Anda di halaman 1dari 18

Komposit

Riki Jose Satria


Teknik Mesin Universitas Andalas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk menciptakan berbagai produk
yang terdiri dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu
bahan yang lebih kuat, contohnya penggunaan jerami pendek untuk
menguatkan batu bata di Mesir, panah orang Mongolia yang menggabungkan
kayu, otot binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang terdiri dari banyak
lapisan oksida besi yang berat dan liat. Seiring dengan kemajuan zaman, untuk
mengoptimalkan nilai efisiensi terhadap suatu produk maka dimulailah suatu
pengembangan terhadap material, dan para ahli mulai menyadari bahwa
material tunggal (homogen) memiliki keterbatasan baik dari sisi mengadopsi
desain yang dibuat maupun kondisi pasar.
Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi sifat-sifat
yang luar biasa yang tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti logam
besi, keramik, dan bahan polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan yang
diperlukan untuk penggunaan dalam bidang angkasa lepas, perumahan,
perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan. Karena bidang-bidang
tersebut membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang tinggi,
viskosity yang baik dan hentaman yang baik.
Dalam prakteknya komposit terdiri dari suatu bahan utama (matrik-matrix) dan
suatu jenis penguatan (reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan
kekuatan dan kekakuan matrik. Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat
(fiber). Komposit merupakan teknologi rekayasa material yang banyak
dikembangkan dewasa ini karena material komposit mampu mengabungkan
beberapa sifat material yang berbeda karakteristiknya menjadi sifat yang baru
dan sesuai dengan disain yang direncanakan.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembelajaran komposit ini antara lain :
a) Untuk mengetahui tentang komposit secara umum
b) Untuk mengetahui aplikasi serta proses pembuatan komposit
c) Mengetahui jenis-jenis dari komposit tersebut
d) Mengetahui proses perlakuan yang diberikan terhadap pengaruh kekuatan
dari komposit tersebut
1.3. Manfaat
Komposit mempunyai fungsi yang sangat banyak pada kehidupan sehari-hari.
Baik pada kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan industri yang besar. Dari
pembelajaran tentang komposit ini, pada bidang industri komposit dapat
dihasilkan dengan proses dan bahan yang lebih tepat, sehingga mempunyai nilai

kekuatan serta nilai jual yang lebih baik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Bahan Komposit
Menurut Matthews dkk. (1993), komposit adalah suatu material yang terbentuk
dari kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang
tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material
pembentuknya berbeda. Dari campuran tersebut akan dihasilkan material
komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik ini yang berbeda dari
material pembentuknya. Material komposit mempunyai sifat dari material
konvensional pada umumnya dari proses pembuatannya melalui percampuran
yang tidak homogen, sehingga kita leluasa merencanakan kekuatan material
komposit yang kita inginkan dengan jalan mengatur komposisi dari material
pembentuknya. Komposit merupakan sejumlah sistem multi fasa sifat dengan
gabungan, yaitu gabungan antara bahan matriks atau pengikat dengan penguat.
Kita bisa melihat definisi komposit ini dari beberapa tahap seperti yang telah
digariskan oleh Schwartz :
a. Tahap/Peringkat Atas
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang berbeda bolehlah

dikatakan sebagai bahan komposit. Ini termasuk alloy polimer dan keramik.
Bahan-bahan yang terdiri dari unsur asal saja yang tidak termasuk dalam
peringkat ini.
b. Tahap/Peringkat Mikrostruktur
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur molekul atau fasa
merupakan suatu komposit. Mengikuti definisi ini banyak bahan yang secara
tradisional dikenal sebagai komposit seperti kebanyakan bahan logam. Contoh
besi keluli yang merupakan alloy multifusi yang terdiri dari karbon dan besi.
c. Tahap/Peringkat Makrostruktur
Merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk bagi
mendapatkan suatu sifat atau ciri tertentu. Dimana konstituen gabungan masih
tetap dalam bentuk asal, dimana dapat ditandai secara fisik dan melihatkan
kesan antara muka antara satu sama lain.
Kroschwitz dan rekan telah menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang
terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Rosato
dan Di Matitia pula menyatakan bahwa plastik dan bahan-bahan penguat yang
biasanya dalam bentuk serat, dimana ada serat pendek, panjang, anyaman
pabrik atau lainnya. Selain itu ada juga yang menyatakan bahwa bahan komposit
adalah kombinasi bahan tambah yang berbentuk serat, butiran atau cuhisker
seperti pengisi serbuk logam, serat kaca, karbon, aramid (kevlar), keramik, dan
serat logam dalam julat panjang yang berbeda-beda didalam matriks.
Definisi yang lebih bermakna yaitu menurut Agarwal dan Broutman, yaitu
menyatakan bahwa bahan komposit mempunyai ciri-ciri yang berbeda untuk dan
komposisi untuk menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri
tertentu yang berbeda dari sifat dan ciri konstituen asalnya. Disamping itu
konstituen asal masih kekal dan dihubungkan melalui suatu antara muka.
Konstituen-konstituen ini dapat dikenal pasti secara fisikal. Dengan kata lain,
bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari dari fasa tersebar
dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalunya terdiri dari serat atau bahan
pengukuh, manakala yang berterusannya terdiri dari matriks.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan komposit (atau komposit) adalah
suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan
dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat
kimia maupun fisika dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan
komposit). Jika perpaduan ini terjadi dalam skala makroskopis, maka disebut
sebagai komposit. Sedangkan jika perpaduan ini bersifat mikroskopis (molekular
level), maka disebut sebagai alloy (paduan). Komposit berbeda dengan paduan,
untuk menghindari kesalahan dalam pengertiannya, oleh Van Vlack (1994)
menjelaskan bahwa alloy (paduan) adalah kombinasi antara dua bahan atau
lebih dimana bahan-bahan tersebut terjadi peleburan sedangkan komposit
adalah kombinasi terekayasa dari dua atau lebih bahan yang mempunyai sifatsifat seperti yang diinginkan dengan cara kombinasi sistematik pada kandungankandungan yang berbeda tersebut.
2.2. Tujuan dibentuknya komposit
Berikut ini adalah tujuan dari dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.

Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu


Mempermudah design yang sulit pada manufaktur
Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya
Menjadikan bahan lebih ringan

2.3. Bagian-bagian utama dari komposit


2.3.1 Reinforcement
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang
berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.
Gambar 1. Ilustrasi reinforcement pada komposit
Berdasarkan bentuk dari reinforcement-nya, komposit dapat dibedakan menjadi :
Gambar 2. Pembagian komposit berdasarkan bentuk dari reinforcement-nya
Adapun ilustrasi dari komposit berdasarkan reinforcement-nya dapat dilihat pada
gambar 3.
Gambar 3 Ilustrasi komposit berdasarkan reinforcement-nya

a. Partikel sebagai penguat (Particulate composites)


Keuntungan dari komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel:
a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah
b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan
material
c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi
pergerakan dislokasi.
Proses produksi pada komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk
partikel:
a) Metalurgi Serbuk
Metalurgi serbuk adalah metode yang terus dikembangkan dari proses
manufaktur yang dapat mencapai bentuk komponen akhir dengan
mencampurkan serbuk secara bersamaan dan dikompaksi dalam cetakan, dan
selanjutnya disinter didalam dapur. Tahapan metalurgi serbuk meliputi
pencampuran, penekanan dan sintering. Pencampuran adalah menggabungkan 2
bahan serbuk atau lebih agar lebih homogen. Penekanan adalah salah satu cara
untuk memadatkan serbuk menjadi bentuk tertentu yang sesuai dengan
cetakannya. Sintering merupakan teknik untuk memproduksi material dengan
densitas yang terkontrol dan komponen logam dan atau serbuk keramik dengan
aplikasi termal.
b) Stir Casting
c) Infiltration Process

d) Spray Deposition
e) In-Situ Process
Panjang partikel dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1) Large particle
Komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel, dimana interaksi
antara partikel dan matrik terjadi tidak dalam skala atomik atau molekular.
Partikel seharusnya berukuran kecil dan terdistribusi merata. Contoh dari large
particle composite adalah cemet dengan sand atau gravel, cemet sebagai
matriks dan sand sebagai atau gravel, cemet sebagai matriks dan sand sebagai
partikel, Sphereodite steel (cementite sebagai partikulat), Tire (carbon sebagai
partikulat), Oxide-Base Cermet (oksida logam sebagai partikulat).

a
b
Gambar 4. a. Flat flakes sebagai penguat (Flake composites) b. Fillers sebagai
penguat (Filler composites)
2) Dispersion strengthened particle
a) Fraksi partikulat sangat kecil, jarang lebih dari 3%.
b) Ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar 10-250 nm.
b. Fiber sebagai penguat (Fiber composites)
Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan dari komposit,
sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat yang
digunakan, karena tegangan yang dikenakan pada komposit mulanya diterima
oleh matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga serat akan menahan beban
sampai beban maksimum. Oleh karena itu serat harus mempunyai tegangan
tarik dan modulus elastisitas yang lebih tinggi daripada matrik penyusun
komposit.
Fiber yang digunakan harus memiliki syarat sebagai berikut :
a) Mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter bulknya (matriksnya)
namun harus lebih kuat dari bulknya
b) Harus mempunyai tensile strength yang tinggi
Parameter fiber dalam pembuatan komposit, yaitu sebagai berikut :
Gambar 5. Parameter fiber dalam pembuatan komposit
Proses produksi pada fiber-carbon yaitu sebagai berikut :
1. Open Mold Process
a. Hand Lay-Up
b. Spray Lay-Up
c. Vacuum Bag Moulding
d. Filament Winding
2. Closed Mold Process
a. Resin Film Infusion

b. Pultrusion
Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit,
yaitu :
:
Gambar 6. Tipe serat pada komposit
a) Continuous Fiber Composite
Continuous atau uni-directional, mempunyai susunan serat panjang dan lurus,
membentuk lamina diantara matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak
digunakan. Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar antar lapisan.
Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriksnya.
b) Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)
Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena susunan
seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya
yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik tipe
continuous fiber.
c) Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite)
Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi :
1) Aligned discontinuous fiber
2) Off-axis aligned discontinuous fiber
3) Randomly oriented discontinuous fiber
Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat
pendek yang tersebar secara acak diantara matriksnya. Tipe acak sering
digunakan pada produksi dengan volume besar karena faktor biaya
manufakturnya yang lebih murah. Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat
mekanik yang masih dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat
yang sama.
Gambar 7. Tipe discontinuous fiber
d) Hybrid fiber composite
Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat lurus
dengan serat acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir kekurangan
sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.
Jenis fiber yang biasa digunakan untuk pembuatan komposit antara lain sebagai
berikut :
a) Fiber-glass
Sifat-sifat fiber-glass, yaitu sebagai berikut :
1. Density cukup rendah (sekitar 2,55 g/cc)
2. Tensile strengthnya cukup tinggi (sekitar 1,8 GPa)
3. Biasanya stiffnessnya rendah (70GPa)
4. Stabilitas dimensinya baik
5. Resisten terhadap panas dan dengin
6. Tahan korosi

7. Komposisi umum adalah 50-60% SiO2 dan paduan lain yaitu Al, Ca, Mg, Na,
dan lain-lain.
Keuntungan dari penggunaan fiber-glass yaitu sebagai berikut :
1. Biaya murah
2. Tahan korosi
3. Biayanya relatif lebih rendah dari komposit lainnya
4. Biasanya digunakan untuk piing, tanks, boats, alat-alat olahraga
Kerugian dari penggunaan fiber-glass yaitu sebagai berikut :
1. Kekuatannya relatif rendah
2. Elongasi tinggi
3. Kekuatan dan beratnya sedang (moderate)
Jenis-jenisnya antara lain :
1. E-glass
2. C-glass
3. S-glass
Tabel 1. Sifat-sifat dari jenis-jenis fiber-glass

Tabel 2. Komposisi senyawa kimia fiber-glass

b) Fiber-nylon
Sifat-sifat fiber-nylon, yaitu sebagai berikut :
1. Dibuat dari polyamide
2. Lebih kuat, lebih ringan, tidak getas dan tidak lebih kaku dari karbon
3. Contoh merek nylon yaitu Kevlar (DuPont) dan Kwaron (Akzo)
c) Fiber-carbon
Sifat-sifat fiber-carbon, yaitu sebagai berikut :
1. Densitas karbon cukup ringan yaitu sekitar 2,3 g/cc.
2. Struktur grafit yang digunakan untuk membuat fiber berbentuk seperti kristal
intan.
3. Mempunyai karakteristik yang ringan, kekuatan yang sangat tinggi, kekakuan
(modulus elastisitas) tinggi.
4. Memisahkan bagian yang bukan karbon melalui proses
5. Terdiri dari + 90% karbon
6. Dapat dibuat bahan turunan : grafit yang kekuatannya dibawah serat karbon
7. Diproduksi dari Polyacrylnitril (PAN), melalui tiga tahap proses, yaitu sebagai
berikut:
a. Stabilisasi = Peregangan dan oksidasi.
b. Karbonisasi = Pemanasan untuk mengurangi O, H, N
c. Grafitisasi = Meningkatkan modulus elastisitas.
Tabel 3. Kelebihan Versus Kekurangan
Fiber Kelebihan Kekurangan

Fiber-glass 1. Kekuatan tinggi


2. Relatif murah Kurang elastis
Fiber-carbon 1. Kuat hingga sangat kuat
2. Stiffness(kuat+keras) besar
3. Koefisien pemuaian kecil
4. Menahan getaran 1. Agak getas
2. Nilai peregangan kurang
3. Agak mahal
Fiber-graphite 1. Lebih stiffness dari Carbon
2. Lebih ulet Kurang kuat disbanding Carbon
Fiber-nylon(aramid) 1. Agak stiff (kuat+keras) & sangat ulet
2. Tahan terhadap benturan
3. Kekuatanya besar (lebih kuat dari baja)
4. Lebih murah dari carbon 1. Kekutan tekan lebih rendah dari carbon
2. Ketahanan panas lebih rendah dari carbon (hingga 180*C)
Hybride Fiber (kombinasi dari berbagai jenis serat)
1) Glass Versus Carbon
a) Meningkatkan shock resistence (tahan benturan)
b) Meningkatkan fracture resistence (tahan patahan/ulet)
c) Mengurangi biaya
2) Glass Versus Nylon
a) Menigkatkan kekuatan tekan
b) Memperbaiki pemrosesan (manufaktur)
c) Mengurangi biaya
3) Carbon Versus Nylon
a) Meningkatkan kekuatan tarik
b) Meningkatkan kekuatan tekan
c) Meningkatkan kekuatan pada pembengkokan
c. Fiber sebagai sturktural (Structute composites)
Komposit struktural dibentuk oleh reinforce- reinforce yang memiliki bentuk
lembaran-lembaran. Berdasarkan struktur, komposit dapat dibagi menjadi dua
yaitu struktur laminate dan struktur sandwich, ilustrasi dari kedua struktur
komposit tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.

ab
Gambar 8. Ilustrasi komposit berdasarkan Strukturnya : a. Struktur laminate b.
Sandwich panel
1) Laminate
Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar komposit
dengan arah serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara integral
pada komposit. Proses pembentukan lamina ini menjadi laminate dinamakan
proses laminai. Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat penguatnya
searah saja (unidirectional lamina) pada umumnya tidak menguntungkan karena

memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah struktur


komposit dibuat dalam bentuk laminate yang terdiri dari beberapa macam
lamina atau lapisan yang diorientasikan dalam arah yang diinginkan dan
digabungkan bersama sebagai sebuah unit struktur. Mikrostruktur lamina dan
jenis-jenis dari arah serat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 9. Mikrostruktur lamina

Gambar 10. Jenis-jenis dari fiber reinforced composites


Terdapat beberapa lamina, yaitu:
a) Continous fiber laminate, lamina jenis ini mempunyai lamina penyusun
dengan serat yang tidak terputus hingga mencapai ujung-ujung lamina.
Continous fiber laminate terdiri dari :
1. Unidirectional laminate (satu arah), yaitu bentuk laminate dengan tiap lamina
mempunyai arah serat yang sama. Kekuatan terbesar dari komposit lamina ini
adalah searah seratnya.
2. Crossplien quasi-isotropoic (silang), lamina ini mempunyai susunan serat yang
saling silang tegak lurus satu sama lain antara lamina.
3. Random/woven fiber composite, lamina ini mempunyai susunan serat.
b) Discontinous fiber composite, berbeda dengan jenis sebelumnya maka
laminate ini pada masing-masing lamina terdiri dari potongan serat pendek yang
terputus dan mempunyai dua jenis yaitu :
1. Short Alighned Fiber, potongan serat tersusun dalam arah tertentu, sesuai
dengan keperluan setiap lamina.
2. In-Plane Random Fiber, potongan serat disebarkan secara acak atau arahnya
tidak teratur.
2) Sandwich panels
Komposit sandwich merupakan salah satu jenis komposit struktur yang sangat
potensial untuk dikembangkan. Komposit sandwich merupakan komposit yang
tersusun dari 3 lapisan yang terdiri dari flat composite (metal sheet) sebagai
kulit permukaan (skin) serta meterial inti (core) di bagian tengahnya (berada di
antaranya). Core yang biasa dipakai adalah core import, seperti polyuretan (PU),
polyvynil Clorida (PVC), dan honeycomb.Komposit sandwich dibuat dengan
tujuan untuk efisiensi berat yang optimal, namun mempunyai kekakuan dan
kekuatan yang tinggi. Sehinggga untuk mendapatkan karakteristik tersebut,
pada bagian tengah diantara kedua skin dipasang core.
Komposit sandwich merupakan jenis komposit yang sangat cocok untuk
menahan beban lentur, impak, meredam getaran dan suara. Komposit sandwich
dibuat untuk mendapatkan struktur yang ringan tetapi mempunyai kekakuan dan
kekuatan yang tinggi. Biasanya pemilihan bahan untuk komposit sandwich,
syaratnya adalah ringan, tahan panas dan korosi, serta harga juga
dipertimbangkan. Dengan menggunakan material inti yang sangat ringan, maka
akan dihasilkan komposit yang mempunyai sifat kuat, ringan, dan kaku. Komposit
sandwich dapat diaplikasikan sebagai struktural maupun non-struktural bagian
internal dan eksternal pada kereta, bus, truk, dan jenis kendaraan yang lainnya.

Gambar 11. Structural composites sandwich panels


2.3.2. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mentransfer tegangan ke serat.
b) Membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat.
c) Melindungi serat.
d) Memisahkan serat.
e) Melepas ikatan.
f) Tetap stabil setelah proses manufaktur.

Gambar 12. Ilustrasi matriks pada komposit


Berdasarkan bentuk dari matriks-nya, komposit dapat dibedakan menjadi :
Gambar 13. Klasifikasi komposit Berdasarkan bentuk dari matriks-nya

Gambar 14. Matriks dari beberapa tipe komposit


a. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites PMC)
Komposit ini bersifat :
1) Biaya pembuatan lebih rendah
2) Dapat dibuat dengan produksi massal
3) Ketangguhan baik
4) Tahan simpan
5) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat
6) Kemampuan mengikuti bentuk
7) Lebih ringan.
Keuntungan dari PMC :
1) Ringan
2) Specific stiffness tinggi
3) Specific strength tinggi
4) Anisotropy
Aplikasi dari PMC :
1) Bathroom furniture
2) Aerospace
3) Construction material

Jenis polimer yang banyak digunakan :


1) Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastic yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle)
dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan
menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu,

melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel)
kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh ari
thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan
Polieter eterketon (PEEK).
2) Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali
pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali.
Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan
membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan
sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis termoset tidak
begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya juga
volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat
termoplastik. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan
Poli-imida (PI).
Aplikasi PMC, yaitu sebagai berikut :
1) Matrik berbasis poliester dengan serat gelas
a) Alat-alat rumah tangga
b) Panel pintu kendaraan
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika.
2) Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas = Kotak air radiator
3) Matrik berbasis termoset dengan serat carbon
a) Rotor helikopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang

b. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites MMC)


Metal Matrix composites adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matrik
logam. Material MMC mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Pada mulanya yang
diteliti adalah Continous Filamen MMC yang digunakan dalam aplikasi aerospace.
Kelebihan MMC dibandingkan dengan PMC :
1) Transfer tegangan dan regangan yang baik.
2) Ketahanan terhadap temperature tinggi
3) Tidak menyerap kelembapan.
4) Tidak mudah terbakar.
5) Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6) Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik
Kekurangan MMC :
1) Biayanya mahal
2) Standarisasi material dan proses yang sedikit

Matrik pada MMC :


1) Mempunyai keuletan yang tinggi
2) Mempunyai titik lebur yang rendah
3) Mempunyai densitas yang rendah
Contoh : Almunium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya,
Magnesium beserta paduannya.
Proses pembuatan MMC :
1) Powder metallurgy
2) Casting/liquid ilfiltration
3) Compocasting
4) Squeeze casting
Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :
1) Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
2) Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
3) Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
4) Peralatan Elektronik
c. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites CMC)
CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai reinforcement
dan 1 fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat dari keramik.
Reinforcement yang umum digunakan pada CMC adalah oksida, carbide, dan
nitrid. Salah satuproses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu
proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk
pertumbuhan matriks keramik disekeliling daerah filler (penguat).
Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :
1) Gelas anorganic.
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida
Keuntungan dari CMC :
1) Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada logam
2) Sangat tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
3) Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
4) Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
5) Tahan pada temperatur tinggi (creep)
6) Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi
Kerugian dari CMC
1) Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
2) Relative mahal dan non-cot effective
3) Hanya untuk aplikasi tertentu
Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :
1) Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers
2) Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat
exchange tubes, liner
3) Wate inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors.

4) Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas


potong.
5) Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
6) Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
7) SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.
2.4. Properties Bahan Komposit
Kemajuan kini telah mendorong peningkatan dalam permintaan terhadap bahan
komposit. Perkembangan bidang sciences dan teknologi mulai menyulitkan
bahan konvensional seperti logam untuk memenuhi keperluan aplikasi baru.
Bidang angkasa lepas, perkapalan, automobile dan industri pengangkutan
merupakan contoh aplikasi yang memerlukan bahan-bahan yang berdensity
rendah, tahan karat, kuat, kokoh dan tegar. Dalam kebanyakan bahan
konvensional seperti keluli,walaupun kuat ianya mempunyai density yang tinggi
dan rapuh. Sifat maupun karakteristik dari komposit ditentukan oleh :
a. Material yang menjadi penyusun komposit
Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan karakteristik material penyusun
menurut rule of mixture sehingga akan berbanding secara proporsional.
b. Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun
Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi karakteristik
komposit.
c. Interaksi antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari komposit.
2.5. Kelebihan Bahan Komposit
Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan
konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari
beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan
(reliability), kebolehprosesan dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting
dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan
serta dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan
yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.
1) Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding
dengan bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam
konteks penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan
spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk
komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam.
Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan
seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan
penghematan bahan bakar.
2) Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan
komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti
komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya
komposit yang menggunakan serat karbon.
3) Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa

yang lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan


komponen logam untuk mengalami kakisan menyebabkan biaya pembuatan
yang tinggi. Bahan komposit sebaiknya mempunyai rintangan terhadap kakisan
yang baik.
4) Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya
guna) yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang
dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang
digunakan. Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks
untuk menghasilkan komposit hibrid.
5) Massa jenis rendah (ringan)
6) Lebih kuat dan lebih ringan
7) Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan
8) Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.
9) Koefisien pemuaian yang rendah
10) Tahan terhadap cuaca
11) Tahan terhadap korosi
12) Mudah diproses (dibentuk)
13) Lebih mudah disbanding metal
b. Biaya
Faktor biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan
suatu produk yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya
bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.

2.6. Kekurangan Bahan Komposit


Ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh material komposit ini, antara lain:
a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.
b. Kurang elastis
c. Lebih sulit dibentuk secara plastis
2.7. Kegunaan Bahan Komposit
Penggunaan bahan komposit sangat luas, yaitu untuk :
a) Pesawat terbang dan militer
Komposit digunakan untuk mereduksi berat dari pesawat untuk meningkatkan
kecepatan dan daya tahan.
Pertama kali digunakan tahun 1969 pada pesawat tempur jenis F-14 pada
bagian horizontal stabilizer.

Pada pesawat komersil, komposit mulai digunakan tahun 1980an pada pesawat
airbus A310
Penggunaan bahan komposit pada bagian vertical stabilizer pada pesawat ini,
lebih ringan hingga 400kg dibandingkan dengan bahan aluminum.

Pada boing 777, 10% dari berat strukturnya berasal dari fiber-reinforced epoxy
dan 50% dari aluminum alloy.
Fiber-reinforced polymer juga digunakan pada baling-baling dari helikopter,
yang jauh lebih ringan dari aluminum dan juga lebih mampu menahan getaran
dari baling-baling

b. Aplikasi luar angkasa


Pada umumnya, fiber-reinforced polymer digunakan untuk komponenkomponen kecil, seperti solar array, antena, optical platform, dll.
Carbon fiber-reinforced epoxy tube digunakan untuk membangun rangka
struktur dari low earth orbit satelite.
Struktur ini mendukung untuk optical bench, solar array panel, antenna
reflector dan modul-modul lainnya.

c. Bidang otomotif
Pada industri otomotif, penggunaan fiber-reinforced composit bisa dibagi 3:
Komponen bodi
Komponen chassis
Komponen mesin
Pengaplikasiannya komponen bodi tersebut antara lain :
Pada bagian luar, kap mesin dan pintu harus mempunyai kekuatan dan
kemampuan menahan benturan.
Material yang digunakan adalah penguat fiber E-glass sheet molding
compound (SMC) composite.
E-glass fiber digunakan karena jauh lebih murah daripada serat karbon
Serat karbon hanya digunakan untuk kebutuhan balap (extrem),yang butuh
daya tahan yang sangat tinggi

d. Peralatan olahraga
Fiber-reinforced digunakan agar peralatan olahraga tersebut lebih ringan,
tahan getaran, dan desainnya bisa lebih fleksible
Pada sepeda balap, penggunaan serat karbon berhasil menurunkan bobot dari
9 kg (tahun 1980an) menjadi hanya 1,1kg (tahun 1990an).
Untuk mengurangi ongkos,serat karbon biasanya dicampur dengan serat kaca
atau dengan kevlar 49

e. . Kapal Laut
Glass fiber-reinforced polyester pada umumnya digunakan untuk bermacam
tipe dari kapal.
Carbon fiber-reinforced epoxy biasanya hanya digunakan untuk keperluan

racing boat/balap

f. Infrastruktur
Penguat dengan serat fiber sangat berpotensi untuk menggantikan beton dan
baja pada jembatan, bangunan dan berbagai infrastruktur lainnya.
Hal ini dikarenakan material komposit ini lebih tahan terhadap korosi
,mempunyai daya tahan lebih lama dan rendah biaya perawatan.

g. Kesehatan (kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang dan lain-lain.)


.

2.8 Contoh material komposit


1. Plastik diperkuat fiber:
a. Diklasifikasikan oleh jenis fiber :
1) Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)
2) Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP
3) Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")
b. Diklasifikasikan oleh matriks:
1) Komposit Thermoplastik
a) long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics
b) glass mat thermoplastics
2) Thermoset Composites
2. Metal matrix composite MMC:
a. Cast iron putih
b. Hardmetal (carbide in metal matrix)
c. Metal-intermetallic laminate
3. Ceramic matrix composites:
a. Cermet (ceramic and metal)
b. concrete
c. Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)
d. Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)
4. Organic matrix/ceramic aggregate composites
a. Mother of Pearl
b. Syntactic foam
c. Asphalt concrete
5. Chobham armour (lihat composite armour)
6. Engineered wood
a. Plywood
b. Oriented strand board
c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)

d. Pykrete (sawdust in ice matrix)


7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles
a. Arborite
b. Formica (plastic)
2.9. Prospek Komposit Sebagai Trend Teknologi Masa Depan
Dengan perkembangan teknologi saat ini diperlukan suatu pengembangan
metoda baru yang bisa menawarkan solusi teknik yang mengedepankan
kemampuan sistem. Saat ini telah dikembangkan suatu metode komposit yang
dikenal sebagai metode substitusi material.
Teknik dari Proses pembuatan Komposit sangat menarik, dikendalikan oleh
kondisi-kondisi proses, penyusupan logam yang terjadi secara spontan, tanpa
bantuan ruang hampa bertekanan. Dan ini merupakan metode yang paling
hemat untuk memproduksi komposit. Teknologi pembuatan Komposit memiliki
kemudahan dalam fabrikasi sehingga biayanya menjadi lebih murah. Terutama
bila kita bandingkan dengan metode lainnya.
Produk material yang ulet dan material yang kuat dan tangguh adalah logis ada
suatu pemikiran dan usaha menggabungkan kedua material tersebut untuk
dijadikan suatu material yang baru yaitu komposit melalui proses pembuatan
komposit. Hasil komposit yang diperoleh dengan proses pembuatannya
mempunyai ketangguhan yang tinggi dan daya tahan goncangan yang
berhubungan dengan panas yang baik seperti kekakuan, tahan aus dan stabil
pada temperatur tinggi. Proses fabrikasi komposit ini dapat diaplikasikan pada
berbagai komponen mesin seperti ; gas turbin, mesin roket, mesin piston,
penukar panas, dapur temperatur tinggi, struktur pasawat terbang dan kemasan
elektronik.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Komposit merupakan gabungan dari beberapa material pembentuk yang
berupa matrik dengan seratnya yang bertujuan untuk mendapatkan kekuatan
dan nilai fungsi yang lebih baik.
Matrik komposit terdiri dari 3 jenis secara umum, yaitu :
ceramic matrik composite,
metal matrik composite
polimer matrik composite
berdasarkankan penguatannya matrik secara umum terdiri dari 3 jenis, yaitu :
partikel reinforced
fiber reinforced
structural reinforced
komposit ini telah banyak diaplikasikan pada berbagai bidang, mulai dari
kebutuhan harian hingga industry besar.
3.2. Saran
Mungkin pada suatu saat nanti kita biasa mengembangkan penemuan material
pembuat komposit baru yang dengan kemampuan yang baik dan juga
mempunyai nilai ekonomis yang baik juga, sehingga aplikasi pada kehidupan
nyata pun akan menekan biaya yang biasanya lebih tinggi untuk pembuatan
komposit. Dan diharapkan juga untuk pemaksimalan penggunaan serat alam
yang lebih ramah terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai