Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KIMIA DASAR II
PEMANFAATAN MATERIAL KOMPOSIT TERHADAP BANGUNAN

Oleh : AURA SYAWWAL FASA


Nim : 21322008

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 3
1.3 TUJUAN ..................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5
2.1 KARAKTERISTIK KIMIA MATERIAL KOMPOSIT ............................................................. 5
2.2 KRAKTERISTIK FISIK MATERIAL KOMPOSIT .................................................................. 6
2.3 KARAKTERISTIK TERMAL DAN KETAHANAN LINGKUNGAN ..................................... 7
2.4 PENGGUNAAAN DAN PENERAPAN MATERIAL KOMPOSIT DALAM KONTRUKSI
BANGUNAN ................................................................................................................................... 8
2.5 MATERIAL KOMPOSIT MENINGKATKAN PERFORMA DAN MEMENUHI DESAIN
KHUSUS .......................................................................................................................................... 9
2.6 KELEBIHAN, KEKURANGAN, DAN POTENSI TANTANGAN DALAM
PEMANFAATAN MATERIAL KOMPOSIT PADA BANGUNAN ............................................... 9
2.7 PROSES DAN TEKNIK SINTESI MATERIAL KOMPOSIT UNTUK KONTRUKSI
BANGUNAN ................................................................................................................................. 11
2.8 DAMPAK LINGKUNGAN KOMPOSIT DALAM KONTRUKSI DAN UPAYA
PENANGGULANGANNYA ......................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................ 13
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................................... 13
3.2 SARAN ..................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 15
References .......................................................................................................................................... 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam era perkembangan teknologi dan kebutuhan akan bahan konstruksi yang lebih
canggih, penggunaan material komposit dalam dunia konstruksi semakin menjadi sorotan.
Material komposit, yang terdiri dari gabungan dua atau lebih jenis bahan dengan
karakteristik yang berbeda, menawarkan peluang untuk mengatasi sejumlah masalah dalam
membangun struktur bangunan. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan
kemajuan pesat dalam penggunaan material komposit, dari penggunaan dalam struktur
kecil hingga aplikasi dalam proyek konstruksi besar dan kompleks.
Kelebihan material komposit, seperti kekuatan tinggi, ringan, dan ketahanan terhadap
korosi, menjadikannya pilihan menarik untuk berbagai keperluan konstruksi. Kombinasi
sifat-sifat ini membuka peluang untuk desain bangunan yang lebih efisien, tahan lama, dan
ramah lingkungan. Namun, di balik potensi positifnya, penggunaan material komposit juga
menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas termal, reaksi kimia, dan dampak lingkungan
yang memerlukan pemahaman yang mendalam.
Sehubungan dengan itu, penelitian tentang pemanfaatan material komposit terhadap
bangunan menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi aplikasi yang paling efektif,
mengatasi kendala-kendala yang mungkin muncul, dan merancang solusi inovatif. Melalui
penulisan makalah ini, saya bertujuan untuk menyelami lebih dalam mengenai bagaimana
material komposit dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan
keberlanjutan, efisiensi, dan kekuatan struktural dalam proyek konstruksi bangunan yang
akan datang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja Karakteristik Kimia dan Fisik material komposit yang umumnya sering
digunakan pada kontruksi bangunan?
2. Apa saja aplikasi material komposit dalam kontruksi bangunan dan bagaimana cara
mengaplikasikannya.?
3. Bagaimana peran fungsi material komposit dalam meningkatkan kinerja structural
dan fungsional kontruksi bangunan, serta bagaimana material komposi bisa
memenuhi kebutuhan khusus dalam desaign dan kontruksi?
4. Kekurangan dan kelebihan apa saja dalam pemanfaatan material komposit terhadap
bangunan, serta potensi tantangan yang dihadapi?
5. Bagaimana proses pembuatan material komposit, serta teknik sintesis dan metode
produksi yang umunya sering digunakan dalam kontruksi bangunan?
6. Apa saja dampak lingkungan dan penggunaan komposit dalam kontruksi bangunan,
serta bagaimana upaya cara mengatasi dampak tersebut?

3
1.3 TUJUAN
1. Explorasi Bahan
2. Eksplorasi Aplikasi
3. Analisis Fungsi
4. Pemahaman Keunggulan
5. Identifikasi Kelebihan dan Kekurangan
6. Pemahaman Pembuatan
7. Dampak Lingkungan
Dengan tujuan – tujuan ini, makalah ini diharapkan mampu memberikan wawasan
menyeluruh tentang pemanfaatan material komposit dalam kontruksi bangunan, mulai
dari karakteristik bahan samapi dampaknya terhadap lingkunang.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KARAKTERISTIK KIMIA MATERIAL KOMPOSIT


Material komposit adalah hasil dari pencampuran tidak homogen antara dua atau lebih
material pembentuk, menghasilkan sifat mekanik yang superior dibanding logam.
Komposit memiliki kekuatan yang dapat diatur, kekuatan lelah yang baik, kekuatan jenis,
dan kekakuan jenis yang lebih tinggi dibanding logam. Selain itu, komposit tahan korosi,
memiliki sifat isolator panas dan suara, serta berfungsi sebagai penghambat listrik yang
efektif. Penggunaan komposit juga dapat untuk menambal kerusakan akibat pembebanan
dan korosi (Sirait, 2010).
Dalam buku "Natural Fibre Composites" (Van Rijswijk, M.Sc, dkk, 2001), komposit
dijelaskan sebagai bahan hibrida terbuat dari resin polimer yang diperkuat dengan serat,
menggabungkan sifat-sifat mekanik dan fisik. Komposit merupakan gabungan material
multifasa yang memiliki interface makroskopis yang dapat dibedakan secara makro dan
memiliki sifat-sifat yang merupakan penggabungan sifat positif material penyusunnya.
Komposit terbagi 3 macam berdasarkan jenis penguatnya yaitu :
 Komposit Partikulat
 Komposit Fiber
 Komposit Structural
Lalu dari beberapa komposit tersebut tebagi lagi beberapa macam :
1. Komposit Partikulat
a) Partikulat Besar
b) Penguatan Dispersi
2. Komposit Fiber
c) Kontinyu
d) Diskontinyu :
- Terikat (Aligned)
- Acak (Random)
3. Komposit Structural
a) Lamina
b) Panel Sandwich
Komposit dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sifat penguatnya: isotropik dan
anisotropik. Komposit isotropik memberikan penguatan yang sama untuk berbagai arah,
sehingga tegangan atau regangan dari luar memiliki nilai kekuatan yang seragam.
Sebaliknya, komposit anisotropik memberikan penguatan berbeda terhadap arah yang
berbeda, sehingga tegangan atau regangan dari luar memiliki nilai kekuatan yang tidak
seragam.
Yang menentukan sifat – sifat dari material komposit ada 3 faktor, Yaitu :
1. Material Pembentuk

5
Bahan penyusun memiliki peran krusial dalam menentukan sifat komposit,
dengan sifat – sifat intrinsiknya memegang peran utama

2. Susunan Struktural Komponen


Bentuk, orientasi, ukuran, dan distribusi setiap komponennya yang membentuk
struktur adalah fajtor Kristal yang berkontribusi pada penampilan keseluruhan
komposit.

3. Interaksi Antar Komponen


Karena komposit merupakan gabungan berbagai komponen yang berbeda baik
dalam bahan maupun bentuknya, sifat kombiasinya pasti akan bersifat unik
(sirait, 2010)
Material komposit umumnya terdiri dari dua komponen utama, yaitu matriks
(bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler, umumnya berupa serat atau serbuk,
digunakan dalam pembuatan komposit. Gibson (1984) menyatakan bahwa matriks dalam
struktur komposit dapat berasal dari bahan polimer, logam, atau keramik. Matriks
berfungsi untuk mengikat serat membentuk struktur komposit.

2.2 KRAKTERISTIK FISIK MATERIAL KOMPOSIT


Karakteristik fisik material komposit mencakup berbagai aspek yang menentukan
sifat - sifatnya secara visual dan mekanik. Ada beberapa karakteristik fisik yaitu :
a. Rasio Kekuatan Terhadap Berat Tinggi
Komposit serat memiliki kekuatan luar biasa dibandingkan dengan beratnya.
Dengan meningkatkan laminasinya, karakteristiknya dapat ditingkatkan.
Sebagai contoh, laminasi tiga mm serat karbon lebih fleksibel dibandingkan
dengan lapisan setebal tiga mm, meskipun menekuk lebih jauh sebelum
membentuk. Kekakuan serat karbon beberapa kali lipat lebih tinggi daripada
baja ringan dengan ketebalan yang sama, meningkatkan kekuatan akhirnya
dengan kurang dari seperempat dari beratnya.

b. Ringan
Laminasi Fiberglass mentah memiliki berat jenis sekitar 1,5, dibandingkan
dengan Paduan yang mencapai 2,7 atau baja seberat 7,8. Ketika beralih ke
laminasi Karbon, kekuatannya dapat meningkat berkali-kali lipat dibandingkan
dengan baja, meskipun masih hanya sebagian kecil dari bertanya.

c. Karakteristik Listrik
Fibreglass Developments Ltd memanufaktur tali penyangga isolator untuk
elektrifikasi jalur utama Tranz Rail. Meskipun memiliki ketebalan hanya 4mm,
tali pengikat ini memenuhi beban 22kN yang diperlukan dan dengan mudah
memenuhi persyaratan isolasi.

d. Kestabilan Cuaca dan Kimia

6
Produk komposit menunjukkan resistensi terhadap pelapukan yang baik dan
mampu bertahan terhadap agresi dari berbagai bahan kimia. Ini terutama
bergantung pada jenis resin yang digunakan dalam produksi. Dengan pemilihan
resin yang hati-hati, ketahanan terhadap berbagai kondisi ekstrem dapat
dicapai. Oleh karena itu, komposit sering digunakan dalam pembuatan tangki
penyimpanan bahan kimia, pipa, cerobong asap, saluran, lambung kapal, dan
badan kendaraan.

e. Translunsi
Resin poliester sering digunakan untuk membuat cetakan dan lembaran tembus
pandang, dapat mencapai transmisi cahaya hingga 85%.

2.3 KARAKTERISTIK TERMAL DAN KETAHANAN LINGKUNGAN


Karakteristik termal merujuk pada respons material terhadap perubahan suhu.
Beberapa parameter termal yang umumnya yaitu :
- Tingkat Titik Leleh
Temperatur di mana material berubah dari fase padat menjadi cair.

- Stabilitas Termal
Kemampuan material untuk mempertahankan struktur dan sifatnya dalam
kisaran suhu tertentu.

- Konduktivitas Panas
Kemampuan material untuk menghantarkan panas.

Ketahanan lingkungan menilai kemampuan material untuk bertahan dan


mempertahankan sifatnya di bawah pengaruh faktor-faktor eksternal, seperti cuaca dan
kondisi lingkungan. Aspek-aspek kunci termasuk :
- Ketahanan Terhadap Korosi
Kemampuan material untuk melawan degradasi akibat reaksi kimia dengan
lingkungan.

- Tahan terhadap Radiasi


Kemampuan material untuk bertahan terhadap paparan radiasi, seperti sinar
UV atau radiasi ionisasi.

- Ketahanan Terhadap Gaya Lingkungan


Kemampuan material untuk bertahan terhadap gaya eksternal seperti angin,
air, dan kelembaban.
Dalam pengembangan material, pemahaman yang baik terhadap karakteristik
termal dan ketahanan lingkungan sangat penting untuk menentukan kecocokannya
dalam berbagai aplikasi, baik di dalam maupun di luar ruangan.

7
2.4 PENGGUNAAAN DAN PENERAPAN MATERIAL KOMPOSIT
DALAM KONTRUKSI BANGUNAN
Konstruksi bangunan, sebagai sektor krusial di dunia arsitektur dan konstruksi,
mengadopsi teknologi baru untuk memperkuat ketahanan bangunan melalui
penggunaan bahan komposit.
Bahan komposit adalah kombinasi material yang menggabungkan sifat
mekanik. Biasanya, terdiri dari serat penguat (seperti fiberglass, karbon, atau kevlar)
dan matriks (seperti resin atau plastik).
Penggunaan Bahan Komposit Dalam Kontruksi Bangunan memiliki beberapa
kelebihan yaitu :
1. Keunggulan bahan komposit terletak pada kekuatannya yang melebihi
beton, kayu, atau baja. Kekuatan ini memungkinkan pembuatan struktur
yang lebih ringan dan mampu menahan beban berat.

2. Ketahanan bahan komposit terhadap korosi dan keausan lebih unggul.


Kekuatan ini berasal dari sifat tidak mudah teroksidasi atau berkarat pada
bahan penguat, sehingga membuatnya tahan terhadap kondisi lingkungan
yang ekstrim.

3. Bahan komposit memiliki kemampuan untuk disesuaikan (customizable).


Kombinasi bahan penguat dan matriks memungkinkan penghasilan sifat
mekanik seperti kekuatan, ketahanan, dan kekakuan yang dapat disesuaikan.

Penggunaan bahan komposit dalam konstruksi bangunan juga memiliki


beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Pertama, biaya produksi bahan
komposit cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bahan konstruksi konvensional.
Kedua, proses produksi bahan komposit membutuhkan teknologi dan peralatan khusus,
yang mungkin tidak semua kontraktor dapat memilikinya.
Bahan komposit berpotensi menjadi pilihan utama dalam konstruksi bangunan
di masa depan, membuka peluang pengembangan teknologi dan produk untuk industri
konstruksi.
Dalam pengembangan bahan komposit, penelitian fokus pada penemuan serat
yang lebih kuat dan ringan serta matriks ramah lingkungan. 3D printing digunakan
untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi produksi bahan komposit.
Praktik penggunaan bahan komposit memberikan dampak positif terhadap
lingkungan dengan mengurangi konsumsi energi dalam transportasi dan instalasi.
Selain itu, ketahanan dan daya tahan bahan komposit dapat mengurangi biaya
perawatan.
Pemilihan bahan konstruksi harus mempertimbangkan analisis faktor biaya,
kekuatan, ketahanan, dan dampak lingkungan sekitarnya.

8
Meskipun bahan komposit memberikan keuntungan dalam kekuatan,
ketahanan, dan desain fleksibel, biaya produksi yang lebih tinggi dan persyaratan
khusus harus diperhatikan. Oleh karena itu, keputusan penggunaan bahan komposit
dalam konstruksi bangunan harus seimbang dengan faktor biaya, kekuatan, ketahanan,
dan dampak lingkungan.

2.5 MATERIAL KOMPOSIT MENINGKATKAN PERFORMA DAN


MEMENUHI DESAIN KHUSUS
Praktik teknik terus berkembang. Meskipun material komposit memiliki
keunggulan dalam rasio kekuatan terhadap berat, biaya perawatan, dan daya tahan
dibandingkan material tradisional, upaya fokus pada peningkatan kinerja dan efisiensi
biaya. Penelitian utama dalam bidang ini bertujuan menciptakan komposit yang lebih
ringan, kuat, dan meningkatkan proses manufaktur untuk mengurangi biaya produksi.
Misalnya, tabung nano karbon, yang sangat ringan namun kuat, dicampur
dengan material komposit lain untuk merekayasa komposit yang dapat digunakan untuk
membuat pesawat dan kendaraan yang lebih ringan dan hemat bahan bakar.
Pada saat yang sama, penelitian sedang berlangsung untuk menerapkan serat
berkinerja tinggi seperti serat karbon dan serat kaca berkekuatan tinggi dalam
menciptakan material komposit yang tidak hanya memiliki sifat mekanik superior tetapi
juga ringan.

2.6 KELEBIHAN, KEKURANGAN, DAN POTENSI TANTANGAN


DALAM PEMANFAATAN MATERIAL KOMPOSIT PADA BANGUNAN
Material komposit membawa keuntungan dalam praktik teknik, termasuk
efisensi biaya, peningkatan kinerja, daya tahan, efisiensi energy, dan sifat ramah
lingkungan. Meskipun demikian , beberapa kekurangan pun ada seperti halnya biaya
produksi yang lebih tinggi dan tantangan dalam proses manufaktur menjadi kendala
yang perlu diatasi. Factor – factor ini memengaruhi prevelesi dan penerapan material
komposit di berbagai sector teknik.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan material komposit
Kelebihan :
1. Sifat Material komposit Yang hemat Biaya
Material komposit menawarkan manfaat ekonomi jangka panjang yang
signifikan. Meskipun biaya awalnya mungkin lebih tinggi daripada material
tradisional, investasi secara keseluruhan akan memberikan hasil yang baik
Karen masa pakainya yang lebih panjang dan biaya pemeliharaan yang lebih
rendah. Material komposit mengatasi masalah pemeliharaan dan penggantia
regular yag biasanya di hadapi dengan material tradisional yang rentan
terhadap korosi, memberikan solusi yang lebih tahan lama akan ekonomis.

2. Efisiensi Energi dan Dampak Langsungnya terhadap Biaya

9
Material komposit mencapai keunggulan dalam efisiensi energi, terutama di
industri dirgantara dan otomotif. Dengan bobot yang lebih ringan,
kendaraan dan pesawat menggunakan energi lebih efisien, mengurangi
konsumsi bahan bakar dan biaya operasional. Penggunaan komposit yang
ringan telah memberikan dampak signifikan pada konsumsi energi,
membuatnya lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Selain itu, isolasi
termal unggul dari material komposit memberikan kontribusi tambahan
pada efisiensi energi, sangat bermanfaat dalam industri konstruksi untuk
bangunan hemat energi. Material komposit membantu menjaga suhu
internal, mengurangi ketergantungan pada sistem pemanas dan pendingin,
dan pada gilirannya, menurunkan biaya energi.

Kekurangan :
Meskipun memiliki keunggulan, material komposit juga memiliki beberapa
kekurangn, seperi :
1. Ketidak mampuan menahan beban shock (kejut) dan tabrakan (crash) jika
dibandingkan dengan logam
2. Kurang Elastis
3. Lebih sulit dibentuk secara plastis

Tantangan pemanfaatan komposit pada bangunan


Sebagai dunia memasuki milenium baru, industri komposit mengalami
pergeseran signifikan dalam pendorong penggunaan material ini. Fokus meningkat
pada sektor di luar angkasa, dan penilaian kembali dilakukan terkait penggunaan dan
lokasi komposit. Makalah ini difokuskan pada penguatan serat, sebuah aspek penting
dari perkembangan material komposit. Salah satu daya tarik komposit adalah
kemampuannya menyesuaikan kinerja mekanisnya dengan mengarahkan serat secara
optimal. Meskipun memiliki potensi besar, tantangan utama melibatkan produksi serat
dengan biaya yang efektif untuk mengarahkannya pada posisi yang diinginkan.
Automatisasi diperlukan untuk mencapai struktur kompleks dengan jumlah komponen
lebih sedikit, namun kekakuan dan kerapuhan serat seperti kaca dan serat karbon
mengkomplikasi proses otomatisasi. Di masa lalu, ketidakpastian kinerja dan teknik
produksi terbatas mengakibatkan komponen komposit dirancang dengan faktor
keamanan besar, menghambat eksploitasi penuh kemampuan komposit. Namun,
pemahaman yang lebih baik terhadap kinerja mekanik dan perangkat lunak desain telah
membuka jalan untuk pengembangan struktur yang lebih optimal. Makalah ini
mengulas beberapa teknik manufaktur utama, seperti penggulungan filamen,
penempatan serat, pultrusi, dan pengembangan tekstil canggih. Meskipun beberapa
teknologi baru berada di luar cakupan makalah ini, pengembangan teknik manufaktur
yang lebih baik terus menjadi fokus industri komposit dengan tujuan mengurangi biaya
produksi dan meningkatkan efisiensi.

10
2.7 PROSES DAN TEKNIK SINTESI MATERIAL KOMPOSIT UNTUK
KONTRUKSI BANGUNAN
Umumnya, klasifikasi material komposit bergantung pada susunan struktur
matriks dan penguatnya, yaitu :
1. Komposit Serat
Mengandung serat dan bahan dasar yang diproduksi melalui fabrikasi,
seperti Carbon Reinforced Plastic (CRP)

2. Komposit Lapis
Mengandung lapisan penguat dan matriks, seperti laminated glass

3. Komposit Partikel
Mengandung partikel sebagian bahan dasar dan penguat, sering ditemui
dalam komposit beton.
Proses sintesis komposit dipengaruhi oleh bahan yang digunakan, tipe
komposit, dan aplikasi yang diinginkan. Penerapan hati-hati diperlukan untuk
menjamin kualitas dan konsistensi komposit, serta mempertimbangkan efisiensi
produksi dan dampak lingkungan.

2.8 DAMPAK LINGKUNGAN KOMPOSIT DALAM KONTRUKSI DAN


UPAYA PENANGGULANGANNYA
Bahan komposit, terutama Fiber Reinforced Polymer (FRP), digunakan dalam
konstruksi karena memberikan berbagai manfaat dibandingkan bahan bangunan
tradisional. Komposit FRP, yang terbuat dari kombinasi resin polimer plastik dengan
serat yang kuat, menghasilkan material yang mempertahankan bentuk aslinya dan
memiliki kekuatan yang lebih tinggi.
Bahan komposit juga dapat mengurangi dampak lingkungan :
1. Kontribusi material komposit dalam mengurangi penggunaan bahan baku
yang terbatas. Bahan yang lebih terjangkau dan mudah didapat diproses
untuk membuat material komposit, seperti penggunaan serat karbon sebagai
pengganti logam dalam produksi mobil atau pesawat terbang. Keunggulan
serat karbon yang lebih ringan, kuat, dan tahan lama membantu mengurangi
konsumsi bahan baku dan energi dalam jangka panjang, serta
memperpanjang masa pakai sumber daya alam yang ada.

2. Berperan dalam mengurangi limbah dan emisi. Dalam produksi bahan


konvensional, seringkali terjadi pembuangan limbah dan pelepasan emisi
berbahaya ke lingkungan. Sebaliknya, material komposit memiliki sifat
yang lebih stabil dan tahan lama, mengurangi pembuangan limbah dan emisi
berbahaya. Selain itu, material komposit dapat didaur ulang setelah masa
pakainya selesai, mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas
dan meminimalkan dampak lingkungan dari limbah dan emisi.

11
3. Menyumbang pada efisiensi energi. Material komposit, karena beratnya
yang lebih ringan daripada bahan konvensional, dapat mengurangi
konsumsi energi dalam proses produksi dan pengoperasian. Sebagai contoh,
mobil berbahan komposit dapat menggunakan lebih sedikit bahan bakar dan
menghasilkan emisi karbon dioksida yang lebih rendah dibandingkan
dengan mobil berbahan konvensional. Selain itu, material komposit juga
dapat meningkatkan efisiensi energi dengan mengurangi gesekan dan
meningkatkan isolasi termal.

Secara keseluruhan, penerapan bahan komposit dapat berkontribusi pada


pengurangan dampak lingkungan dari sektor industri dan transportasi. Dengan
mengurangi penggunaan bahan baku terbatas, limbah, emisi, dan konsumsi energi, serta
meningkatkan efisiensi produksi, bahan komposit dapat mendukung pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Sebagai
konsumen, kita dapat mendukung penggunaan bahan komposit dengan memilih produk
yang menggunakan material ini dan memberikan dukungan kepada perusahaan yang
berkomitmen pada praktik produksi ramah lingkungan.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam penelitian ini, kita mendalami peran material komposit dalam konstruksi
bangunan modern. Dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan bahan konstruksi
yang lebih canggih, material komposit menjadi fokus utama karena menawarkan
kekuatan tinggi, ringan, dan ketahanan terhadap korosi.
Karakteristik kimia dan fisik material komposit, seperti kekuatan terhadap berat
tinggi, ringan, dan karakteristik listrik yang baik, menjadikannya pilihan menarik untuk
berbagai aplikasi konstruksi. Penggunaannya memberikan keunggulan dalam efisiensi
energi, ketahanan terhadap korosi, dan kemampuan disesuaikan sesuai kebutuhan
desain.
Meskipun material komposit memiliki kelebihan yang signifikan, ada tantangan
seperti ketidakmampuan menahan beban shock dan biaya produksi yang lebih tinggi.
Namun, upaya penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan performa dan efisiensi
biaya material komposit.
Dampak lingkungan material komposit dapat diatasi dengan mengurangi
penggunaan bahan baku terbatas, limbah, emisi, dan konsumsi energi. Kontribusinya
terhadap efisiensi energi dan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan
membuatnya menjadi opsi yang menarik untuk masa depan konstruksi.
Sebagai kesimpulan, pemanfaatan material komposit dalam konstruksi
bangunan memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan, efisiensi
energi, dan daya tahan struktural. Dengan terus mengatasi tantangan dan
mengembangkan teknologi, penggunaan material komposit diharapkan terus
berkembang sebagai solusi inovatif dalam industri konstruksi.

3.2 SARAN
Untuk meningkatkan kedalaman dan kejelasan pada setiap BAB dalam makalah
ini, ada beberapa saran yang dapat diimplementasikan. Pertama, pada bagian
"Karakteristik Kimia dan Fisik Material Komposit," tambahkan contoh konkret atau
aplikasi praktis dari karakteristik tersebut dalam dunia industri atau konstruksi. Ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca tentang relevansi dan
nilai praktis dari karakteristik tersebut.
Kemudian, pada bagian "Aplikasi Material Komposit dalam Konstruksi
Bangunan," pertimbangkan untuk menyertakan studi kasus yang lebih rinci dan
memperluas pembahasan tentang teknik aplikasi, seperti teknologi 3D printing yang
sedang berkembang.
Untuk memperdalam pemahaman pembaca mengenai peran fungsi material
komposit dalam meningkatkan kinerja struktural dan fungsional, berikan ilustrasi lebih
mendalam tentang bagaimana integrasi material komposit dalam desain dapat
memenuhi kebutuhan spesifik dan menanggapi tantangan tertentu dalam konstruksi.

13
Pada bagian "Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemanfaatan Material
Komposit," sampaikan contoh kasus yang memberikan bukti nyata tentang kelebihan
material komposit dan pertimbangkan untuk lebih mendalam tentang upaya dan
penelitian terkini yang bertujuan mengatasi kekurangannya.
Sebagai tambahan, dalam bagian "Proses Pembuatan Material Komposit dan
Metode Produksi," bahas secara lebih rinci teknik sintesis terbaru dan berikan contoh
perusahaan atau proyek yang telah berhasil menerapkannya dalam produksi material
komposit.
Sementara itu, pada bagian "Dampak Lingkungan dan Upaya Mengatasi
Dampak," perluas diskusi mengenai dampak positif material komposit terhadap
lingkungan dan bahas lebih lanjut inovasi atau langkah-langkah yang diambil untuk
mengatasi dampak yang mungkin timbul.
Terakhir, pada BAB "Peran Material Komposit dalam Industri Transportasi,"
tambahkan informasi lebih mendalam tentang bagaimana material komposit dapat
mengubah paradigma dalam industri transportasi, terutama dalam mengurangi berat
kendaraan dan konsumsi bahan bakar. Dengan mengimplementasikan saran ini,
makalah ini akan menjadi lebih kaya informasi dan memberikan wawasan yang lebih
mendalam kepada pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA
References
Anak Teknik Indonesia. (2023, April 17). Anak Teknik Indonesia. Retrieved from
Penggunaan Bahan Komposit dalam Konstruksi Bangunan:
https://www.anakteknik.co.id/yordias/articles/penggunaan-bahan-komposit-dalam-
konstruksi-bangunan
APP Manufacturing. (2017, Desember 6). APP Manufacturing. Retrieved from Peran
Komposit dalam Konstruksi: https://www.appmfg.com/blog/the-role-of-composites-
in-construction
Bannister, M. (2001, july). ScienceDirect. Retrieved from Tantangan komposit menuju
milenium berikutnya — perspektif penguatan:
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1359835X01000082
Cahyadi, A. I. (2023, February 10). Anak Teknik Indonesia. Retrieved from Mengenal
Material Komposit: https://www.anakteknik.co.id/agungi123/articles/mengenal-
material-komposit#google_vignette
(n.d.). Material Komposit. digilib unila.
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Medan Area. (2022, January 28).
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Medan Area. Retrieved
from SIFAT-SIFAT KOMPOSIT: https://mesin.uma.ac.id/2022/01/28/sifat-sifat-
komposit/
Salsabila, N. (2023, February 16). Mitech indonesia. Retrieved from Selengkapnya bisa
dilihat di link berikut : https://mitech-ndt.co.id/bahan-komposit-dapat-membantu-
mengurangi-dampak-lingkungan/: https://mitech-ndt.co.id/bahan-komposit-dapat-
membantu-mengurangi-dampak-lingkungan/
Study Smarter. (n.d.). Study Smarter. Retrieved from Bahan Komposit:
https://www.studysmarter.co.uk/explanations/engineering/materials-
engineering/composite-material/

15

Anda mungkin juga menyukai