Oleh :
Alfiyah Khusnul Khotimah (171010950022)
Dewi Wulandari (171010950024)
Nico Albarino Saputra (171010950004)
Fahlevi Qolbi Ramadhan (171010900132)
Risma (171010950020)
Siti Latifah (171010950021)
A. Instrumentasi
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk
pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem.
lnstrumentasi (Instrumentation) merupakan:
Instrumen adalah Alat ukur yang mempunyai sifat KOMPLEK, yang minimal
terdiri atas komponen :
1. Transducer atau Sensor atau Elemen Pengindera,
Sensor dipakai untuk menangkap adanya perubahan sinyal
2. Pengkondisi Sinyal tercakup : Amplifier/penguat, Peredam, dan
Penyaring,
Pengkondisi Sinyal untuk merubah nilai kekuatan sinyal yang ditangkap.
3. Unit Keluaran Analog (Skala Jarum dan lain-lain) atau Peraga Digital
atau Monitor.
Monitor sebagai penunjuk pengukuran atau sinyal yang diperoleh.
Fungsi instrumen yang banyak digunakan di industri maupun di Lab.
pengujian antara lain : alat ukur kadar air, alat ukur suhu, alat ukur tekanan, alat ukur
gaya, alat ukur getaran, alat ukut tingkat kebisingan, tachometer digital dan lain-
lain, dan yang harus mampu secara akurat mendeteksi setiap perubahan.
3. Vacuum Transmitter
Vacuum transmitter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
tekanan sebuah sIstem yang bekerja dibawah atmosfir yakni dari nol ke nol
absolute ( -1 bar )
4. Pressure Gauge
Pressure gauge adalah alat instrumentasi yang berfungsi sebagai
pengukur tekanan yang biasannya ditempatkan dilokal. Sehinnga pressure
gauge ini bisa sebagai pembanding jika ada perbedaan diruang control
dengan dilapangan.
5. Temperature Switch
Temperature switch adalah alat yang berfungsi sebagai switch
pengukuran temperature. Prinsip kerjanya adalah ketika lubang masukan
mendapat temperature hingga melebihi batas pengaturan atau setting, maka
temperature switch akan bekerja dan kontak didalamnya akan bekerja dari on
ke off. Salah satu pemakaiannya yang sering kita jumpai adallah pada mesin
compressor sudah penuh maka compressor akan mati dengan sendirinya
6. Level Switch
Level switch adalah alat yang mendeteksi ketinggian atau level dari suatu
volume benda cair pada suatu tabung atau tangki .misalkan level switch di
pasang pada tangki air untuk mendeteksi jumlah jumlah atau atau volume air
yang masuk kedalam tangki, kemudian alat ini dihubungakan dengan mesi
pompa air, pada saat volume air didalam tabung sudah mencapai level
tertentu (high) dan terdeteksi oleh sensor, maka level sensor switch akan
bekerja sebab bagian depan dari level switch terendam oleh air, ketika itu
pula level switch akan memerintahkan mesin pompa air untuk bekerja
berputar untuk mengisi tangki, demikian seterusnya.
Contoh Instrumen Ukur :
B. Alat Ukur
Alat untuk mengetahui harga suatu besaran atau suatu variabel. Prinsip kerja
alat ukur harus dipahami agar alat ukur dapat digunakan dengan cermat dan sesuai
dengan pemakaian yang telah direncanakan.
1. Manfaat Pengukuran
Sarana untuk mendapatkan data guna mengambil keputusan perlu/
tidaknya meng-adjust proses pengeringan gabah. Sarana untuk menentukan
keterkaitan antara 2 variable atau lebih ( misalnya, Temperatur pengeringan
gabah dengan daya perkecambahan gabah )
2. Sistem Pengukuran
3. Sumber Kesalahan
Yang sering menjadikan masalah dalam pengukuran adalah tingkat
kesalahan yang terjadi, dalam hal ini sangat diperlukan, untuk mengerti :
2) Kesalahan Sistematis
Kesalahan ini terjadi karena sistem pengukuran (dapat
diakibatkan kesalahan pada : alat ukur, metoda, atau kesalahan
manusia / human faktor).
Instrumental errors
Penyebabnya adalah struktur mekanis alat ukur (usia alat ukur, gesekan
pada tumpuan alat penunjuk, suhu, peneraan).
Cara mengatasi kesalahan instrumental
Enviromental errors
Contoh penggunaan alat ukur untuk proses pengendalian sederhana dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Alat ukur dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.
Alat ukur analog merupakan alat ukur yang hasil pengukurannya ditunjukkan oleh
jarum pada skala meter.
Alat ukur digital menggunakan jumlah digit tertentu untuk menampilkan hasil
pengukuran (tinggal membaca pada layar display).
Terdapat kekurangan pada alat ukur jenis digital ini, antara lain:
1. Harganya lebih mahal. Mengingat banyak komponen di dalamnya.
2. Untuk multimeter yg berharga murah pembacaan skala terkadang kurang
nyaman yaitu angka display yg tidak stabil. Semakin tinggi Count Display nya
semakin stabil dan cepat juga refresh hasil ukur yg ditampilkan. Untuk saat ini
6000 Count display adalah standar terkini.
3. Masih terdapat jeda waktu saat perpindahan angka display pembacaan yg naik
turun. Belum lagi situasi tangan saat memegang probe test yg tidak stabil
berpotensi salah dalam mengukur.
4. Tidak boleh terlalu lama terpapar sinar matahari yg akan merusak dan
mengeringkan cairan liquid pada display.
PERTEMUAN KE 4 – KONFIGURASI MASUKAN DAN KELUARAN
Characteristics:
Statik : Pengukuran yang bersifat konstan atau variasinya sangat kecil. Di boleh kan
mendefinisikan : dimungkinkan criteria kinerja yang bisa memberikan gambaran yang
benar pada suatu pengukuran tanpa mempertimbangkan gambaran dinamisnya dan
sebagai karakteristik dinamisnya.
Input:
1. Diinginkan
2. Yang mempengaruhi input
3. Yang dimodifikasi (karena akan mempengaruhi output)
FUNGSI DAN BAGIAN ALAT-ALAT
1. JANGKA SORONG
3. Rahang tetap
4. Rahang gerak
Rahang gerak merupakan bagian runcing yang dipasang di ujung vernier yang
dapat bergeser sepanjang penggaris ke objek yang diukur.Terdapat dua rahang
gerak, yakni rahang gerak atas dan rahang gerak bawah.
5. Kunci peluncur
Kunci peluncur berfungsi untuk menjaga pengukuran yang diperoleh.
6. Kunci penggerak halud
Kunci penggerak halus berfungsi untuk mengatur posisi rahang secara halus.
7. Ruler (ekor)
Peralatan berskala di ujung rahang untuk mengukur ketebalan atau kedalam
sebuah benda.
3. Agar skala tidak berubah-ubah, kuncilah jangka sorong dengan cara memutar
bagian kunci peluncur.
4. Setelah terkunci lepaskan benda dari pengukur jangka sorong. Kemudian baca
pada skala utama dan skala nonius dengan cara mencari garis angka yang segaris
antara skala utama dan skala nonius.
MANO METER
Jika tekanan dalam gas dalam ruangan tertutup lebih rendah daripada
tekanan udara luar, maka permukaan raksa pada pipa terbuka akan lebih rendah
daripada permukaan raksa pada pipa yang berhubungan dengan ruang tertutup.
Misalkan selisih tinggi raksa adalah Δh, maka tekanan gas dalam ruang an
sebesar
Keterangan :
Bar : tekanan udara luar
Δh : tekanan gas dalam ruang tertutup
2. Manometer logam
Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat
tinggi, misalnya tekanan gas dalam ketel uap. Cara kerja manometer ini didasarkan
pada plat logam yang bergerak naik turun bila ada perubahan tekanan. Gerak ujung
plat logam diterusakan oleh jarum jam penunjuk skala. Beberapa manometer logam
antara lain manometer Bourdon, manometer Shaffer Budenberg, dan manometer ban.
Akurasi : bebas dari kesalahan atau cacat; konsisten dengan standar, aturan, atau
model; tepat; tepat.
Presisi: status atau kualitas yang tepat
Bias: kecenderungan, atau pendapat, yang ngambang / unreasoned.
Presisi Akurasi
Definisi Suatu derajat yang
memberikan informasi sejauh Suatu derajat memberikan
mana pengukuran ulang dari informasi sejauh mana
variable yang sama pengukuran dekat dengan nilai
memberikan nilai sama. sebenarnya.
Bias adalah kesalahan sistematis (systematic error) baik yang melekat dalam
metode analisis (misalnya efisiensi ekstraksi) atau disebabkan oleh artefak sistem
pengukuran (misalnya kontaminasi).Apabila perbedaan hasil suatu analisa dengan hasil
yang dianggap benar selalu lebih kecil atau selalu lebih besar, maka peristiwa tersebut
disebut bias. Nilai bias ini tidak bisa kita hilangkan. Kita hanya bisa meminimalisirnya,
salah satunya dengan meningkatkan akurasi dan presisi. Karena bias dapat positif atau
negatif, dan karena beberapa jenis bias dapat terjadi secara bersamaan, hanya total bias
dapat dievaluasi dalam sebuah pengukuran.
Akurasi dan presisi.
Akurasi dan presisi didefinisikan dalam hal kesalahan sistematis dan acak.
Definisi umum mengaitkan akurasi dengan kesalahan sistematis dan presisi dengan
kesalahan acak. Definisi lain, dikemukakan oleh ISO, mengaitkan trueness dengan
kesalahan sistematis dan presisi dengan kesalahan acak, dan mendefinisikan akurasi
sebagai kombinasi dari trueness dan presisi. Walaupun perbedaan definisi akan terus
terjadi, hal definisi yang umumnya digunakan yaitu: akurasi adalah kedekatan nilai
diukur dan nilai sebenarnya.
System orde nol Adalah sistem yang respons dinamik nya dapat diabaikan,
sehingga jika mendapatkan input akan langsung respons seperti yang diharapkan Sistem
orde nol adalah system teoritis, karena tidak akan terjadi pada situasi riil. Persamaan
Persamaan sistem orde nol adalah:
eo = K ei
Dikarakterisir oleh parameter sensitivitas saja (K) Jika respons transien tidak
menjadi perhatian, maka suatu sistem dinyatakan sebagai sistem orde nol. Instrumen
orde nol, respon instrumen persis seperti inputnya.
CONTROL TEKANAN
Boiler uap banyak digunakan dalam indusri, karena daya uap sangat berguna.
Penggunaan uap dalam indusri diantaranya melakukan pekerjaan mekanikal, pemanas
dan menambah proses kimia.
Proses mengubah air menjadi uap sangat sederhana, memanaskan air sampai
mendidih. Membuat uap secara terus menerus sedikit sulit. Variabel penting untuk
mengukur dan mengendalikan boiler yaitu ketinggian air pada “steam drum”. Agar
aman dan efisien menghasilkan aliran uap secara terus menerus, kita harus memastikan
air pada steam drum tidak boleh kekurangan atau berlebihan. Jika air tidak cukup dalam
drum, tube akan kekeringan dan terbakar. Jika air dalam drum terlalu berlebihan, air
dapat terbawa bersama aliran uap.
Ilustrasi gambar dibawah ini, kita dapat melihat elemen penting dari sistem kontril
ketinggian air, menunjukan transmitter, controller dan katup kontrol.
Instumen pertama dalam sistem kontrol ini adalah level transmitter atau LT.
Tujuan dari perangkat ini adalah untuk mendeteksi ketinggian air dalam drum dan
mengirim pengukuran tersebut ke controller dalam bentuk sinyal. Dalam kasus ini, jenis
sinyalnya adalah pneumatik, variabel tekanan udara dikirim melalui pipa. Semakin
besar ketinggian air dalam drum, output tekanan udara semakin besar. Karena
transmitter berjenis pneumatik, transmitter harus dipasok dengan tekanan udara yang
bersih agar bekerja dengan baik. Arti A.S pada gambar yaitu air supply yang masuk dari
atas transmitter.
Pasokan air juga harus diperhatikan terutama ketika permintaan uap tinggi,
pasokan air harus mencukupi agar ketinggian air dalam drum dapat tetap terjaga.
Operator yang mengawasi boiler ini mempuyai pilihan untuk mengatur controller ke
mode manual. Dalam mode ini posisi katup kontrol dikendalikan langsung oleh
operator. Dalam mode ini controller menjadi indikator, faceplate pada controller tetap
menunjukan berapa banyak air dalam drum tetapi operator yang bertanggungjawab
untuk menggerakan katup kontrol keposisi yang sesuai untuk menjaga ketinggian air.
Mode manual berguna bagi operator ketika kondisi start-up dan shut-down. Teknisi
instrumenasi mungkin perlu mengatur controller ke mode manual untuk mendiagnosa
permasalahan transmitter atau katup kontrol.
Ini adalah contoh kontrol sistem pneumatik, dimana semua instrumen bekerja
pada tekanan udara dan menggunakan tekanan udara sebagai media sinyal. Instrumenasi
pneumatik adalah teknologi kuno, tetapi mash dapat ditemukan diindustri. Standar
indusri yang paling umum untuk tekanan pneumatik adalah 3 sampai 15 PSI. Rentang
tekanan alternative untuk sinyal pneumatik yang ditemui diindustri antara lain 3 sampai
27 PSI dan 6 sampai 30 PSI.
Untuk memastikan jumlah yang tepat, kita harus menggunakan analyzer chlorine
untuk mengukur larutan chlorine dalam air dan menggunakan controller untuk mengatur
katup kontrol chlorine secara otomatis dan menyuntikan jumah chlorine yang tepat
secara terus menerus. P&ID (Process and Instrumen Diagram) dibawah ini menunjukan
sistem kontrol disinfeksi air limbah.
Gambar 1.3 Sistem kontrol disinfeksi air limbah
Gas chlorine datang melalui katup kontrol dicampur dengan air yang datang
(influent) kemudian mempunyai waktu disinfeksi kedalam ruang kontak (cantact
chamber) sebelum keluar ke lingkungan.
Perlu dicatat, mungkin dan dalam beberapa kasus bahkan lebih disukai, untuk
memiliki transmitter atau katup kontrol yang merespon secara terbalik. Sebagai contoh,
katup ini diatur untuk terbuka penuh pada sinyal 4 mA dan tertutup pada sinyal 20mA.
Huruf “M” didalam lingkaran katup kontrol berarti katup ini adalah katup yang
digerakan oleh motor listrik yang memutar mekanisme gear-reduction. Mekanisme
gear-reduction memungkinkan untuk pergerakan yang lambat pada katup kontrol.
Sirkuit kontrol khusus dalam aktuator memodulasi daya listrik ke motor listrik agar
memastikan posisi katup akurat dengan sinyal yang dikirim dari controller.
Jenis Instrumen Lainnya
Sejauh ini kita hanya melihat instrumen seperti transmitter, controller dan katup kontrol.
Tetapi, terdapat jenis instrumen lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang berguna.
Indikator
Kegunaan instrumen ini adalah menyediakan indikasi sinyal instrumen yang dapat
dibaca oleh manusia. Indikator memberikan cara yang mudah ke operator untuk melihat
output transmitter tanpa harus menghubungkan perangkat pengukuran dan melakukan
kalkulasi. Bahkan, indikator dapat ditempatkan jauh dari lokasi transmitter, memberikan
pembacaan dilokasi yang lebih nyaman daripada dilokasi transmitter itu sendiri.
Gambar dibawah ini menunjukan indikator numeric plus bargraph, dipasang pada panel
dalam ruang kontrol.
Gambar berikut ini adalah jenis indikator tampilan numeric yang pemasangannya pada
panel.
Gambar Controh indikator numeric
Recorder
Gambar dibawah ini menunjukan strip chart recorder (sebelah kanan) dan
paperless chart recorder (sebelah kiri). Strip chart recorder menggunakan gulungan
kertas yang digambar perlahan melewati satu pena atau lebih dan bergerak secara
lateral, sedangkan paperless recorder menghilangkan kertas seluruhnya dengan memplot
grafik garis trend pada layar.
Digambar ini, Setpoint (SP) ditandai oleh garis berwarna merah, process
variabel (PV) ditandai oleh garis berwarna biru dan ouput controller ditandai oleh garis
berwarna ungu. Kita dapat melihat bentuk trend ini, controller sedang melakukan apa
yang seharusnya, menjaga nilai variabel proses berdekatan dengan setpoint,
memanipulasi element kontrol akhir yang diperlukan. Garis sinyal output yang tidak
teratur bukan masalah, bertentangan dengan kesan pertama kebanyakan orang. Faktanya
proses variabel tidak pernah berdeviasi secara signifikan dari setpoint, ini menandakan
controller bekerja dengan baik. Banyak factor yang menyebabkan output controller
menjadi tidak stabil agar variabel proses tetap pada setpoint. Variasi pada beban proses
dapat menjadi salah satu penyebabnya, ketika variabel lain dalam proses berubah
seketika, controller diharuskan mengkompensasi variasi tersebut agar variabel proses
tidak keluar dari setpoint.
Jika trend diatas direferensikan terhadap contoh sebelumnya yaitu pengendalian
ketinggian air pada boiler, ketinggian air pada drum (PV) dan posisi katup pasokan air
(Output), variasi pada output controller dapat mengindikasikan permintaan uap yang
menaik atau menurun, controller memodulasi aliran air keboiler untuk mengkompensasi
beban secara tepat dan menjaga ketinggian air pada drum secara konstan.
Recorder menjadi alat diagnose yang sangat berguna ketika digabung dengan
controller dalam mode manual. Dibawah ini sebuah contor dari trend recorder untuk
sebuah proses dalam mode manual, dimana variabel proses merespon seperti yang
terlihat pada grafik dalam hubungan dengan output controller.
Perhatikan waktu tunda antara sinyal ouput berubah ke nilai baru dan ketika
variabel proses merespon perubahannya. Waktu tunda ini disebut dead time dan
umumya merugikan terhadap kinerja kontrol sistem. Ini akan menjadi proses yang
sangat menantang untuk dikendalikan. Penyebab umum pada masalah ini diantaranya
keterlambatan transportasi (dimana ada keterlambatan fisik yang dihasilkan dari waktu
transit media proses dari titik kontrol ke titik pengukuran) dan masalah mekanis pada
elemen kontrol akhir.
Process Switch dan Alarm
Instrumen jenis lain yang sering dilihat dalam pengukuran dan kontrol sistem
adalah process switch. Tujuan switch ini untuk menyalakan dan mematikan berbagai
kondisi proses. Biasanya, switch digunakan untuk mengaktifkan alarm ke operator
untuk mengambil tindakan khusus. Dalam situasi lainnya,switch digunakan sebagai
perangkat kontrol.
Gambar P&ID dari sistem kontrol tekanan udara dibawah ini menunjukan
penggunaan kedua process switch.
PSH (pressure switch high) bekerja ketika tekanan udara dalam bejana mencapai
titik kontrol tertinggi. PSL (pressure switch low) bekerja ketika tekanan udara dalam
bejana turun ketitik kontrol terendah. Kedua switch memberikan sinyal diskrit ke
perangkat kontrol (disimbolkan oleh berlian) yang kemudian mengendalikan motor
compressor hidup atau mati.
PSHH (pressure switch high-high) bekerja hanya jika tekanan udara dalam
bejana memelebihi titik tertinggi dari PSH. Jika switch ini bekerja, ada sesuatu yang
salah dengan kontrol sistem compressor dan PAH (pressure alarm high) bekerja untuk
memberitahu operator.
Ketiga switch dalam kontrol sistem ini secara langsung digerakan oleh tekanan
udara dalam bejana. Namun dimungkinkan untuk membuat perangkat switch yang
menginterpretasikan sinyal standar instrumen sperti 3 – 15 PSI (pneumatik) atau 4 – 20
mA (elektronik analog), memungkinkan kita untuk membuat sitem kontrol on/off dan
alarm untuk semua jenis variabel proses yang dapat diukur dengan transmitter.
Sebagai contoh, kontrol sistem disinfeksi air limbah yang telah ditunjukan
sebelumnya bisa dipasang dengan beberapa alarm switch elektronik untuk memberitahu
operator jika larutan chlorine melebihi ambang batas atas atau bawah.
Gambar Sistem kontrol disinfeksi air limbah dengan memasang alarm switch
elektronik
Label AAL (analytical alarm low) dan AAH (analytical alarm high) adalah
alarm unit yang dihubungkan ke sinyal output (4 – 20 mA) AT (chorine analyzer). Ini
menginformasikan kita alarm unit AAL dan AAH hanya sirkuit elektronik yang aktif
jika sinyal analog transmitter turun dibawah AAL atau melebihi AAH.
Dengan cara yang sama, kita juga dapat menambahkan process alarm switch ke
sinyal pneumatk (3 – 15 PSI) yang datang dari transmitter pneumatik untuk
menambahkan kemampuan alarm terhadap sistem yang dirancang untuk pengukuran.
Sebagai contoh, jika dinginkan kemampuan alarm untuk proses ketinggian air pada
boiler yang telah dibahas sebelumnya, dapat ditambahkan saklar tekanan untuk sinyal
pneumatik ketinggian 3 – 15 PSI.
Gambar Penambahan alarm pada proses penegendalian ketinggian air boiler
Kedua saklar tekanan berfungsi sebagai alarm ketinggian air, karena sinyal
tekanan udara yang menggerakan keduanya berasal dari level transmitter. Meskipun
stimulus fisik yang menggerakan setiap saklar adalah tekanan udara, kedua saklar
tersebut tetap berfungsi alarm ketinggian cairan karena sinyal tekanan udara
merepresentasikan ketinggian air dalam drum.
Process alarm switch juga digunakan untuk memicu perangkat indikator yang
diketahui sebagai announciator. Anounciator adalah jajaran lampu indikator dan sirkuit
terkait yang dirancang untuk menimbulkan perhatian operator dengan berkedap-kedip
dan mengeluarkan suara ketika proses dalam kondisi abnormal. Kondisi alarm
kemudian dapat di acknowledge oleh operator dengan menekan tombol, menyebabkan
lampu alarm akan menyala penuh (tidak berkedap-kedip) dan mematikan suaranya.
Lampu indikator tidak akan mati sampai kondisi alarm actual kembali ke kondisi
normal.