ELEVATOR (LIFT)
OLEH:
KELOMPOK 1
4F D4 Teknik Listrik
gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-
gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-
yaitu Hidraulic, Traction atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist
dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.
Lift awalnya adalah derek yang terbuat dari tali. Pada tahun 1853, Elisha
Graves Otis, salah seorang pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift yang
dengan suatu jenis mekanisme keamanan yang masih digunakan hingga kini.
tangga dalam mencapai tiap – tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat,
keberadaan elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta
non mekanik.
dengan katrol (pully). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk
pertambangan di eropa dan segera diikuti oleh negara – negara lain termasuk
Amerika.
control elevator pada saat itulah perkembangan controller elevator begitu pesat.
Di era saat ini teknologi baru, sebuah lift dapat berfungsi tak melulu
nyaman selama periode waktu yang sibuk. Berdasarkan fungsinya, ada tiga jenis
elevator, yaitu
Elevator ini fungsinya hanya untuk mengangkat barang saja, elevator ini juga
tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan
yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator
servis ini berfungsi untuk mengangkut manusia dan barang. Elevator khusus
barang lainnya. Umumnya jenis ini mampu membawa beban sampai 45.000
kilogram.
Jenis-jenis lift yang sudah dijelaskan fungsinya pasti memiliki sistem mesin
dimiliki. Adapun beberapa jenis lift berdasarkan sumber daya terbagi menjadi dua,
yaitu Lift Listrik menggunakan sumber daya listrik dan Lift Hidrolik
menggunakan sumber daya penggerak dari air atau minyak, gas atau fluida
lainnya.
d.) Pengereman Motor Listrik
pemutus yang bekerja sebagai pengereman regeneratif. Vo adalah gaya gerak listrik
yang dibangkitkan oleh mesin arus searah, sedangkan Vt adalah tegangan sumber
bagi motor sekaligus merupakan batere yang diisi. Ra dan La masing-masing adalah
melewati skalar dan kembali ke jangkar. Ketika sakalar pemutus dimatikan, maka
energi yang tersimpan pada induktor jangkar akan mengalir melewati dioda,
pengereman regeneratif dari gambar di atas dapat dibagi menjadi dua mode. Mode-
1 ketika saklar on dan mode ke-2 ketika saklar off seperti ditunjukkan pada gambar
di bawah ini.
III. KOMPONEN ELEVATOR
2. Rel penuntun
3. Pengimbang
4. Lorong elevator
5. Peralatan penggantung
6. Mesin pengangkat
7. Alat pengaman
8. Kendali elektrik
1. Sangkar
harus tertutup dan dilengkapi dengan dua pintu pada satu sisi atau dua sisi
untuk kelar atau masuk. Sangkar harus kokoh, ringan, dan sederhana
ujung batang penuntun pada rel. penuntun ini ditekan pada tempat
sangkar.
mengetahui jika selama lift bertaut dengan penahan pengaman, jika tali
1. Kerusakan Teknis: Seperti sensor yang rusak, motor yang tidak berfungsi
dengan baik, atau masalah listrik yang menyebabkan lift berhenti secara
tiba-tiba.
3. Peredaman yang Tidak Lancar: Lift sering kali memiliki peredam untuk
mengurangi kejutan ketika lift naik atau turun. Jika peredaman ini tidak
berfungsi, perjalanan dalam lift dapat terasa tidak nyaman.
4. Kerusakan Tombol atau Panel Kontrol: Tombol di dalam lift bisa rusak
atau tidak berfungsi dengan baik, menyulitkan pengguna untuk memilih
lantai yang diinginkan.
11. Kerusakan Estetika: Bagian luar maupun dalam lift, seperti lantai atau
dinding, dapat mengalami kerusakan atau kotoran yang mengganggu
penampilan estetis lift.