Anda di halaman 1dari 4

Definisi Bahan Komposit .

Menurut Matthews dkk. (1993), komposit adalah suatu material yang terbentuk dari
kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen,
dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dari campuran
tersebut akan dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan
karakteristik ini yang berbeda dari material pembentuknya. Material komposit mempunyai
sifat dari material konvensional pada umumnya dari proses pembuatannya melalui
percampuran yang tidak homogen, sehingga kita leluasa merencanakan kekuatan material
komposit yang kita inginkan dengan jalan mengatur komposisi dari material pembentuknya.
Komposit merupakan sejumlah sistem multi fasa sifat dengan gabungan, yaitu gabungan
antara bahan matriks atau pengikat dengan penguat. Kita bisa melihat definisi komposit ini
dari beberapa tahap seperti yang telah digariskan oleh Schwartz :
a. Tahap/Peringkat Atas
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang berbeda bolehlah dikatakan
sebagai bahan komposit. Ini termasuk alloy polimer dan keramik. Bahan-bahan yang terdiri
dari unsur asal saja yang tidak termasuk dalam peringkat ini. b. Tahap/Peringkat
Mikrostruktur
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur molekul atau fasa merupakan suatu
komposit. Mengikuti definisi ini banyak bahan yang secara tradisional dikenal sebagai
komposit seperti kebanyakan bahan logam. Contoh besi keluli yang merupakan alloy
multifusi yang terdiri dari karbon dan besi.
c. Tahap/Peringkat Makrostruktur
Merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk bagi mendapatkan suatu
sifat atau ciri tertentu. Dimana konstituen gabungan masih tetap dalam bentuk asal,
dimana dapat ditandai secara fisik dan melihatkan kesan antara muka antara satu sama
lain.
Kroschwitz dan rekan telah menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang terbentuk
apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Rosato dan Di Matitia pula
menyatakan bahwa plastik dan bahan-bahan penguat yang biasanya dalam bentuk serat,
dimana ada serat pendek, panjang, anyaman pabrik atau lainnya. Selain itu ada juga yang
menyatakan bahwa bahan komposit adalah kombinasi bahan tambah yang berbentuk serat,
butiran atau cuhisker seperti pengisi serbuk logam, serat kaca, karbon, aramid (kevlar),
keramik, dan serat logam dalam julat panjang yang berbeda-beda didalam matriks.
Definisi yang lebih bermakna yaitu menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan
bahwa bahan komposit mempunyai ciri-ciri yang berbeda untuk dan komposisi untuk
menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang berbeda dari sifat
dan ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal masih kekal dan dihubungkan
melalui suatu antara muka. Konstituen-konstituen ini dapat dikenal pasti secara fisikal.
Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari dari fasa
tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalunya terdiri dari serat atau bahan
pengukuh, manakala yang berterusannya terdiri dari matriks.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis
bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masingmasing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisika dan tetap
terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Jika perpaduan ini terjadi
dalam skala makroskopis, maka disebut sebagai komposit. Sedangkan jika perpaduan ini
bersifat mikroskopis (molekular level), maka disebut sebagai alloy (paduan). Komposit
berbeda dengan paduan, untuk menghindari kesalahan dalam pengertiannya, oleh Van Vlack
(1994) menjelaskan bahwa alloy (paduan) adalah kombinasi antara dua bahan atau lebih
dimana bahan-bahan tersebut terjadi peleburan sedangkan komposit adalah kombinasi
terekayasa dari dua atau lebih bahan yang mempunyai sifat-sifat seperti yang diinginkan
dengan cara kombinasi sistematik pada kandungan-kandungan yang berbeda tersebut.
2.2. Tujuan dibentuknya komposit
Berikut ini adalah tujuan dari dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :
1. Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu
2. Mempermudah design yang sulit pada manufaktur
3. Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya
4. Menjadikan bahan lebih ringan
2.3. Bagian-bagian utama dari komposit
2.3.1 Reinforcement
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi
sebagai penanggung beban utama pada komposit.
Berdasarkan bentuk dari reinforcement-nya, komposit dapat dibedakan menjadi :
a. Partikel sebagai penguat (Particulate composites)
Keuntungan dari komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel:
a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah
b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan material
c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi pergerakan
dislokasi.
Proses produksi pada komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel:
a) Metalurgi Serbuk
Metalurgi serbuk adalah metode yang terus dikembangkan dari proses manufaktur yang
dapat mencapai bentuk komponen akhir dengan mencampurkan serbuk secara bersamaan
dan dikompaksi dalam cetakan, dan selanjutnya disinter didalam dapur. Tahapan metalurgi
serbuk meliputi pencampuran, penekanan dan sintering. Pencampuran adalah
menggabungkan 2 bahan serbuk atau lebih agar lebih homogen. Penekanan adalah salah satu
cara untuk memadatkan serbuk menjadi bentuk tertentu yang sesuai dengan cetakannya.
Sintering merupakan teknik untuk memproduksi material dengan densitas yang terkontrol
dan komponen logam dan atau serbuk keramik dengan aplikasi termal.

b) Stir Casting
c) Infiltration Process
d) Spray Deposition
e) In-Situ Process
Panjang partikel dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1) Large particle
Komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel, dimana interaksi antara
partikel dan matrik terjadi tidak dalam skala atomik atau molekular. Partikel seharusnya
berukuran kecil dan terdistribusi merata. Contoh dari large particle composite adalah
cemet dengan sand atau gravel, cemet sebagai matriks dan sand sebagai atau gravel, cemet
sebagai matriks dan sand sebagai partikel, Sphereodite steel (cementite sebagai
partikulat), Tire (carbon sebagai partikulat), Oxide-Base Cermet (oksida logam sebagai
partikulat).
Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, yaitu :
:a) Continuous Fiber Composite
Continuous atau uni-directional, mempunyai susunan serat panjang dan lurus, membentuk
lamina diantara matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak digunakan. Kekurangan tipe ini
adalah lemahnya kekuatan antar antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan
dipengaruhi oleh matriksnya.
b) Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)
Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya
juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu
lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik tipe continuous fiber.
c) Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite)
Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi :
1) Aligned discontinuous fiber
2) Off-axis aligned discontinuous fiber
3) Randomly oriented discontinuous fiber
Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat pendek yang
tersebar secara acak diantara matriksnya. Tipe acak sering digunakan pada produksi
dengan volume besar karena faktor biaya manufakturnya yang lebih murah. Kekurangan dari
jenis serat acak adalah sifat mekanik yang masih dibawah dari penguatan dengan serat
lurus pada jenis serat yang sama.

d) Hybrid fiber composite


Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat lurus dengan serat
acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir kekurangan sifat dari kedua tipe dan
dapat menggabungkan kelebihannya.
Jenis fiber yang biasa digunakan untuk pembuatan komposit antara lain sebagai berikut :
a) Fiber-glass
Sifat-sifat fiber-glass, yaitu sebagai berikut :
1. Density cukup rendah (sekitar 2,55 g/cc)
2. Tensile strengthnya cukup tinggi (sekitar 1,8 GPa)
3. Biasanya stiffnessnya rendah (70GPa)
4. Stabilitas dimensinya baik
5. Resisten terhadap panas dan dengin
6. Tahan korosi
7. Komposisi umum adalah 50-60% SiO2 dan paduan lain yaitu Al, Ca, Mg, Na, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai