Rangkaian Sederhana Sistem Hidrolik (Hydraulic) - Komponen Utama pada sistem
hidrolik terdiri dari unit penggerak, unit pengatur, dan unit sumber. Selain mengetahui berbagai komponen yang ada pada sebuah sistem hidrolik, kita juga bisa membuat rangcangan rangkaian. Rancarangan rangkaian hidrolik perlu di buat dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik sederhana dengan menggunakan simbol grafik, dengan bantuan simbol grafik pada desainer dapat menuangkan pemikiran yang lebih mudah. Pada rangkaian hidrolik perlu untuk digambar pada diagram rangkaian dengan menggunakan simbol grafik, dibantu dengan simbol grafik pada desainer supaya menuangkan pemikiran yang lebih mudah. Cara untuk membuat diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai berikut: Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas. Unit pengaturan diletakkan di bawah. Unit tenaga (sumber) diletakkan pada bagian paling bawah. Kemudian simbol komponen lengkap pada lay out (tata letak). Lalu digambar garis- garis penghubung antara komponen yang satu dengan komponen yang lain sesuai dengan macam konduktor yang sudah digunakan. Contonhnya pada gambar rangakaian hidrolik dibawah ini: Untuk mengatur tata letaknya seperti yang sudah di jelaskan sebelumnnya, gambar dibawah merupakan rangkaian sederhana untuk mengoprasikan 1 buah silinder dan bagaimana cara mengatur tata letak digram pemasangannya.
Nama : Septianto Dwi Chahyono
NPM : 41187001180068 Teknik Mesin S1 Reguler A2 Pembacaan Diagram Rangkaian Hidrolik Pada setiap rangkaian hidrolik yang lengkap, kalian perlu memastikan unit tenaga, unit pengatur dan unit penggerak. Perhatikan pula gambar diatas disetiap pembacaan gambar. Pada gambar di atas dengan unit penghasil tenaga maka secara sederhana terdiri dari tangki hidrolis, saringan, pompa hidrolis dan pengukur tekanan. Tugas utama pada bagian ini yaitu menghasilkan tekanan pada sistem hidrolis. Besar kecilnya tekanan yang dihasilkan bisa diatur menggunakan Relief Valve. Tingkat tekanan di atur sesuai dengan kebutuhan. Pada unit berikutnya yaitu unit pengontrol. Unit ini biasnaya dikendalikan dengan menggunakan katub engarah. Katub ini akan mengatur aliran hidrolis didalm sistem. Posisi- posisi katub pengarah antara lain: 1. Posisi Netral. Pada posisi ini cairan hidrolis dikembalikan langsung ke tangki tanpa dialirkan terlebih dahulu ke aktuator. Pada posisi ini walaupun tekanan hidrolis tinggi namun aktuator tidak bereaksi sama sekali. 2. Posisi Penggerakan. Posisi ini tekanan hidrolis yang dihasilkan oleh unit tenaga akan dialirkan langsung menuju aktuator. Sehingga aktuator akan bereaksi dengan bergerak. Posisi ini akan terus berlangsung hingga posisi katub pengatur berubah. 3. Posisi Menahan Di posisi ini katub akan mempertahankan jumlah dan tekanan yang ada pada unit penggerak dengan menutup saluran keluar menuju ke tangki. Disisi lain juga akan menutup masuk yang berasal dari unit penggerak dan mengalirkan kembali ke tangki. 4. Posisi Release Posisi ini katub pengatur akan tetap menutup saluran masuk yang berasal dari unit penggerak dan membuka kembali saluran buang dari aktuator yang menuju ke tangki. Sehingga tekanan kembali ke tekanan normal dan sebagian cairan akan kembali ke tangki.