Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN METROLOGI INDUSTRI

DI SUSUN OLEH:
NAMA : ………………………….
NPM : ………………………….

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
BAB. 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Besaran standar
adalah acuan/pedoman yang sudah disepakati bersama secara internasional. Besaran standar
tentunya memerlukan satuan – satuan dasar. Agar dapat digunakan maka besaran standar
tersebut harus dapat didefinisikan secara fisik, tidak berubah karena waktu, dan harus dapat
digunakan sebagai alat pembanding di seluruh dunia.

A. Sistem Satuan Dan Pengukuran

Dalam dunia perindustrian saat ini ada dua sistem pengukuran yang digunakan yaitu
sistem inci(English system).dan sistem metrik (Metrik System).

1). Sistem Inci (English system)

Sistem inci, secara garis besar berlandaskan pada satuan inci, pound dan detik sebagai dasar
satuan panjang, massa dan waktu. Pada umumnya sistem ini digunakan di Inggris dan
Amerika.

2). Sistem Metrik (Metrik System)

Sistem metrik telah dikembangkan oleh para ilmuwan Perancis sejak tahun 1970-an. Sistem
ini mendasarkan pada meter untuk pengukuran panjang dan kilogram untuk pengukuran
berat.

Satu meter didefinisikan sebagai satuan panjang yang panjangnya adalah = 1.650.763,73 x
panjang gelombang radiasi atom Krypton 86 dalam ruang hampa. Sedangkan satu kilogram
didefinisikan sebagai masa dari satu decimetre kubik air distilasi pada
kekentalan (density) maksimum yaitu pada temperatur 4 derajat Celcius.

Sebetulnya, kalau dikaji lebih jauh sistem metrik ini mempunyai keuntungan dibandingkan
sistem inci. Keuntungan – keuntungan tersebut antara lain :

a. Konversinya lebih mudah, perhitungannya juga lebih mudah, dan cepat karena berdasarkan
kelipatan sepuluh, dan terminologinya lebih mudah dipelajari.

b. Dunia industri dari negara – negara industri sebagaian besar menggunakan sistem metrik
sehingga hal ini memungkinkan terjadinya hubungan kerja sama antara industri satu dengan
lainnya karena sistem pengukuran yang digunakan sama, (Ingat prinsip dasar industri untuk
menghasilkan komponen yang mempunyai sifat mampu tukar).
Pengukuran merupakan bagian yang sangat penting dan sangat diperlukan pada proses
pemesinan atau dalam pembuatan peralatan – peralatan teknik, diantaranya :

1. Pengukuran diperlukan untuk memberikan batas – batas ukuran pada bahan yang
akan dipotong sebagai langkah awal dari proses pemesinan.

2. Pengukuran diperlukan untuk membentuk bahan sesuai rencana ukuran berdasarkan


gambar rancangannya.

3. Pengukuran diperlukan untuk merakit, menyesuaikan produk satu dengan produk


lainnya sesuai dengan fungsinya.

4. Pengukuran diperlukan untuk memeriksa dimensi suatu produk.

5. Pengukuran diperlukan untuk menentukan kebutuhan stok bahan sesuai dengan


jumlah order yang diperlukan.

Pengukuran diperlukan untuk pertimbangan lain, misalnya menentukan luas, massa, kekuatan
bahan, dan toleransi.

Untuk pengukuran di atas diperlukan alat – alat ukur panjang atau linier, baik alat ukur dasar,
sedang, atau alat – alat ukur presisi. Alat – alat ukur panjang tersebut yaitu :

1. Jangka sorong (vernier calliper) jam ukur (dial indicator), serta

2. Mistar geser ketinggian (Height Gauge)

3. Mikrometer luar (outside micrometer)

4. Jam ukur (dial indicator) dll.

Karakteristik dari alat – alat ukur inilah yang menyebabkan adanya perbedaan antara alat
ukur yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik ini bisa menyangkut pada konstruksi dan
cara kerjanya. Secara garis besar sebuah alat ukur mempunyai tiga komponen utama yaitu
sensor, penggubah dan pencatat/penunjuk.

Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang cara pengukuran dengan menggunakan
alat ukur Mistar geser ketinggian (Vernier Height Gauge).

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan agar para mahasiswa dapat menggunakan Height Gauge untuk
pengukuran, dengan cara yang tepat dan sikap yang benar.
BAB. 2

PEMBAHASAN

2.1 dasar teori alat ukur

Vernier Height Gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda
terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang
terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Vernier height gauge memiliki
dua buah kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir kasar
dan halus yang digerakkan oleh pengukur.

Secara keseluruhan alat ukur ini dapat diugankan untuk mengukur tinggi, menggambar garis,
membandingkan ketinggian, mengukur kemiringan, mengukur jarak senter lubang (dengan
bantuan peraba senter), dan membandingkan kedalaman.

2.2 Alat ukur

Dilihat dari pembacaan skala ukuran, maka Height Gauge dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Mistar geser ketinggian/Height gauge dengan pembacaan skala ukuran dengan skala
nonius/analog.

2. Mistar geser ketinggian/Height gauge dengan pembacaan skala ukuran dengan elati
digital.

Gambar 2.2 Skala nonius/analog. Gambar 2.3 Skala digital.


2.3 Definisi Kalibrasi

Definisi Kalibrasi :

Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu
telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

KALIBRASI

Rantai Kalibrasi (Kalibration Chain) dan Keterlacakan (Traceability)

Kalibrasi (peneraan) pada dasarnya serupa dengan pengukuran yaitu membandingkan suatu
besaran dengan besaran standar. Dalam kalibrasi yang diukur adalah objek ukur yang
diketahui harga sebenar¬nya yang menjadi acuan kalibrasi. Harga sebenarnya adalah harga
yang lianggap benar dalam kaitannya dengan tingkat kebenaran yang liperlukan oleh alat
ukur yang dikalibrasi. Tingkat kebenaran mengandung makna praktis. Untuk hubungannya
dengan satuan standar panjang internasional, alat ukur besaran panjang yang digunakan oleh
operator mesin perkakas (alat ukur kerja) dapat diperiksa melalui suatu prosedur kalibrasi.
Jika suatu prosedur kalibrasi ini dianggap sebagai suatu mata rantai, rantai kalibrasi
(calibration-chain) akan mencakup rangkaian mata rantai sbb :

Tingkat 1 Kalibrasi alat ukur kerja dengan memakai acuan alat ukur standar kerja.

Tingkat 2 Kalibrasi alat ukur standar kerja dengan memakai acuan alat ukur standar.

Tingkat 3 Kalibrasi alat ukur standar dengan acuan alat ukur standar dengan tingkatan yang
lebih tinggi (standar nasional atau yang telah ditera secara nasional).

Tingkat 4 Kalibrasi standar nasional dengan acuan standar meter (internasional).


Bab 3

3.1 Cara Kerja Vernier Height Gauge

Langkah pengukuran dengan menggunakan peralatan ini adalah sebagai berikut:

 Bersihkan meja perata


 Bersihkan benda kerja yang akan diukur
 Bersihkan alat ukur dengan menggunakan kain bersih dan kering
 Kendorkan baut pengikat untuk dapat menggerakkan sensor ukur
 Naikkan atau turunkan sensor ukur mendekati benda kerja yang akan diukur
 Tempatkan sensor ukur pada bagian sisi kanan benda kerja kemudian singgungkan sensor
ukur pada benda kerja, yakinkan dengan menggunakan baut pengatur.
 Gerakkan sensor dari kanan pada benda kerja atau sebaliknya dan mur agar sensor
menyinggung benda kerja secara baik (gunakan baut pengatur). Lakukan secara berulang-
ulang agar dapat diyakini pengukuran telah benar.
 Setelah benar-benar diyakini penyinggungan sensor dengan benda kerja sama, baru
kuncikan baut pengikat.
 Lepaskan benda kerja dan lakukan pembacaan ukuran yang ditunjukkan.

3.2 alat dan bahan

1. Hight Gauge

2. Ragum

3. Lampu Flash

4. Alat Tulis
BAB. IV

4.1 Hasil (perhitnungan)

4.2 Pembahasan
PENUTUP

Kesimpulan

Height Gauge merupakan alat ukur presisi yang presisi dengan ketelitian mencapai 0,01 mm.
Prinsip kerjanya sama dengan Vernier Kaliper, namun jenis alat ukur ini digunakan untuk
mengukur ketinggian permukaan benda kerja sekaligus menggores ukuran tersebut untuk
proses pemesinan.

Karena height gauge dibutuhkan untuk akurasi pengukuran yang tinggi maka diperlukan
penggunaan, penanganan dan perawatan yang baik. Untuk memelihara keakurasian height
gauge, secara berkala diperlukan penyetelan dan kalibrasi untuk menentukan kelayakan
penggunaannya.

Saran

Makalah ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui tentang
pengukuran teknik tentang mistar geser ketinggian dan bermanfaat untuk kita semua.
Height gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap
suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap
benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Jenis yang pertama sering digunakan pada
dokter operasi untuk menemukan tinggi seseorang. Height gauge memiliki dua buah kolom berulir
dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir kasar dan halus yang digerakkan
oleh pengukur.
Alat pengukur ini digunakan pada pekerjaan logam atau metrologi untuk menetapkan maupun
mengukur jarak tegak. Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran dengan
mengurangi defleksi pada benda kerja, height gauge sering dipasangkan dengan dual probe dial
indicator. Selain itu dengan penambahan probe dua arah, height gauge mampu
mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang dalam posisi horisontal.

Anda mungkin juga menyukai