Anda di halaman 1dari 9

METODE DISMANTLING TOWER CRANE

1.0 REFERENSI
1.1. Gambar kerja assembling dan dismantling tower crane
1.2. Rencana Mutu Proyek
2.0 ALAT
2.1. Mobilitas tower crane
- Kendaraan Trailler
- Mobil crane/ telescopic
2.2. Kebutuhan Peralatan
- Palu 5 kg
- Tali tambang
- Safety belt
- Helm
- Sarung tangan
2.3. Kebutuhan perawatan Tower Crane
- Oli
- Grease
- Kanvas brake
- Kanvas seling
BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE
2.4. Counter Hoist
- Motor hoist
- Seiling hoist
- Gear box
- Control panel
- Panel travo
- Pin pengikat
- Railing
2.5. Cabin
- Bordes Cabin
- Cabin & Fan
- Baut pengikat
- Wipper
- Lampu
- Handle Operation Unit
2.6. Tower Head
- Tower head frame
- Bordes tower head
- Pully
- Winch service head
- Penangkal petir
- Lampu sinyal
2.7. Counter Jib
- Counter jib
- Railing
- Pin Pengikat
- Ballast
- As batu ballast

- Tie rod
- Pin tie rod
- Pully
2.8. Tower Head
- Jib
- Pin jib
- Motor trolly
- Trolly Car
- Hook
- Hoist selig trolly
- Tie Rod
BAGIAN-BAGIAN PENDUKUNG
2.9. Kabel Pendukung
- Kabel power (NYY - HY)
- Kabel penangkal petir
- Kabel lampu
- Spit grounding
2.10. Alat Pendukung
- Kunci ring 70
- Kunci pas 70
- Kunci Ring 65
- Kunci ring 65
- Grease injection pump
- Volt meter
- Ampere meter
- Motor oil limit
2.11. Consumable Material
- Oli
- Grease
- WD 40
2.12. Power Pendukung
- Genset
- Solar
- PLN
3.0 LANGKAH KERJA
3.1 PONDASI
Umumnya dikarenakan tanah keras biasa dijumpai pada kedalaman jauh di bawah
permukaan tanah, maka pondasi Tower Crane memakai pondasi dalam (tiang
pancang/ bored pile). Pada tabel (terlampir), telah disusun kekuatan tiang pancang/
bored pile yang diperlukan. Banyaknya dan ukuran tiang pancang/ bored pile dapat
ditentukan dengan cara membandingkan kekuatan tiang (tabel) terhadap hasil
rekomendasi laporan penyelidikan tanah per proyek.
3.2 PENEMPATAN TOWER CRANE
Acuan Penempatan Tower Crane meliputi
a. Radius Jangkau
Pemilihan radius jangkau dan jumlah Tower Crane yang diperlukan disesuaikan

dengan luasnya proyek sehingga dapat menjangkau area loading/ unloading dan
adanya overlapping dengan Tower Crane lainnya (apabila dibutuhkan lebih dari 1
Tower Crane).
b. Antisipasi Void Sementara
Untuk proyek perkantoran atau tower, Tower Crane sebaiknya diletakkan di luar
bangunan. Demikian juga untuk bangunan dengan area yang luas (seperti mall)
diusahakan agar penempatan Tower Crane di dalam bangunan seminimal mungkin
untuk mempermudah proses dismantling. Penempatan Tower Crane di dalam
bangunan harus memperhatikan struktur semua lantai agar void sementara
tersebut tidak menghalangi pekerjaan lainnya (seperti balok prestress, ramp,
bangunan utilitas).
c. Antisipasi Kemudahan Dismantling Tower Crane
Harus dipastikan agar pada saat dismantling Tower Crane, Mobile Crane dapat
mencapai lokasi tersebut, posisi jib dan counter weight tidak terhalang oleh struktur
bangunan pada saat penurunan dan terjangkau Mobile Crane.

3.3 ASSEMBLING TOWER CRANE


Assembling Tower Crane
a. Persiapan Alat Bantu dan Tools
Sebelum assembling dimulai, terlebih dahulu alat-alat dipersiapkan :
- Mobil Crane kapasitas sesuai kebutuhan
- Tolls (kunci-kunci)
b. Assembling Base Section
Base Section dipasang diatas anchor dan harus menghadap kearah yang sudah
diperhitungkan sebelumnya, untuk memudahkan pada waktu jacking Tower Crane
dan Dismantling Tower Crane.
c. Assembling Clambing Cage
Clambing Cage dipasang pada Base Section, pastikan bahwa clambing catch
(cangkolan clambing) duduk pada tempatnya. Kemudian dilengkapi dengan pasang
plat form dan hand reiling.
d. Assembling Slewing Table
Slewing Table dipasang diatas Base Section dan Clambing Cage, ada yang dengan
sistem baut, ada yang dengan pen, tergantung dari type dan merk Tower Crane.
Pastikan bahwa setelah dipasang Slewing Table antara Base Section dan Clembing
Cage simetris.
e. Assembling Tower Head
Tower Head (kuncung) dipasang diatas Tower Head, untuk Tower Head ini ada dua
macam sistem, yaitu sistem baut dan pin (tergantung dari merk dan tipe alat).
f. Assembling Counter Jib
Sebelum dipasang, Counter Jib dilengkapi dulu dengan: Plat Form, Hand Railing, Tie
Rod. Setelah bagian-bagian tersebut terpasang baru Counter Jib dipasang di Slewing
Table dan Tower Head.
g. Assembling Jib
Element-element Jib disambung-sambung sampai pada ukuran tertentu (panjang jib
sesuai dengan radius yang diperlukan). Antara element jib yang satu dengan yang
lain disambung atau di connect dengan pin, kemudian dipasang Trolley. Tie Rod
dipasang diatas jib disambung-sambung sesuai dengan panjangnya jib. Selanjutnya

jib diangkat dengan alat Bantu (mobil crane) untuk dipasang dislewing table dan
tower head dengan pin.
h. Assembling Counter Weight
Counter Weight dipasang satu persatu pada counter jib pada bagian belakang
sampai pada jumlah yang sudah ditentukan.
i. Assembling Wire Rope (seling)
- Trolley Wire Rope
Dari drum wire rope (seling), seling ditarik melalui pulley kemudian di connect di
trolley bagian depan (ujung yang kedepan). Untuk ujung yang ke belakang seling
ditarik melalui pulley kemudian diconnect di trolley bagian belakang.
- Hoisting Wire Rope
Dari drum seling, seling ditarik melalui pulley-pulley pada trolley diteruskan ke
pulley-pulley yang ada pada balok kemudian kembali ke pulley trolley yang lain
diteruskan lagi sampai ke ujung jib lalu dipasang di free Twist Rope Fastener.
j. Assembling Electric System
- Electric System
Penyambungan kebel-kebel listrik harus dilakukan dengan penuh ketelitian sesuai
dengan kode atau nomor yang ada pada ujung kabel. Pastikan rangkaian electric
sudah sesuai dengan diagram eletrik pada buku manual. Dan semua komponen
sudah diperiksa dengan alat: Multi tester dan Tang Ampere.
k. Jacking Tower Crane
Jacking Tower Crane mempergunakan hydraulic system yang digerakkan dengan
motor listrik, dari pompa hydraulic ini tekanan dipindahkan ke cylinder hydraulic.
Dari cylinder hydraulic inilah tenaga yang dipergunakan untuk mengangkat bagian
dari tower crane, yaitu dari mulai slewing table, jib, counter jib, Counter weight dan
tower head.
Sebelum dimulai jacking, tower crane dibebani utnuk mencari keseimbangan.
Beban ini digantung pada jib dan jaraknya diatur. Pastikan antara jib dan counter jib
sudah menjadi seimbang. Setelah yakin bahwa keseimbangan telah tercapai maka
jacking dimulai tahap demi tahap sampai pada ketinggian satu element section.
Kemudian section dimasukkan ke dalam clambing cage untuk diconnect
(disambung) dengan element yang sudah terpasang, dengan baut atau pin, karena
ada yang mempergunakan baut ada pula yang mempergunakan pin pada
sambungan tersebut (sesuai dengan type dan merk tower crane).
Setelah element section terpasang, slewing table dipasang ke element section yang
baru terpasang. Maka selesailah jacking satu element section.
l. Frame Collar (Bracing Tower Crane)
Apabila Tower Crane sudah melampaui ketinggian dari free standing maka harus
dipasang bracing. Frame Collar dipasang pada element section pada ketinggian
tertentu kemudian dihubungkan ke bangunan. Dipasang sedemikian rupa agar
dapat menahan gaya puntir atau moment puntir.

m. Pasang Penangkal Petir


Penangkal Petir dipasang sesuai dengan persyaratan: Ukuran kabel minimum 50
mm, Elektroda bawah harus sampai pada permukaan air tanah. Dan Elektroda yang
diatas Tower Crane ukurannya 1 inch.

3.4 Test Beban


a. Penyetelan Pembatas Beban
Tower Crane dipakai untuk mengangkat beban sesuai dengan kapasitas terkecil.
Kemudian trolley dijalankan ke depan sampai batas limit depan. Limit beban distel,
sehingga apabila beban melebihi dari beban kapasitas terkecil maka pembatas
beban akan bekerja.
b. Penyetelan Pembatas Moment
Tower Crane dipakai untuk mengangkat beban sesuai dengan kapasitas terkecil
langsung dari ujung limit depan. Kemudian limit moment distel agar beban bisa
terangkat. Setelah itu diturunkan kembali kemudian beban ditambah kira-kira 50
kg, dan pembatas moment harus bekerja (artinya beban tidak bisa terangkat).
c. Penyetelan Pembatas Trolley (Pangkal dan Ujung Jib)
Pembatas Trolley Pangkal.
Trolley dijalankan kearah pangkal, setelah 20 cm mendekati pangkal pembatas
trolley distel agar trolley tidak dapat mundur lagi.
Pembatas Trolley Ujung
Trolley dijalankan kearah ujung, setelah 20 cm mendekati ujung, pembatas trolley
distel sehingga trolley tidak dapat maju lagi.
d. Penyetelan Pembatas Hoist
Hoist dijalankan kearah turun, 1 meter sebelum sampai ke dasar (tanah) pembatas
hoist distel sehingga hook tidak dapat menyentuh tanah.
Hoist dijalankan kearah atas, meter sebelum sampai ke jib pembatas hoit distel
sehingga hook tidak dapat menyetuh jib.
e. Penyetelan Pembatas Hoist, Brake Slewing dan Brake Troller
Brake Hoist
Brake Hoist distel sampai mampu utnuk menahan daya angkat pada beban
maksimal.
Brake Slewing
Brake Slewing distel agar dapat menahan terpaan angin dan dapat menghentikan
gerakan putar secara perlahan-lahan.
Brake Trolley
Brake Trolley distel agar trolley dapat berhenti sesuai yang dikehendaki operator.

3.5 Running
a. Hoist
Hoist dioperasikan naik turun-naik turun sambil diawasi seluruh bagian-bagian yang
ada hubungannya dengan Hoist, antara lain: Motor Hoist, Pulley, Bearing, Seling,
gear Box, Brake. Dapat bekerja dengan baik.
b. Slewing
Slewing dioperasikan, diputar kekiri dan kekanan sambil diawasi seluruh bagianbagian yang ada hubungannya dengan slewing, antara lain: Motor Slewing, bearing,
Brake, Gear Slewing.
c. Trolley
Trolley dioperasikan maju mundur-maju mundur sambil diawasi seluruh bagianbagian yang ada hubungannya dengan Trolley, antara lain: Motor Trolley, Seling,
Pulley, Brake, Roller Trolley dapat bekerja dengan baik.

4.0 DISMANTLING TOWER CRANE


4.1. Persiapan Alat Bantu dan Tools
Sebelum Dismantling dimulai, terlebih dahulu alat-alat dipersiapkan:
- Mobil Crane kapasitas sesuai kebutuhan
- Tools (kunci-kunci)
4.2. Penurunan Tower Crane
Penurunan Tower Crane mempergunakan hydraulik system yang digerakkan dengan
motor listrik, dari pompa hydraulik ini tekanan dipindahkan ke cilinder hydraulik.
Dari cilinder hydraulik inilah tenaga yang dipergunakan untuk mengangkat dari
tower crane, yaitu dari mulai slewing table, jib, counter jib, counter weight dan
tower head.
Sebelum dimulai jacking, harus dibebani untuk mencari keseimbangan. Beban ini
digantung pada jib dan jaraknya diatur. Pastikan antara jib dan counter jib sudah
menjadi seimbang. Setelah yakin bahwa keseimbangan telah tercapai maka
penurunan Tower Crane dapat dimulai.
Baut yang menghubungkan slewing table dengan element section yang paling atas
dilepas (apabila Tower Crane dengan dengan system pin maka pin yang dilepas).
Setelah itu Slewing Table diangkat dengan jack sampai terpisah dengan section,
kemudian baut (pin) yang menghubungakan section paling atas dengan yang
dibawahnya dilepas. Kemudian element section yang sudah dilepas, dikeluarkan
dari clambing cage ke depan ke tempat dudukan atau gantungan section diluar
clambing cage. Selanjutnya jack diturunkan terus sampai pada section yang masih
tersambung dengan yang lain, maka pekerjaan penurunan selesai satu section, dan
seterusnya diulang sampai pada yang paling rendah dari ketinggian Tower Crane
(sampai terjangkau mobil crane yang telah dipersiapkan).
4.3. Melepas Bracing
Bressing dilepas dengan cara, melepas pin apabila memakai pin. Kemudian bracing
atau frame collar diturunkan.
4.4. Melepas Wire Rope
Wire Rope Trolley dilepas dari trolley lalu digulung, diletakkan di dekat motor trolley.
4.5. Melepas Kabel Electric
Kabel-kabel electric seperti kabel power dilepas, kemudian kabel-kabel listrik yang
terikat pada bagian-bagian tertentu socketnya dilepas (dilepas dari connectingnya).
4.6. Melepas Counter Weight
Counter weight diangkat dengan alat mobil crane satu persatu. Melepas counter
weight ini harus mengikuti petunjuk dari buku manual, karena ada tower crane yang
counter weightnya dapat dilepas semua, ada yang disisakan satu atau dua sebelum
jib depan dilepas (hal ini untuk menjaga keseimbangan).
4.7. Melepas Jib
Jib diangkat dengan mobil crane pada titik tengahnya, agar ada keseimbangan,
terus sampai ketinggian tertentu dimana tie rod bisa dilepas dan menempel pada
jib bagian atas. Tie Rod diikat dengan tali kawat pada jib agar tidak melejit ke
samping. Selanjutnya jib diturunkan sampai ujung jib selevel dengan pangkal jib
yang dislewing table. Kemudian pin yang menghubungkan jib dengan slewing table
dilepas, maka jib sudah terlepas dari slewing table, lalu jib diletakkan di tempat

yang rata, diganjal agar trolley tidak tertimpa jib itu sendiri. Setelah itu jib dilepas
element demi element. Demikian juga tie rodnya dilepas satu persatu.
4.8. Melepas Counter Jib
Apabila di counter jib masih ada counter weight yang tersisa maka counter weight
harus diturunkan sampai habis, kemudian counter jib diangkat oleh mobil crane
pada ketinggian tertentu agar dapat melepas pin tie rod. Setelah tie rod terlepas jib
diturunkan sedikit sampai ujungnya selevel dengan pangkal, kemudian pin yang
menghubungkan dengan slewing table dilepas. Maka counter jib sudah terlepas,
dan counter jib dapat diletakkan di tempat yang rata.
4.9. Melepas Tower Head
Tower head dilepas dari slewing table, kemudian diangkat dengan alat mobil crane
lalu diletakkan ditempat di bawah.
4.10. Melepas Slewing Table
Slewing Table dipasang seling angkat pada empat titik, kemudian dikaitkan ke hook
mobil crane yang sudah disiapkan. Baut atau pin yang menghubungkan slewing
table dengan base section dan clambing cage dilepas. Selanjutnya slewing table
diangkat dengan base section dan clambing cage dilepas.
4.11. Melepas Clambing Cage
Clambing cage dilepas dari base section, untuk tower crane yang dimensi
sectionnya kurang dari 160, clambing cage bisa ditarik keatas langsung lepas dari
base section. Tetapi apabila dimensi section tower crane lebih dari 2 meter,
clambing cage dilepas bagian demi bagian.
4.12. Melepas Base Section
Base Section diangkat dari anchor denagn alat mobil crane, setelah baut-bautnya
dilepas (pin).
4.13. Bongkar Pondasi Melepas Anchor
Pondasi beton dibobok sampai dengan anchornya dapat diambil.
5.0 PEMERIKSAAN / PENGETESAN
Pemeriksaan dan pengetesan Tower Crane dilakukan sesuai dengan Prosedur
Pengendalian Alat (PR/EQP-1/R2)
6.0 REKAMAN
6.1 Checklist Tower Crane (FM/EQP-1/14.09)
7.0
7.1
7.2
7.3
7.4

LAMPIRAN
Standard Pondasi Tower Crane Raimondi ER 240
Pondasi Raimondi ER 240
Standard Pondasi Tower Crane Raimondi ER 180
Pondasi Raimondi ER 180

STANDARD PONDASI TOWER CRANE RAIMONDI ER 240

Ip = 2 ( a12 + a22 + a32 + )


(Np+Nc) M.a1
Daya dukung tiang = +
n Ip
dimana:
Np = Berat Tower Crane (t)
Nc = Berat Pondasi (t)
n = Jumlah tiang pancang/bored pile (min. 4 titik), di keempat sudut
M = Moment (t.m)
Standard pondasi Tower Crane ER240 = 5000x5000x1700
Free Standing ( 30 meter)
Jib (m) Np (T) Nc (T) n M (t.m) a1 (m) Ip (m2) Tiang (t)
70 102 82 4 196 2,6 13,52 84
66 102 80 4 219 2,6 13,52 88
60 102 77 4 227 2,6 13,52 88
56 102 76 4 230 2,6 13,52 89
50 102 73 4 230 2,6 13,52 88
46 102 72 4 228 2,6 13,52 87
40 102 68 4 234 2,6 13,52 88
36 102 68 4 256 2,6 13,52 92
Tulangan minimum = D25-200, keliling pile cap
Apabila tinggi Tower Crane > 30 meter, dipasang Tie In

STANDARD PONDASI TOWER CRANE RAIMONDI ER 180


(SETARA JIANG LU, POTAIN, LIEBHERR) Panjang Jib = max. 50 m

Ip = 2 ( a12 + a22 + a32 + )


(Np+Nc) M.a1
Daya dukung tiang = +
n Ip
dimana:
Np = Berat Tower Crane (t)
Nc = Berat Pondasi (t)

n = Jumlah tiang pancang/bored pile (min. 4 titik), di keempat sudut


M = Moment (t.m)
Standard pondasi Tower Crane ER180 = 4000x4000x1300
(tebal pondasi disesuaikan dengan panjang angkur setiap merk TC)
Free Standing ( 30 meter)
Jib (m) Np (T) Nc (T) n M (t.m) a1 (m) Ip (m2) Tiang (t)
60 39 68 4 168 2 8 69
56 39 66 4 158 2 8 66
50 39 63 4 172 2 8 69
46 39 62 4 176 2 8 69
40 39 60 4 172 2 8 68
Tulangan minimum = D22-200, keliling pile cap
Apabila tinggi Tower Crane > 30 meter, dipasang Tie In

Anda mungkin juga menyukai