Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ALAT BERAT

‘COMPACTOR’

DISUSUN OLEH :

ALDI MUHAMMAD FAIZAL

4112110010

3 D4 JALAN TOL

TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2014

1
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Alat Berat ini.

Dimana pembuatan Makalah Alat Berat ini dimaksudkan sebagai hasil observasi
mahasiswa terhadap penggunaan alat berat di pekerjaan konstruksi sipil yang ada di
lapangan, khususnya penggunaan Alat berat ‘COMPACTOR’. Selain itu, pembuatan
makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi penulis untuk mempelajari kegunaan
dan produktivitas alat berat dalam suatu pekerjaan.

Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan orang-orang yang terlibat
didalamnya. Karena itu, penulis senantiasa mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Kusumo Drajat S. selaku dosen pengajar.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan serta ketidak


sempurnaan makalah ini, untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun
untuk karya selanjutnya. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua rekan
mahasiswa.

Depok, November 2014

Penulis
ii

Daftar Isi

Kata pengantar................................................................................................. i

Daftar Isi............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1

1.2 Tujuan..................................................................................................... 2

1.3 Metode Penulisan................................................................................ 2

BAB II COMPACTOR

2.1 Pengertian Compactor....................................................................... 3

2.2 Jenis - jenis Compactor…................................................................... 5

2.3 Metode Kerja......................................................................................... 13

2.4 Produksi Tandem Roller................................................................... 15

2.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)..................................... 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 20

3.2 Saran......................................................................................................... 20

Daftar Pustaka.................................................................................................. iii


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini mempengaruhi segala aspek
kehidupan. Mulai dari Pendidikan, Kesehatan, Informasi dan komunikasi sampai dunia
konstruksi juga ikut terpengaruh oleh perkembangan teknologi ini.

Berbagai riset dan kajian terus dilakukan semata-mata untuk memenuhi


kebutuhan zaman yang kian cepat dan efisien. Salah satu perkembangan teknologi yang
berperan besar dalam menggeser peradaban manusia menuju zaman modern sekarang
ini adalah teknologi alat berat.

Perkembangan alat berat saat ini meliputi aspek dalam segi waktu, efisiensi
bahan bakar, desain, material serta fungsi untuk berbagai macam pekerjaan. Negara-
negara maju berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi ini. Jepang dengan
Komatsu, Hitachi, dan Kobelco. Korea dengan Hyundai dan Doosan. Amerika dengan
Caterpillar. Jerman dengan Wirtgen Groupn. Italia dengan New Hollandnya. Begitu pula
Cina yang meramaikan pasar teknologi alat berat dengan merk Shantui dan Liu Gong.
Dan masih banyak negara lain yang tak mau kalah. Sebagai akibat dari perkembangan
ini, sektor konstruksi jadi ikut terbantu dalam hal pencapaian waktu, biaya, dan mutu.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain: rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah ditenukan dan biaya perbaikan yang tidak
semestinya. Oleh karena itu sebelum menetukan tipe, jumlah peralatan dan attachement
sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya agar tercapainya efisiensi
penggunaan yang diinginkan.

1
2

1.2 Tujuan

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk Kusumo D.S, selaku dosen mata
kuliah Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) dan Alat Berat dan mengetahui pengertian
compactor, fungsi compactor, tipe-tipe compactor, metode kerja compactor yaitu
tandem roller, bagian tandem roller, menghitung produktifitas tandem roller, serta
menghitung biaya produksi.

1.3 Metode Penulisan

Metode penulisan ini berdasarkan studi pustaka dari buku-buku dan literatur
yang berhubungan dengan pembahasan dan internet.
BAB II

COMPACTOR

2.1 Pengertian dan Fungsi Compactor

Dalam pelaksanaan konstruksi jalan dan lapangan terbang, atau konstruksi –


konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan keadatan tertentu diperlukan peralatan
untuk pemadatan. Pemadatan adalah usaha penyusunan kembali letak butir tanah
sehingga pada tanah tersebut dicapai letak butiran yang rapat.

Alat ini (compactor) digunakan untuk memadatkan tanah atau material


sedemikian hingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis rodanya bisa
terbuat dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa
terbuat dari karet (berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot). Ada
juga yang ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, atau mesin penggerak sendiri
maupun secara manual ditarik dengan tangan (untuk ukuran kecil). Berfungsi untuk :

 Memadatkan tanah
* (Penyiapan lapis subgrade(jalan) padat
* Talud (tebing)
110 m

 Memadatkan lapis perkerasan (lentur)


*Base course
* Sub Base

3
4

 Memadatkan Lapis Atas (Surface)

Muka tanah asli elevasi lapis atas(surface) perkerasan

Subgrade (padat)

CBR 90 % dan nilai


=?

Lakukan pemadatan sampai batas ini untuk pemadatan, setelah dipadatkan


kadar air harus dijaga.

Bagian – bagian tandem roller

Keterangan :

1. Mesin (Engine).
2. Pompa kemudi ( Steering Pump).
3. Pembagi daya ( Power driver).
4. Pompa propeller (Propelling pump).
5. Pompa penggetar (Vibrating pump).
6. Katup kemudi (Teering Valve)
5

7. Silinder kemudi (Steering silinder).


8. Motor penggerak/pemutar( Ropelling motor).
9. Transmisi(Transmission).
10. Rem parkir (Parking brake).
11. Sambungan universal (Universal joint)
12. Roda gigi differensial (Differential gear).
13. Roda gigi planet (Planatory gear).
14. Motor getar (Vibration motor).
15. Penggetar (Vibrator).

2.2 Jenis - jenis Compactor

Terdapat berbagai macam roller yang biasa dipakai pekerjaan konstruksi,


masing – masing mempunyai bentuk yang berbeda sesuai kegunaannya, Klasifikasi
roller yang banyak dikenal antara lain :
A. Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak(self propelled) sendiri, dan ada
yang ditarik traktor (towed).
B. Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja( steel wheel)
dan adayang terbuat dari karet(pneumatic).
C. Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya
halus(plain),segment, grid, sheepfoot (kaki domba), dan lain-lain.
D. Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel), roda
dua, dan three axle tandem roller.
E. Alat penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran
sebagai unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.

a. Portable roller dan trench roller


Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4 sampai 6 ton saja, salah
satu jenisnya ada dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik turunkan. Waktu
bekerja rodakaret digantung, sehingga yang menyentuh permukaan tanah adalah roda
roda bajanya.Apabila ingin dipindahkan(dibawa), roda karet diturunkan kemudian
roller ditarik dengantraktor atau truk, jenis lain dari tipe adalah hanya dengan
dioperasionalkan dengan tangan saja.
6

Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang galian, sehingga
konstruksinya dibuatkhusus sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut.
Roda yang sebelah dibuat dari baja halus dengan diameter roda lebih besar, yang
digunakan sebagai pemampat, sedang rodayang sebelahnya lagi dan juga roda kemudi
(guide roll) dibuat dari ban karet dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan roller
ini untuk memampatkan parit sedalam antara 16 sampai 23 inci.

Pemadat portable dengan menggunakan tangan

b. Pneumatic tire roller


Roller jenis ini mempunyai roda roda dari ban karet (pneumatic) dengan
permukaan yangdibuat rata. Susunan rodanya dibuat sedemikian rupa sehingga jalur
yang dilewati jatuh diantara jalur-jalur roda belakang. Dengan demikia gilasan dapat
merata pada satu lintasanroller. Jumlah roda roda gilas selalu gasal, misalnya 9 (4 roda
depan, 5 roda belakang), 11 (5roda depan, 6 roda belakang), atau 13 (6 roda depan, 7
roda belakang). Berat roller jenis ini juga dapat ditambah dengan mengisi air atau pasir
dalam bak bak yang disediakan dalamdinding mesin, sehingga berat satu roller
dinyatakan dalam dua angka, misalnya antara 9samapai 16 ton. Tekanan roda pada
permukaan tanah dapat diatur dengan tekanan udaradalam ban(inflation pressure),
makin keras ban dipompa, makin besar tekanan per satuan luas permukaan tanah.
Penggilasan dengan ban ini mempunyai cirri khusus dengan adanyakneading effect,
7

ialah air dan udara dapat ditekan keluar (pada tepi tepi ban) yang segera akan menguap
pada keadaan udara yang kering. Kneading effect ini sangat membantu dalam usaha
pemampatan bahan bahan yang banyak mengandung lempung atau tanah liat.
Kneadingeffect ini juga diperbesar pengaruhnya dengan membuat sumbu roda yang
dapat bergoyangmengikuti ketidakrataan permukaan tanah. Roda yang dapat
bergoyang demikian ini disebutwhole wheel, yang sangat berguna dalam
mempertahankan tekanan yang sama dari semuaroda roller, karena tidak ada roda roda
yang menggantung bebas.

Bergoyangnya roda ini menyebabkan roller baik sekali untuk digunakan pada
penggilasan pasir atau bahan bahan dengan butir kasar, karena gerakan ban akan
membantu dalammengatur kedudukan butir untuk mencapai kemampatan yangn
optimal. Perlu diperhatikan pada penggilasan bahan dengan butir kasar yang tajam ban
ban penggilas akan cepat rusak,sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan
dalam pekerjaan pengaspalan jalan,misalnya pada hot mix asphalt concrete, di samping
juga baik untuk penggilasan lapisan-lapisan tanah yang tipis.

Pneumatic tired roller 24

c. Meshgrid roller
Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampuatan yang dihasilkan adalah
pemampatan dariatas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai kemampatan
terlebih dahulu pada bagian bawah. Hal ini karena penampang melintang pengaruh
tekanan roda gilas ke dalamlapisan tanah bebentuk trapezium, sehingga tekanan per
8

satuan luas di bagian atas lebih besar dari pada bagian bawah. Jika tebal lapisan yang
harus dimampatkan besar , maka tekanan per satuan luas ini untuk bagian bawah sudah
tidak cukup besar untuk mencapai kemampatanyang diharapkan.

Untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran
kasar lebih baik digunakan meshgrid roller. Alat ini memperbesar tekana per satuan
luas permukaan, juga bidang bidang rodanya dapat masuk ke dalam lapisan tanah,
sehingga terjadi pemampatan dari bawah. Meshgrid roller adalah mesin gilas yang roda
rodanya berbentuk anyam-anyaman.

Meshgrid roller

Segment roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama tanah yang
basah,meshgrid roller kurang member hasil yang baik karena tanah akan tertinggal di
antara batang batang besi anyaman roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat
digunakan segment roller yang rodanya tersusun dari lempengan lempengan baja kecil
kecil yang akan member tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke
dalam tanah, sehingga terjadi pemampatanlangsung dari bawah.
9

Segment roller

Sheepfoot roller
Sheepfoot roller ini termasuk alat pampat yang melindas dari bawah. Bagian utama
roller ini berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki kaki, sehingga tekanan roller
dapat terpusat padakepala kaki yang merupakan bidang bidang kecil dan memberikan
tekanan per satuan luasyang besar.

Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu ditarik kaki
kakidomba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding drum yang ada pada
permukaanlapisan akan memberikan kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan
yang efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan bahan
tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung
lempung.
10

Sheepfoot roller

d. Three Wheel Roller


Penggilas roda tiga merupakan alat penggilas yang tertua dan sampai sekarng
masihdigunakan dalam pekerjaan-pekerjaan pemampatan. Three wheel roller ini
digunakan untuk memampatkan lapisan yang terdiri dari bahan bahan yang berbutir
kasar, misalnya untuk pembuatan jalan macadam.

Three wheel roller mempunyai berat antara 6 - 12 ton, apabila diinginkan untuk
pemampatanyang besar, roda silindernya dapat diisi dengan zat cair (minyak atau air)
atau dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat dengan zat cair atau pasir dapat
meningkatkan berat alat 15%sampai 35%.
11

Three wheel roller

Tandem Roller
Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, misalnya untuk pekerjaan
penggilasanaspal beton agar diperoleh hasil akhir permukaan yang rata. Jenis dari
tandem roller ada duamacam yaitu two axle tandem roller (dengan 2 as) dan three axle
tandem roller (dengan 3 as).Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-
masing rodanya, dan beratnyaantara 8-14 ton, dan bila diinginkan dapat diisi dengan
air, sehingga akan menambah berat25-60%.

Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan pekerjaan yang berat
sepertimengerjakan landasan pesawat terbang atau membuat pondasi jalan. Konstruksi
dari threeaxle tandem roller apabila ditambah satu roda depan yang dipasang pada
perpanjanganoverhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik
turun mengikutiketidakrataan permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan
lebar rol dapatdipertahankan besarnya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga
dapat bergerak ke atassaja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking
beam dapat dilakukan penuh,sehingga walking beam tidak dapat bergerak sama sekali
ke atas maupun ke bawah. Pengaruh penguncian walking beam ini dapat dilihat pada
gambar
12

Tandem roller

e. Vibration roller
Vibration roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatanya
menggunakan efek getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau
kerikil berpasir. Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya
dinamis terhadap tanah. Butir butir tanah cenderung akan mengisi bagian bagian yang
kosong yang terdapat di antara butir- butirnya.
Factor - factor yang mempengaruhi proses pemampatan dengan vibration roller ialah
frekuensigetaran, amplitude dan gerak sentrifugal.

c
Vibration roller
13

2.3 METODE KERJA ROLLER (COMPACTOR)


Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan
dan drive rolldi belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi
mudahnya kitaanggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan
dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas
mempunyai kecenderungan untuk menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan
memampatkan lebih dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur
jalur yang sudah dipampatkan.Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu
roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser
ke arah jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan lapisan yang sudah
dibentuk permukaannya.

Penggilasan pada jalan lurus

Penggilasan pada jalan membelok


14

Di bawah seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), lintasan ke 9
roller kembali menuju ke alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus
menerussampai jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai pemampatan yang
dikehendaki pada tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A) juga
perlu diberikan, karena dalam arah belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih
sedikit dan pada yang di bagian lurus. adalah pada penggilasan pada tikungan jalan,
pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke bagian
atas(bagian lintasan luar).Untuk lintasan lintasan berikutnya diulang mulai dari lintasan
pertama lagi.

 Pemadatan untuk setiap lapis tanah dengan ketebalan 15-30 cm.

30 timbunan

15-30 cm

 Melakukan lintasan beberapa kali ( N) setiap lapis


 Overlap untuk setiap lajur pemadatan minimal 30 cm(tergantung specificasi
teknis)

lebar drum

1 2

Overlapping

 Pemadatan yang sempurna untuk setiap perpindahan jarak ( maju mundur pada
permukaan yang sama, dihitung sesudah 2 lapisan)
15

2.4 ANALISA BIAYA DAN PRODUKSI (COMPACTOR)

a. Produksi compactor

Q = Q’ . E (m2 / jam)
60.𝑣(𝜔−𝑂)
𝑄′ = (m2 / jam)
𝑁
Keterangan:
𝑣 = Kecepatan (km/jam)
𝜔 = lebar roda (drum) roller (meter)
O = Overlap (meter)
N = Jumlah Lintasan
E = job Efisiensi
Q untuk setiap lapis
Q1 = Q . T (m3 / jam)
T = Tebal lapis tanah yang dipadatkan (meter)

Jika kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata – rata dapat mengacu pada
pedoman berikut ini :

 Sheep foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam ( mph) atau 7.5
km/jam.
 Pneumatic tired roller dengan penggerak sendiri 7 mile per jam (mph).
 Sheep foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 – 10 mph atau kurang lebih dari 7.5
– 15 km/jam.
 Sheep foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6 km/jam.
 Pneumatic roller ditarik 3 – 5 mph atau 4.5 – 7.5 km/jam.

b. Contoh analisa produksi tandem roller

1. Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk
memampatkansuatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass
yang diperlukan 10 kali,lebar efektif compactor 60cm, kecepatan operasi
16

2km/jam. Kondisi manajemen baik dankondisi medan baik. Berapakah produksi


compactor per jamnya?

Ketebalan per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9m3 jam (CM)

2. Tentukan produksi pneumatic tired roller yang memiliki berat 10 ton, penggerak
sendiri, lebar efektif 1800 mm. Kepadatan yang diinginkan ialah 10 cm dengan 4
lintasan.
Kecepatan yang digunakan 7 mph (kurang lebih 11 km/jam).
Jadi : W = 1800 mm

L = 10 cm = 100 mm.

S = 11 km/jam

P = 4

Perkiraan produksi :

CM3/jam
𝑊𝑥𝐿𝑥𝑆 1.8 𝑥 11𝑥 100
= = = 495 m3 (compacted ) per jam.
𝑃 4

Faktor koreksi belum diperhitungkan dalam perkiraan tersebut.

3. Lebar jalan = 10 meter

Lebar roda = 2 meter

Berapa jumlah Lajur yang harus dilalui ?

Jawab =

10 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Lajur = = 5.88 ( 6 lajur karena harus ada overlap)
2−0.3
17

Lebar total ( pemadatan) tanpa overlap = 2 x 6 = 12 meter

12−10
Overlap Baru = = 0.33 meter
6

Jika overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya atau diganti
alatnya dengan yang mempunyai lebar rodanya lebih lebar daripada lebar roda alat
awal

2.5 K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA )

1) Pengertian K3
K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. K3
merupakan hal yang wajib diterapkan diseluruh lingkungan kerja, baik
perkantoran, rumah sakit, pabrik, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, maupun
militer.
2) Dasar Hukum K3
Dasar Hukum K3 yang utama adalah Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
kemudian diteruskan dengan UU no 1 Tahun 1970, undang undang ini
membahas tentang KESELAMATAN KERJA. Dari undang-undang tersebut
diteruskan dengan Permen, PP, SE, undang-undang daerah dan lain
sebagainya.Pengertian Kegiatan K3 adalah kegiatan yang bertujuan untuk
menjamin agar para pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi
sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat terhindar dari resiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3) Tujuan K3
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan
resiko kecelakaan kerja (zero accident). Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah
untuk mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah
kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan
masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan
menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara derajat kesehatan kerja

"Occupational Health and Safety is the promotion and maintenance of the


highest degree of physical, mental and social well-being of all occupation; the
18

prevention among workers of departures from health caused by their working


conditions; the protection of workers in their employment from risk resulting from
factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an
occupational environment adapted to his physiological and psychological
equipment and to summarize the adaptation of work to man and each man to his
job"

4) Bila dicermati definisi K3 di atas maka definisi tersebut dapat dipilah-pilah


dalam beberapa kalimat yang menunjukkan bahwa K3 adalah :
a. Promosi dan memelihara deraja tertinggi semua pekerja baik secara fisik,
mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.
b. Untuk mencegah penurunan kesehatan kesehatan pekerja yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan mereka.
c. Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-
faktor yang dapat mengganggu kesehatan.
d. Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan
kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian
antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.

Dari pengertian di atas dapat diambil suatu tujuan dari K3 yaitu untuk menjaga
dan meningkatkan status kesehatan pekerja pada tingkat yang tinggi dan terbebas
dari factor - faktor di lingkungan kerja yang dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan.

5) Pedoman K3 Pemadatan

Pekerjaan Pemadatan pada Pekerjaan Lapis Pondasi Tanah Semen mempunyai


potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu :
1) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering,
2) Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
3) Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar,
4) Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil,
5) Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar,
6) Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.
19

Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan


Pemadatan pada Pekerjaan Lapis Pondasi Tanah Semen yaitu :

1) Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan,


2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera
pengatur lalu lintas,
3) Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar,
4) Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila
perlu diadakan pengujian,
5) Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga
terampil danberpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar,
6) Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.

.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Alat Berat atau Heavy Equipment, adalah alat bantu yang di gunakan oleh manusia
untuk mengerjakan pekerjaan yang berat / susah untuk di kerjakan dengan tenaga manusia /
membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan yang berat seperti pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan baik gedung, jalan,jembatan, irigasi dan pelabuhan
udara .Roller adalah alat berat yang berfungsi untuk memadatkan tanah,memadatkan lapis
atas, lapis perkerasan dan biasa disebut juga sebagai mesin penggilas. Produktivitas Roller
tergantung pada lintasan kondisi jalan, kecepatan alat, atau efesiensi alat. Pemadatan sangat
penting dilaksanakan sebelum proyek konstruksi dilaksanakan. Yang harus diperhatikan
dalam proses pemadatan antara lain: Gradasi material, Kadar air tanah,Usaha pemadatan.
Roller terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya Jenis peralatan
pemadatan antara lain: tamping roller,Three wheel roller,Tandem Roller, smootroller,
pneumatic tired roller, vibrating roller, pelat vibrator manual, Meshgrid roller ,Sheepfoot
roller,Portable roller dan trench roller.Pemadatan untuk setiap lapis tanah dengan ketebalan
15-30 cm.Produksi pemadatan dinyatakan dengan compacted cubic yard per jam (ccy/jam).

3.2 Saran

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan,kerugian biaya repair yang tidak semestinya.
Oleh karena itu sebelum menentukan type dan jumlah peralatan dan attachmetnya, sebaiknya
kita fahami lebih dahulu fungsi dan aplikasinya. Hal-hal yang mengenai produktivitas roller
sebaiknya diperhatikan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya agar pembangunan
konstruksi bisa lebih cepat dari waktu yang telah ditargetkan sehingga investor akan
mendapatkan balik modal lebih cepat. Selain itu penggunaan alat bantu dalam melakukan
pekerjaan juga sangat disarankan seperti penggunaan roller conveyor yang bias mengurangi
biaya operasi.K3 (Kesehatan dan Keamanan Kerja) Hal ini harus diperhatikan karena
menyangkut keselamatan seseorang reputasi perusahaan yang berhubungan dengan investor.

20
iii

DAFTAR PUSTAKA

T.T Andi (2012) , Pemindahan Tanah Mekanis , Gunadarma , Jakarta

Anonim (2006) , Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Untuk
Konstruksi Jalan dan Jembatan Departemen No: 004 / BM / 2006 , Departemen
Pekerjaan Umum , Jakarta

Anda mungkin juga menyukai