Anda di halaman 1dari 31

1.

DONGKRAK ULIR

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Dongkrak ulir merupakan suatu alat mampu menganakat beban yang begitu berat sesuai dengan
kapasitasnya. Dongkrak ulir berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam suatu pekerjaan
terutama dalam mengangkat benda atau barang yang berat, dan akan lebih mudah dengan
mengunakan dongkrak ulir.

Dongkrak ulir mempunyai ukuran yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan yang kita
inginkan, semakin besar rangka dongkrak ulir maka semakin besar juga beban yang dapan
diangkatnya, begitupun sebaliknya.

Tujuan :

Adapun tujuan dari percobaan mesin sederhana dongkrak ulir ini dengan metode alat dongkrak ulir
sederhana adalah sebagai berikut :

1) dapat menentukan KMt,PK,KMn

2) dapat menentukan besar efisiensi

3) mengetahui sifat dan karakteristik alat

1.2. Dasar teori:

Dongkrak ulir merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk
mengangkat beban dengan batang ulir. Dengan menggunakan poros berulir berat dapat diangkat
lebih tinggi sesuai ketinggian yang diperluakan dengan lebih mudah dan tenaga yang minimal ,
artinya gaya yang kita kluarkan menjadi lebih kecil disbanding tidak menggunakan dongkrak ulir .
semakin banyak ulir yang kita gunakan akan semakin ringan missalnya menggunakan ulir ganda atau
ulir triple.

Disampin ini di tunjukan gambar sebuah mesin sederhana berupa system ulir yang di gunakan pada
dongkrak ulir vertical. Komponen utama dari alat ini adalah rumah ulir,batang ulir, danpiringan
pemutar.

Cara kerjanya:

Bila piring pemutar di putar dengan gaya P kea rah berlawana arah jarum jam, maka maka batang
ulir akan ikut berputar. Bula di atas piring diletakkan beban B, maka beban tersebut akan terangkat.
System ini dapat di terapkan untuk menentukan gaya tekan baut dan gaya untuk memutar kuncinya.
Bila gayaP bergerak sejauh hp yang besarnya πD , maka batang ulir akan bergerak satu kisar ,di beri
simbol k jadi besarnya hB=k
Keuntungan mekanik

KM teoritis= B/Pt, besarnya sama dengan PK (lihat uraian berikut)

Menentukan KMt berdasarkan prinsip kerja kesetimbangan energy:

Usaha beban=usaha angkat,(efesiensi=1)

B.hB=P.hP

B.k=P. πD B/P= πD/k

Jadi besarnya keuntungan mekanik teoritis. KMt= πD/k

Keuntungan mekanik nyata,KMn=B/Pn, diperoleh dari percobaan

Perbandingan kecepatan:

PK=hp/hb= πD/k

Efesiensi=usaha beban:usaha gaya= B.x.hB/

1.3. Alat dan langkah percobaan

Alat :

1. perangkat percobaan dongkrak ulir

2. timbangan

3. jangka sorong

Langkah percobaan

1. pastikan tali tali terpasng dengan benar pada puli

2. lindungi papan dengan papan atau karpet agar tidak terjatuh besi beban

3. jangka sorong jangan sampai jatuh

4. timbangan jangan dipindah-pindah agar tidak jauh

5. perhatikan kapasitas timbangan bila akan menimbang beban


5.4. Data pengamatan

D=102

K=2,25

Percobaan ke

B (kg)

Pn(kg)

0,515

6,5

0,162

0,201

0,159

7,5

0,211

6
8,5

0,255

0,2375

0,24059

9,7

0,246

10

10

0,250

11

11

0,280

12

12

0,3

13

13

0,340

14

14

0,360

15

15

0,380

16

16
0,4

17

17

0,437

18

18

0,446

19

19

0,460

20

20

0,483

Percobaan ke

KMt (π.D/k)

KMn=B/Pn

η=KMn/KMt

33,11

0,23

40,12

0,28

34,82

0,24

4
37,73

0,26

35,56

0,24

33,68

0,23

35,68

0,25

142,34

36,96

0,26

39,43

0,27

10

40

0,28

11

39,28

0,27

12
40

0,28

13

38,23

0,27

14

38,89

0,27

15

39,47

0,27

16

40

0,28

17

38,90

0,27

18

40,36

0,28

19

41,30

0,29
20

41,40

0,29

Harga rata-rata η= Σ η/20=5,31/20=0,2655

5.5. Pembahasan

Percobaan dongkrak ulir ini kami lakukan 20 kali percobaan dengan beban B yang berbeda-beda.
Dongkrak ulir adalah system kerja yang menggunakan poros ulir mada mesin sederhana.

Cara kerjanya adalah bila piring diputar dengan gaya P kea rah berlawanan jarum jam, maka
batang ulir ikut berputar , sedangkan bila di atas piring pemutar di letakkan beban B maka beban
tersebut akan terangkat .

Dari percobaan tersebut kita mendapatkan besarnya KMt,KMn,PK dan η

KMt=142,34 (di peroleh dari)

KMt= (π.D/k)=3,14.102/2,25=142,34

KMn= B/Pn

Missal percobaan ke-2 KMn= B/Pn

=6,5/0,162=40,12

η=KMn/KMt

Missal percobaan ke-2 η=KMn/KMt

=40,12/142,34=0,28

Harga rata-rata η= Σ η/20=5,31/20=0,2655


5.6. Kesimpulan

Dongkrak ulir dapat memudahkan atau meringankan pekerjaan saat menaikan benda yang berat
dengan gaya yang sangat kecil,Dengan cara kerja piringan berputar batang ulir naik dan kenaikan
batang ulir ini tergantung pada kisar ulirnya, tetapi memakan jarak yang cukup panjang dan
menggunakan efesiansi yang sangat rendah dikarenakan bebrapa factor yang mempengaruhi

- ruas ulir sangat lebar sehingga semakin berat beban yang di angkat semakin besar pula gaya
gesek poros ulir itu dengan murnya

6. KEREK GANDA

PENDAHULUAN

6.1. Latar belakang

Pernahkah kita merasa kesulitan saat membawa sebuah barang dari tempat satu ke
tempat yang rendah ke yang tinggi??? Pasti tidak mudah bukan untuk mengangkat dan membawa
barang dari bawah hingga atas, terlebih jika barang yang diangkat adalah barang yang bebannya
cukup berat. Maka kita membutuhkan alat untuk mempermudah itu semua, dan cara yang mudah

Apa sih pesawat sederhana? Pesawat sederhana adalah alat-alat yang dapat memudahkan
pekerjaan manusia dalam melakukan sebuah usaha. Jenis-jenis pesawat sederhana ada 4 macam,
dan untuk memudahkan dalam memahami pesawat sederhana beserta contohnya dibuatlah
makalah ini untuk mengupas pesawat sederhana secara lebih rinci.

Tujuan :

1. Dapat menentukan KMt,KMn,PK,

2. Dapat menghitung efesiensi alat

3. Dapat memahami sifat atau karakteristik alat


6.2. Dasar teori:

Katrol merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan atau
mengangkat benda ketempat yang lebih tinggi dengan sistim puli tunggal atau puli ganda beban
yang di pindahkan ke tempat labih tinggi akan lebih mudah dan ringan. Artinya gaya yang kita
keluarkan lebih kecil jika menggunakan kerek ganda, semakin banyak puli yang digunakan semakin
ringan mengangkat benda tersebut

Di samping ini di tunjukan sebuahmesin sederhana berupa kerek ganda dengan system puli tunggal
dan puli ganda. Komponen utama dari alat tersebut adalah puli dan tali. Ukuran pada alat yang
sebenarnya adalah sama dan seiring pemasangannya sejajar , tidak seperti gambar ilustrasi di
samping. Bila tali ditarik dengangaya P sejauh hP,maka puli-puli akan beputar sedemikian rupa,
sehingga beban P akan bergerak setinggi hB.

Keuntungan mekanik:

Perbandingan antara besarnya beban yang di angkat B dengan gaya untuk menarik P,disebut dengan
keuntungan mekanik

KM teoritis=B/Pt

Besarnya KMt inisama dengan besarnya perbandinganantara panjang hP danpanjang hB, dimana
sering disebut sebagai perbandingan kecepatan (PK)

Berdasarkan prinsip kesetimbangan:

Perhatikan garis di titik O pada tali kerek tunggal dan kerek ganda. Pada titik ini berlaku
kesetimbangan, saat seluruh system dalam keadaan setimbang.

Lihatlah jumlah tali pada garis O sama dengan jumlah puli

KMt= 1 (kerek puli 1)

KMt= 3(kerek puli 3)

KMt=6 (kerek puli 6)

Berarti KMt= n bila pulinya n buah

KM nyata adalah keuntungan mekanik dari keadaan senyatanya,definisinya:

KMn=B/Pn, besarnya Kmn lebih kecil dari besarnya Kmt.

Perbandingan kecepatan pada kerek-kerek puli diatas secara logika dapat ditentukan:

PK=1(kerek puli 1)

PK=3(kerek puli 3)

PK=6( kerek puli 6),berarti PK=n bila pulinya n buah

Efisiensi: usaha beban/usaha gaya= KMn/KMt, harganya < 1


6.3. Alat dan langkah percobaan

Alat :

1. Perangkat percobaan kerek ganda

2. Timbangan

3. Mistar baja rol meter

4. Pemotong benang

Langkah percobaan

1. Lakukan percobaan kerek puli. Pastikan benang terpasang dengan benar

2. Ambil pemberan sebagai beban B. timbanglah bersama dengan kerek puli yang di bawah dan
anggap sebagai B juga

3. Pada P berilah pemberat juga sehingga tanda-tanda beban B terangkat pelan-pelan, kemudian
timbang beban P

4. Catatlah massa B danP

5. Ulangi percobaan dengan 2 beban B yang sama setiap puli, untuk n=3,4,5,6. Catatlah dengan
teliti

6.4. Data pengamatan

KMt
KMn=B/Pn

η =KMn/KMt

185

106

1,745

0,581

250

129

1,937

0,645

187

78,5

2,382

0,595

250

103

2,427

0,606

187
71

2,633

0,526

250

87,5

2,857

0,571

187

59

3,169

0,528

250

71

3,521

0,586

Harga rata-rata η pada jumlah puli 3=0,581+0,645=1,226/20=0,613

Harga rata-rata η pada jumlah puli 4=0,595+0,606=1,201/2=0,6005

Harga rata-rata η pada jumlah puli 5=0,526+0,586=1,112/2=0,556

Harga rata-rata η pada jumlah puli 6=0,528+0,568=1,096/2=0,548


6.5. Pembahasan

Setiap pesawat sederhana memiliki keuntungan mekanik. Semakn besar keuntungan mekanik maka
,semakin mudah pula benda untuk diangkat

KMt=B/Pn dan KMn nyata B/Pn pada percobaan dengan 3 puli, moment gayanya P=B/3

KMt=3, dapat disimpulakan besarnya KMt sama dengan banyak puli. Pada percobaan ini besar KMn
selalu lebih kecil dari pada KMt. Hal ini disebabkan karena adanya energy yang terbuang/berubah
menjadi energy lain, seperti adanya gesekan katrol karena katrol kasar ini menyababkan KMn<KMt,
setiap pesawat mempunyai efesiensi alat(η) secara nyata besarnya akan slalu < 1

Η=usaha beban/usaha gaya=B.hB/p.hP

Semakin banyak puli akan semakin banyak keuntungan mekaniknya sehingga semakin mudah untuk
mengangkat beban.

6.6. Kesimulan

Besarnya KMt=banyak puli, KMn<KMt dan alat η<1 .hal ini dikarenakan adanya suatu system yang
ada di alam tidak benar-benar ideal yang di sebabkan adanya suatu energy yang terbuang menjadi
energy lain factor lain seperti:

1. Kurangnyaketelitian dalam suatu perhitungan

2. Puli yang tidak licin/kasar

7. WHEEL & AXEL DIFFERENTIAL

PENDAHULUAN

Tujuan :

1. Dapat menentukan KMt,KMn,PK


2. Dapat menghitung besar efesiensi

3. Memahami sifat atau karakteristik alat

7.1. Dasar teori

Di sarnping ini ditunjukkan gambar sebuah Mesin sederhana berupa alat pengangkat sistem ‘Wheel
& axel differential". Komponen utama dari alat tersebut adalah piringan atau roda D dan dua
penggulung d1 dan d2.

Cara Kerja:

Bila tali ditarik dengan gaya P sejauh hP yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan
menyebabkan tali akan menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.

Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah setinggi hB, yang besarnya

Keuntungan Mekanik.

KM teoritis = , besarnya sama dengan PK (lihat uranan berikutnya).

Besarnya KMt ini sama dengan besarnya perbandingan antara panjang hP dan panjang hB, di mana
sering disebut sebagai Perbandingan Kecepatan (PK).

Menentukan KMt berdasarkan prinsip kesetimbangan :

Perhatikan pada titik O saat seluruh system dalam keadaan setimbang, maka terjadi kesetimbangan
Juga pada titik tersebut.

Jadi KMt =

Keuntungan mekanik nyata, KMn : , diperoleh dari percobaan.

Perbandingan Kecepatan (PK).

PK =

Bila ujung tali ditarik sehingga piringan berputar 1 kali putaran, maka P bergerak sejauh hP yaitu πD.
Secara bersamaan, poros 1 akan munggulung tali sepanjang πd1 dan poros 2 akan melepaskan tali
sepanjang πd2, sehingga tali yang tergulung sebenarnya πd1 - πd2 atau beban B akan terangkat
setinggi :

hB = , sehingga PK = , Besarnya = KMt.

Efesiensi.

ղ = , Harganya < 1

7.2. Alat dan langkah percobaan

Alat :

a. Perangkat percobaan “W & A D”

b. Timbangan

c. Jangka sorong

Langkah percobaan

a. Pastikan tali terpasang dengan benar

b. Ambil pemberat sebagai beban B. timbanglah bersama puli bawah

c. Pada P berilah pemberat juga, sehinggga ada tanda-tanda beban akan mulai bergerak naik

d. Catatlah massa B dan massa P

e. Percobaan 1 selesai

f. Lakukan percobaan lagi dengan B yang berbeda

g. Timbanglah B dan P dengan benar jangan sampai tertukar

h. Lepas pemberat,ukurlah garis tengah piringan D garis tengah poros d1 dan d2

i. Percobaan selesai

7.3. Data pengamatan dan pengolahan data

Percobaan ke

Pn

KMt
KMn=B/Pn

η=KMn/KMt

187,5

106

1,768868

0,221579

287,5

143,5

2,003484

0,250969

335,5

173

1,939306

0,24293

345,5

287

1,203833

0,1508

523,5

248

2,110887
0,264423

572,5

274

2,089416

0,261733

634,5

297

2,136364

0,267614

637,5

304

2,097039

0,262688

670

328,5

2,039574

0,25549

10

671,5

315

2,131746

0,267036
11

787,5

351

7,983

2,24359

0,281046

12

323,5

164

1,972561

0,247095

13

536,5

258

2,079457

0,260486

14

647,5

303

2,136964

0,267689

15

624

290

2,151724

0,269538

16
387,5

192,5

2,012987

0,252159

17

595

274

2,171533

0,27202

18

634,5

299

2,122074

0,265824

19

787,5

361

2,18144

0,273261

20

623,5

289

2,157439

0,270254

7.4. Pembahasan
Di sarnping ini ditunjukkan gambar sebuah Mesin sederhana berupa alat pengangkat sistem ‘Wheel
& axel differential". Komponen utama dari alat tersebut adalah piringan atau roda D dan dua
penggulung d1 dan d2.

Cara Kerja:

Bila tali ditarik dengan gaya P sejauh hP yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan
menyebabkan tali akan menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.

Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah setinggi hB, yang besarnya

Dalam percobaan W & D ini kami melakukan 20 kali percobaan dengan beban yang berbeda.
Setiap posisi percobaan kami menggunakan kami menggunakan besar beban dan penarik yang
berbeda.

Kami mengidentifikasi besar keuntungan teoritis(KMt) dan nyata(KMn) perbandingan kecepatan


(PK) dan efesiensi (η) dengan menggunakan persamaan:

Efisiensi = η= KMn/Kmn

KMt=

KMn=B/Pn

PK=KMt

Dari data yang didapatkan,pesawat sederhana W&D akan lebih ringan dan mudah untuk
mengangkan dan memindahkan benda disebabkan oleh perbandingan putaran. Semakin besar
selisih dismeter maka keuntungan mekanisnya baik secara teoritis maupun nyata akan mendapatkan
hasil terbesar dari pada selisih yang lebih kecil. Itu dapat di buktikan pada table pengolahan data.
Maka dari itu gaya(F) yang di butuhkan akan semakin kecil

7.5. Kesimpulan

Saat roda/piringan P ditarik oleh gaya sejauh hP maka poros 1 yang berdiameter d1 akan berputar
searah putaran piringan P menggulung tali sedangkan poros 2 dengan diameter d2 akan melepas
gulungan tali. Beban yang digantungkan pada katrol akan terangkat bersama katrol yang
disambungkan pada tali anatara poros 1 dan poros 2. Dengan menggunakan sistem ini pengangkatan
beban akan menjadi labih ringan, kurang lebih ½ dari beban nyata.

8. KESETIMBANGAN PARTIKEL

PENDAHULUAN

8.1. Latar belakang

Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama
dengan no. Kesetimbangan benda sangat penting untuk dipelajari karena banyak sekali
kegunaannya, antara lain dalam bidang teknik, bidang olahraga dan terkadang juga bidang medis.

Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya dengan kenyamanan hidup manusia.
Dalam tubuh manusia saja konsep keseimbangan itu ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah
satunya karena adanya konsep keseimbangan.

Kesetimbangan biasa terjadi pada:

o Benda yang diam (statik)

Contoh: semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan dan lain-lain.

o Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamik)

Contoh: gerak meteor diruang hampa, gerak kereta api diluar kota, elektron mengelilingi inti anom,
bumi mengelilingi matahari, dan lain-lain.

. Kesetimbangan pada sebuah partikel dapat dianggap sebagai suatu kesetimbangan pada suatu titik.
Partikel dianggap sebagai satu benda yang dapat diabaikan massanya atau dianggap bekerja pada
titik tersebut.

Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu
titik materi. Akibatnya, jika gaya bekerja pada partikel, titik tangkap gaya berada tepat pada partikel-
partikel tersebut. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi dan tidak mengalami
gerak rotaso.

Suatu partikel dikatakan dalam keadaan setimbang apabila resultan gaya yang berkerja pada partikel
sama dengan nol.

Apabila partikel pada bidang xy, maka syarat kesetmbangan adalah resultan gaya pada komponen
sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.

Berdasarkan hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka
percepatan benda menjadi no. Artinya bahwa partikel dalam keadaan diam atau bergerak dengan
kecepatan tetap. Apabila partikel dalam keadaan diam disebut mengalami kesetimbangan statis,
sedangkan jika bergerak dengan kecepatan tetap disebut kesetimbangan dinamis.

Berdasarkan kedudukan titik beratnya, keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam
(keseimbangan statis) dikelompokkan menjadi tiga:

o Keseimbangan stabil

Yaitu keseimbangan yang dialami benda dimana apabila dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil
benda tersebut akan segera keposisi keseimbangan semula.

o Keseimbangan labil

Yaitu keseimbangan benda yang apabila diberi sedikit gangguan benda tersebut tidak bisa kembali
keposisi keseimbangan semula.

o Keseimbangan indeferen atau netral

Yaitu keseimbangan yang dialami benda yang apabila diberikan sedikit gangguan benda tersebut
tidak mengalami perubahan titik berat benda.

Suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang jika pas diletakkan dititik beratnya. Titik berat
adalah titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada
saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus maka pada saat itu titik berat akan
bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak
translasinya.

Tujuan :

Adapun tujuan dari percobaan kesetimbangan partikel ini adalah sebagai berikut :

a. dapat menguraikan gaya pada sumbu x dan sunbu y

b. dapat menghitung besarnya resultan gaya secara perhitungan.

c. dapat menghitung besarnya resultan gaya secara polygon daya. Mahasiswa memahami
prinsip kesetimbangan partikel.

8.2. Dasar teori:

Ditunjukan sebuah titik/partikel ditarik oleh gaya-gaya F1, F2, F3, dan F4 yang berturut turut
membentuk sudut θ1, θ2, θ3, dan θ4.

Bila setiap gaya diuraikan pada sumbu x dan sumbu y diperoleh

Fx = F Cos θ dan Fy = F Sin θ

Sehingga jumlah gaya atau resultan gaya yang bekerja ialah

, dengan Rx = ∑Fx dan Ry = ∑Fy

Dalam keadaan setimbang, besarnya R = 0.


8.3. Alat dan langkah percobaan

Alat :

d. Perangkat percobaan kesetimbangan benda-partikel

e. Timbangan

f. Spidol

Langkah percobaan

g. Patikan pemasangan benang pada puli dan kertas milimeter atau kertas pembantu telah
terpasang dengan benar.

h. Berikan beban pada masing-masing ujung tali sedemikian sebagai F1, F2, F3, dan F4 sehingga
titik pusat cincin terletak pada perpotongan sumbu x dan sumbu y di kertas milimeter atau kertas
pembantu.

i. Berilah titik pada tengah cincin tepatkan pada perpotongan sumbu.

j. Buatlah sebuat titik pada kertas milimeter yang dilewati masing-masing benang.

k. Tentukan koordinat titik titik tersebut.

l. Lepaskan beban dan timbanglah.

8.4. Data pengamatan dan pengolahan data

Percobaan ke

Massa (kg)

Gaya (N)=mxg

θ=Atan y/x

X (cm)

Y (cm)

Fy=F1y+F2y+F3y+F4y+F5y

Fx=F1x+F2x+F3x+F4x+F5x

R=

0,1

0,98
48,96

47

54

1,98

1,6492

114,02

0,05

0,49

53,93

75

-103

0,07

0,69

65,93

-46

-103

0,05

0,49

27,18

-74

38
2

0,05

0,49

54,03

37

51

2,56

2,549

29,01

0,15

1,47

45,49

48

-49

0,05

0,49

36,02

-33

-24

0,12
1,18

45

-51

51

0,15

1,47

36,38

57

42

3,338

3,108

115,85

0,05

0,49

48,9

41

-47

0,15

1,47

57,13

-42

-65
0,12

1,18

46,97

-42

-45

0,15

1,47

45

61

61

3,693

3,209

112,09

0,1

0,98

24,59

59

-27
0,07

0,69

40,06

-44

-37

0,2

1,96

67,48

-46

111

0,1

0,98

48,94

54

62

3,168

2,76

74,95

0,09

0,88

29,64

65
-37

0,1

0,98

43,39

-36

-34

0,15

1,47

64,17

-30

62

8.5. Pembahasan

Resultan gaya tidak Nol.

Pada mulanya kesetimbangan titik berada di tengah bidang pengamatan yang mana saat itu
tidak ada pemberian pemberat/gaya pada masing-masing ujung tali sehingga resultan gaya dianggap
nol dengan posisi titik seimbang 4 tali ditengah bidang.

Setelah diberi pemberat yang berbeda nilainya pada setiap ujung tali, terjadi perpindahan
posisi titik seimbang. Perpindahan posisi dari titik semula (O) ke posisi akhir dinyatakan dalam (R)
melalui perhitungan yang sudah dilakukan besar nilai (R) dapat ditemukan melalui jarak antara posisi
awal dan posisi akhir titik seimbang (ini mengacu pada metode polygon) dan penjumlahan gaya-gaya
yang bekerja pada sistem ini.

Dalam perhitungan resultan menggunakan penjumlahan gaya-gaya yang bekerja tidak


ditemukan besarnya resultan =0. Hal ini dikarenakan besarnya gaya yang diberikan pada setiap ujung
tali berbeda-beda. Pemberian besar gaya yang berbeda ini menyebabkan perpindahan titik
setimbang tali dari posisi awal ke posisi akhir yang membuktikan bahwa terjadi resultan gaya. Apa
bila gaya yang diberikan pada setiap ujung tali sama besar, maka akan didapatkan besarnya resultan
=0 yang dibuktikan tidak terjadinya perpindahan titik setimbang tali.

e. Kelemahan percobaan

1. kelemahan pada perangkat percobaan

a) Perangkat percobaan menggunakan katrol pada ujung tali pemberat, sehingga saat pemberian
gaya pada ujung tali akan mengalami gaya gesek antara tali dan katrol yang mengakibatkan terjadi
perubahan nilai gaya dari yang tercantum

b) Pengukuran perpindahan titik tengah dari posisi awal ke posisi akhir sulit untuk dilakukan
seakurat mungkin saat dilakukan secara manual.

2. kelemahan dalam pembahasan.

Penarikan garis tegak lurus pada titk akhir terkadang banyak menimbulkan kekeliruan pada
perhitungan.

8.6. Kesimpulan

Berdasarkan data yang kami peroleh dapat dikatakan bahwa gayaF dapat diuraikan dalam F cos θ
untuk sumbu x dan F sin θ untuk sumbu y. agar dapat menggunakan syarat-syarat kesetimbangan
untuk menghitung gaya yang belum diketahui, maka kita amati dulu partikel yang ada dalam
keadaan setimbang dimana gaya yang akan di hitung. Jadi untuk memperoleh kesetimbangan benda
dapat digunakan ∑Fx =0 dan ∑Fy=0 dan menghitung betul prosedur yang baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai