (turn table) dan bobot pengimbang (counter weight) yang
terpasang pada bagian atas. Bila crane hendak dipindahkan dari satu tempat ke tempat ke tempat
lainnya maka harus dipisahkan menjadi beberapa bagian, kemudian dipasang kembali pada yang
baru dimana kabin operator terdapat pada bagian tengah dari tower. Crane tipe ini memiliki
gerakan trolley sepanjang lengan crane (boom) yang memudahkannya mengatur penempatan
beban pada tempat yang diinginkan.

• Tower crane dengan meja putar yang dipasang pada bagian bawah, sedang mekanisme
dan pengimbang dipasang diatas meja putar yang juga ikut berputar bersama tower. Hal
ini memperbaiki stabilitas crane dan memudahkan perakitan serta pembongkarannya.
Adapun yang dibahas dalam masalah ini adalah tower crane yang pertama yaitu jenis
tower crane dengan meja putar yang dipasang pada bagian atas.

Cara kerja tower crane


a. Mekanisme Pengangkat (hoisting mechanisme).
Digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki.
Cara kerja mekanisme pengangkat pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan
atau memutar drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja.
Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli. Setelah itu kabel baja
tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh muatan yang akan
dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan atau penurunan muatan maka kita tinggal
menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung kabel baja tersebut.
b. Mekanisme Penjalan (traveling mechanisme).
Digunakan untuk memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane (pengangkat) secara
horizontal.
Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah motor penggerak yang
dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada mekanisme berjalan yang bekerja
menarik atau mengulur kabel baja yang dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel
baja tersebut disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat
tersebut.
c. Mekanisme Pemutar (slewing mechanisme).
Digunakan untuk memindahkan beban sejauh radius lengan pengangkatannya.
Cara kerja mekanisme pemutar adalah: motor penggerak pada mekanisme pemutar yang
dihubungkan dengan sistem roda gigi yang tujuanya untuk menurunkan putaran yang dihasilkan
dari motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak menjadi putaran yang
diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut dihubungkan dengan meja putar yang ada pada
bagian sambungan antara menara atau tiang utama dengan lengan. Apabila kita ingin
mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan
memutar roda gigi tersebut.
a. Bagian Crane
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama,, jib dan counter jib, counterweight,
trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di atas base atau dasar. Jib
merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.
b. Kriterian pemilihan Tower Crane

Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan pada kondisi
lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain. Dan tidak
dibutuhkanya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus
mempertimbangkan situasi proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan operasiaonal baik
pada saat pemasangan maupun pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan daya jangkau pada
beban terberat, ketinggian maksimum alat, perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan
oleh strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau alat dan
kecepatan alat untuk memindahkan material.
Bagian Utama Tower Crane :Rangka

1. Kabel Baja (Ropes)


2. Kait (Hook)
3. Pulley (Shave)
4. Drum penggulung kabel baja
5. Motor Penggerak
6. Bobot penyeimbang (Counter Weight)

c. Kapasitas Tower Crane


Kapsitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa
jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh
karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai berikut :
1). Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat
2). Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
3). Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat

Factor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah
1). Kekuatan angin terhadap alat
2). Ayunan beban pada saat dipindahkan
3). Kecepatan pemindahan material
4). Pengereman mesin dalam pergerakannya

Sangga Pramana Wicaksana (sipil)

World Class Islamic University of Sultan Agung Semarang (UNISSULA)

Dragline

tinggalkan komentar »
Rate This

Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane adalah
dengan mengangkat material yang akan dipoindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan
material ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane yang umum dipakai adalah :
1. Crane Beroda Crawler

Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600. dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat
bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan diproyek lain maka
crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom
menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.
2. Truck Crane

Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan dari alat pengangkutan.
Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Seperti halnya crawler
crane, truck crane ini dapat berputar 3600. untuk menjaga keseinbangan alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam
pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan
pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga.

3. Crane untuk Lokasi Terbatas

Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak secara simultan. Dengan kelebihan ini
maka crane jenis ini dapat bergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat besar
yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan
kecepatan maksimum 30 mph. Letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar.
4. Tower Crane

Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal kesuatu
tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri
yaitu crane yang dapat berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel (rail mounted crane), crane yang
ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) dan crane panjat (climbing crane).

a. Bagian Crane

Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama,, jib dan counter jib, counterweight, trolley dan tie ropes. Mast
merupakan tiang vertical yang berdiri di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya
ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.

b. Kriterian pemilihan Tower Crane

Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan pada kondisi lapangan yang tidak
luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain. Dan tidak dibutuhkanya pergerakan alat. Pemilihan jenis
tower crane yang akan dipakai harus mempertimbangkan situasi proyek, bentuk struktur bangunan,
kemudahan operasiaonal baik pada saat pemasangan maupun pada saat pembongkaran.

Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan daya jangkau pada beban
terberat, ketinggian maksimum alat, perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya,
ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau alat dan kecepatan alat untuk memindahkan
material.

c. Kapasitas Tower Crane


Kapsitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika material yang
diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material yang
diangkut sebaiknya sebagai berikut :

1). Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat

2). Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat

3). Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat

Factor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah

1). Kekuatan angina terhadapa alat

2). Ayunan beban pada saat dipindahkan

3). Kecepatan pemindahan material

4). Pengereman mesin dalam pergerakannya

Sumber :

Alat Berat untuk Proyek Alat Konstruksi (Edisi Kedua); Penulis: Susy Fatena Roestiyanti

Macam-macam alat gali antara lain back hoe, power shovel, atau juga dikenal sebagai front shovel, dragline, dan
clamshell. Backhoe dan front shovel juga disebut alat hidrolis karena bucket yang digerakan secara hidrolis.
Pemilihan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu. Perbedaannya
terletak pada benda yang dipasang dibagian depan, akan tetapi semua alat tersebut mempunyai kesaaan pada alat
penggerak yaitu roda ban atau crawler.

A. Alat Penggali Hidrolis

Power shovel dan backhoe yang termasuk dalam alat penggali hidrolis memiliki bucket yang dipasangkan
didepannya. Dimaksud alat penggali hidrolis adalah alat yang bekerja karena adanya tekanan hidrolis pada mesin
didalam pengoperasiannya. Alat penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler.

1. Front Shovel

Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya diatas permukaan tempat alat tersebut berada. Alat
ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras. Jika material yang digali bersifat lunak maka front
shovel akan mengalami kesulitan. Kapasitas bucket front shovel tergantung dari jenis material. Oleh karena itu ada
factor koreksi didalam menentukan kapasitas bucket. (factor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas bucket).
Table Factor koreksi (BFF) untuk alat gali

Material BFF (%)


Tanah dan tanah organik 80 – 110
Pasir dan kerikil 90 – 100
Lempung keras 65 – 95
Lempung basah 50 – 90
Batuan dengan peledakan buruk 40 – 70
Batuan dengan peledakan baik 70 – 90

a). waktu muat : 7 sampai 9 detik

b). waktu berputar dengan muatan : 4 sampai 6 detik

c). waktu bongkar : 2 sampai 4 detik

d). Waktu berputar kembali : 4 sampai 5 detik

Sedangkan produktivitas front shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut putaran, besar
alat angkut, dan lain-lain.

2. Backhoe

Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan atau basement. Backhoe terdiri dari alat
penggerak yang dapat berupa crawler atau ban, boom, strick dan bucket. Backhoe beroda biasanya tidak
digunakan untuk penggalian tetapi lebih sering digunakan untuk pekerjaan lainnya. Pemilihan kapasitas bucket
harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Backhoe sama seperti front shovel dimana jenis material mempengaruhi didalam perhitungan produktivitas.
Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket

B. Dragline

Dragline mrupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material yang letaknya lebih tingi dari permukaan tempat
alat tersebut berada dengan jangkuan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Alat dasar dari dragline adalah
bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dragline sama seperti crane akan tetapi lebih panjang maka
stabilitas dragline harus diperhitungkan.

Dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran muatan. Olehnkarena itu, sebaiknya alat
pengangkut material yang dipakai untuk mengangkut material hasil penggalian dragline berukuran besar. Ukuran
alat pengangkut sebaiknya 5 sampai 6 kali ukuran bucket dragline.

Produktivitas dragline tergantung pada factor-faktor seperti material, kedalaman penggalain, sudut swing, ukuran
bucket, panjang boom, kapasitas alat pengangkut, kondisi lapangan dan lain-lain. Produktivitas alat dihitung pada
kondisi tanah asli atau bank condition.

C. Clamshell

Clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamsheel
mengangkat material secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket
yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan metarial, sedangkan bucket yang berukuran berat
digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat
dalam menggali material.

Perhitungan produktivitas clamshell belum disatndarisasikan, oleh sebab itu maka persamaan produktivitas untuk
clamshell adalah ;

Produktivitas = V x

Anda mungkin juga menyukai