Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PERAWATAN UNDERCARRIAGE

EXCAVATOR PC200-8

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perawatan dan Perbaikan yang
diampu oleh Bapak Ir. Syamsul Hadi, M.T., Ph.D.

Disusun Oleh :

Umar Baidhowi
NIM. 1741220002

PROGRAM STUDI D IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MALANG


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebanyakan industri komoditas, misalnya industri pertambangan


menggunakan alat berat seperti excavator, wheel loader, dump truck untuk operasi
produksinya (loading, hauling, dan dumping). Operasi produksi tersebut hampir
dilakukan setiap hari tanpa berhenti (24 jam). Hal ini dapat mengindikasikan
bahwa peran alat-alat berat tersebut sangat penting bagi keberlangsungan operasi
suatu industri pertambangan di Indonesia.

Alat berat pada industri pertambangan memiliki beban kerja yang besar dan tingkat
kerusakan yang sangat tinggi, dari pertimbangan tersebut maka pada setiap industri
pertambangan memiliki strategi-strategi khusus untuk mengatasi kerusakan-kerusakan
yang terjadi, yaitu dengan mengadakan maintanance atau perawatan unit, adapun jenis
perawatan alat berat antara lain, periodic maintanance, schedule overhaul, dan
condition base maintanance. Tujuan dari maintanance adalah untuk menjaga suatu unit
alat berat untuk tetap prima dalam melakukan oprasinya dan menghindari break down
sebelum habis left time.

Dalam masa perawatan unit alat berat ada kalanya dilakukan overhaul. Overhaul
sangat penting dilakukan didalam suatu unit alat berat terutama unit alat berat yang
operasi di industri pertambangan, overhaul memiliki tujuan yaitu merekondisi suatu unit
alat berat, untuk menghindari kondisi yang kurang bagus yang kemungkinan tidak bisa
dipertahankan, untuk mengganti atau merekondisi komponen-komponen yang sudah
mencapai life time.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui prinsip kerja sistem undercarriage.
b. Mengetahui penyebab terjadinya kerusakan pada komponen undercarriage.
c. Membuat perencanaan perawatan komponen undercarriage.

1.3 Batasan Masalah


Karena masalah perawatan komponen excavator sangat luas ruang
lingkupnya, maka penulis hanya akan membahas penyebab kerusakan komponen
Undercarriage yang sering mengalami kerusakan yaitu: Track roller, Carrier
roller, Sprocket, Idler, Track link (Bushing dan Link), Track shoe, yang di
sebabkan karena kondisi lahan yang tidak sesuai dengan standar yang di gunakan
komponen tersebut. Untuk menganalisa kerusakan tersebut penulis menggunakan
metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).
BAB II
LANDASAN TEORI

2.3 Pengertian

Undercarriange adalah salah satu komponen yang mempunyai sistem kerja


yang difungsikan untuk menggerakkan atau menjalankan excavator baik bergerak
maju ataupun mundur. Adapun sistem kerja dari pada undercarriage dengan
memfungsikan fluida (oli) yang bertekanan untuk menggerakkan piston. Sistem
kerjanya dengan menggunakan mesin sebagai penggerak pompa, dari pompa akan
diteruskan ke pilot pump sehingga fluida akan standby. Fluida yang lain akan
digerakkan ke control valve dengan menggunakan hose, dari control valve
diarahkan ke center joint, kemudian diteruskan ke undercarriage. Fungsi center
joint adalah untuk mencegah melilitnya hose pada saat swing bergerak atau
berputar.

Gambar 2.1 Komponen-komponen Undercarriage

Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan


daya dan putaran dari poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang
konstan dan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Untuk itu dibutuhkan
ketelitian dalam pemilihan, pemasangan dan pemeliharaan. Agar roda gigi
mentransmisikan daya dengan baik maka diperlukan hasil perancangan yang teliti,
sehingga bisa diperoleh dimensi, jenis material, waktu pakai yang lama dan harga
yang ekonomis. Rantai yang terdiri dari sejumlah link kaku yang berengsel dan
disambung oleh pin untuk memberikan fleksibilitas yang diperlukan. Rantai
digunakan untuk mentransmisikan daya antara dua poros. Rantai mengait pada
gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip. Dibandingkan dengan transmisi roda
gigi, rantai jauh lebih murah akan tetapi berisik serta kapasitas daya dan
kecepatanya lebih kecil. Rantai transmisi daya digunakan untuk jarak poros lebih
besar dari pada transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada transmisi sabuk.
Rantai dan sprocket yang terdiri dari sejumlah link kaku yang berengsel dan
disambung oleh pin untuk memberikan fleksibilitas yang diperlukan. Rantai
digunakan untuk mentransmisikan daya antara dua poros. Rantai mengait pada
gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip. Dibandingkan dengan transmisi roda
gigi, rantai jauh lebih murah akan tetapi berisik serta kapasitas daya dan
kecepatanya lebih kecil. Rantai transmisi daya digunakan untuk jarak poros lebih
besar dari pada transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada transmisi sabuk.

2.2 Komponen Undercarriage

1. Idler.
2. Track frame.
3. Carrier roller.
4. Final drive.
5. Track roller.
6. Track shoe.
7. Center guard.
8. Front guard.
9. Lebar vertikal idler
guide.
10. Lebar horisontal
idler guide.
2.3 Penyebab terjadinya Kerusakan dan Troubleshootingnya

Nama Rekomendasi Tindakan yang


NO. Fungsi Kerusakan Akibat Penyebab
komponen perawatan diambil

Merubah gerakan - Track link - Keausan - Keusan disebabkan Lakukan pegukuran, PM setiap 500 jam,
putar menjadi aus membuat track persinggungan pelumasan track link, 2500 jam dan 8000
gulungan dan - Seal bocor kendor antara track roller ganti track link assy jam, operasi dan
sebagai tempat - Link retak - Lepas dari dengan track link dan biasakan CM setiap 56 jam
1. Track link
tumpuan track dudukan track - Penyetelan track komponen dibersihkan beroperasi
roller frame terlalu kencang setelah dioperasikan
dan ukur kekencangan
track

Pengarah track - Idler aus - Keausan - Keausan karena Lakukan pengukuran, PM setiap 500 jam,
link assembly, - Retak pada membuat track idler bergesekan pelumasan idler, ganti 2500 jam, dan 8000
membantu permukaan kendor dengan track link seal, ganti idler dan jam, operasi dan
mengencangkan idler - Lepas dari - Penyetelan track biasakan komponen CM setiap 56 jam
2. Idler
dan dudukan track terlalu kendor dibersihkan setelah beroperasi
mengendurkan frame - Usia sudah lama dioperasikan dan ukur
track serta - Material kekencangan track
meredam kejut mengganjal pada
idler

Menyalurkan - Sprocket - Kausan - Keusan karena Lakukan pengukuran, PM setiap 500 jam
tenaga dari final aus membuat track sprocket ganti sprocket dan dan 4000 jam,
drive agar unit - Sprocket kendor - Bersinggungan biasakan komponen operasi dan CM
dapat bergerak patah - Lepas dari dengan bushing dibersihkan setelah setiap 56 jam
maju/mundur - Sprocket dudukan track dan track link dioperasikan dan ukur beroperasi
3. Sprocket macet frame - Penyetelan track kekencangan track
- Tidak dapat terlalu kencang
beroperasi - Sprocket patah
karena material
mengganjal antara
sprocket dan link

Pembagi berat - Track roller - Keausan - Keausan karena Lakukan pengukuran, PM setiap 500 jam,
unit ke track, aus membuat track track roller pelumasan track 2500 jam, dan 4000
pengarah track - Seal bocor kendor bersinggungan roller, ganti seal, ganti jam, operasi dan
4. Track roller
link serta untuk - Track roller - Lepas dari langsung dengan track roller dan CM setiap 56 jam
meredam kejut macet dudukan track permukaan track biasakan komponen beroperasi
frame link dibersihkan setelah
- Penyetelan track dioperasikan dan ukur
terlalu kendor kekencangan track
- Kurang pemulasan

Menahan - Carrier - Keausan - Keausan karena Lakukan pengukuran, PM setiap 500 jam,
gulungan dan roller aus membuat track bersinggungan pelumasan carrier 2500 jam, dan 8000
menjaga - Seal bocor kendor dengan track link roller, ganti seal, ganti jam, operasi dan
kelurusan antara - Carrier - Lepas dari - Penyetelan track carrier roller dan CM setiap 56 jam
5. Carrier roller
track shoe roller macet dudukan track yang terlalu kendor biasakan komponen beroperasi
assembly dengan frame - Korosi dibersihkan setelah
idler - Kurang pelumasan dioperasikan dan ukur
kekencangan track

Menimbulkan - Track shoe - Keausan - Keausan Cek kekencangan baut PM setiap 500 jam,
traksi dan aus membuat track disebabkan karena track shoe, lakukan 2500 jam, dan 4000
kemudahan dalam - Track shoe kendor track shoe pengukuran dan jam, operasi dan
6. Track shoe bermanuver pada patah - Lepas dari menopang berat biasakan komponen CM setiap 56 jam
sebuah crawler dudukan track unit dibersihkan setelah beroperasi
tractors frame - Usia sudah lama dioperasikan dan ukur
- Crack kekencangan track
BAB III

PEMBAHASAN TABEL

3.1 Perencanaan Perawatan Komponen

Jumlah Prediksi Prediksi biaya Nama dan Durasi


Nama suku Spesifikasi suku Jumlah Level Ongkos/
NO. suku umur (Juta Rp) spesifikasi pengerjaan
cadang cadang peralatan teknisi jam (Ribu Rp)
cadang (minggu) Satuan Total peralatan (Jam/hari)
1. Tracklink 20Y-32-07180 1 52 77 77
2. Idler 20Y-30-00640 2 26 21 42
3. Sprocket 20Y-27-77110 2 24 5 10
Track
4. 20Y-30-08021 14 32 3,5 49
Roller
Carrier
5. 20Y-30-00670 4 30 2,7 10,8
Roller
6. Final Drive 20Y-27-00590 2 78 25 50
7. Track Shoe 20Y-32-07610 90 52 0,4 36

Anda mungkin juga menyukai