Anda di halaman 1dari 13

Tugas Topik 6

Kegiatan Praktikum Konsep Pesawat Sederhana – Pengungkit Menggunakan


Simulasi PhET Laboraturium Virtual
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Laboraturium IPA SD

Dosen Pengampu :
Aldina Eka Andriyani, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Sheila Fransisca Aurelia (2301050549)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2024
A. Hasil pertanyaan setelah melakukan Virtual experiment di Web PhET

Keterangan :
• Lengan Beban : Jarak dari titik 4 ke beban (jarak dari titik tumpu ke beban)
• Lengan Kuasa : Jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu
• Titik Tumpu : Titik tumpu berada di titik 4 (titik tumpu berada di tengah-tengah
beban)

Gambar tersebut menggambarkan sebuah jungkat-jungkit dengan sebuah benda


berbobot 10 kg ditempatkan di lengan kiri pada titik 4, sementara benda berbobot 20 kg
ditempatkan di lengan kanan pada titik 4 juga. Meskipun kedua benda berada pada titik
4, benda di lengan kanan memiliki bobot yang lebih besar dari yang di lengan kiri.
Dalam situasi ini, kecenderungan adalah bahwa jungkat-jungkit akan condong ke arah
beban yang lebih berat, yaitu ke arah kanan, karena beban di lengan kanan lebih berat.
Sehingga, jungkat-jungkit akan miring ke arah kanan, sementara titik tumpu akan
berada di tengah-tengah kedua beban tersebut.
Pada gambar tersebut, lengan sebelah kiri diberi beban seberat 15 kg pada titik 3, yang
menyebabkan condong ke bawah, sementara lengan sebelah kanan memiliki benda dengan massa
tidak diketahui yang berada pada titik 5. Untuk memahami mengapa lengan kanan lebih condong
ke arah bawah, diperlukan perhitungan massa benda di lengan kanan terlebih dahulu. Dengan
menggunakan perbandingan perhitungan massa benda di lengan kiri dan kanan, dengan jarak
titik benda, diperoleh massa benda di lengan kanan sebesar 9 kg. Kesimpulannya, lengan kiri
jungkat-jungkit condong ke arah bawah karena memiliki massa benda yang lebih besar, yaitu 15
kg, sedangkan lengan kanan memiliki massa benda yang lebih kecil, yaitu 9 kg. Perbedaan massa
ini menyebabkan ketidakseimbangan pada jungkat-jungkit.
Pada gambar tersebut, lengan sebelah kiri memiliki dua benda dengan massa masing-masing 10
kg di titik 8 dan 2 kg di titik 5. Untuk menjaga keseimbangan jungkat-jungkit, perlu diketahui di
titik berapa benda dengan massa 30 kg harus diletakkan di lengan kanan.
Caranya:
(10 ×8) + (2 ×5) = 90/30
30 = 3
Dengan melakukan perhitungan, diperoleh bahwa benda dengan massa 30 kg harus diletakkan di
titik 3 di lengan kanan agar jungkat-jungkit menjadi seimbang. Perbandingan antara beban di
kedua lengan dan massa benda juga sama, sehingga jungkat-jungkit akan seimbang ketika benda
30 kg ditempatkan di lengan kanan pada titik 3.

Pada gambar tersebut, keseimbangan terjadi karena lengan kanan memiliki benda dengan massa
30 kg yang terletak pada titik 4, yang lebih dekat dengan titik tumpu daripada lengan kiri yang
memiliki massa 20 kg dan berada pada titik 6 yang lebih jauh dari titik tumpu. Perbedaan massa
dan jarak titik benda dari titik tumpu pada kedua lengan ini memungkinkan jungkat-jungkit
untuk tetap seimbang. Dengan demikian, karakteristik yang berbeda antara lengan kanan dan kiri
memainkan peran penting dalam menciptakan keseimbangan pada jungkat-jungkit.
Pada opsi C, kondisi jungkat-jungkit menggambarkan lengan kiri naik karena massa benda yang
terlalu ringan, terletak di titik 8 yang jauh dari titik tumpu. Sementara itu, lengan kanan turun
karena beban yang terlalu besar, meskipun berada di titik 1 dan 2 yang dekat dengan titik tumpu.
Titik tumpu sendiri terletak pada tanda 0, di antara lengan beban dan lengan. Lengan beban
ditentukan oleh jarak antara titik beban dengan titik tumpu, dengan beban kanan (20 kg dan 30
kg) dan beban kiri (3 kg). Lengan kuasa kanan berada pada titik 1 dan 2, sementara lengan kuasa
kiri berada pada titik 8.
B. Rancangan Praktikum yang Menerapkan Konsep pesawat sederhana

Praktikum Pesawat Sederhana : Pengungkit

I. Menentukan judul dan tujuan praktikum


Judul : Praktikum Pesawat Sederhana “ Pengungkit ” di Jenjang Pendidikan Dasar
Tujuan :
1. Memberikan contoh-contoh praktis dari penggunaan katrol,pengungkit dan bidang miring
dalam kehidupan nyata
2. Menganalisis bagaimana katrol,pengungkit dan bidang miring dapat membantu
mempermudah pekerjaan dengan menggunakan gaya yang lebih kecil untuk
memindahkan beban yang berat
3. Meningkatkan pemahaman tentang konsep-konsep fisika terkait dengan mekanika,gaya
dan energi melalui penerapannya pada katrol,pengungkit dan bidang miring.

II. Menyiapkan dasar teori :


Dasar teori
Pengungkit adalah sebuah alat sederhana yang digunakan untuk mengangkat atau
memindahkan beban dengan menerapkan gaya pada titik tertentu. Terdiri dari tiga komponen
utama: titik tumpu, lengan beban, dan lengan kuasa. Titik tumpu adalah pusat rotasi atau pivot
pengungkit. Lengan beban adalah jarak antara titik tumpu dan beban yang diangkat. Semakin
panjang lengan beban, semakin besar kemampuan pengungkit mengangkat beban. Lengan kuasa
adalah jarak antara titik tumpu dan titik di mana gaya diterapkan. Semakin panjang lengan kuasa,
semakin sedikit gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban yang sama.
III. Menyiapan alat dan bahan
Alat :
- Penghapus
- Penggaris

Bahan :
- 4 buah koin 500 perak

IV. Menyiapkan tempat praktikum


Praktikum dilaksanakan ditempat yang tertutup dan aman.

V. Membuat petunjuk dan langkah kerja praktikum


1. Tempatkan penghapus di bagian bawah penggaris.
2. Mulai dengan menempatkan penghapus di bagian bawah tengah penggaris hingga
penggaris seimbang.
3. Letakkan sebuah koin di titik beban dan titik kuasa untuk memastikan penggaris seimbang.
4. Setelah mencapai keseimbangan, ukur panjang lengan kuasa dan lengan beban.
5. Tambahkan koin kedua di titik beban dan seimbangkan kembali.
6. Setelah penggaris kembali seimbang, ukur panjang lengan kuasa dan lengan beban.
7. Ulangi proses untuk menambahkan koin ketiga di titik beban dan mencapai keseimbangan.
8. Setelah keseimbangan tercapai, ukur kembali panjang lengan kuasa dan lengan beban.
9. Catat data pengamatan dalam tabel untuk analisis selanjutnya.
VI. Data hasil pengamatan

Percobaan Jumlah koin Jumlah Panjang Panjang Keuntungan


Ke- (titik kuasa) lengan (titik lengan kuasa lengan mekanis
beban) beban

VII. Pembahasan

VIII. Kesimpulan
C. Laporan Praktikum bedasarkan percobaan sederhana yang dilakukan oleh kelompok
penyaji.

Praktikum Pesawat Sederhana : Pengungkit

I. Tujuan :

1. Memberikan contoh-contoh praktis dari penggunaan katrol,pengungkit dan bidang miring


dalam kehidupan nyata
2. Menganalisis bagaimana katrol,pengungkit dan bidang miring dapat membantu
mempermudah pekerjaan dengan menggunakan gaya yang lebih kecil untuk
memindahkan beban yang berat
3. Meningkatkan pemahaman tentang konsep-konsep fisika terkait dengan mekanika,gaya
dan energi melalui penerapannya pada katrol,pengungkit dan bidang miring.

II. Dasar Teori :


Pengungkit adalah salah satu jenis mesin sederhana yang memiliki aplikasi luas dalam
berbagai bidang kehidupan, mulai dari industri hingga kegiatan sehari-hari. Konsep dasar
pengungkit didasarkan pada prinsip keseimbangan gaya dan momen. Pengungkit terdiri dari tiga
komponen utama: titik tumpu, lengan beban, dan lengan kuasa.
1. Titik tumpu adalah titik rotasi di sekitar mana sebuah pengungkit bergerak. Ini adalah
pusat gerakan dan memungkinkan pengungkit untuk berputar. Titik tumpu sering kali
diidentifikasi sebagai pivot atau sumbu rotasi. Contoh titik tumpu dalam kehidupan
sehari-hari adalah poros pada ayunan atau sumbu pada gerbang putar.
2. Lengan beban adalah jarak antara titik tumpu dan beban yang diangkat atau dipindahkan
oleh pengungkit. Semakin panjang lengan beban, semakin besar kemampuan pengungkit
untuk mengangkat atau memindahkan beban yang lebih besar. Lengan beban
menggambarkan gaya yang diterapkan pada pengungkit untuk menggerakkan beban.
3. Lengan kuasa adalah jarak antara titik tumpu dan titik di mana gaya diterapkan untuk
menggerakkan pengungkit. Semakin panjang lengan kuasa, semakin sedikit gaya yang
diperlukan untuk mengangkat beban yang sama. Lengan kuasa adalah area di mana gaya
diterapkan untuk menghasilkan momen yang dapat menggerakkan pengungkit.
Pengungkit bekerja berdasarkan prinsip momen. Momen adalah gaya yang diterapkan pada jarak
tertentu dari titik tumpu, yang menghasilkan gerakan rotasi. Ketika sebuah pengungkit dalam
keadaan seimbang, jumlah momen yang diterapkan pada kedua sisi pengungkit harus seimbang.
Ini dapat dijelaskan oleh prinsip momen: jumlah momen searah dengan sumbu rotasi harus
seimbang dengan jumlah momen yang berlawanan arah.
Keuntungan mekanis adalah perbandingan antara panjang lengan beban dan panjang lengan
kuasa. Ini menunjukkan seberapa efisien pengungkit dalam mengangkat beban. Semakin besar
keuntungan mekanis, semakin efisien pengungkit dalam mengangkat beban.
Proses penghitungan keuntungan mekanis melibatkan pengukuran panjang lengan beban dan
lengan kuasa. Panjang lengan beban diukur dari titik tumpu hingga titik aplikasi beban,
sedangkan panjang lengan kuasa diukur dari titik tumpu hingga titik aplikasi gaya yang
digunakan untuk menggerakkan pengungkit.
Langkah-langkah dalam menghitung keuntungan mekanis pada pengungkit termasuk
menyeimbangkan pengungkit dengan beban awal, mengukur panjang lengan beban dan lengan
kuasa, menambahkan beban tambahan, dan mengukur kembali panjang lengan beban dan lengan
kuasa. Dari data pengukuran ini, keuntungan mekanis dapat dihitung sebagai perbandingan
antara panjang lengan beban dan lengan kuasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, pengungkit digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk alat-alat
seperti tang, linggis, dan ayunan. Pengertian tentang konsep pengungkit penting dalam rekayasa
dan desain berbagai sistem mekanis. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar pengungkit,
seseorang dapat merancang dan mengoptimalkan sistem pengungkit untuk berbagai tujuan, dari
mengangkat beban berat hingga meningkatkan efisiensi dalam proses mekanis

III. Alat dan bahan :


Alat :
- Penghapus
- Penggaris
Bahan :
- 4 buah koin 500 perak

IV. Cara Kerja :


1. Tempatkan penghapus di bagian bawah penggaris.
2. Mulai dengan menempatkan penghapus di bagian bawah tengah penggaris hingga
penggaris seimbang.
3. Letakkan sebuah koin di titik beban dan titik kuasa untuk memastikan penggaris seimbang.
4. Setelah mencapai keseimbangan, ukur panjang lengan kuasa dan lengan beban.
5. Tambahkan koin kedua di titik beban dan seimbangkan kembali.
6. Setelah penggaris kembali seimbang, ukur panjang lengan kuasa dan lengan beban.
7. Ulangi proses untuk menambahkan koin ketiga di titik beban dan mencapai keseimbangan.
8. Setelah keseimbangan tercapai, ukur kembali panjang lengan kuasa dan lengan beban.
9. Catat data pengamatan dalam tabel untuk analisis selanjutnya.

V. Hasil Pengamatan :

Percobaan Jumlah koin Jumlah koin Panjang Panjang Keuntungan


Ke- (titik kuasa) (titik beban) lengan kuasa lengan Mekanisme
beban
1 1 1 15cm 15cm 1cm
2 1 2 16,5 cm 13,5cm 1,2cm
3 1 3 18cm 12cm 1,5cm

Perhitungan keuntungan mekanisme :


Keuntungan mekanisme : lengan kuasa/lengan beban
P1 : LK/LB = 15/15 = 1cm
P2 : LK/LB = 16,5/13,5 =1,2cm
P3 : LK/LB = 13/12 = 1,5cm

VI. Pembahasan

Dalam praktik kedua yang menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana, penggaris
awalnya seimbang setelah diberi koin di titik beban dan titik kuasa dengan jarak yang sama
dari titik tumpu. Saat lengan beban ditambah satu koin menjadi dua koin, penggaris condong
ke arah kanan. Untuk menyeimbangkan kembali, lengan beban harus digeser ke arah titik
kuasa. Hal ini menyebabkan panjang lengan beban menjadi lebih pendek, sementara lengan
kuasa menjadi lebih panjang. Ketika koin tambahan ditambahkan untuk membuat tiga koin
di lengan beban, penggaris kembali tidak seimbang. Lengan beban kembali digeser ke arah
titik kuasa, membuat lengan beban lebih pendek dan lengan kuasa lebih panjang lagi.
Hasilnya adalah peningkatan keuntungan mekanis dari satu percobaan ke percobaan
berikutnya, menunjukkan bahwa pengungkit mampu memberikan keuntungan mekanis yang
lebih besar dengan penyesuaian posisi lengan beban dan lengan kuasa yang tepat.

VII. Kesimpulan
Dari praktik kedua menggunakan prinsip kerja pesawat sederhana, dapat disimpulkan bahwa
pengungkit memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan mekanis yang signifikan
dengan penyesuaian posisi lengan beban dan lengan kuasa. Penambahan beban pada lengan
beban menghasilkan pergeseran titik keseimbangan, yang memerlukan penyesuaian panjang
lengan beban dan lengan kuasa untuk mencapai keseimbangan kembali. Dengan melakukan
penyesuaian ini, keuntungan mekanis pengungkit dapat ditingkatkan, yang menunjukkan
pentingnya pemahaman dan penggunaan yang tepat terhadap prinsip-prinsip dasar
pengungkit dalam mencapai efisiensi maksimum.

VIII. Dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA
- Hibbeler, R. C. (2012). Engineering Mechanics: Statics (12th Edition). Pearson.
- Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2012). Physics for Scientists and Engineers (9th
Edition). Cengage Learning.
- Rahmah, A. (2022, April 08). Tuas: Cara Kerja, Jenis-jenis dan Rumusnya.
Retrieved fromdetikEdu
- Nugroho, F. T. (2022, Desember). Pengertian Pesawat sederhaa , jenis dan
contohnya dalam ehidupan sehari-hari. Retrieved from bola.com:
https://www.bola.com/ragam/read/5151303/pengertian- pesawat-sederhana-jenis-
dan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari?

Anda mungkin juga menyukai