Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PENGANTAR TEKNIK MESIN


SEMESTER GANJIL 2022-2023

(MATERI LIFT DAN ESKALATOR)

Di Susun Oleh :
Kelompok 6
I Kadek Budiartana 220211040046
Farhan logor 220211040049
Clever C. L. Lontaan 220211040052
Michael Gis Membri 220211040061
Pavell M. J. Kanter 220211040065

Dosen Pengajar :
Johan Neyland, MT

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
(2022/2023)
ABSTRAK

Lift dan Eskalator merupakan sebuah sarana alat transportasi vertikal dalam sebuah
bangunan bertingkat yang bertujuan untuk memindahkan orang atau barang dari satu
lantai ke lantai yang lain. Adapun tempat-tempat yang sudah sering menggunakan lift
dan eskalator seperti perkantoran, rumah sakit, tempat perbelanjaan, bandara, dan
bangunan lain yang memiliki tingkatan lebih dari satu tingkat. Cara kerja lift dan
eskalator sangat berbeda dimana lift sendiri memiliki bentuk seperti sebuah kubus
yang ditarik dari bawah ke atas dengan pengoperasian sebuah teknologi, sedangkan
eskalator seperti tangga berjalan yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat
bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang
digerakkan oleh motor. Lift dan Eskalator sangat membantu dalam kehidupan
sehari-hari yang mana pada era modern saat ini hampir disetiap daerah sudah ada
bangunan atau gedung-gedung bertingkat sehingga lift dan eskalator menjadi
alternatif untuk seseorang berpindah dari lantai satu ke lantai lainnya dalam
bangunan tersebut. Ada beberapa hal juga yang harus di perhatikan dalam
pembuatan lift dan eskalator antara lain kenyamanan, keamanan, dan kepuasan
konsumen agar tujuan pembuatan lift atau eskalator itu dapat terpenuhi.
Kata kunci : Lift, Eskalator, sitem penyusun lift/eskalator, Transportasi vertikal
dalam sebuah bangunan, Mekanisme lift dan eskalator.

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Lift..........................................................................................................................................2
2.2. Eskalator.................................................................................................................................2
2.3. Cara Kerja Lift dan Eskalator................................................................................................3
BAB III HASIL PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Lift dan Eskalator.................................................................................................4
3.2. Jenis dan Fungsi Lift dan Eskalator.......................................................................................4
3.3. Komponen Lift dan Eskalator................................................................................................5
3.4. Peralatan Safety Device Pada Lift dan Eskalator...................................................................7
IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................9

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lift dan Eskalator merupakan perantara atau alat transportasi dalam sebuah bangunan
yang bertujuan untuk menghubungkan suatu lantai dengan lantai lainnya. Lift dan Eskalator
mempunyai mekanisme dan bentuk yang berbeda.
Lift sendiri memiliki istilah lain yaitu elevator yang dimana merupakan angkutan
transportasi vertikal dalam sebuah bangunan bertingkat yang digunakan untuk mengangkut orang
atau barang, lift pada umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi. Pada tahun 1853,
Elisha Graves Otis, salah satu pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift dengan tujuan
utamanya adalah untuk mempermudah memindahkan barang antar lantai dalam gedung
bertingkat, dan saat ini, tujuan utama dari penggunaan lift adalah untuk mempermudah manusia
dalam berpindah dari lantai yang satu ke lantai lainnya dalam sebuah gedung bertingkat. Cara
kerja sistem dari sebuah lift adalah menampung setiap permintaan atau interupsi dari dalam lift
(penumpang/pemakai) maupun dari luar lift (calon penumpang) kemudian dikerjakan satu per
satu sampai semua permintaan dijalankan. Cara kerja sistem lift ini menggunakan algoritma
SCAN atau sering juga disebut algoritma Lift. Ketika akan menggunakan lift, seseorang mungkin
saja akan menekan tombol yang ada pada setiap lift, hal ini mengakibatkan semua lift
mendapatkan permintaan dan akan menjalankan semua permintaan tersebut.
Sedangkan Eskalator atau tangga berjalan, pada tahun 1892, Jesse W Reno yang
diketahui sebagai penemu eskalator yang mematenkan produknya dengan sebutan inclined
elevator. Pria asal Amerika ini telah mencoba menerapkan produknya tersebut di Coney Island,
Old Iron Pier dan New York. Sebenarnya Reno bukanlah orang pertama yang pernah
mematenkan produk eskalator namun pernah ada nama Nathan Ames yang berasal dari Saugus.
Sayangnya rancangan milik ames tidak pernah direalisasikan. Hingga pada akhirnya diambil alih
oleh Jesse W Reno dengan mendefinisikan Eskalator sebagai satu transportasi vertikal berupa
konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas
dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Pada laporan kali ini, kelompok kami akan membahas secara umum tentang Lift dan
Eskalator yang dimana sudah sering dan banyak digunakan pada bangunan atau gedung-gedung
bertingkat di daerah pusat perbelanjaan, bandara, hotel, perkantoran maupun fasilitas umum yang
memiliki bangunan bertingkat.

1.2. Identifikasi dan rumusan Masalah


Masalah yang diamati dalam laporan kali ini ialah :
Definisi Lift dan Eskalator, susunan sebuah Lift atau Eskalator secara umum, misalnya
alat/teknologi yang digunakan, seperti apa mekanismenya, serta keamanan, kenyamanan para
pengguna lift dan eskalator.

1.3.Batasan masalah
Pada penulisan laporan ini pembahasan masalah hanya dibatasi pada hal-hal berikut :
 Mendefinisikan Lift dan Eskalator
 Teknologi dan alat yang umum digunakan dalam perancangan sebuah lift dan eskalator
 Cara kerja sebuah lift dan eskalator dalam sebuah bangunan
 Safety point dalam penggunaan lift dan eskalator

iv
BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Lift
Elevator sangkar atau biasa disebut lift merupakan suatu alat yang ditujukan khusus
untuk mengangkat barang atau penumpang secara vertikal di dalam sangkar yang bergerak pada
rel penintun tetap. Lift banyak digunakan pada industri dan bangunan bertingkat.
Elevator lift penggerak motor memiliki beberapa bagian utama yang tentunya bagian
tersebut sangat penting dalam lift, diantaranya :
a) Sangkar atau kereta
Sangkar atau kereta berfungsi untuk barang atau penumpang. Kereta harus tertutup dan
dilengkapi dengan dua pintu pada satu sisi atau dua sisi untuk masuk dan keluar. Sangkar
harus kokoh, ringan dan sederhana desainnya.
b) Rel penuntun
Sangkar atau kereta bergerak di dalam lorong pada rel penuntun yang terpasang tetap.
Untuk keperluan ini kedua sisi kendaraan diberi dua penuntun yang bentuknya sesuai
dengan rel.
c) Pengimbang
Untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat maka bobot sangkar perlu
diimbangi dengan beban tambahan pengimbang dengan tali pada sangkar.
d) Lorong elevator
Lorong adalah ruangan sangkar lift bergerak. Pada samping sangkar, lorong tersebut
berisi rel penuntun, pengimbang, roda puli tali, dan mesin pengangkat. Ukuran
penampang diatus sedemikian rupa sehingga menjamin gerak sangkar secara bebas.
e) Peralatan penggantung
Tali kawat pintalan sejajar atau silang merupakan perabot pengangkat fleksibel yang
menggamtung sangkar. Tali untuk sangkar dan penimbang dapat dipilih dengan
mengambil nilai keamanan. Untuk mengefektifkan tali yang berdiameter lebih kecil,
sangkar dan penimbang digantung dengan dua, empat, atau enam utas tali.
f) Mesin pengangkat
Traction type elevator menggunakan mesin pengangkat jenis dan roda puli penggerak.
Pada desain dengan drum tali yang menahan sangkar diikatkan pada drum dan dililitkan
ke permukaannya, pada desain roda puli penggerak tali dilewati oleh puli yang
digerakkan oleh gaya gesek.
g) Alat pengaman
Sangkar dari semua elevator perlu dilengkapi dengan pengaman khusus yaitu penahan
yang menghentikan sangkar secara otomatis bila tali putus maupun kendur. Penahan akan
menghentikan sangkar bila satu tali putus atau semuanya putus secara bersamaan.

2.2. Eskalator
Eskalator adalah tangga dengan anak tangga bergerak naik atau turun yang juga
merupakan bagian dari rangkaian rantai angkut yang bergerak terus menerus dengan motor
listrik. Karena digerakkan oelh motor listrik, tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut
orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Dilihat dari fungsinya memang sekilas mirip dengan
lift, tetapi banyak perbedaannya dimana eskalator hanya menempuh beberapa lantai saja
sedangkan lift bisa puluhan lantai.
v
Tipe eskalator sangat beragam, antara lain :

1) Eskalator Tunggal

Memiliki jalur tunggal yang digunakan untuk satu orang berdiri. Ukuran tangga ini lebih
kecil, yaitu lebar 60-81cm dengan kecepatan 0,45 m/s yang bisa mengangkut sampai 170
orang.

2) Eskalator Ganda

Eskalator jalur ganda digunakan dengan jalur dua orang berdiri secara bersamaan
ditambah dengan satu anak tangga. Ukuran lebarnya 100-200 cm, dengan sudut elevasi
maksimal yang diterima 35 derajat. Tangga jenis ini mampu mengangkut hingga 340
orang dengan kecepatan 0,25 m/s.

2.3. Cara kerja Lift dan Eskalator

I. Cara kerja Lift

Cara kerja lift secara umum yaitu elevator berjalan kea rah atas atau kea rah bawah.
Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan tertinggi dan
permintaan terendah. Maksudnya adalah jika elevator sedang berjalan kea rah atas, arah
elevator akan berubah menjadi kea rah bawah jika telah melayani permintaan pada lantai
paling atas , begitu pula sebaliknya. System kerja elevator dapat dibagi menjadi dua yaitu
simplex (tunggal) dan duplex (ganda). Yang di maksud dengan system kerja simplex
adalah elevator bekerja secara masing-masing atau tidak saling berhubungan satu sama
lain. Contohnya terdapat 2 elevator dengan 2 tombol, apabila tombol pertama ditekan
tidak akan mempengaruhi elevator lain, sedangkan system kerja duplex adalah sistem
elevator yang saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesaikan tugasnya. Contoh
dalam sebuah gedung bertingkat didalamnya terdapat 4 buah elevator dengan 2 tombol,
jika salah satu tombol ditekan maka kedua tombol akan menyala dan salah satu dari
keempat elevator akan melayani permintaan yang diminta.

II. Cara kerja Eskalator

Berikut ini mengenai prinsip dan cara kerja eskalator secara umum :

 Pendaratan/Landing

floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk
jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates. Comb plate adalah
bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini
sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak
tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah permukaan cleat.

vi
 Landasan penopang/truss

Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara


pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak
berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama
dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat
dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau
baja.

 Struktur perletakan eskalator pada lantai gedung

Sistem lintasan dibangun dalam landasan penopang untuk mengantarkan anak


tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dua
lintasan ; satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak
tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan roda
trailer). Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-
anak tangga muncul dari bawah comb plate untuk membentuk tangga dan
menghilang kenbali kedalam lamdasan penopang.

BAB III HASIL PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Lift dan Eskalator

 Pengertian Lift

Jadi, setelah dilakukan pembahasan dapat di definikan bahwa lift atau elevator secara
umum adalah suatu alat transportasi sebuah bangunan berbentuk sangkar atau kereta yang
diperuntukkan dalam mengangkut barang maupun orang dari satu lantai ke lantai lainnya
dengan adanya bantuan mekanisme suatu mesin.

 Pengertian Eskafator

sesuai pembahasan, definisi Eskalator secara umum bisa disebut sebagai tangga berjalan
yang digerakkan oleh motor listrik dengan tujuan memindahkan barang atau orang dari
satu lantai ke lantai lainnya mau itu ke atas ataupun ke bawah.

3.2. Jenis dan Fungsi Lift dan Eskalator

 Jenis dan Fungsi Lift

 Pessenger elevator/lift penumpang

vii
merupakan lift atau elevator yang berfungsi untuk mengangkut manusia saja.

 Dumbwaiter/lift barang

Fungsinya hanya untuk mengangkat barang saja.

 Elevator sevice/lift servis

Lift servis ini biasanya ada di perhotelan, fungsinya untuk mengantarkan barang
ke kamar-kamar penghuni hotel atau bertujuan untuk pelayanan.

 Jenis dan Fungsi Eskalator

 Eskalator Tunggal

Diperuntukkan hanya satu orang berdiri dengan lebar 60-81 cm.

 Eskalator Ganda

Untuk dua orang berdiri, dengan satu anak tangga. Memiliki lebar 100-200 cm.

3.3. Komponen Lift dan Eskalator

 Komponen Lift

 Komponen di ruang mesin (Machine Room)


o Control`Panel
Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja dari lift. Semua permintaan
seperti turun lantai, naik lantai, hold pintu, semua dicatat dan diolah untuk
diteruskan kepada lift agar bergerak sesuai keinginan.
o Mesin`Penggerak`Lift
Di dalam ruang mesin (machine room) terdapat mesin penggerak lift. Mesin
mengubah listrik menjadi daya gerak yang dibantu dengan gear dan roda yang
nantinya akan menggerakkan kabin lift naik maupun turun.
o Primary`Velocity`Transducer
Komponen ini berfungsi untuk mendeteksi putaran motor dan kecepatan lift,
dimana informasi ini akan diteruskan kepada governor
o Governor
Governor adalah alat pengaman, apabila kecepatan lift melebihi batas aman yang
telah ditentukan, maka governor akan bekerja dan akan menghentikan lift baik
secara elektrik maupun mekanik
o ARD (Automatic Rescue Device)Alat pengaman tambahan lift yang berfungsi
untuk menggerakkan elevator/lift ketika listrik padam dan membawa kabin lift ke
lantai terdekat, sekaligus membuka pintu kabin, sehingga penumpang bisa keluar.
 Komponen di ruang luncur kabin (Hoistway)
o Guide`Rail
Terdiri dari 2 (atau lebih) baja yang disusun secara sejajar vertikal, yang nantinya
digunakan untuk tempat kabin dan counterweight bergerak naik turun, sekaligus
viii
menjaga agar kabin dan counterweight tidak mengayun bebas ketika bergerak
naik dan turun
o Limit`Switch
Komponen ini berfungsi untuk menghentikan lift agar tidak menabrak lantai
paling bawah maupun atap paling atas dari lift. Limit switch biasanya dipasang
pada jarak aman paling bawah dan paling atas dari hoistway.
o Vane`Plate
Berfungsi untuk mengatur pemberhentian kabin pada lantai yang dikehendaki dan
mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door)
o Landing`Door/Pintu`Pendaratan.
Berfungsi untuk membuka dan menutup pintu kabin lift, sehingga penumpang
dapat kkeluar dan masuk pada lantai yang diinginkan
o Buffer
Berfungsi untuk menyangga dan meredam getaran kabin apabila terjadi benturan.
Buffer berbentuk balok penyangga yang diletakkan pada bagian dasar terowongan
lift (hoistway)
o Governor`Tensioner
Merupakan pully berbandul yang berfungsi untuk menjaga rope tetap tegang dan
tidak kendor.

 Komponen di kereta/kabin/car lift


o Car/Kereta/Kabin
Kotak dimana penumpang naik untuk dibawa naik maupun turun. Kabin ini
dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang (counterweight) dengan tali
baja melalui pully yang ada pada ruang mesin
o Car`Door/Pintu`Kereta
Merupakan komponen dari kabin / kereta yang berfungsi sebagai pintu yang dapat
secara otomatis terbuka dan tertutup. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang alat
pengaman yang membuat pintu tidak menutup dan menjepit apapun yang masih
ada pada tengah tengah pintu lift
o COP (Car Operating Panel)
Panel yang terdapat tombol tombol seperti lantai yang dituju, pengatur buka tutup
pintu lift, informasi lift sedang berada pada lantai berapa, dan tombol
alarm/interphone. Terletak pada sisi dalam kabin lift
o Interphone
Biasanya terletak pada COP / atau posisi yang mudah dicapai lainnya, berfungsi
untuk mengadakan komunikasi dengan ruang kontrol gedung
o Alarm Buzzer
Berfungsi sebagai peringatan apabila lift berbeban penuh, pintu lift terlalu lama
terbuka, atau tanda lainnya
o Switching Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Bagian ini dapat dibuka dengan kunci khusus
dan di dalamnya terdapat tombol tombol pengatur.
o Floor`Indicator
Nomor penunjuk lantai dan tujuan jalan kereta/kabin lift. Biasanya terletak di sisi
atas pintu kereta/kabin

ix
o Lampu`Darurat/Emergency`Light
Biasanya terletak di atas atap kereta, berfungsi untuk menerangi kereta ketika
dalam keadaan darurat
o Saklar`Pintu`Darurat/Emergency`Exit`Switch
Terletak pada pintu darurat di atas kereta, berfungsi untuk mecegah kereta tidak
berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan
o Safety`Link
Alat pengaman (safety device) yang berada di atas kereta, terhubung dengan
governor di kamar mesin. Berfungsi untuk menahan kereta over speed ke bawah
(dalam keadaan darurat).

 Komponen di luar ruang luncur dan tiap lantai yang dilayani lift
o Tombol`Lantai/Hall`Button
Tombol pemanggil kereta/kabin. Terletak di tiap lantai, di samping pintu
kereta/kabin lift
o Saklar`Kebakaran/Fireman`Switch
Berbentuk seperti tombol yang dilindungi kaca, sehingga kaca bisa dipecahkan
dan tombol dapat diakses. Tombol ini ketika ditekan, akan membuat lift
menghentikan seluruh kegiatannya dan berhenti pada lantai yang paling dekat.
o Hall`Indicator/Penunju`Lantai
Sebuah layar yang menunjukkan informasi kereta/kabin lift sedang berada pada
lantai ke berapa. Biasanya terletak pada samping pintu kereta dan ada pada setiap
lantai yang dilayani oleh lift

 Komponen Eskalator

 Truss

 Motor penggerak

 Sistem transmisi

 Tangga

 Track System

 Balustrade

 Decking

 Peralatan pengaman

 Sistem kelistrikan

3.4. Peralatan Safety Device Pada Lift dan Eskalator

 Safety device pada Lift

x
 Desain Roping / tali ; Sebuah lift digerakkan oleh minimal 4 tali / roping dimana tiap
roping didesain untuk mampu menahan beban lift + 25% kapasitasnya (tergantung
manufacture). Jadi bisa dibayangkan apabila 3 dari 4 talinya putus, maka lift itu masih
“aman”
 Electro motor brake ; Rem pada motor traksi mempunyai default aktif. Jadi apabila tidak
ada listrik / ada masalah maka rem motor akan selalu mengerem / aktif. Rem hanya akan
lepas apabila ada perintah / daya listrik yang mengalir.
 Overspeed governor ; Governor adalah alat untuk menditeksi kecepatan lift secara
mekanis. Dimana kecepatan governor disetting sedikit diatas kecepatan  yang diinginkan.
Sehingga apabila kecepatan lift dideteksi lebih cepat dari seharusnya, maka governor akan
memerintahkan rem secara mekanik.
 Limit switch ; switch yang diletakkan pada bagian teratas dan terbawah dari lift berguna
untuk membatasi gerak lift, apabila lift bergerak dari area yang diijinkan, maka secara
otomatis supply dari motor lift akan dihentikan. Motor akan berhenti dan rem akan aktif.
 Overhead dan Pit ; keduanya merupakan area aman pada hoistway agar lift dapat
melakukan pengereman apabila keluar dari jalurnya.
 Buffer ; Berguna sebagai penahan liift apabila melewati pit.

 Safety device pada Eskalator

 Brake Switch.
 Floor Plate Switch/Sensor.
 Step Missing Sensor.
 Broken Step Switch.
 Skirt Guard Switch.
 Handrail Sensor.
 Comb Switch.

BAB VI PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil pembahasan kelompok kami tentang
materi Lift dan Eskalator, yakni kami dapat mengetahui lebih mendalam mengenai definisi,
komponen, maupun cara kerja dari Lift dan Eskalator. Serta sangat menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam menyusun suatu laporan perkuliahan sehingga kami bisa terbiasa bila nanti
dihadapkan dengan tugas yang mengharuskan kami untuk membuat laporan. Jika ada kritik
maupun saran, kami terbuka untuk mendengarkannya. Sekali lagi demikian laporan dari kami
kelompok 6, maaf bila ada salah kata atau salah dalam penulisan mohon di koreksi. Terima
kasih.

xi
DAFTAR PUSAKA

Sinaga FO. 2019. EINSTEIN (e-Journal)-Jurnal Unimed. https://www.google.com/url?


sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwik46j3_ab6AhWqXWwGHf2RA7YQFnoECCsQA
Q&url=https%3A%2F%2Fjurnal.unimed.ac.id%2F2012%2Findex.php%2Feinsten%2Farticle%2Fdownload
%2F15164%2F12189&usg=AOvVaw1VteddkBjr6vnXiqN3ca_4

Syaifudin achmad, Sumardjito. Dec 2014. Analisi Studi Kelayakan Elevator.


https://journal.uny.ac.id/index.php/inersia/article/download/9966/7863

Gunardi Yudhi, Muhya Muhamad. Januari 2015. Rancang Bangun Eskalator Otomatis.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiF8Irbgqf6AhXdwnMBHS3ND
bkQFnoECAYQAQ&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fmedia%2Fpublications%2Fpublications
%2F142305-ID-rancang-bangun-eskalator-otomatis-
berbas.pdf&usg=AOvVaw1Vx6Fho3HPJ7PIk1LMx1Qf

Mutmainah, Akbar Anggraeni Deti. Agustus 2020. Jurnal integrasi teknik industri.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiF8Irbgqf6AhXdwnMBHS3ND
bkQFnoECA8QAQ&url=https%3A%2F%2Fjurnal.umj.ac.id%2Findex.php%2Fjisi%2Farticle%2Fdownload
%2F7478%2F4545&usg=AOvVaw1joQexsRo1oX2kcmcceUYD

Wijiyanto W, Raidi Samsudin. 2015. Kenyamanan Lift Bagi Kaum Difable. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjO6tvHhKf6AhUN93MBHaVb
BFQ4ChAWegQIAxAB&url=https%3A%2F%2Fjournals.ums.ac.id%2Findex.php%2Fsinektika%2Farticle
%2Fview%2F752&usg=AOvVaw3Z0xE_yKWu9YJxwZAg1QPH

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai