Anda di halaman 1dari 11

Lia Pongsapan (2016), TRANSMISI, Vol-XII Edisi-2/ Hal.

63-72

PENGARUH PEMBEBANAN OVERLOAD BUCKET TERHADAP KEKUATAN


MATERIAL KOMPONEN ARM PADA EXCAVATOR VOLVO EC700B
TIPE CRAWLER
Lia Pongsapan1

Abstract
Volvo Excavator EC700B crawler type used in coal mining to remove coal and top soil. The maximum
capacity of the bucket according to the standard Volvo Construction Equipment is 8.28 tonnes, but the actual
experience in the field bucket overloaded with cargo capacity increased to 12.14 tonnes. This study analyzes
the components of arm strength when holding the bucket on the working conditions of overload. Materials
made of ASTM A36 arm with allowable stress limit (yielding point) of 290 N / mm2. The results showed the
increase in value of the force and stress on the arm component loading conditions overload at 28-32% of
normal loading conditions. The maximum voltage occurs at the bracket arm hydraulic cylinder that is equal
to 150.4 N / mm2. The voltage value is smaller than the allowable stress of material, so the material at arm
component complies with the standards of eligibility and declared safe.
Key words : Bucket Excavator, Overload Operation Condition, Stress Analysis, Safe Condition

Abstraksi
Excavator volvo EC700B tipe crawler digunakan di pertambangan batubara untuk memindahkan batubara
dan top soil. Kapasitas maksimum bucket sesuai standar Volvo Construction Equipment adalah 8,28 ton,
tetapi aktual di lapangan bucket mengalami overload dengan kapasitas muatan naik menjadi 12,14 ton.
Penelitian ini menganalisa kekuatan komponen arm ketika menahan bucket pada kondisi kerja overload .
Material arm terbuat dari ASTM A36 dengan batas tegangan ijin (yielding point) sebesar 290 N/mm2. Hasil
penelitian menunjukkan kenaikan nilai gaya dan tegangan pada komponen arm pada kondisi pembebanan
overload sebesar 28-32% dari kondisi pembebanan normal. Tegangan maksimum terjadi pada hydraulic
cylinder bracket arm yaitu sebesar 150,4 N/mm2. Nilai tegangan tersebut lebih kecil dari tegangan ijin
material, sehingga material pada komponen arm telah sesuai dengan standar kelayakan dan dinyatakan aman.
Kata Kunci : Bucket Excavator, Kondisi Kerja Overload, Analisa Tegangan, Kondisi Aman

PENDAHULUAN maupun dari luar yang berasal dari kondisi


Batubara merupakan komoditas utama lapangan tempat excavator tersebut bekerja.
Kalimantan Timur. Proses produksinya Penelitian ini menganalisa gaya dan
menggunakan metode open pit mining. tegangan yang bekerja pada komponen arm
Kegiatan pengupasan tanah penutup atau unit hydraulic excavator Volvo EC700B tipe
overburden menggunakan alat gali muat yaitu crawler pada kondisi kerja overload bucket
hydraulic excavator. Salah satu alat gali muat dan menentukan apakah komponen arm
yang digunakan adalah excavator Volvo mampu dan aman menerima tegangan
EC700B tipe crawler. tersebut.
Produktivitas excavator dipengaruhi Kapasitas maksimum bucket sesuai
oleh berbagai hal, baik yang berasal dari standar Volvo CE adalah 8,28 ton. Angka
dalam excavator seperti cara atau kondisi tersebut adalah hasil perkalian volume bucket
kerja dan kondisi unit excavator itu sendiri, yaitu 4,6 m3 dengan massa jenis material
(material density) maksimum yang diizinkan

1
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Balikpapan

63
yaitu 1.800 kg/m3. Tetapi pada kondisi aktual Bila resultan gaya yang bekerja pada
di lapangan, bucket mengalami overload suatu partikel sama dengan nol (tidak ada
dengan naiknya volume bucket menjadi 5,06 gaya), maka partikel diam akan tetap diam
3
m dan massa jenis material yang diangkat dan atau partikel bergerak akan tetap
yaitu 2.400 kg/m3, sehingga kapasitas muatan bergerak dengan kecepatan konstan.
pada bucket naik menjadi 12,14 ton. Oleh 3. Hukum II Newton
karena itu, perlu dilakukan perhitungan Bila resultan gaya yang bekerja pada
kekuatan arm untuk menahan bucket pada suatu pertikel tidak sama dengan nol, maka
kondisi kerja overload. partikel tersebut akan memperoleh
percepatan sebanding dengan besarnya gaya
KAJIAN PUSTAKA
resultan dan dalam arah yang sama dengan
Sistem Gaya
arah gaya resultan tersebut. Jika F diterapkan
Gaya adalah suatu kekuatan yang
pada massa m, maka berlaku :
mengakibatkan benda yang dikenainya akan
........................................... ...(1)
mengalami perubahan posisi, kedudukan
Keterangan :
(bergerak) ataupun berubah bentuk. Gaya
= gaya yang bekerja (N)
merupakan aksi sebuah benda terhadap benda
= massa benda (kg)
lain, mempunyai besar dan arah tertentu yang
digambarkan dengan anak panah. = percepatan benda (m/s2)
4. Hukum III Newton
Gaya juga dapat diuraikan menjadi
Gaya aksi dan reaksi antara benda yang
komponen vertikal dan horizontal atau
berhubungan mempunyai besar dan garis aksi
mengikuti sumbu x dan y. Jika terdapat
beberapa gaya yang mempunyai komponen x yang sama, tetapi arahnya berlawanan.

dan y, maka resultan gaya dapat dicari Momen Gaya

dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam Momen adalah kecenderungan sebuah


gaya untuk memutar sebuah benda di sekitar
komponen x dan y.
sumbu tertentu dari benda tersebut. Momen
Prinsip mendasar pada sistem gaya
didefinisikan sebagai perkalian besar gaya
adalah sebagai berikut :
dengan jarak tegak lurus terhadap sumbunya.
1. Hukum Transmisibilitas Gaya (Hukum
Arah momen gaya tergantung dari perjanjian
Garis Gaya)
Kondisi keseimbangan atau gerak atau kesepakatan, misalnya searah jarum jam

suatu benda tegar tidak akan berubah jika (clockwise = CW) atau berlawanan arah

gaya yang bereaksi pada suatu titik diganti jarum jam (counter clockwise = CCW),
begitu pula dengan tanda positif dan negatif
dengan gaya lain yang segaris, sama arah dan
dari CW atau CCW. Rumus dari momen gaya
besarnya walaupun bereaksi pada titik
adalah sebagai berikut :
berbeda.
2. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman) .......................................... ...(2)

64
Lia Pongsapan (2016), TRANSMISI, Vol-XII Edisi-2/ Hal. 63-72

Keterangan : yang bekerja juga ekuivalen dengan nol.


= momen gaya (N.m) Syarat dari keseimbangan suatu benda secara
= gaya yang bekerja (N) analitis adalah :
= jarak tegak lurus dari sumbu atau lengan 1. Jumlah gaya arah = 0 atau
gaya (m) 2. Jumlah gaya arah = 0 atau
Salah satu dari prinsip mekanika yang 3. Jumlah momen = 0 atau .........(5)
cukup penting adalah Teorema Varignon atau Berat Arm dan Berat Total Muatan Pada
prinsip penjumlahan momen, yang Bucket
menyatakan bahwa momen dari sebuah gaya Berat arm dan berat total muatan pada
terhadap suatu titik adalah sama dengan bucket didapat dengan menggunakan rumus
jumlah momen dari komponen-komponen umum :
gayanya terhadap titik yang sama. ............................................. ...(6)
Tegangan untuk mencari nilai ( ) pada bucket :
Tegangan (stress) secara sederhana = .................. ...(7)
dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja ........................... ...(8)
per satuan luas penampang. Tegangan terbagi Keterangan :
beberapa macam, antara lain tegangan tarik = berat total ( )
(σt), tegangan tekan (σc) dan tegangan geser = massa bucket total ( )
(τ). Tegangan normal dapat dihitung dengan = massa muatan atau material di
rumus : bucket ( )
.................................................... ...(3) = massa bucket kosong ( )
Sedangkan untuk mencari luas daerah yang = volume bucket ( )
menerima beban secara langsung = material density atau massa jenis
menggunakan rumus umum : material ( )
................................................ ...(4) = percepatan gravitasi ( )
Keterangan : Pembebanan Merata
2
= tegangan normal (N/m ) Beban merata adalah beban yang
= luas area penerima gaya atau beban (m2) bekerja pada suatu struktur yang cukup luas
= panjang area (m) dan tidak boleh diabaikan dalam suatu
= lebar area (m) perhitungan pembebanan. Beban ini seperti
Konsep Keseimbangan Gaya dan Momen berat suatu struktur itu sendiri atau berat
Sebuah benda dikatakan dalam suatu benda yang membebani semua bagian
keadaan seimbang jika jumlah gaya yang struktur secara merata. Beban ini dinyatakan
bekerja pada benda ( dan ) tersebut dengan simbol . Rumus umum yang
membentuk gaya atau sistem gaya yang digunakan pada pembebanan merata adalah :

ekuivalen dengan nol serta jumlah momen .................................... ...(9)

65
Keterangan : tidak tegak lurus terhadap sumbu utama harus
= beban merata pada suatu struktur per diuraikan terlebih dahulu menjadi komponen
satuan panjang ( ) gaya arah sumbu dan , karena momen
= jarak atau panjang struktur ( ) hanya dapat dihitung jika gaya dan batang
Center of gravity adalah titik pusat dalam posisi saling tegak lurus.
atau titik tangkap gaya berat dari suatu benda
atau dapat juga diasumsikan sebagai pusat
konsentrasi dari berat benda. Pada batang
lurus atau garis lurus, center of gravity berada
di tengah-tengah dari panjang benda antar
titik tumpuan maupun antara titik tumpu
dengan titik beban yang bekerja.
Persentase Kenaikan Nilai Perhitungan
Untuk menghitung persentase kenaikan
pada suatu nilai tertentu, maka digunakanlah Gambar 1. Diagram Ruang dan Diagram
rumus : Benda Bebas (Beer, 2010)

............. .(10)
METODOLOGI
Pada perhitungan gaya dan tegangan
Metodologi penelitian yang di gunakan
komponen-komponen arm, dapat diketahui
adalah studi literatur dan observasi lapangan.
seberapa besar persentase kenaikan nilai gaya
Objek penelitian difokuskan pada komponen
dan tegangan dari kondisi pembebanan
arm unit excavator Volvo EC700B tipe
standar ke pembebanan overload dengan
crawler. Prosedur dalam melakukan proses
menggunakan rumus persentase kenaikan
penelitian dan perhitungan adalah sebagai
seperti pada rumus 10.
berikut :
Diagram Benda Bebas (Free Body
1. Melakukan perhitungan beban muatan dan
Diagram)
gaya pada saat kondisi pembebanan
Diagram benda bebas adalah diagram
normal.
yang menggambarkan semua gaya-gaya yang
2. Melakukan perhitungan beban muatan dan
bekerja pada suatu benda dalam keadaan
gaya pada saat kondisi pembebanan
bebas. Dalam menganalisis persoalan
overload.
mekanika, diagram benda bebas ini sangat
3. Menghitung tegangan tarik yang terjadi
diperlukan untuk membantu memahami dan
pada komponen-komponen arm saat
menggambarkan keseimbangan gaya dari
pembebanan normal.
suatu benda. Bentuk dan arah beban (gaya
atau muatan) serta jenis tumpuan harus
diperhatikan dengan baik, gaya dengan posisi

66
Lia Pongsapan (2016), TRANSMISI, Vol-XII Edisi-2/ Hal. 63-72

4. Menghitung tegangan tarik yang terjadi Untuk menghitung berat arm


pada komponen-komponen arm saat digunakanlah rumus 6, maka perhitungan
pembebanan overload. berat arm adalah :
5. Membuat diagram perbandingan gaya dan
tegangan tarik pada komponen-komponen Berat arm ini memberikan
arm saat kondisi pembebanan normal dan pembebanan yang merata pada seluruh
overload. bagian arm, jadi untuk mencari beban merata
6. Menyimpulkan apakah material arm pada arm digunakan rumus berikut :
mampu dan aman digunakan pada saat
kondisi overload.
7. Menghitung persentase kenaikan nilai
gaya dan tegangan pada kondisi
pembebanan overload.
Gambar 2. berikut ini menunjukkan
pembebanan pada arm excavator Volvo
Gambar 3. Skema Pembebanan Merata
EC700B tipe crawler. Pada Komponen Arm
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menentukan berat total muatan
bucket pada kondisi pembebanan normal,
maka dilakukan perhitungan massa muatan
sebagai berikut :
1.

2.

3.
Gambar 2. Free Body Diagram Pada
Komponen Arm excavator Volvo EC700B
Tipe Crawler
Keterangan gambar :
FA = gaya yang terjadi pada hydraulic Untuk mencari nilai FA digunakan konsep
cylinder bracket arm. keseimbangan momen pada titik c (Mc)
FB = gaya yang terjadi pada front hydraulic sebagai berikut :
cylinder pivot ( berat total muatan 1.
pada bucket ). 2.
RC = reaksi gaya pada tumpuan, yaitu di
bushing slider. 3.

67
Jenis material muatan pada proses
4. pengupasan (overburden) sangat beragam,
material berada pada keadaan alami (bank).
5. Sehingga diambil nilai rata-rata bobot isi
material (density) seperti pasir (sand), tanah
6. liat (clay), kerikil (gravel), tanah (soil),
lumpur (silt) dan batu pasir (sandstone) yaitu
7. 2.400 kg/m3. dan bucket pada

8.
kondisi pembebanan overload adalah :
1. ,
9. ,

Untuk mencari nilai digunakan konsep


2.
keseimbangan momen pada titik b ( )
sebagai berikut : 3.
1.
2.
Untuk mencari nilai digunakan
3.
konsep keseimbangan momen pada titik c
4. ( ) sebagai berikut :
1.

5. 2.

6. 3.
7.
4.
8.

9. ,
5.
Untuk menghitung berat total muatan
pada bucket saat kondisi pembebanan 6.
overload, terlebih dahulu cari nilai
dan pada bucket. pada bucket 7.
adalah hasil perkalian massa jenis material 8.
(density) dengan volume bucket overload.
9. ,
Volume bucket overload didapat dari hasil
Untuk mencari nilai digunakan konsep
perkalian volume bucket standar dengan
keseimbangan momen pada titik b ( )
maksimum bucket fill factor sebesar 110% :
sebagai berikut :
1.

68
Lia Pongsapan (2016), TRANSMISI, Vol-XII Edisi-2/ Hal. 63-72

2. Nilai safety factor maksimum material


steel pada kondisi shock load adalah 16.
3.
Maka besar tegangannya adalah :

4.
2. Kondisi Pembebanan Overload

5.

6.
7.
Nilai safety factor maksimum material
8.
steel pada kondisi shock load adalah 16.
9.
Maka besar tegangannya adalah :
Hasil perhitungan pada kondisi pembebanan
standar dan pembebanan overload dapat
dilihat pada tabel berikut : B. Bushing Slider
Tabel 1. Hasil Perhitungan Gaya pada 1. Kondisi Pembebanan Normal
Kondisi Normal dan Overload
Kondisi Kondisi
Area
Pembebanan Pembebanan
Gaya
Standar Overload
270,64 kN 351,45 kN Jadi,
117,78 kN 155,68 kN
422,85 kN 541,55 kN
Setelah didapat nilai gaya pada setiap
Nilai safety factor maksimum material
daerah pembebanan dan tumpuan, maka kita
steel pada kondisi shock load adalah 16.
dapat menghitung tegangan tarik pada tiap
Maka besar tegangannya adalah :
daerah pembebanan di komponen arm, yaitu:
A. Front Hydraulic Cylinder Pivot
2. Kondisi Pembebanan Overload
1. Kondisi Pembebanan Normal

Nilai safety factor maksimum material


Jadi, steel pada kondisi shock load adalah 16.
Maka besar tegangannya adalah :

C. Hydraulic Cylinder Bracket Arm


1. Kondisi Pembebanan Normal

69
overload pada komponen arm adalah sebagai
berikut :
1. Front Hydraulic Cylinder Pivot
Jadi,

2. Bushing Slider

3. Hydraulic Cylinder Bracket Arm


Nilai safety factor maksimum material
steel pada kondisi shock load adalah 16.
Perbandingan nilai tegangan di front
Maka besar tegangannya adalah :
hydraulic cylinder pivot pada kondisi

2. Kondisi Pembebanan Overload pembebanan normal dan kondisi pembebanan


overload dapat dilihat pada gambar 5.
berikut ini :

Nilai safety factor maksimum material


steel pada kondisi shock load adalah 16.
Maka besar tegangannya adalah :

Perbandingan nilai gaya di front


hydraulic cylinder pivot, bushing slider dan
Gambar 5. Diagram Perbandingan Nilai
hydraulic cylinder bracket arm pada kondisi
Tegangan pada Front Hydraulic Cylinder
pembebanan normal dan pembebanan Pivot
overload dapat dilihat pada gambar 4. Pada front hydraulic cylinder pivot,
berikut ini : persentase kenaikan nilai tegangan dari
kondisi pembebanan normal ke pembebanan
overload yaitu :

Perbandingan nilai tegangan di bushing


slider pada kondisi pembebanan normal dan
overload dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 4. Diagram Perbandingan Nilai berikut ini :
Gaya Komponen-Komponen Arm
Persentase kenaikan nilai gaya dari
kondisi pembebanan normal ke pembebanan

70
Lia Pongsapan (2016), TRANSMISI, Vol-XII Edisi-2/ Hal. 63-72

EC700B pada kondisi pembebanan overload


diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada front hydraulic cylinder pivot, nilai
gaya sebesar 155,68 kN dan nilai tegangan
sebesar 39,85 N/mm2.
2. Pada bushing slider bracket, nilai gaya
Gambar 6. Diagram Perbandingan Nilai sebesar 541,55 kN dan nilai tegangan
Tegangan pada Bushing Slider
sebesar 115,53 N/mm2.
Pada bushing slider, persentase
3. Pada hydraulic cylinder bracket arm, nilai
kenaikan nilai tegangan dari kondisi
gaya sebesar 351,45 kN dan nilai tegangan
pembebanan normal ke pembebanan
sebesar 150,4 N/mm2.
overload yaitu :
4. Front hydraulic cylinder pivot, bushing
slider bracket dan hydraulic cylinder
Perbandingan nilai tegangan di bracket arm pada komponen arm unit
hydraulic cylinder bracket arm pada kondisi excavator Volvo EC700B tipe crawler
pembebanan normal dan kondisi pembebanan terbuat dari material ASTM A36 dengan
overload dapat dilihat pada gambar 7. batas tegangan ijin (yielding point) sebesar
berikut ini : 290 N/mm2, tegangan maksimum terjadi
di hydraulic cylinder bracket arm pada
kondisi pembebanan overload sebesar
150,4 N/mm2. Nilai tegangan tersebut
lebih kecil dari tegangan ijin material
(σaktual < σijin material), sehingga material
pada komponen arm dinyatakan aman
Gambar 7. Diagram Perbandingan Nilai pada pembebanan normal maupun
Tegangan pada Hydraulic Cylinder Bracket
Arm pembebanan overload saat proses

Pada hydraulic cylinder bracket arm, pengangkatan atau pemindahan material.

persentase kenaikan nilai tegangan dari DAFTAR PUSTAKA


kondisi pembebanan normal ke pembebanan ASTM A36 Structural Carbon Steel.
overload yaitu : Diambil dari :
http://www.makeitfrom.com/material-
properties/ASTM-A36-SS400-S275-
Structural-Carbon-Steel. Diakses 11
Mei 2016.
SIMPULAN
Beer, Ferdinand P., E. Russell Johnston, Jr.
Hasil analisa data dan perhitungan 2010. Vector Mechanics for
kekuatan komponen arm excavator Volvo Engineers : Statics and Dynamics. 9th
edition. McGraw Hill : New York.

71
Caterpillar. 2004 : Performance Handbook
Ed.35, Caterpillar Inc. : Illinois.
Gambar Bucket Assembly. Diambil dari
www.digrock.com. Diakses 10 Mei
2016.
Gambar Hydraulic Excavator Diambil dari
www.directindustry.com. Diakses 10
Mei 2016.
Irawan, Agustinus. 2007. Diktat Kuliah
Mekanika Teknik (Statika
Struktur). Universitas Tarumanagara :
Jakarta.
Kholil, Ahmad. 2012. Alat Berat. PT.
Remaja Rosdakarya : Bandung.
Khurmi, R.S., J.K. Gupta. 2004. A Textbook
of Machine Design. S.I. Units. Eurasia
Publishing House (Pvt) Ltd. New
Delhi.
Prasetya, Sambas, et al. 2008. Proses
Manufaktur dan Pemilihan Material
Excavator Arm. Fakultas Teknik
Universitas Indonesia : Jakarta.

72
Lia Pongsapan (2016), TRANSMISI, Vol-XII Edisi-2/ Hal. 63-72

73

Anda mungkin juga menyukai