Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PEMBUATAN VELG MOBIL

MATA KULIAH BAHAN TEKNIK


DOSEN PENGAMPU : BAMBANG WIJAYANTO, S.T

Di susun oleh :
Widodo ( 13315059)
Arjun Arum ( 13315049)
Fajar ( - )

POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN


PROGRAM STUDY
2014

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga Makalah yang berisi tentang “PROSES
PEMBUATAN VELG MOBIL” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami berharap agar makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pembaca
sekalian.Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, apalagi Makalah yang
dibuat ini. Makalah ini memang masih jauh dari sempurna,baik dalam hal isi, maupun
penyajiannya. Karena itu kami mengharapkan segala sara dan kritik yang bersifat membangun
dari semua pihak untuk memperbaiki Makalah ini agar lebih layak untuk dibaca.
Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
bila ada kata-kata yang salah dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sekalian.
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan.............................................................................................. 1
1.3 Rumuan Masalah.............................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................... 2
2.1 Pengertian Velg............................................................................. 2
2.2 Bahan Pembuatan velg.................................................................. 3
2.3 Proses Pembuatan Velg................................................................. 6
BAB 3 PENUTUP............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 27

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran
dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang konstan dan memiliki efisiensi
yang tinggi. Untuk di butuhkan ketelitian yang tinggi dalam pembuatan, pemasangan dan
pemeliharaan. Untuk itu di dalam makalah ini akan membahas mengenai roda gigi sampai
dengan cara perhitungannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari membahas proses pembuatan velg mobil dalah supaya kita lebih memahami
mengenai bagaimana cara pembuatan produk tersebut dan apa saja bahan yang di perlukan .
1.3 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:
 Apa yang dimaksud dengan Velg?
 Apa bahan yang di gunakan dalam dalam pembuatan velg?
 Bagaimana proses pembuatan velg ?
1.4 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode observasi dan kepusatakaan.
Cara yang digunakan dalam penulisan adalah Studi pustaka.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini,
selain itu penulis juga mencari sumber-sumber dari internet

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Velg
Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah
terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi lingkaran
yang besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban dan tabung.
Pelek merupakan komponen yang vital bagi keselamatan dalam pengendaraan, sehingga harus
cukup kuat menahan beban vertikal dan beban samping, gaya pengendaraan dan pengereman,
serta berbagai gaya yang menumpunya. Pelek juga harus seringan mungkin dan harus balance
sehingga dapat berputar dengan mulus pada kecepatan tinggi dengan rim yang dirancang
dengan tepat agar dapat menahan ban dengan kuat.
Pelek (disk wheel) diikat dengan kuat pada baut tanam (hub bolt) yang dipasang pada axle hub
dengan mur roda. Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan
posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.
2.2 Bahan Pembuatan Velg
a. ALUMINIUM (Al)
Aluminium (atau aluminum,alumunium,almunium,alminium) ialah unsur kimia. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling
berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga.
Aluminium merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi
lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya
digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela
knalpot mobil, dan badan pesawat terbang. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu
mobil dan sebagai bahan pembuatan velg mobil.
b. BESI (Fe)
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan.
Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
· Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
· Pengolahannya relatif mudah dan murah,
· Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
c. SILIKON (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor
atom 14. Merupakanunsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon
dioksida (silika) dan silikat. Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.
d. TEMBAGA (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga
merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang
lambat sekali.

e. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor
atom 12 serta berat atom24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat
campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
f. CHROME (Cr)
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam
jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat
menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency).
Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat.
Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen
bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai
pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan
sebutan emas putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
g. SENG (Zn)
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30,
dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik.
Beberapa aspek kimiawi seng mirip denganmagnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur
ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng
merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki
lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
h. TITANIUM (Ti)
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor
atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, 'lustrous', tahan korosi (termasuk
tahan terhadap air laut dan chlorinedengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium
digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama dengan besi danaluminum) dan merupakan
senyawa terbanyaknya, titanium dioxide, diguankan dalam pigmen putih. Unsur ini terdapat di
banyak mineral dengan sumber utama adalah rutile dan ilmenite, yang tersebar luas di
seluruh Bumi. Ada dua bentukallotropic dan lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46 sampai Ti-
50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8%). Sifat Titanium mirip
dengan zirconium secara kimia maupun fisika.
i. TIMBAL (Pb)
Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb dan nomor
atom 82. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Plumbum Timbal (Pb) adalah logam berat
yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil
aktivitas manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami yang
terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih logam. Unsur Pb digunakan
dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan
pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
j. ZIRKONIUM (Zr)
Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas. Ia memiliki
lambang kimia Zr, nomor atom 40, massa atom relatif 91,224. Logam zirkonium digunakan
dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap
neutron. Zircaloy merupakan aliase zirkonium yang penting untuk penyerapan nuklir, seperti
menyalut bagian-bagian bahan bakar. Zirkonium banyak terdapat dalam mineral
seperti zirkon dan baddelyit. Baddeleyit sendiri merupakan oksida zirkonium yang tahan
terhadap suhu luar biasa tinggi sehingga digunakan untuk pelapis tanur.
2.3 Proses Pembuatan Velg
Pahami forging
Forging adalah Proses yang di lakukan dengan cara memukul potongan logam. Gaya di
berikan pada cetakan yang membentuk produk logam.
Secara teknik, metal yang ditempa mempunyai penguatan struktur ala ‘work hardening’ yaitu
melalui efek penguatan material akibat dislokasi molekul. Maksudnya, struktur urat mikronya
dimampatkan agar lebih kuat.

proses tersebut bisa di lakukan dua cara; cold forming dan hot forming. Efek penempaan pada
benda dingin/tidak panas berakibat rawan getas. Solusinya dengan hot forming, material
ditempa dengan pemanasan (tidak sampai pada titik leleh, cukup pada titik bara) sehingga
didapat efek percipitation hardening. Serat makin rapat namun dengan grain/bulir molekul
yang lebih lembut, tidak tajam berserabut. Hasilnya, makin kuat tanpa beresiko getas, malah
in-case bisa jadi sangat liat (ductile).

Lewat alat raksasa ini, material ditempa ribuan ton agar terjadi penguatan material secara
interna
Proses Forging velg
Lantas, seperti apa velg forged? Velg forged mengandalkan metal aluminium alloy yang terdiri
campuran aluminium (Al), silikon (Si), besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), magnesium
(Mg), krom (Cr), seng (Zn), vanadium(V), titanium (Ti), bismut (Bi), galium (Ga), timbal (Pb)
hingga zirkonium (Zr). Nah, komposisi ini dimainkan untuk grade kualitasnya, ada seri 1000,
2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000 dan 8000. Salah satu yang diunggulkan untuk velg forged
adalah 6061 yang asalnya dipakai buat tulang pesawat terbang!
Selanjutnya, alloy 6061 ini masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara kasar. Proses ini
membutuhkan mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000,
10.000 bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam, bahkan engineer pabrikan sampai
mempatenkan caranya. Toh, umumnya menggunakan closed-dies (cetakan/moulding khusus)
secara presisi.
Maka di pasaran kita kenal istilah forging T6, dimana penempaan dijabani pada temperatur
4000 Fahrenheit (2040C). Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar,
dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk lebih presisi dengan
kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 bikinan Rays Wheels asal Jepang, menjabani spin
forging hingga 10.000 ton
Selain itu Kemampuan CNC berpengaruh ke detail dan estetika tampilan velg dan Pada tulang
teromol, proses CNC juga dijabani untuk aspek engineering; entah soal reduksi unsprung mass,
keseimbangan inersia hingga kekuatan konstruksi

Seni Potong dan Finishing


Prosespembuatan velg forged bukan hanya di proses penempaan saja. “Kekuatan pabrikan
velg forged ada di bahan, proses, engineering hingga machining.Itu terlihat pada proses
pemotongan & finishing. Pembentukan secara presisi dituntaskan lewat mesin CNC yang
berkolaborasi dengan perangkat lunak 3D, seperti AutoCAD, Catia hingga SolidWorks.
Itupun harus disimulasikan sebelumnya dengan FEA (finite element analysis) untuk
menggambarkan titik kekuatan desain dan balancing yang didapat, bisa pakai MSC Patran atau
SMC Superforge Simulator. Memang rumit. Justru disinilah seni sebuah velg forged
dilahirkan. Melalui CNC multi-axis (4, 5 bahkan 6 axis) pemotongan, kemampuannya ini
dijadikan tolok ukur kualitas suatu hasil produk terhadap detail desain, bobot, konsentrisan
(ketepatan sumbu), hingga kestabilan terhadap getaran.

BAB 3
PENUTUP
Proses pembuatan velg sudah dijelaskan pada bab pembahasan mulai dari pengertian
sampai langkah perancangan , untuk itu saya mengharapkan laporan saya ini dijadikan salah
satu bahan pertimbangan dalam pemberian nilai, mohon maaf yang sebesar besarnya, apabila
ada kata yang kurang baik dan kesalahan dalam pembuatan laporan ini, harap maklum..

Anda mungkin juga menyukai