Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEMBUATAN VELG MOBIL

MATA KULIAH PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

Di susun oleh :
JOHAN HARNADI (F1C113025)

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga Makalah yang berisi tentang PROSES
PEMBUATAN VELG MOBIL ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami berharap agar makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pembaca
sekalian.Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, apalagi Makalah yang
dibuat ini. Makalah ini memang masih jauh dari sempurna,baik dalam hal isi, maupun
penyajiannya. Karena itu kami mengharapkan segala sara dan kritik yang bersifat membangun
dari semua pihak untuk memperbaiki Makalah ini agar lebih layak untuk dibaca.
Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila ada katakata yang salah dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran
dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang konstan dan memiliki efisiensi
yang tinggi. Untuk di butuhkan ketelitian yang tinggi dalam pembuatan, pemasangan dan
pemeliharaan. Untuk itu di dalam makalah ini akan membahas mengenai roda gigi sampai
dengan cara perhitungannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari membahas proses pembuatan velg mobil dalah supaya kita lebih memahami
mengenai bagaimana cara pembuatan produk tersebut dan apa saja bahan yang di perlukan .
1.3 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal hal sebagai berikut:
Apa yang dimaksud dengan Velg?
Apa bahan yang di gunakan dalam dalam pembuatan velg?
Bagaimana proses pembuatan velg ?
1.4 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode observasi dan kepusatakaan.
Cara yang digunakan dalam penulisan adalah Studi pustaka.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini,
selain itu penulis juga mencari sumber-sumber dari internet

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Velg
Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah
terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi lingkaran yang
besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban dan tabung.
Pelek merupakan komponen yang vital bagi keselamatan dalam pengendaraan, sehingga harus
cukup kuat menahan beban vertikal dan beban samping, gaya pengendaraan dan pengereman,
serta berbagai gaya yang menumpunya. Pelek juga harus seringan mungkin dan harus balance
sehingga dapat berputar dengan mulus pada kecepatan tinggi dengan rim yang dirancang dengan
tepat agar dapat menahan ban dengan kuat.
Pelek (disk wheel) diikat dengan kuat pada baut tanam (hub bolt) yang dipasang pada axle hub
dengan mur roda. Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan
posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.
2.2 Bahan Pembuatan Velg
a.

ALUMINIUM (Al)

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium
ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun
merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah
ketiga.
Aluminium merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang.
Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam
kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela knalpot mobil, dan
badan pesawat terbang. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan sebagai
bahan pembuatan velg mobil.
b.

BESI (Fe)

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan.
Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:

Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,

Pengolahannya relatif mudah dan murah,

Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.

c.

SILIKON (Si)

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua
di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Silikon hampir
25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika)
dan silikat. Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.
d.

TEMBAGA (Cu)

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29 Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang
baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali.

e.

MAGNESIUM (Mg)

Magnesium adalah unsur kimia dalam table periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor
atom 12 serta berat atom24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat
campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
f.

CHROME (Cr)

Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor
atom 24.

Kromium

trivalen

(Cr(III),

atau

Cr3+)

diperlukan

dalam

jumlah

kecil

dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan
penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency). Kromium
merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat
ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan,
komponen

kendaraan,

seperti

knalpot

pada

sepeda

motor,

maupun

sebagai

pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan
sebutan emas putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
g.

SENG (Zn)

Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan
massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik.
Beberapa aspek kimiawi seng mirip denganmagnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng
merupakan

unsur

paling

melimpah

ke-24

di

kerak

Bumi

dan

memiliki

lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
h.

TITANIUM (Ti)

Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor
atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, 'lustrous', tahan korosi (termasuk
tahan terhadap air laut dan chlorinedengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium digunakan
dalam alloy kuat dan ringan (terutama dengan besi danaluminum) dan merupakan senyawa
terbanyaknya, titanium dioxide, diguankan dalam pigmen putih. Unsur ini terdapat di banyak
mineral dengan sumber utama adalah rutile dan ilmenite, yang tersebar luas di seluruh Bumi.
Ada dua bentukallotropic dan lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48
yang paling banyak terdapat di alam (73,8%). Sifat Titanium mirip dengan zirconium secara
kimia maupun fisika.
i.

TIMBAL (Pb)

Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb dan nomor
atom 82. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Plumbum Timbal (Pb) adalah logam berat yang
terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil
aktivitas manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami yang
terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih logam. Unsur Pb digunakan
dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan
pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
j. ZIRKONIUM (Zr)
Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas. Ia memiliki
lambang kimia Zr, nomor atom 40, massa atom relatif 91,224. Logam zirkonium digunakan
dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap neutron. Zircaloy merupakan
aliase zirkonium yang penting untuk penyerapan nuklir, seperti menyalut bagian-bagian bahan
bakar. Zirkonium banyak terdapat dalam mineral seperti zirkon dan baddelyit. Baddeleyit sendiri

merupakan oksida zirkonium yang tahan terhadap suhu luar biasa tinggi sehingga digunakan
untuk pelapis tanur.
2.3 Proses Pembuatan Velg
Pahami forging
Forging adalah Proses yang di lakukan dengan cara memukul potongan logam. Gaya di berikan
pada cetakan yang membentuk produk logam.
Secara teknik, metal yang ditempa mempunyai penguatan struktur ala work
hardening yaitu melalui efek penguatan material akibat dislokasi molekul.
Maksudnya, struktur urat mikronya dimanfaatkan agar lebih kuat.
proses tersebut bisa di lakukan dua cara; cold forming dan hot forming. Efek
penempaan pada benda dingin/tidak panas berakibat rawan getas. Solusinya
dengan hot forming, material ditempa dengan pemanasan (tidak sampai pada titik
leleh, cukup pada titik bara) sehingga didapat efek percipitation hardening. Serat
makin rapat namun dengan grain/bulir molekul yang lebih lembut, tidak tajam
berserabut. Hasilnya, makin kuat tanpa beresiko getas, malah in-case bisa jadi
sangat liat (ductile).Lewat alat raksasa ini, material ditempa ribuan ton agar terjadi penguatan

material secara internal


Proses Forging velg
Lantas, seperti apa velg forged? Velg forged mengandalkan metal aluminium alloy yang terdiri
campuran aluminium (Al), silikon (Si), besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), magnesium
(Mg), krom (Cr), seng (Zn), vanadium(V), titanium (Ti), bismut (Bi), galium (Ga), timbal (Pb)
hingga zirkonium (Zr). Nah, komposisi ini dimainkan untuk grade kualitasnya, ada seri 1000,
2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000 dan 8000. Salah satu yang diunggulkan untuk velg forged
adalah 6061 yang asalnya dipakai buat tulang pesawat terbang!
Selanjutnya, alloy 6061 ini masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara kasar. Proses ini
membutuhkan mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000, 10.000
bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam, bahkan engineer pabrikan sampai mempatenkan
caranya. Toh, umumnya menggunakan closed-dies (cetakan/moulding khusus) secara presisi.
Maka di pasaran kita kenal istilah forging T6, dimana penempaan dijabani pada temperatur 4000
Fahrenheit (2040C). Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar,
dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk lebih presisi dengan
kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 bikinan Rays Wheels asal Jepang, menjabani spin
forging hingga 10.000 ton

Selain itu Kemampuan CNC berpengaruh ke detail dan estetika tampilan velg dan
Pada tulang teromol, proses CNC juga dijabani untuk aspek engineering; entah soal
reduksi unsprung mass, keseimbangan inersia hingga kekuatan konstruksi

Seni Potong dan Finishing


Proses pembuatan velg forged bukan hanya di proses penempaan saja. Kekuatan pabrikan velg
forged ada di bahan, proses, engineering hingga machining.Itu terlihat pada proses pemotongan
& finishing. Pembentukan secara presisi dituntaskan lewat mesin CNC yang berkolaborasi
dengan perangkat lunak 3D, seperti AutoCAD, Catia hingga SolidWorks.
Itupun harus disimulasikan sebelumnya dengan FEA (finite element analysis) untuk
menggambarkan titik kekuatan desain dan balancing yang didapat, bisa pakai MSC Patran atau
SMC Superforge Simulator. Memang rumit. Justru disinilah seni sebuah velg forged dilahirkan.
Melalui CNC multi-axis (4, 5 bahkan 6 axis) pemotongan, kemampuannya ini dijadikan tolok
ukur kualitas suatu hasil produk terhadap detail desain, bobot, konsentrisan (ketepatan sumbu),
hingga kestabilan terhadap getaran.

BAB III
PENUTUP

Proses pembuatan velg sudah dijelaskan pada bab pembahasan mulai dari pengertian
sampai langkah perancangan , untuk itu saya mengharapkan laporan saya ini dijadikan salah satu
bahan pertimbangan dalam pemberian nilai, mohon maaf yang sebesar besarnya, apabila ada kata
yang kurang baik dan kesalahan dalam pembuatan laporan ini,

Anda mungkin juga menyukai