Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN JOB IX PRAKTEK PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

APLIKASI PLC PADA CONVEYOR BELT TRAINING FESTECH

Disusun oleh:

Kelompok 1 :

Nama : 1. Destry Qomariah

2. Hasta Muzana Qul'am

3. M. Rifqy Rizqullah

4. M. Yusri Pratama

5. Yova Eprafrodius

Kelas : 7 ELA
Dosen Pembimbing : Dewi Permata Sari, S.T., M.Kom.

PROGRAM SARJANA TERAPAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018
JOB IX
APLIKASI PLC PADA CONVEYOR FESTECH

I. Tujuan Praktikum
 Agar mahasiswa mampu mengetahui mekanisme kerja conveyor
FESTECH
 Agar mahasiswa mampu memahami dan menganalisa conveyor FESTECH

II. Manfaat Praktikum


 Dapat mengetahui mekanisme kerja conveyor FESTECH
 Dapat memahami dan menganalisa conveyor FESTECH

III. Landasan Teori


A. PLC
PLC (Programmable Logic Controller) ialah rangkaian elektronik berbasis
mikroprosesor yang beroperasi secara digital, menggunakan programmable memori
untuk menyimpan instruksi yang berorientasi kepada pengguna, untuk melakukan
fungsi khusus seperti logika, sequencing, timing, arithmetic, melalui input baik analog
maupun discrete / digital, untuk berbagai proses permesinan.
PLC merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian
sederetan relai yang banyak dijumpai pada sistem kontrol konvensional, dirancang
untuk mengontrol suatu proses permesinan. PLC jika dibandingkan dengan sistem
kontrol konvensional memilki banyak kelebihan antara lain :
1. Butuh waktu yang tidak lama untuk membangun, memelihara, memperbaiki dan
mengembangkan sistem kendali, pengembangan sistem yang mudah.
2. Ketahanan PLC jauh lebih baik, lebih murah.

Berdasarkan jumlah input/output yang dimilikinya ini. secara umum PLC dapat
dibagi menjadi tiga kelompok besar:
1. PLC mikro. PLC dapat dikatagorikan mikro jika jumlah input/ output pada PLC
ini kurang dari 32 terminal
2. PLC mini. Katagori ukuran mini ini adalah jika PLC tersebut memiliki jumlah
input/output antara 32 sampai 128 terminal.
3. PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack PLC dapat
dikatagorikan sebagai PLC besar jika jumlah input/ output-nya lebih dari 128
terminal.

Fasilitas, kemampuan, dan fungsi yang tersedia pada setiap kategori tersebut pada
umumnya berbeda satu dengan lainnya. Semakin sedikit jumlah input/output pada PLC
tersebut maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin terbatas.

B. Conveyor
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut atau pemindah yang
berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan bahan-bahan industri yang
berbentuk padat, terdiri dari ban berbentuk bulat menyerupai sabuk (Belt) yang
diputar oleh motor. Konveyor memiliki banyak jenis dibuat sesuai dengan kebutuhan
industri seperti Belt Conveyor, Chain Conveyor, Screw Conveyor. Dari banyak jenis
konveyor maka dipilihlah Konveyor Sabuk (Belt Conveyor) karena lebih mudah
dibuat dan lebih hemat. Komponen utama dari Konveyor Sabuk ini adalah : Roller,
Sabuk (Belt), Rangka, Motor DC, Roda Gigi/Pulley.
Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau curah
dengan kapasitas yang cukup besar, dan sesuai dengan namanya maka media yang
digunakan berupa ban.
Konstruksi dari belt conveyor adalah :

1. Konstruksi arah pangangkutan horizontal


2. Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring
3. Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal

Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :


· Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
Sampai dengan 18’.
· Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
· Kapasitas tinggi
· Serba guna
· Dapat beroperasi secara continiue
· Kapasitas dapat diatur
· Dapat naik turun
· Perawatan mudah

Kelemahan - kelemahan dari belt conveyor antara lain :


· Jaraknya telah tertentu
· Biaya relatif mahal
· Sudut inklinasi terbatas

C. Sensor
C.1. Jenis Sensor Optik
Sensor optik merupakan sensor yang digunakan untuk mengubah besaran
optik menjadi besaran listrik. Pada sensor optik, keluaran sensor berubah sesuai
dengan perubahan cahaya yang jatuh ke permukaan sensor. Fungsi sensor optik
bermacam-macam, yaitu mengukur intensitas cahaya, warna, dan deteksi objek.
Contoh sensor optik yaitu fotodioda, Light Dependent Resistor (LDR), dan
fototransistor.
Sensor optik mempunyai beberapa jenis yaitu seperti, Fotodiodioa, Light
Dependent Resistor (LDR), dan Fototransistor. Adapun penjelasan singkat dari ketiga
jenis sensor optik adalah sebagai berikut ini
C.1.1. Photodioda
Photodioda merupakan salah satu jenis sensor optik yang digunakan dalam
rangkaian elektronika untuk mengukur intensitas cahaya. Photodioda tersusun dari
dua buah pin. Bagian yang panjang berkutub positif (+) dan bagian yang pendek
berkutub negatif (-). Keluaran fotodioda merupakan arus listrik yang yang berubah
sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk. Semakin terang intensitas cahaya maka
arus keluaran fotodioda semakin besar. Dan sebaliknya semakin gelap cahaya maka
arus fotodioda semakin kecil. Cara pemasangan photodioda pada rangkaian
elektronika berkebalikan dengan pemasangan LED. Gambar LED ditunjukkan pada
gambar 1.
Gambar 1. LED

C.1.2. Light Dependent Resistor (LDR)


Light Dependent Resistor (LDR) atau biasa disebut juga fotokonduktor
merupakan salah satu jenis sensor optik yang digunakan dalam rangkaian elektronika.
Seperti fotodioda, LDR juga memanfaatkan intensitas cahaya. LDR tersusun oleh dua
buah pin yang bisa dipasang secara bolak-balik. LDR berfungsi untuk mengubah
intensitas cahaya menjadi tahana listrik (resistansi) pada rangkaian elektronika.
Resistansi yang dihasilkan LDR berubah sesuai perubahan intensitas cahaya yang
masuk. Semakin terang intensitas cahaya maka resistansi keluaran LDR semakin
kecil. Begitu sebaliknya semakin gelap cahaya maka resistansi keluaran LDR semakin
besar. Gambar LDR ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. LDR
C.1.3. Phototransistor
Phototransistor merupakan salah satu detektor cahaya yang dapat mengubah
efek cahaya menjadi sinyal listrik. Oleh karena itu, phototransistor termasuk dalam
detektor optik.
phototransistor memiliki kelebihan dibandinkan dengan komponen lain, yaitu mampu
mendeteksi gelombang cahaya sekaligus menguatkannya dengan sebuah komponen
tunggal. Gambar fototransistor ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3. Phototransistor
Seperti jenis transistor lainnya, bahan utama photo transistor adalah silikon atau
germanium . Phototransistor juga memiliki 2 tipe yaitu NPN dan PNP.

Contoh aplikasi sensor optik


 Penghitung botol dalam industri
 Pencucian mobil
 Penghitung kardus
 Penghitung kaki IC

C.2. Sensor Kapasitif


Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan
konsep kapasitif. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi listrik yang
dapat disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubhan luas
penampang dan perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif tersebut. Konsep
kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses menyimpan dan
melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik pada kapasitor yang
dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan bahan dielektrikum. Sifat sensor kapasitif
yang dapat dimanfaatkan dalam proses pengukuran diantaranya adalah sebgai berikut.
Sifat Sensor Kapasitif yang Dimanfaatkan Dalam Pengukuran Jika luas permukaan
dan dielektrika (udara) dalam dijaga konstan, maka perubahan nilai kapasitansi
ditentukan oleh jarak antara kedua lempeng logam. Jika luas permukaan dan jarak
kedua lempeng logam dijaga konstan dan volume dilektrikum dapat dipengaruhi
makan perubahan kapasitansi ditentukan oleh volume atau ketinggian cairan elektrolit
yang diberikan. Jika jarak dan dielektrikum (udara) dijaga konstan, maka perubahan
kapasitansi ditentukan oleh luas permukaan kedua lempeng logam yang saling
berdekatan.
Kontruksi sensor kapasitif yang digunakan berupa dua buah lempeng logam yang
diletakkan sejajar dan saling berhadapan. Jika diberi beda tegangan antara kedua
lempeng logam tersebut, maka akan timbul kapasitansi antara kedua logam tersebut.
Nilai kapasitansi yang ditimbulkan berbading lurus dengan luas permukaan lempeng
logam , berbanding terbalik dengan jarak antara kedua lempeng dan berbading lurus
dengan zat antara kedua lempeng tersebut (dielektrika).
C.3. Sensor Induktif
Sensor Proximity Induktif Adalah sensor yang mampu mendeteksi keberadaan
benda tanpa harus menyentuhnya. yang mendeteksi logam berdasarkan jarak yang
diperolehnya, artinya sejauh mana kedekatan object yang. dideteksinya dengan sensor,
sebab karakter dari sensor ini, mendeteksi object yang cukup dekat dengan satuan mili
meter. agar prinsip itu terpenuhi maka dapat memakai prinsip induksi medan
elektromagnet dimana menggunakan kumparan dan benda yang dideteksinya haruslah
sebuah logam yang dapat membuat electron-electron mengalir dan terdeteksi.
Sensor proximity Induktif beroperasi berdasarkan prinsip kelistrikan dari
induktansi. Induktansi adalah fenomena di mana sebuah arus berfluktuasi, yang
menurut definisi memiliki komponen magnet, menginduksi sebuah gaya gerak listrik
(GGL) dalam sebuah objek target. Untuk memperkuat efek perangkat induktansi,
diberikan kawat dalam bentuk koil ketat dan menjalankan sebuah arus melewatinya.
Komponen; Kumparan, osilator, rangkaian deteksi dan rangkaian
output. Osilator menghasilkan medan magnet berfluktuasi berbentuk seperti
donat melengkung dari coil yang terletak di permukaan sensor. Ketika sebuah
benda logam berada pada medan pendeteksian sensor, menghasilkan arus
eddy pada benda logam, magnetis mendorong kembali, dan akhirnya
mengurangi osilasi medan sensor induktif itu sendiri. rangkaian pendeteksian
sensor menguatkan osilator dan memicu sebuah output. Output Sensor
berupa tegangan DC dalam bentuk Pulsa.

D. Tinjauan Conveyer FESTECH


D.1. Spesifikasi Umum

Barang Keterangan
Ukuran 120 x 76 x 56
Berat 40 Kg
Input Power AC 220 Volt, 60 Hz
Output Power DC 24 Volt
Suhu Operasi 1- 55 ̊ C
Tekanan Operasi 4-6 Bar
Bahan Alumunium
E. Sistem Conveyor FESTECH
 Conveyor Lantai 1
 Conveyor Lantai 2
 Pengangkat Silinder
 Sensor Proximiti
 Power Supply
 Katup Solenoid
 I/O, Relay
 Saklar Switch
E.1. Struktur Modul
 Modul pengirim silinder Up/Down
 Pengirim antara lantai 1 dan lantai 2
 Memiliki konveyor dan bergerak maju dan mundur
 Memindahkan palet dan membuat palet keluar
Komponen utama :
 Double acting silinder dengan katup kontrol aliran
 Sensor jarak dengan silinder
 Limit switch untuk mendeteksi kedatangan conveyor
 5/2 way double katup solenoid
 Conveyor bergerak maju dan mundur
 Modul conveyor 1
Ada 2 conveyor, satu dilantai 1 dan 1 di lantai 2.
Komponen utama :
 perangkat tensioning
 2 di belt conveyor
 dc geared motor
 relay untuk mengendalikan

 Modul conveyor 2
Sensor ini mendeteksi benda kerja dan memberikan sinyal ke stasiun
berikutnya. dengan sensor, ia dapat membagi benda kerja menjadi benda
logam / bukan logam, warna / hitam.
Komponen Utama :
 Sensor kapasitif
 Sensor Induktif
 Sensor Optik
IV. Alat dan Bahan
 Modul Conveyor FESTECH
 Kompresor
 Selang Kompresor
 Workpieces

V. Data Percobaan
Tabel Hasil Percobaan Sensor mendeteksi jenis objek
Jenis Sensor Black Workpiece Color Workpiece Metal Workpiece
Optical Sensor x o o
Kapasitif Sensor o o o
Induktif Sensor x x o

Tabel Input dan Output PLC


INPUT OUTPUT
No
Address Description Address Description
1.
%Ix0.0.0 Start Switch %Qx0.0.0 Start switch lamp

2. %Ix0.0.1 %Qx0.0.1
Stop Switch Stop switch lamp

3. %Ix0.0.2 %Qx0.0.2
Reset Switch Reset switch lamp

4. %Ix0.0.3 %Qx0.0.3
Emergency Switch Left cylinder up solenoid

5. %Ix0.0.4 %Qx0.0.4
Left Cylinder 1st floor sensor Left cylinder down solenoid

6. %Ix0.0.5 %Qx0.0.5
Left Cylinder 2nd floor sensor Right cylinder up solenoid

7. %Ix0.0.6 %Qx0.0.6
Left Cylinder Limit Switch Left cylinder down solenoid

8. %Ix0.0.7 %Qx0.0.7
Right Cylinder 1st floor sensor 2nd floor stopper solenoid

9. %Ix0.0.8 %Qx0.0.8
Right Cylinder 2nd floor sensor 1st floor stopper solenoid
10. %Ix0.0.9 %Qx0.0.9
Right Cylinder Limit Switch Left conveyor CW

11. %Ix0.0.10 %Qx0.0.10


2nd floor pallet detecting Left conveyor CCW

12. %Ix0.0.11 %Qx0.0.11


Capasitive sensor Right conveyor CW

13. %Ix0.0.12 %Qx0.0.12


Inductive Sensor Right conveyor CCW

14. %Ix0.0.13 %Qx0.0.13


Optical Sensor 2nd floor conveyor

15. %Ix0.0.14 %Qx0.0.14


1st floor pallet detecting 1st floor conveyor

16. %Ix0.0.15 %Qx0.0.15


1st floor low detecting sensor

17. %Ix0.0.16 %Qx0.0.16


1st floor High detecting sensor

 Gambar alat conveyor belt tranining keseluruhan

 Gambar Relay sebagai pengontrol motor dc conveyor


 Gambar Sensor - Sensor 2nd floor conveyor

 Gambar alat untuk menghubungkan input dan output pada PLC

 Gambar Sensor Proximity pada Left Up/Down dan Right Up/Down


 Gambar Sensor Optik pada 1st floor conveyor
VI. Analisa
Pada job kali ini, kami akan menganalisa kerja sebuah alat yang menggunakan
conveyor belt. Pada alat ini, conveyor dibagi menjadi 4, yaitu 1st floor conveyor,
2nd floor conveyor, right up/down conveyor dan left up/down conveyor. Masing –
masing conveyor menggunakan 1 buah motor dan dikontrol oleh sebuah relay. Objek
yang digunakan ada tiga jenis black workpiece, blue workpiece dan metal
workpiece. Ketiga objek itu juga memiliki beberapa ukuran yang berbeda high dan
low. Pada 1st floor conveyor memiliki 4 buah sensor yang digunakan, terdiri dari 3
sensor untuk mendeteksi jenis objek yaitu sensor optical, sensor kapasitif dan sensor
induktif, serta 1 sensor induktif untuk menghentikan conveyor bagian atas (2nd
Floor). Pada 2nd floor conveyor terdapat 3 jenis sensor yaitu 2 sensor untuk
mengukur tinggi (high) atau rendah (low) suatu objek dan 1 sensor induktif untuk
menghentikan conveyor bagian bawah (1st floor). Pada Left up/down conveyor dan
Right up/down conveyor, masing – masing terdapat 3 buah sensor yang digunakan
yaitu 2 sensor proximity untuk mendeteksi conveyor naik dan turun, serta limit
switch yang berfungsi untuk mendeteksi piringan hitam (Pallet) sebagai wadah
objek. Limit switch ini juga akan berfungsi untuk mengontrol flow valve untuk
menaikkan conveyor bagian kanan dan menurunkan conveyor bagian kiri. Bagian
bawah pallet terdapat sebuah lempengan logam yang berfungsi agar dapat dideteksi
oleh sensor induktif pada 1st floor dan 2nd conveyor sehingga conveyor pada 1st
dan 2nd akan berhenti bergerak. Sensor induktif pada pallet ini juga akan berfungsi
untuk mengontrol flow valve untuk menaikkan conveyor bagian kiri dan
menurunkan conveyor bagian kanan.

Motor DC pada conveyor di kontrol oleh sebuah relay. Terdapat 6 buah relay
(dari kiri ke kanan), yaitu M101A, M101B, M102A, M102B, M103, dan M104.
Untuk M101A dan M101B mengendalikan motor dc conveyor Right up/down,
dimana M101A akan menyala ketika conveyor berada dibawah dan conveyor (motor
dc) bergerak searah jarum jam (CW), dan M101B akan menyala ketika conveyor
berada diatas dan conveyor bergerak berlawanan arah jarum jam (CCW).
Untuk M102A dan M102B mengendalikan motor dc conveyor Left up/down,
dimana M102A akan menyala ketika conveyor berada diatas dan conveyor (motor
dc) bergerak searah jarum jam (CW), dan M102B akan menyala ketika conveyor
berada dibawah dan conveyor bergerak berlawanan arah jarum jam (CCW). Untuk
M103 mengendalikan motor DC pada 2nd floor conveyor. Untuk M104
mengendalikan motor DC pada 1st floor conveyor. M103 dan M104 akan mati
ketika sensor pallet detecting pada 1st floor conveyor dan 2nd floor conveyor
aktif/mendeteksi adanya pallet sehingga akan menaikkan sebuah besi yang membuat
pallet tersebut berhenti bergerak dan kemudian conveyor pun baru mati. Fungsi ring
besi merah ini adalah agar ketika sensor ingin mendeteksi sebuah objek, pallet
tersebut akan berhenti atau terhadang sehingga akan memudahkan sensor untuk
bekerja.

 1st floor conveyor belt

Pada gambar diatas, 1st floor conveyor terdapat pada bagian bawah alat (1st
Floor),dimana terdapat sebuah conveyor belt yang selalu berjalan mengarah ke kanan
atau searah jarum jam (clockwise). Alat bagian 1st floor ini berfungsi untuk
mendeteksi tinggi (High) dan rendah (Low) suatu objek. Sensor yang digunakan
untuk mendeteksi tinggi – rendah objek adalah photo sensor (sensor cahaya). Cara
kerja alat ini ketika pallet tiba di area sensor, sensor akan mendeteksi tinggi rendah
nya objek yang dibawa oleh pallet tersebut apabila objek yang terdeteksi rendah maka
hanya photo sensor low yang akan menyala. Sedangkan apabila objek dideteksi tinggi
maka photo sensor low dan high akan menyala sekaligus.

 2nd floor conveyor belt

Pada gambar diatas, 2nd floor conveyor terdapat pada bagian atas alat.
Dimana conveyor belt selalu berjalan mengarah ke kiri atau berlawanan arah jarum
jam (Counter clockwise). Alat bagian 2nd floor ini berfungsi untuk mendeteksi jenis
objek. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi jenis objek terbagi menjadi 3 jenis,
sensor kapasitif, sensor induktid dan sensor optical. Cara kerja alat ini ketika pallet
tiba di area sensor dan berhenti, maka saat itu ketiga sensor tersebut akan mulai
mendeteksi jenis objek. Objek yang digunakan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu black
workpiece, blue workpiece dan metal workpiece. Setiap sensor memiliki cara kerja
yang berbeda. Untuk sensor kapasitif dapat mendeteksi objek logam maupun non
logam. Untuk sensor induktif hanya dapat mendeteksi objek logam. Dan untuk sensor
optical mendeteksi apabila objek tersebut dapat memantulkan (reflector) cahaya. Jadi
untuk pendeteksian ketiga logam tersebut. Untuk black workpiece hanya dapat
dideteksi oleh sensor kapasitif, sensor optical tidak dapat mendeteksi black workpiece
karena warna hitam tidak dapat merefleksikan cahaya tapi warna hitam dapat
menyerap cahaya, sensor induktif tidak dapat mendeteksi black workpiece karena
bahan black workpiece bukan terbuat dari logam. untuk color blue workpiece dapat
dideteksi oleh sensor optical karena warna biru sedikit memantulkan cahaya dan
dapat juga dideteksi oleh sensor kapasitif, sensor induktif tidak dapat mendeteksi
objek blue workpiece karena objek tersebut terbuat dari non logam. sedangkan untuk
metal workpiece dapat dideteksi oleh semua sensor.

 Left Up/Down Conveyor dan Right Up/Down Conveyor

Bagian ini terdapat pada sebelah kiri dan kanan dari alat tersebut, dimana alat
ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan pallet. Untuk Left Up/Down
Conveyor. Ketika berada di bawah, conveyor akan bergerak ke kiri atau berlawanan
arah jarum jam (counter clockwise) dan ketika berada di atas, conveyor akan bergerak
ke kanan atau searah jarum jam (clockwise). Sedangkan untuk Right Up/Down
Conveyor. Ketika berada di atas, conveyor akan bergerak ke kiri atau berlawanan
arah jarum jam (counter clockwise) dan ketika berada di bawah, conveyor akan
bergerak ke kanan atau searah jarum jam (clockwise). Pada alat ini terdapat 3 buah
sensor, yaitu sensor proximity 1st floor, sensor proximity 2nd floor serta limit switch.
Limit switch ini berfungsi untuk medeteksi pallet telah sampai dan menjadi switch
untuk mengontrol flow valve untuk menaikkan conveyor (Right Up/Down Conveyor)
dan menurunkan conveyor (Left Up/Down Conveyor). Untuk sensor proximity 1st
floor berfungsi untuk mendeteksi apabila pallet dan conveyor berada di bagian bawah
(1st floor) dengan mendeteksi cylinder pada double acting cylinder. Untuk sensor
proximity 2nd floor berfungsi untuk mendeteksi apabila pallet dan conveyor berada di
bagian atas (2nd floor) dengan mendeteksi cylinder pada double acting cylinder. Jadi
cara kerja conveyor ini.
Untuk Right Up/Down Conveyor, ketika conveyor kanan berada dibagian
bawah maka sensor proximity 1st akan menyala karena mendeteksi logam cylinder
pada double acting cylinder, saat pallet bergerak dan berhenti di conveyor kanan.
Pallet akan menekan sebuah limit switch, sehingga limit switch akan mengatur flow
valve dan udara akan menekan double acting cylinder ke atas. Kemudian conveyor
akan naik keatas. Ketika tiba diatas maka sensor proximity 2nd akan menyala dengan
mendeteksi cylinder pada double actng cylinder. Conveyor akan turun ketika sensor
induktif pallet sensor pada 1st floor conveyor dan 2nd floor conveyor aktif. Sehingga
flow valve akan di kontrol dan udara akan masuk kedalam double acting cylinder atas
dan menekan cylinder kebawah sehingga conveyor akan turun.
Untuk Left Up/Down Conveyor, ketika conveyor kiri berada dibagian atas
maka sensor proximity 2nd akan menyala karena mendeteksi logam cylinder pada
double acting cylinder, saat pallet bergerak dan berhenti di conveyor kiri. Pallet akan
menekan sebuah limit switch, sehingga limit switch akan mengatur flow valve dan
udara akan menekan double acting cylinder ke bawah. Sehingga conveyor akan turun
kebawah. Ketika tiba di bawah maka sensor proximity 1st akan menyala dengan
mendeteksi cylinder pada double actng cylinder. Conveyor akan naik ketika sensor
induktif pallet sensor pada 1st floor conveyor dan 2nd floor conveyor aktif. Sehingga
flow valve akan di kontrol dan udara akan masuk kedalam double acting cylinder atas
dan menekan cylinder keatas sehingga conveyor akan naik.

VII. Kesimpulan
1. Bagian 1st floor conveyor berfungsi untuk mendeteksi tinggi rendah nya suatu
objek. Dimana pada bagian ini, menggunakan sebuah sensor optik (photosensor)
dan sensor induktif(pallet sensor) sebagai pendeteksi adanya pallet dan
menghentikan conveyor
2. Bagian 2nd floor conveyor berfungsi untuk mendeteksi jenis suatu objek.
Baigan ini menggunakan 3 buah sensor untuk mendeteksi jenis objek, yaitu
sensor optical, sensor kapasitif dan sensor induktif. Serta sensor induktif (pallet
sensor) sebagai pendeteksi adanya pallet dan menghentikan conveyor,
3. Sensor Optical berkerja dengan cara memantulkan sebuah sinar infrared ke
sebuah objek dan menerima pantulan tersebut. Sehingga objek tersebut dapat
dideteksi apabila dapat memantulkan sinar infrared tersebut. Objek dengan
warna hitam tidak dapat didetaksi oleh sensor optical karena warna hitam
menyerap cahaya dan tidak memantukan cahaya.
4. Sensor kapasitif bekerja dengan mendeteksi adanya sebuah objek, baikmitu
objek non logam maupun objek logam.
5. Sensor induktif bekerja hanya ,mendeteksi sebauh objek yang terbuat dari
sebuah logam.
6. Pada Right up/down conveyor dan Left up/down conveyor menggunakan 2
sensor proximity untuk mendeteksi naik dan turun nya conveyor. Serta limit
switch yang berfungsi untuk mendeteksi datang nya pallet dan mengontrol flow
valve.

Anda mungkin juga menyukai