Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PEMBUMIAN

Hampir semua peralatan elektronika dan peralatan listrik di rumah kita seperti : Televisi
(TV),kipas angin,komputer,lampu, pemanas ruangan, mesin cuci, kulkas
(pendingin/refrigerator, AC (pendingin ruangan), radio/sounds system,pompa listrik,
pemasak nasi (rice cooker),penghisap debu (vacuum cleaner),bor listrik, pencas baterai
(battery charger), dan lain-lain membutuhkan energi listrik agar dapat beroperasi.
Energi listrik sangat banyak membantu kehidupan kita sehari-hari dan sudah merupakan
kebutuhan yang vital. Tetapi apabila listrik tidak memiliki pengamanan dan instalasi
yang benar, maka listrik akan berubah menjadi energi yang berbahaya yang dapat
membakar dan mematikan.

Gambar : Kebakaran akibat adanya gangguan pada instalasi listrik

Kasus kebakaran yang sering sekali kita dengar dan baca yang terjadi pada perumahan
padat penduduk,pada pertokoan,rumah pribadi,pada pabrik akibat ganguan listrik (short
circuit) baik di mas media,surat kabar dan media televisi telah banyak mengambil korban
baik korban nyawa maupun korban materi yang tidak sedikit. Pihak kepolisian dan
pemadam kebakaran dan ahli forensic kebakaran mengidentifikasi bahwa penyebab
kebakaran adalah akibat terjadinya hubung singkat pada system kelistrikan. Menurut
data dari dinas pemadam kebakaran negara maju Amerika Serikat , gangguan kelistrikan
pada rumah yang mengakibatkan kebakaran tercatat 67.800 kasus kebakaran, yang
mengakibatkan kematian tercatat 485 kasus kematian , dan kerugian harta milik
mencapai : US $ 868 juta ( 8,6 triliun rupiah) selama setahun. Sistem instalasi yang buruk
pada rumah adalah penyebab kebakaran lebih banyak 2 kali dibandingkan kebakaran
akibat peralatan listrik rumah tangga. Dan di daerah pedesaan kasus kebakaran akibat
sistem instalasi listrik yang salah 33 % dari kebakaran pada daerah perumahan. Sebuah
sistem pentanahan (pembumian) yang dinstalasi dengan baik adalah bagian penting
untuk menjaga sistem kelistrikan bekerja dengan aman.
Setiap sistem listrik membutuhkan pembumian (pentanahan) yang tepat untuk
menjaga agar system bekerja dengan baik. Sebuah sistem pentanahan (pembumian)
tergantung pada dua komponen untuk bekerja dengan benar yaitu :
1. Lokasi dari sambungan pembumian (pentanahan)
2. Ukuran dari konduktor pentanahan ( pembumian)
Tujuan Pentanahan ( Pembumian) di dalam sistem listrik adalah :
1. Menyediakan jalan resistansi yang rendah ke tanah (bumi) bagi setiap arus gangguan
yang berasal dari sambaran petir maupun tegangan yang melonjak tiba-tiba ( surges)
yang terjadi pada sistem listrik.
2. Menyediakan jalan resistansi yang rendah ke tanah (bumi) bagi arus
gangguan untuk mengalir dengan arus yang cukup untuk mengaktifkan peralatan
proteksi arus lebih (Circuit Breaker atau Fuse) membuka/open (trip) dengan cepat.
Dan hal inilah yang paling terpenting.
3. Menyediakan titik acuan yang stabil bagi tegangan dalam setiap phasa dari
rangkaian.Titik pentanahan (pembumian) yang kuat dan benar akan mencegah naik
turunnya tegangan pada tegangan phasa ke tanah dan tegangan phasa ke phasa.

Gambar : Rangkaian Listrik pada panel utama yaitu tergabung sebelum masuk meteran, dimana
Netral dan Ground dihubungkan agar apabila terjadi gangguan (ground fault), arus gangguan
langsung dibumikan dan tidak akan mengalir ke meteran dan jaringan listrik dirumah.Karena akan
mengakibatkan naiknya biaya pemakaian listrik yaitu timbulnya arus gangguan yang akan terbaca
oleh meteran listrik sebagai beban listrik . Tetapi pada sub panel tidak perlu dihubungkan ground
dengan neutral.

Ada kerancuan antara grounding (pentanahan) yang baik dan nilai tahanan yang
seharusnya. Idealnya suatu grounding (pentanahan) besar tahanannya nol ohm. Tidak
ada satu standar mengenai ambang batas nilai tahanan grounding yang harus diikuti oleh
semua badan. Semakin kecil tahanan pentanahan ( pembumian) semakin baik. Tetapi
badan NFPA dan IEEE telah merekomendasikan nilai tahanan grounding
(pentanahan) lebih kecil atau sama dengan 5 Ohm. Peralatan yang digunakan untuk
mengukur tahanan pentanahan adalah : Digital Earth Resistance Tester.

Gambar model pentanahan (pembumian) dengan menggunakan elektroda batang

Badan NEC menyatakan bahwa untuk meyakinkan impedansi sistem ke tanah besarnya
kurang dari 25 Ohm dan tercantum dalam NEC 250.56. Fasilitas dengan peralatan yang
sensitif nilai tahanan tanahnya harus 5 ohm atau kurang. Industri telekomunikasi telah
menggunakan 5 ohm atau kurang sebagai nilai tahanan pentanahan dan
sambungan.Tujuan nilai tahanan pentanahan adalah untuk mendapatkan tahanan
grounding (pentanahan) yang serendah mungkin yang bisa dipertimbangkan baik secara
ekonomis dan secara pisik.

Gambar : Chemical grounding rod


Elektroda pentanahan umumnya dibuat dari bahan yang sangat konduktif/tahanan
rendah seperti baja atau tembaga, Besar tahanan elektroda tanah dan sambungannya
umumnya sangat rendah sehingga arus mengalir tidak terhambat.Untuk merencanakan
suatu sistem pentanahan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan,antara lain
Tahanan Jenis Tanah, Struktur tanah, keadaan lingkungan, biaya,ukuran dan bentuk
sistemnya.
Biasanya tahanan pentanahan yang lebih rendah sangat efektif, tetapi biaya menjadi
besar. Untuk itu perlu dipertimbangkan efek fungsi dan ekonomisnya. Oleh karena itu
perlu kiranya bagi kita untuk dapat merencanakan dan membuat sistem pentanahan
yang sesuai dengan keperluannya.
Syarat-syarat system pentanahan (pembumian) yang efektif :
Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang diinginkan untuk suatu keperluan
pemakaian Elektroda yang ditanam dalam tanah harus : Bahan Konduktor yang
baik,Tahan Korosi,Cukup Kuat,Jangan sebagai sumber arus galvanis,Elektroda harus
mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya.Tahanan pentanahan harus
baik untuk berbagai musim dalam setahun.Biaya pemasangan serendah mungkin.

Gambar : Grounding rod dari tembaga yang solid yang sangat baik untuk elektroda pentanahan

Faktor-faktor yang menentukan tahanan pentanahan:


Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :
1. Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke peralatan
yang ditanahkan.
2. Tahanan kontak antara elektroda dengan tanah.
3. Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan,akan tetapi
tahanan kawat penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai
impedansi yang tinggi terhadap impuls frekuensi tinggi seperti misal pada saat terjadi
lightning discharge. Untuk menghindarinya, sambungan ini diusahakan dibuat sependek
mungkin.
Ketika merancang dan mendesain sebuah pelayanan listrik,seorang insinyur
listrik atau teknisi listrik harus hati-hati hanya membumikan (mentanahkan) sistem
pelayanan pentanahan pada satu lokasi. Jikalau ada lebih dari satu hubungan
pentanahan ada kemungkinan akan mengijinkan “arus sirkulasi “ mengalir di dalam loop
yang tidak ditetapkan. Karena memiliki lebih dari satu jalan ke tanah (bumi) hal ini dapat
menyebabkan arus gangguan mengalir dalam jalan yang berbeda dan tidak kembali
kepada jalan yang ditetapkan yang mana jalan ini akan menyebabkan circuit breaker
membuka (trip) pada saat gangguan listrik terjadi pada sistem.
Begitu juga dengan konduktor pentanahan (pembumian) harus memiliki ukuran
yang sesuai dengan standard ditetapkan yang mana akan membawa dan mengalirkan
setiap arus gangguan yang dapat kita lihat pada saat tejadi gangguan. Apabila konduktor
pentanahan (pembumian) terlampau kecil maka arus yang mengalir melaluinya
akan dapat membuatnya panas,membuatnya meleleh,membuat percikan api dan mulai
terbakar. Semakin besar konduktor pentanahan (pembumian),semakin kecil
resistansinya maka semakin baik arus mengalir,akibatnya semakin rendah kenaikan
temperature pada konduktor.

Gambar : Model pembumian listrik (pentanahan) dengan menggunakan elektroda batang yang
dapat digunakan untuk pembumian listrik pada rumah tempat tinggal maupun toko/tempat usaha

Dan dalam mengerjakan dan membangun sistem pentanahan ( pembumian) listrik ,


perlu diperhatikan sambungan dan kontak antara konduktor dengan elektroda
pentanahan ( pembumian). Sambungan pentanahan harus kuat, solid dan bebas korosi
(karat). Jika sambungan dan hubungan dengan pembumian (pentanahan) hilang dan
terputus, akan menyebabkan tegangan kerja akan berfluktuasi ( tegangan naik-turun)
pada steker dan penerangan lampu. Jika tegangan di biarkan berfluktuasi lebih dari 120
volt atau lebih dari 3 % , lampu dan peralatan listrik yang terhubung dengan sistem akan
bekerja dengan tidak normal. Lampu akan redup saat tegangan rendah dan akan sangat
terang saat tegangan naik dan akhirnya mati dan terbakar.
Peralatan listrik seperti penghisap debu (vacuum cleaner), mixer dan kipas angin
akan bekerja lambat dan cepat ketika tegangan kerjanya naik dan turun daripada saat dia
bekerja pada tegangan normal. Peralatan seperti ini biasanya akan rusak pada kondisi
seperti ini,kadang kala akan mengalami panas berlebih dan menyebabkan kebakaran.
Terputusnya hubungan elektroda pentanahan ke ground ( tanah) akan menyebabkan
terjadinya resistansi tinggi pada sistem rangkaian.Dan ketika arus mengalir melaluinya,
sambungan tersebut akan mengalami panas berlebih dan kemungkinan menimbulkan
percikan api dan kebakaran.

Kita membutuhkan sistem pembumian (pentanahan) di dalam rumah kita atau


toko kita karena :
1. Sistem pentanahan (pembumian) di rumah (toko) kita adalah pondasi dasar untuk
menyediakan jalur bagi arus listrik yang terjadi akibat tegangan kejut tiba-tiba dari
sumber arus listrik yang tidak diinginkan dan dari sambaran petir.
2. Sistem pembumian (pentanahan) di dalam sebuah rumah,toko atau gedung akan
menyediakan jalan yang mudah bagi arus listrik untuk mengalir ke sumbernya atau
ke bumi ketika gangguan listrik terjadi seperti gangguan phasa ke tanah ( ground
fault).
3. Dengan memberikan dan mengijinkan jalan bagi arus listrik kembali ke sumbernya
melalui sistem pembumian (pentanahan) akan menjamin peralatan proteksi sistem
seperti GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter/Breaker ), Over Current Device(CB),
Residual Current Device (RCD),Fuse (skering) akan membuka dan trip dengan cepat
.( bekerja dengan baik).
4. Sistem pembumian listrik yang benar akan akan mencegah bagian-bagian peralatan
listrik yang terbuat dari logam (penghantar listrik) akan tetap terinduksi oleh energi
listrik.Dengan demikian alasan utama untuk pembumian (pentanahan) sistem listrik
adalah keamanan.Keamanan dari bahaya sengatan listrik atau bahaya kebakaran
akibat gangguan yang terjadi pada peralatan listrik,pada saklar,pada kabel listrik.

Apa akibatnya jika kita tidak memiliki system pembumian (pentanahan) listrik
dalam rumah/toko kita ?
Jawab : Apabila komponen mekanik penghantar listrik seperti mesin cuci, motor pompa
listrik terinduksi energy listrik akibat adanya ganguan phasa ke tanah (ground
fault),maka tidak adanya system pentanahan (pembumian) listrik, akan gagal
menyediakan jalan bagi arus listrik kembali ke sumbernya. Jikalau hal ini terjadi maka
apabila kita menyentuh peralatan yang terinduksi energy listrik tadi, maka akan ada jalan
listrik masuk ke tanah (bumi) melalui tubuh kita yang bisa berakibat kebakaran pada
tubuh kita atau kematian tiba-tiba akibat sengatan arus dan tegangan listrik.

Gambar : Ground Fault akibat adanya kabel bertegangan yang putus atau isolasi yang rusak
sehingga kabinet logam yang terinduksi tegangan dan arus listrik tersentuh maka arus gangguan
mengalir kembali ke netral melalui tubuh manusia melalui tanah

Gangguan phasa ke tanah ( ground fault) adalah : ganguan listrik yang terjadi akibat
arus listrik terhubung dengan system pentanahan atau terhubung dengan body
peralatan yang terhubung ke tanah. Sistem pentanahan (pembumian) yang benar akan
memberikan jalan bagi arus listrik ke tanah (bumi) sehingga mengaktifkan Circuit
Breaker ( GFCI= Ground Fault Circuit Interrupter) untuk membuka (trip).
Gambar : Gangguan arus listrik ke tanah yang akan menyebabkan Ground Fault Circuit Interrupter
bekerja ( trip)

Dalam gambar A ini dijelaskan bagaimana prinsip kerja Circuit Breaker ini. Peralatan ini
bekerja berdasarkan prinsip Hukum Khirchof dan Hukum Ohm ( Hukum Listrik). Pada
saat sistem berjalan dengan baik dan normal maka arus listrik bolak balik (AC) yang
masuk ke beban (1) akan mengalir keluar melalui phasa Netral (2). Selama sistem
seimbang dan tidak ada gangguan,maka arus yang mengalir pada transformator arus
adalah berlawanan sehingga flux magnetik adalah nol dan tidak ada induksi listrik ke
kumparan pendeteksi (sensing coil). Dan apabila terjadi gangguan listrik ke tanah
(ground fault) maka arus listrik akan mengalir tidak lagi seimbang , dan akan ada arus
gangguan yang mengalir ke tanah (ground) dan kembali ke sumbernya.Perbedaan antara
arus yang masuk ke beban dan keluar melalui fasa Netral ini menyebabkan Flux magnetic
tidak lagi nol tetapi memiliki nilai tertentu sehingga menginduksi kumparan pendeteksi
(sensing coil ). Akibatnya kumparan pendeteksi bertegangan dan mengalirkan arus
listrik dan akan mentriger relay circuit breaker untuk membuka (open) atau trip.
Kecepatan trip CFGI ini sangat cepat yaitu : < 0.1 detik.
PENGUKURAN SISTEM PEMBUMIAN
Untuk mengetahui apakah sistem Grounding atau pentanahan yang kita pasang sudah
benar-benar terhubung ke bumi, yaitu sebisa mungkin harus tidak memiliki hambatan
atau resistan antara kabel grounding dengan bumi.Namun jika tidak bisa dipastikan
benar-benar 100% persen terhubung ke bumi, maka dibuatlah nilai standar maksimum
dari hambatan atau resistan kabel grounding ke bumi, yaitu dibawah 2 ohm atau dibawah
1 ohm.Sebaiknya Nilai Tahanan Grounding terhadap Bumi adalah < 2 Ohm
Bagaimana caranya kita mengetahui apakah nilai hambatan atau resistan pentanahan
atau Tahanan grounding yang kita pasang sudah mencapai nilai standar, sehingga dapat
dikatakan sistem grounding yang kita pasang sudah baik dan benar.Untuk mengetahui
hal ini, maka kita harus melakukan pengukuran sistem grounding atau pentanahan
(pembumian) yang kita pasang dengan menggunakan alat ukur grounding atau
pentanahan (pembumian).Alat ukur ini biasa disebut dengan Grounding
Tester atau Earth Tester.
Cara menggunakan alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester yang
benar

Alat Ukur Pentanahan (Grounding)


Alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester ini, dilengkapi 3 (tiga) buah
lubang konektor dan 3(tiga) kabel ukur yang akan digunakan.Ketiga kabel tersebut yaitu:
1. Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke lubang konektor berwarna merah
pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang
tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah.Usahakan jarak antara stick atau
tongkat besi yang satu dengan yang lainnya sekitar 5m – 10 m.
2. Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke lubang konektor berwarna kuning
pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang
tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak antara stick atau
tongkat besi yang satu dengan yang lainnya sekitar 5m – 10 m.Begitu juga jarak
antara masing-masing stick / tongkat besi dengan titik grounding atau
pentanahan yang diukur juga harus memiliki jarak antara 5m – 10 m.
3. Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke lubang
konektor berwarna Hijau pada alat ukur (Earth Tester), dan ujung satunya
dihubungkan ke kabel penghantar pada titik Grounding atau pentanahan yang
sudah kita pasang.

Cara menggunakan Earth Tester

 Setelah itu putar selektor pada alat ukur (Earth Tester) untuk kita arahkan pada
pengukuran dengan nilai tertinggi (skala 100 Ω) terlebih dahulu, lalu tekan tombol
test.
 Jika jarum ukur belum bergerak atau bergerak namun sangat kecil, putar selektor
untuk mengubah satuan skala yang lebih kecil (10 Ω).
 Jika jarum ukur masih bergerak hanya sedikit juga, maka bisa kita coba lagi dengan
skala ukur yang lebih kecil (1 Ω), untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih
akurat.
Menghitung hasil pengukuran:
 Jika pada skala ukur 1 Ω, jarum ukur bergerak pada angka 2, maka hasil pengukuran
adalah :
2 x 1 Ω = 2 Ω. (Tahanan grounding baik dan benar memenuhi nilai standar)
 Jika skala ukur yang kita gunakan pada pilihan selektor 10 Ω, dan jarum ukur
bergerak menunjuk angka 5, maka hasil pengukuran adalah :
2 x 10 Ω = 20 Ω. (Tahanan Grounding buruk)
 Jika skala ukur yang kita gunakan pada pilihan selektor 100 Ω, dan jarum ukur
bergerak menunjuk angka 5, maka hasil pengukuran adalah :
2 x 100 Ω = 200 Ω. (Tahanan Grounding sangat Buruk, bahkan mungkin tidak
terpasang)
Ingat : saat akan mulai melakukan pengukuran, jangan lupa untuk
menekan Tombol test pada alat tersebut untuk mulai pengukuran.

Daftar pustaka
http://orlandoginting.webs.com/apps/blog/show/41376844
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.co.id/2016/12/cara-mengukur-
grounding-pentanahan-pembumian.html

Anda mungkin juga menyukai