Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM GAYA

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mekanika Teknik Terapan

Dosen Pembimbing :
Ardani Ahsanul Fakhri, M.Pd

Anggota kelompok :
Afif Julian Muhtadi (21508334015)
Faishal Fadlurrohman (21508334022)
Moch. Akbar Ramadhan (21508334014)
Raihan Satria Putra (21508334024)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktik ini dalam bentukmaupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan praktik
ini dapat berguna sebagai salahsatu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga laporan praktik ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca dan juga kami bisa memperbaiki bentuk maupun isi
laporan praktik ini menjadi lebih baik.

Adapun laporan praktik ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Mekanika Teknik Terapan. Penulisan laporan praktik ini tidak terlepas dari bimbingan,
arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah Yang Maha Esa.

2. Bapak Dr. Apri Nuryanto S.Pd S.T M.T selaku kepala Jurusan Pendidikan
Teknik MesinUniversitas Negeri Yogyakarta.
3. Bapak Ardani Ahsanul Fakhri M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
MekanikaTeknik Terapan Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Semua rekan yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini.

Tentunya laporan praktik ini jauh dari sempurna, maka kritik dan saran
senantiasa kamiharapkan. Mudah mudahan makalah sederhana ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan memberi sedikit sumbangan saran dari kemajuan dunia
pendidikan. Aamiin...

[Yogyakarta, 14 Juni 2022]

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................... 2

BAB III...................................................................................................................................... 3

A. Alat dan Bahan ................................................................................................................ 3

B. Metode Praktikum ........................................................................................................... 5

BAB IV PRAKTIKUM............................................................................................................ 6

A. Hasil Praktikum .............................................................................................................. 6


1. Job Resultan Gaya 1 : .................................................................................................. 6
2. Job Resultan Gaya 2 : .................................................................................................. 6
3. Job Uraian Gaya 1 : ..................................................................................................... 6
4. Job Lenturan 1 : ........................................................................................................... 8

B. Pembahasan..................................................................................................................... 9
1. Job Resultan Gaya 1 : .................................................................................................. 9
2. Job Resultan Gaya 2 : ................................................................................................ 10
3. Job Uraian Gaya 1 : ................................................................................................... 11
4. Job Lenturan 1 : ......................................................................................................... 12

BAB V KESIMPULAN ......................................................................................................... 15


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai suatu hal dalam bentuk
perhitungan. Perhitungan yang di dapat harus di olah dahulu menjadi suatu hitungan
yang mudah dibaca dan dianalisa sesuai kebutuhan dan keinginan kita.
Pada dasarnya ilmu mekanika teknik berusaha menjelaskan berbagai
karakteristik perhitungan, seperti cabang ilmu fisika yang membahas tentang saat diam
atau bergeraknya suatu benda yang mengalami suatu kerja gaya. Mekanika Teknik
dikenal juga sebagai mekanika rekayasa adalah suatu cabang ilmu fisika yang
membahas tentang saat diam atau bergeraknya suatu benda yang mengalami kerja gaya.
Ilmu mekanika Teknik digunakan oleh berbagai bidang salah satunya yaitu bidang
Teknik mesin. Bidang Teknik mesin mempelajari ilmu mekanika Teknik untuk
memahami dan menghitung gaya-gaya akibat beban yang bekerja pada suatu benda.
Penggunaan ilmu mekanika Teknik pada masa sekarang banyak digunakan di
sekolah maupun universitas sebagai mata pelajaran atau mata kuliah. Tidak hanya di
universitas atau sekolah bahkan di dunia kerja terutama pada bidang kerja industri juga
banyak yang menggunakan ilmu mekanika teknik sebagai menghitung kuat bahan,
menghitung lenturan pada suatu benda, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah rumus-rumus secara teori dan secara praktikum bernilai sama?
2. Apakah ada penyimpangan pada data hasil praktikum?
3. Mengapa penyimpangan dapat terjadi pada data hasil praktikum?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membandingkan rumus-rumus secara teori dan secara
praktikum.
2. Mahasiswa dapat memahami dan membuktikan rumus-rumus terlampir.
3. Mahasiswa dapat menentukan penyimpangan.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor.
Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara, antara lain metode grafis,
analitis dan uraian gaya. Metode-metode tersebut dapat digunakan sendiri-sendiri atau pun
gabungan dari satu atau dua gaya yang lain. Tidak ada ketentuan apakah satu masalah harus
menggunakan cara grafis atau dengan cara yang lain. Satu-satunya pertimbangan adalah mana
yang lebih mudah digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Gaya adalah besaran vektor, yaitu suatu besaran yang mempunyai besar dan arah.
Untuk menghitung jumlah (resultan) dua buah vektor atau lebih, maka harus diperhatikan besar
dan arah semua gaya yang menjadi komponennya. Beberapa besaran lain yang merupakan
besaran vektor, antara lain kecepatan, percepatan, momen dan lain-lain.
Sedangkan besaran yang hanya mempunyai besar saja tanpa arah dikenal sebagai
besaran skalar. Yang termasuk pada besaran skalar ini antara lain panjang, lebar, luas, volume
dan sebagainya.

Untuk menjumlah dua gaya atau lebih, dapat dilakukan dengan beberapa cara,seperti
cara grafis, analitis dan uraian gaya. Untuk menjumlah dua gaya atau lebih yang sebidang
dengan cara grafis, terlebih dulu siapkan mistar (penggaris) dan busur lingkaran. Menjumlah
dua gaya atau lebih, dapat ditempuh dengan cara berikut:
1. Tentukan skala yang akan digunakan untuk mewakili besar gaya yang akan dihitung.
Contoh: 1 cm mewakili 1 N (newton).
2. Gambar gaya pertama dengan panjang sesuai dengan besar gaya tersebut. Beri tanda
panah pada ujung gaya sesuai dengan arahnya.
3. Dari ujung gaya pertama (ujung anak panahnya), buat gambar gaya kedua yang
panjangnya sesuai dengan besar dan arah gaya tersebut.
4. Dari pangkal gaya pertama, tarik garis lurus kearah ujung gaya kedua. Ujung garis yang
berimpit dengan ujung gaya kedua tersebut merupakan arah jumlah (resultan) kedua
gaya tersebut, sedangkan panjang garis itu merupakan besar resultannya.

Menjumlah dua gaya atau lebih yang sebidang dengan cara uraian adalah dengan
menjabarkan gaya-gaya tersebut sesuai dengan komponennya. Biasanya, komponen gaya yang
digunakan adalah pada arah sumbu-X (komponen horisontal) dan pada arah sumbu-Y

2
(komponen vertikal). Cara ini lebih banyak digunakan, terutama bila jumlah gaya yang ada
lebih dari tiga karena untuk jumlah gaya yang banyak, cara-cara yang lain kurang efisien.

Untuk mandapatkan resultan beberapa gaya, gunakan langkah-langkah berikut:

1. Uraikan terlebih dahulu semua gaya yang ada ke arah semua komponennya (sumbu-X
dan sumbu-Y untuk gaya yang berada pada satu bidang, dan bila dalam dimensi ruang,
tambahkan sumbu-Z).
2. Jumlahkan semua komponen gaya yang ada, sesuai dengan arahnya.
3. Hitung besar resultan gaya yang ada, dengan mencari resultan dari jumlah gaya-gaya
yang sudah dicari sebelumnya.
4. Hitung arah resultan gaya dengan hubungan tangen

BAB III
A. Alat dan Bahan

1. Job Resultan Gaya 1 :


 Satu set peralatan resultan gaya
 Spring balance

 Beban

 Mistar

2. Job Resultan Gaya 2 :

3
 Satu set peralatan resultan gaya
 Spring balance

 Beban

 Mistar

3. Job Uraian Gaya 1 :


 1 spring balance & 2 spring balance tekan

 Beban dan tali

4. Job Lenturan 1 :
 Satu set alat uji lenturan
 Beban

4
 Dial indicator

B. Metode Praktikum

Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium secara luring

5
BAB IV
PRAKTKUM
A. Hasil Praktikum

1. Job Resultan Gaya 1 :

NO F1 (N) F2 (N) P X (cm) I (cm)


1 0,5 0,7 50 g 22,5 28
2 0,6 1 100 g 20,2 28
3 0,7 1,2 120 g 19 28
4 0,7 1,3 130 g 19 28
5 1 1,9 180 g 24 28

2. Job Resultan Gaya 2 :

No. Massa P
Percob F1 F2 F3 F4 P yang x y L1 L2
aan (N) (N) (N) (N) digunaka
n(gr)
1 1,9 1,6 1,9 1,6 8 800 17,55 24,40 51 41

2 1,9 1,5 2,3 1,3 9 900 13,40 22,10 51 41

3 1,8 1,5 1,7 1,1 10 1000 11,85 14,35 51 41

4 1,7 1,6 2,3 1,1 11 1100 11,62 18,25 51 41

5 1,6 1,7 2,1 2,6 12 1200 15,92 21,93 51 41

3. Job Uraian Gaya 1 :

No l1 l2 l3
F (Kg) I (cm) 𝐹1 (𝑁) 𝐹2 (𝑁) 𝐹3 (𝑁)
Percobaan (cm) (cm) (cm)
1 0,5 10,8 10,8 37,5 19,7 1,7 1,7 0,85
2 1,5 10,3 10 39,5 19,93 3,4 3,4 1,7

6
3 1,7 10,1 9,8 39,5 19,96 3,6 3,6 1,8
4 1,9 9,8 9,8 40 19,86 4,6 4,6 2,3
5 2,2 9,7 9,6 40,3 19,87 5,2 5,2 2,6
6 2,4 9,6 9,4 41,1 20,03 6,8 6,8 3,4
7 2,5 9,4 9,4 41,6 20,13 7,2 7,2 3,6
8 3,5 8,7 8,5 42,5 19,9 9,4 9,4 4,7

Ff2
A B

Asumsi Sudut A = Sudut B = Sudut C = 60°


 Mencari 𝐹1 dan 𝐹2 menggunakan metode joints
Titik A

 Percobaan 1 :
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 0,85𝑁 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹1 cos 60° = 0,85 𝑁
𝐹1 = 1,7 𝑁
𝐹1 = 𝐹2
 Percobaan 2 :
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 1,7𝑁 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹1 cos 60° = 1,7 𝑁
𝐹1 = 3,4 𝑁
 Percobaan 3 :
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 1,8𝑁 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹1 cos 60° = 1,8 𝑁
𝐹1 = 3,6 𝑁

7
 Percobaan 4 :
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 2,3𝑁 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹1 cos 60° = 2,3 𝑁
𝐹1 = 4,6 𝑁
 Percobaan 5 :
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 2,6𝑁 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹1 cos 60° = 2,6 𝑁
𝐹1 = 5,2 𝑁
 Percobaan 6 :
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 3,4𝑁 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹1 cos 60° = 3,4 𝑁
𝐹1 = 6,8 𝑁
 Percobaan 7 :
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 3,6𝑁 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹1 cos 60° = 3,6 𝑁
𝐹1 = 7,2 𝑁
 Percobaan 8 :
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 4,7𝑁 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹1 cos 60° = 4,7 𝑁
𝐹1 = 9,4 𝑁

4. Job Lenturan 1 :

NO W (Kg) L (cm) Yc Yb Yd
Bahan 1 Beban di 350 65 1,73 3,06 4,73
titik B 450 65 2,91 4,20 5,32
650 65 4,81 6,22 6,85
Beban di 350 65 5,06 7,96 9,23
titik D 450 65 6,67 9,2 10,57
550 65 8,89 10,65 10,78
Bahan 2 Beban di 350 65 1,14 2,7 3,15
titik B 450 65 2,23 3,98 4,23
550 65 3,40 4,40 5,55
350 65 5,55 8,23 8,31

8
Beban di 450 65 7,99 10,41 10,55
titik D 550 65 8,50 11,71 11,50

B. Pembahasan

1. Job Resultan Gaya 1 :

 ∑ Fy=0 ∑ Mo=0
F1+ F2-P=D Px= F2.I
𝐹2 .𝐼
𝑋=
P

 Percobaan 1
0,7 x 28
X= = 40 𝑐𝑚
0,49

 Percobaan 2
1 𝑋28
X= = 28,57 𝑐𝑚
0,98

 Percobaan 3
1,2 𝑋 28
X= = 28,47 𝑐𝑚
1,18

 Percobaan 4
1,3 𝑋 28
X= = 28,66 𝑐𝑚
1,27

 Percobaan 5

1,9 𝑋 28
X= = 30,23 𝑐𝑚
1,76

 Perbandingan antara x secara teori dan x secara praktikum, serta penyimpangannya.


No x secara teori x secara praktikum Penyimpangan (cm)
(cm) (cm)
1 40 22,5 17,5
2 28,57 20,2 8,37
3 28,47 19 9,47
4 28,66 19 9,66
5 30,23 24 6,23
x rata-rata penyimpangan 10,246

9
2. Job Resultan Gaya 2 :

 Perbandingan antara x secara teori dan x secara praktikum, serta


penyimpangannya
No x secara teori x secara praktikum Penyimpangan (cm)
(cm) (cm)
1 16,4 17,55 1,15

10
2 12,75 13,4 0,65
3 10,66 11,85 1,19
4 10,06 11,62 1,56
5 14,69 15,92 1,23
x rata-rata penyimpangan 1,156

3. Job Uraian Gaya 1 :

Tabel grafis :
No l1 l2 l3 I
F (Kg) 𝑭𝟏 (𝑵) 𝑭𝟐 (𝑵) 𝑭𝟑 (𝑵)
Percobaan (cm) (cm) (cm) (cm)
1 0,5 10,8 10,8 37,5 19,7 1,62 1,62 0,81
2 1,5 10,3 10,3 39,5 19,93 4,43 4,43 2,215
3 1,7 10,1 9,8 39,5 19,96 4,92 4,92 2,46
4 1,9 9,8 9,8 40 19,86 5,26 5,26 2,63
5 2,2 9,7 9,6 40,3 19,87 5,99 5,99 2,99
6 2,4 9,6 9,4 41,1 20,03 6,35 6,35 3,175
7 2,5 9,4 9,4 41,6 20,13 6,4 6,4 3,2
8 3,5 8,7 8,5 42,5 19,9 8,12 8,12 4,06
Catatan : Asumsi I1 dianggap benar (maka I2 mengikuti I1).

Cara Penyelesaian :
Konversi F (Kg) ke bentuk Newton
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0
↑+ ∑ 𝐹𝑦 = 𝐴𝑦 + 𝐵𝑦 − 𝐹 = 0
= 𝐴𝑦 + 𝐵𝑦 = 𝐹…(1)
↻ + ∑ 𝑀𝐵 = 𝐴𝑦(𝐼3) − (𝐹)(𝐼1)
𝐴𝑦. 𝐼3 = 𝐹. 𝐼1
𝐹.𝐼1
𝐴𝑦 = 𝐼3

Kemudian subtitusikan Ay ke persamaan 1


Mencari 𝐹1 dan 𝐹2 menggunakan metode joints
 Titik A

11
→ + ∑ 𝐹𝑥 = 0; 𝐹3 − 𝐹1 cos 60° = 0
𝐹3 = 𝐹1 cos 60°…(1)

↑ + ∑ 𝐹𝑦 = 0; 𝐴𝑦 − 𝐹1 sin 60° = 0
𝐹1 sin 60° = 𝐴𝑦
𝐴𝑦
𝐹1 =
sin 60°
Kemudian subtitusikan 𝐹1 ke persamaan 1
𝐹1 = 𝐹2

Dari hasil praktikum yang kami lakukan, ternyata terdapat perbedaan


gaya yang cukup signifikan antara hasil perhitungan secara teori dengan gaya hasil
praktikum. Kami menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan
perbedaan hasil yang cukup signifikan tersebut antara lain, alat-alat praktikum
yang sudah tidak layak guna (rusak), alat pengukur gaya (spring balance) yang
sudah tidak presisi dan sulit untuk terbaca, dan titik tumpuan (engsel) yang sulit
diatur.

4. Job Lenturan 1 :

Pada praktikum kali ini kami melakukan praktik tentang Lendutan 2.


Praktikum ini bertujuan untuk menentukan besarnya lendutan yang terjadi pada
batang yang dijepit kedua ujungnya. Batang yang diuji berjumlah 2 buah yaitu Bahan
1 dan bahan 2 dimana keduanya memiliki perbedaan pada luas penampangnya
sehingga kita dapat membandingkan dan menganalisa hasil uji coba (nilai lendutan)
dari bahan yang berbeda tersebut.
Setelah melakukan uji coba, mengamati dan mencatat hasil besarnya
lendutan, maka kita melakukan perhitungan secara teoritis. Adapun untuk
menghitung lendutan kami menggunakan metode superposisi dengan rumus sebagai
berikut:

12
 Beban di B :

 Beban di C :

𝑃.𝑎2 𝑃.𝑎2
YB = - 6𝐸𝐼 (3𝐿 − 𝑎) YD = - 6𝐸𝐼 (3𝑐 − 𝑎)

Dari data hasil observasi terlihat bahwa untuk bahan 1 mengalami defleksi
(yc) lebih besar dibanding bahan 2 baik beban di tengah maupun di titik C. Dari data
hasil perhitungan/analitis terlihat bahwa bahan 1 juga mengalami lendutan (yc) lebih
besar dibanding bahan 2 baik beban di tengah maupun di titik C.
Selanjutnya kita bandingkan antara hasil observasi dan hasil perhitungan.
Antara hasil perhitungan dan hasil observasi terdapat selisih sebagai berikut: (Selisih
= Hasil Hitung - Hasil Obsevasi)
L Yc Yb Yd
No. W (gram)
(mm) (mm) (mm) (mm)
350 650 -3,43 -1,52 -5,65
Beban di C 450 650 -4,94 -3,52 -7,16
550 650 -7,32 -4,95 -9,61
Bahan 1
350 650 -9,08 -5,26 -9,69
Beban di B 450 650 -9,46 -7,08 -11,48
550 650 -12 -8,6 -13,15
350 650 -3,21 -1,76 -4,43
Beban di C 450 650 -5 -4,04 -6,79
550 650 -5,94 -5,69 -9,39
Bahan 2
350 650 -8,39 -5,84 -8,95
Beban di B 450 650 -9,34 -8,56 -11,82
550 650 -11,16 -9,36 -13,41

Dari tabel diatas selisih terkecil yaitu 0,01 mm dan selisih terbesar yaitu 1,96

13
mm.Selisih ini dan ketidaksesuaian antara hasil perhitungan yang telah dibahas diatas
tadi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
1. Ketidak telitian dalam pengukuran menggunakan dial indikator.

2. Batang tidak benar-benar lurus karena sering digunakan.

3. Batang tidak benar-benar rata. Terdapat benjolan ataupun kotoran yang


melekat yang kasat mata.
4. Kemungkinan Modulus elastisitas batang yang dipakai saat praktikum
tidak sama dengan modulus elastisitas yang digunakan dalam
perhitungan. Ada selisih antar keduanya walaupun sedikit, itu
berpengaruh terhadap hasil perhitungan.
5. Lenturan pada bagian ujung batang (Yb) selisih antara hasil perhitungan
dengan hasil observasi sangat besar. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang
diberikan oleh Dial Indikator kepada ujung batang. Ujung batang sangat
sensitive, terkena beban tekan dan getaran sedikit saja akan langsung
berubah lendutannya

14
BAB V
KESIMPULAN
Job resultan gaya 1 :

Perbedaan x secara teori dan x secara praktikum pastilah ada, namun hanya selisih
sedikit saja. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor. Kurangnya ketelitian perhitungan,
alat- alat praktikum yang sudah tidak layak pakai, alat ukur yang sudah tidak presisi dapat
memicu penyimpangan tersebut. Untuk mencari resultan gaya tersebut yaitu memberikan gaya
P yang melawan gaya F1 dan F2. Jika pada benda dalam keadaan seimbang, maka resultannya
berada pada jarak x yang besarnya sama dengan P namun berlawanan arah dengan gaya P.
Besarnya P adalah hasil penjumlahan dari dua buah gaya tersebut.

Job resultan gaya 2 :

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda dapat digantikan oleh satu gaya yang
mewakili gaya-gaya tersebut, disebut gaya Resultan. Dalam menentukan besar gaya
resultan dapat digunakan suatu gaya yang arahnya berlawanan dengan gaya resultan
tersebut.
2. Resultan gaya suatu benda tidak hanya dipengaruhi oleh nilai/besarnya gaya- gaya
yang bekerja pada suatu benda tersebut melainkan juga dipengaruhi oleh arah gaya
tersebut.
3. Dalam percobaan tersebut, digantungkan spring balance di empat titik, lalu dikaitkan
batang sehingga membentuk persegi dengan pegas di titik sudut persegi tersebut.
Angka yang ditunjukkan spring balance dalam kondisi ini dinilai sebagai titik nol (0)
atau awal. Ketika sistem diberi beban yang berbeda di setiap sudutnya maka akan
terjadi ketidak setimbangan sehingga digunakan beban P dengan massa yang
mendekati nilai resultan gaya-gaya yang bekerja dalam sistem, namun harus
menemukan posisi yang tepat agar dicapai kesetimbangan.

15
Job uraian gaya 1 :

Dari hasil pengamatan, kami mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu :

1. Jika beban (F) yang diberikan makin besar, maka yang akan terjadi adalah I1 dan I2
makin kecil. Tetapi, berbanding terbalik dengan yang dialami I3 yaitu makin besar
ketika beban yang diberikan makin besar.
2. Terdapat perbedaan besarnya gaya akibat beban pada Ay dan By. Pada Ay terjadi gaya
akibat beban yang lebih besar dari By.
3. Dari batang berbentuk segitiga yang diuji, batang yang menerima gaya akibat beban
paling besar adalah batang AB dan AC.

Job lenturan 1 :

Berdasarkan hasil praktik lendutan 1 ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Defleksi dipengaruhi oleh besarnya beban, luas penampang-momen inersia, modulus


elastisitas bahan, panjang batang dan jenis tumpuannya.
2. Semakin panjang suatu batang, maka semakin besar lenturan yang terjadi.
3. Semakin besar momen inersia penampang suatu batang, maka semakin kaku batang
tersebut.
4. Semakin kaku suatu batang, maka semakin kecil defleksi yang terjadi.
5. Pada Struktur yang digunakan pada praktikum ini lenturan maksimum berada pada titik
dimana beban berada.

16

Anda mungkin juga menyukai