DONGKRAK ULIR
PENDAHULUAN
Dongkrak ulir merupakan suatu alat mampu menganakat beban yang begitu berat sesuai dengan
kapasitasnya. Dongkrak ulir berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam suatu pekerjaan
terutama dalam mengangkat benda atau barang yang berat, dan akan lebih mudah dengan
mengunakan dongkrak ulir.
Dongkrak ulir mempunyai ukuran yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan yang kita
inginkan, semakin besar rangka dongkrak ulir maka semakin besar juga beban yang dapan
diangkatnya, begitupun sebaliknya.
Tujuan :
Adapun tujuan dari percobaan mesin sederhana dongkrak ulir ini dengan metode alat dongkrak ulir
sederhana adalah sebagai berikut :
Dongkrak ulir merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk
mengangkat beban dengan batang ulir. Dengan menggunakan poros berulir berat dapat diangkat
lebih tinggi sesuai ketinggian yang diperluakan dengan lebih mudah dan tenaga yang minimal ,
artinya gaya yang kita kluarkan menjadi lebih kecil disbanding tidak menggunakan dongkrak ulir .
semakin banyak ulir yang kita gunakan akan semakin ringan missalnya menggunakan ulir ganda atau
ulir triple.
Disampin ini di tunjukan gambar sebuah mesin sederhana berupa system ulir yang di gunakan pada
dongkrak ulir vertical. Komponen utama dari alat ini adalah rumah ulir,batang ulir, danpiringan
pemutar.
Cara kerjanya:
Bila piring pemutar di putar dengan gaya P kea rah berlawana arah jarum jam, maka maka batang
ulir akan ikut berputar. Bula di atas piring diletakkan beban B, maka beban tersebut akan terangkat.
System ini dapat di terapkan untuk menentukan gaya tekan baut dan gaya untuk memutar kuncinya.
Bila gayaP bergerak sejauh hp yang besarnya πD , maka batang ulir akan bergerak satu kisar ,di beri
simbol k jadi besarnya hB=k
Keuntungan mekanik
B.hB=P.hP
Perbandingan kecepatan:
PK=hp/hb= πD/k
Alat :
2. timbangan
3. jangka sorong
Langkah percobaan
2. lindungi papan dengan papan atau karpet agar tidak terjatuh besi beban
D=102
K=2,25
Percobaan ke
B (kg)
Pn(kg)
0,515
6,5
0,162
0,201
0,159
7,5
0,211
6
8,5
0,255
0,2375
0,24059
9,7
0,246
10
10
0,250
11
11
0,280
12
12
0,3
13
13
0,340
14
14
0,360
15
15
0,380
16
16
0,4
17
17
0,437
18
18
0,446
19
19
0,460
20
20
0,483
Percobaan ke
KMt (π.D/k)
KMn=B/Pn
η=KMn/KMt
33,11
0,23
40,12
0,28
34,82
0,24
4
37,73
0,26
35,56
0,24
33,68
0,23
35,68
0,25
142,34
36,96
0,26
39,43
0,27
10
40
0,28
11
39,28
0,27
12
40
0,28
13
38,23
0,27
14
38,89
0,27
15
39,47
0,27
16
40
0,28
17
38,90
0,27
18
40,36
0,28
19
41,30
0,29
20
41,40
0,29
5.5. Pembahasan
Percobaan dongkrak ulir ini kami lakukan 20 kali percobaan dengan beban B yang berbeda-beda.
Dongkrak ulir adalah system kerja yang menggunakan poros ulir mada mesin sederhana.
Cara kerjanya adalah bila piring diputar dengan gaya P kea rah berlawanan jarum jam, maka
batang ulir ikut berputar , sedangkan bila di atas piring pemutar di letakkan beban B maka beban
tersebut akan terangkat .
KMt= (π.D/k)=3,14.102/2,25=142,34
KMn= B/Pn
=6,5/0,162=40,12
η=KMn/KMt
=40,12/142,34=0,28
Dongkrak ulir dapat memudahkan atau meringankan pekerjaan saat menaikan benda yang berat
dengan gaya yang sangat kecil,Dengan cara kerja piringan berputar batang ulir naik dan kenaikan
batang ulir ini tergantung pada kisar ulirnya, tetapi memakan jarak yang cukup panjang dan
menggunakan efesiansi yang sangat rendah dikarenakan bebrapa factor yang mempengaruhi
- ruas ulir sangat lebar sehingga semakin berat beban yang di angkat semakin besar pula gaya
gesek poros ulir itu dengan murnya
6. KEREK GANDA
PENDAHULUAN
Pernahkah kita merasa kesulitan saat membawa sebuah barang dari tempat satu ke
tempat yang rendah ke yang tinggi??? Pasti tidak mudah bukan untuk mengangkat dan membawa
barang dari bawah hingga atas, terlebih jika barang yang diangkat adalah barang yang bebannya
cukup berat. Maka kita membutuhkan alat untuk mempermudah itu semua, dan cara yang mudah
Apa sih pesawat sederhana? Pesawat sederhana adalah alat-alat yang dapat memudahkan
pekerjaan manusia dalam melakukan sebuah usaha. Jenis-jenis pesawat sederhana ada 4 macam,
dan untuk memudahkan dalam memahami pesawat sederhana beserta contohnya dibuatlah
makalah ini untuk mengupas pesawat sederhana secara lebih rinci.
Tujuan :
Katrol merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan atau
mengangkat benda ketempat yang lebih tinggi dengan sistim puli tunggal atau puli ganda beban
yang di pindahkan ke tempat labih tinggi akan lebih mudah dan ringan. Artinya gaya yang kita
keluarkan lebih kecil jika menggunakan kerek ganda, semakin banyak puli yang digunakan semakin
ringan mengangkat benda tersebut
Di samping ini di tunjukan sebuahmesin sederhana berupa kerek ganda dengan system puli tunggal
dan puli ganda. Komponen utama dari alat tersebut adalah puli dan tali. Ukuran pada alat yang
sebenarnya adalah sama dan seiring pemasangannya sejajar , tidak seperti gambar ilustrasi di
samping. Bila tali ditarik dengangaya P sejauh hP,maka puli-puli akan beputar sedemikian rupa,
sehingga beban P akan bergerak setinggi hB.
Keuntungan mekanik:
Perbandingan antara besarnya beban yang di angkat B dengan gaya untuk menarik P,disebut dengan
keuntungan mekanik
KM teoritis=B/Pt
Besarnya KMt inisama dengan besarnya perbandinganantara panjang hP danpanjang hB, dimana
sering disebut sebagai perbandingan kecepatan (PK)
Perhatikan garis di titik O pada tali kerek tunggal dan kerek ganda. Pada titik ini berlaku
kesetimbangan, saat seluruh system dalam keadaan setimbang.
Perbandingan kecepatan pada kerek-kerek puli diatas secara logika dapat ditentukan:
PK=1(kerek puli 1)
PK=3(kerek puli 3)
Alat :
2. Timbangan
4. Pemotong benang
Langkah percobaan
2. Ambil pemberan sebagai beban B. timbanglah bersama dengan kerek puli yang di bawah dan
anggap sebagai B juga
3. Pada P berilah pemberat juga sehingga tanda-tanda beban B terangkat pelan-pelan, kemudian
timbang beban P
5. Ulangi percobaan dengan 2 beban B yang sama setiap puli, untuk n=3,4,5,6. Catatlah dengan
teliti
KMt
KMn=B/Pn
η =KMn/KMt
185
106
1,745
0,581
250
129
1,937
0,645
187
78,5
2,382
0,595
250
103
2,427
0,606
187
71
2,633
0,526
250
87,5
2,857
0,571
187
59
3,169
0,528
250
71
3,521
0,586
Setiap pesawat sederhana memiliki keuntungan mekanik. Semakn besar keuntungan mekanik maka
,semakin mudah pula benda untuk diangkat
KMt=B/Pn dan KMn nyata B/Pn pada percobaan dengan 3 puli, moment gayanya P=B/3
KMt=3, dapat disimpulakan besarnya KMt sama dengan banyak puli. Pada percobaan ini besar KMn
selalu lebih kecil dari pada KMt. Hal ini disebabkan karena adanya energy yang terbuang/berubah
menjadi energy lain, seperti adanya gesekan katrol karena katrol kasar ini menyababkan KMn<KMt,
setiap pesawat mempunyai efesiensi alat(η) secara nyata besarnya akan slalu < 1
Semakin banyak puli akan semakin banyak keuntungan mekaniknya sehingga semakin mudah untuk
mengangkat beban.
6.6. Kesimulan
Besarnya KMt=banyak puli, KMn<KMt dan alat η<1 .hal ini dikarenakan adanya suatu system yang
ada di alam tidak benar-benar ideal yang di sebabkan adanya suatu energy yang terbuang menjadi
energy lain factor lain seperti:
PENDAHULUAN
Tujuan :
Di sarnping ini ditunjukkan gambar sebuah Mesin sederhana berupa alat pengangkat sistem ‘Wheel
& axel differential". Komponen utama dari alat tersebut adalah piringan atau roda D dan dua
penggulung d1 dan d2.
Cara Kerja:
Bila tali ditarik dengan gaya P sejauh hP yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan
menyebabkan tali akan menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.
Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah setinggi hB, yang besarnya
Keuntungan Mekanik.
Besarnya KMt ini sama dengan besarnya perbandingan antara panjang hP dan panjang hB, di mana
sering disebut sebagai Perbandingan Kecepatan (PK).
Perhatikan pada titik O saat seluruh system dalam keadaan setimbang, maka terjadi kesetimbangan
Juga pada titik tersebut.
Jadi KMt =
PK =
Bila ujung tali ditarik sehingga piringan berputar 1 kali putaran, maka P bergerak sejauh hP yaitu πD.
Secara bersamaan, poros 1 akan munggulung tali sepanjang πd1 dan poros 2 akan melepaskan tali
sepanjang πd2, sehingga tali yang tergulung sebenarnya πd1 - πd2 atau beban B akan terangkat
setinggi :
Efesiensi.
ղ = , Harganya < 1
Alat :
b. Timbangan
c. Jangka sorong
Langkah percobaan
c. Pada P berilah pemberat juga, sehinggga ada tanda-tanda beban akan mulai bergerak naik
e. Percobaan 1 selesai
i. Percobaan selesai
Percobaan ke
Pn
KMt
KMn=B/Pn
η=KMn/KMt
187,5
106
1,768868
0,221579
287,5
143,5
2,003484
0,250969
335,5
173
1,939306
0,24293
345,5
287
1,203833
0,1508
523,5
248
2,110887
0,264423
572,5
274
2,089416
0,261733
634,5
297
2,136364
0,267614
637,5
304
2,097039
0,262688
670
328,5
2,039574
0,25549
10
671,5
315
2,131746
0,267036
11
787,5
351
7,983
2,24359
0,281046
12
323,5
164
1,972561
0,247095
13
536,5
258
2,079457
0,260486
14
647,5
303
2,136964
0,267689
15
624
290
2,151724
0,269538
16
387,5
192,5
2,012987
0,252159
17
595
274
2,171533
0,27202
18
634,5
299
2,122074
0,265824
19
787,5
361
2,18144
0,273261
20
623,5
289
2,157439
0,270254
7.4. Pembahasan
Di sarnping ini ditunjukkan gambar sebuah Mesin sederhana berupa alat pengangkat sistem ‘Wheel
& axel differential". Komponen utama dari alat tersebut adalah piringan atau roda D dan dua
penggulung d1 dan d2.
Cara Kerja:
Bila tali ditarik dengan gaya P sejauh hP yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan
menyebabkan tali akan menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.
Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah setinggi hB, yang besarnya
Dalam percobaan W & D ini kami melakukan 20 kali percobaan dengan beban yang berbeda.
Setiap posisi percobaan kami menggunakan kami menggunakan besar beban dan penarik yang
berbeda.
Efisiensi = η= KMn/Kmn
KMt=
KMn=B/Pn
PK=KMt
Dari data yang didapatkan,pesawat sederhana W&D akan lebih ringan dan mudah untuk
mengangkan dan memindahkan benda disebabkan oleh perbandingan putaran. Semakin besar
selisih dismeter maka keuntungan mekanisnya baik secara teoritis maupun nyata akan mendapatkan
hasil terbesar dari pada selisih yang lebih kecil. Itu dapat di buktikan pada table pengolahan data.
Maka dari itu gaya(F) yang di butuhkan akan semakin kecil
7.5. Kesimpulan
Saat roda/piringan P ditarik oleh gaya sejauh hP maka poros 1 yang berdiameter d1 akan berputar
searah putaran piringan P menggulung tali sedangkan poros 2 dengan diameter d2 akan melepas
gulungan tali. Beban yang digantungkan pada katrol akan terangkat bersama katrol yang
disambungkan pada tali anatara poros 1 dan poros 2. Dengan menggunakan sistem ini pengangkatan
beban akan menjadi labih ringan, kurang lebih ½ dari beban nyata.
8. KESETIMBANGAN PARTIKEL
PENDAHULUAN
Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama
dengan no. Kesetimbangan benda sangat penting untuk dipelajari karena banyak sekali
kegunaannya, antara lain dalam bidang teknik, bidang olahraga dan terkadang juga bidang medis.
Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya dengan kenyamanan hidup manusia.
Dalam tubuh manusia saja konsep keseimbangan itu ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah
satunya karena adanya konsep keseimbangan.
Contoh: gerak meteor diruang hampa, gerak kereta api diluar kota, elektron mengelilingi inti anom,
bumi mengelilingi matahari, dan lain-lain.
. Kesetimbangan pada sebuah partikel dapat dianggap sebagai suatu kesetimbangan pada suatu titik.
Partikel dianggap sebagai satu benda yang dapat diabaikan massanya atau dianggap bekerja pada
titik tersebut.
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu
titik materi. Akibatnya, jika gaya bekerja pada partikel, titik tangkap gaya berada tepat pada partikel-
partikel tersebut. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi dan tidak mengalami
gerak rotaso.
Suatu partikel dikatakan dalam keadaan setimbang apabila resultan gaya yang berkerja pada partikel
sama dengan nol.
Apabila partikel pada bidang xy, maka syarat kesetmbangan adalah resultan gaya pada komponen
sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.
Berdasarkan hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka
percepatan benda menjadi no. Artinya bahwa partikel dalam keadaan diam atau bergerak dengan
kecepatan tetap. Apabila partikel dalam keadaan diam disebut mengalami kesetimbangan statis,
sedangkan jika bergerak dengan kecepatan tetap disebut kesetimbangan dinamis.
Berdasarkan kedudukan titik beratnya, keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam
(keseimbangan statis) dikelompokkan menjadi tiga:
o Keseimbangan stabil
Yaitu keseimbangan yang dialami benda dimana apabila dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil
benda tersebut akan segera keposisi keseimbangan semula.
o Keseimbangan labil
Yaitu keseimbangan benda yang apabila diberi sedikit gangguan benda tersebut tidak bisa kembali
keposisi keseimbangan semula.
Yaitu keseimbangan yang dialami benda yang apabila diberikan sedikit gangguan benda tersebut
tidak mengalami perubahan titik berat benda.
Suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang jika pas diletakkan dititik beratnya. Titik berat
adalah titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada
saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus maka pada saat itu titik berat akan
bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak
translasinya.
Tujuan :
Adapun tujuan dari percobaan kesetimbangan partikel ini adalah sebagai berikut :
c. dapat menghitung besarnya resultan gaya secara polygon daya. Mahasiswa memahami
prinsip kesetimbangan partikel.
Ditunjukan sebuah titik/partikel ditarik oleh gaya-gaya F1, F2, F3, dan F4 yang berturut turut
membentuk sudut θ1, θ2, θ3, dan θ4.
Alat :
e. Timbangan
f. Spidol
Langkah percobaan
g. Patikan pemasangan benang pada puli dan kertas milimeter atau kertas pembantu telah
terpasang dengan benar.
h. Berikan beban pada masing-masing ujung tali sedemikian sebagai F1, F2, F3, dan F4 sehingga
titik pusat cincin terletak pada perpotongan sumbu x dan sumbu y di kertas milimeter atau kertas
pembantu.
j. Buatlah sebuat titik pada kertas milimeter yang dilewati masing-masing benang.
Percobaan ke
Massa (kg)
Gaya (N)=mxg
θ=Atan y/x
X (cm)
Y (cm)
Fy=F1y+F2y+F3y+F4y+F5y
Fx=F1x+F2x+F3x+F4x+F5x
R=
0,1
0,98
48,96
47
54
1,98
1,6492
114,02
0,05
0,49
53,93
75
-103
0,07
0,69
65,93
-46
-103
0,05
0,49
27,18
-74
38
2
0,05
0,49
54,03
37
51
2,56
2,549
29,01
0,15
1,47
45,49
48
-49
0,05
0,49
36,02
-33
-24
0,12
1,18
45
-51
51
0,15
1,47
36,38
57
42
3,338
3,108
115,85
0,05
0,49
48,9
41
-47
0,15
1,47
57,13
-42
-65
0,12
1,18
46,97
-42
-45
0,15
1,47
45
61
61
3,693
3,209
112,09
0,1
0,98
24,59
59
-27
0,07
0,69
40,06
-44
-37
0,2
1,96
67,48
-46
111
0,1
0,98
48,94
54
62
3,168
2,76
74,95
0,09
0,88
29,64
65
-37
0,1
0,98
43,39
-36
-34
0,15
1,47
64,17
-30
62
8.5. Pembahasan
Pada mulanya kesetimbangan titik berada di tengah bidang pengamatan yang mana saat itu
tidak ada pemberian pemberat/gaya pada masing-masing ujung tali sehingga resultan gaya dianggap
nol dengan posisi titik seimbang 4 tali ditengah bidang.
Setelah diberi pemberat yang berbeda nilainya pada setiap ujung tali, terjadi perpindahan
posisi titik seimbang. Perpindahan posisi dari titik semula (O) ke posisi akhir dinyatakan dalam (R)
melalui perhitungan yang sudah dilakukan besar nilai (R) dapat ditemukan melalui jarak antara posisi
awal dan posisi akhir titik seimbang (ini mengacu pada metode polygon) dan penjumlahan gaya-gaya
yang bekerja pada sistem ini.
e. Kelemahan percobaan
a) Perangkat percobaan menggunakan katrol pada ujung tali pemberat, sehingga saat pemberian
gaya pada ujung tali akan mengalami gaya gesek antara tali dan katrol yang mengakibatkan terjadi
perubahan nilai gaya dari yang tercantum
b) Pengukuran perpindahan titik tengah dari posisi awal ke posisi akhir sulit untuk dilakukan
seakurat mungkin saat dilakukan secara manual.
Penarikan garis tegak lurus pada titk akhir terkadang banyak menimbulkan kekeliruan pada
perhitungan.
8.6. Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami peroleh dapat dikatakan bahwa gayaF dapat diuraikan dalam F cos θ
untuk sumbu x dan F sin θ untuk sumbu y. agar dapat menggunakan syarat-syarat kesetimbangan
untuk menghitung gaya yang belum diketahui, maka kita amati dulu partikel yang ada dalam
keadaan setimbang dimana gaya yang akan di hitung. Jadi untuk memperoleh kesetimbangan benda
dapat digunakan ∑Fx =0 dan ∑Fy=0 dan menghitung betul prosedur yang baik dan benar