Disusun oleh:
NIM : 03320200036
Puji syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga laporan praktikum PLC ini dapat
tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga untuk mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
ketua lab dan asisten Laboratorium Sistem Kendali yang telah membimbing praktikan
dengan baik hingga selesai. Dengan harapan semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Dengan adanya makalah ini diharapkan
dapat membantu praktikan untuk mengetahui potensi memahami lebih dalam tentang
PLC.
Demikian laporan yang dapat ditulis. Apabila terdapat kesalahan dari penulisan
atau pemaparan materi yang kurang berkenan, diucapkan mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam memperluas
wawasan dan cakrawala untuk berfikir bagi penulis dan juga bagi para pembaca
lainnya.
Sampul Laporan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
b. Traffic light
c. Lift
lift merupakan salah satu jenis pesawat pengangkat yang berfungsi
untuk membawa barang maupun penumpang dari suatu tempat yang rendah
ketempat yang lebih tinggi ataupun sebaliknya. Adapun jenis mesin lift
dibagi menjadi dua yaitu mesin lift penumpang dan lift barang. Konstuksi
umum mesin lift/elevator berupa sebuah sangkar yang dinaik turunkan oleh
mesin pengangkat, dimana yang akan direncanakan disini adalah satu
sangkar dengan penyeimbang (Counter Weight) yang mana apabila sangkar
naik maka Penyeimbang harus turun begitu pula untuk sebaliknya. Sangkar
tersebut dijalankan pada rel-rel dengan menggunakan alat penuntun sangkar
yang terpasang tetap, hal ini dimaksudkan agar lift tersebut tidak bergoyang
pada saat berjalan.
d. Conveyor
Dalam sebuah industri kadang kala terdapat bahan-bahan yang berat dan juga
berbahaya bahkan tidak bisa jika dibawa atau diangkut oleh manusia. sehingga
diperlukan alat bantu angkut untuk mengatasi keterbatasan manusia tersebut dalam
dal tenaga untuk menjaga keselamatan dan keamanan para pekerja industri. Untuk itu
mesin kompayer banyak dipilih sebagai alat angkut bahan-bahan industri yang padat.
I.3 Waktu dan Pelaksanaan Praktikum
Praktikum PLC ini dilaksanakan dengan virtual melalui Zoom dengan waktu pelaksanan :
a. PLC dasar pada hari Sabtu, 24 April 2021
b. Lift pada hari Minggu, 25 April 2021
c. Traffic light pada hari Minggu 25 April 2021
d. Konveyor pada hari Minggu 25 April 2021
PERCOBAAN I
PLC DASAR
Disusun Oleh :
NIM : 03320200036
MAKASSAR
2021
PERCOBAAN I
PLC DASAR
Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC telah mengalami
perkembangan luar biasa, baik dari ukuran. kepadatan komponen serta dari segi
fungsionalnya. Beberapa peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini di
antaranya adalah:
4. Pemrograman relatif semakin mudah. Hal ini terkait dengan perangkat lunak
pemrograman yang semakin user friendly
A. Pengertian PLC
Sebuah PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat yang
digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang ada pada
sistem kontrol konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan
(melalui sensor), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai
yang dibutuhkan, berupa menghidupkan atau mematikan keluaran. Program
yang digunakan adalah berupa ladder diagram yang kemudian harus
dijalankan oleh PLC. Dengan kata lain PLC menentukan aksi apa yang harus
dilakukan pada instrument keluaran yang berkaitan dengan status suatu ukuran
atau besaran yang diamati. Proses yang di kontrol ini dapat berupa regulasi
variabel secara kontinyu seperti pada sistem - sistem servo, atau hanya
melibatkan kontrol dua keadaan (on/off) saja, tetapi dilakukan secara
berulang-ulang seperti umum dijumpai pada mesin pengeboran, sistem
konveyor dan lain sebagainya.
PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat diprogram, tetapi
pada kenyataannya, PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-
fungsi logika saja. Sebuah PLC dewasa ini juga dapat melakukan perhitungan-
perhitungan aritmatika yang relatif kompleks, fungsi komunikasi,
dokumentasi dan lain sebagainya. PLC banyak digunakan pada aplikasi-
aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, perakitan otomatis dan
lainlain. Hampir semua aplikasi kontrol listrik membutuhkan PLC. Adapun
ciri atau karateristik PLC memiliki beberapa aspek sebagai berikut:
1. PLC sebenarnya suatu sistem berbasis mikroprosesor yang memiliki fungsi
- fungsi dan fasilitas utama dari sebuah mikro komputer.
2. PLC diprogram melalui programming unit yang bisa berupa terminal
komputer dengan VDU (Video Display Unit) dan keyboard atau dengan
terminal portabel khusus (mirip kalkulator dengan tampilan LCD). Pada
saat ini PLC dapat di program melalui PC.
3. PLC mengontrol suatu alat berdasarkan status
masukan/keluaran suatu alat dan program.
B. Fungsi PLC
PLC ini dirancang untuk menggantikan satu rangkaian relay sequensial
dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat
dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan
di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa
pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program
yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis
PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-
input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang
kemudian akan meng-on atau meng-off kan output output. PLC juga dapat
diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak, fungsi
dari PLC ini sudah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan industri sebagai alat
yang sangat mempermudah pekerjaan. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh
PLC, yaitu sebagai berikut :
1. Sequence Control
a. Pengganti relay control logic.
b. Timers/counters.
c. Pengganti pengendali yang berupa papan rangkaian elektronik.
d. Pengendali mesin dan proses.
2. Kontrol Canggih
a. Operasi aritmatik ( +, -, x, : ).
b. Penanganan informasi.
c. Kontrol analog (suhu, tekanan, dan lain-lain).
d. PID (Proposional Integrator Differensiator).
e. Servo motor control.
3. Kontrol Pengawasan
a. Proses monitor dan alarm.
b. Monitor dan diagnosa kesalahan .
c. Antar muka dengan komputer (RS 232 / RCS 485).
d. Antar muka dengan printer / ASCII.
e. Jaringan kerja otomasi pabrik.
f. Local Area Network.
g. Wide Are Network.
C. Struktur atau komponen dasar PLC
1. Struktur dasar PLC
POWER SUPPLY
I O
N U
C
P T
P
P
U U
U
T
T
POWER SUPPLY
c. Unit Memori
Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan
program.Secara fisik, memori ini berupa chip dan untuk pengaman
dipasang baterai back-up pada PLC. Unit memori ini sendiri dapat
dibedakan atas 2 jenis, yaitu:
1) Volatile Memory
Suatu memori yang apabila sumber tegangannya dilepas maka
data yang tersimpan akan hilang. Karena itu memori jenis ini
bukanlah media penyimpanan permanen. Untuk penyimpanan data
dan program dalam jangka waktu yang lebih lama maka memori ini
harus mendapat daya terus-menerus.hal ini biasanya dilakukan
dengan menggunakan baterai.
Ada beberapa jenis memori volatil yaitu RAM (Random
Access Memory), SRAM (Static Random Access Memory) dan DRAM
(Dynamics Random Access Memory).
2) Non-Volatile Memory
Merupakan kebalikan Volatile Memory yaitu suatu memori
yang meski sumber tegangan dilepas data yang tersimpan tidak akan
hilang.Salah satu jenis memori ini adalah ROM (Read Only
Memory). Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja dan tidak dapat
di tambah ataupun dirubah. Isi dari ROM berasal dari pabrik
pembuatnya yang berupa sistem operasi dan terdiri dari program-
program pokok yang diperlukan oleh sistem PLC.
Untuk mengubah isi dari Rom maka diperlukan memori jenis
EPROM (Erasable Programmable ROM) yang dapat dihapus
dengan mengekspos chip pada cahaya ultraviolet pekat.
e. Unit Programmer
Komponen programmer merupakan alat yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan PLC. Programmer mempunyai beberapa fungsi
yaitu :
1) Run, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan
aktif.
2) Off, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat
dijalankan.
3) Monitor, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi dalam
PLC.
4) Program, menyatakan suatu keadaan dimana programmer/ monitor
digunakan untuk membuat suatu program.
f. Unit Input/Output
Unit Input/output yang menyediakan antarmuka yang
menghubungkan sistem dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya
sambungan-sambungan/koneksi antara perangkatperangkat input,
semisal sensor, dengan perangkat output, semisal motor dan selenoida,
melalui kanal-kanal input/output.
Demikian pula, melalui unit input/output, program-program
dimasukkan dari panel program. Setiap titik input/output memiliki
sebuah alamat unik yang dapat digunakan oleh CPU.
Unit input/output atau sering disingkat dengan unit I/O adalah
komponen PLC yang paling penting. Komponen ini berfungsi untuk
menyediakan antar muka yang menghubungkan sistem dengan dunia
luar. Keadaan tersebut memungkinkan untuk dibuat sambungan-
sambungan antara perangkat-perangkat input, seperti sensor, dengan
perangkat output, seperti motor dan selenoida, melalui panel-panel yang
tersedia.Demikian pula, melalui unit input/output, program- program
dimasukkan dari panel program.Masing-masing point input/output
memiliki sebuah alamat spesifik yang dapat digunakan oleh CPU untuk
mengaksesnya.
• Saklar-saklar mekanik
• Saklar-saklar jarak (proximity switch)
• Sensor-sensor suhu
Straingauge
Gambar I.2 konfigurasi I/O pada PLC secara umum
2) Perangkat output
Port-port pada output sebuah PLC dapat berupa tipe relay atau
tipe isolator-optik dengan transistor atau tipe triac, bergantung pada
perangkat yang dihubungkan kepadanya, yang akan
dikendalikan.Umumnya, sinyal digital dari salah satu kanal output
sebuah PLC digunakan untuk mengendalikan sebuah aktuator yang
pada saatnya mengendalikan suatu proses.
Istilah aktuator sendiri digunakan untuk perangkat yang dapat
mengubah sinyal listrik menjadi gerakan-gerakan mekanis untuk
mengendalikan proses. Berikut ini beberapa contohnya: Kontaktor
• Motor
• Motor Stepper
• Katup-katup kontrol direksional
2. LOAD NOT
Instruksi Load not pada PLC mempunyai singkatan kode LD NOT.
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem
kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut
untuk mengeluarkan satu output.
a. Logikanya seperti contact NC relay.
b. Ladder diagram simbol Load not ditunjukkan pada Gambar.
3. AND
Instruksi AND dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu
sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus
terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.
a. Logikanya seperti contact NO relay.
b. Menunjukkan situasi dimana terdapat 2 relay yang berada
pada kondisi NO dan terhubung secara seri. Pada kondisi ini output
hanya akan bekerja apabila kedua relay NO tersebut menutup.
c. Ladder diagram simbol And ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Input Output
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
4. AND NOT
a. Instruksi AND NOT ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada
suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang
harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.
b. Logikanya seperti contact NC relay.
c. Ladder diagram dengan simbol AND not dapat ditunjukkan pada
gambar dibawah ini
Gambar I.6 Instruksi And not.
Tabel I.2 kebenaran and not
Input Outpu
t
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Input Outpu
t
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
6. NOR / OR NOT
Rangkaian instruksinya mirip OR namun pada kondisi awal output sudah
pada kondisi bekerja.
Input Outpu
t
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
7. XOR
Merupakan instruksi dimana 2 inputan harus berada pada kondisi yang
berbeda agar output dapat bekerja.
1. Analisa
Pada gambar diatas, jika push button yang beralamatkan 00.00
dalam keadaan On maka output dari 10.00 akan berhenti bekerja atau
mati.
B. Percobaan 2
1. Analisa
Pada gambar diatas, jika input 000.00 dengan sudah dalam
keadaan bekerja, maka outputnya akan berhenti bekerja dan akan
kembali bekerja atau menyala apabila NC diputuskan yang
beralamatkan 010.00.
C. Percobaan 3
1. Analisa
Pada gambar diatas, jika 00.00 ditekan maka arus akan mengalir ke
output 010.00 melalui input 00.01 dan 00.03 yang Normally Close (NC)
sehingga output tersebut akan bekerja dengan semua kontak-kontaknya.
Sedangkan 10.00 akan mati karena adanya aliran arus, yang perlu
diketahui bahwa symbol output yang digunakan adalah output NC.
Sehingga pada output ini arus akan mati begitu pula sebaliknya.
Meskipun push button 00.00 dilepas arus akan tetap mengalir atau
menyala ke output 01.00. Terjadinya hal tersebut karena pada
percobaan ini menggunakan rangkaian pengunci, pada percobaan ini
fungsi tombol 00.02 sama dengan fungsi tombol input pada 00.00, jadi
percobaan ini dapat mengirimkan pada dua alamat yaitu 00.00 dan
00.002 begitu pula ia dimatikan di dua alamat tersebut.
D. Percobaan 4
1. Analisa
Pada gambar diatas, push button dengan alamat 000.00 berada
dalam keadaan Normally Close (NC) dan output dengan alamat
010.00 sudah dalam keadaan bekerja, sehingga apabila push button kita
tekan maka push button akan berubah keadaan menjadi Normally Open
(NO) dan untuk output akan berhenti bekerja dan akan kembali seperti
semula apabila push button kita lepas.
E. Percobaan 5
Analisa
Pada gambar diatas, apabila push button Normally Open (NO)
dengan alamat 00.00 kita tekan maka arus akan mengalir ke push button
Normally Close (NC) yang beralamatkan 00.01, karena sudah dalam
keadaan tertutup maka arus akan diteruskan ke output dengan alamat
10.00 sehingga output tersebut akan bekerja dan akan mengunci push
button yang memiliki alamat sama dengan output sehingga yang
awalnya dalam keadaan Normally Open (NO) menjadi Normally Close
(NC). Lalu, push button dengan alamat 10.00 akan diteruskan ke timer
yang sedang berjalan dan sesuai dengan waktu yang telah diatur,
apabila timer telah selesai memproses register yang akan di eksekusi
maka kontak bantu timer dengan alamat TIM00 akan terhubung dan
arus akan mengalir dari push button dengan alamat
10.00 lalu ke kontak bantu timer dengan alamat TIM00 sehingga output
dengan alamat 10.01 akan bekerja.
I.6 Kesimpulan
berdasarkan percobaan PLC dasar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Agar ouput berjalan tetap walapun push button dilepas maka diperlukan
rangkaian pengunci
2. Diperlukan reset untuk pemakaian function Timer.
3. Diperlukan reset untuk pemakaian function Counter.
PERCOBAAN II
TRAFFIC LIGHT
Disusun Oleh :
NIM : 03320200036
MAKASSAR
2021
PERCOBAAN II TRAFFIC LIGHT
a. Pertama
Jalankan kendaraan pada lajur yang tepat. Artinya untuk
berbelok ke kanan, maka harus digunakan lajur kanan, yang biasanya
ditunjukkan dengan tanda marka berupa garis putih bertanda panah ke
kanan. Begitu pula apabila bermaksud lurus atau belok kiri. Banyak
pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor yang ingin lurus
namun mengambil lajur kanan. Hal ini sangat membahayakan
keselamatan. Yang juga menjadi perhatian adalah banyaknya
pengendara yang melanggar garis marka pada simpang.
b. Kedua
Pelankan kendaraan apabila lampu lalu lintas telah berwarna
kuning. Anda dapat terus melaju apabila roda kendaraan telah
menyentuh garis henti (stop line) pada saat lampu menyala kuning,
dengan perhitungan bahwa waktu kuning ditambah waktu all red adalah
3 + 2 = 5 detik dan syarat kepastian untuk dapat melintasi simpang
dengan aman.
c. Ketiga
Hentikan kendaraan di belakang garis henti dan di dalam garis
marka, karena pada posisi ini anda telah memberikan ruang kepada
pejalan kaki yang menyeberang.
d. Keempat
Apabila melintasi simpang yang belum dikenal, cukup melihat
nyala lampu pada lajur yang dipilih. Pada simpang yang tidak terdapat
keterangan apapun, maka aturan ‘belok kiri jalan terus’ atau LTOR (Left
Turn On Red) diberlakukan. Artinya apabila dalam kotak lampu merah
terdapat tanda panah merah untuk belok kiri, maka Anda dilarang belok
kiri pada saat nyala merah. Begitu pula apabila tedapat keterangan
‘Belok Kiri Ikuti Lampu’, maka untuk berbelok kiri, Anda harus
melihat nyala lampu, apabila merah maka memang harus berhenti.
e. Kelima
Tips untuk Petugas lalu lintas, yakni lakukan tindakan persuasif
untuk memberikan kesadaran tertib berlalu lintas. Sebab sejauh ini
masyarakat masih menilai keberadaan polisi sebagai sosok penindak
dari pada pencegah pelanggaran hukum. Pengertian tentang makna,
hakekat, fungsi dan tujuan dari eksistensi lampu lalu lintas patut
diberikan kepada masyarakat sedini mungkin.
3. Pedestrian Signal
Pedestrian signal adalah lampu yang mengatur penyeberangan
pejalan kaki di zebra cross (kapan boleh menyeberang, kapan tidak).
Gambar II.5 pedestrian signal
4. Sistem Pengontrolan Traffic Signa Elektromekanik PLC
Mikrokontroller
Kelebihan: Rangkaian Lebih Awet Relatif Murah kontroller
mudah diganti- ganti. Kekurangan: Relatif mahal,
Relatif mahal Cenderung lebih mudahPembuatan rusak(dibanding
sistem elektro- rangkaian lebih ribet mekanik dan PLC).
5. Kapasitor
Pada dasarnya adalah 2 buah lempeng logam yang dipisahkan
oleh sebuah bahan isolator Untuk menyimpan arus/tegangan listrik
Terbuat dari dielektrik: keramik, gelas, udara vakum, Isulator, mika,
elektrolit, udara, Cover terbuat dari aluminium.
6. Plat besi
Pada dasranya plat besi ini berungsi untuk menghubungkan
rangkaian kontrol dengan rangkaian utama / output. Dan plat besi ini
juga tebuat dari lilitan-lilitan tembag.
L. Jenis-Jenis PLC
Pada masa kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan
berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi
jenis- jenis berikut :
1. Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
➢ Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output,
modul komunikasi) menjadi satu
➢ Umumnya berukuran kecil (compact)
➢ Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat
diexpand
➢ Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC compact dari Allen Bradley.
output dari alamat 02.00 akan bekerja. Karena terjadinya hal tersebut
maka lampu hijau akan menyala bersamaan dengan itu timer dari alamat
00.01 berjalan dan apabila sampai set value sampai 50 maka timer 01
akan mematikan lampu hijau dan setelah lampu hijau mati, lampu kuning
akan menyala bersamaan dengan timer 01 dan 02 juga berjalan mencapai
set value.timer 02 akan bekerja untuk mematikan lampu kuning dan
menghidupkan lampu merah. Saat lampu kuning mati dan lampu mrah
menyala timer 01 ,02 dan 03 bersamaan berjalan menghitung set
valuenya sehingga waktu bekerjanya berbeda. Dengan demikian timer 03
akan bekerja setelah set valuenya mencapai 100 detik dan secara
bersamaan lampu merah akan mati begitupun dengan timer yang lain
sejenak akan mati. Lalu lampu hijau akan bekerja begitu seterusnya
berputar sampai push button off di tekan.
II.4 Kesimpulan dari percobaan PLC trafict light, kami dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
pada percobaan menggunakan tiga timer yaitu 01,02,dan 03, timer 01 dan
timer 02 adalah untuk mengatur jalannya lampu dan timer 03 untuk mengatur
reset.
PERCOBAAN III
LIFT
Disusun Oleh :
NIM: 03320200036
MAKASSAR
2021
PERCOBAAN III
LIFT
IV.1 TujuanPercoban
a. Praktikan dapat mengetahui dan memahami instruksi/fungsi dari bahasa
pemprograman PLC ( Ledder Diagram, Function plan, Mnemonic ).
b. Praktikan dapat mengetahui komponen dan konsep dasar lift.
Hal itu dikarenakan baja konvensional akan terlalu berat dan bisa macet
Lift adalah salah satu bentuk transportasi yang paling aman dan lebih aman
daripada eskalator dan bahkan tangga. Bahkan banyak lift dengan fitur unik
yang menjadi destinasi untuk wisatawan. Namun lift masih dapat
menyebabkan kecelakaan fatal juga mengerikan. Biro statistik tenaga kerja
AS dan komisi keamanan produk konsumen memperkirakan bahwa lift
melukai 17.000 orang dan membunuh 27 orang per tahun di AS dengan
setengah dari kematian itu terkait pekerja yang melakukan instalasi atau
perbaikan.
Jenis Lift berdasarkan sumber daya yang digunakan pada lift tersebut
adalah :
1. Lift listrik, yaitu lift yang menggunakan sumber daya listrik sebagai
sumbernya. Lift listrik banyak digunakan pada lift barang, lift service
dan lift penumpang.
2. Lift Hidrolik, yaitu lift yang mempergunakan sumber daya penggerak
dari air atau minyak, gas, fluida dan lainnya. Pada umunya lift hidrolik
banyak digunakan oleh pemadam kebakaran dalam melakukan
pekerjaan.
Jenis- jenis lift berdasarkan penggerak lift-nya. Pada umumnya jenis
penggerak lift dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).
2. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).
Cara operasi lift jenis ini menggulung tali baja pada tabung gulung.
Pemakaian jenis lift ini pada lift penumpang tidak terlalu populer seperti
pada lift traksi jenis motor pully, hal ini disebabkan adanya beberapa
keterbatasan dalam pemakaian. Oleh karena itu lift jenis ini hanya
dipergunakan untuk lift-lift dengan kapasitas kecil seperti pada lift
perumahan (home elevator) dan (lift pelayan) dumbwaiter. Adapun
kelemahan tersebut, antara lain
a. Kecepatan yang dapat dicapai terbatas ( +/- 15 m/menit)
Dilihat dari jenis motor traksi yang dipergunakan dapat menjadi dua 2
jenis, yaitu :
a) Lift traksi motor AC
MotorGearles
Motor Roomless
• final switch.
e. Buffer.
Buffer terletak di dua tempat yaitu satu set untuk kereta dan
satu set untuk beban pengimbang. Berfungsi untuk meradam
tenaga kinetik kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.
f. Governor Tensioner.
Ada satu atau lebih COP yang biasanya terletak pada sisi
depam kereta atau front return panel. Pada panel tersebut dan
terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup
pintu.
d. Interphone
e. Switcing Box.
f. Floor indication
g. Emergenchy light.
Emergancy light ini biasanya terletak diatap kereta, fungsinya
untuk menerangi kereta apabila kereta sedang dalam keadaan
darurat
i. Safety link.
Komponen safty link ini meupakan sebuah mekanisme
penggerak alat pengaman diatas kereta yang dihubungkan dengan
governor yang terletak dikamar mesin.
Adapun gaya gaya yang bekerja pada elevator atau lift, diantaranya
adalah :
1. Gaya kolinier (colinear forces)
Gaya kolinier adalahgaya-gaya yang segaris kerjanya terletak pada
satu garis lurus.
2. Gaya ruang (three dimensional system of forces)
Gaya ruang (three dimensional system of forces) adalah gaya- gaya
yang bekerja didalam ruang.
3. Gaya konkuren (concurrent forces)
Gaya konkuren (concurrent forces) adalah gaya-gaya yang garis
kerjanya melalui sebuah titik.
4. Gaya nonkonkuren (non-concurrent forces)
Gaya nonkonkuren (non-concurrent forces) memiliki garis kerja
yang berbanding terbalik dengan gaya konkuren(concurrent forces)
yaitu garis kerjanya tidak melalui sebuah titik terhadap mekanisme
Elevator Barang.
Adapun mekanisme dari pada elevator barang yang akan di rancang di sini
adalah sebaagai berikut : Mesin hoist yang terletak di atas bekerja dan
menarik kereta/box yang berjalan pada rail. Kereta/box dapat berhenti pada
lantai lantai yang diinginkan melalui system elektrikal yang telah dirancang
engan menekan push button yang terdapat pada tiap lantai untuk lantai
tujuan maka elevator akan bergerak menuju lantai yang diinginkan. Mesin
hoist ditempatkan diatas lorong (Lubang shaft) berjalannya elevator,
tentunya dengan struktur dudukan yang kuat untuk menghindari terjadinya
goyangan pada saat pengangkatan box dilakukan. Dengan terangkatnya
kereta (box) maka bobot pengimbang juga mulai bekerja. Untuk perangkat
pengaman dipasang pengaman mekanik yang terletak pada atas box berupa
as yang akan menahan/menghentikan kereta pada rail apabila terjadi putus
sling. Juga dipasang limit switch pada rail. Motor penggerak ini dilengkapi
dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor
ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju.
Sangkar elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail
di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding
guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail. Bobot Pengimbang.
CONVEYOR
Disusun Oleh :
NIM: 03320200036
MAKASSAR
2021
PERCOBAAN IV
CONVEYOR
IV.1 TujuanPercoban
a. Praktikan dapat mengetahui dan memahami instruksi/fungsi dari bahasa
pemprograman PLC ( Ledder Diagram, Function plan, Mnemonic ).
b. Praktikan dapat mengetahui komponen dan konsep dasar conveyor.
Dalam sebuah industri kadang kala terdapat bahan-bahan yang berat dan juga
berbahaya bahkan tidak bisa jika dibawa atau diangkut oleh manusia. sehingga
diperlukan alat bantu angkut untuk mengatasi keterbatasan manusia tersebut dalam dal
tenaga untuk menjaga keselamatan dan keamanan para pekerja industri. Untuk itu
mesin kompayer banyak dipilih sebagai alat angkut bahan-bahan industri yang padat.
Macam-macam conveyor
Berikut adalah kualifikasi dari beberapa jenis spesifikasi conveyor yang sering
digunakan antara lain:
1. Roller conveyor
a. Pengertian roller conveyor
Merupakan spesifikasi dari conveyor yang menggunakan roller untuk
mengangkut barang. Dalam perpindahannya, roller conveyor memanfaatkan gaya
gravitasi bumi. Namun, ada juga yang ditarik atau didorong.
Sedikit berbeda dengan jenis conveyor yang lain, sistem roller didesain khusus
sehingga dapat sesuai dengan barang yang akan diangkut misalnya berbahan logam,
karet, dan lainnya.
b. Komponen utama roller conveyor
• Rangka badan
Rangka badan berguna untuk menopang roller sehingga posisinya tidak
berpindah-pindah.
• Tiang penyangga
Tiang penyangga berfungsi sebagai pondasi untuk badan roller conveyor.
• Motor penggerak
Motor penggerak adalah bagian yang menggerakkan drive roller sehingga dapat
bergerak atau berputar sesuai dengan kecepatan yang telah diatur sebelumnya oleh
operator.
• Roller
Fungsi roller adalah memindahkan barang yang diangkut. Roller menjadi
komponen utama sehingga desain dan bentuknya harus diupayakan tidak membuat
getaran saat berjalan sehingga tidak merusak batang. Komponen roller antara lain pipa,
poros, snap ring, rumah bearing, seal, c-ring, dan bantalan.
• Sistem transmisi
Sistem transmisi dibedakan menjadi dua yaitu transmisi motor penggerak
dengan drive roller dan transmisi drive roller dengan roller yang lain.
2. Belt conveyor
a. Pengertian conveyor belt
Pada dasarnya belt conveyor memiliki bentuk yang sederhana. Seperti namanya
conveyor belt dilengkapi dengan adanya sabuk yang dapat menahan benda-benda
padat saat diangkut. Belt atau sabuk terbuat dari dari berbagai macam jenis tergantung
dari sifat benda yang akan diangkut. Misalnya untuk mengangkut bahan-bahan yang
panas, maka diperlukan belt yang terbuat dari logam sehingga dapat tahan terhadap
panas.
3. Chain conveyor
a. Pengertian chain conveyor
Chain conveyor merupakan conveyor dengan rantai yang tidak terputus untuk
melakukan tarikan dari unit penggerak. Chain conveyor atau mesin kompayer rantai
merupakan cocok untuk menahan debu, penyilangan kecil, kombinasi garis horizontal
dan vertikal, dan temperatur tinggi.
Dalam dunia industri penggunaan konveyor rantai mengalami penurunan karena
perawatan yang tinggi dan banyaknya masalah yang dihadapi.
4. Screw conveyor
a. Pengertian screw conveyor
Screw conveyor adalah alat angkut bahan yang paling tepat untuk bahan padat
yang bertekstur bubur dan halus. . seperti namanya screw conveyor dilengkapi dengan
alat terbuat dari pisau berpilin disebut flight yang mengelilingi sumbu sehingga
bentuknya terlihat seperti sekrup. Biasanya wadah conveyor terbuat dari lempeng baja,
berbentuk setengah lingkaran, dengan sisi lurusnya terbuat dari kayu.
5. Pheumatic conveyor
a. Pengertian pheumatic conveyor
Pheumatic conveyor atau disebut juga dengan mesin kompayer aliran udara
merupakan conveyor yang cocok digunakan untuk mengangkut bahan-bahan ringan
berbentuk bongkahan-bongkahan kecil melalui aliran udara.
Alat yang dipakai dalam pheumatic conveyor antara lain:
• Pompa atau kipas sebagai penghasil udara
• Cyclone untuk pemisah partikel berukuran besar
• Kotak penyaring atau bag filter berfungsi menyaring debu
Pada saat start ditekan, akan menyala selama 5 kali. Setelah menyala 5 kali maka
konveyor 1 akan bekerja. Jika sensor pada konveyor 1 mendeteksi terdapat 5
barang yang lewat konveyor 1 maka akan mati dan konveyor 2 akan hidup
begitupun sebaliknya. Pada saat tombol stop ditekan, konveyor 1 akan mati dahulu
kemudian konveyor 2 agar tidak ada barang yang tertinggal. Jika emergency
ditekan maka akan mati keseluruhan.
III.6 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan PLC Conveyor, kami dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Konveyor 1 dan Konveyor 2 memiliki sensor masing-masing yang akan
aktif bergiliran pada waktunya masing-masing.
2. Pada saat mesin diberhentikan secara normal, masing-masing konveyor akan
mati secara bergiliran dimulai dari konveyor 1 kemudian konveyor 2.
3. Pada saat mesin diberhentikan secara tidak normal (emergency), maka kedua
konveyor akan mati secara bersamaan.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
PLC dasar
Traffic light
- pada percobaan menggunakan tiga timer yaitu 01,02,dan 03,
- timer 01 dan timer 02 adalah untuk mengatur jalannya lampu dan
timer 03 untuk mengatur reset.
Lift
- sensor limit switch pada percobaan lift terdapat setiap lantai yang
berfungsi sebagai pertanda bahwa lift telah sampai pada lantai
yang diinginkan
- untuk mengatur berapa lama waktu jeda agar pintu lift tertutup
kembali menggunakan timer
Conveyer
- buzzer menjadi penanda bahwa tombol start telah ditekan
- Sensor pada masing masing konveyor dapat mendeteksi sampai
dengan 5 barang
III.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/12/dasar-dasar-plc.html/
http://jagootomasi.com/dasar-pemrograman-plc/
https://www.dnm.co.id/pengertian-conveyor-dan-spesifikasinya-mulai-roller-conveyor/
https://fungkynotes.blogspot.com/2014/07/traffic-light-with-plc-programmable.html
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26026
Agfianto Eko Putro, 2004, PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi (Omron CPM1A/CPM2A
dan ZEN Programmable Relay), Gava Media, Yogyakarta.
Wahyutriana. (2015). Komponen traffic light. Diakses pada 26 Mei 2019 melalui
https://www.slideshare.net/wahyutriana/analisa-komponen-penyusun-rangkai an-traffic-
light-system
Haryono, Agus. (2015). Makna warna lampu pada traffic light . diakses pada 26 Mei
2019 melalui https://www.infoyunik.com/2015/04/alasan-penggunaan- merah-
kuning-hijau.html
Kinays. (2014). Lift (Elevator). Diakses pada 26 Mei 2019 melalui http://kinays-ar
atuza.blogspot.com/2014/11/lift-elevator.html