Anda di halaman 1dari 34

Jenis Katrol

Berikut ini adalah jenis katrol yaitu katrol tetap, mejemuk dan tetap, beriku
pembahasannya:

1. Katrol Tetap
Prinsip kerja katrol tetap adalah besar gaya kuasa sama dengan berat beban,
sedangkan lengan kuasa sama dengan lengan beban. Dengan demikian, keuntungan
mekanis katrol tetap adalah untuk mengubah arah gaya, yakni gaya angkat searah
gaya berat orang yang mengangkat.

Katrol tetap adalah katrol yang bergerak tetap pada tempatnya dan tidak berpindah.
Penggunaan katrol ini sering kita jumpai pada kerekan sumur untuk mengambil air di
dalam sumur. Katrol ini masih tergolong mengangkat beban tidak telalu berat.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Tumpuan katrol atau tuas ada di tumpu O yaitu pusat katrol, tumpu B adalah titik beban
sedangkan titik A adalah titik kuasa. OB bisa di katakana sebagai lengan beban dan O
sebagai titik tumpu sedangkan OA sebagai lengan kuasa. Sebelum berbicara menganai
katrol tetap lebih jauh lagi anda harus memahami titik-titiknya terlebih dahulu.

Keuntungan mekanis sama dengan perbandingan lengan kuas dengan beban.


Sehingga besar keuntungan mekanisme pada katrol tetap )A/OB = 1 dengan OA dan
OB msing-masing adalah jari katrol. Jika keuntungan mekanisme 1 sama dengan tidak
ada keuntungan. Karena katrol tetap tidak mengecilkan gaya untuk mengangkat beban
berat. Semua gaya akan tetap sama dan tetap.

Berikut ini adalah penting perlu di ingat bahwa katrol tetap dapat meubah arah gaya.
Walaupun tetap dan tidak berpindah tetapi katrol tetap dapat mengubah gaya yang di
lakukan. Jika kita menarik air di dalam sumur menggunakan katrol menarik kebawah
lebih mudah dari pada menarik keatas, sehingga katrol mengubah gayanya menarik air
ke bawah.

Rumus katrol tetap


F=W

Keterangan:

F = Gaya kuasa

W = Berat Beban

Keuntungan menggunakan katrol tetap dapat di rumuskan sebagai berikut:

KM = W/F = Ik/Ib = 1

Keterangan

KM = Keuntungan mekanik katrol

W = Berat Benda (N)

F = Gaya kuasa (N)

Ik = Lengan kuasa (m)

Ib = Lengan Beban (m)

2. Katrol Bergerak
Katrol bergerak adalah katrol dengan salah ujung tali terikat pada tempat yang tetap
dan ujung yang lain ditarik ke atas pada sebuah gaya. Benda yang akan diangkat
digantungkan pada poros katrol hingga besar beban total ialah berat katrol ditambah
dengan berat beban benda.

Pada katrol bergerak, benda yang diangkat digantungkan pada poros katrol. Dengan
demikian, gaya kuasanya adalah setengah kali berat beban. Keuntungan mekanik
katrol bergerak jika gaya gesekannya diabaikan adalah beban/kuasa = W/F=2.

Katrol ini di gunakan untuk mengangkat beban yang berat misalnya peti-peti yang ada
di pabrik dan bahan bangunan. Dalam pembangunan Gedung pasti ada yang namanya
Crane yaitu alat untuk menangkat bahan bangunan untuk ke atas. Alat ini
menggunakan katrol untuk mengangkat bebannya.
Rumus Katrol Bergerak
LK / LB = 2 / 1 = 2

Lk (diameter) = 2 LB (jari-jari)

Atau

KM = lk/lb

W/F = 2 atau F=1/2 W

Keterangan:

F = Gaya kuasa

W = Berat Beban

KM = Keuntungan mekanik katrol

W = Berat Benda (N)

F = Gaya kuasa (N)

Ik = Lengan kuasa (m)

Ib = Lengan Beban (m)

3. Katrol Majemuk
Katrol ini adalah katrol yang memiliki tumpuan titik lebih dari satu bisa dua, tiga dan
seterusnya. mengapa memiliki titik tumpuan yang banyak? Karena katrol ini di gunakan
untuk mengangkat beban yang sangat berat hingga ber ton ton.
Alat yang menggunakan katrol ini adalah alat untu mengangkat kerangka jembatan, dan
peti kemas. Berat yang di tanggung sangat berat sehingga katrol ini memiliki jumlah
tumpuan yang lebih banyak.

Katrol majemuk merupakan gabungan dari katrol bergerak dan katrol tetap. Dalam
prinsip katrol majemuk adalah bebean diletakkan pada titik poros katrol bergerak. Katrol
ini di hubungkan dengan beberapa katrol bergerak lainnya dan saling terkait.

Rumus Katrol Bergerak


W=2Fn

Keterangan:

w = beban ( N )

F = kuasa ( N )

n = banyaknya katrol tiap blok

Contoh Soal
1. Benda dengan massa 200 kg ditarik ke atas dengan menggunakan katrol (anggap
percepatan gravitasi ditempat tersebut 10 m/s). Hitunglah gaya tarik dan keuntungan
mekanisnya jika yang digunakan :

(a) sebuah katrol tetap

(b) sebuah katrol bergerak


Diketahui:

w = m.g

w = 200 kg. 10 m/s

w = 2.000 N

Penyelesaian:

(a) sebuah katrol tetap

F=w

F = 2.000 N

Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol tetap
adalah 2.000 N

Keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah

KM = w/F

KM = 2.000 N/2.000 N

KM = 1

Jadi keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah 1

(b) sebuah katrol bergerak

2F = w

2F = 2.000 N

F = 2.000 N/2

F = 1.000 N

Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol bergerak
adalah 1.000 N

Keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah

KM = w/F

KM = 2.000 N/1.000 N

KM = 2

Jadi keuntungan mekanis untuk katrol bergerak adalah 2


2. Perhatikan gambar di bawah ini. Jika massa benda 50 kg, hitunglah gaya yang
diperlukan untuk mengangkat benda tersebut (anggap percepatan gravitasi ditempat
tersebut 10 m/s? Hitunglah keuntungan mekanisnya?

Penyelesaian:

Untuk menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban tersebut, yaitu:

w = m.g

w = 200 kg. 10 m/s

w = 2.000 N

untuk katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah berat benda,
dengan persamaan:

2F = w

2F = 500 N

F = 500 N/2

F = 250 N

Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol bergerak
adalah 250 N

Contoh Soal 3
Perhatikan gambar di bawah ini. Jika massa benda 50 kg, hitunglah gaya
yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut (anggap percepatan
gravitasi ditempat tersebut 10 m/s)? Hitunglah keuntungan mekanisnya?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban tersebut,
yaitu:
w = m.g
w = 50 kg. 10 m/s
w = 500 N
untuk katrol tetap (tidak bergerak) gaya yang diperlukan sama dengan berat
benda, dengan persamaan:
F=w
F = 500 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol
tetap adalah 500 N

Keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah


KM = w/F
KM = 500 N/500 N
KM = 1
Jadi keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah 1

Contoh Soal 4
Perhatikan gambar di bawah ini. Jika massa benda 50 kg, hitunglah gaya
yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut (anggap percepatan
gravitasi ditempat tersebut 10 m/s? Hitunglah keuntungan mekanisnya?
Penyelesaian:
Untuk menjawab soal tersebut Anda harus mencari berat beban tersebut,
yaitu:
w = m.g
w = 200 kg. 10 m/s
w = 2.000 N
untuk katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah berat
benda, dengan persamaan:
2F = w
2F = 500 N
F = 500 N/2
F = 250 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol
bergerak adalah 250 N

Keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah


KM = w/F
KM = 500 N/250 N
KM = 2
Konsep Hukum Newton
Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton

ΣF = 0 ΣF = ma Faksi = −Freaksi
Keadaan benda: Keadaan benda: Sifat gaya aksi reaksi:
■ diam (v = 0 m/s) ■ benda bergerak lurus ■ sama besar
■ bergerak lurus berubah beraturan atau ■ berlawanan arah
beraturan atau GLB (v = GLBB (v ≠ konstan) ■ terjadi pada 2 objek
konstan) berbeda

Perjanjian Tanda
Gaya Syarat
Gaya berharga positif Jika searah dengan arah gerak benda (bisa dilihat
dari arah percepatan gerak benda).
Gaya berharga negatif Jika berlawanan dengan arah gerak benda.

Baiklah, jika kalian sudah paham mengenai konsep Hukum Newton dan perjanjian
tanda untuk gaya-gaya yang bekerja pada sistem katrol, kini saatnya kita bahas
contoh soal katrol tetap. Simak baik-baik uraian berikut ini.
1. Benda 1 bermassa m1 = 3 kg dan benda 2 bermassa m2 = 2 kg. Benda 2 mula-
mula diam kemudian bergerak ke bawah sehingga menyentuh lantai yang
jaraknya s dari benda 2. Meja kasar dengan koefisien gesek kinetis 0,25,
percepatan gravitasi g = 10 m/s2 dan s = 5 m, maka tentukanlah waktu yang
diperlukan benda 2 untuk menyentuh lantai.
Penyelesaian:
Diketahui:
m1 = 3 kg
m2 = 2 kg
μk = 0,25
g = 10 m/s2
s=5m
Ditanyakan: Waktu mencapai lantai.
Jawab:
Untuk mengetahui waktu yang diperlukan benda 2 untuk menyentuh lantai, maka
besaran pertama yang harus kita tentukan adalah percepatan. Namun sebelum
itu, kita gambarkan diagram gaya yang bekerja pada sistem seperti yang
ditunjukkan oleh gambar berikut ini.
Dari gambar diagram gaya di atas, kita tentukan resultan gaya dengan meninjau
gerak masing-masing benda menggunakan Hukum II Newton sebagai berikut.
Tinjau Benda 1
ΣFY = ma
N – w1 = m1a
N – m1g = m1a
Karena tidak terjadi gerak dalam arah vertikal, maka a = 0 sehingga
N – m1g = 0
N = m1g
ΣFX = ma
T – f = m1a
T – μkN = m1a
T – μkm1g = m1a
T = m1a + μkm1g …………… Pers. (1a)
Tinjau Benda 2
ΣFY = ma
w2 – T = m2a
m2g – T = m2a …………… Pers. (2a)
Subtitusikan persamaan (1a) ke persamaan (2a)
m2g – (m1a + μkm1g) = m2a
m1a + m2a = m2g – μkm1g
(m1 + m2)a = (m2 – μkm1)g
a = (m2 – μkm1)g/(m1 + m2) …………… Pers. (3a)
Masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (3a)
a = [2 – (0,25)(3)]10/(3 + 2)
a = (2 – 0,75)10/5
a = 12.5/5
a = 2,5 m/s2
Jadi besar percepatan kedua benda adalah 1,6 m/s2. Kemudian dalam
menentukan waktu yang diperlukan benda 2 untuk menyentuh tanah, kita bisa
gunakan rumus jarak pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) sebagai berikut.
s = v0t + ½ at2
Karena benda 2 mula-mula diam, maka tidak ada kecepatan awal sehingga v0 = 0.
Jadi rumus di atas menjadi.
s = ½ at2
t2 = 2s/a
t = √(2s/a)
Kita masukkan harga percepatan dan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke
dalam rumus di atas sehingga kita peroleh
t = √[2(5)/2,5]
t = √(10/2,5)
t = √4
t=2s
Dengan demikian, waktu yang diperlukan benda 2 untuk menyentuh tanah adalah
2 detik.

2. Sebuah benda yang terletak pada bidang miring yang membentuk sudut
sebesar 37° terhadap bidang horizontal, dihubungkan dengan benda lain melalui
sebuah katrol licin dan massanya diabaikan seperti yang diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas diketahui m1 = 2000 g, m2 = 5000 g dan percepatan gravitasi
bumi 10 m/s2. Apabila koefisien gesekan kinetis bidang dengan benda 1 adalah
0,2, maka tentukanlah percepatan gerak kedua benda dan besar gaya tegangan
tali.
Penyelesaian
Diketahui:
m1 = 2000 g = 2 kg
m2 = 5000 g = 5 kg
θ = 37°
μk = 0,2
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya tegangan tali
Jawab
Seperti pada contoh soal pertama, kita gambarkan terlebih dahulu diagram gaya
yang bekerja pada sistem. Kurang lebih sama dengan gambar diagram gaya pada
soal pertama, hanya saja terdapat gaya gesek yang bekerja pada benda 1. Berikut
adalah gambar diagram gayanya.
Dengan menggunakan Hukum Newton, resultan gaya pada masing-masing benda
adalah sebagai berikut.
Tinjau Benda 1
Baca Juga:

 Contoh Soal Katrol Tetap dan Jawabannya Lengkap


 Contoh Soal Katrol Majemuk dan Jawabannya Lengkap
 Contoh Soal Katrol Ganda dan Jawabannya Lengkap

ΣFY = ma
N – w1 cos θ = m1a
N – m1g cos θ = m1a
Karena tidak terjadi gerak dalam arah vertikal, maka a = 0 sehingga
N – m1g cos θ = 0
N = m1g cos θ
ΣFX = ma
T – w1 sin θ – f = m1a
T – w1 sin θ – μkN = m1a
T – m1g sin θ – μkm1g cos θ = m1a
T = m1a + m1g sin θ + μkm1g cos θ …………… Pers. (1b)
Tinjau Balok B
ΣFY = ma
w2 – T = m2a
m2g – T = m2a …………… Pers. (2b)
Subtitusikan persamaan (1b) ke persamaan (2b)
m2g – (m1a + m1g sin θ + μkm1g cos θ) = m2a
m1a + m2a = m2g – m1g sin θ – μkm1g cos θ
(m1 + m2)a = (m2 – m1 sin θ – μkm1 cos θ)g
a = (m2 – m1 sin θ – μkm1 cos θ)g/(m1 + m2) …………… Pers. (3b)
Masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (3b)
a = [5 – (2)(sin 37°) – (0,2)(2)(cos 37°)]10/(2 + 5)
a = [5 – (2)(0,6) – (0,4)(0,8)]10/7
a = (5 – 1,2 – 0,32)10/7
a = (3,48)10/7
a = 34,8/7
a = 4,97 m/s2 = 5 m/s2
Jadi, besar percepatan gerak kedua benda adalah 5 m/s2. Selanjutnya, besar gaya
tegangan tali sistem dapat kita cari dengan cara mensubtitusikan besar
percepatan dan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (2b) [yang
lebih simpel] sebagai berikut.
m2g – T = m2a
T = m2g – m2a
T = m2(g – a)
T = 5(10 – 5)
T = (5)(2)
T = 10 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan tali yang bekerja pada sistem tersebut
adalah 10 Newton.
3. Balok m1 dan balok m2 masing-masing bermassa 4 kg dan 6 kg dihubungkan
seutas tali melalui sebuah katrol licin dan massanya diabaikan. Balok m1terletak di
atas permukaan bidang datar sedangkan balok m2 terletak di atas bidang miring
yang membentuk sudut sebesar 30° terhadap arah horizontal. Jika percepatan
gravitasi di tempat tersebut 10 ms-1 dan keadaan kedua bidang licin sempurna,
maka tentukanlah percepatan dan gaya tegangan talinya.

Penyelesaian
Diketahui:
m1 = 4 kg
m2 = 6 kg
θ = 30°
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya tegangan tali
Jawab
Langkah awal adalah menggambarkan diagram gaya yang bekerja pada sistem.
Untuk balok 2 yang terletak di bidang miring, maka gaya beratnya harus
diproyeksikan terhadap sumbu-X dan sumbu-Y bidang miring. Diagram gaya yang
bekerja pada sistem ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Karena kondisi bidang baik bidang datar maupun bidang miring adalah licin, maka
sistem akan bergerak. Balok 1 akan bergerak ke kanan sedangkan balok 2 akan
bergerak turun sejajar bidang miring dengan percepatan yang sama sebesar a.
Untuk menentukan percepatan dan gaya tegangan tali, kita cari terlebih dahulu
resultan gaya masing-masing balok dengan menggunakan Hukum Newton sebagai
berikut.
Tinjau Balok 1
ΣFX = ma
T = m1a …………… Pers. (1c)
Tinjau Balok 1
ΣFX = ma
w2 sin θ – T = m2a
m2g sin θ – T = m2a …………… Pers. (2c)
Subtitusikan persamaan (1c) ke persamaan (2c) sebagai berikut.
m2g sin θ – m1a = m2a
m1a + m2a = m2g sin θ
(m1 + m2)a = m2g sin θ
a = m2g sin θ/(m1 + m2) …………… Pers. (3c)
Rumus percepatan sudah kita peroleh, langkah selanjutnya adalah memasukkan
nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (3c) sebagai berikut.
a = (6)(10)sin 30°/(4 + 6)
a = (60)(0,5)/(10)
a = 30/10
a = 3 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok untuk kondisi bidang licin adalah 3 m/s2.
Kemudian untuk menentukan besar gaya tegangan tali secara mudah, kita
masukkan nilai percepatan ke persamaan (1c) sebagai berikut.
T = m1a
T = (4)(3)
T = 12 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan tali yang bekerja pada balok 1 dan balok 2
untuk bidang licin adalah 12 Newton.

4. Tiga buah balok masing-masing bermassa 4 kg, 6 kg dan 10 kg dihubungkan


dengan tali-tali melalui dua katrol tetap. Balok m1 terletak pada bidang miring
yang membentuk sudut 30° terhadap arah horizontal, balok m2 terletak pada
bidang datar sedangkan balok m3 dalam posisi menggantung seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut.

Pada rangkaian seperti pada gambar di atas, kondisi kedua katrol adalah licin
serta massa tali dan katrol diabaikan (g = 10 m/s2). Tentukanlah percepatan
masing-masing balok, tegangan tali antara balok 1 dengan balok 2 serta tegangan
tali antara balok 2 dengan balok 3 jika bidang miring dan bidang datar kasar
dengan koefisien gesek masing-masing sebesar 0,2 dan 0,3.
Penyelesaian
Diketahui:
m1 = 4 kg
m2 = 6 kg
m3 = 10 kg
θ = 30°
μ1 = 0,2 (bidang miring kasar)
μ2 = 0,3 (bidang datar kasar)
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya tegangan tali
Jawab
Untuk kondisi bidang miring dan datar kasar, maka laju balok akan terhambat
oleh gaya gesek sehingga percepatannya menjadi lebih kecil namun tegangan
talinya menjadi lebih besar. Untuk menentukan percepatan ketiga balok, kita
gambarkan terlebih dahulu diagram gaya sistem seperti yang diperlihatkan pada
gambar berikut.

Berdasarkan gambar diagram gaya di atas, maka resultan gaya pada masing-
masing balok dapat kita tentukan dengan menggunakan Hukum Newton sebagai
berikut.
Tinjau Balok 1
ΣFY = ma
N1 – w1 cos θ = m1a
N1 – m1g cos θ = m1a
Karena tidak terjadi gerak dalam arah sumbu-Y, maka a = 0 sehingga
N1 – m1g cos θ = 0
N1 = m1g cos θ
ΣFX = ma
T1 – w1 sin θ – f1 = m1a
T1 – m1g sin θ – μ1N1 = m1a
Karena N1 = m1g cos θ maka
T1 – m1g sin θ – μ1m1g cos θ = m1a
T1 = m1a + m1g sin θ + μ1m1g cos θ ………. Pers. (1d)
Tinjau Balok 2
ΣFY = ma
N2 – w2 = m2a
Karena tidak terjadi gerak dalam arah sumbu-Y, maka a = 0 sehingga
N2 – w2 = 0
N2 – m2g = 0
N2 = m2g
ΣFX = ma
T2 – T1 – f2 = m2a
T2 – T1 – μ2N2 = m2a
Karena N2 = m2g, maka
T2 – T1 – μ2m2g = m2a ………. Pers. (2d)
Subtitusikan persamaan (1d) ke persamaan (2d)
T2 – (m1a + m1g sin θ + μ1m1g cos θ) – μ2m2g = m2a
T2 = m1a + m2a + m1g sin θ + μ1m1g cos θ + μ2m2g ………. Pers. (3d)
Tinjau Balok 3
ΣFY = ma
w3 – T2 = m3a
m3g – T2 = m3a ………. Pers. (4d)
Subtitusikan persamaan (3d) ke dalam persamaan (4d)
m3g – (m1a + m2a + m1g sin θ + μ1m1g cos θ + μ2m2g) = m3a
m1a + m2a + m3a = m3g – m1g sin θ – μ1m1g cos θ – μ2m2g
(m1 + m2 + m3)a = (m3 – m1 sin θ – μ1m1 cos θ – μ2m2)g
(m3 – m1 sin θ – μ1m1 cos
θ – μ2m2)g ………. Pers.
a =
(5d)
m1 + m2 + m3
Masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (5d)
[10 – (4)(sin 30°) – (0,2)(4)(cos
a = 30°) – (0,3)(6)]10
4 + 6 + 10
[10 – (4)(0,5) – (0,8)(0,87) – (1,8)]10
a =
20
10 – 2 – 0,7 – 1,8
a =
2
a = 5,5/2
a = 2,75 m/s2
Jadi, besar percepatan ketiga balok untuk kondisi bidang kasar adalah 2,75 m/s2.
Untuk menentukan besar gaya tegangan tali antara balok 1 dan balok 2,
masukkan nilai percepatan ke persamaan (1d). Sedangkan untuk menentukan
tegangan tali antara balok 2 dan balok 3, masukkan nilai percepatan ke
persamaan (4d).
Tegangan Tali antara Balok 1 dengan Balok 2
T1 = m1a + m1g sin θ + μ1m1g cos θ
T1 = (4)(2,74) + (4)(10)(sin 30°) + (0,2)(4)(10)(cos 30°)
T1 = 10,96 + (40)(0,5) + (8)(0,87)
T1 = 10,96 + 20 + 6,96
T1 = 38 N
Jadi, besar gaya tegangan tali antara balok 1 dengan balok 2 adalah 38 Newton.
Tegangan Tali antara Balok 2 dengan Balok 3
m3g – T2 = m3a
(10)(10) – T2 = (10)(2,75)
100 – T2 = 27,5
T2 = 100 – 27,5
T2 = 72,5 N
Jadi, besar gaya tegangan tali antara balok 2 dengan balok 3 adalah 72,5 Newton.

1. Dua balok yaitu balok m1 dan balok m2 dihubungkan dengan seutas tali melalui
sistem katrol gabungan. Balok m1dihubungkan pada katrol tetap sedangkan balok
m2dihubungkan pada katrol bebas bergerak seperti yang diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas diketahui massa balok 1 adalah 2 kg, massa balok 2 adalah 10
kg dan percepatan gravitasi bumi sebesar 10 m/s2. Jika katrol licin serta massa tali
dan katrol diabaikan, maka tentukanlah percepatan masing-masing balok dan
gaya tegangan tali sistem!
Penyelesaian
Diketahui:
m1 = 2 kg
m2 = 10 kg
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya tegangan tali
Jawab
Pertama, kita gambarkan diagram gaya yang bekerja pada sistem katrol terlebih
dahulu. Oleh karena massa balok 2 lebih besar daripada massa balok 1 maka
sistem akan bergerak “searah jarum jam” di mana balok 1 akan bergerak ke atas
dan balok 2 akan bergerak ke bawah dengan percepatan masing-masing balok
a1 dan a2. Diagram gaya pada sistem katrol ini ditunjukkan pada gambar berikut.
Untuk menentukan besar percepatan serta gaya tegangan tali sistem, kita uraikan
dahulu persamaan gerak (resultan gaya) dengan meninjau masing-masing balok
secara terpisah menggunakan Hukum II Newton sebagai berikut.
Tinjau Balok 1
ΣFY = ma
T – w1 = m1a1
T – m1g = m1a1
T = m1a1 + m1g …………… Pers. (1)
Tinjau Balok 2
ΣFY = ma
w2 – 2T = m2a2
m2g – 2T = m2a2 …………… Pers. (2)
Subtitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) sebagai berikut.
m2g – 2(m1a1 + m1g) = m2a2
m2g – 2m1a1 – 2m1g = m2a2
2m1a1 + m2a2 = m2g – 2m1g …………… Pers. (3)
Untuk dua benda yang dihubungan pada katrol tetap dan katrol bebas, maka
besar percepatan benda pada katrol tetap adalah dua kali besar percepatan
benda pada katrol bebas. Secara matematis, hubungan percepatan balok 1 dan
balok 2 adalah sebagai berikut.
a1 = 2a2 …………… Pers. (4)
Dengan demikian, apabila kita subtitusikan persamaan (4) ke dalam persamaan
(3), maka kita peroleh persamaan berikut.
2m1(2a2) + m2a2 = m2g – 2m1g
4m1a2 + m2a2 = m2g – 2m1g
(4m1 + m2)a2 = (m2 – 2m1)g
a2 = (m2 – 2m1)g/(4m1 + m2) …………… Pers. (5)
Kemudian masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (5).
a2 = [10 – (2)(2)]10/[(4)(2) + 10]
a2 = (10 – 4)10/(8 + 10)
a2 = 60/18
a2 = 3,33 m/s2
Lalu kita masukkan nilai a2 ke dalam persamaan (4) sebagai berikut.
a1 = 2(3,33)
a1 = 6,66 m/s2
Jadi, besar percepatan balok 1 adalah 6,66 m/s2 sedangkan besar percepatan
balok 2 adalah 3,33 m/s2. Untuk menentukan besar gaya tegangan tali sistem,
maka kita dapat memasukkan nilai a1 ke persamaan (1) atau memasukkan nilai
a2 ke persamaan (2).
T = m1a1 + m1g
T = (2)(6,66) + (2)(10)
T = 13,32 + 20
T = 33,32 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan tali sistem adalah 33,32 Newton.

2. Tiga balok yaitu balok m1, m2 dan m3 dihubungkan dengan seutas tali melalui
sistem katrol gabungan. Balok m1 dan m2dihubungkan pada katrol tetap dan
terletak pada bidang datar sedangkan balok m3 menggantung pada katrol bebas
bergerak seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Dari gambar di atas, diketahui massa balok 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah 2 kg,
3 kg dan 5 kg. Percepatan gravitasi bumi di tempat itu sebesar 10 m/s2. Keadaan
tiga katrol tersebut adalah licin sempurna serta massa tali dan katrol diabaikan.
Tentukanlah gaya tegangan tali sistem dan percepatan masing-masing balok
apabila bidang datar kasar dengan koefisien gesek balok 1 dan 2 masing-masing
sebesar 0,2 dan 0,3.
Penyelesaian
Diketahui:
m1 = 2 kg
m2 = 3 kg
m3 = 5 kg
g = 10 m/s2
μ1 = 0,2
μ2 = 0,3
Ditanyakan: Gaya tegangan tali dan percepatan
Jawab:
Pada bidang datar kasar, laju balok akan terhambat oleh gaya gesek sehingga
percepatannya menjadi lebih kecil sedangkan gaya tegangan talinya menjadi lebih
besar. Untuk menentukan gaya tegangan tali dan percepatan ketiga balok pada
kondisi bidang kasar, kita gambarkan terlebih dahulu diagram gaya sistem seperti
yang diperlihatkan pada gambar berikut.

Berdasarkan gambar diagram gaya di atas, maka resultan gaya pada masing-
masing balok dapat kita tentukan dengan menggunakan Hukum Newton sebagai
berikut.
Tinjau Balok 1
ΣFY = 0
N1 – w1 = 0
N1 – m1g = 0
N1 = m1g
ΣFX = ma
T – f1 = m1a1
T – μ1N1 = m1a1
Karena N1 = m1g maka
T – μ1m1g = m1a1
T – μ1m1g ………. Pers.
a1 =
m1 (6a)

Tinjau Balok 2
Baca Juga:

 Contoh Soal Katrol Majemuk dan Jawabannya Lengkap


 Contoh Soal Katrol Ganda dan Jawabannya Lengkap
 Contoh Soal Katrol Tetap dan Jawabannya Lengkap

ΣFY = 0
N2 – w2 = 0
N2 – m2g = 0
N2 = m2g
ΣFX = ma
T – f2 = m2a2
T – μ2N2 = m2a2
Karena N2 = m2g maka
T – μ2m2g = m2a2
T – μ2m2g ………. Pers.
a2 =
m2 (7a)

Tinjau Balok 3
ΣFY = ma
w3 – 2T = m3a3
m3g – 2T = m3a3
m3g – 2T ………. Pers.
a3 =
m3 (8a)

Untuk sistem 3 benda yang dihubungkan 2 katrol tetap dan 1 katrol bebas dengan
percepatan masing-masing benda a1, a2dan a3 (lihat gambar di atas), maka besar
percepatan a3 sama dengan setengah kali percepatan a1 ditambah percepatan a2.
Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
a3 = ½ (a1 + a2) ………. Pers. (9a)
Dengan demikian, apabila kita subtitusikan persamaan (6), (7) dan (8) ke
persamaan (9) maka kita dapatkan persamaan berikut ini.
m3g – 2T 1 T – μ1m1g T – μ2m2g
m3
=
2
( m1
+
m2
)
Kedua ruas kita kalikan dengan 2
2m3g – 4T T – μ1m1g T – μ2m2g
= +
m3 m1 m2
Kita samakan penyebut pada ruas kanan
2m3g – 4T m2T – μ1m1m2g + m1T – μ2m1m2g
=
m3 m1m2
Kita gunakan asas perkalian silang, sehingga persamaan di atas menjadi seperti
berikut.
2m1m2m3g – 4m1m2T3 = m2m3T1 – μ1m1m2m3g + m1m3T2– μ2m1m2m3g
4m1m2T + m1m3T + m2m3T = 2m1m2m3g + μ1m1m2m3g +μ2m1m2m3g
(4m1m2 + m1m3 + m2m3)T = 2m1m2m3g + μ1m1m2m3g +μ2m1m2m3g
(4m1m2 + m1m3 + m2m3)T = m1m2m3g(2 + μ1 + μ2)
T = m1m2m3g(2 + μ1 + μ2)
4m1m2 + m1m3 + ………. Pers.
m2m3 (10a)
Kemudian masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (10a).
(2)(3)(5)(10)[2 + 0,2 +
0,3]
T =
(4)(2)(3) + (2)(5) +
(3)(5)
300(2,5)
T = 24 + 10 +
15
T = 750/49
T = 15 N
Jadi, besarnya gaya tegangan tali pada sistem katrol untuk kondisi bidang datar
kasar adalah 15 Newton. Untuk menentukan percepatan masing-masing balok,
kita dapat memasukkan nilai tegangan tali yang sudah kita peroleh ke dalam
persamaan (6a), (7a) dan (8a).
Percepatan Balok 1
T – μ1m1g
a1 =
m1
a1 = [15 – (0,2)(2)(10)]/2
a1 = (15 – 4)/2
a1 = 11/2
a1 = 5,5 m/s2
Jadi, besar percepatan balok 1 adalah 5,5 m/s2
Percepatan Balok 2
a2 = T – μ2m2g
m2
a2 = [15 – (0,3)(3)(10)]/3
a2 = (15 – 9)/3
a2 = 6/3
a2 = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan balok 2 adalah 2 m/s2
Percepatan Balok 3
m3g – 2T
a3 =
m3
a3 = [(5)(10) – (2)(15)]/5
a3 = (50 – 30)/5
a3 = 20/5
a3 = 4 m/s2
Jadi, besar percepatan balok 1 adalah 4 m/s2.

3. Dua balok yaitu balok m1 dan balok m2 dihubungkan dengan seutas tali melalui
dua katrol. Balok m1 terletak pada bidang datar dan dihubungkan pada katrol
tetap sedangkan balok m2 dihubungkan pada katrol bebas bergerak seperti yang
diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Pada rangkaian seperti pada gambar di atas, massa balok 1 dan 2 masing-masing
adalah 3 kg dan 4 kg. Kedua katrol licin serta massa tali dan katrol diabaikan (g =
10 m/s2). Tentukanlah percepatan masing-masing balok dan gaya tegangan tali
sistem apabila Bidang datar licin!
Penyelesaian
Diketahui:
m1 = 3 kg
m2 = 4 kg
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya tegangan tali
Jawab
Pertama kita akan menentukan percepatan dan gaya tegangan tali untuk kondisi
bidang datar tempat balok m2berada adalah licin. Karena kondisi bidang licin,
maka tentunya sistem akan bergerak di mana balok 1 akan bergerak ke kanan
sedangkan balok 2 akan bergerak ke bawah masing-masing dengan percepatan
a1 dan a2. Diagram gaya untuk sistem ini diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Sebelum bisa menentukan gaya tegangan tali, pertama kita tentukan nilai
percepatannya terlebih dahulu. Caranya adalah dengan menentukan resultan
gaya masing-masing balok menggunakan Hukum Newton sebagai berikut.
Tinjau Balok 1
ΣFX = ma
T = m1a1 …………… Pers. (1b)
Tinjau Balok 2
ΣFY = ma
w2 – 2T = m2a2
m2g – 2T = m2a2 …………… Pers. (2b)
Subtitusikan persamaan (1b) ke persamaan (2b)
m2g – 2(m1a1) = m2a2
2m1a1 + m2a2 = m2g …………… Pers. (3b)
Untuk dua benda yang dihubungan pada katrol tetap dan katrol bebas, maka
besar percepatan benda pada katrol tetap adalah dua kali besar percepatan
benda pada katrol bebas. Secara matematis, hubungan percepatan balok 1 dan
balok 2 adalah sebagai berikut.
a1 = 2a2 …………… Pers. (4b)
Dengan demikian, apabila kita subtitusikan persamaan (4b) ke dalam persamaan
(3b), maka kita peroleh persamaan berikut.
2m1(2a2)+ m2a2 = m2g
4m1a2 + m2a2 = m2g
(4m1 + m2)a2 = m2g
a2 = m2g/(4m1 + m2) …………… Pers. (5b)
kita masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (5b).
a2 = (4)(10)/[(4)(3) + 4]
a2 = 40/(12 + 4)
a2 = 40/16
a2 = 2,5 m/s2
kemudian kita masukkan nilai a2 ke dalam persamaan (4b).
a1 = 2a2
a1 = 2(2,5)
a1 = 5 m/s2
Jadi, besar percepatan balok 1 adalah 5 m/s2 sedangkan besar percepatan balok 2
adalah 2,5 m/s2. Untuk menentukan besar gaya tegangan tali sistem, maka kita
dapat memasukkan nilai a1 ke persamaan (1b) atau memasukkan nilai a2 ke
persamaan (2b).
T = m1a1
T = (3)(5)
T = 15 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan tali sistem adalah 15 Newton.

Anda mungkin juga menyukai