X(t) = X0 + Vt + ()at2
V(t) = V0 + at
a= dV/dt
Kondisi dalam pesawat Attwood adalah m1 = m2. Posisi awal, m1 terjepit sehingga
sistem diam pada keadaan awal diam (V = 0). Ketika penjepit beban dilepas, maka
benda (m2 dan m3) akan bergerak dalam lintas A = B (dari posisi diam sampai
penyangkut beban).
Analisis GLBB pada PS Attwood dengan Hukum Newton
Jika memberikan gaya pada benda dimana resultan gaya yang bekerja tidak sama
dengan nol F 0 .
Apabila kita tidak merubah besar resultan gaya tersebut, pada benda yang sama,
maka percepatan gerak benda akan kontan.
Sesuai definisi di atas, gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap
adalah GLBB. Dengan bahasa yang beda, dapat kita katakan bahwa GLBB adalah
gerak benda dengan lintasan lurus dimana resultan gaya yang bekerja padanya
tidak sama dengan nol bernilai tetap.
Sedangkan pada sisi yang berbeda (m2 + m3) bekerja gaya FB = (m2 + m3)g
Jika m1 = m2 maka F = FB FA 0
Dengan demikian, jika penjepit dilepas, benda akan bergerak dipercepat karena
resultan tidak sama dengan nol.
Dengan posisi awal benda diam, maka persamaan gerak benda dari A ke B adalah
: Y = a t2
Gerak ini termasuk gerak GLBB bukan gerak jatuh bebas (GJB) walaupun
memiliki kecepatan awal = 0, karena percepatan sistem bukanlah percepatan
gravitasi (g) akibat gaya penggerak tidak murni oleh gaya gravitasi (gaya berat)
bendanya sendiri.
Jadi dalam Pesawat Attwood, dengan didasari Hukum Newton, gerak GLBB dapat
diamati dengan memperhatikan gerak benda dari A ke B yaitu ketika resultan gaya
yang bekerja tidak sama dengan nol.
Analisis GLB dengan Hukum Newton
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak benda dalam lintasan lurus dengan
kecepatan yang konstan. Secara matematis, persamaan posisi benda tiap saat untuk
gerak beraturan pada satu dimensi adalah :
X(t) = X0 + Vt
Dimana X0 adalah posisi awal dan V adalah kecepatan konstan benda. Kecepatan
konstan berarti dalam gerak benda tidak terdapat percepatan.
a = dV/dt = 0
Karena m1 = m2 maka F = 0 .
I~M
I ~ R2
Perbedaan letak pusat massa dan perbedaan jarak poros putar dengan pusat massa
akan sangat mempengaruhi besarnya momen inersia pada benda tersebut. Artinya
nilai momen inersia tidaklah konstan (kekal) untuk semua benda, namun berubah-
ubah sesuai dengan jari-jari dan letak poros perputaran benda.
Berikut adalah beberapa analisis gerak untuk menentukan besarnya momen inersia
katrol dari percobaan Pesawat Attwood.
Percepatan sistem telah diamati sewaktu mengamati GLB dan GLBB. Apabila
percepatan gravitasi bumi diketahui (biasanya diasumsikan), maka hasil praktikum
dapat memberikan nilai momen inersia katrol dengan persamaan :
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan mengukur kecepatan sudut rata-rata dalam
selang waktu T dari katrol yang digunakan. Jika kita ambil waktu (T) semakin
kecil, maka tingkat ketepatan pengamatan akan makin baik.
Apabila poros perputaran katrol bukan pada pusat massanya tetapi pada jarak
sejauh h dari pusat massa dengan sumbu yang sejajar terhadap pusat massa maka
momen inersia katrol haruslah memenuhi
I = IPM + M h2
Dimana IPM adalah nilai momen inersia katrol ketika poros putarnya adalah pusat
massa katrol ini didasarkan pada teorema sumbu sejajar untuk momen inersia.
Katrol pada dasarnya sama dengan tuas, oleh sebab itu dapat dimungkinkan mengangkat
benda-benda yang lebih berat dari kemampuan. Prinsip kerja katroladalah mengubah arah gaya
sehingga kerja yang dilakukan menjadi lebih mudah. Berdasarkan jumlah katrol yang digunakan,
pesawat sederhana dibedakan menjadi sistem katrol tunggal, sistem katrol ganda, dan sistem katrol
banyak atau dbiasa disebut takal. Selain itu, sistem katrol juga dapat dibedakan berdasarkan geraknya,
yaitu katrol tetap dan katrol bebas. Pada sistem katrol tetap, katrol tidak dapat begerak naik turun,
tetapi hanya berputar pada porosnya. Sedangkan, pada sistem katrol bebas, selain berputar pada
porosnya katrol pun dapat bergerak naik turun. Katrol dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui
pada sumur konvensional. Macam-macam katrol di antaranya katrol tetap, katrol bergerak, katrol
ganda.
Macam-Macam Katrol
Macam-Macam Katrol
1. Katrol Tetap
2. Katrol Bergerak
Katrol Tetap
Katrol tetap adalah katrol yang penempatannya tetap di suatu tempat, berikut adalah gambar
katrol tetap.
Keterangan:
W = beban
O = penumpu
F = kuasa
A = titik beban
B = titik kuasa
Untuk mengangkat beban seberat w, maka kita harus menarik tali dengan gaya F. Gaya berat
w besarnya sama dengan besar gaya tarik (F). Maka rumus yang berlaku pada katrol tetap adalah :
w=F
Katrol tetap hanya mengubah arah gaya kuasa, sehingga keuntungan yang diperoleh saat
menggunakan hanya untuk memudahkan mengangkat benda. Keuntungan mekanis katrol ini, yaitu:
Katrol Bergerak
Katrol bergerak adalah katrol yang bergerak jika sedang digunakan. Pada pemakaian katrol
bergerak, beban yang akan diangkat digantungkan pada katrol, Maka pada katrol bergerak berlau
rumus :
F lF = w lw
F = 2lB = w lw
Keterangan :
F = 1/n. W
Keterangan :
F = Usaha (N)
Katrol ganda atau katrol kombinasi adalah beberapa katrol yang dirangkai dan pada umumnya
digunakan untuk mengangkat benda-benda yang berat
Pengertian, Jenis dan Keuntungan Mekanis Katrol
PESAWAT SEDERHANA
Katrol Tetap
Setelah kita ketahui jarak lengan beban dan lengan kuasa maka
keuntungan mekanis (Km) katrol tetap dapat dicari. Sama halnya seperti
mencari keuntungan mekanis (Km) pada tuas, maka keuntungan
mekanis (Km) pada kartol tetap adalah sebagai berikut.
(Ingat)** Jarak lengan beban (AB) sama dengan jarak lengan kuasa (AC)
atau lb = lk atau AB = AC, oleh karena itu keuntungan mekanis katrol
tetap adalah 1.
Oleh karena itu pemanfaatan katrol tetap hanya bisa digunkan untuk
menarik atau mengangkat benda yang massanya kecil. Contoh
pemanfaatan katrol tetap adalah sebagai berikut.
Katrol Bergerak
Contoh gambar katrol bergerak dan skema prinsip kerja katrol bergerak
w = 2nF
dengan:
w = beban (N)
F = gaya (N)
n = banyaknya katrol
1 Soal
Sumbu dianggap licin tanpa gesekan
Jawaban
Massa = m
Jari-jari = R
Torsi = t
Momen kelembaman = I
Gerak translasi beban :
F=m.a
+ T1 m1g = m1a
+ m2g T2 = m2a
(T2 T1) R = I
2 Soal
Jawaban
Gerak translasi beban :
F=m.a
+ T1 m1g sin q f = m1a .......(i)
+ m2g T2 = m2a .......................(ii)
3 Soal
Satu ujung talinya terikat pada sumbu katrol
Jawaban
Gerak translasi beban :
F=m.a
mg T = m . a .................(i)
T.R=I. .................(ii)
4 Soal
Pesawat Atwood seperti pada gambar! Terdiri atas katrol silinder yang
masanya 4 kg (dianggap silinder pejal). Masa m1 dan m2 masing- masing 5
kg dan 3 kg. jari- jari katrol = 50 cm. Tentukan:
a. percepatan beban,
b. tegangan tali!
Jawaban
a. Tinjau benda m1
F = m1 . a
w1 T1 = m1 . a
5 . 10 T1 =5 . a
T1 = 50 5a.
Tinjau katrol
= I . alpha
T1 . R T2 . R = m . R2 a/r
T1 T2 = . 4 . 2
50 5a 30 3a = 2a
20 = 10 . a
a = 2 m/s2
a. T1 = 50 5 . 2 = 40 N
T2 = 30 + 3 . 2 = 36 N
5 Soal
Pesawat Atwood seperti pada gambar! Terdiri dari katrol silinder yang licin
tanpa gesekan Jika m1 = 50 kg dan m2 = 200 kg , g = 10 m/det2
Antara balok m1 dan bidang datar ada gaya gesek dengan = 0,1. massa
katrol 10 kg. hitunglah:
a. percepatan sistem,
b. gaya tegang tali!
Jawaban
a. Tinjau m1:
F=m.a
T1 f 1 = m . a
Ti m k . N = m 1 . a
Ti 0,1 . m1 . g = m1 . a
T1 0,1 50 . 10 = 50 . a
T1 = 50 + 50a
Tinjau m2:
F=m.a
w2 T2 = m2 . a
m 2 . g T2 = m 2 . a
200 . 10 T2 =200 . a
T2 = 2000 200 . a
Tinjau katrol:
= I . Alpha
T2 . R T1 . R = m . r2 . a/R
T2 T1 = m . a
2000 200a 50 50 a = . 10 . a
1950 = 255 a
a= = 7,65 m/s2
b. T1 = 50 + 50 . 7,65 = 432,5 N
T2 = 2000 200 . 7,65 = 470 N
6 Soal
Dua buah benda yang massanya m1 dan m2 dihubungkan dengan seutas
tali melalui sebuah katrol bermassa M dan berjari-jari R seperti ditunjukkan
pada gambar. Permukaan meja licin. Tentukan percepatan masing-
masing benda bila:
a. katrol dapat dianggap licin sehingga tali meluncur pada katrol
b. katrol cukup kasar sehingga ikut berputar dengan tali
Jawaban
a. katrol licin (mk = 0), T1 = T2 = T
Tinjau m1 : F = m . a
T = m1 . a
T=3.a
Tinjau m2 : F = m . a
w2 T = m2 . a
m2 . g T = m2 . a
5 . 10 T = 5 . a
T = 50 5a
T=T
3a = 50 5a
3a + 5a = 50
8a = 50
a= = 6,25 2
b. katrol kasar
Katrol :
= I . alpha
T2 . R T1 . R = mk . R2 . a/r
50 5a 3a = . 1 . a
50 = a + 8a = 8,5 a
a = 50/8,5 = 5,88 2
7 Soal
Bidang miring dengan sudut kemiringan q = 30. Koefisien gesek 0,2.
Ujung bidang miring diperlengkapi katrol dengan massa 600 gram. Jari-
jari 10 cm (dianggal silinder pejal). Ujung tali di atas bidang miring diberi
beban 4 kg. Ujung tali yang tergantung vertikal diberi beban dengan massa
10 kg. Tentukanlah percepatan dan tegangan tali sistem tersebut!
Jawaban
Tinjau m1 F1 = m1 . a
T1 fk w1 sin 30 = m1 . a
T1 mk . N m1 g sin 30 = m1 . a
T1 mk . m1 . g . cos 30 m1 . g sin 30 = m1 . a
T1 0,2 . 4 . 10 . - 4 . 10 . = 4 . a
T1 4 - 20 = 4a
T1 = 26,928 + 4a
Tinjau m2 F = m . a
w2 T2 = m2 . a
w2 . g T2 = m2 . a
10 .10 T2 = 10 .a
T2 = 100 10a
8 Soal
Balok A ditarik oleh pemberat B dengan cara seperti pada gambar.
Koefisien gesekan antara balok A dengan lantai = 0,5 . Jika massa A = m,
massa B = 3m. Massa tali dan katrol diabaikan dan percepatan gravitasi g.
Tentukan:
a. gaya tarik oleh tali
b. percepatan B
Jawaban
Waktu sama, jarak yang ditempuh A adalah 2x jarak tempuh B berarti
sA = 2 sB atau aA = 2 aB
Tinjau benda A
wB 2T = mB . aB
3mg 2T = 3m aB
aB =
Tinjau benda B
T f = mA aA
T 0,5 NB = m . aA
T 0,5 m g = m aA
aA =
a. gaya tarik oleh tali
Substitusi
aA = 2 aB
=2( )
3 T m 1,5 m2 g = 6 m2 g 4 T m
:m
T=
b. percepatan B
aB =
=
= =
aB = g
Untuk menjawab soal ini Anda harus paham dengan jenis-jenis katrol,
karena tiap jenis katrol memiliki gaya angkat dan keuntungan mekanis
yang berbeda-beda. Kalau Anda sudah paham coba pelajari contoh soal
berikut ini.
Contoh Soal 1
Benda dengan massa 200 kg ditarik ke atas dengan menggunakan katrol
(anggap percepatan gravitasi ditempat tersebut 10 m/s). Hitunglah gaya
tarik dan keuntungan mekanisnya jika yang digunakan : (a) sebuah
katrol tetap, (b) sebuah katrol bergerak, dan (c) sebuah takal yang terdiri
dari empat buah katrol.
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban
tersebut, yaitu:
w = m.g
w = 200 kg. 10 m/s
w = 2.000 N
(a) untuk katrol tetap (tidak bergerak) gaya yang diperlukan sama
dengan berat benda, dengan persamaan:
F=w
F = 2.000 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan
katrol tetap adalah 2.000 N
Keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah
KM = w/F
KM = 2.000 N/2.000 N
KM = 1
Jadi keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah 1
(b) untuk katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah
berat benda, dengan persamaan:
2F = w
2F = 2.000 N
F = 2.000 N/2
F = 1.000 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan
katrol bergerak adalah 1.000 N
(c) untuk sistem takal yang terdiri dari empat buah katrol (n = 4),
berlaku persamaan:
w = 2nF
F = w/2n
F = 2.000 N/2.4
F = 2.000 N/8
F = 250 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan
sistem takal yang terdiri dari empat buah katrol adalah 500 N
Keuntungan mekanis untuk sistem takal yang terdiri dari empat buah
katrol adalah
KM = w/F
KM = 2.000 N/250 N
KM = 8
Jadi keuntungan mekanis untuk untuk sistem takal yang terdiri dari
empat buah katrol adalah 8
Contoh Soal 2
Bila berat beban 1.500 N ditarik ke atas dengan menggunakan katrol
bergerak. Hitunglah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban
tersebut!
Penyelesaian:
Untuk katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah
berat benda, dengan persamaan:
2F = w
2F = 1.500 N
F = 1.500 N/2
F = 750 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan
katrol bergerak adalah 750 N
Contoh Soal 3
Perhatikan gambar di bawah ini. Jika massa benda 50 kg, hitunglah gaya
yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut (anggap percepatan
gravitasi ditempat tersebut 10 m/s)? Hitunglah keuntungan
mekanisnya?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban
tersebut, yaitu:
w = m.g
w = 50 kg. 10 m/s
w = 500 N
untuk katrol tetap (tidak bergerak) gaya yang diperlukan sama dengan
berat benda, dengan persamaan:
F=w
F = 500 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan
katrol tetap adalah 500 N
Contoh Soal 4
Perhatikan gambar di bawah ini. Jika massa benda 50 kg, hitunglah gaya
yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut (anggap percepatan
gravitasi ditempat tersebut 10 m/s? Hitunglah keuntungan mekanisnya?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban
tersebut, yaitu:
w = m.g
w = 200 kg. 10 m/s
w = 2.000 N
untuk katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah
berat benda, dengan persamaan:
2F = w
2F = 500 N
F = 500 N/2
F = 250 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan
katrol bergerak adalah 250 N
PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana adalah semua alat bantu yang susunannya sederhana dan dapat
memudahkan pekerjaan manusia.
a. Tuas/Pengungkit
Tuas/pengungkit berfungsi untuk mengungkit, mencabut atau mengangkat benda yang berat.
Bagian-bagian pengungkit:
A = titik kuasa
T = titik tumpu
B = titik beban
F = gaya kuasa (N)
w = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m)
lb = lengan beban (m)
Jenis-jenis tuas:
Yaitu tuas dengan titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa.
Yaitu tuas dengan titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.
Contoh : gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup
botol. i
Yaitu tuas dengan titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban.
Keuntungan mekanik pada tuas adalah perbandingan antara gaya beban (w) dengan gaya
kuasa (F), dapat dituliskan sebagai :
KM = w/F atau KM = lk/lb
Keuntungan mekanik pada tuas bergantung pada masing-masing lengan. Semakin panjang
lengan kuasanya, maka keuntungan mekaniknya akan semakin besar.
b. Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk
memindahkan benda dengan lintasan yang miring.
Keuntungan mekanik bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan
tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau
semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan.
Keuntungan mekanik bidang miring dirumuskan dengan perbandingan antara panjang (l) dan
tinggi bidang miring (h).
KM = l/h
Pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada tangga dan jalan di
daerah pegunungan.
c. Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali
atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis
pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu
katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
1) Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis
ini biasanya dipasang pada tempat tertentu.
Contoh : katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba
Keuntungan mekanik
Pada katrol tetap, panjang lengan kuasa sama dengan lengan beban sehingga keuntungan
mekanik pada katrol tetap adalah 1, artinya besar gaya kuasa sama dengan gaya beban.
2) Katrol bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak
dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang
kedudukannya dapat berubah. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang
lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat
pengangkat peti kemas di pelabuhan.
Keuntungan mekanik
Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan beban sehingga
keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2, artinya besar gaya kuasa sama dengan
setengah dari gaya beban.
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini
dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu
ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban
akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
Keuntungan mekanik
Keuntungan mekanik pada katrol majemuk adalah sejumlah tali yang digunakan untuk
mengangkat beban.
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar
bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak
ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor,
dan gerinda.
Soal No. 1
Cermati gambar bidang miring berikut ini.
Jika besar gaya F dalah 60 Newton, tentukan:
a) keuntungan mekanik bidang miring
b) berat beban
Pembahasan
a) keuntungan mekanik bidang miring
KM = S/h
S belum diketahui, temukan dengan pythagoras
sehingga
KM = 5/3 = 1,67
b) berat beban
W = KM x F = 60 x 5/3 = 100 Newton
Soal No. 2
Seorang pekerja hendak menaikkan sebuah almari besi ke bak belakang truk dengan
menggunakan bidang miring seperti gambar.
Jika massa almari 120 kg, dan percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan:
a) gaya minimal yang diperlukan pekerja untuk menaikkan almari
b) keuntungan mekanik bidang miring
Pembahasan
a) gaya minimal yang diperlukan pekerja untuk menaikkan almari
F = h/S x W
dimana
h = tinggi bidang miring
S = panjang sisi miring
W = berat beban (Newton)
Tentukan:
a) gaya yang diperlukan anak untuk menaikkan balok
b) keuntungan mekanik sistem katrol dan bidang miring
Pembahasan
a) gaya yang diperlukan anak untuk menaikkan balok
F = h/S x W
F = 3/5 x 1200 = 720 Newton
Gaya F kemudian dibagi ke dua buah tali, satu dipegang anak dan satu lagi terikat pada
tonggak, sehingga F untuk anak saja adalah:
Fanak = F : 2 =720 : 2 = 360 Newton
Soal No. 4
Seorang pekerja pada bangunan menaikkan pasir dengan cara seperti terlihat pada gambar
berikut:
Tentukan gaya yang dikeluarkan oleh pekerja untuk beban seberat 50 N, dan keuntungan
mekanik dari katrol!
Pembahasan
Katrol tetap seperti gambar diatas mempunyai KM = 1, sehingga
F=W
F = 50 N
Keterangan : Kalo gaya yang diperlukan sama saja dengan berat benda yang diangkat, lantas
dimana untungnya menggunakan katrol tetap? Katrol tetap seperti gambar diatas berfungsi
untuk mengubah arah gaya, sehingga beban bisa naik ke atas dengan tarikan ke arah bawah. Di
lapangan, menarik beban ke arah bawah melalui katrol terasa lebih mudah dari menarik beban
langsung ke arah atas.
Soal No. 5
Sistem katrol digunakan pada suatu proyek bangunan seperti gambar berikut
Tentukan gaya yang diperlukan untuk menaikkan beban seberat 120 Newton!
Pembahasan
Perhatikan beban (katrol warna merah), 2 tali yang menariknya, sehingga
F = W : 2 = 120 : 2 = 60 Newton
Soal No. 6
Seorang anak sedang mengungkit sebuah batu.
Pembahasan
Rumus untuk pengungkit atau tuas:
F x Lk = W x Lb
Dimana:
Lk = panjang lengan kuasa atau lengan gaya, dihitung dari titik kerja gaya ke tumpu
Lb = panjang lengan beban, dihitung dari titik beban hingga tumpu
sehingga:
F x Lk = W x Lb
F x 180 = 360 x 20
F = 40 Newton
Soal No. 7
Perhatikan tuas di bawah ini.
Untuk menahan beban 600 Newton agar berada pada posisi seimbang, tentukan besar gaya F
yang harus diberikan!
Pembahasan
Data dari soal:
Lb = 1/2 meter
Lk = 2 meter, perhatikan bukan 1 1/2 meter
F x Lk = W x Lb
F x (2) = 600 x (1/2)
F = 150 Newton
Soal No. 8
Lihat gambar disamping!
Pembahasan
Perhatikan katrol warna merah tepat di atas beban, ada 3 tali yang menarik beban, sehingga
F=W:3
F = 60 : 3
F = 20 Newton
Soal No. 9
Perhatikan gambar di samping!
Pembahasan
F x Lk = W x Lb
F x (2) = 1000 x (0,5)
F = 500 : 2 = 250 Newton
Soal No. 10
Perhatikan gambar!
Pembahasan
Keuntungan mekanik dari sebuah tuas atau pengungkit bisa dicari dari dua cara sebagai berikut:
KM = W/F
Bila tinggi truk 1,5 m, berapa besar gaya yang diperlukan untuk memindahkan kotak tersebut?
A. 125 N
B. 250 N
C. 500 N
D. 1500 N
Pembahasan
Data:
w = 500 N
h = 1,5 m
s=3m
F =.....
Soal No. 12
Suatu peti peralatan berat akan dinaikkan dengan menggunakan papan sebagai bidang miring
seperti pada gambar berikut.
Agar gaya dorong setengah dari berat peti sesungguhnya, harus disediakan papan dengan
panjang.....
A. 5,0 m
B. 7,5 m
C. 10,0 m
D. 12,5 m
Pembahasan
Data:
h = 2,5 m
F = 0,5 W
s =.....
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini!
Penyelesaian:
Dari gambar di atas diketahui bahwa:
w = 4.000 N
s=3m
h = 75 cm = 0,75 m
w/F = s/h
4.000 N/F = 3 m/0,75 m
4.000 N/F = 4
F = 4.000 N/4
F = 1.000 N
Contoh Soal 2
Sebuah bidang miring tingginya 1 m dan panjangnya 5 m. Bila berat
benda yan akan dipindahkan 1.880 N, hitunglah gaya yang diperlukan
untuk memindahkan benda tersebut!
Penyelesaian:
w = 1.880 N
s=5m
h=1m
w/F = s/h
1.880 N/F = 5 m/1 m
1.880 N/F = 5
F = 1.880 N/5
F = 376 N
Contoh Soal 3
Papan yang panjangnya 3,6 m disandarkan pada bak mobil yang berada
80 cm dari tanah. Papan tersebut akan digunakan untuk mendorong peti
yang massanya 90 kg dari tanah ke bak mobil. Berapa keuntungan
mekanis dan gaya dorongnya jika percepatan gravitasi ditempat tesebut
10 m/s2?
Penyelesaian:
s = 3,6 m
h = 80 cm = 0,8 m
m = 90 kg
g = 10 m/s2
KM = s/h
KM = 3,6 m/0,8 m
KM = 4,5
w/F = s/h
m.g/F = s/h
90 kg.(10 m/s2)/F = 3,6 m/0,8 m
900 N/F = 4,5
F = 900 N/4,5
F = 200 N
Contoh Soal 4
Perhatikan gambar di bawah ini!
Penyelesaian:
s = 15 m
h = 2,25 m
m = 20 kg
g = 10 m/s2
KM = s/h
KM = 15 m/2,25 m
KM = 20/3
w/F = s/h
m.g/F = s/h
20 kg.(10 m/s2)/F = 15 m/2,25 m
200 N/F = 20/3
F = 200 N/(20/3)
F = 30 N
W = F.s
W = 30 N . 15 m
W = 450 J
Contoh Soal 5
Sebuah benda dengan berat 1800 N akan dinaikkan ke ketinggian 2,5 m.
Jika keuntungan mekanis yang diharapkan adalah 6, berapakah jarak
yang ditempuh benda pada bidang miring dan kuasa yang diperlukan
untuk mendorong benda tersebut?
Penyelesaian:
w = 1.800 N
h = 2,5 m
KM = 6
KM = s/h
6 = s/2,5 m
s = 6 . 2,5 m
s = 15 m
KM = w/F
6 = 1.800 N/F
F = 1.800 N/6
F = 300 N
Contoh Soal 6
Dengan menggunakan papan yang panjangnya 4 m, pekerja
mengerahkan gaya 1.250 N untuk memindahkan kotak ke langit-langit
yang tingginya 2 m. Berapakah berat kotak itu?
Penyelesaian:
s = 15 m
F = 1.250 N
h=2m
w/F = s/h
w/1250 N = 15 m/2 m
w/1250 N = 7,5
w = 7,5 . 1250 N
w = 9375 N
Hukum II Newton
Berarti jika resultan gaya pada benda tidak nol maka
benda bergerak dengan kecepatan yang tidak
konstan/mengalami percepatan (gerak berupa gerak lurus
berubah beraturan).
JENIS-JENIS GAYA
Gaya berat
Gaya berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada
sebuah benda. Gaya berat merupakan besaran vektor
yang arahnya selalu menuju pusat bumi (ke bawah).
w=m.g
Keterangan:
w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang timbul akibat adanya
interaksi antar partikel-partikel. Gaya normal umumnya
terjadi pada dua benda yang bersentuhan dan memiliki
arah yang tegak lurus bidang sentuh.
Gaya gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang berarah melawan
gerak benda atau arah kecenderungan gerak benda.
Fs = s . N
Fk =k . N
Maka berlaku:
F fg = m . a
Keterangan:
F = gaya tarik (N)
fg = gaya gesekan (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan (m/s2)
Keterangan:
F = gaya tarik (N)
fg1 = gaya gesekan benda 1 (N)
fg2 = gaya gesekan benda 2 (N)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
a = percepatan (m/s2)
Dua Benda yang salah satunya
menggantung (dihubungkan dengan
katrol).
Dari hukum II Newton:
Maka berlaku:
w2 fg = (m1 + m2) . a
Keterangan:
w2 = berat benda 2 (N).
fg = gaya gesekan benda 1 (N).
m1 = massa benda 1 (kg).
m2 = massa benda 2 (kg).
a = percepatan (m/s2).
Berlaku:
w2 w1 = (m1 + m2) . a
Keterangan:
w2 = berat benda 2 (N)
w1 = berat benda 1 (N)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
a = percepatan (m/s2)
w sin fg = m . a
Keterangan:
w = berat benda (N).
= sudut kemiringan bidang.
fg = gaya gesekan (N).
m = massa benda (kg).
a = percepatan benda (m/s2).
N-w=0
N-w=m.a
w-N=m.a
Nomor 2
Sebuah mobil truk yang massanya 10.000 kg bergerak
dengan kecepatan 20 m/s. Mobil direm dan dalam waktu
20 sekon mobil tersebut berhenti. Gaya rem yang bekerja
pada mobil tersebut hingga berhenti adalah...
A.10.000 N
B.20.000 N
C.30.000 N
D.40.000 N
E.50.000 N
Contoh soal gaya normal dan pembahasan
Besar gaya normal yang dialami balok bermassa 3 kg
(g = 10 m/s2) pada gambar dibawah adalah...
A.44 N
B.42 N
C.30 N
D.16 N
E.14 N
Contoh soal penerapan hukum-hukum Newton dan
pembahasan
Nomor 1
Apabila sistem pada gambar dalam keadaan seimbang,
maka besar T1 dan T2 adalah...
A. 2 3 N dan 12 N
B. 2 N dan 12 3 N
C. 12 3 N dan 24 N
D. 24 N dan 12 3 N
E. 28 N dan 12 3 N
Pembahasan
Nomor 2
Sebuah sistem terdiri dari balok A dan B seperti gambar.
Pembahasan:
Diketahui:
m = 8 kg
= 0,5
= 45 derajat
a = 0 (tepat akan bergerak)
Ditanya: F = ...
Jawab:
Ingat!
N = w cos . Ini adalah besar gaya normal benda yang diletakkan pada
bidang miring.
F = m .g sin + m .g cos
F = 8 kg.10 m/s2.sin 45 + 8 kg.10 m/s2 cos 45
F = 80 N . 2 + 80 N . 2
F = 40 2 N + 40 2 N = 80 2 N
Jawaban: E
Nomor 2
Perhatikan gambar!
Pembahasan:
Diketahui:
F = 200 N
m = 18 kg
a = 3 m/s2
Ditanya: fg = ...
Jawab:
F w sin fg = m . a
fg = m . a + w sin F
fg = 18 kg . 3 m/s2 + 18 kg . 10 m/s2 sin 300 200 N
fg = 54 N + 180 N . 200 N
fg = 56 N (negatif menunjukkan arah gaya gesekan
berlawanan dengan arah gerak benda).
Jawaban: D
Pembahasan:
Diketahui:
m = 60 kg
a = 3 m/s2
g = 10 m/s2
Ditanya: N = ...(desakan kaki = gaya normal).
Jawab: (gunakan rumus lift bergerak ke bawah)
wN=m.a
N = w m . a = m . g m . a = 60 kg . 10 m/s2 60 kg . 3
m/s2
N = 600 N 180 N = 420 N
Jawaban: A
Nomor 2
Sebuah elevator massa 400 kg bergerak vertikal ke atas
dari keadaan diam dengan percepatan tetap sebesar 2
m/s2. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 maka tegangan
tali penarik elevator adalah...
A. 400 N
B. 800 N
C. 3120 N
D. 3920 N
E. 4720 N
Pembahasan:
Diketahui:
m = 400 kg
a = 2 m/s2
g = 9,8 m/s2
Ditanya: T = N = ...
Jawab: (gunakan rumus lift bergerak ke atas).
Nw=m.a
Tw=m.a
T=w+m.a=m.g+m.a
T = 400 kg . 9,8 m/s2 + 400 kg . 2 m/s2
T = 3920 N + 800 N = 4720 N
Jawaban: E