SEMESTER IV
Nomor Percobaan : 08
Group : 07
Kelas : TL-4D
Nilai
2018
LAPORAN PRAKTIKUM
SEMESTER IV
Nomor Percobaan : 08
Group : 07
Kelas : TL-4D
Nilai
2018
LAPORAN PRAKTIKUM
SEMESTER IV
Nomor Percobaan : 08
Group : 07
Kelas : TL-4D
Nilai
2018
I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan dapat :
1. Menguasai cara pengukuran pentanahan.
2. Menentukan probabilitas sambaran petir pada gedung
Nilai RPE di atas dapat dibaca langsung pada alat ukur Grounding Tester
Meter. Untuk menggunakan alat ini diperlukan dua buah elektroda bantu (C, P)
yang berguna untuk mengalirkan arus dan tegangan di dalam tanah, sehingga akan
terukur nilai resistansinya. Titik C1 berfungsi untuk mengalirkan arus di dalam
tanah, sedang titik P1 adalah netral tanah, dan E adalah titik pentanahan yang akan
diukur.
Secara teoretis, tahanan dari tanah atau bumi adalah nol karena luas
penampang bumi tak terhingga. Tetapi kenyataannya tidak demikian, artinya
tahanan pentanahan nilainya tidak nol. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya
tahanan kontak antara alat pentanahan dengan tanah di mana alat tersebut
dipasang (dalam tanah).
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kami terlebih dahulu kondisi baterai dari alat ukur.
2. Kemudian kami membuat rangkaian diagram di atas dengan cara:
a. Menghubungkan terminal E dengan titik pentanahan yang akan diukur.
b. Menanamkan elektroda bantu sejauh 10m (elektroda P) dan 20m
(elektroda C).
3. Selanjutnya kami mengukur, lalu mencatat hasilnya.
4. Setelah itu kami memindahkan posisi elektroda P sejauh 1m atau 1,5m ke
depan, kemudaian kami melakukan pengukuran.
5. Kami memindahkan posisi elektroda P sejauh 1m atau 1,5m ke belakang, lalu
kami melakukan pengukuran pula.
6. Setelah mendapatkan hasil, kami membandingkan antara hasil pengukuran
langkah 3, 4, dan 5.
7. Setelah membandingkan hasil, kami memindahkan posisi pengukuran pada
sudut yang lain, sehingga setiap titik pentanahan diukur 3 sudut pengukuran
yang berbeda.
8. Kami membandingkan kembali hasilnya dan menghitung tahanan pentanahan
rata-rata pada suatu titik pentanahan.
9. Terakhir, kami mengamati faktor apa saja yang berpengaruh terhadap
pengukuran nilai pentanahan.
10. Setelah itu, kami mencatat koordinat gedung dan hari guruh petir berdasarkan
data online.
11. Kami memeriksa dan mengamati bahan atap dan kondisi lingkungan di sekitar
gedung dan catat hasilnya.
12. Kemudian kami menghitung probabilitas sambaran petir pada gedung
menggunakan software Strikerisk v2.0
13. Kami mengamati juga kondisi serta grounding di sekitar gedung dan mencatat
hasilnya.
14. Kami menggambarkan denah lokasi grounding disertai ukuran dan memberi
nama setiap titik grounding serta menghitung dan mencatat luas bangunannya
(P x L).
Tabel Percobaan
600 55m
Luas bangunan:
Posisi 1
46m x 21m = 966 m2
o
Gedung Lab 60 21m
Telkom
Posisi 2
46m
Print Screen Strike Risk Lab EC
Print Screen Strike Risk Lab Telkom
VII. ANALISA DATA
VIII. KESIMPULAN