Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

MATERIAL TEKNIK
Diajukan untuk memenuhi tugas komposit dari Bapak
Budi Istana, ST., M.Eng

DISUSUN OLEH:

RYAN OKTAFIYUS 150102044


FRAND SISKO CANDRA 150102020
ANANTA ABDILLAH 170102074
ABDUL RAHMAN 150102027

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH RIAU

PEKANBARU
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan karunianya

sehingga makalah Bahan Material Teknik tentang Material Komposit ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas mata kuliah Material Teknik. Pada

kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini terutama untuk dosen

Mata Kuliah Material Teknik Bapak Budi Istana,ST., M.Eng . dan rekan-rekan kami yang

telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada kami. Dengan penuh kesadaran

bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini melainkan Allah SWT, maka makalah ini pun

tidak luput dari segala kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan

saran dari pembaca yang bersifat memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan

makalah ini sangat kami harapkan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi

penulis dan pembaca. Amin.

Pekanbaru, 1 Maret 2018

Kelompok 9
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang..........................................................................................................

2. Rumusan masalah.....................................................................................................

3. Tujuan......................................................................................................................

BAB II ISI

A. Defenisi Komposit...................................................................................................

B. Bahan Penyusun Komposit......................................................................................

C. Jenis-jenis Komposit................................................................................................

D. Proses Pembuatan Komposit....................................................................................

E. Kualifikasi Komposit..............................................................................................

F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit...............................................................

G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit.......................................................................

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan rekayasa, produksi maupun pemanfaatan material berbasis komposit di
Indonesia belum begitu populer, dan belum banyak industri di Indonesia yang
mengembangkan teknologi ini. Dewasa ini perkembangan teknologi bahan semakin pesat.
Pemenuhan kebutuhan akan bahan dengan karakteristik tertentu juga menjadi faktor
pendorongnya. Berbagai macam bahan telah digunakan dan juga penelitian lebih lanjut terus
dilakukan untuk mendapatkan bahan yang tepat guna, salah satunya bahan komposit polimer.
Kemampuannya yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, baik dalam segi kekuatan maupun
keunggulan sifat-sifat yang lain, mendorong penggunaan bahan komposit polimer sebagai
bahan alternatif atau bahan pengganti material logam konvensional pada berbagai produk
yang dihasilkan oleh industri khususnya industri manufaktur. Penggunaan material komposit
tidak hanya terbatas pada penerapan pesawat ruang angkasa dan angkatan laut saja. Inovasi
material baru, penurunan harga dan pengembangan proses manufaktur yang meningkat telah
mengangkat keberadaan material komposit dalam hampir setiap sektor industri. Komposit
juga telah dipertimbangkan menjadi material pilihan untuk sector industri tertentu, misalnya
otomotif dan kendaraan berat lainnya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan yang
baik tentang konsep-konsep dasar mengenai Komposit, guna dapat memahami dan
mengembangkan ilmu bahan konstruksi.

2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan pada pembahasan makalah ini ialah:

a) Apa definisi dari komposit?


b) Apa saja bahan-bahan penyusun komposit?
c) Apa saja jenis-jenis komposit?
d) Bagaimana proses pembuatan komposit?
e) Apa kualifikasi untuk produk komposit?
f) Apa kelebihan dan kekurangan bahan komposit?
g) Apa saja aplikasi dan contoh bahan komposit?
3. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

a) Memberi penjelasan tentang bahan komposit.


b) Menginformasikan tentang bahan-bahan penyusun komposit.
c) Memberi penjelasan tentang jenis-jenis komposit.
d) Menjelaskan proses pembuatan komposit.
e) Memberi penjelasan tentang kualifikasi untuk produk komposit.
f) Memaparkan kelebihan dan kelemahan bahan komposit
g) Memberi penjelasan tentang aplikasi dan contoh bahan komposit?
BAB II
ISI

A. Defenisi Komposit
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau
lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dengan adanya perbedaan dari
material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan kuat, sehingga
perlu adanya penambahan wetting agent. Material komposit memiliki sifat mekanik yang
lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability),
memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan
kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada logam, tahan terhadap
beban kejut atau impact, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas dan suara, serta dapat
dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga digunakan untuk menambal
kerusakan akibat pembebanan dan korosi (Sirait, 2010).

Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:

1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang peranan yang


sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
2. Susunan struktural komponen. Bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap komponen
penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang memberi kontribusi
dalam penampilan komposit secara keseluruhan.
3. Interaksi antar komponen. Komposit merupakan campuran atau kombinasi komponen-
komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya, maka sifat kombinasi
yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).

Tujuan dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :

• Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu


• Mempermudah design yang sulit pada manufaktur
• Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya
• Menjadikan bahan lebih ringan
B. Bahan Penyusun Komposit

Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan
pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi yang digunakan dalam
pembuatan komposit,. Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer,
logam, maupun keramik yang secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu
struktur komposit (Gibson, 1984).
Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah dan istilah
penyebutannya, seperti :
o Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)
o Penguat/Fiber (Penahan beban utama)
o Interphase (pelekat antar dua penyusun)
o interface (permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain)

Gambar II. 1 Ilustrasi komponen penyusun komposit

Secara strukturmikro material komposit tidak merubah material pembentuknya (dalam


orde kristalin) tetapi secara keseluruhan material komposit berbeda dengan material
pembentuknya karena terjadi ikatan antar permukaan antara matriks dan filler. Syarat
terbentuknya komposit yaitu adanya ikatan permukaan antara matriks dan filler. Ikatan antar
permukaan ini terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi. Dalam material komposit gaya
adhesi-kohesi terjadi melalui 3 cara utama:
1. Interlocking antar permukaan, merupakan ikatan yang terjadi karena kekasaran bentuk
permukaan partikel.
2. Gaya elektrostatis, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antara
atom yang bermuatan (ion).
3. Gaya vanderwalls, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya pengutupan antar partikel.

a. Matriks

Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar
(dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun
keramik. Polyester dan vinyl ester resin umumnya yang paling banyak digunakan sebagai
bahan matrik dan biasanya digunakan untuk pembuatan produk-produk komersial, industri
dan transportasi. Namun bila produk yang dibutuhkan diharapkan untuk memiliki kekuatan
yang lebih tinggi maka bahan epoksi menjadi pilihan sebagai matrik. Meskipun epoksi
sensitif terhadap kelembaban, namun tetap masih lebih baik dibanding dengan polyester serta
tahan terhadap penyusutan. Dalam aplikasinya epoksi terbatas terhadap termperatur hingga
120°C untuk pemakaian jangka panjang, bahkan pada kondisi tertentu temperatur tertinggi
hanya pada sekitar 80°C sampai 105°C. Untuk pemakaian pada temperatur lebih tinggi
sekitar 177°C sampai 230°C dapat menggunakan bismaleimide resins (BMI) sebagai matrik.

Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :

Material matriks mengikat serat atau serbuk bersama-sama dan menghantarkan beban ke
serat dan serbuk. Matriks memberikan kekakuan dan bentuk terhadap struktur.
Matriks mengisolasi serat atau serbuk sehingga masing-masing dapat bekerja secara
terpisah. Hal ini dapat menghentikan atau memperlambat propagasi retak.
Matriks memberikan kwalitas permukaan akhir yang baik dan membantu produksi bentuk
jadi atau mendekati bentuk jadi (bentuk akhir komponen).
Matriks memberikan perlindungan untuk serat atau serbuk penguat terhadap serangan
kimia (misalnya korosi) dan kerusakan mekanik (misalnya aus).
Bergantung pada bahan matriks yang dipilih, mempengaruhi karakteristik unjuk kerja
seperti duktilitas (liat, kenyal), kekuatan impak, dan lain lain. Sebuah matriks yang kenyal
akan meningkatkan ketangguhan struktur. Untuk persyaratan ketangguhan yang lebih tinggi,
bisa dipilih komposit berbasis thermoplastik.
Mode kegagalan sebagian besar dipengaruhi oleh jenis bahan matriks yang digunakan
dalam komposisi dan juga kompatibilitasnya terhadap serat.

b. Reinforcement atau Filler atau Fiber

Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi
sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan kekuatan dan kekakuan
komposit sehingga didapatkan material yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau
serbuk

Beberapa jenis fiber yang umum digunakan adalah :

a. Fiber glass
Sangat umum digunakan dalam industri karena bahan baku yang sangat banyak tersedia.
Komposisi fiber glass mengandung silica yang berguna memberikan kekerasan, flexibilitas
dan kekakuan. Proses pembentukan fiber glass melalui proses fusion (melting) terhadap silica
dengan campuran mineral oksida. Pada proses ini diberikan pendinginan yang sangat cepat
untuk pembentukan kristalisasi yang sempurna, proses ini biasa disebut dengan fiberization.

b. Karbon Fiber
Salah satu keunggulan karbon fiber adalah sangat unggul terhadap ketahanan fatik, tidak
rentan terhadap beban perpatahan dan mempunyai elastic recovery yang baik. Pekembangan
penggunaan karbon fiber tergolong sangat cepat untuk aplikasi penerbangan, produk olahraga
dan berbagai kebutuhan industri. Sebagai bahan anorganik, karbon fiber tida terpengaruh oleh
kelembaban, atmosfir, pelarutan basa dan weak acid pada temperature kamar. Namun
oksidasi menjadi permasalahan pada fiber karbon pada suhu tinggi dimana impuritis dapat
menjadi katalisator dan menghambat proses oksidasi yang menyebabkan kemurnian fiber
karbon tidak tercapai.

c. Aramid Fiber
Aramid fiber memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan ratio berat yang
dimilikinya. Pada awalnya aramid fiber di produksi oleh E.I. Du Pont de Nemours &
Company, Inc. dengan merek Kevlar yang dipakai sebagai fiber penguat dalam produksi ban
dan plastik. Karena aramid fiber relatif flexible dan non-brittle maka aramid fiber dapat
diproses dengan berbagai metode seperti twisting, weaving, knitting, carding dan felting.
Aramid Kevlar terdapat dalam 3 jenis yaitu Kevlar 29 (high toughness), Kevlar 49 (high
modulus) dan Kevlar 149 (ultrahigh modulus). Menurut Charley Yan, Kevlar memiliki nilai
rasio kekuatan dan berat sebesar lima kali lebih kuat dari logam.

Fungsi utama serat atau serbuk dalam komposit adalah:

Untuk membawa beban. Dalam komposit struktur, 70 – 90% beban didukung oleh serat.
Untuk memberikan kekakuan, kekuatan, stabilitas panas, dan sifat struktur lainnya dalam
komposit.
Menyediakan penghantaran atau insulasi elektrik, tergantung pada jenis serat atau serbuk
yang digunakan

Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable
berikut :

Ukuran partikel
Rapat jenis bahan yang digunakan
Fraksi volume material
Komposisi material
Bentuk partikel
Kecepatan dan waktu pencampuran
Penekanan (kompaksi)
Pemanasan (sintering)

C. Jenis-jenis Komposit
Berdasarkan jenis penguat/Fibernya komposit dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Komposit serat (fibricus composite)


Merupakan komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang diprosuksi secara fabrikasi,
misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai contoh adalah FRP (Fiber Reinforce
Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak digunakan, yang sering disebut fiber glass.
Pemilihan serat atau penguat penyusun pada komposit juga harus mempertimbangkan
beberapa hal, salah satunya harga. Hal ini penting karena sebagai pertimbangan bila akan
digunakan pada skala produksi besar.
Jenis komposit serat terbagi menjadi 4 macam yaitu :

Continous fiber composite (komposit diperkuat dengan serat kontinue),


Woven fiber composite (komposit diperkuat dengan serat anyaman),
Chopped fiber composite (komposit diperkuat serat pendek/acak),
Hybrid composite (komposit diperkuat serat kontinyu dan serat acak).

Kelebihan komposit serat :

a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah


b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan material
c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi pergerakan
dislokasi.

2. Komposit lapis (laminated composite)


Jenis komposit ini terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap
lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Contoh komposit ini yaitu bimetal, pelapisan
logam, kaca yang dilapisi, dan komposit lapis serat yang sering digunakan sebagai bahan
bangunan dan kelengkapannya.

3. Komposit partikel (particulate composite)


Merupakan komposit yang menggunakan partikel serbuk/butiran sebagai penguatnya dan
terdistribusi secara merata dalam matriknya. Contohnya yaitu Komposit yang terdiri dari
partikel dan bahan penguat seperti batu dan pasir yang diperkuat dengan semen yang sering
kita jumpai sebagai beton.

Berdasarkan matriksnya, komposit dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Metal matrix composites (MMC)


Komposit matrik logam (metal matrix composites) yaitu komposit yang menggunakan
matriks logam pada umumnya ditemukan berkembang pada industri otomotif. Bahan ini
menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat
seperti silikon karbida. Contoh : alumunium beserta paduannya, titanium beserta paduannya,
magnesium beserta paduannya.
Kelebihan MMC dibandingkan dengan komposit polimer yaitu :

• Transfer tegangan dan regangan yang baik.


• Ketahanan terhadap temperature tinggi
• Tidak menyerap kelembapan.
• Tidak mudah terbakar.
• Kekuatan tekan dan geser yang baik.
• Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik.

Kekurangan MMC :

• Biayanya mahal
• Standarisasi material dan proses yang sedikit

Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :

• Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)


• Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
• Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
• Peralatan elektronik.

2. Ceramic matrix composites (CMC)

Komposit matrik keramik (ceramic matrix composites ) digunakan pada lingkungan


bertemperatur sangat tinggi. Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat
dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau
boron nitrida. Penguat yang umum digunakan pada CMC adalah oksida, carbide, dan nitrid
sedangkan matrik yang sering digunakan pada CMC yaitu, gelas anorganik, keramik gelas,
alumina, dan silikon nitrida .
Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX,
yaitu proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk
pertumbuhan matriks keramik disekeliling daerah penguat.
Kelebihan CMC :

 Dimensinya stabil bahkan lebih stabil dari pada logam


 Sangat tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
 Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
 Unsur kimia nya stabil pada temperature tinggi
 Tahan pada temperature tinggi (creep )
 Kekuatan dan ketangguhan tinggi , dan ketahanan korosi

Kekurangan CMC :

 Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar


 Relatif mahal dan non-cot effective
 Hanya untuk aplikasi tertentu

Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :

1. Chemical processing contohnya filters, membranes, seal , liniers, piping, hangers


2. Power generation contohnya combustorrs, vanrs, nozzles, recuperators, heat exchange
tubes, liner
3. Wate inineration contohnya furnace part, burners, heat pipes, filters , sensor.
4. Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong
5. Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser
6. Grafit/keramik gelas untuk bantalan , perepat dan lem
7. SiC/Litium aluminosilikat ( LAS ) untuk calon material mesin panas

3. Polymer matrix composites (PMC)

Komposit ini menggunakan bahan polimer sebagai matriknya. Sifat-sifat komposit


polimer ditentukan oleh sifat-sifat penguat,Sifat-sifat polimer,rasio penguat terhadap polimer
dalam komposit (fraksi volume penguat), geometri dan orientasi penguat pada komposit.
Kelebihan PMC :

 Biaya pembuatan lebih rendah


 Dapat dibuat dengan produksi massal
 Ketangguhan baik, tahan simpan dan siklus pabrikasi dapat disingkat
 Kemampuan mengikuti bentuk
 Lebih ringan , specific stiffness tinggi, dan specific strength tinggi

Aplikasi PMC :

1. Matrik berbasis piliester dengan serat gelas, contoh : alat-alat rumah tangga, panel
pintu kendaraan, lemari perkantoran, dan peralatan elektronika.
2. Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas , contoh: kotak air radiator
3. Matrik berbasis termoset dengan serat carbon, contohnya : rotor helicopter,
komponen ruang angkasa, dan rantai pesawat terbang.

D. Proses Pembuatan Komposit

Proses adalah ilmu mengubah material dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Karena
material komposit melibatkan dua atau lebih material, teknik pemrosesan yang diterapkan
pada komposit sangat berbeda dengan yang diterapkan untuk pemrosesan metal. Terdapat
bermacam-macam teknik pemrosesan komposit yang tersedia untuk memproses bermacam
tipe sistem resin dan penguat.

E. Kualifikasi Produk Komposit

Sebelum implementasi produk komposit polimer ini digunakan, maka dilakukan


beberapa kualifikasi yang antara lain adalah :
Coating performance:
- Cathodic disbondment, pengujian di lakukan untuk mengukur kemampuan lapisan komposit
menahan masuknya air ke dalam lapisan, dimana air tersebut dapat menimbulkan potensial
korosi
- Adhesion, pengujian dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit dan material pipa
terjadi ikatan yang baik.
Strengthening performance
Merupakan pengujian untuk melihat kekuatan lapisan komposit jika diberikan tekanan pada
pipa, pengujian dilakukan dengan melakukan hidrotest sampai melebihi tekanan yang
diijinkan.
Repair application
Merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit tersebut dapat
di perbaiki jika terjadi kesalahan dalam pemasangan atau untuk melakukan lapisan ulang jika
umur lapisan komposit telah melebihi dari yang ditetapkan.
Keselamatan dan kesehatan
Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah produk komposit ini
berbahaya bagi pekerja ketika pemasangan dan bagi masyarakat ketika melalui pipa.

F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit

1. Kelebihan bahan komposit


Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan konvensional
seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut yang
penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan (reliability), kebolehprosesan dan
biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :

a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal

Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam
menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serat dapat
menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari
bahan konvensional seperti keluli.

1. Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan
bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks
penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang
lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang
dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat
adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan
angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar.
2. Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan komponen
yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti komposit
mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya komposit yang
menggunakan serat karbon.
3. Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang lemah
terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen logam untuk
mengalami kakisan menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi.

4. Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaitu
produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat dihasilkan
dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan. Contoh dengan
menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks untuk menghasilkan komposit
hibrid.

5. Massa jenis rendah (ringan)

6. Lebih kuat dan lebih ringan

7. Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan

8. Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.

9. Koefisien pemuaian yang rendah

10. Tahan terhadap cuaca

11. Tahan terhadap korosi

12. Mudah diproses (dibentuk)

13. Lebih mudah dibanding metal


b. Biaya

Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu produk
yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan,
tenaga manusia, dan sebagainya.

2. Kekurangan Bahan Komposit

a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan metal.
b. Kurang elastis
c. Lebih sulit dibentuk secara plastis

G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit

Aplikasi Bahan Komposit

Penggunaan bahan komposit sangat luas, yaitu untuk :

a. Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.


b. Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta
c. Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
d. Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam
e. Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
f. Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
g. Marine / Kelautan = Kapal layar, Kayak

Contoh Material Komposit

1. Plastik diperkuat fiber:

a. Diklasifikasikan oleh jenis fiber :

1. Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)


2. Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP
3. Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")
b. Diklasifikasikan oleh matriks:

1. Komposit Thermoplastik

a) long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics


b) glass mat thermoplastics

2. Thermoset Composites

2. Metal matrix composite MMC:

a. Cast iron putih


b. Hardmetal (carbide in metal matrix)
c. Metal-intermetallic laminate

3. Ceramic matrix composites:

a. Cermet (ceramic and metal)


b. concrete
c. Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)
d. Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)

4. Organic matrix/ceramic aggregate composites

a. Mother of Pearl
b. Syntactic foam
c. Asphalt concrete

5. Chobham armour (lihat composite armour)

6. Engineered wood

a. Plywood
b. Oriented strand board
c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)
d. Pykrete (sawdust in ice matrix)
7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles

a. Arborite
b. Formica (plastic)
BAB III
KESIMPULAN

Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara dua
atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit tersusun
dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi).
Berdasarkan jenis fibernya komposit terbagi menjadi komposit serat (fibricus composite),
komposit lapis (laminated composite), dan komposit partikel (particulate composite).
Berdasarkan jenis matriksnya komposit terbagi menjadi metal matrix composites (MMC),
ceramic matrix composites (CMC),dan polymer matrix composites (PMC). Terdapat
bermacam-macam teknik pemrosesan dalam membuat komposit yang tersedia untuk
memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat. Sebelum implementasi produk komposit
ini digunakan, maka dilakukan beberapa kualifikasi seperti coating performance,
strengthening performance, repair application serta keselamatan dan kesehatan. Komposit
memiliki lebih banyak kelebihan disbanding kelemahan seperti dalam hal sifat-sifat
mekanikal dan fisikal contohnya lebih kuat dan lebih ringan, ulet (tough) dan tidak getas,
tahan terhadap korosi dan mudah diproses (dibentuk) juga dari segi biaya yang lebih
ekonomis. Komposit dapat di aplikasikan di berbagai bidang seperti di bidang automobile,
olah raga dan rekreasi, industri, kesehatan, bahkan kelautan karena kelebihannya dibandingkan
yang lain seperti paduan logam.
DAFTAR PUSTAKA

William, J.C.,2003. Progress in Structural Materials for Aerospace Systems (ed.51st). Acta

Materialia.

Diharjo K., Jamasri, Soekrisno R., Rochardjo H.S.B., 2008. Kajian Sifat Fisis- Mekanis dan

Akustik Komposit Sandwich Serat Kenaf-Polyester Dengan Core kayu Sengon Laut. Jurusan

Teknik Mesin dan Industri FT-UGM : Yogyakarta.

Daniel, 2007. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas Sebagai

alternative bahan baku Industri. Jurusan Teknik Fisika FTI ITS : Surabaya.

Agus, 2012. Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis Limbah Organik Hasil Proses

Tekan Panas. FT – Departemen Teknik Metalurgi dan Material Kekhususan Komposit UI :

Depok. Rimbun Turnip, 2010. Penggunaan Komposit. FT UI : Depok.

Sudarsono, 2012. Kajian Sifat Mekanik Material Komposit Propeler Kincir Angin Standar

NACA 4415 Modifikasi. Jurusan Teknik Mesin Institut Sains &Teknologi AKPRIND :

Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai