Anda di halaman 1dari 19

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah tentang alarm anti maling ini.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Malang, September 2015

Penyusun
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan
atau pemberitahuan. Alarm ini sangat mudah kita temui dalam
kehidupan kita. Contohnya alarm kebakaran, alarm pembangun tidur,
dll. Alarm juga sangat mudah didapatkan di took listrik.
Alarm ini dapat kita manfaatkan untuk
meringankan/menyelesaikan masalah - masalah yang sering kita
jumpai. Salah satu masalahnya, yaitu maling. Maling berusaha masuk
ke rumah kita dengan paksa untuk mengambil/mencuri harta kita.
Maling sangat berkeliaran di lingkungan kita, khususnya di lingkungan
kota, yaitu di perumahan – perumahan. Pada rumah – rumah mewah,
sudah terdapat satpam pribadi yang bisa mengantisipasi maling masuk
ke rumah, tetapi masih banyak rumah – rumah yang tidak mampu
untuk mempekerjakan satpam pribadi.
Oleh karena itu, kami tertarik untuk membuat alat yang sederhana
yang bisa mendeteksi adanya maling yang berusaha masuk ke rumah
sekaligus alarm yang terkoneksi dengan tetangga/pos satpam/pos
kamling/masyarakat sekitar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
a. Bagaimanakah cara membuat alarm anti maling sederhana ?

1.3 Tujuan Masalah


a. Membuat alrm anti maling sederhana yang dapat dihubungkan
dengan tetangga sekitar

1.4 Manfaat Penelitian:


1…….
2….
BAB II

Kajian Pustaka

a.Alarm

Pengertian Alarm

Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau


pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai
pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam
penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami
kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan
operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan.
Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.(………)

Sejarah Alarm

Berawal dari pengembangan inovasi Bel

Industri keamanan elektronik dan peringatan kebakaran telah berdiri sejak


tahun 1850 yang dipelopori oleh John Gamewell dan Edwin Holmes yang
mengubah penemuan menjadi bisnis untuk mengamankan properti dan kehidupan.
Keduanya memperdalam kemampuan ilmiah di akhir abad ke-18.

Para amatir memelopori industri

Awalnya, penemuan baterai pada tahun 1799 dan telegraf pada tahun 1841
secara umum mengubah dunia dan menginspirasi para penyuka hobi, ahli listrik
dan ilmuwan yang ada di seluruh dunia untuk melihat dan memperdalam ilmu
komunikasi. Tidak lama setelah telegraf diperkenalkan, seorang dokter muda yang
kaya bernama William Channing membuat sebuah sistem dari pemerintah untuk
menyalurkan sinyal alarm kebakaran kepada stasiun pemadam kebakaran yang
ada di sekeliling kota Boston, Amerika Serikat. Menggunakan morse yang
ditemukan oleh Samuel Morse dalam sistem telegram yang memadukan kode
dengan teknologi, Channing membuat rencana elaborasi untuk menyalurkan
sinyal dari pusat sistem pemerintah menuju stasiun pemadam kebakaran untuk
memberitahu titik lokasi terjadinya kebakaran. Rencana Channing memiliki
masalah karena besar bunyi bel alarm tidak dapat dikendalikan dari stasiun
pemadam kebakaran.

Perubahan sistem kendali bel

Pada waktu yang sama, Augustus Pope, seorang menteri yang tinggal di
luar Boston, mulai merancang alarm elektrik anti pencuri untuk dipasang di
rumah. Ia mengikuti sistem kerja Channing dan menemukan kesulitan dalam
membunyikan bel untuk membangunkan orang-orang di rumahnya. Solusi datang
dari Moses Farmer, seseorang dari New Hampshire yang dikenal secara luas
sebagai insinyur dan ahli listrik. Ia merancang sistem alarm dengan menggunakan
peralatan elektromagnetik untuk membuka tutup rangkaian sirkuit jaringan listrik,
sehingga dapat membunyikan bel secara otomatis. Rancangan Farmer
memecahkan kebingungan antara Channing dan Pope, sehingga melengkapi
penemuan alarm pada tahun 1848 dan 1853.

Disebarkan melalui pos

Dalam kurun waktu 10 tahun, seorang agen pos dan telegraf di South
Carolina bernama John Gamewell membawa sistem rancangan Channing ke
pasar di tenggara dan kemudian membuat hak paten. Setelah itu, seorang
pengusaha bernama Edwin Holmes membeli hak paten terhadap rancangan Pope
dan memasarkan produk alarm elektromagnetik anti pencuri ke Boston dan New
York.

Pada tahun 1895, Gamewell mengendalikan 95 persen pasar alarm


kebakaran di Amerika Serikat. Pada waktu yang sama, perusahaan alarm anti
pencuri produksi Holmes menjadi salah satu perusahaan terkuat di pantai timur
dan menyediakan produk alarm keamanan selama ratusan tahun kemudian.
Kesuksesan Holmes di dunia telekomunikasi membawanya menjadi presiden
pertama di perusahaan New York Telephone Company dan stasiun pusat di
Boston menjadi stasiun telepon terpusat pertama di Amerika Serikat.
Stasiun pengendali alarm anti pencuri didirikan pada awal tahun 1870
menggunakan teknologi kabel. Ini adalah pengembangan dari alarm lokal yang
ada di lokasi pusat di mana kegiatan pengawasan sirkuit jaringan listrik berada.
Sistem alarm tersebut mulai dipasang di 32 bank, 30 toko dan juga beberapa
rumah pribadi. Melihat manfaat penggunaan teknologi di stasiun pusat, maka
seorang ahli telegraf dan penemu bernama Edward Calahan pada tahun 1857
membuat sebuah tempat kecil berupa boks pemanggil yang ada di beberapa lokasi
umum di sekeliling kota Boston untuk memberikan sinyal bahaya kepada stasiun
pusat melalui seorang kurir pembawa pesan. Untuk memudahkan penyampaian
sinyal, kode yang berbeda akan diubah oleh kurir menjadi sebuah deteksi kejadian
darurat. Calahan menjual rencana tersebut kepada investor yang mendirikan
perusahaan American District Telegraph (ADT).

Perkembangan Alarm

Generasi awal

Peningkatan teknologi alarm anti pencuri dan alarm anti kebakaran mulai
terjadi sejak awal 1880-an saat Chauncey McCulloh dari Baltimore mendirikan
sebuah sistem pembagian jaringan sirkuit tunggal menjadi beberapa bagian yang
dihubungkan ke stasiun pusat untuk menghemat biaya penghubungan jaringan.
Dengan kontribusi McCulloh, teknologi sistem transmisi sinyal alarm telah
berubah dan berkembang lebih dari 100 tahun kemudian.

Selanjutnya, alat deteksi bahaya terus berkembang. Di awal 1880-an,


seorang insinyur dan perancang lokomotif bernama Frederick Grinnel secara
radikal membuat sistem keamanan kebakaran dengan mematenkan teknologi
percikan (api) yang dapat terbuka ketika di sekelilingnya terjadi suhu panas yang
ekstrem untuk menghindari terjadinya kebakaran besar. Kemudian, muncul
teknologi ionisasi di mana teknologi yang digunakan adalah mendeteksi asap dan
sensor gerakan yang dapat mendeteksi gerakan mencurigakan untuk mengaktifkan
alarm keselamatan, meningkatkan detektor panas, dan mengaktifkan sensor
magnetik pada pintu dan jendela rumah ataupun gedung perkantoran untuk
menghindari bahaya pencurian.

Generasi internet

Teknologi internet merevolusi sistem keamanan komunikasi dan


kemampuan pengawasan jarak jauh. Sejak era komunikasi digital pada tahun
1970-an, pemberian sinyal melalui stasiun pusat telah memberikan kontribusi
terhadap teknologi komunikasi. Teknologi semakin berkembang dan
memunculkan teknologi nirkabel yang terhubung melalui koneksi IP di lebih dari
97 negara di dunia. Konvergensi komunikasi internet dan digital membuat
pengawasan video pada stasiun pusat menjadi lebih baik dan rinci kepada setiap
pengguna alarm. Peralatan deteksi berkembang semakin baik dengan sensor yang
dapat diandalkan dan mampu memberikan sinyal keamanan dengan lebih sensitif.

Impian yang direalisasikan oleh para pelopor seperti Gamewell dan


Holmes lebih dari 150 tahun yang lalu telah membawa perkembangan sistem
alarm modern menuju level yang lebih tinggi terhadap keamanan dan keselamatan
publik yang tidak pernah ada dalam industri sebelumnya. Generasi masa kini
dapat menikmati teknologi keselamatan yang dapat melindungi kehidupan mereka
melalui alarm keselamatan.

Jenis Jenis Alarm

1. Alarm rumah

Jenis alarm ini biasanya ditempel di area rumah untuk menjamin dan
melindungi properti yang ada di dalam rumah dari bahaya pencurian. Sistem
alarm rumah dapat memonitor keamanan rumah dan memberikan laporan kepada
pemilik jika terjadi tindakan yang mengancam keamanan rumah sehingga hal-hal
yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.

Cara kerja alarm rumah terbagi dua, yaitu:

1.1 Sensor infra merah

Sistem pendeteksi bahaya yang digunakan adalah infra merah yang dalam
bahasa teknis disebut PIR (Passive Infra Red) – infra merah pasif. Sensor ini
hanya untuk mendeteksi saja sehingga disebut pasif. Sensor infra merah memiliki
keuntungan dari sisi penguasaan area di mana sensor ini mempunyai jarak radius
15m/90 derajat dan biasanya dipasang di tempat strategis.

1.2 Sistem alarm GSM

Jenis alarm tanpa kabel yang dalam instalasinya relatif lebih mudah.
Kelebihan alarm ini, ketika terjadi bahaya, maka alarm akan memberikan laporan
kepada pemilik melalui jaringan GSM selama pemilik berada dalam jangkauan
sinyal GSM.

2. Alarm mobil

Alarm mobil di Indonesia baru dikenal pada pertengahan 1980-an. Jenis


alarm terus berevolusi sejak tahun 90-an di Amerika mulai dari hanya
bermodalkan sebuah tombol yang dihubungkan dengan jaringan listrik mobil,
alarm dengan pengendali jarak jauh berupa remote, serta fasilitas alat pengamanan
yang aktif otomatis dalam 30 detik setelah pintu mobil ditutup. Fungsi alarm
mobil adalah untuk melindungi harta benda yang ada di dalam mobil dan
mencegah pencurian mobil.

3. Alarm kebakaran

Sistem pengindera api (bahasa inggris – fire alarm system) merupakan


sebuah sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya gejala
kebakaran. Alarm tersebut memberikan peringatan dalam sistem evakuasi dan
dilanjutkan dengan sistem instalasi pemadam kebakaran secara otomatis maupun
manual (bahasa inggris – fire fighting system). Peralatan utama dalam pengendali
sistem ini adalah Main Control Fire Alarm (MCFA) atau Fire Alarm Control
Panel (FACP) yang menerima sinyal masuk (input) dari semua detektor serta
komponen pendeteksi dan kemudian memberikan sinyal keluar (output) melalui
komponen keluaran yang sudah ditetapkan.

4. Alarm banjir

Kegunaannya adalah untuk memperingatkan apabila akan terjadi banjir.


Cara kerjanya menggunakan sensor air hujan dan akan memberi sinyal apabila
debit air hujan yang turun sudah melebihi batas.

5. Alarm gempa

Alarm ini berfungsi untuk memberikan peringatan adanya getaran (gempa)


bumi. Cara kerjanya yaitu dengan mendeteksi kedatangan gelombang seismik P-
Wave sebelum kedatangan S-Wave dan Surface Wave (Q-Wave dan R-Wave) di
mana gelombang tersebut bersifat berbahaya dan merusak. Sistem alarm dengan
speaker otomatis yang bersuara sangat nyaring mampu membangunkan orang
yang sedang tidur sehingga dapat segera menyelamatkan diri.

6. Alarm bayi

Sistem pemancar yang terdapat pada alarm bayi digunakan untuk


mendengarkan suara yang ditimbulkan oleh bayi dari jarak jauh. Pemancar ini
dikendalikan dari jarak jauh dan mampu memantau kondisi dan keberadaan bayi
sehingga orang tua dapat mengetahui kondisi bayinya ketika menangis ataupun
tertidur.

7. Alarm komputer

Program alarm jam umumnya sudah terdapat pada komputer pribadi.


Komputer dapat berfungsi sebagai alarm secara digital untuk memberi peringatan
akan sesuatu dengan berbagai macam bentuk dan bunyi yang dapat disesuaikan.

8. Alarm online
Program alarm dalam jaringan atau online yang bisa diunduh melalui
jaringan internet. Dapat dipasang pada komputer pribadi yang terhubung pada
jaringan internet.

9. Alarm telepon genggam

Telepon genggam modern memiliki fitur alarm yang dapat dimatikan


secara manual. Bunyi alarm dapat disesuaikan dengan keinginan pemilik telepon
genggam. Kegunaan alarm pada telepon genggam adalah untuk mengingatkan
pemilik akan suatu jadwal ataupun memperingatkan pada jam-jam tertentu seperti
alarm jam untuk membangunkan tidur.

10. Alarm jam

Alarm ini disebut juga alarm clock (bahasa inggris) yaitu sebuah jam yang
didesain untuk mengeluarkan suara nyaring pada jam-jam tertentu. Gunanya
untuk membangunkan orang dari tidurnya di pagi hari. Alarm jam dapat juga
digunakan untuk membangunkan orang dari tidur siang dan juga sebagai tanda
pengingat sebuah jadwal. Untuk menghentikan bunyi alarm, orang harus menekan
tombol di badan jam dan alarm akan mati beberapa waktu setelahnya.

11. Sirine

Alat untuk mengeluarkan bunyi peringatan tanda bahaya. Jenis-jenis sirine


adalah peringatan dini tsunami, sirine kebakaran dan lainnya. Sirine hanya boleh
digunakan oleh petugas penegak hukum tertentu, dinas pemadam kebakaran,
penanggulangan bencana, kendaran ambulans, unit palang merah dan mobil
jenazah.

12. Klakson

Klakson merupakan perlengkapan yang melekat pada kendaraan bemotor


untuk berkomunikasi antara pengemudi kendaraan yang satu dengan lainnya.
Klakson digunakan untuk memberi peringatan ketika pengemudi ingin
mendahului kendaraan lain, meminta ruang jalan dan sebagainya.
Kelebihan Alarm
Dapat memberikan peringatan dini terhadap bahaya yang akan terjadi
sehingga manusia dapat mengantisipasi dan meminimalisir korban jiwa maupun
kerugian harta benda.

Kekurangan Alarm

Alarm merupakan alat yang mampu menyebabkan reaksi positif dan


negatif pada manusia. Orang yang mendengar bunyi alarm yang nyaring dapat
mengeluarkan reaksi panik dan menyelamatkan diri secara tidak rasional yang
dapat membahayakan dirinya.

b. Kabel

Pengertian Kabel

Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain.Kabel
seiring dengan perkembangannya dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis
dan ukuran yang membedakan satu dengan lainnya. Berdasarkan jenisnya, kabel
terbagi menjadi 3 yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat
optik. (….)

Sejarah Kabel

Kabel mulai ditemukan saat manusia membutuhkan sebuah alat yang


berguna untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lain., dan
ditemukan pada awal 1400an. Proses penemuan kabel ini tidak sama antara satu
jenis kabel dengan kabel lainnya. Penemuan kabel tembaga membutuhkan proses
yang paling lama dibanding kabel yang lain, hingga akhirnya berhasil ditemukan
sebuah telepon. Penemuan kabel koaksial mengikuti penemuan kabel tembaga.
Baru-baru ini, kabel koaksial telah disempurnakan kembali dengan penemuan
kabel serat optik yang sangat tipis dan mampu mentransmisikan sinyal cahaya.

Manfaat Kabel
Secara umum, kabel memiliki fungsi sebagai media transimisi yang
berperan untuk mempercepat penyampaian pesan. Setiap kabel memiliki
spesialisasi fungsi yang berbeda-beda. Kabel tembaga seringkali digunakan
sebagai penghubung ke jaringan telepon dan Ethernet. Kabel koaksial sering kita
gunakan pada televisi dan radio. Sedangkan, kabel fiber optik sering kita gunakan
sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines) merupakan media
transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view.

c.Baterai

Pengertian Baterai

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan


tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga
komponen penting, yaitu:

1. batang karbon sebagai anode (kutub positif baterai)


2. seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
3. pasta sebagai elektrolit (penghantar)

Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik


1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan
rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa
terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai
primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.

Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat


mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai
sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik
(irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi
kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).

Sejarah Baterai

a. Penemuan Baterai oleh Alessandro Volta


Alessandro Volta lahir di kota Como, Duchy of Milan pada tanggal 17
Februari 1745. Sebagai seorang ilmuwan fisika dan Italia, Ia menyandang gelar
Profesor di Royal School Como. Ia mempulerkan elektrophorus yang merupakan
salah satu alat untuk menghasilkan muatan listrik statis. Volta termasuk seorang
ilmuwan yang giat dalam mempromosikan penemuan electrophorus sehingga
seringkali dianggap sebagal penemu alat tersebut. Padahal, sebenarnya alat
dengan prinsip sejenis telah dijelaskan sebelumnya oleh seorang ilmuwan Swedia
bemama John Wilcke. Sebagai seorang ilmuwan, Volta telah berhasil memberikan
berbagai penemuan yang berguna bagi peradaban manusia modern.

Baterai yang ditemukan Volta sering disebut Elemen Volta. Elemen Volta
terdiri atas dua lempeng (pelat) logam (biasa disebut elektrode) yang terbuat dan
tembaga (Cu) dan seng (Zn). Lempeng tembaga bertindak sebagai elektrode
positif (katode) dan lempeng seng berfungsi sebagai elektrode negatif (anode).
Larutan asam sulfat (H2S04) encer berfungsi sebagai larutan elektrolit
(penghantar arus listrik). Antara anode dan katode dihubungkan dengan sebuah
kawat penghantar dan dipasang beban berupa lampu. Arus listrik konvensional
akan mengalir dan katode ke anode, sedangkan elektron akan mengalir dengan
arah kebalikannya karena electron mengalir dan potensial rendah (negatif) menuju
potensial tinggi (positif). Dengan demikian, agar terjadi aliran listrik, arus listrik
di dalam larutan harus mengalir dan lempeng seng ke lempeng tembaga. Sampai
saat ini perkembangan baterai berlangsung sangat pesat yang dibuat dari berbagai
bahan dan beragam bentuk.
b. Penemuan Baterai Zaman Kuno

Baterai adalah salah satu media penyimpan dan penyedia aliran listrik
melalui reaksi kimia. Reaksi kimia yang berlangsung pada umumnya bisa bersifat
permanen dan tidak permanen. Dengan dasar tersebut, manusia dapat
membedakan berbagal jenis baterai yang terdapat di dunia. Sebelum melakukan
pembahasan tersebut, tentu ada hal yang perlu diketahui dan awal, yaitu tentang
sejarah penemuan baterai. Batu baterai Baghdad kuno pertama kali ditemukan di
luar kota Baghdad, tepatnya di kota Khujut Rabula. Penemuan itu terjadi pada
tahun 1930, di mana artefak yang ditemukan diperkirakan telah berusia sekitar
2000 hingga 5000 tahun. Ini merupakan salah satu bukti adanya penemuan barang
sejenis batu baterai pada zaman Baghdad kuno. Pada awalnya, para ilmuwan yang
menemukan artefak bingung dengan fungsi dan alasan penciptaan alat tersebut.

Artefak yang ditemukan di kota Khujut Rubula ini setelah diteliti ternyata
merupakan salah satu bentuk batu baterai yang kinerjanya mirip dengan yang
ditemukan oleh ilmuwan modem. Artefak itu terdiri atas sebuah silinder tembaga,
batang besi, dan aspal yang tersusun dalam sebuah jambangan atau guci dan tanah
hat. Setelah dipelajari oleh para ilmuwan, dengan jalan menuangkan cairan asam
ke dalam guci tersebut, para ilmuwan menemukan adanya aliran listrik sebesar 1.5
volt selama kurun waktu 18 hari. Penemuan artefak ini membuktikan bahwa ilmu
pengetahuan yang telah berkembang dan ada sekarang ini sebenarnya juga telah
berkembang sejak peradaban sebelum masehi.
d.Aluminium Foil

Pengertian Aluminium Foil

Aluminium foil merupakan paduan aluminium yang dibuat dalam bentuk


lembaran tipis.Ketebalan aluminium foil berkisar 0,2 mm dan mengandung sekitar
92% sampai 99% aluminium.Aluminium foil tersedia dalam berbagai ukuran dan
karakteristik dan terutama digunakan untuk mengemas berbagai
barang.Aluminium foil kadang juga dilapisi plastik sehingga membuatnya lebih
kuat.(……….)

Sejarah Aluminium Foil

Awal abad ke-19, aluminium menghiasi mahkota raja Denmark. Napoleon


III menggunakannya sebagai peralatan makan. Sejak akhir abad ke-19 aluminium
digunakan sebagai kemasan karena harganya lebih murah dibanding tin foil (foil
dari timah). Penggunaan logam sebagai bahan pengemas diperkenalkan oleh
Nicholas Appert pada zaman perang Napoleon Bonaparte. Nicholas Appert
membuktikan makanan yang dikemas dalam kaleng, disegel dan disterilisasi
dengan merebusnya dapat disimpan untuk jangka waktu lama. Produsen kemasan
kaleng membuat kemasan seringan dan semurah mungkin dengan mengurangi
ketebalan logam. Banyak digunakan pada minuman kaleng dengan penutup yang
mudah dibuka tanpa alat. Agar kemasan lebih ringan, produsen mengurangi
ketebalan dinding kaleng. Produk minuman cola menggunakan logam tipis,
namun bentuknya masih dapat dipertahankan dengan baik. Hal itu disebabkan
oleh tekanan karbon-dioksida dari dalam. Produk minuman ini menggunakan tiga
material berbeda pada varian produknya, yaitu logam, gelas, dan plastik.
Teknik pengalengan makanan sebagai upaya pengawetan bahan pangan
pertama sekali dikembangkan pada tahun 1809 yaitu pada zaman pemerintahan
Napoleon Bonaparte yaitu dari hasil penemuan Nicholas Appert. Aspek legislasi
pengalengan makanan ditetapkan tahun 1810 yang dikenal dengan “l’art de
conserver”. Tahun 1810 Peter Duran dari Ingris menciptakan kaleng. Tahun 1817
William Underwood (imigran asal Inggris) mendirikan industri pengalengan
makanan yang pertama di Amerika Serikat. Kapten Edward Perry yang
melakukan ekspedisi ke kutub utara pada tahun 1819, 1824 dan 1826 telah
menggunakan makanan kaleng sebagai logistik mereka .
Alumunium foil (alufo) diproduksi secara komersial pertama kali pada
tahun 1910. Kaleng aluminium untuk kemasan bir digunakan pertama sekali tahun
1965. Awalnya pembuatan kaleng dilakukan secara manual yaitu hanya dihasilkan
5-6 kaleng per jam. Akhir tahun 1900 ditemukan cara pembuatan kaleng termasuk
cara pengisian dan penutupannya yang lebih maju dan bersih. Kaleng alumunium
awalnya diperkenalkan sebagai wadah pelumas. Tahun 1866 ditemukan alat
pembuka kaleng yang berupa kunci pemutar untuk menggantikan paku atau pahat.
Tahun 1875 ditemukan alat pembuka kaleng dengan prinsip ungkit. Tahun 1889
ditemukan kaleng-kaleng aerosol, tetapi saat ini kaleng aerosol banyak ditentang
karena dapat merusak lapisan ozon .
BAB III Metode Penelitian

Alarm Anti Maling

Bahan & Alat:

 4 buah baterai
 Kabel
 Isolasi
 Kertas alumunium/aluminum foil
 Tempat baterai isi 4
 Bel sebesar 6 volt
 Gunting
 Isolasi

Cara Pembuatan:

1. Tempel bel pada dinding.


2. Sambungkan kabel warna hitam dengan kabel warna hitam milik tempat
baterai.

3. Tempel dua buah alumunium foil seperti gambar diatas (Minimalkan


perkenaan permukaan alumunium foil dengan isolasi, karena isolasi
bukanlah penghantar listrik yang baik)
4. Buat sambungan aluminum foil tidak menyentuh dengan aluminum foil
lainya.
5. Setelah itu, lilitkan kabel merah dari bel di alumunium foil yang
ditempelkan di dinding.
6. Lilitkan juga kabel merah dari tempat baterai di alumunium foil yang
ditempelkan di pintu.

7. Buka pintu kalian dan bel akan berbunyi.

Rencana kedepan:

1. Memberi alarm yang banyak didalam rumah. Sehingga memaksimalkan


suara yang dihasilkan.
2. Menghubungkan alarm kepada tetangga sekitar, pos kamling, atau pos
satpam, sehingga tetangga/satpam mengetahui kalau ada rumah yang
kemalingan.
Anggaran yang dikeluarkan:

Jumlah Barang Nama Barang Harga


8 buah Baterai 6,000
2 biji Bel 6 volt 12,000
2 biji Tempat Baterai isi 4 18,000
1 gulung Alumunium foil 15,000
2 buah Saklar 1,000
2.5 meter Kabel 17,500
Total 69,500
BAB IV Hasil dan pembahasan

Penjelasan

Alarm ini dapat menyala { berbunyi } karena mendapatkan aliran lisrik { baterai }

Cara kerja alarm kami :

1. Pintu dibuka
2. Alumuniumfoil menyentuh alumuniumfoil yang lainnya
3. Kemudian alarm akan berbunyi
4. Bunyi alarm akan disalurkan menuju kamar tidur dan tetangga dengan
menggunakan kabel

Bab V Kesimpulan dan saran


daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai