Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ ALAT BERAT COMPACTOR TANDEM ROLLER ”

Disusun Oleh :

Regina Aswa Natasya Amri

(G1B019074)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis yang membahas tentang Alat Berat Compactor
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah ini, ditulis
berdasarkan buku yang berkaitan dengan Alat berat tersebut , dan serta informasi dari media
massa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan
berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Bengkulu, 19 Desember 2021

Regina Aswa Natasya Amri


DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN MASALAH


2.1 Pengertian Compactor ……………………………………………….2
2.2 Fungsi - Fungsi ……………………………………………….2
2.3 Bagian - Bagian ……………………………………………….3
2.4 Klasifikasi ……………………………………………….3-9

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN ……………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan
alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh
berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang
telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum
menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan
aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan
konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya alat-alat yang umum
digunakan untuk pekerjaan konstruksi saja. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut
antaranya : bulldozer, alat pengangkut seperti loader, alat gali atau excavator, motor grader,
dan alat pengangkut jarak jauh seperti dump truck. Disini akan diberikan juga contoh
perhitungan prodktivitas untuk setiap jenis alat yang akan dibahas.

Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan hal yang asing lagi
untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang proses pertambangan
mulai dari pembukaan tambang, pembuatan jalan, penggalian serta pengakutan bahan
tambang menuju ke proses berikutnya. Jenis alat berat ini pun bermacam-macam disesuaikan
dengan aplikasinya, seperti untuk pengangkutan, penggalian dan sebagainya. Akan tetapi,
meskipun alat berat ini kebanyakan lebih dikenal di dunia pertambangan, namun sejatinya
tidak hanya dunia tambang yang menggunakannya. Konstruksi, forestry, landscaping dan
beberapa aplikasi lain juga turut menggunakan alat-alat berat ini dalam kinerjanya sehari-
hari. Dimasa ini penggunaan alat berat merupakan factor penting di dalam proyek-proyek
konstruksi dengan skala yang besar. Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan,
dimana jenis, jumlah, dan kapasitas alat serta fungsi merupakan factor-faktor penentu. Untuk
itu maka alat berat dapat di klasifikasikan secara fungsional dan operasional alat berat.
1.2. Rumusan Masalah

Adapun yang akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini adalah :

1. Mengetahui Definisi Compactor dan Tandem Roller.

2. Memahami prinsip kerja alat berat .

3. Mengetahui kegunaan dan manfaat alat berat.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Compactor

Compactor adalah Alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau area
konstruksi sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan. Jenis roda compactor
terbuat dari besi seluruhnya atau ditambah berat berupa pasir atau air, bisa terbuat dari karet
(berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot), yang berukuran kecil bisa
menggunakan tangan dengan mengarahkan ke bagian yang akan dipadatkan.

Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum roller,
tetapi untuk pemadatan tanah biasanya digunakan sheep foot roller atau drum roller.

2.2 Klasifikasi Roller

Terdapat berbagai macam roller yang biasa dipakai pekerjaan konstruksi, masing-
masing mempunyai bentuk yang berbeda sesuai kegunaannya, Klasifikasi roller yang banyak
dikenal antara lain:

1. Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak sendiri (self propelled) dan ada yang
ditarik traktor (towed).

2) Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (steel wheel)
dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).

3) Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya halus (plain),
segment, grid, sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.

4) Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel), tandem
roller (roda dua) dan three axle tandem roller.

5) Alat penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran


sebagai unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.
Tipe & Jenis Compactor

Jenis jenis compactor mempunyai spesiikasi tersendiri untuk dipakai pemadatan


berbagai jenis tanah, atau dengan memperhatikan berbagai faktor, misalnya Untuk tanah
pastis dan cohesive maka alat pemadat sheep foot roller adalah paling cocok, pasir atau
kerikil berpasir vibrating roller dan pneumatic tired roller sering dipergunakan untuk tanah
jenis ini, sementara untuk pasir bercampur lempung atau tanah liat, compactor yang sesuai
untuk jenis tnah ini adalah segmented rollers.

1. Alat Berat Smooth Steel Roller

Merupakan jenis alat penggilas yang permukaan rodanya terbuat dari bahan baja rata.
Biasanya, alat ini digerakkan oleh power unit self propelled.

Tandem Roller merupakan alat berat pemadat atau penggilas salah satu jenis alat berat
smooth steel roller :

 Tandem Roller

Jenis lain dari smooth steel roller adalah tandem rollers yang terdiri atasberporos 2 (two
axle) dan berporos 3 (three axle tandem rollers). Penggunaan daripenggilas ini umumnya
untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnyapada penggilasan aspal beton dan
lain-lain. Tandem roller ini memberikanlintasan yang sama pada masing-masing rodanya,
beratnya antara 8 - 14 ton,penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair
(ballasting) berkisarantara 25% - 60% dari berat penggilas.

Untuk mendapatkan penambahankepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya


digunakan three axle tandemroller. Sebaiknya tandem roller jangan digunakan untuk
menggilas batu-batuanyang keras dan tajam karena akan merusak roda-roda penggilasnya.
2.3 Fungsi dari alat ini adalah:

Fungsi Tandem Roller

Alat berat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan penggilasan akhir, misalnya untuk
pekerjaan penggilasan aspal beton agar diperoleh hasil akhir permukaan yang rata. Alat ini
memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, dan beratnya antara 8-14 ton,
dan apabila diinginkan dapat diisi dengan air, sehingga akan menambah berat 25-60%.

Three axle tandem roller biasanya digunakan untuk pekerjaan yang berat seperti pada saat
mengerjakan landasan pesawat terbang atau membuat pondasi jalan. Konstruksi dari
threeaxle tandem roller apabila ditambah satu roda depan yang dipasang pada perpanjangan
overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik turun mengikuti
ketidakrataan permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan lebar rol dapat
dipertahankan besarnya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke atas
saja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking beam dapat dilakukan penuh,
sehingga walking beam tidak dapat bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah.

Tandem Roller

2.4 Bagian – bagian Tandem Roller

Terdapat beberapa bagian tandem roller yang memiliki fungsi dan peranan penting. Berikut
merupakan komponen tandem roller yang terdiri dari:
1. Mesin atau engine
2. Pompa Kemudi atau steering pump
3. Pembagi daya atau power driver
4. Pompa propeller atau propelling pump
5. Pompa penggetar atau vibrating pump
6. Katup kemudi
7. Silinder kemudi
8. Motor penggerak atau pemutar atau ropelling motor
9. Transmisi
10. Rem parkir atau parking brake
11. Sambungan universal
12. Roda gigi differential
13. Roda gigi planet
14. Motor getar
15. Penggetar

2.5 Cara Kerja Tandem Roller

Pada kebanyakan tandem roller memiliki susunan roda yang mana guide roll berada di
depan, dan drive roll berada di belakang. Dengan begitu operator akan menghadap ke depan
ke arah guide roll. Selain itu tandem roller akan bergerak kedepan ketika bekerja atau
digunakan.

Untuk mencegah kemiringan dari tandem roller maka biasanya pekerjaan penggilasan
dilakukan mulai dari tepi terendah. Hal ini untuk mengantisipasi pergerakan tanah yang di
gilas bergeser kearah yang lebih rendah. Dengan proses pemampatan bagian tepi maka tanah
bagian tengah akan tertahan oleh tanah tepi yang telah dipadatkan.
Untuk perpindahan jalur maka wajib menggerakkan tandem roller ke arah depan. Hal
ini agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan lapisan yang sudah dibentuk. Pada proses
pengaspalan juga masih diperlukan alat seperti ini. Khususnya pada proses pecanduan
bentangan kombinasi aspal panas atau hot mix. Bentangan aspal selanjutnya di break down
rolling waktu proses finising. Alat ini dinamai tandem karena roda besinya yang terpasang
segaris dengan roda belakang. Umumnya rodanya ada tiga buah. Pada pekerjaan lapisanan
fondasi atau perata penetratif umumnya memakai tandem roller mode 3 wheel roller.

Penggunaan alat ini semakin lebih efektif, sebab saat lakukan pelintasan ada 2x
pecanduan. Oleh karena itu, berat dari tendem roller ini tidak besar. Sebab perlengkapan ini
diperlengkapi dengan roda besi yang bergetar. Baik roda depan atau roda belakang turut
bergetar, hingga ground impact yang dibuat ke dua roda ini semakin lebih besar di atas
bentangan. Sebab mempunyai macam tehnis berbentuk getaran karena itu orang orang biasa
mengatakan dengan vibrating tandem roller. Hal yang memengaruhi getaran roda ini ialah
frekwensi dan amplitude dari getaran.

Untuk hasil pecanduan yang maksimal karena itu diputuskan frekwensi yang tinggi
dan amplitude yang kecil. Tetapi ini nanti akan memengaruhi kecepatan dari trek. Gerakan
jadi semakin lebih perlahan dan dapat turunkan kemampuan produksi yang dibuat. Untuk
roda pendorongnya dapat salah satunya atau ke-2 nya atau anda bisa juga mengendalikan
pada drive wheel.

Produksi Compactor

Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan
oleh penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Dibawah merupakan
keterangan dari persamaan produktivitas compactor

F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)

L = lebar efektif pada gilas (m)

V = kecepatan compactor (m/jam)

JM = kondisi manajemen dan medan kerja

N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai kemampatan yang


dikehendaki.
Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur
tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan
passyang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.

Q = Q’ . E (m2 / jam)

Q’ = 60.v (w – 0)/ N (m2/jam)

Keterangan:

V = Kecepatan (km/jam)

W = lebar roda (drum) roller (meter)

O = Overlap (meter)

N = Jumlah Lintasan

E = job Efisiensi

Q untuk setiap lapis

Q1 = Q x T (m3/jam)

T = Tebal lapis tanah yang dipadatkan (meter)

Jika kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata – rata dapat mengacu pada pedoman
berikut ini:

1. Sheep foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam (mph) atau 7.5 km/jam.

2. Pneumatic tired roller dengan penggerak sendiri 7 mile per jam (mph).

3.Sheep foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 – 10 mph atau kurang lebih dari 7.5 –
15 km/jam.

4. Sheep foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6 km/jam.

5. Pneumatic roller ditarik 3 – 5 mph atau 4.5 – 7.5 km/jam.


Contoh Analisa Produksi Tandem Roller

Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk memampatkansuatu
lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan 10 kali, lebar
efektif compactor 60cm, kecepatan operasi 2km/jam. Kondisi manajemen baik dan kondisi
medan baik. Berapakah produksi compactor per jamnya?

Hitungan:

F = L x V x JM/N

0,6 x 2000 x 0,75/10

90 m2/lapis/jam

Ketebalan per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9 m3 jam (CM).
BAB III

PENUTUP

Jenis jenis compactor mempunyai spesiikasi tersendiri untuk dipakai pemadatan


berbagai jenis tanah, atau dengan memperhatikan berbagai faktor, misalnya Untuk tanah
pastis dan cohesive maka alat pemadat sheep foot roller adalah paling cocok, pasir atau
kerikil berpasir vibrating roller dan pneumatic tired roller sering dipergunakan untuk tanah
jenis ini, sementara untuk pasir bercampur lempung atau tanah liat, compactor yang sesuai
untuk jenis tnah ini adalah segmented rollers.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.situstekniksipil.com/2017/11/definisi-dan-jenis-jenis-compactor.html

https://www.google.com/search?q=compactor+adalah&oq=CAMPACTOR&aqs=chrome.2.69i57j0i10
i433j0i10l8.4956j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://stellamariscollege.org/compactor/

Anda mungkin juga menyukai