Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TAMBANG TERBUKA

“Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat”

Disusun Oleh :

Syafkan Sirajudin Sidqi

03021282025077

A Indralaya

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2022
Ringkasan Buku Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat

1.1 Pengenalan Umum Mengenai Pemindahan Tanah Mekanis

Pemindahan tanah adalah ilmu yang menyangkut perubahan tata letak tanah atau material
yang diolah dan akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh unsur tanah itu sendiri.
Perubahan inilah yang akan memberikan perlawanan terhadap alat pemindahnya. Perlawanan
ini tidak sama pada setiap jenis material dan perlawanan inilah yang biasanya menunjukkan
tingkat kesulitan pengolahannya (Indrayani dan Fuad, 2010).

Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam
keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat baik jenis, ukuran maupun
jumlahnya. Ketepatan dalam pemilihan alat beratakan memperlancar jalannya proyek.
Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar.

Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya
dapat menyebabkan biaya proyek membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu
yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang
menyebabkan biaya yang lebih besar.

1.2 Pengertian Penggalian

Pengertian perkerjaan galian tanah adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan membuat
lubang di tanah membentuk pola tertentu untuk keperluan pondasi bangunan. Galian tanah
yang dibuat harus dilakukan sesuai perencanaan dan mencapai lapisan tanah yang keras. Jika
dibutuhkan, tanah tersebut juga perlu dipadatkan agar kondisinya lebih kokoh serta mampu
menahan beban bangunan dengan baik.
1.3 Klasifikasi Penggalian

• Galian Biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian batu,
galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan
beraspal.
• Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3 atau lebih dan
seluruh batu atau bahan lainnya tersebut adalah tidak praktis digali tanpa penggunaan
alat bertekanan udara atau pemboran, dan peledakan. Galian ini tidak termasuk galian
yang dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor
dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto maksimum sebesar 180 PK.
• Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang
disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang
didefinisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu tidak dapat dimasukkan dalam
Galian Struktur.Galian Struktur terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan, tembok
penahan tanah beton, dan struktur pemikul beban lainnya.
• Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan lama dan pembuangan
bahan perkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling Machine (mesin
pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan).

1.4 Pengertian Penimbunan

Timbunan adalah lapis perbaikan tanah dasar untuk meningkatkan daya dukung tanah.
Timbunan mempunyai dua bagian yaitu, timbunan biasa dan timbunan pilihan.

1. Timbunan biasa adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian
elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan tanpa maksud
khusus lainnya. Timbunan biasa ini juga digunakan untuk penggantian material existing
subgrade yang tidak memenuhi syarat.

2. Timbunan pilihan adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian
elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan dengan maksud
khusus lainnya, misalnya untuk mengurangi tebal lapisan pondasi bawah, untuk
memperkecil gaya lateral tekanan tanah dibelakang dinding penahan tanah talud jalan.

1.5 Pengertian Pengeboran

Pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke


dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit
mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas
pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya.

Pembuatan lubang tegak atau miring dengan berbagai garis tengah ke dalam bumi untuk
berbagai tujuan, pertambangan umumnya melakukan pengeboran untuk mengambil material
dibawah bumi (diameter 3–15 sentimeter), lubang aliran angin tambang, peledakan batuan
(diameteer 5-15 sentimeter), pengujian dan produksi air tanah (diameter 3-15 sentimeter) dan
minyak bumi.

1.6 Pengenalan Dasar Alat

Ada beberapa faktor yang menjadi penentu dalam penggunaan alat berat, yaitu:

• Tenaga yang dibutuhkan (Power Required)


• Tenaga yang tersedia (Power Available),
• Tenaga yang dapat dimanfaatkan (Power Usable).

Dari ketiga faktor diatas akan berkaitan dengan kapasita alat yang digunakan atau dipilih
untuk menyelesaikan pekerjaaan konstruksi bangunan ataupun pemindahan tanah.

1.7 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Produktivitas Alat yaitu:

• Berat Material
• Kekerasan
• Kohevitas / Daya Ikat
• Bentuk Butir / Material

1.8 Jenis Alat Berat dan Fungsinya

1. Bulldozer

Alat yang digunakan untuk mengolah lahan biasanya menggunakan Bulldozer,


digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada
sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Bulldoser khusus yang disebut
Swamp Bulldozer.

Namun secara umum fungsi dan keguanaan Bulldozer adalah: menggusur, mendorong,
menggali, meratakan dan menarik (Indrayani dan Fuad, 2010). Alat ini digunakan untuk
menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan
itu disebarkan dan diratakan.

2. Excavator

Sebagai alat penggali tanah dan dapat juga di gunakan sebagai alat pengangkut material
ke dalam truck. Istilah yang populer untuk jenis alat berat penggali adalah Excavator.
Excavator ini dapat digunakan sebagai alat pengangkut namun sayang nya Tidak dapat
digunakan dalam jarak jauh.

Menurut Wedhanto, 2009, alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe
Excavator yaitu: Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator)
dan Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (Wheel Excavator). Bagian-bagian
utama dari Excavator antara lain:

• Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)


• Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)
• Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai dengan jenis pekerjaan
yang akan dikerjakan.

3. Wheel Loader, Track Loader


Fungsi wheel loader adalah untuk memindahkan material sama seperti dozer. Alat ini
memiliki kekurangan tentang jarak yang di tempuh lebih pendek dibandingkan truck.

4. Motor Scraper

Fungsi motor scrapper adalah untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan,
menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton atau meratakan jalan raya.

5. Motor Grader

Fungsi motor grader adalah Untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis dan
untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan
tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya.

6. Asphalt Finisher
Kegunaan Asphalt Finisher adalah Untuk menghamparkan campuran aspal yang
dihasilkan dari alat produksi aspal. Kekurangan yang roda kelabang manuver lebih lama,yang
roda karet daya ambangnya lebih kasar.

7. Mobile Crane

Fungsi Mobile Crane adalah Sebagai alat pengangkut material, alat ini dapat berpindah
tempat dengan mudah namun tidak bisa digunakan di permukaan air.

8. Pneumatic Tire Roller

Fungsi Pneumatic Tire Roller digunakan pada pekerjaan penggilasan bahan granular,
juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix.

1.9 Klasifikasi Berdasarkan Jenis Dan Fungsi Alat Berat

Berdasarkan jenis dan fungsi dari masing-masing alat berat seperti yang telah diuraikan
di atas ditambah dengan jenis-jenis alat lainnya, maka alat-alat berat tersebut dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:

1) Klasifikasi alat pemindah dan perataan tanah

• Tractor (prime mover)


• Scraper
• Bulldozer
• Motor Grader
• Loader

2) Klasifikasi alat pengangkut

• Dump Truk
• Trailer

3) Klasifikasi alat pemadatan

• Three Wheel Roller


• Tandem Roller
• Sheepfoot Type Roller
• Pneumatic Tire Roller
• Soil Compactor
• Asphalt Compactor
• Landfill Compactor
• Mesh Grid Roller,
• Segmented Wheel Rollers

4) Klasifikasi alat penggali dan pemuat

• Excavator
• Shovels
• Backhoe
• Draglines
• Clamshell
• Crane dan Pile Drivers

5) Klasifikasi alat pengangkat

• Forklift
• Truck Crane

6) Klasifikasi peralatan pabrik

• Asphal Mixing Plant


• Crushing Crane
7) Klasifikasi peralatan dengan tekanan udara

• Crawler Drill
• Compresor

1.10 Efisiensi Waktu dan Pemeliharaan

Semakin tingginya akan kebutuhan alat berat pada setiap pekerjaan proyek konstruksi.
Alat berat tersebut mampu menekan efisiensi kerja, efisiensi waktu, efisiensi biaya serta
menakan penggunaan tenaga kerja yang besar dan tinggi. Pemakaian alat berat secara terus
menerus tentunya harus diseimbangkan dengan pelaksanaan perawatan/pemeliharaan yang
baik pada alat berat agar optimalnya kinerja alat berat dan alat berat yang dipakai dapat awet
dan tidak rusak selama melakukan pekerjaan di bidang konstruksi.

1.11 Efisiensi Waktu

Efisiensi adalah tingkat kehematan dalam menggunakan sumber daya yang ada dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Efisiensi waktu adalah tingkat kehematan dalam hal waktu
saat pelaksanaan hingga kapan proyek itu selesai. Efisiensi waktu ini dapat membantu
kontraktor untuk menyederhanakan operasi manajemen proyek mereka dan membuatnya
menjadi lebih efisien. Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam efisiensi waktu, yaitu sebagai
berikut:

• Buat perencanaan dengan matang


• Kerjakan proyek sesuai dengan kapasitas
• Terapkan Pelatihan Karyawan
• Tingkatkan Komunikasi dalam Manajemen Proyek Konstruksi
• Beradaptasi dengan Perubahan

1.12 Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk
menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.
Macam-macam pemeliharaan adalah sebagai berikut:

1. Preventive Maintenance. Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk


mencegah/memindahkan kemungkinan munculnya gangguan/kerusakan pada machine.
Preventive Maintenance dilakukan tanpa perlu menunggu adanya tanda–tanda kerusakan atau
rusak. Untuk demikian ini, preventive maintenance dibagi atas tiga model maintenance :
• Periodic Maintenance
• Schedule Overhaul
• Condition Base Maintenance

2. Schedule Overhaul. Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul di lakukan yang telah ditemukan terhadap masing-masing komponen yang
ada.Schedule overhaul dilaksanakan untuk merekondisi machine atau komponen agar Kembali
ke kondisi standard sesuai dengan Standard Factory. Overhaul di laksanakan secara terjadwal
tanpa menunggu machine / komponen tersebut rusak Dalam pelaksanaannya kadang kala
terjadi sesuatu yang merubah jadwal (schedule).Macam – macam overhaul:

• Engine overhaul
• Transmission overhaul
• Final drive overhaul
• General overhaul

3. Condition Base Maintenance Jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi
unit seperti semula (standard), dengan cara melakukan pekerjaan service. Hal-hal yang perlu
diperhatikan pada saat melaksanakan pekerjaan perawatan adalah sebagai berikut:

• Gantungkanlah tanda peringatan (tag lock) untuk mencegah orang lain mengoperasikan
mesin.
• Buanglah oli setelah terlebih dahulu dipanasi sampai mencapai temperatur kerja.
• Sebelum membuka tutup/cap radiator releas terlebih dahulu tekanan yang ada di
dalamnya.
• Hindari untuk membuka tutup/cap tangki dan saluran pembuangan olinya ketika masih
panas.
• Setelah penggantian oli, penggantian elemen saringan, pembersihan dan
lainlain,lakukan bleeding udara jika diperlukan.
• Untuk semua tempat pengisian oli yang menggunakan saringan kawat, hindari
membuka
saringan pada saat melakukan pengisian oli,
• Pelumas/oli tidak boleh lebih atau kurang dari standar yang ditentukan. Pada saat
melakukan pengecekan level oli harus menunjukkan ukuran yang tepat.
• Ketika melakukan greasing, semua grease yang lama harus keluar dan terganti oleh
grease yang baru, kemudian bersihkanlah grease yang keluar dari bagian yang
digreasing.
• Ketika melakukan penggantian oli, lakukanlah pemeriksaan oli bekas, filter, dan
magnetik plug dari serbuk/geram.
• Ketika membuka bagian-bagian yang memakai o-ring, bersihkan dudukannya, dan
ganti
dengan yang baru

1.13 Land Clearing

Menurut Soemardikatmodjo, 2003, sebagai pioneer equipment tugas pertama Bulldozer adalah
land clearing yaitu merobohkan pohon, membersihkan semak belukar, membongkar tanggul
dan akar-akar pohon. Didalam merobohkan pohon-pohon besar (diameter 30-50 cm) tidak
dibenarkan menggunakan tenaga sepenuhnya, pertama-tama blade dinaikkan setinggi-
tingginya, kemudian mendorong secara perlahan dengan 50% tenaga.

Diusahakan arah rebahan pohon sesuai kemiringannya, dan dijaga agar ranting dan cabang
pohon tidak membahayakan operator, selanjutnya pada arah yang berlawanan dilakukan
pemotongan akar-akar besar dengan kedalaman yang cukup, akhirnya membuat oprit (ramp)
untuk mendaapatkan titik sentuh blade setinggi mungkin agar mendapatkan momen yang besar
guna merobohkan pohon.

Perhitungan produktivitas pembersihan lahan dapat dilakukan dengan rumus sbb:

Prod. (ha /jam) = (Lebar cut (m) x kec. (km/jam) x efisiensi)/10 ....(1)

Sedangkan produktivitas pemotongan kayu atau pepohonan (dalam satuan menit/acre)


dihitung dengan rumus:

Prod. = H( A x B + M1 x N1 + M2 x N2 + M3 x N3 + M4 x N4 + D x F) ....(2)

Dimana,

H : faktor kekerasan kayu

A : kepadatan pohon

B : base time.

M (menit) : waktu pemotongan .


N : banyak pohon/acre dengan diameter tertentu

D (ft) : jumlah diameter pohon dengan ukuran > 6 ft.

F (menit/ft) : waktu pemotongan pohon dengan diameter > 2 mtr (6 ft)

Satuan dan rumus untuk menghitung alat berat pada umumnya

BCM= Banc Cubic Meter, yaitu bentuk asli sesuai dengan tanah tersebut.

LCM= Loose Cubic Meter, yaitu tanah yang sudah dilakukannya blasting.

CCM= Compacted Cubic Meter, yaitu material tanah yang telag dipadatkan.

Rumus Menghitung Produktivitas Louder (Alat Gali Muat) =

3600 x kb x PA x MA x FF x SF / CT

Rumus Menghitung Produktivitas Hauler (Alat Angkut) =

3600 x kv x PA x MA x FF / CT

Dimana,

CT= Cycle Time

Yaitu untuk Cycle Time Loader ialah :

• Waktu Gali
• Swing Isi
• Waktu Tumpah
• Swing Kosong

Sedangkan yaitu untuk dumptruck ialah :

• Setting Front
• Waktu Berangkat (Isi)
• Setting Dump
• Dump
• Waktu Pulang (Kosong)

FF= Fill Factor


Rumus FF= V actual / V spesifikasi

SF= Scale Factor

PA= Physical Avaibility

MA= Mechanical Avaibility


DAFTAR PUSTAKA EBOOK

Gokhale, B. 2011. Rotary Drilling and Blasting in Large Surface Mines. London: Taylor and
Francais Group London.

Kholil, A. 2012. Alat Berat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Kusrin. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat. Semarang: Semarang University
Press

McColman, D. 1983. Open Pit Mining Job Training Series Heavy Duty Tireman. Kolombia:
Kementrian Pendidikan Tinggi Kolombia.
Nichols, H., Day, D. 2005. Moving The Earth: The Workbook of Excavation. London:
Civilax.

Rusiński, E. 2017. Surface Mining Machines: Problems of Maintenance and Modernization.


Switzerland: Springer.

Sokolski, M. 2017. Surface Mining Machines: Problems of Maintenance and Modernization.


Switzerland: Springer.

Suryadharma, H., dkk. 1993. Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta: Universitas Atma Jaya.

Tenriajeng, A. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta: Gunadarma.

Zulkarnain, F. 2020. Pemindahan Tanah Mekanis dan Peralatan Konstruksi. Medan: UMSU
PRESS.
LAMPIRAN EBOOK

1) Gokhale, B. 2011. Rotary Drilling and Blasting in Large Surface Mines. London: Taylor
and Francais Group London.

2) Kholil, A. 2012. Alat Berat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.


3) Kusrin. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat. Semarang: Semarang
University Press

4) McColman, D. 1983. Open Pit Mining Job Training Series Heavy Duty Tireman. Kolombia:
Kementrian Pendidikan Tinggi Kolombia.
5) Nichols, H., Day, D. 2005. Moving The Earth: The Workbook of Excavation. London:
Civilax.

6) Rusiński, E. 2017. Surface Mining Machines: Problems of Maintenance and


Modernization. Switzerland: Springer
7) Sokolski, M. 2017. Surface Mining Machines: Problems of Maintenance and
Modernization. Switzerland: Springer.

8) Suryadharma, H., dkk. 1993. Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta: Universitas Atma Jaya.
9) Tenriajeng, A. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta: Gunadarma.

10. Zulkarnain, F. 2020. Pemindahan Tanah Mekanis dan Peralatan Konstruksi. Medan:
UMSU PRESS.

Anda mungkin juga menyukai