Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH K3

PESAWAT LIFT

DISUSUN OLEH :

SYAMSUL ALAM USRHA (32118080)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidahyah-Nya sehinnga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai
penunjang nilai makalah ini dengan cukup baik dan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan judul “Pesawat Lift” sesuai denga materi
perkuliahan semester kedua ini yaitu kesehatan dan keselamatan kerja, semoga
makalah ini dapat diterima dan sesuai dengan arahan pak Ruslan L., S.T., M.T.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena
itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang
ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah berikutnya.

Makassar, 1 April 2019

Syamsul Alam Usrha

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II TEORI DASAR ........................................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
3.1 Pengertian Elevator / Lift ....................................................................................... 3
3.2 Jenis Lift Berdasarkan Fungsinya ................................................................................... 3
3.3 Spesifikasi Elevator / Lift ......................................................................................... 5
3.4 Tata Ruang Letak Eskalator / Lift ............................................................................. 6
3.5 Fasilitas Elevator / Lift .................................................................................................... 6
3.6 Kapasitas Elevator / Lift ......................................................................................... 8
3.7 Persyaratan Elevator / Lift Rumah Sakit ........................................................ 8
BAB IV ANALISIS .................................................................................................................. 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 10
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 10
5.2 Saran.............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift
adalah salah satu alat bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk
mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam
gedung-gedung bertingkat. Lift merupakan alat transportasi yang pengendaliannya
tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua pengguna lift
sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini.

Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada
tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat,
dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat
mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut.

Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta
merta mengalami perkembangan-perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya
pertama kali dibangun sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya dimulai
dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan jenis elevator / lift ?
2. Apa saja fasilitas elevator / lift ?
3. Apa persyaratan elevator / lift ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis elevator / lift.
2. Untuk mengetahui fasilitas elevator / lift.
3. Untuk mengetahui persyaratan elevator / lift.

1
BAB II TEORI DASAR

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut


orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya
hanya mempunyai tangga atau eskalator.

Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih


penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulic,
Traction atau katrol tetap, dan Hoistatau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi
menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

Sistem pengawasan lift diatur dalam Permen 03/99 karena lift digunakan untuk
mengangkut orang dan barang. Lift adalah sarana transfortasi vertical, dengan tenaga
penggerak motor listrik dan dikendalikan secara otomatik melalui system control
elektrik. Sangkar lift menggantung pada tali baja, disisi sebelahnya menggantung bobot
imbang (counter wight) agar motor (M) bekerja ringan. Sangkar dan bobot imbang
bergerak naik- turun mengikuti rel Lift dilengkapi beberapa alat pengaman (safety
device) yang bekerja otomatik.

2
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Elevator / Lift


Elevator atau lift adalah transportasi vertikal kendaraan yang efisien untuk
orang atau barang bergerak antar lantai dari sebuah bangunan. Umumnya
didukung oleh motor listrik yang baik mendorong daya tarik kabel dan sistem
penyeimbang, atau pompa hidrolik cairan untuk menaikkan piston silinder.

Elevator / lift merupakan instalasi trans-portasi vertikal (tegak lurus ke atas)


yang mengangkut manusia atau barang atau keduanya dalam ruang berupa
tabung atau sangkar yang digerakkan oleh mesin untuk mencapai ketinggian
yang ditentukan atau diinginkan. Sebagai alat transportasi vertikal, elevator/lift
memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak menunggu lama (low waiting time)
2. Perlambatannya nyaman (smooth and rapid)
3. Percepatannya nyaman (comfortable acceleration)
4. Mempunyai kecepatan tinggi (rapid transportation)
5. Mempunyai pemberhentian yang otomatis (automatic level and landing)
6. Cepat menaikkan dan menurunkan penumpang
7. Digunakan pada bangunan dengan jumlah lanta

3.2 Jenis Lift Berdasarkan Fungsinya

Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menetukan jumlah lift yang


mempengaruhi pula kualitas pelayanan gedung, terutama proyek-proyek
komersil. Lift juga memiliki bermacam-macam jenis sesuai dengan
fungsinya, yaitu:

3
a. Lift Penumpang : Passenger elevator atau lift penumpang biasanya
dipasang pada rumah tinggal, ruko, gedung rendah, medium, bahkan
high rise. Jenis ini merupakan lift yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia dan Indonesia khusunya.
b. Lift Barang : Setiap gedung bertingkat banyak baik dalam bentuk
perkantoran, flat, atau penggunaan campuran dengan gedung
komersiil pasti memerlukan sarana sirkulasi vertical untuk barang di
samping untuk orang. Kriteria untuk lift barang yang penting ialah
ukuran dan berat barang yang harus diangkut.
Dalam gedung- gedung dengan penggunaan campuran (mixed use)
seringkali lift barang juga harus dapat melayani angkutan orang
terutama pada jam-jam sibuk. Perkiraan yang dapat digunakan dalam
perencanca ialah untuk setiap 5 lift diperlukan 1 lift barang.
Kapasitas lift barang berkisar antara 1-5 ton dengan ukuran dalam
antara 1.60 x 2.10 m sampai 3.10 x 4.20 m dan kecepatan bergerak
1.5 – 2 m/detik maximum atau rata-rata 0.25 –1 m/detik.
c. Lift service : Lift ini juga merupakan lift penumpang, namun
fungsinya dikhususkan bagi karyawan gedung tersebut atau untuk
membawa barang barang yang kecil. Lift ini banyak kita temui di
gedung perkantoran.
d. Lift rumah sakit : Lift ini digunakan di rumah sakit untuk membawa
tempat tidur pasien, oleh karena itu ukurannya disesuaikan dengan
ukuran tempat tidur standar rumah sakit.
e. Observation Elevator : Lift jenis ini fungsinya sama seperti lift
penumpang, hanya saja bedanya sebagian besar dinding atau pintu
lift ini terbuat dari kaca. Sehingga memungkinkan penumpangnya
dapat melihat ke arah luar. Lift jenis ini banyak kita jumpai di mall,
hotel, atau gedung-gedung yang tidak terlalu tinggi yang memiliki
pemandangan indah.

4
3.3 Spesifikasi Elevator / Lift
1. Sifat Elevator:
a. Mempunyai kapasitas muat yang terbatas.
b. Digerakkan dengan bandul.
c. Membutuhkan ruangan tersendiri untuk mesin dan keretanya.

2. Elemen Elevator

a. Magneting Landing Device

Untuk memberhentikan kereta elevator pada tiap lantai yang dituju,


dengan toleransi maksimum 5mm dari level lantai bersangkutan.

b. Buffer

Buffer yang dipakai dari jenis Spring Buffer dan Oil Buffer, dimana
bagian atas diberi lapisan karet setebal 5mm. Tiap elevator,
minimum menggunakan 4 buffer, tiap buffer dilengkapi dengan
Safety Switch yang dihubungkan pada panel kontrol. Panel ini
diletakkan pada pondasi beton.

c. Guide Rail

Terbuat dari profil baja T, rail harus dilapisi dengan suatu bahan
pondasi beton.

d. Counter Weight

Rangka counter weight terbuat dari profil baja, isi harus seberat
kereta elevator ditambah 50% kapasitas kereta yang terbuat dari
besi cor.

e. Operating Panel

Terbuat dari dua panel yang terletak pada kedua sisi pintu kereta.

5
Push button merupakan rangkaian elektronik yang dilengkapi
dengan lampu indikator dan sebagainya.

f. EMR (Elevator Machine Room) Funsi EMR :

 Untuk sistem elevator elektrik, mesin ditempatkan di atas.

 Untuk sistem elevator hidrolik, mesin diletakkan di bawah.

 Penentuan letak mesin berdasarkan atas struktural dan


kemudahan.

3.4 Tata Ruang Letak Eskalator / Lift

Tata ruang letak lift di rumah sakit sering ditentukan dari jumlah dan
konfigurasi tata letak lift dan jumlah maksimal empat buah dalam satu deretan.
Untuk bangunan yang tingginya lebih dari 25 lantai, dianjurkan untuk membagi
layanan lift dengan mengelompokan lantai yang dilayani/konsep zona, di mana
tiap zona dilayani oleh sejumlah lift tertentu. Gambar dibawah ini
menunjukkan tata letak sekelom-pok lift yang baik, alternatif lain dapat juga
dilakukan. Pada bangunan tinggi dan luas, jumlah lift meningkat sebanding
dengan jumlah lantai.dengan demikian, jika mencapai suatu ketinggian
tertentu, maka areal luas yang digunakan untuk menempatkan lift menjadi
meningkat dan melebihi ketentuan ekonomis (di atas 20 % luas lantai). Jadi
pada umumnya lift hanya melayani 12 – 15 lantai

3.5 Fasilitas Elevator / Lift


1. Mesin Room

Semua lift, baik traksi atau hidrolik, memerlukan ruang untuk


menyimpan mesin motor listrik besar dan controller kabinet. Ruangan
ini terletak di atas hoistway (atau di bawah, untuk hidrolik lift) dan
mungkin berisi mesin untuk satu atau sekelompok lift.

6
2. Pintu elevator

Pintu lift melindungi pengendara dari jatuh ke dalam lubang.


Konfigurasi yang paling umum adalah memiliki dua panel yang
bertemu di tengah, lalu geser terbuka lateral. Dalam konfigurasi
cascading (berpotensi memungkinkan entryways lebih luas dalam ruang
terbatas), pintu-pintu dijalankan pada rel independen, sehingga saat
terbuka, mereka terselip di belakang satu sama lain, dan ketika
tertutup, mereka membentuk lapisan mengalir di satu sisi.

3. Kontrol Umum

Tipikal lift penumpang modern akan memiliki:

a. Ruang untuk berdiri, guardrails, bantalan kursi (mewah)

b. Unit pendingin udara untuk meningkatkan sirkulasi dan


kenyamanan.

c. Tombol panggil untuk memilih lantai. Beberapa dari ini menjadi


kunci saklar (untuk mengontrol akses). Dalam beberapa lift, lantai
tertentu tidak dapat diakses kecuali menggunakan kartu swipes
keamanan atau memasukkan kode akses atau keduanya.

d. Satu set pintu tetap terkunci di setiap lantai untuk mencegah akses
yang tidak disengaja ke dalam lift oleh individu .

e. Memicu alarm. Sering kali, ini akan menjadi kunci switch.

f. Tombol alarm atau switch, dimana penumpangnya dapat digunakan


untuk memberi sinyal bahwa mereka telah terjebak di lift.

7
3.6 Kapasitas Elevator / Lift
Biasanya lift penumpang tersedia dalam kapasitas dari 450-2700 kg
dalam 230 kg bertahap. Umumnya penumpang lift di bangunan delapan lantai
atau kurang menggunakan system hidrolik atau listrik, yang dapat mencapai
kecepatan hingga 200 ft / min (1,0 m / s) hidrolik dan sampai 500 ft / min .
Pada bangunan sampai dengan sepuluh lantai, gearless cenderung memiliki
kecepatan hingga 500 ft / min (2,5 m / s), dan di atas lantai sepuluh kecepatan
mulai pada 500 ft / min (2,5 m / s) sampai 2000 ft / min (10 m / s).

3.7 Persyaratan Elevator / Lift Rumah Sakit

Persyaratan untuk lift rumah sakit yaitu :

1. Ukuran lift rumah sakit minimal 1,50 m x 2,30 m dan lebar pintunya tidak
kurang dari 1,20 m untuk memungkinkan lewatnya tempat tidur dan
stretcher bersama-sama dengan pengantarnya.

2. Lif penumpang dan lift service dipisah bila dimungkinkan.

3. Jumlah, kapasitas, dan spesifikasi lift sebagai sarana hubungan vertikal


dalam bangunan gedung harus mampu melakukan pelayananyang
optimal untuk sirkulasi vertikal pada bangunan, sesuai dengan fungsi dan
jumlah pengguna bangunan rumah sakit.

4. Setiap bangunan rumah sakit yang menggunakan lift harus tersedia lift
kebakaran yang dimulai dari lantai dasar bangunan.

8
BAB IV ANALISIS

Setelah kita mendapatkan penjelasan mengenai persyaratan-persyaratan K3


pada sebuak lift dapat kita aplikasikan serta menganalisa apakah sebuah lift yang
dipasang di suatu tempat sudah memenuhi standar K3 dan layak untuk digunakan

Apabila kita menganalogikan Pada lobby lift di rumah sakit X sudah masuk
kriteria standar karena minimal luasnya adalah 1,85mx1,85m sedangkan pada lobby
lift rumah sakit X memiliki luas 3mx3m. pada panel tombol lift di rumah sakit X sudah
masuk kriteria standar karena pada standar berada pada kisaran 90-120 cm sedangkan
pada panel tombol lift di rumah sakit X yaitu 100cm. tetapi pada pegangan lift di rumah
sakit X belum masuk kriteria standar karena belum memiliki pegangan. Dan untuk
ukuran serta luas pintu lift sudah masuk kriteria standar karena minimal ukuran serta
luas pintu adalah 1,50mx2,30m dan 1,2m sedangkan ukuran serta luas lift di rumah
sakit adalah 2,10mx3,0m dan 1,4m

9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah menyelesaikan makalah ini dapat disimpulkan bahwa, antara lain :


1. Kita dapat mengetahui pengertian dari elevator / lift serta mengetahui Jenis
Lift Berdasarkan Fungsinya yaitu : Lift Penumpang, Lift Barang, Lift
service, Lift rumah sakit, dan Observation Elevator
2. Kita dapat mengetahui fasilitas – fasilitas yang terdapat pada elevator / lift
antara lain : Mesin Room, Pintu elevator, Kontrol Umum
3. Kita dapat mengetahui persyaratan elevator / lift khususnya pada elevator /
lift rumah sakit yang dimana harus memiliki ukuran lift rumah sakit
minimal 1,50 m x 2,30 m dan lebar pintunya tidak kurang dari 1,20 m. Lift
penumpang dan lift service dipisah bila dimungkinkan. Jumlah, kapasitas,
dan spesifikasi lift sebagai sarana hubungan vertikal dalam bangunan
gedung harus mampu melakukan pelayananyang optimal. Setiap bangunan
rumah sakit yang menggunakan lift harus tersedia lift kebakaran

5.2 Saran

1. Melakukan pengecekan secara rutin terhadap lift ,meliputi kelaikan lift serta
memastikan komponennya seperti sensor ,kereta,dll masih berfungsi
dengan baik.
2. Lift pasien hendaknya diberi tanda agar pengunjung mengerti bahwa lift
tersebut hanya diperuntukkan untuk pasien.
3. Lift hendaknya dilengkapi dengan informasi mengenai kapasitas
maksimum lift.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Savoy, Aska (2017) Jenis-Jenis Lift Dalam Bangunan [Online]. Tersedia:


https://www.arsitur.com/2017/12/jenis-jenis-lift-dalam-bangunan.html [1 April
2019]
2. Sutandharu, Arnold N. (2014) Sistem Keselamatan Lift [Online]. Tersedia :
https://www.intidayaonline.com/en/sistem-keselamatan-lift/ [1 April 2019]
3. Online, Belajar Plc (2010) Sistem Pengaman Pada Elevator [Online]. Tersedia :
https://belajarplconline.wordpress.com/category/elevator/sistem-pengaman-pada-
elevator/ [01 April 2019]
4. Ramdhan, Taufik (2015) Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift [Online]. Tersedia :
https://taufikramdhan401.wordpress.com/2015/06/20/keselamatan-dan-
kesehatan-kerja-lift-2/ [01 April 2019]

11

Anda mungkin juga menyukai