MATERIAL TEKNIK
Diajukan untuk memenuhi tugas komposit dari Bapak
Budi Istana, ST., M.Eng
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
PEKANBARU
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan karunianya
sehingga makalah Bahan Material Teknik tentang Material Komposit ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas mata kuliah Material Teknik. Pada
kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini terutama untuk dosen
Mata Kuliah Material Teknik Bapak Budi Istana,ST., M.Eng . dan rekan-rekan kami yang
telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada kami. Dengan penuh kesadaran
bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini melainkan Allah SWT, maka makalah ini pun
tidak luput dari segala kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan
makalah ini sangat kami harapkan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
Kelompok 9
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang..........................................................................................................
2. Rumusan masalah.....................................................................................................
3. Tujuan......................................................................................................................
BAB II ISI
A. Defenisi Komposit...................................................................................................
C. Jenis-jenis Komposit................................................................................................
E. Kualifikasi Komposit..............................................................................................
1. Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan rekayasa, produksi maupun pemanfaatan material berbasis komposit di
Indonesia belum begitu populer, dan belum banyak industri di Indonesia yang
mengembangkan teknologi ini. Dewasa ini perkembangan teknologi bahan semakin pesat.
Pemenuhan kebutuhan akan bahan dengan karakteristik tertentu juga menjadi faktor
pendorongnya. Berbagai macam bahan telah digunakan dan juga penelitian lebih lanjut terus
dilakukan untuk mendapatkan bahan yang tepat guna, salah satunya bahan komposit polimer.
Kemampuannya yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, baik dalam segi kekuatan maupun
keunggulan sifat-sifat yang lain, mendorong penggunaan bahan komposit polimer sebagai
bahan alternatif atau bahan pengganti material logam konvensional pada berbagai produk
yang dihasilkan oleh industri khususnya industri manufaktur. Penggunaan material komposit
tidak hanya terbatas pada penerapan pesawat ruang angkasa dan angkatan laut saja. Inovasi
material baru, penurunan harga dan pengembangan proses manufaktur yang meningkat telah
mengangkat keberadaan material komposit dalam hampir setiap sektor industri. Komposit
juga telah dipertimbangkan menjadi material pilihan untuk sector industri tertentu, misalnya
otomotif dan kendaraan berat lainnya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan yang
baik tentang konsep-konsep dasar mengenai Komposit, guna dapat memahami dan
mengembangkan ilmu bahan konstruksi.
2. Rumusan Masalah
A. Defenisi Komposit
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau
lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dengan adanya perbedaan dari
material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan kuat, sehingga
perlu adanya penambahan wetting agent. Material komposit memiliki sifat mekanik yang
lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability),
memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan
kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada logam, tahan terhadap
beban kejut atau impact, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas dan suara, serta dapat
dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga digunakan untuk menambal
kerusakan akibat pembebanan dan korosi (Sirait, 2010).
Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:
Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan
pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi yang digunakan dalam
pembuatan komposit,. Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer,
logam, maupun keramik yang secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu
struktur komposit (Gibson, 1984).
Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah dan istilah
penyebutannya, seperti :
o Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)
o Penguat/Fiber (Penahan beban utama)
o Interphase (pelekat antar dua penyusun)
o interface (permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain)
a. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar
(dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun
keramik. Polyester dan vinyl ester resin umumnya yang paling banyak digunakan sebagai
bahan matrik dan biasanya digunakan untuk pembuatan produk-produk komersial, industri
dan transportasi. Namun bila produk yang dibutuhkan diharapkan untuk memiliki kekuatan
yang lebih tinggi maka bahan epoksi menjadi pilihan sebagai matrik. Meskipun epoksi
sensitif terhadap kelembaban, namun tetap masih lebih baik dibanding dengan polyester serta
tahan terhadap penyusutan. Dalam aplikasinya epoksi terbatas terhadap termperatur hingga
120°C untuk pemakaian jangka panjang, bahkan pada kondisi tertentu temperatur tertinggi
hanya pada sekitar 80°C sampai 105°C. Untuk pemakaian pada temperatur lebih tinggi
sekitar 177°C sampai 230°C dapat menggunakan bismaleimide resins (BMI) sebagai matrik.
Material matriks mengikat serat atau serbuk bersama-sama dan menghantarkan beban ke
serat dan serbuk. Matriks memberikan kekakuan dan bentuk terhadap struktur.
Matriks mengisolasi serat atau serbuk sehingga masing-masing dapat bekerja secara
terpisah. Hal ini dapat menghentikan atau memperlambat propagasi retak.
Matriks memberikan kwalitas permukaan akhir yang baik dan membantu produksi bentuk
jadi atau mendekati bentuk jadi (bentuk akhir komponen).
Matriks memberikan perlindungan untuk serat atau serbuk penguat terhadap serangan
kimia (misalnya korosi) dan kerusakan mekanik (misalnya aus).
Bergantung pada bahan matriks yang dipilih, mempengaruhi karakteristik unjuk kerja
seperti duktilitas (liat, kenyal), kekuatan impak, dan lain lain. Sebuah matriks yang kenyal
akan meningkatkan ketangguhan struktur. Untuk persyaratan ketangguhan yang lebih tinggi,
bisa dipilih komposit berbasis thermoplastik.
Mode kegagalan sebagian besar dipengaruhi oleh jenis bahan matriks yang digunakan
dalam komposisi dan juga kompatibilitasnya terhadap serat.
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi
sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan kekuatan dan kekakuan
komposit sehingga didapatkan material yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau
serbuk
a. Fiber glass
Sangat umum digunakan dalam industri karena bahan baku yang sangat banyak tersedia.
Komposisi fiber glass mengandung silica yang berguna memberikan kekerasan, flexibilitas
dan kekakuan. Proses pembentukan fiber glass melalui proses fusion (melting) terhadap silica
dengan campuran mineral oksida. Pada proses ini diberikan pendinginan yang sangat cepat
untuk pembentukan kristalisasi yang sempurna, proses ini biasa disebut dengan fiberization.
b. Karbon Fiber
Salah satu keunggulan karbon fiber adalah sangat unggul terhadap ketahanan fatik, tidak
rentan terhadap beban perpatahan dan mempunyai elastic recovery yang baik. Pekembangan
penggunaan karbon fiber tergolong sangat cepat untuk aplikasi penerbangan, produk olahraga
dan berbagai kebutuhan industri. Sebagai bahan anorganik, karbon fiber tida terpengaruh oleh
kelembaban, atmosfir, pelarutan basa dan weak acid pada temperature kamar. Namun
oksidasi menjadi permasalahan pada fiber karbon pada suhu tinggi dimana impuritis dapat
menjadi katalisator dan menghambat proses oksidasi yang menyebabkan kemurnian fiber
karbon tidak tercapai.
c. Aramid Fiber
Aramid fiber memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan ratio berat yang
dimilikinya. Pada awalnya aramid fiber di produksi oleh E.I. Du Pont de Nemours &
Company, Inc. dengan merek Kevlar yang dipakai sebagai fiber penguat dalam produksi ban
dan plastik. Karena aramid fiber relatif flexible dan non-brittle maka aramid fiber dapat
diproses dengan berbagai metode seperti twisting, weaving, knitting, carding dan felting.
Aramid Kevlar terdapat dalam 3 jenis yaitu Kevlar 29 (high toughness), Kevlar 49 (high
modulus) dan Kevlar 149 (ultrahigh modulus). Menurut Charley Yan, Kevlar memiliki nilai
rasio kekuatan dan berat sebesar lima kali lebih kuat dari logam.
Untuk membawa beban. Dalam komposit struktur, 70 – 90% beban didukung oleh serat.
Untuk memberikan kekakuan, kekuatan, stabilitas panas, dan sifat struktur lainnya dalam
komposit.
Menyediakan penghantaran atau insulasi elektrik, tergantung pada jenis serat atau serbuk
yang digunakan
Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable
berikut :
Ukuran partikel
Rapat jenis bahan yang digunakan
Fraksi volume material
Komposisi material
Bentuk partikel
Kecepatan dan waktu pencampuran
Penekanan (kompaksi)
Pemanasan (sintering)
C. Jenis-jenis Komposit
Berdasarkan jenis penguat/Fibernya komposit dibagi menjadi 3, yaitu :
Kekurangan MMC :
• Biayanya mahal
• Standarisasi material dan proses yang sedikit
Kekurangan CMC :
Aplikasi PMC :
1. Matrik berbasis piliester dengan serat gelas, contoh : alat-alat rumah tangga, panel
pintu kendaraan, lemari perkantoran, dan peralatan elektronika.
2. Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas , contoh: kotak air radiator
3. Matrik berbasis termoset dengan serat carbon, contohnya : rotor helicopter,
komponen ruang angkasa, dan rantai pesawat terbang.
Proses adalah ilmu mengubah material dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Karena
material komposit melibatkan dua atau lebih material, teknik pemrosesan yang diterapkan
pada komposit sangat berbeda dengan yang diterapkan untuk pemrosesan metal. Terdapat
bermacam-macam teknik pemrosesan komposit yang tersedia untuk memproses bermacam
tipe sistem resin dan penguat.
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam
menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serat dapat
menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari
bahan konvensional seperti keluli.
1. Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan
bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks
penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang
lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang
dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat
adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan
angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar.
2. Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan komponen
yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti komposit
mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya komposit yang
menggunakan serat karbon.
3. Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang lemah
terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen logam untuk
mengalami kakisan menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi.
4. Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaitu
produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat dihasilkan
dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan. Contoh dengan
menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks untuk menghasilkan komposit
hibrid.
Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu produk
yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan,
tenaga manusia, dan sebagainya.
a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan metal.
b. Kurang elastis
c. Lebih sulit dibentuk secara plastis
1. Komposit Thermoplastik
2. Thermoset Composites
a. Mother of Pearl
b. Syntactic foam
c. Asphalt concrete
6. Engineered wood
a. Plywood
b. Oriented strand board
c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)
d. Pykrete (sawdust in ice matrix)
7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles
a. Arborite
b. Formica (plastic)
BAB III
KESIMPULAN
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara dua
atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit tersusun
dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi).
Berdasarkan jenis fibernya komposit terbagi menjadi komposit serat (fibricus composite),
komposit lapis (laminated composite), dan komposit partikel (particulate composite).
Berdasarkan jenis matriksnya komposit terbagi menjadi metal matrix composites (MMC),
ceramic matrix composites (CMC),dan polymer matrix composites (PMC). Terdapat
bermacam-macam teknik pemrosesan dalam membuat komposit yang tersedia untuk
memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat. Sebelum implementasi produk komposit
ini digunakan, maka dilakukan beberapa kualifikasi seperti coating performance,
strengthening performance, repair application serta keselamatan dan kesehatan. Komposit
memiliki lebih banyak kelebihan disbanding kelemahan seperti dalam hal sifat-sifat
mekanikal dan fisikal contohnya lebih kuat dan lebih ringan, ulet (tough) dan tidak getas,
tahan terhadap korosi dan mudah diproses (dibentuk) juga dari segi biaya yang lebih
ekonomis. Komposit dapat di aplikasikan di berbagai bidang seperti di bidang automobile,
olah raga dan rekreasi, industri, kesehatan, bahkan kelautan karena kelebihannya dibandingkan
yang lain seperti paduan logam.
DAFTAR PUSTAKA
William, J.C.,2003. Progress in Structural Materials for Aerospace Systems (ed.51st). Acta
Materialia.
Diharjo K., Jamasri, Soekrisno R., Rochardjo H.S.B., 2008. Kajian Sifat Fisis- Mekanis dan
Akustik Komposit Sandwich Serat Kenaf-Polyester Dengan Core kayu Sengon Laut. Jurusan
Daniel, 2007. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas Sebagai
alternative bahan baku Industri. Jurusan Teknik Fisika FTI ITS : Surabaya.
Agus, 2012. Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis Limbah Organik Hasil Proses
Sudarsono, 2012. Kajian Sifat Mekanik Material Komposit Propeler Kincir Angin Standar
NACA 4415 Modifikasi. Jurusan Teknik Mesin Institut Sains &Teknologi AKPRIND :
Yogyakarta.