Dosen Pengampu :
Aldina Eka Andriyani, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Sheila Fransisca Aurelia (2301050549)
Keterangan :
• Lengan Beban : Jarak dari titik 4 ke beban (jarak dari titik tumpu ke beban)
• Lengan Kuasa : Jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu
• Titik Tumpu : Titik tumpu berada di titik 4 (titik tumpu berada di tengah-tengah
beban)
Pada gambar tersebut, keseimbangan terjadi karena lengan kanan memiliki benda dengan massa
30 kg yang terletak pada titik 4, yang lebih dekat dengan titik tumpu daripada lengan kiri yang
memiliki massa 20 kg dan berada pada titik 6 yang lebih jauh dari titik tumpu. Perbedaan massa
dan jarak titik benda dari titik tumpu pada kedua lengan ini memungkinkan jungkat-jungkit
untuk tetap seimbang. Dengan demikian, karakteristik yang berbeda antara lengan kanan dan kiri
memainkan peran penting dalam menciptakan keseimbangan pada jungkat-jungkit.
Pada opsi C, kondisi jungkat-jungkit menggambarkan lengan kiri naik karena massa benda yang
terlalu ringan, terletak di titik 8 yang jauh dari titik tumpu. Sementara itu, lengan kanan turun
karena beban yang terlalu besar, meskipun berada di titik 1 dan 2 yang dekat dengan titik tumpu.
Titik tumpu sendiri terletak pada tanda 0, di antara lengan beban dan lengan. Lengan beban
ditentukan oleh jarak antara titik beban dengan titik tumpu, dengan beban kanan (20 kg dan 30
kg) dan beban kiri (3 kg). Lengan kuasa kanan berada pada titik 1 dan 2, sementara lengan kuasa
kiri berada pada titik 8.
B. Rancangan Praktikum yang Menerapkan Konsep pesawat sederhana
Bahan :
- 4 buah koin 500 perak
VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan
C. Laporan Praktikum bedasarkan percobaan sederhana yang dilakukan oleh kelompok
penyaji.
I. Tujuan :
V. Hasil Pengamatan :
VI. Pembahasan
Dalam praktik kedua yang menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana, penggaris
awalnya seimbang setelah diberi koin di titik beban dan titik kuasa dengan jarak yang sama
dari titik tumpu. Saat lengan beban ditambah satu koin menjadi dua koin, penggaris condong
ke arah kanan. Untuk menyeimbangkan kembali, lengan beban harus digeser ke arah titik
kuasa. Hal ini menyebabkan panjang lengan beban menjadi lebih pendek, sementara lengan
kuasa menjadi lebih panjang. Ketika koin tambahan ditambahkan untuk membuat tiga koin
di lengan beban, penggaris kembali tidak seimbang. Lengan beban kembali digeser ke arah
titik kuasa, membuat lengan beban lebih pendek dan lengan kuasa lebih panjang lagi.
Hasilnya adalah peningkatan keuntungan mekanis dari satu percobaan ke percobaan
berikutnya, menunjukkan bahwa pengungkit mampu memberikan keuntungan mekanis yang
lebih besar dengan penyesuaian posisi lengan beban dan lengan kuasa yang tepat.
VII. Kesimpulan
Dari praktik kedua menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana, dapat disimpulkan bahwa
pengungkit memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan mekanis yang signifikan
dengan penyesuaian posisi lengan beban dan lengan kuasa. Penambahan beban pada lengan
beban menghasilkan pergeseran titik keseimbangan, yang memerlukan penyesuaian panjang
lengan beban dan lengan kuasa untuk mencapai keseimbangan kembali. Dengan melakukan
penyesuaian ini, keuntungan mekanis pengungkit dapat ditingkatkan, yang menunjukkan
pentingnya pemahaman dan penggunaan yang tepat terhadap prinsip-prinsip dasar
pengungkit dalam mencapai efisiensi maksimum.
VIII. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
- Hibbeler, R. C. (2012). Engineering Mechanics: Statics (12th Edition). Pearson.
- Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2012). Physics for Scientists and Engineers (9th
Edition). Cengage Learning.
- Rahmah, A. (2022, April 08). Tuas: Cara Kerja, Jenis-jenis dan Rumusnya.
Retrieved fromdetikEdu
- Nugroho, F. T. (2022, Desember). Pengertian Pesawat sederhaa , jenis dan
contohnya dalam ehidupan sehari-hari. Retrieved from bola.com:
https://www.bola.com/ragam/read/5151303/pengertian- pesawat-sederhana-jenis-
dan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari?