Anda di halaman 1dari 23

PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK

KELOMPOK 4

KOMPOSIT

Oleh:

I Kadek Agus Widhiartana 1910531008


I Gusti Ayu Agung Sinta Dewi 1910531013
Jessica Heidy Tiku Semaraputri 1910531021
Gusti Ayu Putri Mei Ulianti 1910531030
Afifah Syafania Effendi 1910531028
I Putu Yosan Budana 1910531052

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS UDAYANA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat – Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Komposit”
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang
bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada teman – teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide
– idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Pengertian Material Komposit (komposit) ............................................. 1
1.2. Tujuan Pembuatan Material Komposit ................................................... 1
1.3. Penyusun Komposit ................................................................................ 1
1.4. Properties Komposit ............................................................................... 3
BAB II KLASIFIKASI DAN CARA PEMBUATANNYA .................................. 5
2.1 Klasifikasi Komposit .............................................................................. 5
2.2. Pembuatan Komposit.............................................................................. 8
BAB III SIFAT KOMPOSIT ................................................................................ 12
BAB IV APLIKASI KOMPOSIT ......................................................................... 13
BAB V PENUTUP................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Material Komposit (komposit)


Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua
ataulebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya
baikitu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir
bahantersebut (bahan komposit). Dengan adanya perbedaan dari
materialpenyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan
kuat,sehingga perlu adanya penambahan wetting agent.
Beberapa definisi komposit sebagai berikut:
• Tingkat dasar: pada molekul tunggal dan kisi kristal, bila material
yangdisusun dari dua atom atau lebih disebut komposit (contoh
senyawa,paduan, polymer dan keramik).
• Mikrostruktur: pada kristal, phase dan senyawa, bila material disusun
daridua phase atau senyawa atau lebih disebut komposit (contoh paduan
Fe dan C).
• Makrostruktur: material yang disusun dari campuran dua atau
lebihpenyusun makro yang berbeda dalam bentuk dan/atau komposisi
dan tidak larut satu dengan yang lain disebut material komposit (definisi
secara makroini yang biasa dipakai).

1.2. Tujuan Pembuatan Material Komposit


Berikut ini adalah tujuan dari dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut:
• Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu.
• Mempermudah design yang sulit pada manufaktur.
• Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya.
• Menjadikan bahan lebih ringan.

1.3. Penyusun Komposit


1. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian volume
terbesar.

1
Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Mentransfer tegangan ke serat.
b) Membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat.
c) Melindungi serat.
d) Memisahkan serat
e) Melepas ikatan.
f) Tetap stabil setelah proses manufaktur.
2. Reinforcement atau Filler atau Fiber
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat)
yangberfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.Adanya dua
penyusun komposit atau lebih menimbulkan beberapa daerah danistilah
penyebutannya; Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar),Penguat
(Penahan beban utama), Interphase (pelekat antar dua penyusun),interface
(permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain).
Secara strukturmikro material komposit tidak merubah material
pembentuknya(dalam orde kristalin) tetapi secara keseluruhan material
komposit berbedadengan material pembentuknya karena terjadi ikatan antar
permukaan antaramatriks dan filler.Syarat terbentuknya komposit: adanya
ikatan permukaan antara matriks danfiller. Ikatan antar permukaan ini
terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi.
Dalam material komposit gaya adhesi-kohesi terjadi melalui 3 cara
utama:
• Interlocking antar permukaan
→ ikatan yang terjadi karena kekasaran bentuk permukaan partikel.
• Gaya elektrostatis
→ ikatan yang terjadi karena adanya gaya Tarik menarikantara atom
yang bermuatan (ion).
• Gaya vanderwalls
→ ikatan yang terjadi karena adanya pengutupan antar partikel.

Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable
antara lain:
• Ukuran partikel

2
• Rapat jenis bahan yang digunakan
• Fraksi volume material
• Komposisi material
• Bentuk partikel
• Kecepatan dan waktu pencampuran
• Penekanan (kompaksi)
• Pemanasan (sintering).

1.4. Properties Komposit


Sifat maupun Karakteristik dari komposit ditentukan oleh:
• Material yang menjadi penyusun komposit
Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan karakteristik material
penyusun menurut rule of mixture sehingga akan berbanding
secaraproporsional.
• Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun
Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi
karakteristikkomposit.
• Interaksi antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari
komposit.
Struktur komposit (composite) merupakan struktur yang terdiri dari dua
material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan
sehingga menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik. Umumnya srtuktur
komposit berupa:
1. Kolom baja terbungkus beton/balok baja terbungkus beton (Gambar
1.a/d).
2. Kolom baja berisi beton/tiang pancang (Gambar 1.b/c).
3. Balok baja yang menahan slab beton (Gambar 1.e).

(a) (b) (c)

3
(d) (e)
Gambar 1. Macam-macam Struktur Komposit

Perencanaan komposit mengasumsi bahwa baja dan beton bekerja sama


dalam memikul beban yang bekerja, sehingga akan menghasilkan desain
profil/elemen yang lebih ekonomis. Dismping itu struktur komposit juga
mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah lebih kuat (stronger) dan
lebih kaku (stiffer) dari pada struktur non-komposit.

4
BAB II
KLASIFIKASI DAN CARA PEMBUATANNYA

2.1 Klasifikasi Komposit


A. Berdasarkan komposit serat (fiber-matrik composites) dibedakan menjadi
beberapa macam antara lain :
a. Fiber composite (komposit serat)
Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari suatu lapisan yang
menggunakan penguat yang berupa serat/fiber. Fiber yang digunakan
bisa berupa glas fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide),
dan sebagainya. Fiber ini bisa disusun secara acak maupun dengan
orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks
seperti anyaman.
b. Particulate composite
Merupakan komposit yang menggunakan partikel/serbuk sebagai
penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.
c. Laminate composite
Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang
digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat
sendiri.
B. Berdasarkan matrik, komposit dapat diklasifikasikan kedalam tiga
kelompok besar yaitu:
a. Komposit matrik polimer (KMP), polimer sebagai matrik
b. Komposit matrik logam (KML), logam sebagi matrik
c. Komposit matrik keramik (KMK), keramik sebagai matrik

5
a. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
Komposit Matrik Polimer merupakan matriks yang paling umum
digunakan pada material komposit. Karena memiliki sifat yang
memiliki sifat yang lebih tahan karat, korosi, dan lebih ringan.
Kelebihan dari PMC :
1. Biaya pembuatan lebih rendah
2. Dapat dibuat dengan produksi missal
3. Ketangguhan baik
4. Tahan simpan
5. Siklus pabrikasi dapat dipersingkat
6. Kemampuan mengikuti bentuk
7. Lebih ringan
Jenis polimer yang banyak digunakan sebagai berikut:
1. Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastic yang dapat dilunakkan berulang kali
(recycle) dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan
polimer yang akan menjadi keras apabila didinginkan.
Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti
perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel)
kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan.
Contoh dari thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE,
PET, Polieter sulfon, PES, dan Polieter eterketon (PEEK).
2. Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel).
Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat
dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan
melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai
karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup
ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis termoset tidak
begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit
penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%)
dari volume jenis plastik yang bersifat termoplastik. Contoh dari

6
thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida
(PI).

b. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)


Metal Matrix composites adalah salah satu jenis komposit yang
memiliki matrik logam. Material MMC mulai dikembangkan sejak
tahun 1996. Pada mulanya yang diteliti adalah Continous Filamen
MMC yang digunakan dalam aplikasi aerospace. Metal Matrix
composites memiliki kuat tekanan dan geser yang baik, tidak mudah
terbakar dan tidak menyerap kelembaban, tahan terhadap temperature
tinggi, memiliki ketahanan arus dan muai termal yang baik serta
transfer tegangan dan regengan yang baik dibandingkan dengan
Polymer Matrix Composites.
Kelebihan dari MMC:
1. Transfer tegangan dan regangan yang baik.
2. Ketahanan terhadap temperature tinggi
3. Tidak menyerap kelembapan
4. Tidak mudah terbakar
5. Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6. Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik

c. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)


CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai
reinforcement dan 1 fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat
dari keramik. Reinforcement yang umum digunakan pada CMC
adalah oksida, carbide, dan nitrid. Salah satuproses pembuatan dari
CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu proses pembentukan
komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk pertumbuhan
matriks keramik disekeliling daerah filler (penguat). CMC dimensinya
stabil bahkan lebih stabil daripada logam, mempunyai karakteritik
permukaan yang tahan arus, daya terhadap kimia yang tinggi dan
tahan terhadap korosi.
Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah:
1. Gelas anorganic.

7
2. Keramik gelas
3. Alumina
4. Silikon Nitrida
Kelebihan dari CMC :
1. Dimensinya stabil bahkan lebih stabil daripada logam
2. Sangat tangguh , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari
cast iron
3. Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
4. Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
5. Tahan pada temperatur tinggi (creep)
6. Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi tinggi.

2.2. Pembuatan Komposit


Secara garis besar metode pembuatan material komposit terdiri dari atas dua
cara, yaitu:
1. Proses Cetakan Terbuka (Open-Mold Process)
a. Contact Molding/ Hand Lay Up
Hand lay-up adalah metode yang paling sederhana dan merupakan
proses dengan metode terbuka dari proses fabrikasi komposit.Adapun
proses dari pembuatan dengan metoda ini adalah dengan cara
menuangkan resin dengan tangan kedalam serat berbentuk anyaman,
rajuan atau kain, kemudian memberi takanan sekaligus meratakannya
menggunakan rol atau kuas. Proses tersebut dilakukan berulang-ulang
hingga ketebalan yang diinginkan tercapai. Pada proses ini resin
langsung berkontak dengan udara dan biasanya proses pencetakan
dilakukan pada temperatur kamar.
Kelebihan penggunaan metoda ini:
o Mudah dilakukan.
o Cocok di gunakan untuk komponen yang besar.
o Volumenya rendah.
Pada metode hand lay up ini resin yang paling banyak di gunakan
adalah polyester dan epoxies.

8
b. Vacuum Bag
Proses vacuum bag merupakan penyempurnaan dari hand lay-up,
penggunaan dari proses vakum ini adalah untuk menghilangkan udara
terperangkap dan kelebihan resin.Pada proses ini digunakan pompa
vacuum untuk menghisap udara yang ada dalam wadah tempat
diletakkannya komposit yang akan dilakukan proses pencetakan.
Dengan divakumkan udara dalam wadah maka udara yang ada diluar
penutup plastic akan menekan kearah dalam. Hal ini akan
menyebabkan udara yang terperangkap dalam specimen komposit
akan dapat diminimalkan. Dibandingkan dengan hand lay-up, metode
vakum memberikan penguatan konsentrasi yang lebih tinggi, adhesi
yang lebih baik antara lapisan, dan kontrol yang lebih resin / rasio
kaca.
c. Pressure Bag
Pressure bag memiliki kesamaan dengan metode vacuum bag, namun
cara ini tidak memakai pompa vakum tetapi menggunakan udara atau
uap bertekanan yang dimasukkan malalui suatu wadah elastis Wadah
elastis ini yang akan berkontak pada komposit yang akan dilakukan
proses. Biasanya tekanan basar tekanan yang di berikan pada proses
ini adalah sebesar 30 sampai 50 psi.
d. Spray-Up
Spray-up merupakan metode cetakan terbuka yang dapat
menghasilkan bagian-bagian yang lebih kompleks ekonomis dari hand
lay-up.Proses spray-up dilakukan dengan cara penyemprotan serat
(fibre) yang telah melewati tempat pemotongan (chopper). Sementara
resin yang telah dicampur dengan katalis juga disemprotkan secara
bersamaan Wadah tempat pencetakan spray- up telah disiapkan
sebelumnya. Setelah itu proses selanjutnya adalah dengan
embiarkannya mengeras pada kondisi atsmosfer standar. Spray-up
telah sangat sedikit aplikasi di ruang angkasa. Teknologi ini
menghasilkan struktur kekuatan yang rendah yang biasanya tidak
termasuk pada produk akhir. Spray-upsedang digunakan untuk

9
bergabung dengan struktur back-up untuk lembaran wajah komposit
pada alat komposit.
e. Filament Winding
Fiber tipe roving atau single strand dilewatkan melalui wadah yang
berisi resin, kemudian fiber tersebut akan diputar sekeliling mandrel
yang sedang bergerak dua arah, arah radial dan arah tangensial. Proses
ini dilakukan berulang, sehingga cara ini didapatkan lapisan serat dan
fiber sesuai dengan yang diinginkan. Resin termoseting yang biasa di
gunakan pada proses ini adalah poliester, vinil ester, epoxies, dan
fenolat. Proses ini terutama digunakan untuk komponen belah
berlubang, umumnya bulat atau oval, seperti pipa dan tangki. Serat
TOWS dilewatkan melalui mandiresin sebelum keMandrel dalam
berbagai orientasi, dikendalikan oleh mekanisme serat, dan tingkat
rotasi mandrel tersebut. Adapun aplikasi dari proses filament winding
ini digunakan untuk menghasilkan bejana tekan, motor roket, tank,
tongkat golf, dan pipa.

2. Proses Cetakan Tertutup (Closed mold Processes)


a. Proses Cetakan Tekan (Compression Molding)
Proses cetakan ini menggunakan hydraulic sebagai penekannya. Fiber
yang telah dicampur dengan resin dimasukkan ke dalam rongga
cetakan, kemudian dilakukan penekanan dan pemanasan. Resin
termoset khas yang digunakan dalam proses cetak tekan ini adalah
poliester, vinil ester, epoxies, dan fenolat.
b. Injection Molding
Metoda injection molding juga dikenal sebagai reaksi pencetakan
cairan atau pelapisan tekanan tinggi. Fiber dan resin dimasukkan
kedalam rongga cetakan bagian atas, kondisi temperature dijaga
supaya tetap dapat mencairkan resin. Resin cair beserta fiberakan
mengalir ke bagian bawah, kemudian injeksi dilakukan oleh mandrel
ke arah nozel menuju cetakan.
c. Continuous Pultrusion
Fiber jenis roving dilewatkan melalui wadah berisi resin, kemudian

10
secara kontinu dilewatkan ke cetakan pra cetak dan diawetkan (cure),
kemdian dilakukan pengerolan sesuai dengan dimensi yang
diinginkan. Atau juga bisa di sebut sebagai penarikan serat dari suatu
jarring atau creel melalui bak resin, kemudian dilewatkan pada
cetakan yang telah dipanaskan. Fungsi dari cetakan tersebut ialah
mengontrol kandungan resin, melengkapi pengisian serat, dan
mengeraskan bahan menjadi bentuk akhir setelah melewati cetakan.

11
BAB III
SIFAT KOMPOSIT

Komposit memiliki sifat mekanis yang tergantung dari bahannya. Komposit


terbentuk dari dua jenis material yang berbeda yaitu matriks dan serat. Komposit
yang terbuat dari bahan matriks memiliki sifat mekanis tahan terhadap aus dan
tidak mudah retak saat digunakan. Sedangkan komposit yang terbuat dari bahan
serat memiliki sifat mekanis sangat kuat dan kaku serta lebih tahan terhadap
panas.

12
BAB IV
APLIKASI KOMPOSIT

a. Pesawat Terbang dan Militer


o Komposit digunakan untuk mereduksi berat dari pesawat untuk
meningkatkan kecepatan dan daya tahan.
o Pertama kali digunakan tahun 1969 pada pesawat tempur jenis F-14 pada
bagian horizontal stabilizer.

Material komposit banyak digunakan dalam dunia dirgantara karena kekuatan


serta kekakuanya terhadap beratnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan
baja dan aluminium, serta arah serat nya dapat diatur sedemikian rupa sesuai
dengan pembebanan sehingga penggunaanya efisien. Selain itu, material
komposit dapat dibentuk kontur yang aerodinamis dengan lebih fleksibel
dibandingkan bahan lainya karena dibentuk menggunakan cetakan.Sedangkan
pada pesawat militer mengandung:
• Pada pesawat komersil, komposit mulai digunakan tahun 1980an pada
pesawat airbus A310.
• Penggunaan bahan komposit pada bagian vertical stabilizer pada pesawat
ini, lebih ringan hingga 400kg dibandingkan dengan bahan aluminum.
• Pada boing 777, 10% dari berat strukturnya berasal dari fiber-reinforced
epoxy dan 50% dari aluminum alloy.

13
• Fiber-reinforced polymer juga digunakan pada baling-baling dari helicopter
yang jauh lebih ringan dari aluminum dan juga lebih mampu menahan
getaran dari baling-baling.

F/A-22 memiliki konstruksi campuran titanium (39% by weight); komposit


(24%); campuran aluminium pesawat (16%); dan thermoplastik (1%).
Konstruksi pesawat tempur ini menggunakan Teknik pengelasan dan fabrikasi
komposit yang canggih. "Radar Absorbent Material (RAM)" digunakan di
lokasi kritis untuk mengurangi aircraft's radar signature, dan kontur pesawat
sengaja didesain agar tidak mencolok bagi radar. Lubang (Apertures), seperti
weapon bay dan pintu landing gear, harus zig zag untuk memecah kembali
radar.
b. Aplikasi Luar Angkasa
• Pada umumnya, fiber-reinforced polymer digunakan untuk komponen -
komponen kecil, seperti solar array, antena, optical platform, dll.
• Carbon fiber-reinforced epoxy tube digunakan untuk membangun rangka
struktur dari low earth orbit satelite.
• Struktur ini mendukung untuk optical bench, solar array panel, antenna
reflektor dan modul-modul lainnya.

14
1 = Solar Array
2 = Propulsion Tank
3 = OSR (Optical Solar Reflector
4 = Tower Structure
5 = Stationary Plasma Thruster
6 = Antenna Reflector
7 = Antenna Subreflector
8 = Communications Panel Electronics
9 = SCE (Spacecraft Control Electronics)
10 = Thruster
11 = Antenna Feed
12 = Earth Sensor
13 = Thermal Blanket
14 = TWTA
15 = Batteries
16 = TT&C Antenna

15
c. Bidang Otomotif
Pada industri otomotif, penggunaan fiber-reinforced composit bisa dibagi 3 :
➢ Komponen bodi
➢ Komponen chassis
➢ Komponen mesin
Pengaplikasiannya komponen bodi tersebut antara lain:
Pada bagian luar, kap mesin dan pintu harus mempunyai kekuatan dan
kemampuan menahan benturan.
• Material yang digunakan adalah penguat fiber E-glass sheet molding
compound (SMC) composite.
• E-glass fiber digunakan karena jauh lebih murah daripada serat karbon.
• Serat karbon hanya digunakan untuk kebutuhan balap (extrem),yang butuh
daya tahan yang sangat tinggi.

d. Peralatan Olahraga
• Fiber-reinforced digunakan agar peralatan olahraga tersebut lebih ringan,
tahan getaran, dan desainnya bisa lebih fleksibel.
• Pada sepeda balap, penggunaan serat karbon berhasil menurunkan bobot
dari 9 kg (tahun 1980an) menjadi hanya 1,1kg (tahun 1990an).
• Untuk mengurangi ongkos,serat karbon biasanya dicampur dengan serat
kaca atau dengan kevlar 49.

16
e. Infrastruktur
• Penguat dengan serat fiber sangat berpotensi untuk menggantikan beton dan
baja pada jembatan, bangunan dan berbagai infrastruktur lainnya.
• Hal ini dikarenakan material komposit ini lebih tahan terhadap korosi,
mempunyai daya tahan lebih lama dan rendah biaya perawatan.

17
BAB V
PENUTUP

Berdasarkan materi diatas, dapat kita ketahui bahwa komposit merupakan


gabungan dari dua atau lebih bahan yang berbeda yang digabungkan atau
dicampur menjadi satu secara makroskopis.Komposit memiliki banyak sekali
manfaat dalam pembuatan suatu produk. Komposit dapat kita lihat lewat benda-
benda yang terdapat disekitar kita, seperti dalam peralatan olahraga. Ada dua
unsuryang menyusun komposit, yaitu fiber (serat) serta filler dan matriks. Masing-
masing dari kedua penyusun dari komposit tersebut dapat mempengaruhi
performa dari komposit itu sendiri. Ada dua hal yang utama yang menjadi dasar
dalam mengklasifikasikan komposit. Itu adalah bentuk serat dan jenis
matriks.Untuk lebih memahami lebih jauh tentang materi komposit ini, bisa
dilakukan dengan mencari lebih banyak referensi di internet atau bisa juga
didapatkan dari buku-buku yang ada diperpustakaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Satria, R. J. (2011, maret 17). Komposit. Retrieved from joseriki.blogspot.com:


http://joseriki.blogspot.com/2011/03/komposit.html?m=1
Wiratama, C. (2017, maret 28). Material Pada Pesawat Terbang. Retrieved from
aeroengineering.co.id: http://aeroengineering.co.id/2017/03/material-pada-
pesawat-terbang/
Nurun, N. (2013, maret 7). Teknologi Material Komposit. Retrieved from
http://nurun.lecturer.uin-
malang.ac.id/content/uploads/sites/7/2013/03/Material-Komposit.pdf
Fwalyanis. (2013). Sifat Komposit. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/142775409/sifat-KOMPOSIT-
composite
Ekhal, M. (2013, maret 7). Komposit. Retrieved from
https://ekhalmussaad.files.wordpress.com/2011/03/7-komposit.doc

19
19

Anda mungkin juga menyukai